Anda di halaman 1dari 10

Pembagian Waktu Geologi

1. Periode Cambrian
Kambrium dalam bahasa Inggris : Cambrian adalah periode pada skala waktu
geologi yang dimulai pada sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) di akhir eonProterozoikum
dan berakhir pada sekitar 488,3 ± 1,7 jtl dengan dimulainya periode Ordovisium. Periode
ini merupakan periode pertama era Paleozoikumdari eon Fanerozoikum. Nama
“Kambrium” berasal dari Cambria, nama klasik untuk Wales, wilayah asal batuan dari
periode ini pertama kali dipelajari.
Ciri khas periode ini adalah fenomena Letusan Kambrium, di mana terjadi
kemunculan mendadak banyak filum yang tidak ada di lapisan sebelumnya, dan filum-
filum ini meliputi makhluk yang sederhana sampai lebih rumit, yang dahulunya diduga
baru akan muncul berjuta-juta tahun kemudian.
Periode Kambrium menandai titik penting dalam sejarah kehidupan di bumi ini.
Ketika sebagian besar kelompok hewan utama pertama kali muncul dalam catatan fosil,
hal tersebut biasanya disebut sebagai “Ledakan Kambrium”, karena waktu yang relatif
singkat di mana keragaman bentuk-bentuk ini muncul. Ada pendapat bahwa batu-batu
Kambrium ditunjukkan adanya fosil hewan tertua pertama, sekarang ini dapat ditemukan
di awal lapisan Vendian.
Sebagian besar kelompok hewan muncul untuk pertama kalinya dalam catatan fosil
sekitar 545 juta tahun yang lalu pada skala geologi dalam waktu yang relatif singkat, waktu
tersebut yang dikenal sebagai ledakan Kambrium.
Ledakan ini mungkin merupakan peristiwa tunggal paling mencolok
didokumentasikan oleh catatan fosil. Dalam arti sempit, ledakan mengacu pada penampilan
geologis dari fosil yang tiba-tiba mewakili semua kecuali dua dari hidup [hewan] filum
yang tahan lama (mudah fossilizable) kerangka . Salah satu dari dua filum adalah Porifera
(spons), yang hadir dalam catatan fosil pada waktu sebelumnya. Yang lain adalah Bryozoa,
sebuah filum yang berisi beberapa kelompok bertubuh lunak dan mungkin juga sudah ada
tetapi belum skeletonized. Sejumlah organisme teka-teki hubungan yang tak jelas juga
muncul ketika ledakan, memperkaya fauna di awal Kambrium. Precision dating
menunjukkan bahwa ledakan dimulai pada 530 Ma (juta tahun lalu) dan berakhir sebelum
520 M. Kehidupan pada saat itu masih terbatas pada lingkungan air, terutama
kehidupan laut. Di antara jenis kehidupan yang memegang peranan penting antara lain :
a. ARCHEOCYATHA
Golongan ini termasuk Filum Porifera, hidup dalam lingkungan laut.
Meskipun hidupnya tidak membentuk koloni yang cukup besar, tetapi
merupakan pembentuk endapan gamping yang cukup tebal teutama khas untuk
Zaman Kambrium.
Batu gamping yang mengandung fosil dari jenis ini banyak dijumpai
diCalifornia, NewYork, Quebeq, Labrador, NewFoundland, Siberia,Tiongkok
, Sardinia, Spanyol, Australia, dan Antartika.
Di Australia binatang ini pada Zaman Kambrium telah membentuk
terumbupenghalang sebanyak 600 meter dengan tebal 70 m, yang letaknya
sejajar dengan pantai timur Australia sekarang.
b. TRILOBITA
Golongan ini termasuk Filum Arthropoda dan merupakan fosil penunjuk
terpenting untuk Kambrium. Perkembangannya sangat khas sehingga
didasarkan atas fosil ini Kambrium dibagi menjadi 3 kala yaitu Kambrium
Bawah, Kambrium Tengah, dan Kambrium Atas.
Kambrium Bawah, kehidupan masih bersifat kosmopolit artinya binatang
tersebut masih terdapat dimana-mana di dunia, sedang Trilobita diwakili
oleh Olenellus thompsoni, Bathynotus holopyga, Eudiscus speciosus.
Kambrium Tegah, dicirikan oleh Bathyriscus rotundatus, Albertella helena,
Agnostus interstrictus, Paradoxides harlani, Olenoides curticei. Di samping itu
pada Kambrium Tengah sudah mulai dikenal adanya daerah fauna yaitu daerah
yang dicirikan oleh kumpulan kehidupan tertentu. Daerah fauna tersebut ialah
daerah fauna Atlantik dengan Paradoxides sebagai penciri dan daerah fauna
Pasifik dengan Olenoides, Bathyuriscus, dan Dorypyge sebagai penciri.
Kambrium Atas, dicirikan oleh Dikelocephalus minesotensis,
Tricrepicephalus texanus, sedang Olenus sebagai penciri daerah fauna
Atlantik dan Dikelocephalus sebagai penciri daerah fauna Pasifik.
Brachiopoda dan Mollusca sejak masa Kambrium, kedua jenis fauna
tersebut menjadi pemegang peranan penting dan terus berkembang hingga
sekarang. Kedua golongan binatang tersebut khas untuk daerah tropis. Di
samping itu golongan Cgaetopoda antara lain Ottia prolifica, Canadia spinosa,
Canadia setigera banyak dijumpai pada Kambrium Tengah.

2. Periode Ordovician
Ordovisium adalah suatu periode pada era Paleozoikum yang berlangsung antara
488,3 ± 1,7 hingga 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu. Periode ini melanjutkan periode Kambrium
dan diikuti oleh periode Silur. Periode yang mendapat namanya dari salah satu suku di
Wales, Ordovices, ini didefinisikan oleh Charles Lapworth pada tahun 1879 untuk
menyelesaikan persengketaan antara pengikut Adam Sedgwick dan Roderick Murchison
yang masing-masing mengelompokkan lapisan batuan yang sama di Wales utara masuk
dalam periode Kambrium dan Silur. Lapworth mengamati bahwa fosil fauna pada strata
yang dipersengketakan ini berbeda dengan fauna pada periode Kambrium maupun Silur
sehingga seharusnya memiliki periode tersendiri. Lapworth mengamati bahwa fosil fauna
pada strata yang dipersengketakan ini berbeda dengan fauna pada periode Kambrium
maupun Silur sehingga seharusnya memiliki periode tersendiri.
Zaman ini merupakan zaman perkembangan hewan invertebrate dan pemunculan
invertebrate lain seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak laut), Asteroid (Bintang
Laut), Krinoid (Lilia Laut), dan Bryozoa. Koral dan Alga yang berkembang membentuk
karang laut, Graptolit dan Trilobit melimpah sedangkan Ekinodermata Brakiopoda mulai
menyebar. Pada zaman ini juga mulai muncul vertebrata dari jenis ikan tanpa rahang.

3. Periode Sillurian
Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir
periode Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu, hingga awal periode Devon, sekitar
416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi lainnya, lapisan batuan yang
menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya
memiliki ketidakpastian sebesar 5-10 juta tahun. Awal Silur ditentukan pada suatu
peristiwa kepunahan besar (peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60% spesies
laut musnah. Pada zaman ini mulai terjadi peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan
darat mulai muncul untuk pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku),
sedangkan di dalam laut kalajengking raksasa (Eurypterid) dan ikan berahang, serta ikan
yang berperisai tulang sebagai pelidung.
Ketika binatang dan tumbuhan sudah menetap di daratan, mereka berkontribusi
terhadap proses perubahan bumi secara fisik dan kimiawi, namun hidup di daratan
membutuhkan strategi yang sama sekali berbeda dengan di lautan, seperti mencari nutrisi
dan air, menghindari kekeringan, membawa keluar perubahan gas, dan reproduksi.
Tanaman darat disebut vaskular, dinamakan demikian karena mereka menggunakan sistem
tabung dalam sirkulasi air dan nutrisi—muncul sekitar 425 juta tahun yang lalu.
Kebanyakan tumbuh hanya beberapa sentimeter namun cukup tinggi untuk mencapai langit
dan menangkap cahaya matahari dan melepaskan spora reproduksi ke angin. Dengan
sistem akar yang lebih dalam dari tanaman awal (rhizoid) serta stem vertikal yang kokoh,
mereka sekarang sudah memunyai perlengkapan untuk mengolonisasi permukaan bumi.
Contoh untuk sebuah tanaman vaskular sederhana adalah Cooksonia.

4. Periode Devonian
Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk dalam era
Paleozoikum dan berlangsung antara 416 ± 2,8 hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu.
Namanya berasal dari Devon, Inggris, tempat pertama kalinya batuan Exmor yang berasal
dari periode ini dipelajari. Pada masa Devonian, antropoda dan vertebrata awal
melanjutkan kolonisasi di daratan. Binatang-binatang ini memiliki problem yang sama
dengan tanaman ketika pertama kali berkolonisasi di daratan, seperti mengurangi
kehilangan air dan memaksimalkan penghirupan oksigen. Kemajuan paling evolusioner
dari masalah ini tidak hanya memungkinkan binatang dapat menginvasi daratan, tapi juga
menyebar ke seluruh benua.
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan secara besar-besaran jenis ikan
berahang dan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di lautan. Migrasi ke daratan terus
berlanjut, hewan amfibi mulai berkembang dan beranjak ke daratan. Tumbuhan darat
semakin umum dan mulai muncul serangga untuk pertama kalinya. Semasa periode Devon,
ikan pertama kali berevolusi dan memiliki kaki serta mulai berjalan di darat sebagai
tetrapoda sekitar 365 juta tahun yang lalu.Tumbuhan berbiji pertama tersebar di daratan
kering dan membentuk hutan yang luas. Di laut, hiu primitif berkembang lebih banyak
dibanding periode Silur dan Ordovisium akhir. Ikan bersirip-cuping (lobe-finned,
Sarcopterygii), ikan bertulang (bony fish, Osteichthyes) serta moluska amonite muncul
untuk pertama kalinya. Trilobit, brachiopoda mirip moluska, dan terumbu karang besar
juga masih sering ditemukan. Kepunahan Devon Akhir sangat mempengaruhi kehidupan
laut.
Selama periode Devonian, bumi saat itu terdiri dari tiga benua utama besar:
Amerika Utara dan Eropa tergabung menjadi satu terletak di dekat daerah equator di mana
pada saat ini sebagian besar daratan ini tenggelam di dasar laut. Di sebelah utara terhampar
sebagian dari Siberia modern. Dan sebuah gabungan benua Amerika Selatan, Afrika,
Antartika, India dan Australia, yang lebih dikenal dengan Daratan Gondwana,
mendominasi sebelah selatan belahan bumi.

5. Periode Carboniferous
Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung sejak
akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal periode Perm
sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua
lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan
baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun. Nama “karbon”
diberikan karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang ditemukan di Eropa
Barat. Pada masa Karboniferus, benua-benua bergabung membentuk kelompok-kelompok
kecil daratan luas dengan jembatan-jembatan darat dari Eropa ke Amerika Utara, dan dari
Afrika ke Amerika Selatan, Antartika, dan Australia. Tabrakan antarbenua menghasilkan
sabuk Pegunungan Appalachian di sebelah timur Amerika Utara dan Pegunungan
Hercynian di Inggris. Tumbukan lebih lanjut antara Siberia dan Eropa Timur membentuk
Pegunungan Ural. Dua pertiga masa awal periode ini disebut subperiode Mississippian dan
sisanya disebut subperiode Pennsylvanian. Pohon-pohon konifer muncul pada periode
yang penting ini.
Zaman ini merupakan zaman perkembangan amfibi dan tumbuhan hutan. Reptilia
dan serangga raksasa muncul pertama kali. Pohon pertama yang muncul adalah jamur klab,
tumbuhan fern paku ekor kuda yang tumbuh di rawa-rawa. Saat itu benua-benua mulai
menyatu membentuk satu masa daratan yang sangat luas disebut Pangea. Bumi mulai
mengalami perubahan lingkungan serta berbagai bentuk kehidupannya. Iklim tropis
menghasilkan secara besar-besaran rawa-rawa yang terisi pepohonan dan sekarang
tersimpan sebagai batubara. Pada masa ini, kondisi sangat mendukung pembentukan awal
batu-bara (karbon), perkembangan biologis, geologis, dan iklim bumi. Salah satu dari
penemuan evolusioner terbesar dari periode Karboniferus adalah amniotic egg di mana hal
ini membuat reptil-reptil awal dari habitat air dan mengolonisasi daratan. Amniotic egg
membuat leluhur burung, mamalia, dan reptil untuk bereproduksi di daratan dengan jalan
mencegah embrio kekeringan dengan adanya cangkang, sehingga pada masa ini telur dapat
disimpan jauh dari air.

6. Periode Permian
Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung
antara 299,0 ± 0,8 hingga 251,0 ± 0,4 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode
terakhir dalam era Paleozoikum. Perm dibagi menjadi tiga kala yaitu Lopongian,
Guadalupian, dan Cisuralian. Pada periode Permian, benua-benua bergerak lebih mendekat
dibandingkan masa Karboniferus, di mana bagian utara dan bagian selatan superbenua
Laurasia dan Gondwana mulai menyatu dan membentuk sebuah benua mahaluas yang
disebut Pangaea. Periode Permian merupakan periode final dari masa Paleozoikum dan
diberi nama sesuai nama sebuah provinsi, Perm, di Rusia, tempat di mana batu pada periode
ini dipelajari. Pada zaman ini perkembangan reptilia yang mirip mamalia mulai meningkat
dan munculnya serangga modern, begitu juga tumbuhan Konifer dan Ginkgoc primitive.
Zaman ini diakhiri dengan kepunahan massal.
Lingkungan geografis periode Permian mencakup area luas daratan dan lautan.
Percobaan yang dilakukan memberikan kesimpulan bahwa kemungkinan besar daerah
bagian dalam daratan beriklim kering, dengan iklim yang sangat fluktuatif, karena
kurangnya daerah berair di daerah ini, dan hanya sebagian daerah dari superbenua ini yang
menerima curahan air hujan dalam setiap tahunnya. Daerah lautan pada masa ini sendiri
masih sedikit yang diketahui seperti apa. Di bagian selatan superbenua tersebut terdapat
daerah gletser yang luas, terbukti dari pengecilan/pengurusan batu glasial dari tempat-
tempat yang sekarang disebut Afrika, Amerika Selatan, Antartika, dan tanah hasil
penggerusan angin mengindikasikan iklim yang sangat kering. Namun, ada indikasi pada
masa ini iklim di bumi berubah pada masa ini, daerah es berkurang ketika bagian dalam
benua menjadi semakin kering.
Perbedaan antara masa Paleozoikum dan Mesozoikum terjadi pada periode akhir
Permian yang ditandai dengan kepunahan besar-besaran yang pernah tercatat di bumi. Hal
tersebut memengaruhi banyak kelompok binatang di banyak lingkungan dan ekosistem.
Namun yang paling terpengaruh dari kepunahan massal tersebut dirasakan oleh komunitas
laut yang menyebabkan kepunahan sampai 90-95% dari spesies laut. Di daratan kepunahan
membuka jalan bagi bentuk lain untuk mendominasi, dan membawa ke dalam masa yang
dikenal sebagai “Masa Dinosaurus”. Meski sebab dari kepunahan masal pada periode
Permian masih diperdebatkan, beberapa kemungkinan diformulasikan untuk menjelaskan
tahapan kejadian kepunahan. Peng-es-an, perubahan formasi Pangaea, dan aktivitas
gunung berapi merupakan beberapa teori di samping kemungkinan teori dari luar angkasa,
yaitu tumbukan meteor dan asteroid ke bumi.

7. Periode Triassic
Nama Trias diusulkan oleh F. von Alberti, seorang ahli geologi berkebangsaan
jerman. Nama Trias diambil dari perkembangan endapan Mesozoikum yang didapat di
cekungan Jerman, yang kemudian dianggap sebagai wilayah tipe untuk Sistem Trias,
walaupun singkapan yang relatif lengkap dan banyak mengandung fosil justru didapatkan
di Amerika bagian barat, Amerika bagian timur dan Kanada.
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum.
Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertamakalinya selama zaman
ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai
berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia
yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palember
kembang dan Konifer menyebar. Benua Pangea bergerak keutara dan gurun terbentuk.
Lembaranes di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.
Perkembangan kehidupan pada zaman Trias menunjukkan banyak terjadi
perubahan baik untuk jenis Fauna terutama untuk golongan Vertebrata maupun golongan
Invertebrata. Golongan Invertebrata Pilum Brachiopoda dan Pilum Mollusca serta Pilum
Arthropoda. Untuk Pilum Mollusca termasuk di antaranya dari Kelas Pelecypoda dan
Kelas Cephalopoda sedang untuk Pilum Arthropoda khususnya yang termasuk Kelas
Crustacea. Demikian pula untuk jenis flora menunjukan adanya perkembangan yang pesat.
Untuk jenis Vertebrata khususnya yang termasuk Reptilia sudah mulai
dikenalRutiodon (sebangsa Phytosaurus) yang mulai muncul semula hidup dalam
lingkungan air kemudian mengadaptasikan diri hidup dalam lingkungan darat yang
kemudian punah pada zaman ini.
Selain itu yang mulai muncul pada zaman ini pula antara lain yang termasuk
dinosaurus ialah Anchiasaurus, Cynognathus, Thrinacodon, placerias gigas,
Inchtyosurus yang berkembang pada Zaman Trias dan punah pula pada akhir Zaman Trias.

8. Periode Jurassic
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat
jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyo saurus berburu di dalam lautan dan
Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa.
Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya
berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola
melimpah pada waktu ini. Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari
Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia.
Zaman Jura berlangsung sejak 208 – 145 juta tahun yang lalu. Nama Jura pertama
kali dipakai pada tahun 1799 oleh A. von. Humboldt seorang ahli geologi berkebangsaan
Jerman. Penelitian secara intensif pada saat itu dilakukan di Inggris, walupun demikian
maka nama sistem ini diambilkan dari nama Pegunungan Yura yang membentang dari
Perancis sampai Swiss. Tempat inilah yang kemudian digunakan sebagai daerah tipe untuk
sistem Yura.
Endapan Jura baik yang terjadi di laut mupun yang di darat banyak mengandung
fosil. Untuk golongan Invertebrata diwakili oleh Pilum Coelenterata, Porifera,
Echinodermata dan Mollusca.
Brontosaurus merupakan salah satu anggota dari Dinosaurus yang terbesar yang
hidup dan pernah dijumpai dalam bentuk fosil di Amerika dan berkembang baik hingga
zaman Jura. Dari kerangka yang telah berhasil di rekontruksi
jenis Brontosaurus mempunyai tubuh hingga 18 feet dengan panjang hingga 67 feet.
Archaeopteryx merupakan burung yang pertama kali dikenal dalam sejarah. Burung ini
memiliki ukuran sebesar burung gagak, fosilnya dijumpai pada batu gamping litographhi
di daerah Solenhoven, Bavaria. Ichtyosaurus merupakan reptile laut yang memiliki
panjang tubuh 10 feet.

9. Periode Cretaceous
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia
berari-ari muncul pertamakalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus,
Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga
mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim sedang mulai muncul.
India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia. Jaman ini adalah jaman akhir dari kehidupan
biantang-binatang raksasa.
Zaman kapur berlangsung semenjak 145-65 juta tahun yang lalu. Zaman kapur
dicirikan oleh suatu daur pengendapan “susut laut – genang laut – susut laut”. Selama
zaman kapur berkembang bermacam – macam kehidupan. Beberapa diantaranya
merupakan kelanjutan dari zaman Jura disamping terdapat pengembangan kehidupan yang
baru. Diantara jenis – jens yang mencirikan untuk jaman Kapur antara lain anggota dari
Pilum Protozoa khususnya dari ordo Foraminifera, Pilum Coelenterata, Pilum Mollusca,
dan pilum Arthropoda. Disamping itu terdapat pula perkembangan dari golongan
vertebrata maupun jenis flora.
Tyrannosaurus Rex merupakan jenis dinosaurus pemangsa terbesar yang hidup
pada jaman kapur, dinosaurus ini dapat berkembang dengan panjang tubuh mencapai 45
feet dan tinggi 20 feet. Elasmosaurus merupakan golongan mamalia yang hidup di laut dan
memiliki panjang antara 40 sampai 50 feet. Pterodon merupakan golongan reptil terbang
yang memiliki bentang sayap 23 sampai 25 feet. Fosil
dari Elasmosaurus dan Pterodon ditemukan di daerah Niobrara, Kansas, Amerika pada
batu gamping.

10.Periode Paleogene
Paleogen adalah periode dalam skala waktu geologi yang merupakan bagian
pertama dari era Kenozoikum dan berlangsung selama 42 juta tahun antara 65,5 ± 0,3
hingga 23,03 ± 0,05 juta tahun yang lalu. Periode ini terdiri dari kala Paleosen, Eosen, dan
Oligosen, dan dilanjutkan oleh kala Miosen pada periode Neogen.
Paleogen merupakan saat pertama berkembangnya mamalia dari jumlah yang
sedikit dan bentuk yang sederhana, hingga membengkak menjadi beragam jenis pada akhir
kepunahan massal yang mengakhiri periode Kapur (era Mesozoikum) sebelumnya.
Beberapa mamalia ini akan berevolusi menjadi bentuk yang lebih besar yang mendominasi
daratan, dan ada pula yang berevolusi menjadi mampu hidup di lingkungan lautan, daratan
khusus, dan bahkan di udara. Burung juga berkembang pesat pada periode ini menjadi
kurang lebih bentuk modern yang dikenal saat ini. Cabang kehidupan lain di bumi bertahan
relatif tidak berubah dibandingkan dengan perubahan yang dialami burung dan mamalia
pada periode ini. Iklim menjadi lebih dingin sepanjang Paleogen dan batas laut menyurut
di Amerika Utara di awal periode ini.

11.Periode Neogane
Neogen adalah suatu periode bagian dari era Konozoikum pada skala waktu
geologi yang dimulai sejak 23.03 ± 0.05 juta tahun yang lalu, melanjutkan
periode Paleogen. Berdasarkan proposal terakhir dari International Commission on
Stratigraphy, Neogen terdiri dari Kala Miosen, Pliosen, Pleitosen dan Holosen dan
berlangsung hingga saat ini. Sistem Neogen (formal) dan Sistem Tersier (nonformal)
merupakan istilah untuk batuan yang terbentuk pada periode ini.
Neogen berlangsung kurang lebih selama 23 juta tahun. Selama periode
ini, mamalia dan burung berevolusi dengan pesat; genus Homo juga mulai muncul pada
periode ini. Bentuk kehidupan lain relatif tidak berubah. Terjadi beberapa gerakan benua,
dengan peristiwa yang paling penting adalah terhubungnya Amerika
Utara dan Selatan pada akhir Pliosen. Iklim mendingin sepanjang periode ini yang
memuncak pada glasiasi kontinental pada sub-era Kuarter (atau kadang disebut juga
periode pada beberapa skala waktu).

Anda mungkin juga menyukai