Iman Kepada Qadha Dan Qadar Serta Kaitannya Dengan Perkembangan Islam
Iman Kepada Qadha Dan Qadar Serta Kaitannya Dengan Perkembangan Islam
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami materi
“Iman Kepada Qadha dan Qadar serta kaitannya dengan Perkembangan Islam”
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca,Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Qadha dan Qadar?
2. Apa pengertian beriman kepada qadha dan qadar?
3. Bagaimana Iman Kepada Qadha dan Qadar jika dikaitkan dengan
Perkembangan Islam?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Iman kepada qada’ dan qadar termasuk rukun iman yang keenam. Rasulullah
SAW bersabda yang artinya : “Iman adalah kamu percaya kepada allah, para
malaikat, kitab-kitab, para rasul-Nya, hari akhir, dan kamu percaya kepada takdir baik
maupun buruk.” (HR. Muslim)
Iman kepada qadha dan qadar dalam ungkapan sehari-hari lebih populer
dengan sebutan Iman kepada takdir, Iman kepada takdir berarti percaya bahwa segala
apa yang terjadi di alam semesta ini, seperti adanya siang dan malam, adanya tanah
yang subur dan yang tandus, hidup dan mati, rezeki dan jodoh seseorang merupakan
kehendak dan ketentuan Allah SWT.
Sedangkan takdir dalam bahasa Al-Qur’an, kata takdir (taqdir) terambil dari
kata qaddara berasal dari akar kata qadara yang berarti antara lain: mengukur,
memberi kadar atau ukuran. Sehingga jika ada yang berkata,“ Allah SWT. telah
menakdirkan demikian,” maka itu berarti,” Allah SWT. telah memberi
3
kadar/ukuran/batas tertentu dalam diri,sifat,atau kemampuan maksimal makhluk-
Nya.1
Artinya : Dia (Maryam) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan
mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia
(Allah) berfirman,” demikian Allah menciptakan apa yang dia kehendaki. Apabila
Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya,”jadilah” maka
jadilah sesuatu itu.” (Q.S. Ali – Imran :47).2
1 http://serbamakalah.blogspot.co.id/2013/03/qadha-dan-qadar.html
2 Indra Laksana, dkk, Al-qur’an Hijaz Terjemah dan ushul Fiqh, (Bandung ; Syaamil Qur’an, 2011), hlm. 54.
4
a. Takdir Mu’allaq
Takdir mu’allaq adalah takdir Allah SWT atas makhluknya yang
memungkinkan dapat berubah karena usaha dan ikhtiar manusia. Allah berfirman :
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka
itu mengubah nasibnya sendiri.” (Ar-Radu : 11)
Contoh :
b. Taqdir Mubram
Takdir mubram ialah takdir yang pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan
kejadiannya. Contohnya nasib manusia,lahir,kematian,jodoh,rizkinya,dan
terjadinya kiamat dan sebagainya. Qada’ & qadar Allah SWT yang berhubungan
dengan nasib manusia adalah rahasia Allah SWT,hanya Allah SWT yang
mengetahuinya. Manusia diperintahkan mengetahui qada’dan qadarnya melalui
usaha dan ikhtiar. Kapan manusia lahir,bagaimana statusnya sosialnya,bagaimana
rizkinya,siapa anak istrinya,dan kapanya meninggalnya adalah rahasia Allah
SWT. Jalan hidup manusia seperti itu sudah ditetapkan sejak zaman azali yaitu
masa sebelum terjadinya sesuatu atau massa yang tidak bermulaan. Tidak seorang
pun yang mengetahuinya.3
BAB III
PENUTUP
6
A. KESIMPULAN
Iman kepada qadha dan qadar adalah rukun iman yang keenam. Sebagai umat
Islam kita wajib percaya adanya qadha dan qadar Allah SWT. Dengan berpegang
kepada Al-Qur’an dan as sunnah hendaknya keimanan kepada qadha dan qadar
sedikitpun tidak menghalangi seorang muslim untuk selalu berusaha untuk mencapai
kemajuan dunia dan kebajikan akhirat. Bahkan keimanan seseorang kepada qadha dan
qadar menambah keberanian dalam berjuang mengembangkan agama Allah.
B. SARAN
Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-hari.Oleh
karena itu,saya menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita
kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil menurut pandangan Allah
SWT. Juga keyakinan kita terhadap takdir Allah senantiasa ditingkatkan demi
meningkatkan amal ibadah kita. Serta Kita harus senantiasa bersabar,berikhtiar dan
bertawakal dalam menghadapi takdir Allah
DAFTAR PUSTAKA
7
Ibnu samani,2003. Iman qodho dan qodhar. Jakarta: Mizan.
Indra Laksana, dkk, 2011.Al-qur’an Hijaz Terjemah dan ushul Fiqh, Bandung ; Syaamil
Qur’an.
Marzuki, 2015. Buku PAI kelas 9,Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
T.Ibrahim, H.Darsono. 2013. Membangun Aqidah dan Akhlak.Solo: Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.