Anda di halaman 1dari 16

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

Ekonomi Moneter I Dwi Widiarsih SE,M.Sc

EKONOMI MONETER 1
“Bank Sentral”

KELOMPOK 3

1. Maharanie Marella R. (160302011)


2. Elfira Rosa (160302034)
3. Devi Susanti (160302035)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur, kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah matakuliah
Ekonomi Moneter I yang berjudul “Bank Sentral” dengan baik dan tepat pada
waktunya.Makalah ini berisi salah satu materi dalam matakuliah Ekonomi Moneter 1
mengenai bank sentral yaitu membahas pengertian bank sentral, fungsi bank sentral, neraca
bank sentral, instrument kebijaksanaan moneter, Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral,
serta usaha-usaha bank Indonesa sebagai bank sentral.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terimakasih kepada Ibu Dwi Widiarsih SE,M.Sc
selaku dosen pengampu matakuliah Ekonomi Moneter I yang telah memberikan banyak
bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalh ini.

Rasa terimakasih juga hendak kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah di tentukan. Kami menyadari ,dalam makalah
yang telah kami susun ini masih terdapat banyak kekurangan , sehingga kami mengharapkan
saran serta kritik yang membangun dari pembaca , untuk menjadi pembelajaran dalam
pennyusunan makalah lainya di masa yang akan datang.

Harapan kami adalah agar makalah ini dapat memberikan banyak manfaat untuk para
pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Pekanbaru , 09 Februari 2019

Kelompok 3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................................... ii

Daftar Tabel ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

2.1 Pengertian Bank Sentral ..................................................................................... 3

2.2 Fungsi Bank Sentral ........................................................................................... 4

2.3 Neraca Bank Sentral .......................................................................................... 4

2.4 Alat/ Kebijaksanaan Moneter ............................................................................ 6

2.5 Bank Indonesia sebagai bank sentral ................................................................. 7

2.5.1 Tujuan Bank Indonesia ......................................................................... 7

2.5.2 Tugas- tugas Bank Indonesia ................................................................ 8

2.5.3 Hubungan dengan Pemerintah .............................................................. 9

2.5.4 Hubungan dengan dunia Internasional.................................................. 9

2.5.5 Usaha Bank Indonesia sebagai bank sentral ......................................... 10

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 11

3.1Kesimpulan .......................................................................................................... 11

Daftar Pustaka
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbedaan Peran Bank Sentral dengan Bank Lainnya ..........................................3
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang

Berbicara mengenai kebijakan moneter , tidak dapat dilepaskan dari adanya peranan
bank sentral. Di tinjau dari segi fungsinya , salah satu jenis perbankan yang paling utama dan
paling penting adalah bank sentral (Central Bank). Bank sentral merupakan lembaga yang
memiliki peran penting dalam perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter,
keuangan dan perbankan.

Bank Sentral bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan dalam bidang


ekonomi dan moneter, karena bank sentral juga bagian dari pemerintah dan juga lembaga
keuangan negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang
sah, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter , mengontrol kelancaran sistem
pembayaran, dan pengawasan perbankan serta menjalankan fungsi sebagai “Lender of the
lost resort”.

Di Indonesia tugas bank sentral dipegang oleh Bank Indonesia (BI). Bank Indonesia
berasal dari De Javasche Bank N.V yang merupakan salah satu bank milik pemerintah
Belanda . De Javassche Bank N.V didirikan pada zaman penjajahan Belanda , tepatnya pada
10 Oktober 1827 dalam rangka membantu pemerintah Belanda pada waktu itu. Kemudian De
Javasche Bank N.V di nasionalisasi pemerintahan Republik Indonesia pada 6 Desember 1951
dengan Undang-undang Nomor 24 Tahun 1951 menjadi bank milik pemerintah Indonesia.

Selanjutnya status bank Indonesia sebagai bank sentral dikukuhkan lagi dalam
Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 1999. Fungsi bank sentral di negara manapun
memegang peranan sangat penting dalam memajukan perkembangan pembangunan di
negaranya , begitu pula dengan bank sentral di Indonesia yang di emban oleh Bank Indonesia
juga mempunyai posisi strategis dalam pembangunan, baik dalam melayani pemerintahan
maupun dunia keuangan dan perbankan yang ada di Indonesia dan di seluruh dunia.

Untuk mendalami pengetahuan mengenai bank sentral, maka akan di bahas lebih
lanjut dalam pembahasan makalah ini yaitu mengenai fungsi bank sentral, neraca bank
sentral, alat / instrumen kebijaksanaan moneter, bank Indonesia sebagai bank sentral dan
struktur serta kebijkasanaan moneter di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah di bahas sebelumnya, maka dapat di
rumuskan sebagai berikut :

a Apa yang di maksud dengan bank sentral?


b Apa saja fungsi-fungsi bank sentral?
c Bagaimana neraca bank sentral?
d Apa saja alat/instrumen kebijaksanaan moneter?
e Bagaimana peran dan tugas-tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral?
f Bagaimana struktur serta kebijaksanaan moneter di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini , yaitu sebagai berikut :

a Untuk mengetahui pengertian bank sentral


b Untuk mengetahui fungsi-fungsi bank sentral
c Untuk mengetahui neraca bank sentral
d Untuk mengetahui alat/instrumen kebijaksanaan moneter
e Untuk mengetahui peran dan tugas-tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral
f Untuk mengetahui struktur serta kebijaksanaan moneter di Indonesia
BAB II

PEMBAHASANAN

2.1 Pengertian Bank Sentral

Menurut Goodhart (1985) bank sentral merupakan institusi yang berevolusi secara
alami dari bank swasta yang berperan khusus sebagai bank pemerintah kemudian
berkembang menjadi institusi independen yang memiliki peran sentral menjaga kestabilan
ekonomi terutama yang bersumber dari ketidakmampuan bank-bank dalam menghadapi
goncangan.

Sedangkan menurut Undang-undang No.3 Tahun 2004 , Bank Sentral adalah lembaga
negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu
negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran , mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalankan
fungsi sebagai Lender of the last resort.Bank sentral memiliki peran yang berbeda dari bank-
bank lainnya, perbedaan tersebut antara lain :

Tabel 1.1 Perbedaan Peran Bank Sentral dengan Bank Lainnya

Item Bank Sentral Bank Lainnya


Fungsi & Tugas a Menetapkan dan a Lembaga
melaksanakan kebijakan Intermediasi
moneter
b Mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran
c Mengatur dan mengawasi
bank
Dasar Hukum Didirikan berdasarkan Undang- Didirikan berdasarkan akte
Undang notaris
Izin Operasi Berdasarkan Undang-Undang Izin Bank Indonesia
Bentuk Hukum Lembaga Negara Perseroan
Terbatas,Perusahaan-
perusahaan Daerah,
Koperasi.
Modal Kekayaan negara yang dipisahkan Setoran dari para pemodal
(perseorangan ataupun
badan)
Tujuan Mencapai kestabilan nilai tukar Mencari Keuntungan
(inflasi)
Sumber Penghasilan a Pengelolaan cadangan devisa a Suku bunga kredit
b Denda Perbankan b Fee
c Fee Sistem Pembayaran c Suku bunga Simpanan
Sumber: Undang-Undang No.3 tahun 2004 tentang Perbankan
2.2 Fungsi Bank Sentral

Bank sentral pada dasarnya mempunyai tugas untuk memelihara supaya sistem
moneter itu bekerja secara efisien sehigga dapat menjamin tercapainya tingkat pertumbuhan
kredit/uang beredar sesuai dengan yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi
tanpa mengakibatkan inflasi. Guna mencapai sasaran ini bank sentral bertanggung jawab atas
dua hal, yakni pertama perumusan serta pelaksanaan kebijakan moneter. Kedua, mengatur,
mengawasi serta mengendalikan sistem moneter. Dalam kaitanya dengan tanggung jawab
yang kedua ini, bank sentral mempunyai tugas:

1. Memperlancar lalu-lintas pembayaran sehingga dapat cepat dan efisien. Untuk


memenuhi tujuan ini, bank sentral melakukan dua hal yakni, pertama dengan
menciptakan uang kertas. Dengan demikian apabila kebutuhan masyarakat akan uang
kas meningkat bank sentral dapat memenuhinya. Seperti misalnya pada bulan-bulan
menjelang hari raya natal atau idul fitri biasanya keinginan masyarakat akan uang kas
meningkat. Efek ini pertama dirasakan oleh bank umum. Mereka kekurangan alat
likuid (kas). Untuk memenuhi kekurangan ini bank umum mengambil cadangannya
pada bank sentral. Dengan demikian kekurangan likuiditas ini dapat dipenuhi oleh
bank sentral sehingga lalu-lintas pembayaran dalam masyarakat tidak terganggu.
2. Sebagai pemegang kas pemerintah. Bank sentral memegang peranan yang penting
dalam membantu memperlancar kegiatan keuangan (penerimaan dan pembayaran)
pemerintah dengan cara:
- Menerima pembayaran pajak
- Membantu melakukan pembayaran pemerintah (dari pusat kepada
pemerintah daerah, misalnya)
- Membantu penempatan serta pengedaran surat-surat berharga pemerintah.
3. Mengatur dan mengawasi kegiatan bank-bank umum. Hal ini dapat dilakukan,
misalnya dengan memeriksa keuangan, membuat peraturan tentang pendirian serta
penggabungan dan sebagainya.
4. Melakukan pengumpulan serta analisa data ekonomi nasional dan internasional.

2.3 Neraca Bank Sentral

Dalam kaitanya dengan perumusan serta pelaksanaan kebijaksanaan moneter (dan


inilah tanggung jawab yang lebih penting) perlu dijelaskan terlebih dahulu bentuk umum
dari neraca bank sentral yang merupakan pencerminan dari kegiatanya. Secara singkat pos-
pos/rekening utama adalah sebagai berikut:

2.3.1 Kekayaan

Pada prinsipnya kekayaan bank sentral dapat diperoleh dengan cara


menciptakan utang terhadap diri sendiri. yang termasuk dalam kekayaan ini
adalah:

a. Cadangan, yang meliputi:


1) Sertifikat emas, yakni kewajiban dari pemerintah yang dijamin dengan
emas.
2) Special Drawing Right (SDR). SDR ini hampir sama dengan sertifikat
emas, hanya saja dikeluarkan oleh Dana Moneter Internasional
(Internasional Monetary Funds) atas persetujuan negara anggota guna
mengatasi kekurangan alat pembayaran internasional.
3) Valuta asing, merupakan bentuk cadangan bank sentral yang
diperlukan untuk mengatur sistem pembayaran internasional serta kurs
valuta asing.

b. Pinjaman yang diberikan (loans), terutama kepada bank umum. bank umum

dapat memperoleh pinjaman ini melalui:

1) Penjualan surat berharga masyarakat yang dimiliki bank umum


tersebut kepada bank sentral. bank sentral kemudian menambah
rekening deposito bank umum pada neracanya sebesar ini surat
berharga setelah dikurangi dengan bunga (discount rate).
2) Pinjaman langsung dengan jaminan surat janji membayar (sering
disebut: advance) oleh bank umum.

c. Surat berharga. Sebagian terbesar kekayaan ini dalam bentuk surat berharga

pemerintah yang dibeli oleh bank sentral baik dari bank umum maupun

langsung dari masyarakat.

d.Kekayaan lain-lain, dapat berupa tanah, gedung atau peralatan-peralatan

2.3.2 Uang

Uang merupakan alat pembayaran yang sah, yang di keluarkan oleh bank sentral.
Uang terdiri dari, sebagai berikut :

1) Uang kertas bank, adalah uang kertas yang dikeluarkan oleh bank sentral
sebagai alat pembayaran yang sah. Uang kertas ini merupakan uang bagi
bank sentral dan merupakan konmponen utama dalam jumlah uang
beredar.
2) Deposito, bagian terbesar rekening ini terdiri deposito bank umum. Bank
umum mempunyai atau membuka rekening deposito ini untuk memenuhi
ketentuan cadangan ninimum serta sebagai sarana proses clearing.
3) Surplus, surplus berasal dari bunga surat berharga yang ditahan, bunga
pinjaman yang diberikan dan dari kegiatan lain. Seagian besar dari
pendapatan ini diserahkan kepada pemerintah sebagai transfer.
4) Lain-lain, lain-lain ini terdiri misalnya, dari pengeluaran yang belum
dibayar.
2.4 Alat/Instrumen Kebijaksanaan Moneter

Kebijaksanaan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa moneter


(biasanya bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan kredit yang pada
gilirannya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Tujuan kebijaksanaan
moneter, terutama untuk stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja,
kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Pada dasarnya
instrumen/alat kebijaksanaan yang dipakai adalah:

1. pertama, instrumen yang umum, meliputi politik pasar terbuka (open market), politik
cadangan minimum (reserves requirements) dan politik diskonto (discount policy).
2. instrumen yang selektif, meliputi margin requirements, pembatasan atau penentuan
tingkat bunga yang kesemuannya ini untuk mempengaruhi alokasi kredit untuk
sektor-sektor ekonomi tertentu.
3. adalah instrumen yang sering disebut dengan “moral suasion” atau “open mouth
policy”.

2.4.1 Politik pasar terbuka

Meliputi tindakan menjual dan memeli surat-surat berharga oleh bank


sentral. Tindakan ini akan berpengaruh:
1. Kenaikan cadangan bank-bank umum yang tersangkut dalam transaksi.
Akibat tambahnya cadangan, maka bank umum dapat menambah jumlah uang
yang beredar (melalui proses penciptaan kredit).
2. Tindakan pembelian atau penjualan surat berharga akan mempengaruhi harga
dengan demikian juga tingkat bunga) surat berharga. Akibatnya, tingkat
bunga umum juga akan terpengaruh.

2.4.2 Politik diskonto

Tindakan untuk mengubah-ubah ingkat bunga yang harus dibayar oleh bank
umum dalam hal meminjam dana dari bank sentral. Dengan menaikan diskonto,
maka ongkos meminjam dana dari bank sentral akan naik sehingga akan
mengurangi keinginan bank untuk meminjam. Akibatnya, jumlah uang yang
beredar dapat ditekan atau dikurangi.

2.4.3 Politik perubahan cadangan minimum

Dalam proses penciptaan kredit bahwa perubahan cadangan minimum dapat


mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Apabila ketentuan cadangan minimum
diturunkan, jumlah uang yang beredar cenderung naik, dan sebaliknya kalau
dinaikan jumlah uang akan cenderung turun.
2.4.4 Margin requirement

Digunakan untuk mematasi penggunaan kredit untuk tujuan pembelian


surat berharga (yang biasanya bersifat speulatif). Caranya, dengan menetapkan
jumlah minimum kas down payment untuk transaksi surat berharga.

2.4.5 Moral suasion

Dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap lembaga moneter dan individu


yang bergerak dibidang moneter dengan pidato-pidato gubernur bank sentral atau
publikasi-publikasi agar supaya bersikap seperti yang dikehendaki oleh penguasa
moneter.

2.5 BANK INDONESIA SEBAGAI BANK SENTRAL

Undang-undang yang mengatur bank indonesia adalah UU No. 13 tahun 1968.


Dalam pasal 7 undang-undang ini disebutkan bahwa petugas pokok bank indonesia adalah
membantu pemerintah dalam hal:

a. Mengatur, manjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah.


b. Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan
kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.

Dalam menjalankan tugas pokok tersebut harus berdasarkan kebijaksanaan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah dengan bantuan dewan moneter.

2.5.1 Tujuan Bank Indonesia

Tujuan Bank Indonesia seperti bertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 23


Tahun 1999 Bab III Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah.
Mata uang rupiah perlu dijaga dan dipelihara mengingat dampak yang ditimbulkan
apabila suatu mata uang tidak stabil sangatlah luas seperti salah satunya adalah
terjadinya inflasi yang sangat memberatkan masyarakat luas. Oleh karena itu, tugas
Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan sangatlah penting.
Adapun maksud dari kestabilan rupiah yang diinginkan oleh Bank Indonesia adalah:

1. Kestabilan nilai rupiah terhadapbarang dan jasa yang dapat diukur dengan atau
tercermin dari perkembangan laju inflasi.
2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini dapat diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang
negara lain.

Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak manfaat
yang akan diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Agar kestabilan nilai rupiah dapat tercapai dan terpelihara, maka Bank
Indonesia memiliki tugas antara lain:

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.


2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

Dan pelaksanaan tugas di atas pihak lain dilarang melakukan segala bentuk
campur tangan terhadap pelaksanaan tugas Bank Indonesia.

2.5.2 Tugas-tugas Bank Indonesia

Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah seperti yang telah diungkapkan diatas. Berikut ini akan
diuraikan garis-garis besar dari masing-masing tugas Bank Indonesia seperti yang
tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999.

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank


Indonesia berwenang;

a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju inflasi


yang diterapkannya.
b. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk,
tetapi tidak terbatas pada:
 Operasi pasar terbuka dipasar uang, baik mata uang rupiah maupun valas.
 Penetapan tingkat diskonto.
 Penetapan cadangan wajib minimum.
 Pengaturan kredit atau pembiayaan.
c. Memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsi syariah, paling lama
sembilan puluh hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka
pendek bank yang bersangkutan.
d. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai tikar yang telah
diterapkan.
e. Mengelola cadangan devisa.
f. Menyelenggarakan survei sevara berkala atau sewaktu-waktu diperlukan yang
dapat bersifal makro dan mikro.

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

Dalam tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Bank


Indonesia berwenang:

a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa


sistem pembayaran.
b. Mewejibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan
kegiatannya.
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran.
d. Mengatur sistem keliling antarbank baik dalam mata uang rupiah maupun asing.
e. Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antarbank
f. Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang
digunakan dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.
g. Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan
memusnahkan uang dari peredaran, termasuk memberikan penggantian dengan
nilai yang sama.

2.5.3 Hubungan dengan pemerintah

Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah seperti yang ditunjukkan dalam


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 adalah sebagai berikut:

1. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah.


2. Untuk dan atas nama pemerintah Bank Indonesia dapat menerima pinjaman luar
negeri, menatausahakan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan
pemerintah terhadap pihak luar negeri.
3. Pemerintah wajib meminta pendapat Bank Indonesia dan atau mengundang Bank
Indonesia dalam sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi, perbankan dan
keuangan yang berkaitan dengan tugas Bank Indonesia atau kewenangan Bank
Indonesia.
4. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah mengenai Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta kebijakan lain yang berkaitan
dengan tugas dan wewenang Bank Indonesia.
5. Dalam hal pemerintah menerbitkan surat-surat utang negara, pemerintah wajib
terlebih dulu berkonsultasi dengan Bank Indonesia dan pemerintah juga terlebih
dulu berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
6. Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat-surat utang negara yang
diterbitkan pemerintah.
7. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah.

2.5.4 Hubungan dengan dunia Internasional

Dalam hal hubungan Bank Indonesia dengan Dunia Internasional, maka Bank
Indonesia:

1. Dapat melakukan kerja sama dengan:


a. Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama negara Republik Indonesia
sebagai anggota.Bank Sentral negara lain.
b. Organisasi dan Lembaga Internasional.
2. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota Internasional dan atau lembaga
multilateral adalah negara, maka Bank
2.5.5 Usaha-usaha Bank Indonesia Sebagai bank Sentral

Dalam rangka melaksanakan tugas sebagai ank sentral, maka ank indonesia (pasal 41
dan 43):
1. Memindahkan uang, dan penarikan atas saldo kredit yang ada pada koresponden
dilakukan secara telegram atau dengan wesel tunjuk.
2. Menerima dan membayar kembali uang dalam rekening koran, menjalankan
perintah untuk pemindahan uang, menerima pembayaran dari tagihan atas kertas
berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga.
3. Membeli dan menjual:
 Wesel yang diakseptasi oleh suatu bank dengan masa berlaku yang tidak
lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan.
 Kertas perbendaharaan atas beban negara.
 Surat utang negara atau surat utang lainnya yang tercatat pada suatu bersa
efek yang resmi yang bunga dan pelunasannya dijamin oleh negara.
4. Membeli dan menjual cek, surat-surat berharga, kertas dagang lainnya.
5. Memberi jaminan bank (bank garansi) dengan tanggungan yang cukup.
6. Menyediakan tempat penyimpanan barang-barang berharga.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian makalah yang telah di bahas, dapat di simpulkan sebagai
berikut :

Setiap negara memiliki bank sentral, untuk menjalani peran moneter dan
kebijaksanaan moneter. Bank Sentral di Indonesia yaitu Bank Indonesia yang di dasarkan
pada Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 tentang Perbankan. Dalam menjalankan tugas,Bank
Indonesia di pimpin oleh Dewan Gubernur. Bank Indonesia mempunyai wewenang untuk
mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan
kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran , mengatur dan
mengawasi perbankan serta menjalankan fungsi sebagai Lender of the last resort. Sedangkan
tugas-tugas Bank Indonesia , hubungan dengan pemerintah secara terperinci tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Kasmir.2014. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi revisi 2014, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Noprin. 2000. Ekonomi Moneter. Buku I. Edisi keempat. Cetakan Ketujuh. BPFE UGM:
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai