Anda di halaman 1dari 2

HAKEKAT MATEMATIKA DAN PERANAN DALAM PEMBELAJARAN

Matematika adalah bahasa simbol, bahasanumerik, bahasa yang menghilangkan sifat


kabur, majemuk dan emosional; matematika juga metode berpikir logis, ilmu tentang bilangan
dan ruang, ilmu yang mempelajari hubungan pola,bentuk dan struktur; matematika adalah ilmu
yang abstrak dan deduktif.

Secara etimologis matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar.
Hal ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam
matematika lebih menkankan aktivita dunia rasio sedangkan ilmu lain lebih menekankan hasil
observasi atau eksperimen di samping penalaran. Matematika terbentuk sebagaihasil pemikiran
manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran.

Menurut James dan James (dalam Ruseffendi, 1991) matematika adalah ilmu tentang
logika mengenai bentuk, susunan , bearan, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan
yang lainnya. Bidang matematika umumnya terbagi menjadi tiga bidang yaitu aljabar, analisis
dan geometri. Dalam menyikapi tentang matematika dibedakan dalam dua hal yaitu antara
matematika dan matematika sekolah yang secara umum disebut pendidikan matematika di
jenjang persekolahan. Matematika dan matematika sekolah mempunyai kesamaandan perbedaan
tentang karakteristik atu cirri-ciri khusus yang amat katat dan dapat dilihat perbedaannya pada
table berikut.

No Matematika Matematika sekolah


1 Memiliki obyek kajian yang Memiliki obyek kajian yang
abstrak(hanya ada di pikiran) konkret dan juga abstrak
2 Brtumpu pada kesepakatan Bertumpu pada kesepakatan
(lebih bertumpu pada aksioma (termauk penekanan pada
formal) aksioma self evident truth)
3 Berpola piker deduktif Berpola piker deduktif
daninduktif
4 Memiliki/menggunakan Memiliki.menggunakan
symbol yang “kosong ”dari symbol yang “kosong” dari
arti arti dan juga yang telah
memiliki arti tertentu
5 Konsisten dalam sistemnya Konsisten dalam sistemnya
(termasuk system yang dipilih
untuk pendidikan)
6 Memperhatikan semesta Memperhatikan semesta
pembicaraan pembicaraan(bahkan juga
digunakan untuk pembatasan
bahan ajar matematika, sesuai
kelas tertentu)
B. Matermatika sebagai ilmu deduktif

Matematika dikenal sebagi ilmu deduktif hal ini berarti matematika tidak menerima
generalisasi berdasarkan pengamatan (induktif), tetapi harus berdasarkan pembuktian deduktif.
Meskipun untuk membantu pemikiran pada tahap-tahap permulaan seringkali kita memerlukan
bantuan contoh-contoh khusus atau ilustrasi geometris. Dalam matematika suatu generalisasi
sifat, teori atau dalil belum dapat diterima kebenarannya sebelum dapat dibuktikan secara
deduktif.

C. MAtematika sebagai ilmu yang terstruktur

Meskipun obyek matematika berupa obyek abstrak, tetapi mempunyai hubungan-


hubungan yang terstruktur dan pola keteraturan yang terorganisir. Unsure-unsur yang tidak
didefinisikan meliputi titik, garis dan bidang. Titik dalam matematika di asumsikan ada, tetapi
tidak dalam suatu kalimat penjelasan yang tepat untuk menjelaskannya. Demekian pula tentang
garis dan bidang. Dari unsure-unsur yang tidak terdefinisi tersebut, selanjutnya dapat dibentuk
suatu unsure yang didefinisikan, misalnya segitigaadalah kurvatertutup sederhana yang
merupakan gabungan dari tiga segmen garis.

Kemudian dari unsure yang tidak terdefinisikan dapat diebtuk suatu aksioma atau
postulat. Misalnya dua titik berbeda menetukan sebuah garis, keseluruhan lebih besar daripada
bagian-bagiannya. Untuk pembentukan teorema yang terdiri dari unsure-unsur yang tidak
terdefinisi dan aksioma atau postulat. Selanjutnya dari teorema yang telah terbentuk dapat
dirumuskan lagi teorema baru sebagai pengembangan atau perluasannya.

Anda mungkin juga menyukai