Anda di halaman 1dari 13

MODUL KETERAMPILAN KLINIK

BLOK 7.5: SISTEM REPRODUKSI

Tim Penyusun:
Skillab FK UNSOED

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2017
Daftar Isi:
1. Pendahuluan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
2. Ilustrasi kasus
3. Pengelolaan Pasien
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan penunjang
d. Diagnosis dan DD
e. Tatalaksana
(a) Farmakologis
(b) Non farmakologis

4. Aktifitas pembelajaran
5. Form penilaian mahasiswa
1. PENDAHULUAN
Sistem reproduksi berperan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Peran siklus
kehidupan mencakup tumbuh kembang hingga membuntuk individu baru. Peran dalam
tahap dewasa mencakup pula respon & aktifitas seksual. Banyak masalah kesehatan yang
terjadi pada sistem reproduksi manusia baik gangguan fungsional (disorder) hingga
penyakit (disease). Modul ini disusun sebagai panduan bagi mahasiswa kedokteran belajar
mengintegrasikan berbagai pengetahuan & keterampilan klinis secara sistematis dalam
memahami dan mengelola gangguan/ penyakit sistem reproduksi.

a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan klinik untuk
menentukan diagnosis dan penatalaksanaan gangguan sistem reproduksi secara
terstruktur dan komprehensif.
b. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan klinik secara
terstruktur mencakup:
a. Penegakan diagnosis gangguan sistem reproduksi
b. Penatalaksanaan gangguan sistem reproduksi

2. Persyaratan peserta skillab


Sebelum mengikuti modul keterampilan 7.5 sistem reproduksi ini, mahasiswa kedokteran
harus memiliki pengetahuan dan keterampilan berikut:
a. Anatomi dan fisiologi manusia
b. Penyakit dan gangguan sistem reproduksi
c. Anamnesis
d. Pemeriksaan fisik umum
e. Pemeriksaan penunjang diagnostik
f. Penulisan resep
g. Pemeriksaan payudara
h. Pemeriksaan ginekologis
i. Pemeriksaan obstetrik
j. Pemeriksaan papsmear & IVA test
k. Persalinan normal & abnormal
l. edukasi
3. Masalah sistem reproduksi
Terdapat beragam masalah medis di sistem reproduksi yang memerlukan penganganan
yang memadai. Tabel 1 memuat keluhan yang sering terjadi sistem reproduksi, sedangkan
tabel 2 memuat penyakit di sistem reproduksi yang menjadi kompetensi dokter umum.
Tabel 1. keluhan di sistem reproduksi
1. Benjolan saluran reproduksi 19. Keputihan
eksternal 20. Gangguan daerah vagina (gatal, nyeri,
2. ASI tidak keluar/kurang rasa terbakar, benjolan)
3. Benjolan di daerah payudara 21. Gangguan menstruasi (tidak
4. Puting terluka menstruasi, menstruasi sedikit,
5. Payudara mengencang menstruasi banyak, menstruasi lama,
6. Puting tertarik ke dalam (retraksi) nyeri saat menstruasi)
7. Payudara seperti kulit jeruk 22. Gangguan masa menopause dan
8. Nyeri perut waktu hamil perimenopause
9. Perdarahan vagina waktu hamil 23. Sulit punya anak
10. Anyang-anyangan waktu hamil 24. Masalah kontrasepsi
11. Kaki bengkak waktu hamil 25. Peranakan turun
12. Ambeien waktu hamil 26. Nyeri buah zakar
13. Kehamilan tidak diinginkan 27. Buah zakar tidak teraba
14. Persalinan prematur 28. Buah zakar bengkak
15. Ketuban pecah dini 29. Benjolan di lipat paha
16. Perdarahan lewat vagina 30. Gangguan fungsi ereksi (organik)
17. Duh (discharge) vagina 31. Produk ejakulat sedikit atau encer
18. Masalah nifas dan pascasalin 32. Bau pada kemaluan
19. Perdarahan saat berhubungan

Tabel 2. Tingkat Kompetensi dokter umum: sistem reproduksi


Daftar penyakit Tingkat kompetensi
1. Sindrom duh (discharge) genital (gonore dan nongonore) 4A
2. Infeksi saluran kemih bagian bawah 4A
3. Vulvitis 4A
4. Vaginitis 4A
5. Vaginosis bakterialis 4A
6. Salpingitis 4A
7. Kehamilan normal 4A
8. Aborsi spontan komplit 4A
9. Anemia defisiensi besi pada kehamilan 4A
10. Ruptur perineum tingkat 1-2 4A
11. Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea 4A
12. Mastitis 4A
13. Cracked nipple 4A
14. Inverted nipple 4A
15. Abses tubo-ovarium 3B
16. Infeksi pada kehamilan: TORCH, hepatitis B, malaria 3B
17. Aborsi mengancam 3B
18. Aborsi spontan inkomplit 3B
19. Hiperemesis gravidarum 3B
20. Preeklampsia 3B
21. Eklampsia 3B
22. Distosia 3B
23. Partus lama 3B
24. Prolaps tali pusat 3B
25. Hipoksia janin 3B
26. Ruptur serviks 3B
27. Ruptur perineum tingkat 3-4 3B
28. Retensi plasenta 3B
29. Inversio uterus 3B
30. Perdarahan post partum 3B
31. Endometritis 3B
32. Subinvolusio uterus 3B
33. Torsi dan ruptur kista 3B
34. Sifilis 3A
35. Kondiloma akuminatum 3A
36. Servisitis 3A
37. Penyakit radang panggul 3A
38. Infeksi intra-uterin: korioamnionitis 3A
39. Janin tumbuh lambat 3A
40. Persalinan preterm 3A
41. Bayi post matur 3A
42. Ketuban pecah dini (KPD) 3A
43. Kista dan abses kelenjar bartolini 3A
44. Corpus alienum vaginae 3A
45. Kista Gartner 3A
46. Kista Nabotian 3A
47. Polip serviks 3A
48. Prolaps uterus, sistokel, rektokel 3A
49. Infertilitas 3A
50. Toksoplasmosis 2
51. Infeksi virus Herpes tipe 2
52. Inkompatibilitas darah 2
53. Mola hidatidosa 2
54. Hipertensi pada kehamilan 2
55. Diabetes gestasional 2
56. Kehamilan posterm 2
57. Insufisiensi plasenta 2
58. Plasenta previa 2
59. Vasa previa 2
60. Abrupsio plasenta 2
61. Inkompeten serviks 2
62. Polihidramnion 2
63. Kelainan letak janin setelah 36 minggu 2
64. Kehamilan ganda 2
65. Kelainan janin 2
66. Diproporsi kepala panggul 2
67. Intra-Uterine Fetal Death (IUFD) 2
68. Ruptur uteri 2
69. Malpresentasi 2
70. Tromboemboli 2
71. Inkontinensia urine 2
72. Inkontinensia feses 2
73. Trombosis vena dalam 2
74. Tromboflebitis 2
75. Fistula (vesiko-vaginal, uretero-vagina, rektovagina) 2
76. Hematokolpos 2
77. Endometriosis 2
78. Menopause, perimenopausal syndome 2
79. Kehamilan ektopik 2
80. Karsinoma serviks 2
81. Teratoma ovarium (kista dermoid) 2
82. Kista ovarium 2
83. Malpresentasi 2
84. Inflamasi, abses payudara 2
85. Fibrokista mamae 2
86. Fibroadenoma mammae (FAM) 2
87. Karsinoma payudara 2
88. Ginekomastia 2
89. Gangguan ereksi 2
90. Gangguan ejakulasi 2
91. Malformasi kongenital 1
92. Kistokel 1
93. Rektokel 1
94. Malformasi kongenital uterus 1
95. Hiperplasia endometrium 1
96. Polikistik ovarium 1
97. Karsinoma endometrium 1
98. Karsinoma ovarium 1
99. Koriokarsinoma Adenomiosis, mioma 1
100. Tumor Filoides 1
101. Penyakit Paget 1

4. ILUSTRASI KASUS
Seorang perempuan, usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keputihan
pada bagian vagina.
5. PENGELOLAAN
Pengelolaan kasus sistem reproduksi harus tetap disesuaikan dengan tingkat kompetensi
dokter umum. Dokter umum harus merujuk/ mengirim kasus yang di luar kompetensinya.
Apabila terdapat faktor risiko keganasan ( misalnya kanker serviks uteri), harus di telusuri
lebih lanjut selama anamnesis maupun pemeriksaan.
a. Anamnesis
Anamnesis sistem reproduksi, perlu berhati hati dalam penggunaan kalimat maupun
intonasi. Gunakanlah kalimat netral/ normatif, tidak menghakimi. Bersikaplah secara
serius dan sewajar mungkin terhadap apapun informasi yang diberikan pasien.
Informasi / riwayat Sistem reproduksi biasanya merupakan privasi pasien. Pasien perlu
dijamin kerahasiaan dan diyakinkan pentingnya informasi tersebut dalam penegakan
diagnosis dan penanganannya.
Pertama sebelum melakukan anamnesis, bangunlah kepercayaan pasien dengan
membina relasi dokter-pasien yang baik. Seperti prosedur pemeriksaan klinis pada
umumnya, anamnesis mencakup Fundamental Four dan Sacred Seven.

Pertanyaan pada Foundamenal Four yaitu menggali :


1. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
Riwayat penyakit sekarang (RPS) meliputi keluhan utama dan anamensis lanjutan.
Keluhan utama adalah keluhan yang membuat pasien datang ke tempat pelayanan
kesehatan untuk mencari pertolongan. Setelah menanyakan keluhan utama
dilanjutkan dengan anamnesis untuk menanyakan 7 hal (Sacred Seven), yaitu :
a. Lokasi
b. Onset/awitan dan kronologis
c. Kuantitas keluhan
d. Faktor-faktor yang memperberat keluhan
e. Faktor-faktor yang memperingan keluhan
f. Analisis sistem yang menyertai keluhan utama
Selain data tersebut, tanyakan pula keluhan di sistem lain yang relevan, misalnya
pada kasus penyakit sistem reproduksi, perlu menanyakan adanya gangguan
berkemih maupun defekasi.
2. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
Menanyakan kepada pasien apakah pernah sakit serupa sebelumnya. Mencari
penyakit yang relevan dengan penyakit sekarang, riwayat trauma, riwayat operasi
dan riwayat penyakit kronik.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Menanyakan untuk mencari adakah penyakit yang sekarang diderita berkaitan
dengan riwayat sakit pada keluarga, baik itu yang bersifat diturunkan maupun
ditularkan.

4. Riwayat Sosial dan Ekonomi


Menanyakan status sosial pasien seperti pendidikan, pekerjaan pasien, pekerjaan
pasangan, pernikahan, kebiasaan pasien, aktivitas seksual, sumber keuangan,
asuransi kesehatan dan kepercayaan. Pekerjaan dengan risiko penyakit menular
seksual misalnya pekerja kelab malam, driver angkutan barang/ penumpang antar
kota, individu yang sering terpisah dengan pasangannya ( misalnya: awak
maskapai penerbangan, pelayaran, militer). Personal habit yang dapat
mempengaruhi kesehatan reproduksi misalnya higienitas organ reproduksi,
penggunaan antiseptik, vaginal douche.

Selain anamnesis umum tersebut (Fundamental Four dan Sacred Seven) pada kasus
obtetrik dan ginekologik perlu anamnesis lebih lanjut mengenai riwayat kesehatan sebelumnya
sebagaimana tabel.3
Riwayat menstruasi:
Usia Menarche
Keteraturan Siklus haid
Periode siklus haid
Lama haid
perkiraan volume darah yang hilang
nyeri sebelum, selama haid dan intensitasnya
Riwayat dan rencana KB:
Jenis dan lama penggunaan metode kontrasepsi
Riwayat pernikahan :

Usia pertama kali intercourse


Jumlah pernikahan
Aktivitas seksual
Riwayat kehamilan & persalinan :
Jumlah kehamilan
Jumlah persalinan
Riwayat tiap kehamilan
Riwayat tiap persalinan:
- Waktu persalinan (kapan)
- Tempat & Penolong persalian
- Penyulit persalinan
- Kesehatan bayi
- perdarahan dll
Riwayat abortus

Riwayat pernikahan digali dalam rangka mengetahui riwayat seksual antara lain usia saat
kontak seksual pertama & riwayat multi partner (berganti-ganti pasangan). Apabila pasien
bersikap terbuka, dapat lebih mudah menetukan riwayat multi partner. Aktifitas seksual antara
lain menentukan seksual aktif ( misalnya rutin hubungan seksual perminggu/ bualan), jenis
aktifitas seksual, misal oral, vaginal, anal.

b. Pemeriksaan Fisik
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan fisik dada dan paru adalah :
- Stetoskop
- Jam
- Tempat tidur/bed
- Lampu sorot
- meja ginekologik
- spekulum
- sarung tangan

Prosedur pemeriksaan:
- sebelum pemeriksaan lakukanlah inform-consent.
- Pasien dipersilakan mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu, dan diminta
untuk mengganti pakaian dengan pakaian pemeriksaan.
- Persiapan pemeriksa: menjaga privasi, mencuci tangan
- Melakukan pemeriksaan:
o Keadaan umum
o Antropometrik: TB, BB, IMT
o Kesadaran
o Tanda vital
o Kepala
o Leher
o Dada
o Abdomen
o Ekstremitas
o Organ reproduksi
 Pria: nnll inguinal, perineum, scrotum, testis, funikulus
spermatikus, prostat, penis ( inspeksi, palpasi, iluminasi, RT)
 Wanita:
 nnll inguinal, perineum, lambia, vulva, vagina, serviks
uteri, uterus, adnexa, parametrium, kavum dauglas
(inspeksi, palpasi, inspekulo, VT).
 Pada kasus infeksi (vaginitis, servicitis) dapat dilakukan
pemeriksaan sekret vagina: (Makoskopik, mikroskopik,
pH Vagina, Whiff test)
 Apabila ada faktor risiko kanker serviks, perlu dilakukan
deteksi dini menggunakan IVA test & PAP smear.
- Membereskan peralatan
- Mencuci tangan setelah pemeriksaan
- Dokumentasi hasil pemeriksaan.

c. Pemeriksaan Penunjang (modul skill lab terkait)


Terdapat beragam pemeriksaan penunjang pada kasus sistem reproduksi, yang dapat
dilakukan, tergantung diferensial diagnosis yang ada. Pemeriksaan tersebut antara lain
 Darah:
o Hematologi
o endokrin
 Imaging:
o Ro. Panggul
o HSG
o USG
o Kolposkopi
o CT scan
o MRI
 Pemeriksaan histopatologi
 Pemeriksaan mikrobiologi
Pemeriksaan yang diusulkan pada pasien perlu mempertimbangan beberapa faktor,
antara lain poin diagnostik pemeriksaan tersebut, biaya, invasifitas dan
ketersediaannya.

d. Diagnosis dan DD
- Tulis dalam rekam medik berbagai diagnosis (bila memungkinkan): diagnosis kerja/
klinis, diagnosis pasti, topis, etiologis.
- Sampaikan diagnosis kepada pasien dengan dilengkapi bahasa awam agar mudah
difahami pasien.
- Sampaikan prosedur diagnostik yang masih diperlukan baik dalam penegakan
diagnosis maupun eksplorasi komplikasi.

e. Tatalaksanaa:
Tulis rencana tatalaksana dalam rekam medik dan sampaikan penanganan yang akan
dilakukan pada pasien dan atau keluarganya
a. Farmakologis: ( sistemik (oral dan atau parenteral) dan atau topikal)
i. Kausatif: misal anti mikroba
ii. Simtomatik: misal: anti nyeri, anti inflamasi, anti gatal.
iii. Suportif: bila diperlukan: vitamin, imunomodulator, probiotik dll
b. Non farmakologis:
i. Asupan nutrisi
c. Edukasi:
i. Terkait Penyebab, tanda & gejala, penularan, pengobatan, komplikasi,
kesembuhan, pencegahan.
ii. Hal – hal yang sebaikya dilakukan & yang sebaikkya dihindari

6. AKTIFITAS PEMBELAJARAN
Waktu Aktivitas Mahasiswa Trainer Material
5 menit Pendahuluan Mendengarkan Menjelaskan
Kasus 1
7 menit Latihan Melakukan Observasi Kasus
anamnesis anamnesis PS
( 1 mhs)
3 menit Umpan balik Mendengarkan Memberikan umpan
balik
5 menit Perencanaan Mendiskusikan DD, Memberikan umpan
pemeriksaan PF & penunjang balik
fisik &
penunjang
7 menit Latihan Melakukan Observasi Kasus
pemeriksaan pemeriksaan fisik (1 PS
fisik mhs) Manikin
3 menit Umpan balik Mendengarkan, Memberikan umpan
mengamati balik (dan
mendemonstrasikan
bila diperlukan)
7 menit Latihan Melakukan Memberikan umpan Kasus
pemeriksaan pemeriksaan balik (dan PS
penunjang penunjang &/ mendemonstrasikan Manikin
interpretasikan bila diperlukan) Intrumen
7 menit Diagnosis Mendiskusikan Dx Memberikan umpan
rencana & tatalaksana, balik
tatalaksana Penulisan resep
7 menit Tatalaksana Menjelaskan dx, Memberikan umpan Kasus
tatalaksana dan balik PS
memberikan edukasi
( 1 mhs)

7. FORM PENILAIAN MAHASISWA


Nama Mahasiswa :
NIM :
No Aspek yang Dinilai Nilai
0 1 2 3
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
4. Diagnosis dan Diagnosis Banding
5. Terapi dan Tata Laksana
6. Komunikasi
7. Profesionalisme
Jumlah
Keterangan :
0 : tidak dilakukan
1 : dilakukan sebagian kecil prosedur
2 : dilakukan sebagian besar prosedur
3 : dilakukan dengan sempurna
Purwokerto, …………………….
Evaluator,

(………………………………...)
8. LAMPIRAN
Jurnal dan buku pendukung untuk Diagnosis dan Tata Laksana :
a. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5
TAHUN 2014 TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER.

Anda mungkin juga menyukai