Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Praktikum


4.1.1 Data Pemrograman Mesin CNC TU 2 axis
Tabel 4.1 Data Pemrograman Mesin CNC TU 2 axis.

N G X Z F H
00 92 3500 500
01 M03
02 00 3000 00
03 84 2000 -3500 100 100
04 00 2000 100
05 84 1800 -2600 100 100
06 84 1600 -2100 100 100
07 84 1400 -1600 100 100
08 84 1200 -1000 100 100
09 01 800 00 100
10 01 1200 -200 100
11 01 1200 -1000 100
12 01 2000 -3000 100
13 01 2000 -3500 100
14 02 3000 -4000 100
15 00 3000 00
16 M05
17 M30

Tabel 4.2 Data Pemrograman Mesin CNC TU 3 axis.

N G X Y Z F
00 92 -1000 -1000 200
01 M03
02 00 00 00 200 100
03 01 00 00 -200 100
04 01 5000 00 -200 100
05 01 5000 5000 -200 100
06 01 00 5000 -200 100
07 01 00 00 -200 100
08 01 2500 00 -200 100
09 01 2500 5000 -200 100
10 01 00 5000 -200 100
11 01 00 2500 -200 100
12 01 5000 2500 -200 100
13 00 5000 2500 200
14 00 00 00 200
15 01 00 00 -400 100
16 01 5000 00 -400 100
17 01 5000 5000 -400 100
18 01 00 5000 -400 100
19 01 00 00 -400 100
20 00 00 00 500
21 00 500 2500 500
22 83 -400 100
23 00 00 00 500
24 M05
25 M30

4.2 Rencana Kerja


4.2.1 Benda Kerja CNC TU 2 Axis.
4.3 Tabel Rencana Kerja CNC TU 2 Axis.

No. Gambar Penjelasan


70

Ukur benda kerja CNC TU 2


Ø30

1. axis dengan diameter 30 mm


dan panjang 70 mm.

PEMROGRAMAN
Menginput data pemorograman
pada mesin CNC sesuai
2.
dengan program yang telah
dibuat sebelumnya.
-
Melakukan pengecekan
terhadap pemrograman yang
3. telah dimasukkan ke dalam
mesin CNC dan memplot
hasilnya pada kertas.

Memasang spesimen pada


4.
cekaman (chuck).

+X
CNC on

-Z +Z
Menentukan titik nol dengan
mengatur sumbu x dan sumbu
-X z hingga pahat menyentuh
5.
benda kerja setelah
menentukan titik nol pada x
dan z maka di del.
del

CNC on

Memulai proses pemesinan


dengan memutar tombol on
mengarah ke CNC dan
6. mengatur kecepatan
Start pemakanan hingga membentuk
hasil benda kerja sesuai data
yang telah diinput.
Hasil benda kerja yang telah
7. melalui tahap pemesinan
turning pada CNC.

Tabel 4.4 Tabel Rencana Kerja CNC TU 3 Axis.

No. Gambar Penjelasan

Ukur benda kerja TU 3 axis


dengan ukuran panjang dan
1.
lebar 50 mm dan ketebalan 40
mm.

Perograman
NXYZFH Menginput data pemrograman
2.
pada mesin CNC TU 3 axis.
123456

Melakukan pengecekan
terhadap pemrograman yang
3. telah diinput kedalam mesin
CNC dan memplot hasilnya
pada kertas.

Memasang spesimen pada


4.
cengkram (chuck).
+Z
+Y
Menentukan titik nol dengan
mengatur sumbu x,y, dan z
-X +X
hingga pahat menyentuh benda
5. kerja setelah itu menentukan
-Y -Z titik nol pada sumbu x,y, dan z
dengan memplotkan 500 pada
x dan y.

0
1 2

Memulai proses pemesinan


dengan menekan tombol on ke
6. angka 2 dan start hingga
Start
membentuk hasil benda kerja
sesuai data yang telah diinput.

10

Hasil benda kerja yang telah


7. melalui tahap pemesinan freis
50
40

pada mesin CNC TU 3 Axis.


4.3 Gambar Benda Kerja

Gambar 4.1 Benda Kerja CNC TU 2 axis Dalam Gambar Teknik.


Gambar 4.2 Benda Kerja CNC TU 3 axis dalam Gambar Teknik.
4.4 Pembahasan
4.2.1. Benda Kerja Mesin CNC TU 2A
Metode pemprograman yang diambil untuk mesin CNC TU 2A menggunakan
metode pemprograman absolute dengan titik referensi (start point) yang berada
pada sumbu X4000 dan sumbu Z1000. Dengan satuan dimensi untuk mesin CNC
TU 2A adalah mikron (μ). Sebelum dilakukan pemprograman, dihitung terlebih
dahulu titik tengah dari sudut atau kemiringan pada benda kerja. Arah pemakanan
pertama yang dilakukan oleh mesin CNC TU 2A, adalah membuat drag (tangga)
dengan arah sumbu pemakanan X2600 dan sumbu Y-3800, X2200 dan Y-3600,
X2000 dan Y-3500, X1600 dan Y-3000, X1200 dan Y-1400, X800 dan Y-200.
Pembuatan tdarg (tangga ) itu sendiri bertujuan untuk mempermudah proses
pemakanan oleh pahat. Kemudian setelah itu dibuat benda kerja mesin CNC TU 2A
dengan pemakana awal dilakukan pada ujung kanan benda kerja, dengan arah
pemakanan pada sumbu X800 dan sumbu Z-200, pada sumbu tersebut dibuat fillet
dengan radius 2 mm. Kemudian dibuat kemiringan dengan arah sumbu pemakanan
pada sumbu X1600 dan sumbu Z-3000. Setelah itu membuat garis lurus keatas
dengan sumbu X2000 dan Z-3000. Tahap selanjutnya adalah pemakanan lurus
dengan arah sumbu pemakanan adalah Sumbu X2000 dan Z-3500. Tahap akhir
adalah membuat fillet dengan radius 5 mm pada arah sumbu X3000 dengan sumbu
Z-4000, arah melingkar pahat adalah searah dengan arah jarum jam (CW). Barulah
kemudian pahat akan kembali ke titik referensi atau starting point (SP) sebelum
dilakukan pemakanan pada benda kerja. Kehalusan dari benda kerja pula dapat
ditentukan kehalusannya dengan seberapa cepat kecepatan spindle dalam
pemakanan dimana semakin cepat kecepatan spindle maka akan dihasilkan benda
kerja yang halus. Selain itu, ketepatan dari kesimetrisan dari benda kerjapun harus
diperhatikan dengan betul karena dapat mempengaruhi kesejajaran dari hasil akhir
produk yang ingin dibuat. Hal inipun dapat terjadi disebabkan kurang tercekamnya
benda kerja dngan chuck (pencekam).
4.2.2. Benda Kerja Mesin CNC TU 3A
Metode pemprograman yang diambil untuk pemprograman benda kerja
mesin cnc TU 3A adalah dengan pemprograman absolute dengan titik refrensi pada
titik tengah benda kerja. Kemudian pahat digerakkan tanpa melakukan pemakanan
ke sumbu X3000, dan sumbu Y-3000 dengan kedalam pemakanan pada sumbu Z-
200. Baru kemudian pahat akan melakukan pemakanan ke dari sumbu X2500, dan
sumbu Y-2500 dengan kedalam pemakanan pada sumbu Z-200, dan kembali lagi
titik tersebut. Dan dilakukan pemakanan kembali dengan kedalaman pemakanan
sumbu Z-400. Setelah itu dilakukan pemakanan melintang dengan sumbu X-2500,
Y2500, dan kedalaman potong Z-200, dengan kecepatan potong 100 put/menit.
Kemudian baru di bor pada
sumbu X0, Y0, dengan kedalaman Z-400 dengan kecepatan potong adalah
100 put/menit. Dimensi pada mesin CNC TU 3A maupun TU2A memiliki dimensi
yang sama yakni dalam skala μ (mikron). Sehingga perlu untuk dikonversi
satuannya ke mm. Putaran spindel pun mampu menetukan kehalusan dari hasil
produk pengerjaan pemesinana, semakin cepat kecepatan putaran spindel maka
akan dihasilkan produk dengan kerataan yang semakin halus pula. Pada pengerjaan
praktikum ini, kami tidak dapat mengabil kecepatan tinggi dikarenakan
khawatirnya praktikan ketika mengambil kecepatan pemotongan yang tinggi akan
terjadi patah pada pahat. Dikarenakan pada saat pengerjaan juga untu kedalaman
benda kerja pemotongannya dilakukan secara bertahap. Karena dikawatirkan hal
demikian.
Penentuan titik referensi sangatlah penting dalam langkah pemakana serta
kedalaman pemakanan. Jika terjadi kesalahan tafsir dalam titik refrens pemotongan
maka tidak akan dihasilkan produk yang diinginkan. Hal ini pu terjadi pada saat
praktikum mesin CNC TU 3A, hal ini dikarenakan adanya kesalahan dalam
penafsiran antara operator dengan instruktur dalam penentuan titik awal referensi
pahat dengan titik referensi pemotongan dimulai. Sedangkan pada saat ploting
benda kerja proses pemakanan benda kerja sudah betul dan sesuai dengan yang
diharapkan atau diinginkan. Plotting itu sendiri bertujuan untuk melihat atau
mengecek serta mengetahui arah potong dari bentuk benda sebelum benda kerja
dicetak ataupun dilakukan pemakanan pada benda kerja.
Pemprograman, pada mesin CNC sangatlah penting, dikarenakan
pemprogaman merupakan hal yang menentukan arah pemakanan, kedalaman
pemakanan serta putaran spindle. Sehingga harus diinput dengan betul
pemprogramanya agar tidak terjadi kesalahan dalam arah pemotongan dan
kedalaman potong.

Anda mungkin juga menyukai