Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN.

2407-6902) Volume I No 3, Juli 2015

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP


PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR
Sadam Husein1, Lovy Herayanti1, Gunawan2
1)
Program Studi Pendidika Fisika
2)
Program Studi Pendidika Fisika FKIP
Universitas Mataram
Mataram, Indonesia
Email: sadamhusein7991@gmail.com

Abstract—This research aims to know the effect of using interactive multimedia towards concepts mastery and
critical thinking skill of students on the material of temperature ang heat. This research is an experimental
research that uses pretest-posttest control design. The sample of this research is grade XA and XB students of
SMAN 1 Alas in the academic year 2013/2014 that determined by cluster random sampling technique. The
instruments that used to collect the data are test sheets of mastering concepts is developed based on indicator of
temperature and heat learning material on the sub topic of expansion, heat transfer and black principle.
Meanwhile, the test of critical thinking skill is developed based on the indicator of argument analysis shows that
mean score of concepts mastery of experimental group is 61% and control group is 54%. The result of t-test of
concepts mastery and critical thinking skill shows that experimental group is significantly higher that control
group. It means that the use of interactive multimedia has an effect towards concepts mastery and critical
thinking skill of students on the material of temperature and heat.

Keywords: multimedia interaktif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir kritis, suhu dan kalor.

PENDAHULUAN konsep fisika sebagai indikator keberhasilan suatu


proses belajar mengajar dari berbagai penelitian secara
Pembelajaran fisika merupakan bagian dari sains umum masih kurang.
yang syarat dengan konsep-konsep abstrak.
Karakteristik fisika tersebut diharapkan dapat Kurangnya penguasaan konsep-konsep fisika dan
dimanfaatkan untuk membiasakan dan keterampilan berpikir kritis salah satunya disebabkan
mengembangkan keterampilan berpikir dasar siswa karena siswa tidak banyak dilibatkan dalam proses
menuju pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. pengkonstruksian suatu konsep dalam pikirannya.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan suatu Untuk dapat mengembangkan pengusaan konsep dan
keterampilan berpikir yang tidak hanya membutuhkan keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran
keterampilan mengingat saja, namun membutuhkan konsep-konsep fisika yang bersifat abstrak perlu
keterampilan lain yang lebih tinggi, seperti bantuan teknologi informasi. Teknologi informasi
keterampilan berpikir kritis. Keterampilan berpikir dalam pendidikan diaplikasikan dalam bentuk
kritis secara esensial merupakan keterampilan multimedia interaktif berupa perangkat lunak
menyelsaikan masalah (problem solving). Menurut (software), yang memberikan fasilitas kepada siswa
Paul dan Elder (2007), berpikir kritis merupakan cara untuk mempelajari suatu materi. Penggunaan aplikasi
bagi seseorang untuk meningkatkan kualitas dari hasil multimedia interaktif dalam pembelajaran akan
pemikiran menggunakan teknik sistemasi cara berpikir meningkatkan efisiensi, motivasi, serta memfasilitasi
dan menghasilkan daya pikir intelektual dalam ide-ide belajar aktif, belajar eksperimental, konsisten, dengan
yang digagas. belajar yang berpusat pada siswa (Exline, 2004).

Model pembelajaran fisika yang dikembangkan Pengunaan multimedia interaktif dalam


oleh kebanyakan guru sering tidak menyiapkan siswa pembelajaran juga sangat memungkinkan untuk
untuk terlibat dalam upaya penggunaan dan meningkatkan kemampuan berpikir yang diharapkan.
pengembangan pola berpikir dasar menuju pada pola Secara umum manfaat yang dapat diperoleh melalui
berpikir tingkat tinggi. Penguasaan konsep dan pengunaan multimedia interaktif adalah proses
keterampilan berpikir kritis siswa terhadap konsep- pembelajaran dapat berjalan lebih menarik, lebih
interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi,
221
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume I No 3, Juli 2015

kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses dan (e) Karena multimedia interaktif diprogram untuk
belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan pembelajaran mandiri, maka kontrol pemanfaatannya
saja, serta dapat meningkatkan kemampuan penalaran sepenuhnya berada pada penggunanya. Sedangkan, (2)
siswa, Heinich (1996) dalam Sutarno (2011). Kekurangan multimedia interaktif yaitu: (a)
Pengembangannya memerlukan adanya tim yang
M. Sutarno dan Desi. H. P. (2012), dengan
profesional dan (b) Pengembangannya memerlukan
penelitian tentang multimedia interaktif menemukan
waktu yang cukup lama.
bahwa bahwa peningkatan penguasaan konsep
mahasiswa yang mengikuti pembelajaran Pemanfaatan teknologi multimedia sebagai metode
menggunakan kelompok belajar berciri kooperatif pembelajaran interaktif, merupakan salah satu sarana
berbantuan multimedia interaktif secara signifikan pembelajaran bagi mahasiswa/siswa, mempunyai
lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang beberapa kekuatan dasar, seperti yang dikemukakan
mengikuti yang mengikuti pembelajaran oleh Phillips (1997) dalam Hasrul (2010), yaitu: (1)
konvensional. M. Sutarno (2011), menemukan bahwa Mixed. Media dengan menggunakan teknologi
peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan multimedia, berbagai media konvensional yang ada
berpikir kritis mahasiswa yang mengikuti dapat diintegrasikan ke dalam satu jenis media
pembelajaran medan magnet mengunakan online interkatif, seperti media teks (papan tulis), audio,
interactive multimedia secara signifikan lebih tinggi video, yang jika dipisahkan akan membutuhkan lebih
dibandingkan dengan mahasiswa yang mengikuti banyak media. (2) User control. Teknologi
pembelajaran konvensional. Selanjutnya Gunawan implimentasi multimedia interaktif (IMMI),
(2011) menunjukkan bahwa penggunaan multimedia memungkinkan pengguna untuk menelusuri materi
interaktif juga terbukti meningkatkan kemampuan ajar, sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
mahasiswa dalam menarik kesimpulan dan pengetahuan yang dimilikinya, disamping itu
memecahkan masalah. menjadikan pengguna lebih nyaman dalam
mempelajari isi media, secara berulang-ulang. (3)
Berdasarkan latar belakang dan beberapa hasil
Simulasi dan visualisasi. Simulasi dan visualisasi
penelitian seperti yang diuraikan di atas, kiranya perlu
merupakan fungsi khusus yang dimiliki oleh
dilakukan pengembangan pembelajaran dengan
multimedia interaktif, sehingga dengan teknologi
memanfaatkan multimedia interaktif. Selanjutnya,
animasi, simulasi dan visualisasi komputer, pengguna
akan diselidiki bagaimana pengaruh penggunaan
akan mendapatkan infromasi yang lebih nyata dari
multimedia interaktif terhadap penguasaan konsep dan
infromasi yang bersifat abstrak. Dalam beberapa
keterampilan berpikir kritis siswa.
kurikulum dibutuhkan pemahaman yang kompleks,
TINJAUAN PUSTAKA abstrak, proses dinamis dan mikroskopis, sehingga
dengan simulasi dan visualisasi peserta didik akan
Menurut Yudhi Munadi (2012), Ada beberapa
dapat mengembangkan mental model dalam aspek
kelebihan dan kekurangan multimedia interaktif
kognitifnya. (4) Gaya belajar yang berbeda.
sebagai media pembelajaran diantaranya: (1)
Multimedia interaktif mempunyai potensi untuk
Kelebihan multimedia interaktif yaitu: (a) Interaktif
mengakomodasi pengguna dengan gaya belajar yang
artinya Program multimedia ini diprogram atau
berbeda-beda.
dirancang untuk dipakai oleh siswa secara individual
(belajar mandiri), (b) Memberikan iklim afeksi secara METODE PENELITIAN
individual artinya yang lebih bersifat afektif dengan
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen yang
cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak
dilakukan menggunakan desain Pretest-posttest
pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan
control group design (Sugiyono, 2012) seperti yang
intruksi, seperti diinginkan, (c) Meningkatkan
ditunjukan pada tabet 1 berikut ini:
motivasi belajar (d) Memberikan umpan balik (respon)

Tabel 1. Desain Penelitian


Tes
Kelas Desain Perlakuan
Awal Akhir
Eksperimen O1 X1 O2 X1 Ya Ya
Kontrol O3 X2 O4 X2 Ya Ya
Keterangan:
222
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume I No 3, Juli 2015

X1 = Menggunakan multimedia interaktif.


X2 = Menggunakan pembelajaran konvensional
90
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Alas. 77 80

Rata-Rata N-Gain (%)


Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XA sebagai 70
57
kelas eksperimen dan kelas XB sebagai kelas kontrol. 60
44 Kelas
Data dikumpulkan menggunakan intrumen tes berupa 49 47 50
39 Eksperim
soal penguasaan konsep dan keterampilan berpikir 40
en
Kelas 30
kritis yang telah diuji tingkat validitas, dan
Kontrol 20
reliabilitasnya. Tehnik penggolaan data dengan
10
menggunakan analisis deskriptif dan statistik.
0
Peningkatan hasil tes awal dan tes akhir penguasaan SM1 SM2 SM3
konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa dihitung
Sub Materi (SM)
menggukan rumus gain ternormalisasi (N-gain)
(Meltzer, 2002) dalam (Muh.Tawil, 2012:4). Keterangan: SM1= Pemuaian; SM2=Perpindahan
𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡 − 𝑆𝑝𝑟𝑒 Kalor; SM3=Asas Black
𝑔=
𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑆𝑝𝑟𝑒
Dalam hal ini menyatakan skor tes akhir; Gambar 1. Data penguasaan konsep setiap sub
menyatakan skor tes awal, dan menyatakan skor materi siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
maksimum. Kriteria tingkat N-gain dapat dilihat pada
tabel 2 berikut ini 2. Data Keterampilan Berpikir Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Tabel 2 Kategori Tingkat N-Gain
Gambar histogram data keterampilan berpikir kritis
Batasan Kategori
setiap indikator kelas eksperimen dan kelas kontrol
g > 0,7 Tinggi adalah sebagai berikut:
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah 70 64
Rata-Rata N-Gain (%)

60 Kelas
Perbandingan serata N-gain antara kelas 50 49 46 Eksperimen
eksperimen dan kelas kontrol diuji menggunakan uji t 40 39
35
pada taraf signifikan 5% setelah melalui uji normalitas 29 Kelas Kontrol
30
dan homogenitas varian data. 20
HASIL DAN PEMBAHASAN 10
0
A. Hasil
1. Data Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan
Kontrol
Adapun gambar histogram data penguasaan konsep Indikator Keterampilan Berpikir Kritis
setiap sub materi siswa kelas eksperimen dan kelas Gambar 2. Data keterampilan berpikir kritis setiap
kontrol antara lain: indikator antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol

B. Pembahasan
Dalam Penelitian ini data yang dikumpulkan
disesuaikan dengan keperluan analisis, yakni analisis
penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis
siswa pada materi suhu dan kalor yang diajarkan
menggunakan multimedia interaktif pada kelas
eksperimen, dengan penguasaan konsep dan
222
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume I No 3, Juli 2015

keterampilan berpikir kritis siswa yang diajarkan tanpa materi asas black siswa eksperimen lebih tinggi
menggunakan multimedia interaktif pada kelas dibandingkan kelas kontrol.
kontrol. Berikut akan dipaparkan hasil penelitian
Berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil bahwa
pengaruh pengunaan multimedia interaktif terhadap
terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan
penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis
penguasaan konsep kelas eksperimen dan kelas
pada siswa kelas X-A dan X-B SMAN 1 Alas.
kontrol dengan nilai thitung=2,8 > ttabel=1,671, hal ini
1. Pengaruh multimedia interaktif terhadap menunjukkan bahwa penggunaan multimedia
penguasaan konsep interaktif lebih efektif dalam meningkatkan
Materi suhu dan kalor dalam penelitian ini yang penguasaan konsep dari pada pembelajaran tanpa
dibahas terdiri dari tiga sub materi yaitu pemuaian, multimedia intkonvensional. Adanya peningkatan
perpindahan kalor dan asas black. Perolehan rata-rata hasil pembelajaran setelah penggunaan multimedia
N-gain untuk kelas eksperimen sebesar 61% dan kelas interaktif menunjukkan bahwa adanya pengaruh
kontrol sebesar 44%. Rata-rata N-gain untuk kelas penggunaan multimedia interaktif terhadap
eksperimen dan kelas kontrol termasuk dalam penguasaan konsep pada materi suhu dan kalor.
kategorikan sedang. Berdasarkan data tersebut terlihat 2. Pengaruh penggunaan multimedia interaktif
dalam kategori yang sama namun rata-rata N-gain terhadap keterampilan berpikir kritis
untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkankan
Indikator keterampilan berpikir kritis yang
rata-rata N-gain kelas kontrol.
digunakan dari beberapa indikator keterampilan
Hasil perbandingan rata-rata N-Gain penguasaan berpikir kritis menurut Ennis (1985) dalam Yulianti
konsep pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk (2012), yaitu menganalisis argument, membangun
setiap sub materi, didapatkan rata-rata N-Gain terbesar keterampilan dasar dan membuat inferensi. Hasil tes
diperoleh pada sub materi pemuaian sedangkan N-gain awal dan tes akhir keterampilan berpikir kritis tersebut
terkecil kedua kelas tersebut diperoleh pada sub materi menghasilkan N-gain kelas eksperimen sebesar 66%
asas black. Hal ini diduga karena karekteristik setiap dan kelas kontrol sebesar 54% Rata-rata N-gain untuk
sub materi yang akhirnya berpengaruh terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol termaksud kategori
penyampaian materi dalam multimedia interaktif yang sedang. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa rata-
digunakan. Sub materi asas black merupakan materi rata N-gain untuk kelas eksperimen lebih tinggi dari
yang berisi penurunan rumus matematis yang rumit pada kelas kontrol.
dibangdingkan dengan sub materi yang lainnya.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa
Sebagian besar yang disampaikan pada pertemuan ke
keterampilan berpikir kritis pada indikator
tiga membutuhkan prasyarat pemahaman dari materi-
kemampuan membuat argumen, membangun
materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya,
keterampilan dasar dan membuat inferensi pada kelas
juga dibutuhkan pengetahuan terhadap hukum-hukum
eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol, hal ini
asas black dan prinsip atau kaedah-kaedah fisika yang
menunjukkan bahwa sistematis paparan materi dalam
berkaitan dengan suhu dan kalor. Selain itu juga
multimedia interaktif yang digunakan mampu
sulitnya membuat atau menampilkan multimedia
memberikan kemudahan kepada siswa untuk
interaktif. Akibatnya, multimedia interaktif yang
memahami percobaan. Selain itu, animasi yang
berhasil digunakan dalam proses pembelajaran pada
ditampilkan dan simulasi interaktif yang harus
materi asas black merupakan simulasi sederhana yang
dikerjakan oleh siswa melalui lembar diskusi dapat
secara signifikan kurang memberikan gain yang baik
melatih logika berpikir siswa dalam menyelsaikan
terhadap penguasaan konsep pada asas black.
permasalahan-permasalahan fisika yang berkaitan
Multimedia interaktif yang digunakan pada materi
denga konsep suhu dan kalor.
asas black adalah simulasi asas black yang
menunjukkan pelepasan dan penerimaan kalor suatu Peningkatan Keterampilan Berpikir kritis pada
zat cair dan zat padat. Simulasi ini diduga kurang indikator membuat inferensi yang tinggi dibandingkan
menunjang terhadap pemahaman konsep siswa dalam dengan indikator yang lain, hal ini menunjukan bahwa
hal menetukan bessarnya kalor yang dilepas maupun paparan materi suhu dan kalor pada multimedia
kalor yang diterima. Hal inilah yang diduga menjadi interaktif yang diuraikan secara runut disertai contoh
penyebab rendahnya N-gain yang diperoleh siswa soal, latihan dan tes interaktif, penugasan untuk
pada sub materi asas black. Meskipun demikian mengerjakan soal, serta kegiatan membuat kesimpulan
berdasarkan analisis data diperoleh bahwa N-gain sub pada setiap lembar kerja siswa pada simulasi interaktif

223
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume I No 3, Juli 2015

terbukti dapat berpengaruh dalam menyelsaikan [6] Gunawan. (2012). Penggunaan Simulasi Interaktif
masalah, untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
Mahasiswa pada Konsep Mekanika. Jurnal
Berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil bahwa Kependidikan. Vol 2 (1), 25-30.
terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan
keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen dan [7] Hasrul. 2010. Langkah-Langkah Pengembangan
kelas kontrol dengan nilai thitung=3,32 > ttabel=1,671, hal Pembelajaran Multimedia Interaktif. Jurnal
MEDTEK. Vol 2 (1).
ini menunjukkan bahwa penggunaan multimedia
interaktif lebih efektif dalam meningkatkan [8] Helperida, T. (2012), Keterampilan Berpikir
keterampilan berpikir kritis dari pada pembelajaran Kritis. [online ]. Tersedia:
tanpa multimedia interaktif. Adanya peningkatan http://kekeislearning.blogspot.com/2012/09/Keter
keterampilan berpikir kritis setelah penggunaan ampilan-berpikir-kritis.html [ 2 Februari 2014].
multimedia interaktif menunjukkan bahwa adanya [9] Helperida, T. (2012). Penguasaan Konsep. [
pengaruh penggunaan multimedia interaktif terhadap online ]. Tersedia:
peningkatan tersebut. http://kekeislearning.blogspot.com/2012/09/peng
uasaan-konsep.html [ 2 Februari 2014].
PENUTUP
[10] Kartimi dan Liliasari. 2012. Pengembangan Alat
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapa Ukur Berpikir Kritis Pada Konsep Termodinamika
ditarik beberapah kesimpulan sebagai berikut: (a) Untuk Siswa SMA Peringkat Atas Dan Menengah.
Penggunaan multimedia interaktif berpengaruh Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Vol 1 (1), 21-26.
terhadap penguasaan konsep siswa pada materi suhu [11] Mudani, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran.
dan kalor kelas X SMA Negeri 1 Alas tahun ajaran Jakarta: Gaung Persada (GP) press.
2013/2014. (b) Penggunaan multimedia interaktif
[12] Redhana. 2012. Model Pembelajaran Berbasis
berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis
masalah dan Pertanyaan Socratic Untuk
siswa pada materi suhu dan kalor kelas X SMA Negeri
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
1 Alas tahun ajaran 2013/2014. Siswa. Jurnal Cakrawala Pendidikan. Vol XXXI
Agar memperoleh hasil yang lebih baik diharapkan (3), 351-356.
perencanaan waktu dalam pembelajaran merupakan [13] Sanjaya. (2008). Strategi Pembelajaran
salah satu hal yang harus diatur secara matang oleh Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
peneliti selanjutnya, mengingat banyak hal yang tak Kencana.
terduga yang dapat muncul dalam kegiatan
[14] Silaban, Bajongga. 2014. Hubungan Antara
pembelajaran. Penguasaan Konsep Fisika dan Kreativitas dengan
Kemampuan Memecahkan Masalah pada Materi
REFERENSI
Pokok Listrik Statis.Jurnal Penelitian Bidang
[1] Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian (Edisi Pendidikan. Vol 20 (1), 65-75.
Revisi). Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
[15] Sodikin dkk. 2009. Jurnal Penyesuaian Dengan
[2] Asy’ari, Muhammad. 2013. Implementasi Model Modul Pembelajaran Untuk Siswa SMK Kelas X.
PBL (Problem Based Learning) untuk Jurnal Teknologi Informasi. Vol 5 (2), 740-754.
Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan
Berpikr Kritis Siswa. Jurnal PRISMA. Vol 1 (1), [16] Subana dkk. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung:
12-16. CV Pustaka Setia.

[3] Depdiknas. Kurikulum 2004, Standar Kompetensi [17] Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi.
Mata Pelajaran Fisika SMA dan MA. Departemen Bandung: Alfabeta.
Pendidikan Nasional. Jakarta. 2003. [18] Sutarno. 2011. Pengunaan Multimedia Interaktif
[4] Exline. (2004). Workshop: Inquiry-based Pada Pembelajaran Medan Magnet Untuk
Learning. [Tersediaa Online] Meningkatkan Keterampilan Berpikir Generic
http://www.thirteen.org/edonline/concept222class Sains Mahasiswa. Jurnal Exacta. Vol IX (1), 60-
/inquiry/index_sub2.html. Tanggal Aksess 21 66.
Februari 2014. [19] Tawil, Muhammad dan suryansari kemala. 2012.
[5] Fisher, Alek. (2008). Berpikir Kritis: Sebuah Implementasi Model Pembelajaran Fisika
Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlanga. Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan

224
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902) Volume I No 3, Juli 2015

Keterampilan Berpikir Kreatif. Jurnal Pendidikan Kritis Siswa Pada Subkonsep Pencemaran Air,
MIPA. Vol 13 (1), 1-7. Tesis, Bandung.
[20] Wiyono, Kentang. 2012. Peningkatan BIOGRAFI PENULIS
Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Calon
Guru Dengan Model Mia-Piza. Forum MIPA Sadam Husein, S.Pd, dilahirkan di kecamatan
(Majalah Ilmiah Jurusan PMIPA FKIP Unsri). Vol Plampang, kabupaten Sumbawa Besar, tanggal 7
14 (1), 10-16. September 1991. Lulus Studi pembelajaran sekolah
dasar (SD) 2004 sampai menengah atas (SMA) 2010
[21] Yulianti, Penerapan Model Pembelajaran Poe di kecematan plampang lulus dari Program Studi
(Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatan Fisika FPMIPA Institut Keguruan Ilmu Pendidikan
Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir (IKIP) mataram tahun 2014.

225

Anda mungkin juga menyukai