Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Minyak bumi biasanya berada 3-4km di bawah permukaan laut. Minyak


bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh
ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau
ke kilang minyak.
Minyak mentah (cude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau
kurang sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar
maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak
mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1
sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah atom
C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan minyak bumi
dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke
dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :


1. Apa itu fraksi minyak bumi ?
2. Bagaimana cara pengolahan minyak bumi ?
3. Apa manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu :


1. Untuk mengetahui apa itu fraksi minyak bumi.
2. Untuk mengetahui cara pengolahan minyak bumi.
3. Untuk mengetahui apa itu manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi
kehidupan manusia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Fraksi Minyak Bumi

Minyak bumi mentah diolah dengan cara memanaskannya dan


memisahkan senyawa-senyawa hidrokarbon di dalamnya berdasarkan titik didih.
Pemurnian ini disebut dengan distilasi. Hasil distilasi ini adalah apa yang disebut
dengan fraksi minyak bumi.
Fraksi ini beragam sesuai dengan titik didihnya yaitu:

1. Titik didih 20°: Gas minyak bumi cair atau LPG. Umumnya gas ini
digunakan untuk bahan bakar kompor masak.
2. Titik didih 70°: Nafta. Cairan ini digunakan sebagai bahan baku untuk
pembuatan bensin oktan tinggi.
3. Titik didih 120°: Bensin. Digunakan sebagai bahan bakar kendaraan
bermotor.
4. Titik didih 170°: Parafin. Digunakan sebagai bahan untuk membuat avtur
atau bahan bakar untuk pesaawat terbang jet.
5. Titik didih 270°:Minyak diesel atau solar. Digunakan untuk bahan bakar
kendaraan bermotor yang memiliki mesin dengan jenis diesel.
6. Titik didih 400°:Pelumas atau lubricant. Digunakan untuk merawat dan
melindungi mesin dari gesekan.
7. Titik didih 600°: Minyak bakar. Digunakan untuk bahan bakar kapal laut
dan pabrik.
Sisa dari senyawa minyak bumi yang mengendap menjadi asphal atau
bitumen yang digunakan sebagai bahan pembuatan jalan raya.

2
2.2 Pengolahan Minyak Bumi

Minyak bumi di temukan bersama sama dengan gas alam. Minyak Bumi
yang telah di pisahkan dari gas alam di sebut juga minyak mentah (crude oil).
Minyak mentah dapat di bedakan menjadi :

a. Minyak Mentah Ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam
dan belerang rendah , bewarna terang dan bersifat encer (viskositas
rendah).
b. Minyak Mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam
dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus di panaskan
agar meleleh. Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks
dengan komponen utama alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna,
sikloalkana, aromatic, dan senyawa anorganik. Meskipun kompleks,
namun terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen –
komponennya, yakni berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini
di sebut distilasi bertingkat . Selanjutnya untuk mendapatkan produk akhir
sesuai yang diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu
diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan perngotor dalam
fraksi, dan pencampuran fraksi.
1. Distilasi Bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak di
pisahkan menjadi komponen – komponen murni, melainkan ke dalam
fraksi – fraksi, yakni kelompok–kelompok yang mempunyai kisaran
titik didih tertentu . Hal ini di karenakan jenis komponen hidrokarbon
begitu banyak dan isomer – isomer hidrokarbon mempunyai titik didih
yang berdekatan. Proses distilasi bertingkat ini di jelaskan sebagai
berikut :
a) Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air
bertekanan tinggi sampai suhu -600ºC. Uap minyak mentah yang
dihasilkan kemudian di alirkan ke bagian bawah menara distilasi.

3
b) Dalam Menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas
melewati pelat – pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang
yang di lengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang
memungkinkan uap lewat.
c) Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin .
Sebagian uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan
terkondensasi membentuk zat cair . Zat cair yang di peroleh dalam
suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi.
d) Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih
tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi.
Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah
terkondensasi di bagian atas menara.
Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya di alirkan ke
bagian kilang minyak untuk proses konversi Untuk setip barel
minyak mentah, kilang minyak dapat menghasilkan sekitar 57%
bensin; 38% bahan baker diesel; bahan bakar jet; kerosin dan
minyak baker; 4% LPG; dan sisanya residu padat.
2. Proses konversi
Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul
hidrokarbon , yang bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan
kuantitas dan kualitas sesuai permintaan pasar . Sebagai contoh, untuk
memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian fraksi
rantai panjang perlu diubah / dikonversi menjadi fraksi rantai pendek .
Demikian pula, sebagian besar fraksi rantai lurus harus di konversi
menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic dibantingkan rantai lurus.
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :
a) Perekahan (cracking)
Perekahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-
molekul kecil. Contohnya , perekahan fraksi minyak ringan /
beratmenjadi fraksi gas, bensin, kerosin , dan minyak solar/diesel.

4
b) Reforming
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus
menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic. Sebagai Contoh ,
komponen rantai lurus (C3-C6) dari fraksi bensin diubah menjadi
aromatic.
c) Alkilasi
Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi
molekul besar.Contohnya penggabungan molekul propena dan
butena menjadi komponen fraksi bensin.
d) Coking
Coking adalah proses perekahan fraksi residu padat menjadi
minyak baker dan hidrokarbon intermediate (produk antara). Dalam
proses ini, dihasilkan kokas (coke). (Kokas di gunakan di industri
aluminium sebagai electrode untuk ekstraksi logam Al).
3. Pemisahan pengotor dalam Fraksi
Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain
senyawa organic yang mengandung S,N,O;air;logam;dan garam
anorganik. Pengotor dapat di pisahkan dengan cara melewatkan fraksi
melalui :
a) Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan
hidrokarbon tidak jenuh, senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan
residu padat seperti aspal.
b) Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk
memisahkan air.
c) Scrubber, yang berfugsi untuk memisahkan belerang / senyyawa
belerang.
4. Pencampuran Fraksi
Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai
yang di inginkan . Sebagai contoh :

5
a) Fraksi bensin di campur dengan hidrokarbon rantai bercabang /
alisiklik / aromatic dan berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas
tertentu.
b) Fraksi minyak pelumas di campur dengan berbagai hidrokarbon
dan aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
c) Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri
petrokimia .
Selanjutnya produk-produk ini siap di pasarkan ke berbagai tempat,
seperti pengisisan bahan baker dan industri petrokimia.

3.1

Anda mungkin juga menyukai