Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami materi
“Iman Kepada Qadha dan Qadar serta kaitannya dengan Perkembangan Islam”

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca,Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Penulis

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Iman adalah aspek agama Islam yang paling mendasar, dan bisa disebut
pondasi dari setiap agama. Bila sistem Iman rusak, maka runtuhlah bangunan agama
secara keseluruhan. Dalam agama Islam Iman ini terbagi menjadi enam, yaitu: Iman
kepada Allah, Iman kepada Rasulullah SAW, Iman kepada malaikat Allah, Iman
kepada kitab-kitab Allah, Iman kepada hari akhir, dan Iman kepada qadha&qadar.
Qadha dan qadar merupakan rukun Iman yang ke enam. Kita umat muslim
harus benar-benar meyakininya, artinya setiap manusia (muslim dan muslimah) wajib
mempunyai niat dan keyakinan sungguh-sungguh bahwa segala perbuatan makhluk,
sengaja maupun tidak telah ditetapkan oleh Allah SWT. dan tidak ada campur tangan
dari siapapun. Orang yang benar-benar beriman adanya qadha dan qadar akan
senantiasa menjaga agar perilakunya baik dan berusaha menjauhi hal-hal yang buruk.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Qadha dan Qadar?
2. Apa pengertian beriman kepada qadha dan qadar?
3. Bagaimana Iman Kepada Qadha dan Qadar jika dikaitkan dengan
Perkembangan Islam?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN QADHA DAN QADAR

Menurut bahasa qadha memiliki beberapa arti yaitu hukum, ketetapan,


perintah, kehendak,pemberitahuan, dan penciptaan. Sedangkan menurut istilah, qadha
adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang segala
sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendak-Nya),
meliputi baik dan buruk, hidup dan mati,dan seterusnya.
Menurut bahasa, qadar berarti kepastian, peraturan, dan ukuran. Sedangkan
menurut istilah qadar adalah perwujudan ketetapan (qadha) terhadap segala sesuatu
yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman azali sesuai dengan
iradah-Nya. Qadar disebut juga dengan takdir Allah SWT yang berlaku bagi semua
makhluk hidup, baik yang telah, sedang, maupun akan terjadi.

B. PENGERTIAN BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR


Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan,
dan dilaksanakan dengan amal perbuatan. Beriman kepada qada dan qadar adalah
menyakini dengan sepenuh hati Allah SWT yang berlaku bagi semua mahluk hidup.
Semua itu menjadi bukti kebesaran dan kekuasan Allah SWT. Jadi, segala sesuatu
yang terjadi di alam fana ini telah ditetapkan oleh Allah SWT. Iman adalah keyakinan
yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dilaksanakan dengan amal
perbuatan.

Iman kepada qada’ dan qadar termasuk rukun iman yang keenam. Rasulullah
SAW bersabda yang artinya : “Iman adalah kamu percaya kepada allah, para
malaikat, kitab-kitab, para rasul-Nya, hari akhir, dan kamu percaya kepada takdir baik
maupun buruk.” (HR. Muslim)

Iman kepada qadha dan qadar dalam ungkapan sehari-hari lebih populer
dengan sebutan Iman kepada takdir, Iman kepada takdir berarti percaya bahwa segala
apa yang terjadi di alam semesta ini, seperti adanya siang dan malam, adanya tanah
yang subur dan yang tandus, hidup dan mati, rezeki dan jodoh seseorang merupakan
kehendak dan ketentuan Allah SWT.

Sedangkan takdir dalam bahasa Al-Qur’an, kata takdir (taqdir) terambil dari
kata qaddara berasal dari akar kata qadara yang berarti antara lain: mengukur,
memberi kadar atau ukuran. Sehingga jika ada yang berkata,“ Allah SWT. telah
menakdirkan demikian,” maka itu berarti,” Allah SWT. telah memberi

3
kadar/ukuran/batas tertentu dalam diri,sifat,atau kemampuan maksimal makhluk-
Nya.1

Hukumberimankepadatakdiradalahfardu‘ain.Seseorang yang mengaku Islam,


tetapitidakberimanpadatakdirdapatdianggapmurtad.Ayat-ayat Al-Qur’an yang
menjelaskantentangIman kepadatakdircukupbanyakantaralain :





Artinya : Dia (Maryam) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan
mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia
(Allah) berfirman,” demikian Allah menciptakan apa yang dia kehendaki. Apabila
Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya,”jadilah” maka
jadilah sesuatu itu.” (Q.S. Ali – Imran :47).2

Takdir terbagi menjadi dua bagian,yakni:

1 http://serbamakalah.blogspot.co.id/2013/03/qadha-dan-qadar.html
2 Indra Laksana, dkk, Al-qur’an Hijaz Terjemah dan ushul Fiqh, (Bandung ; Syaamil Qur’an, 2011), hlm. 54.

4
a. Takdir Mu’allaq
Takdir mu’allaq adalah takdir Allah SWT atas makhluknya yang
memungkinkan dapat berubah karena usaha dan ikhtiar manusia. Allah berfirman :

َ َّ ‫ن بِأ َ ْنفُ ِس ِه ْم َمايُغَيِ ُروا َحتَّىبِقَ ْومٍ َماغَيِ ُرال‬


َ‫ّللا‬ ََّ ِ‫إ‬

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka
itu mengubah nasibnya sendiri.” (Ar-Radu : 11)

Contoh :

 Miskin bisa jadi kaya, lantaran bekerja keras


Artinya : “Dan katakanlah(hai Muhammad) : Bekerjalah kamu semua, maka
Allah dan Rasulnya serta orang mukmin akan melihat hasil pekerjaanmu.’ (At-
Taubah ayat 105)
 Bodoh Menjadi Pintar , lantaran mau belajar giat
Rasullulah SAW bersabda yang artinya : “Belajarlah kamu sekalian,
ajarkanlah bertawakal kamu kepada guru, serta lemah lembutlah kamu kepada
murid.” (H.R. Tabrani)
 Orang sakit bisa menjadi sembuh, lantaran berobat dan berdoa
Artinya : “Berdoalah kamu kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkan
permohonanmu.” (Al-Mu’minun ayat 60)

b. Taqdir Mubram
Takdir mubram ialah takdir yang pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan
kejadiannya. Contohnya nasib manusia,lahir,kematian,jodoh,rizkinya,dan
terjadinya kiamat dan sebagainya. Qada’ & qadar Allah SWT yang berhubungan
dengan nasib manusia adalah rahasia Allah SWT,hanya Allah SWT yang
mengetahuinya. Manusia diperintahkan mengetahui qada’dan qadarnya melalui
usaha dan ikhtiar. Kapan manusia lahir,bagaimana statusnya sosialnya,bagaimana
rizkinya,siapa anak istrinya,dan kapanya meninggalnya adalah rahasia Allah
SWT. Jalan hidup manusia seperti itu sudah ditetapkan sejak zaman azali yaitu
masa sebelum terjadinya sesuatu atau massa yang tidak bermulaan. Tidak seorang
pun yang mengetahuinya.3

C. IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR SERTA KAITANNYA DENGAN


PERKEMBANGAN ISLAM

3 . M.abdullah,2009. Qodho dan Qodha islam,Bandung: Bina Pustaka. Hlm.27


5
Menurut Abdul Mudhaffar Ibnus Sam’ani,cara mengetahui adanya qadha dan
qadar,ialah melalui Al-Qur’an dan sunnah,bukan logika dan akal. Maka barang siapa
tidak berpegang kepada Al-Qur’an dan as Sunnah,ia sesat dalam laut keheranan,tidak
dapat menemukan penawar yang menyejukkan,mententramkan jiwa4. Karena qadar
itu adalah rahasia Allah,yang hanya Allah sendiri yang mengetahuinya. Allah
menyembunyikan rahasia-rahasia itu dari penglihatan manusia dan ilmu mereka.
Karena ada hikmat yang Allah sendiri yang mengetahuinya. Nabi dan malaikat tidak
dapat mengetahuinya.
Perkataan ini sepintas lalu dapat dikatakan bertentangan awalnya dengan
akhirnya. Akan tetapi pertentangan itu hilang apabila kita mengetahui mengenai
qadha dan qadar ini. Dan dikehendaki dengan akhir ketetapan ini ialah apa yang Allah
telah tetapkan bagi setiap makhluk-Nya.
Ringkasnya,hendaklah kita cukupi dalam masalah ini apa yang diterangkan
dalam Al-Qur’an dan as sunnah,tidak membahasnya lebih lanjut lagi,karena akan
membawa kepada sesuatu yang sebenarnya tidak dapat diketahui akal manusia dan
tidak ada kaitannya dengan kebahagiaan kehidupan manusia di dunia ini ataupun di
akhirat.
Sahabat-sahabat Rasulullah saw telah mencukupi dengan dalil-dalil yang
diperoleh dari Al-Qur’an dan as sunnah. Dengan berpegang kepada Al-Qur’an dan as
sunnah,mereka disegani. Keimanan mereka kepada qadha dan qadar,sedikitpun tidak
menghalangi mereka berusaha untuk mencapai kemajuan dunia dan kebajikan akhirat.
Bahkan keimanannya kepada qadar,menambah keberanian mereka dalam berjuang
mengembangkan agama Allah.5

BAB III

PENUTUP

4. Ibnu samani,2003. Iman qodho dan qodhar. Jakarta: Mizan.hlm.34


5 T.Ibrahim, H.Darsono. 2013. Membangun Aqidah dan Akhlak.Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.hlm.25-
38

6
A. KESIMPULAN
Iman kepada qadha dan qadar adalah rukun iman yang keenam. Sebagai umat
Islam kita wajib percaya adanya qadha dan qadar Allah SWT. Dengan berpegang
kepada Al-Qur’an dan as sunnah hendaknya keimanan kepada qadha dan qadar
sedikitpun tidak menghalangi seorang muslim untuk selalu berusaha untuk mencapai
kemajuan dunia dan kebajikan akhirat. Bahkan keimanan seseorang kepada qadha dan
qadar menambah keberanian dalam berjuang mengembangkan agama Allah.
B. SARAN
Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-hari.Oleh
karena itu,saya menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita
kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil menurut pandangan Allah
SWT. Juga keyakinan kita terhadap takdir Allah senantiasa ditingkatkan demi
meningkatkan amal ibadah kita. Serta Kita harus senantiasa bersabar,berikhtiar dan
bertawakal dalam menghadapi takdir Allah

DAFTAR PUSTAKA

7
Ibnu samani,2003. Iman qodho dan qodhar. Jakarta: Mizan.
Indra Laksana, dkk, 2011.Al-qur’an Hijaz Terjemah dan ushul Fiqh, Bandung ; Syaamil
Qur’an.

M.abdullah,2009. Qodho dan Qodha islam,Bandung: Bina Pustaka.

Marzuki, 2015. Buku PAI kelas 9,Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

T.Ibrahim, H.Darsono. 2013. Membangun Aqidah dan Akhlak.Solo: Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.

http://serbamakalah.blogspot.co.id/2013/03/qadha-dan-qadar.html diakses pada Kamis 28


September 2017 jam 13.27

http://abalhafiz.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-qadha-dan-qadar.html diakses pada


Kamis 28 September 2017 jam 14.58

Anda mungkin juga menyukai