Attachment
Attachment
1
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………......3
1.1 Latar belakang……………………………………………………………………….3
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………....3
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………..3
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………..4
2.1 Raja – raja dikerajaan Demak………………………………………………………..4
2.2 Letak Kerajaan Demak dan Pengaruhnya…………………………………………....5
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………...6
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..7
2
BAB I
PENDAHULUAN
Letak kerajaan Demak yang sangat strategis yaitu di tepi pantai utara Pulau Jawa
mengakibatkan kerajaan Demak sering dikunjungi pedagang-pedagang islam maupun pedagang asing
untuk membeli beras, rempah dan barang lainnya. Demak berkembang pesat sebagai tempat
penyebaran agama islam dan tempat perdagangan yang ramai. Raden Fatah meyebarkan agam islam
dengan bantuan waliu sanga dan akhirnya berhasil mendirikan kerajaan islam pertama di Pulau Jawa.
Masjid agung Demak merupakan peninggalan dari kesultanan Demak yang dimana kegiatan wali
sanga berpusat di masjid itu
1.3. Tujuan
1.3.1. agar pembaca dapat mengetahui siapa raja-raja yang pernah memimpin di kerajaan
Demak
1.3.2. untuk mengetahui dimana kerjaan Demak berdiri dan pengaruh & manfaat apa saja
yang dibawa
3
BAB II
PEMBAHASAN
Raden Fatah
Adipati Unus
Setelah Raden Fatah wafat, tahta kerajaan digantikan oleh Adipati Unus yang
merupakan anak dari Raden Fatah. Ia memerintah Demak dari tahun 1518 – 1521 M.
pada tahun 1512 Demak mengirim pasukan untuk menyerang Portugis di Malaka.
Namun serangan tersebut belum berhasil, karena pasukan Portugis jauh lebih kuat dan
kalah dalm hal persenjataan, namun atas usahanya Adipati Unus mendapat julukan
Pangeran Sabrang Lor. Adipati Unus melakukan serangan kedua pada tahun 1521
tetapi kembali gagal, Adipati Unus wafat pada tahun 1521 M.
Sultan Trenggana
Setelah Adipati Unus wafat, tahta kerajaan Demak dipegang oleh Sultan
Trenggana ,saudara dari Adipati Unus. Sultan Trenggan memerintah Demak dari tahun
1521-1546 M. dibawah pemerintahannya, Kerajaan Demak berhasil mencapai puncak
kejayaan. Pada tahun 1522 M Sultan Trenggana mengirim pasukan untuk melakukan
perluasan wilayah di bawah pimpinan Fatahillah. Ke daerah Banten, Sunda Kelapa,
dan Cirebon. Pasukan Prortugis dapat dikalahkan oleh pasukan Demak. Atas
kemenangan itu Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta pada
tanggal 22 juni 1527. Sultan Trenggana menadapat gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin
4
setelah menemui Sunan Gunung Jati. Sultan Trenggan wafat ketika memperluas
wilayah kekuasaanya di pasuruan pada tahun 1546 M.
Sunan Prawata
Sunan prawata adalah nama raja keempat Kerajaan Demak, yang meruypakan
anak dari Sultan Trenggana dengan nama Raden Mukmin atau yang dikenal dengan
nama Sunan Prawata. ia memerintah mulai dari tahun 1546 – 1549. Ia tidak terlalu
pintar dalam hal politik ia cenderung menjadi ahli agama. Wilayah kekuasaannya
meliputi Banten, Cirebon, Surabaya, dan Gresik. Sunan Prawata juga memindahkan
pusat pemerintahan dari kota Bintoro menuju bukit prawoto dan oleh sebab itu juga
Raden Mukmin mendapat julukan Sunan Prawata. Ia wafat dibunuh suruhan Adipati
Arya Penangsang, setelah kematiannya, pusat pemerintahan berpindah ke Pajang dan
Kesultanan Demak berakhir
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
6
DAFTAR PUSTAKA
H.j De Graff, 2003, Kerajaan islam Pertama di Jawa, Jakarta : PT. Pustakan Utama Grafiti
Amurwani Dwi Lestariningsih, 2016, sejarah Indonesia jilid 1, pusat kurikulum penerbitan