Udara
Gas nitrogen yang berftagsi sebagai rekatan dalam pembuatan aniomia berasal dari
udara. Udara yang dibutuhkan sebesar 6.1 ton/jam. Sebelum digunakan udara ini
ditekan hingga 37.7 kg/cny gr. Udara mengandung 21% gas oksigen dan 79%
nitrogen.
2. Bahan Pembantu
a. Larutan benfield
Larutan benfield digunakan sebagai absorben untuk menyerap gas karbon
dioksida yang terdapat dalam aliran gas sintesa.
b. Antifoaming agent system Benfield
Antifoaming agent berfungsi untuk mencegah pembentukan busa pada larutan
benfield. Jenis antifoaming agent yang digunakan di pabrik amonia PT. Petrokimia
Gresik adalah UNCON 50HB-5100. Antifoaming agent ini dibeli dari Union
Carbide.
c. Co/Mo
Co/Mo digunakan untuk katalis pada reaktor desulftiriser yang berfungsi untuk
mempercepat reaksi pada desulfiilrizer.
d. ZnO
ZnO digunakan untuk absorben pada reaktor desulftiriser yang berfungsi untuk
mengikat sulfur agar tidak merusak katalis pada primary reformer.
e. Nikel Oxide
Nikel Oxide digunakan untuk katalis pada primary reformer, secondary
reformer, methanator.
f. Iron Oxide
Iron Oxide digunakan untuk mempercepat reaksi pada HTS.
g. Cu Oxide
Cu Oxide digunakan untuk mempercepat reaksi pada LTS.
c. Langkah-langkah .‘rose, Pcmbu,flln Anionja
Proses pembuatan amonia di Departemen PT Petrokimia Gresik melalui beberap
tahapan proses, yaitu :
1. Proses Pembuatan Gas Sink-sis
a. Desulftirisasi
Umpan gas diinjeksi dengan gas H2 dari Syntesis gas compressor (103 J)
Kemudian umpan gas masuk convection sectionprimary reformer (10.B), dimana gas
dipanaskan melalui preheated menjadi 399°C kemudian gas alam masuk ke
desulfurizer. Desulfurizer merupakan vertikal vessel yang berisi katalis Co/Mo dan
katalis ZnO. Di dalam desulfurizer (108 DA/DB) terdapat katalis ZnO yang hanya
menyerap suliur sebagai IBS. schingga sebelum mencapai bed ZnO sulfur harus
diubah dahulu menjadi I IzS dengan mengontakkan gas alam dengan katalis
Co/Mo. Reaksi yang teijadi adalah :
RSH + Hz — H2S + RI]
H2S + ZnO —* ZnS + H2O
Reaksi ini beriangsung pada temperatur 399°C dan tekanan 44,3 kg/cm2.
Selanjutnya gas masuk ke dalam sistem Primary' Reforming.
b. Primary dan Secondary reformer
Proses reforming adalah reaksi antara gas alam dengan steam yang dilewatkan
katalis Ni, mengasilkan 1 i2, CO dan CO2. Pada Primary Reformer (101 B), gas dan
steam dicampur. dipanaskan dan dilewatkan katalis untuk mengasilkan Hz, reaksi
ini terjadi di dalam radiant tube yang berisi katalis Nikel. Radiant tube tersusun atas
tube yang disusun menjadi 4 header dengan 56 tube pada masing-masing header. Gas
Hz yang dihasilkan digunakan untuk memproduksi amonia pada sintesa amonia.
Ratio steam dan gas alam dijaga diatas 3,1 : 1. Kenaikkan ratio steam lerhadap gas
alam akan mempengaruhi penurunan kandungan metana dan menaikknn
kandungan H? yang dihasilkan. Man tetapi menaikkan ratio steam diatas 3,1 : 1,
membutuhkan lebih banyak panas. sehingga ratio steam dan gas yang Ming
optimum untuk PT Petrokimia Grcsik adalah 12 : 1. Mixed feed ini memerlukan
pemanasan awal pada Mixed Feed Preheat Coil (101-B) sampai 'emperatur 621°C.
Hal ini dilakukan agar reaksi lebih mudah terjadi. apabila tanpa pemanasan awal
reaksi ini akan membutuhkan panas reaksi yang lebih besar dan bisa menyebabkan
umur radian yang diharapkan adalah 827 C dengan batasan temperature 935 C
reaksi yang terjadi :
CU4+H2O “>< O « 311;
(3,3)
CO + H2O — C()2 H,
Reaksi pada primray reformer adalah endoteknik yang memerlukan panas maka
radiant tube ini dibalut dengan mixed alloy untuk menahan temperature Gas yang
dihasilkan mempunyai komposisi berikut :
:
H2 65,76%
N2 :0,58%
CO : 10.23% \’V •
CO2 : 11,26%
CH4 : 12,17%
Gas yang bereaksi melalui tube akan kclunr mclalni bagian bawah tube dan
disatukan dalam sebuah pipa besar yang disebut riser. Dari riser dikirim kc
Secondary Reformer (103-D).
Pada Process Air System, udara diambil dari atmosfer oleh Komprcaor (101-J) yang
sebclumnya masuk melalui Filter Udara (101-JLI). Udara kemudiari dikompresi
dan niengalami pemanasan untuk digunakan dalam Secondary Reformer sckaligus
menyediakan N? untuk simesis amonia. Scbelum masuk preheater udara dicampur
dengan sedikit I IPS (lliyji Pressure Steam) untuk mcnccgah back /low dari reformer.)
dalam kompresor udara dipanaskan hingga 62I°C melalui steam preheater coll dun
tekanannya menjudi .18 kg/cm2.
Proses yang terjadi dalam Secondary Reformer (103 D) adalah penambahan udara
pada proses reaksi gas. I lal ini digunakan uniuk mcmcnuhi kebutuhan N2 untuk
produksi amonia. Oksigcn yang ditambahkan bereaksi dengan hidrogen dan
menyediakan panas yang dibutuhkan pada reaksi reforming. Secondary Reformer
adalah suatu bejana tekan yang dilapisi batu tahan api, dilcngkapiyacto water dan
berisi katalis yang dipcrlukan pada reaksi. Temperatur gas inlet adalah 824“C.
masuk secondary reformer. Udara masuk pada lop chamber pada sulu. 610°C, udara
yang masuk secondary reformer disesuaikan dengan N2 yang dibutuhkan
Temperature daerah pembakaran adalah 1252 C, temperature pas outlet 1005 C t
meninggalkan bottom secondary reformer dan melewati waste haet boiler 101
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
211J + Oi — 2112O CH« + HJO — CO+ 311,
CO + H2O — CO2 t 112 di dalam secondary reformer semi,-, - Oj + 211, —* 2H;<>
Komposisi gas keluar secondary reformer :
\\2 :54,31%
N2 :23.3%
CO : 13,83%
CO2 :7,93%
CH4 :0,33%
Ar : 0,3%
Gas sintesis yang keluar dari bottom secondary reformer pada temperatur I005°C
masuk kc sebagian shell side Willi (101 C). Gas keluar WHB dengan temperatur
734°C. Lain masuk ///' Steam Superheater (102 C) untuk didinginkan lebih lanjut
menjadi 371°C.
b. High and Low Temperature Shift (vnventer
Karbon monoksida (CO) adalah racun bagi katalis amonia converter, maka CO harus
dihilangkan dari gas umpan. Penghilangan itu dengan eara mengubah CO menjadi
C02 dan dilakukan pada 2 tingkat proses. Yang pertama, High Temperature Shift
Converter (HTS Conventer 104 Dl), kemudian Low Temperature Shift Conventer (LTS
Conventer 104 D2). Alat ini merupakan shift conventer yang terdiri dari dua vessel
yang konstruksinya berpisah satu sama lain. Vessel l adalah High Temperature Shift
Conventer (HTS Conventer 104 Di) yang berisi katalis Fe/Cr dengan volume 66 m3.
Vessel II adalah Low Temperature Shift Conventer (LTS Conventer 104 Dl) berisi
katalis Cu, Zn, A1 dengan volume 79,5 m3 yangjuga berfungsi menyerap sebagian
keeil H2S yang mungkin masih lolos
HTS Conventer (104 D1).
Gas masuk pada bagian atasHTS Conveter (104DI) pada temperature 371 C lalu
turun ke binvah mclcwmi bed katalis lalu keluar pada bagian bawah HTS Conventer
(104 DI) pada temperatur 436 C reaksi pada HTS Conventer (104 DI)Eksotemis
dan Reversibel tergantung dari temperature stea, ratio dan keaktifan katalis.
Gas yang keluar daru HTS Conventer (104 DI) didinginkan di dua exchanger 103
CI/(2 meniadi 203°C. Pendinginan dilakukan oleh udara dari boiler yang masuk
pada tube exchange. Hal ini dilakukan un.uk mengontro. temperatur gas yang masuk
pada LTS Convener (104 D2), temperatur gas masuk yang paling minimum yaitu
2(M) ( . Maksimum temperatur katalis pada LTS Convener (104 02) adalah 2(>0"l
schingga harus dijaga agar temperatur gas masuk juga tidak terlalu besar.
Gas masuk pada hagian atas LTS Convener (104 1)2) pada temperatur 203°C lalu
turun ke bawah melcwati bed katalis lalu keluar pada bagian bawah LTS Convener
(104-D2) pada suhu 227"C. Kcaksi pada LTS Convener (104-D2) cksotermis. Hasil
keluaran gas mempunyai komposisi sebagai berikut:
H2 :59,74%
N2 :20,54%
CO : 0,3% C02 : 18,87%
CH4 :0,29% Ar : 0,26%
l Pemurnian Gas Sintesis (Penghilangan COz)
1
CO2 absorber
Proses penyerapan CO, dikerjakan di Absorb (101-E) dengan n,.le«k» gas •ada
lanilan CO, Atorb*< .01 -E) adalah - yang ben-bag
dengan
t Uirnntcrnm dan carbon s,.ddan —ess—yang «-*> -*
cvnthesis £05 dengan larutan benjiela. ^berikan kontak dengan baik antara raw
synthesis g %
, . • ,ean solution benfield,
diantara top bed dan
1
bagian atas terdapat sparger dar
i . lean solution benfield.
"ddle bed terdapat sparger untuk A (las CO, hams dihilungknn ^
p^niisahan sejumlah bcsar ('(), cj.|rj r ^
PCnccmarun kahilis converter.
secara counter current dengan laruta
***
* di,B,tukan tlcn^in absorbs!
yang icrdiri dari komponen-komporuT,,,UrU,‘"’ benflt,d “daluh li,ru,an
1 ncn
xbagat bcrikui:
n lcrus naik kc
alas melalui
(urun kebawah. Pada kontak kedua in' de"gan larutan Uansolution benfleldyang
keluar CO* Gorier (101-E) pada HrZ ^ ^ **
,02 F2 berfungsi untnk -
ni an
... I , .. Afield yang
tcrikut aliran gas.
Larutan dikeluarkan dari I02-F2 sec^r* A/
m<
down manual dan dikirim ke lanki
pengumpul dan dijadikan chemical waste Il^ii w>.
* Was|l kcluaran raw synthesis gas yang
menuju I02-F2 mempunyai koraposisi sebagai berikul:
H2 : 73,59%
N2 :25,30%
CO : 0,37%
CO2 :0.06%
CHA : 0,36%
Ar : 0,32%
Setelah terjadi kontak dengan raw synthesis gas pada CO2 Absorber (101 -E) maka
larutan benfleld yang kaya CO2 tersebut terkumpul di bagian bottom CO2 Absorber
(101 -E). Temperatnr rich solution benfleld pada bottom CO2 Absorber (101 -E)
diharapkan 116°C. Rich solution benfleld dialirkan menuju Striper Feed Flash Drum
(133-F) untuk menghilangkan CH4, H2 ,dan hidrokarbon lainnya. Gas- gas yang
diserap tersebut mengalir ke Fuel ( J U S System (101-B). Setelah CH4 dan H2 hilang,
rich solution benfleld dialirkan menuju C02 stripper untuk mengambil
:02.
• OOi stripper
Rich sMv, masuk ke Striper (102-E) psda temperatuT I (TPC. Mper (102 E)
riU to en*. W tas» p«kl»e l o * ™ . W
“
Di bagian bawah dari Ud «ah dan Mm Krdapa. »»a» ttmpa.
di bagian top diatas bed berisi tiga tray pcncuci enampung jatuhnya cairan dan d _
as keluar. Bahan baku packing terdin m talang penangkap cairan yang tenkut gas
Jnri ‘ <irh“" *,eU dan stainless slot n„y s
.**»'Clah ,CrSCraP l!m,'an h^ltiZ^Tg VXh mcn8hilangk«n COj
0ra :
j) stripping steam
penambahan panas ;) pcnurunan tckanan *****
lain tan tersebut akan berterou dengan u* * mc,a,uidua top bed
benfield yang jenuh dengan C()2 dire P ^ ^ bawah ,ow
H2
65,27 52.33
N2
21,66 17,33
NH3 1,67 17,20
Ar 3,85 4,44
Gas keluar dari Amonia Converter (105-D) pada suhu 459°C dan tekanan 172
kg/cm2. Kemudian gas didinginkan oleh 5 exchanger berturut-tunit dan 2 drum
pemisah. Maksud dari pendinginan adalah mendinginkan dan mencairkan gas
amonia. Dengan menggunakan Amonia Unitized C hiller( 120-C).
Pada Amonia Unitized Chiller (120-C). terdiri dari 4 buah kompartemeni chiller
(120-CFI, 120-CF2. 120-CF3, I20-CF4) yang berisi amonia cair sebagai refrigerant
dari Amonia Refrigerant (109-F). Suhu operas! keempat kompartement dengan
refrigerant secara berturut-turut adalah 13,3°C, -0,6°C, -11,7-0 dan -33“C.
Wap tappaUemep, berisi -P
.r, h Drum 120-CFI untuk mcnampung cairan dan 120- First Stage Refrigerant Flash
Dram uv
„ ■ i mania Refrigeration
Compressor (105-J) LP case
CF2 dan 107-F, uapnya menuju Amonia *ej k
53... t'"S*al Sam'dan kelebihan NHj cair dikirim .
Pads Second Siege Refngeram Flash n m
'pcnyirn'1anan amonia
- ^•nampung
cairan dari CF3 dan 107-F "
'2<K>2 di8unakan untuk
Compressor (105-J) LP cose satu Ungkat d^
n. • ,i K o f r „ d
kclcblhan
NHJ dikirim kc CF1.
Pad*. Third Stage Refngeram Hash Drum 120-CF3 a- .
digunakan untuk mcnampung
cairan dan • an 107-F. uapnya menuju Amonia Refrigeration Compressor
(,05-J) HP cw dua tingkat saru, dan ke.ebihan NHj dikirim ke CF2. Pada Fourth
S,age Refrigerant RashDrum 12(K:F4 digunakan umuk menampung cairan dari
l09-F dan 107-F. uapnya menuju Amonia Refrigeration Compressor (105-J) HP case
dua tingkat dua. dan kelcbihan Nli3 dikirim ke CF3.
Sebagian besar gas-gas yang tidak mengembun terikut di flash out untuk dikirim ke
amonia recovery system. Kefrigerasi amonia menggunakan Amonia Refrigeration
Compressor (105-J). Amonia Refrigeration Compressor (105-J) terdiri dari dua case
(LP case dan HP case) dengan interstage cooler, digerakkan dengan steam turbine.
Rcfrigerasi ini bertujuan untuk mendapatkan tekanan yang diinginkan pada tingkat
satu. dua. tiga dan empat.
Komposisi gas keluar amonia unitized chiller adalah :
- Ke unit ZA 4 kg/cm2
Ke tangki penyimpanan 4.5 kg/cm2
1. 105-E.
Pada Lou Press Amonia Scrubber (103 E), vessel ini berisi empa. buah packed bed
dengan distribute troy pada bagian a,as setiap bed dilengkapi demister pad pada
bagian outlet gas. Flash gas dari 107-F sebagai unipan 103-E masuk kc bagian
bawah. Gas tersebut naik ke atas dan bertemu dan diserap dengan cairan yang
bcrasal dari bottom 105-E yang tclah didinginkan di 141-C. Air penycrap masuk
103-E melcwati 4 buah packed bed. Gas meninggalkan bagian atas 103-E pada
temperatur 37°C dan tekanan 7,5 kg/cm2, kemudian menuju lOl-B sebagai fuel gas.
Cairan dari bottom 103-E keluar dengan temperatur 57°C dipompa dengan 140-J ke
141-C sebagai preheating sampai 156°C lalu masuk 105-E. Larutan meninggalkan
103-E berkadar NHj sebesar 12-15%.
Pada Amonia Stripper (105-E). vessel berisi tiga buah packed bed, dilengkapi demister
pad pada bagian outlet gas. Aliran/m/dari I03-Edan 104-E dipanaskan menjadi
156°C di 141-C dengan larutan bottom dari 105-E, lalu masuk ke bagian atas toner.
Larutan NHi eneer turun ke bawah komak dengan aliran stripping steam
d» Mr 140-C .Bouon, w dilmsM *»*“ ‘ t