Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH:
ISMANISA
8186141003
PENDIDIKAN KIMIA A 2018
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
IDENTITAS BUKU I
A. PENGANTAR
Biokimia berasal dari kata bio artinya organisme hidup, sedangkan kimia adalah satu
cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku dari bahan-bahan kimia. Ilmu
Kimia juga menitik beratkan terhadap komposisi bahan dan sifat-sifat yang berhubungan
dengan komposisi. Juga mengkonsentrasikan perbedaan interaksi senyawa satu dengan
senyawa lainnya dalam reaksi kimia untuk membentuk zat-zat baru. Biokimia merupakan
ilmu yang mempelajari tentang senyawa-senyawa yang ada di dalam sistem hidup,
penyusunan senyawa-senyawa tersebut ke dalam sel-sel dan interaksi kimia yang terjadi. Sel-
sel pada makhluk hidup tersusun dari biomolekul. Untuk dapat mempertahankan hidup, sel-
sel mengalami metabolisme (reaksi pada sel). Dalam metabolisme, sel menyerap energi dari
makanan atau nutrisinya, energi ini digunakan untuk membentuk biomolekul penyusun sel.
Buku “Principles of Biochemistry” (Dasar-Dasar Biokimia) Jilid 1 ini terutama ditujukan
bagi mahasiswa yang baru pertama kali mempelajari biokimia. Buku ini menyajikan berbagai
materi, yaitu : bagian I tentang biomolekul yang terdiri dari dua belas bab antara lain :
biokimia : logika molekul organism hidup, sel, komposisi benda hidup : biomolekul, air, asam
amino dan peptide, protein : stuktur kovalen dan fungsi biologi, protein serat, globular
protein: struktur dan fungsi hemoglobin, enzim, vitamin dan unsure kelumit di dalam fungsi
enzim, karbohidrat : struktur dan fungsi biologi, lipida dan membrane.
BAB 2: Sel
Semua sel dikelilingi oleh membran plasma, mempunyai sitoplasma, ribosom, dan suatu
daerah inti sel atau inti sel. Ukuran dan bentuk sel dipengaruhi oleh kecepatan difusi fisik
molekul nutrien dan oksigen dan oleh nisbah daerah permukaan terhadap volume sel.
Terdapat dua golongan sel: prokaryotik dan eukaryotik. Prokaryotik, yang terdiri dari bakteri
dan ganggang hijau-biru merupakan sel kecil sederhana yang secara khas tidak mempunyai
membran yang mengelilingi senyawa genetiknya. Golongan ini dilengkapi dengan dinding sel
dan membran plasma, dan beberapa, mempunyai flagela untuk bergerak. Sitoplsma sel
prokaryotik tidak mengandung organel yang dikelilingi membran, tetapi mengandung
ribosom dan granula nutrien. Sel prokaryotik tumbuh dan membelah diri dengan kecepatan
tinggi. Escherichia Coli adalah prokaryotik yang paling banyak dipelajari, sangat bermanfaat
di dalam penelaahan biokimia dan genetik.
Sel eukaryotik jauh lebih besar daripada prokaryotik, volumenya 1000 sampai 10.000 kali
lebih besar. Selain inti sel yang dikelilingi oleh membran yang terbentuk sempurna dan
beberapa kromosom, sel eukaryotik juga mengandung organel yang dikelilingi membran. Di
antaranya, terdapat mitokondria, yang berfungsi untuk mengoksidasi bahan bakar sel dan
menghasilkan ATP, dan kloroplas (di dalam sel fotosintetik) yang menangkap energi sinar
untuk mengubah CO2 menjadi glukosa. Mitokondria dan kloroplas dipandang berasal dari
bakteri. Organel eukaryotik lainnya termasuk retikulum endoplasmik, yang berfungsi untuk
membawa produk sekresi ke badan Golgi, di sini dibungkus untuk dikeluarkan dari sel.
Lisosom mengandung enzim degradatif, dan periksosom memisahkan enzim-enzim
pembentuk dan pengurai peroksida dari bagian sel lainnya. Sitoplasma sel eukaryotik juga
mengandung sedikitnya tiga jenis mikrofilamen dan mikrotubulus. Bersama-sama,
mikrofilamen, mikrotubulus, dan jaringan mikrotrabekuler membentuk suatu silia dan flagela;
aktivitas dorongnya dijalankan oleh pasangan mikrotubulus. Sel eukaryotik juga mengandung
ribosom, beberapa di antaranya bersifat bebas, yang lain terikat pada permukaan retikukulum
endoplasmik.
Virus adalah struktur, supramolekuler tidak-hidup yang terdiri dari molekul asam nukleat,
dikelilingi oleh kulit protein. Molekul ini mampu menjangkit sel induk spesifik menyebabkan
sel ini melakukan replikasi partikel virus berdasarkan instruksi genentik yang diberikan oleh
asam nukelatnya.
BAB 4: Air
Air adalah senyawa yang paling berlimpah di organimse hidup. Titik beku, titik didih,
dan panas penguapan air yang tinggi adalah akibat gaya tarik inter molekuler yang kuat,
dalam bentuk ikatan hidrogen di antara molekul air yang berdekatan. Cairan air mempunyai
susunan yang kisarannya cukup pendek, dan terdiri dari bongkah-bongkah berikatan hidrogen
yang waktu paruhnya amat pendek. Sifat-sifat kepolaran dan ikatan hidrogen air membuatnya
sebagai pelarut ampuh untuk berbagai senyawa ionik dan molekul polar lainnya. Air juga
mendispersikan molekul amfipatik, seperti sabun, untuk membentuk misel, yakni, gumpalan
molekul yang gugus hidrofobiknya tersembunyi dari muka air dan gugus bermuatannya
terletak pada permukaan luar.Air mengion sedikit saja, membentuk ion-ion H+dan OH-. Di
dalam larutan encer, konsentrasi ion H+dan OH-. Konsentrasi ion hidrogen pada sistem
biologi biasanya dinyatakan dalam istilah pH, yang didefinisikan sebagai pH = -log [H+].
Asam didefinisikan sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Suatu
pasangan asam-basa konjugat terdiri dari donor proton HA dan akseptor protonnya A-.
Kecendrungan dari suatu asam HA untuk memberikan protonnya dinyatakan oleh konstanta
disosiasinya (K’ = [H+][A-] / [HA]) atau oleh fungsi pK’, yang didefinisikan sebagai –log K’.
pH dari suatu larutan asam lemah secara kuantitatif berhubungan dengan pK’-nya dan dengan
nisbah konsentrasi senyawa donor proton dan akseptor proton.
Suatu pasangan asam-basa konjugat dapat berfungsi sebagai buffer, dan mempertahankan
perubahan pH; kapasitas kerjanya terbaik pada keadaan pH sama dengan pK’. Pasangan
buffer yang paling penting dalam biologi adalah H2CO3 – HCO3- dan H2PO4- - HPO42-.
Aktivitas katalitik enzim dipengaruhi secara nyata oleh pH.
BAB 9 : Enzim
Enzim adalah protein yang mengkatalisa reaksi kimiawi spesifik. Enzim mengikat
molekul substrat membentuk kompleks enzim-substrat yang bersifat sementara, yang terurai
membentuk enzim bebas dan produknya. Tiap-tiap enzim juga memiliki pH optimum, selain
spesifisitas yang khas bagi substratnya. Enzim dapat terinaktifasi oleh modifikasi tidak dapat
balik terhadap beberapa gugus fungsional yang penting bagi aktivitas katalitiknya. Enzim
dapat juga dihambat secara dapat balik, oleh senyawa yang bersifat kompetitif atau non
kompetitif.
Di samping aktivitas katalitiknya, beberapa enzim memiliki aktivitas pengatur dan
berperan sebagai pemacu atau pengatur kecepatan reaksi metabolisme. Beberapa enzim
pengatur, yang dinamakan enzim alosterik, diatur kecepatannya oleh pengikatan dapat balik-
nonkovalen molekul modulator atau pengatur spesifik pada sisi alosterik atau sisi pengatur.
Beberapa enzim terdapat dalam bentuk ganda, yang disebut isoenzim, yang mempunyai sifat-
sfat kinetika yang berbeda. Pada banyak penyakit genetik manusia, satu atau lebih enzim
mengalami kerusakan fungsi sebagai akibat mutasi yang menurun.
BAB 10 : Vitamin dan Unsur Kelumit di dalam Fungsi Enzim
Vitamin adalah senyawa organik dalam jumlah mikro yang essensial di dalam fungsi
kebanyakan bentuk kehidupan, tetapi tidak dapat disintesa oleh beberapa organisme dan harus
diperoleh dari sumber di luar tubuh. Kebanyakan vitamin yang larut di dalam air berfungsi
sebagai komponen berbagai koenzim atau gugus prostetik emzim yang penting dalam
metabolisme sel. Tiamin (vitamin B1) merupakan komponen aktif tiamin pirofosfat, suatu
koenzim yang dibutuhkan sebagai pembawa sementara asetaldehida di dalam dekarboksilasi
enzimatik piruvat, suatu produk utama dari pemecahan glukosa di dalam sel. Riboflavin
(vitamin B2) adalah komponen koenzim flavin mononukleotida (FMN) dan flavin adenin
dinukleotida (FAD) yang berfungsi sebagai pembawa hidrogen, gugus prostetik pada enzim
oksidatif. Piridoksin (vitamin b6) adalah prekursor esensial-esensial bagi piridoksal fosfat,
gugus prostetik enzim transminase dan enzim lain yang mengubah asam amino. Vitamin B12
dalam bentuk turunan 5’-deoksiadenosilnya berfungsi di dalam pertukaran enzimatik atom
hidrogen dan gugus pensubstitusi tertentu di antara atom-atom karbon yang berdekatan.
Vitamin yang larut di dalam lemak memainkan peran penting lainnya. Vitamin A
merupakan prekursor pigmen peka cahaya di dalam siklus visual sel batang pada vertebrata.
Vitamin D3 merupakan prekursor biologik utama 1,25-dihidroksikolekasiferol yang memiliki
aktivitas seperti hormon di dalam mengatur metobolisme Ca2+ di dalam usus kecil dan tulang.
Vitamin K merupakan kofaktor di dalam pembentukan residu γ-karboksi-glutamil secara
enzimatik pada protrombin, suatu protein plasma pengikat Ca2+ yang penting dalam
pengggumpala ndarah.
C. KEUNGGULAN BUKU
1. Keterkaitan antar Bab
Pada buku Lehninger Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1 yang tediri dari dua belas bab yang
memuat materi antara lain biokimia: logika molekul organisme hidup, sel, komposisi benda
hidup: biomolekul, air, asam amino dan peptide, protein: stuktur kovalen dan fungsi biologi,
protein serat, globular protein: struktur dan fungsi hemoglobin, enzim, vitamin dan unsure
kelumit di dalam fungsi enzim, karbohidrat: struktur dan fungsi biologi, lipida dan membran.
Keunggulannya adalah beberapa bab sudah saling terkait antara satu bab dengan bab
lainnya seperti bab 1 yang membahas mengenai biokimia; logika molekul organisme hidup
pada bagian akhir bab dibahas mengenai sel menghasilkan energy dalam bentuk kimia dan
metabolisme sel. Bagian akhir dari bab 1 ini terkait pada bab 2 yang membahas mengenai Sel.
Dari hal ini dapat membantu pembaca untuk mempermudah memahami isi buku karena bab
yang ada di dalam buku ini sudah terkait. Sehingga, pada saat pembaca ingin membaca bab
selanjutnya telah mengetahui konsep awal karena di bagian akhir bab telah dijelaskan sedikit
untuk materi bab selanjutnya.
2. Kemutakhiran Isi Buku
Dalam buku ini teori-teori yang dikembangkan sebagian besar diambil dari masalah di
kehidupan sehari-hari, sehingga isi buku lebih mutakhir. Dalam buku ini juga sudah memiliki
teori-teori yang benar dan memberikan wawasan lebih kepada si pembaca.
Kutipan pustaka atau referensi pada buku ini juga dilengkapi dengan jurnal-jurnal yang
terkait. Kutipan referensi yang diambil dari penelitian-penelitian yang terbaru pada tahunnya.
Buku ini juga dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam mempelajari biokimia dasar.
D. KELEMAHAN BUKU
1. Keterkaitan antar Bab
Dalam buku ini untuk keterkaitan antar bab, tidak kami temukan adanya kelemahan,
karena menurut analisis kami bab-bab yang ada dalam buku Lehninger Dasar-Dasar Biokimia
Jilid 1 telah mempunyai keterkaitan antara bab satu dengan bab lainnya. Sehingga pembaca
lebih mudah untuk memahami isi buku tersebut.
2. Kemutakhiran Isi Buku
Pada buku ini teori yang dikembangkan dari masalah sudah cukup mutakhir, namun
untuk referensi buku ini sudah termasuk terbitan tahun yang sudah lama yaitu tahun 1982,
sehingga untuk lebih up to date bisa mencari dan menggunakan buku terbitan yang lebih
terbaru yang sudah direvisi atau buku terbitan lainnya yang membahas mengenai dasar-dasar
biokimia juga.
E. IMPLIKASI
1. Teori
Dalam buku Lehninger Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1 terdapat beberapa teori dan konsep
yang dapat membangun dan memberikan wawasan kepada pembaca terutama teori dan
konsep tentang biomolekul karena memang pada jilid 1 lebih memfokuskan mengenai
biomolekul. Dalam buku ini juga dijelaskan mengenai teori dan konsep dari biokimia
mengenai logika molekul organisme hidup, sel, komposisi benda hidup, air, asam amino dan
peptide, protein , enzim, vitamin, karbohidrat serta lipida dan membran. Seperti salah satunya
dalam bab 2 yang membahas mengenai sel, di dalam buku ini dijelaskan mengenai konsep
kelas utama sel yang tediri dari dua yaitu : Prokaryotis dan Eukaryotis.
Buku ini dapat digunakan menjadi bahan referensi bagi pembaca serta masukan untuk
mengetahui lebih dalam mengenai Dasar-Dasar Biokimia.
2. Program Pembangunan di Indonesia
Dari hasil membaca buku ini, pembaca dapat menguasai materi dan konsep mengenai
dasar-dasar biokimia. Melalui konsep dan teori yang telah dipahami, pembaca dapat
memanfaatkannya dalam bidang eksperimental sehingga hasil penelitiannya dapat berguna
dalam program pembangunan di Indonesia terutama dalam bidang penelitian sains.
3. Analisis Mahasiswa
Setelah analisis buku Lehninger “Dasar-Dasar Biokimia”, menurut kami buku ini sudah
bagus untuk menjadi bahan referensi mahasiswa dalam mempelajari biokimia terutama
tentang biomolekul. Di dalam buku ini juga sudah lumyan menarik karena menyajikan
gambar serta tabel-table dengan baik. Namun, masih ada beberapa gambar dan tabel yang
tidak berwarna sehingga kurang menarik bagi pembaca. Di dalam buku juga ada beberapa
kata yang sulit dimengerti oleh pembaca karena buku ini adalah buku terjemahan, sehingga
ada beberapa kata yang terjemahannya membuat pembaca sedikit sulit untuk memahami
isinya.
KEPUSTAKAAN
Lehninger, A. L. (1982). Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
IDENTITAS BUKU II
A. Pengantar
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari berbagai molekul didalam sel hidup serta
organisme hidup beserta reaksi kimianya. “Bahan Ajar Biokimia” ini digunakan untuk
Mahasiswa Semester 3 di Prodi Pendidikan Biologi. Buku ini menyajikan berbagai materi
tentang biokimia yang terdiri dari 9 bab, yaitu bab 1: konsep dasar biokimia, bab 2:
karbohidrat, bab 3: protein, bab 4: lemak, bab 5: vitamin, bab 6: mineral dan air, bab 7: enzim,
bab 8: asam nukleat, dan bab 9: sifat fisik dan kimia bahan.
Daftar Isi Bahan Ajar :
BAB 1 : Konsep Dasar Biokimia
BAB 2 : Karbohidrat
BAB 3 : Protein
BAB 4 : Lemak
BAB 5 : Vitamin
BAB 6 : Mineral dan Air
BAB 7 : Enzim
BAB 8 : Asam Nukleat
BAB 9 : Sifat Fisik dan Kimia Bahan
B. Ringkasan Isi Buku
BAB 1: Konsep Dasar Biokimia
Pada bab 1 membahas konsep dasar biokimia ini hanya berupa peta konsep yang menjelaskan
sedikit mengenai biokimia. Biokimia adalah ilmu yang mempelajari berbagai molekul didalam
sel hidup serta organisme hidup beserta reaksi kimianya. Ilmu biologi menitik beratkan pada
pertumbuhan dan reproduksi makhluk hidup. Sedangkan Ilmu Kimia menitik beratkan
terhadap hubungan struktur, fungsi, dan reaksi-reaksi kimia yang berhubungan dengan
komposisi. Biomolekul terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, asam nukleat, dan mineral.
BAB 2: Karbohidrat
Bab 2 ini menjelaskan tentang pengantar karbohidrat, jenis-jenis karbohidrat, serta
metabolisme karbohidrat. Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan
sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar
matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan air
(H2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah klarbohidrat sederhana glukosa. Di samping
itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara.
Karbohidrat terbagi menjadi dua jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat sederhana terdiri dari monosakarida, disakarida, gula alcohol, dan oligosakarida.
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin
karbon. Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Disakarida terdiri dari empat jenis yaitu sukrosa, maltose, laktosa, dan trehaltosa. Gula alkohol
terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara sintesis. Ada empat jenis gula alkohol yaitu
sorbitol, manitol, dulsitol, dan inositol. Sedangkan oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga
sepuluh monosakarida. Karbohidrat kompleks terdapat pada polisakarida. Karbohidrat kompleks ini
dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai panjang
lurus atau bercabang. Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin,
glikogen, dan polisakarida nonpati. Polisakarida terdiri atas molekul-molekul monosakarida.
Metabolisme karbohidrat. Karbohidrat sebagai makanan sumber energi harus dicerna menjadi
molekul-molekul berukuran kecil agar dapat diserap. Hasil pencernaan karbohidrat yaitu
monosakarida terutama glukosa. Hasil pencernaan ini diproses melalui lintasan metaboliknya
masing-masing menjadi Asetil KoA, yang kemudian akan dioksidasi secara sempurna melalui
siklus asam sitrat dan dihasilkan energi berupa adenosin trifosfat (ATP) dengan produk buangan
karbondioksida (CO2).
BAB 3: Protein
Protein merupakan polipeptida dengan berat molekul besar (paling kecil 8000-10000). Protein
dibagi menjadi 2 golongan yaitu protein sederhana (hanya mengandung asam amino saja, contoh:
kolagen, protein kontraktil), dan protein kompleks (terdiri asam amino dan non asam amino, contoh:
hem, glikoprotein, lipoprotein).
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa
organic kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung
karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Klasifikasi Protein dapat dilihat berdasarkan kelarutan dan bentuknya. Brdasarkan
kelarutannya, protein dapat dilihat dari mudah/tidak larut dalam air, mudah/tidak larut dalam
asam/basa, mudah/tidak larut dalam larutan garam, dan mudah/tidak larut dalam etanol
encer/absolut. Sedangkan berdasarkan bentuknya, protein dibedakan menjadi dua bentuk. Pertama,
protein fiber yaitu molekul bentuk fiber (serat) yang panjang/spiral panjang yang terikat satu dengan
yang lain. Banyak terdapat dalam protein hewan, tidak larut dalam air, tahan terhadap enzim
proteolitik. Kedua, protein globular yaitu molekul yang berbentuk bulat/lonjong. Rantai polipeptida
lipatan dan berbelit. Mudah larut dalam air dan larutan garam dan asam dan basa dan alkohol.
BAB 4: Lemak
Setiap mahluk yang ada dibumi termasuk manusia tidak bisa lepas dari lemak ( fat ) dan
minyak ( oil ) keduanya merupakan trigliserida yang dimana keduanya memiliki sifat yaitu:
umumnya diperoleh dari hewan, berwujud padat pada suhu ruang, tersusun dari asam lemak jenuh.
Sedangkan untuk minyak memiliki sifat umumnya diperoleh dri tumbuhan, berwujud cair pada
suhu ruang, tersusun dari asam lemak tak jenuh. Fungsi lemak umumnya yaitu sebagai sumber
energi, bahan baku hormon, membantu transport vitamin yang larut lemak, sebagai bahan insulasi
terhadap perubahan suhu, serta pelindung organ-organ tubuh bagian dalam. Terdapat beberapa jenis
lipid, yaitu asam lemak (asasm lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh), gliserida (gliserida netral
dan fosfogliserida), lemak kompleks (lipoprotein dan glikolipid), dan non gliserida (sfingolipid,
steroid, dan malam).
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari
asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak
yaitu asam lemak jenuh (saturated fatty acid), asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap dan
asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid), asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan
rangkap.
BAB 5: Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini
digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Terdapat 13 jenis vitamin
yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut
antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin
B6, vitamin B12, dan folat).
Metabolisme vitamin. Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda.
Terdapat perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air.
Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus
digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru
kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut
air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati.
BAB 7: Enzim
Enzim atau biokatalisator adalah katalisator organik yang dihasilkan oleh sel.Enzim sangat
penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolism dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada
enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka reaksi metabolisme sel akan terhambat hingga
pertumbuhan sel juga terganggu.
Enzim merupakan senyawa protein dengan berat molekul sekitar 10.000 sampai dengan
2.000.000 D. Sebagian besar enzim dalam molekulnya memiliki bagian-bagian yang bukan
merupakan polipeptida yang biasanya memegang peran penting dalam mekanisme kerja enzim.
Bagian bukan enzim ini disebut kofaktor, sedangkan bagian enzim yang merupakan rantai
polipeptida disebut apoenzim. Keseluruhan molekul enzim, yaitu meliputi apoenzim dan kofaktor
disebut holoenzim. Kofaktor dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu koenzim, gugus prostetik,
dan aktivator ion logam. Koenzim adalah senyawa-senyawa non-protein yang dapat terdialisa,
termostabil dan terikat secara “longgar” dengan bagian protein dari enzim (apoenzim). Dalam
peranannya ,enzim sering memerlukan senyawa organik tertentu selain protein. Ditinjau dari
fungsinya, dikenal adanya koenzim yang berperan sebagai pemindah hidrogen, pemindah elektron,
pemindah gugusan kimia tertentu (“group transferring”) dan koenzim dari isomerasa dan liasa.
Bagi manusia, enzim berperan dalam mengoptimalkan sebuah reaksi kimia yaitu dengan
menguraikan molekul-molekul susbtrat agar menjadi molekul produk. Enzim melakukan katalisasi
terhadap sebuah reaksi dengan meningkatkan kecepatan reaksi yang bertujuan untuk menurunkan
energi aktivasi (energi yang diperlukan untuk melakukan sebuah reaksi). Hal tersebut dikerjakan
oleh enzim dengan membentuk kompleks dan substrat. lalu setelah produk dihasilkan dari reaksi
kimia sebuah proses, enzim kemudian dilepaskan dan bebas untuk membentuk kompleks yang baru
dengan substrat yang lain. Dalam melaksanakan fungsinya enzim melakukan metode kerjanya
sendiri.
Proses metabolisme enzim yang terjadi didalam sel merupakan aktivitas yang sangat
terkoordinasi, melibatkan kerjasama berbagai system enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi secara
bertahap dan memerlukan pengaturan metabolik untuk mengendalikan mekanisme reaaksinya.
D. Kelemahan Buku
1. Keterkaitan Antar Bab
Tidak terlalu banyak kekurangan dalam bahan ajar ini pada bab-bab yang ada, hanya
pada bab 1 mengenai konsep dasar biokimia, itu seharusnya tidak perlu dibuat jadi bab
karena hanya menyajikan peta konsep untuk materi yang ada di bahan ajar biokimia ini.
Maka untuk bab 1 langsung kemateri karbohidrat. Dan juga terdapat beberapa kalimat
yang diulang-ulang serta adanya penulisan kata dan tanda baca yang masih kurang tepat
sehingga menimbulkan kerancuan pada saat kita membaca bahan ajar ini. Serta pada
gambar/skema tulisan yang disajikan terlalu kecil sehingga sulit bagi siswa untuk
membacannya.
2. Kemutakhiran Isi Buku
Pada buku ini teori yang dikembangkan dari masalah sudah cukup mutakhir. Bahan
ajar ini merupakan terbitan tahun 2014, tetapi referensi yang digunakan diambil dari buku
yang lama dan hanya menggunakan sedikit referensi, serta jurnal yang digunakan hanya
satu, sehingga untuk lebih up to date bisa mencari dan menggunakan buku terbitan yang
lebih terbaru yang sudah direvisi atau jurnal-jurnal lainnya yang membahas mengenai
dasar-dasar biokimia.
E. Implikasi Terhadap
1. Teori
Dalam bahan ajar ini memiliki beberapa teori dan konsep seperti membangun dan
memberi wawasan lebih tentang dasar-dasar ilmu kimia yang dapat ditemukan dalam
pembelajaran setiap materi antar bab yang ada, teorinya melalui konsep-konsep. Dalam
bahan ajar ini memfokuskan pada teori biomolekul melalui karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air, enzim, dan asam nukleat serta juga membahas mengenai materi
sifat dan perubahan fisik dan kimia pada kehidupan sehari-hari.
Bahan ajar ini sangat menarik karena model yang digunakan membuat proses
pembeljaran sudah berpusat pada siswa dengan adanya interaksi yang diberikan di dalam
bahan ajar ini, serta permasalahan dan contoh yang diberikan pun juga erat kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari siswa. Bahan ajar ini dapat digunakan menjadi bahan
referensi bagi pembaca serta masukan untuk mengetahui lebih dalam mengenai Dasar-
Dasar Biokimia.
2. Program Pembangunan Di Indonesia
Dari hasil membaca buku ini, pembaca dapat menguasai materi dan konsep
mengenai dasar-dasar biokimia. Melalui konsep dan teori yang telah dipahami, pembaca
dapat memanfaatkannya dalam bidang eksperimental sehingga hasil penelitiannya dapat
berguna dalam program pembangunan di Indonesia terutama dalam bidang penelitian
sains. Buku ini direkomendasikan sebagai sarana dalam proses pembelajaran , terutama
pada pemula (baru mempelajari biokimia) dan buku ini juga direkomendsikan sebagai
bahan untuk referensi penelitian.
3. Analisis Mahasiswa
Dengan membaca bahan ajar biokimia ini untuk para pembaca dan khususnya
mahasiswa yang ingin mempelajari tentang biokimia akan tertarik untuk mengetahui dan
mempelajari lebih lanjut. Buku ini sangat bagus dan materi yang disajikan sangat
lengkap, karena didalamnya tidak hanya teori tetapi banyak contoh-contoh soal yang bisa
dijadikan sebagai bahan latihan serta penjelasan teori dibantu dengan adanya tabel dan
gambar yang berwarna sehingga lebih menarik untuk dibaca. Buku ini sangat cocok
digunakan sebagai sumber belajar namun harus tetap disertai dengan sumber-sumber
yang baru agar pembelajaran semakin baik dan ilmu yang diperoleh terus berkembang.
Kepustakaan
Hajiriah, T. L. (2014). Bahan Ajar Biokimia untuk Mahasiswa Pendidikan Biologi. Fakultas
Pendidikan Matematika dan IPA (FMIPA) IKIP Mataram.