Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap pertama yang penulis lakukan di dalam proses perawatan.
Pengkajian ini melalui pengkajian pola fungsional menurut Gordon, pemeriksaan fisik
dengan metode head to toe, dan pengumpulan informasi atau data –data ini diperoleh dari
wawancara dengan pasien, keluarga pasien, melakukan observasi, catatan keperawatan,
dan pemeriksaan fisi (potter dan perry,2010).
Pengkajian dilakukan tanggal 6 April 2019, dimana pada tahap pengkajian ini
merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi masalah yang di temukan dalam
keluarga Tn. E Pada tahap ini ditemukan dua masalah kesehatan pada keluarga Tn. E yaitu
ketidakmampuan koping keluarga pada keluarga Tn. E berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, ketidakmampuan mengambil keputusan
dalam keluarga yang berhubungan dengan kesehatan keluarga, dan yang kedua kesiapan
meningkatkan koping keluarga berhubungan dengan keinginan keluarga mengenal
masalah serta mengambil keputusan dalam keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
keluarga.
Dalam melakukan perumusan masalah, penulis mendasarkan perumusan masalah
pada konsep, analisa, dan standar yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisa sebelum
mengambil masalah kesehatan dan masalah keperawatan pada Tn. E.

B. Diagnosa
Diagnosa keperawatan merupakan suatu keputusan klinik yang diberikan kepada
pasien mengenai respon individu untuk menjaga penurunan kesehatan, status, dan
mencegah serta merubah. (NANDA,2011)
Dari hasil skoring yang penulis lakukan pada tahap prioritas masalah, penulis
memprioritaskan masalah kesehatan Tn. E yaitu ketidakmampuan koping keluarga pada
keluarga Tn. E berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah,
ketidakmampuan mengambil keputusan dalam keluarga yang berhubungan dengan
kesehatan keluarga, dan yang kedua kesiapan meningkatkan koping keluarga berhubungan
dengan keinginan keluarga mengenal masalah serta mengambil keputusan dalam keluarga
yang berhubungan dengan kesehatan keluarga.

33
C. Perencanaan
Menurut UU Perawat No.38th.2014, perencanaan merupakan semua rencana
tindakan yang di lakukan untuk mengatasi masalah keperawatan yang di berikan kepada
pasien.
Pada tahap perencanaan, penulis bersama–sama dengan keluarga Tn. E
mendiskusikan dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat terhadap masalah yang
telah teridentifikasi pada saat pengkajian. Adapun sasaran dan pembuatan perencanaan ini
adalah untuk Tn. E dan anggota keluarga yang menderita dan seluruh anggota keluarga,
karena status kesehatan setiap anggota keluarga juga dipengaruhi oleh anggota keluarga
yang lain sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan baik itu memperbaiki pola hidup
ataupun menjaga suasana lingkungan yang tidak merugikan kesehatan. Dalam tahap ini,
keluarga Tn. E kooperatif dan menerima atas perencanaan yang telah didiskusikan untuk
meningkatkan status kesehatan.
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang
sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan setelah
perencanaan sudah dianggap siap. Secara sederhana pelaksanaan bisa diartikan penerapan
(wikipedia, 2010)
Pada tahap pelaksaan ini diharapkan Tn. E dan keluarga dapat lebih mengenal
masalah yang terjadi dan dapat memperluas pengetahuan, serta diharapkan keluarga dapat
memberikan perawatan dan tindakan yang tepat pada keluarga yang sakit.

E. Evaluasi
Sudijono (2014), mengemukakan bahwa pengertian evaluasi adalah interpretasi
atau penafsiran yang bersumber pada data kuantitatif, sedang data kuantitatif merupakan
hasil dari pengukuran.
Penyuluhan kesehatan penyakit diabetes melitus adalah untuk menambah
pengetahuan keluarga tentang kesehatan tersebut dan untuk mencegah bertambah parahnya
penyakit yang diderita.
Evaluasi dilakukan secara:
1. Observasi langsung
2. Wawancara
3. Pemeriksaan fisik

34
Keluarga Tn. E dan Tn.E mengerti dan memahami tentang pentingnya
tindakan yang cepat dan tepat untuk penanganan pada Tn.E, agar tidak terjadi
komplikasi lebih lanjut yang dapat menyebabkan penyakit baru yang timbul akibat
penyakit diabetes melitus.

35
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Friedman (1998) mendefinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan
dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikan aturan dan emosional dan
individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Jadi, keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengankatan, hidup dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain, serta masing-masing berperan dalam menciptakan
dan mempertahankan suatu kebudayaan.
Sehat dalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan social
serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.Sakit adalah keadaan yang
disebabkan oleh bermacam-macam hal, bisa suatu kejadian, kelainan yang dapat
menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, dari fungsi jaringan itu
sendiri maupun fungsi keseluruhan. Dimana sakit itu sendiri ada berbagai macam
salah satunya adalah penyakit Diabetes melitus. Diabetes mellitus merupakan
gangguan metabolisme yang secara genetic dan klinis termasuk heterogen dengan
manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. ( Price and Wilson, 2016 )
Diabetes mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan
kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi( Smeltzer and Bare,2015) Diabetes
melitus merupakan peyakit kronis yang berkaitan denan defisiensi atau resistansi
insulin relatif atau absolut dan ditandai dengan ganguan metabolisme karbohidrat,
protein, dan lemak. (Paramita, 2011)
Dimana pada laporan ini Tn. E, menderita penyakit diabetes melitus, dengan
penyebab memiliki riwayat keturunan dari orang tua yang juga memiliki riwayat gula
darah tinggi, serta pola hidup yang tidak sehat sebelumnya dimana selalu
mengkonsumsi makan manis berlebihan, masalah yang terjadi adalah
ketidakmampuan koping keluarga pada keluarga Tn. E berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, ketidakmampuan mengambil
keputusan dalam keluarga yang berhubungan dengan kesehatan keluarga, dan yang
kedua kesiapan meningkatkan koping keluarga berhubungan dengan keinginan

36
keluarga mengenal masalah serta mengambil keputusan dalam keluarga yang
berhubungan dengan kesehatan keluarga.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan keluarga dapat mengerti
dan memahami tentang penyakit Diabetes Melitus. Keluarga dapat mengenal masalah
kesehatan, keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat, keluarga dapat merawat
anggota keluarga yang sakit, keluarga dapat mendeteksi secara dini masalah
kesehatan yang ada, serta keluarga mampu memanfaatkan fasilitas–fasilitas kesehatan
yang ada.

B. Saran
1. Mahasiswa
a. Untuk mahasiswa yang berpraktek selanjutnya, agar terus dapat meningkatkan
ilmunya, sehingga dapat berbagi kepada yang membutuhkan.
b. Untuk mahasiswa yang berpraktek selanjutnya, tetap disiplin mengikuti aturan
di tempat praktek yang sudah ditentukan.
2. Institusi
1) Puskesmas
Agar bisa lebih aktif ikut serta dalam kegiatan, mengajarkan dan membina
mahasiswa-mahasiswi yang berpraktek dalam lingkup Puskesmas tempatnya.
2) STIKES Suaka Insan
Pihak kampus agar dapat bekerja sama dalam berbagai bidang praktek ilmu
keperawatan, sehingga tidak hanya praktek profesi ners komunitas saja yang dapat
dilakukan pelatihan-pelatihan..
C. Keluarga
a. Diharapkan keluarga Tn. E dapat meningkatkan pengetahuannya tentang
kesehatan sehingga dapat mengenali masalah kesehatan dalam keluarga.
b. Diharapkan keluarga Tn. E dapat terus meningkatkan derajat kesehatannya.
c. Diharapkan keluarga Tn. E mampu merawat anggota keluarga yang sakit
dengan penuh kasih sayang.
d. Diharapkan keluarga Tn. E dapat melakukan memperhatikan kondisi
lingkungan yang dapat memicu asma..

37

Anda mungkin juga menyukai