Anda di halaman 1dari 5

Jantung sebagai pompa

Jantung berfungsi sebagai pompa yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jantung kiri
memompa darah dari paru-paru ke seluruh tubuh, aliran darah ini kaya akan o2. Jantung
kanan memompa darah dari seluruh tubuh ke paru-paru, aliran darah ini kaya akan co2.
Pembuluh darah yang keluar dari jantung disebut sistem arteri, sistem arteri akan berakhir d
kapiler. Selanjutnya sistem pembuluh arteri berubah menjadi sistem vena. Sistem vena adalah
pembuluh darah yang menuju ke jantung.

Pembuluh arteri dan vena memiliki 3 lapisan yaitu tunika advetitia, tunika media dan tunika
intima. Pada arteri tunika media lebih tebal daripada vena. Tebal dan elastisnya dinding arteri
ini berguna untuk membantu proses penyaluran darah ke seluruh tubuh dengan tekanan yang
kuat. Vena memiliki dinding yang tipis dan tidak elastis, hal ini memungkinkan darah
mengalir walau hanya dengan tekanan yang kecil. Pada vena juga terda[at katup yang
memungkinkan darah tidak turun (menjauhi jantung).
Anmal:
1. Setelah luka ditutup, mengapa pendarahan belum berhenti?
J: kemungkinan luka terjadi pada arteri. Arteri akan terus menerima tekanan yang
kuat dari jantung untuk menyalurkan darah ke seluruh tubuh. Saat terjadi luka, darah
akan memancar deras karena adanya tekanan kuat dari jantung. Darah belum terhenti
karena proses pemompaan tidak terkenti, hal ini mennjukkan perdarahan sulit di
hentikan.
2. Bagaimana mekanisme pembekuan darah?
J: terjadinya ruptur/ luka aktivator protrombin merubah protrombin
menjadi trombin trombin (enzim) mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin
Benang fibrin merangkai eritrosit, sel darah dan plasma unruk membentuk
bekuan.
3. Fisiologi kardiovaskular
J: jantung sebagai pemompa dan pembuuh darah sebagai pipa yang menyalurkan
darah ke seluru tubuh.
4. Bagaimana mekanisme pulse rate meningkat serta mekanisme isi dan tegangan
menurun?
5. Mengapa tekanan darah menurun pada kasus luka arteri?
J: tekanan darah turun karena kurangnya volume darah, hal ini adalah cara tubuh
untuk menyeimbangkan dan mempertahankan cairan yang ada. Jika tekanan darah
tetap tapi luka belum tertutup, maka volume darah makin cepat berkurang.
6. Bagaimana mekanisme CRT >3 detik?
J: karena terjadi trauma/ luka pada pergelangan tangan dan terjadi perdarahan yang
deras. Hal itu menyebabkan volume darah berkurang dan tekanan darah menurun,
bentuk respon tubuh adalah dengan meningkatkan pulse rate dengan tujuan darah
sampai ke perifer tubuh. Namun, karena perdarahan belum tertutup darah masih terus
keluar. Hal ini menyebabkan bagian perifer tubuh tetap tidak dapat aliran darah yang
cukup. Sehingga saat dilakukan CRT, darah kapiler lama untuk kembali. Batas norma
CRT adalah 2-3 detik.
7.

Perbedaan Distensibilitas Arteri dan Vena.


Secara anatomis, dinding arteri jauh lebih kuat daripada dinding vena. Akibatnya, rata-rata
distensibilitas vena kirakira delapan kali lebih besar dibandingkan arteri. Artinya, dengan
kenaikan tekanan tertentu akan menyebabkan peningkatan volume darah di sebuah vena kira-
kira sebanyak delapan kali daripada di arteri yang berukuran sebanding.
Distensibilitas vena di sirkulasi paru serupa dengan vena sirkulasi sistemik. Akan tetapi,
arteri pulmonalis biasanya bekerja pada tekanan sekitar seperenam tekanan arteri sistem arteri
sistematik dan karena itu, distensibilitasnya kira-kira enam kali lebih besar daripada arteri
sistemik.

Mekanisme Sumbat Trombosit


Tromosit melakukan perbaikan terhadap pembuluh yang rusak didasarkan pada beberapa
fungsi penting dari trombosit. Pada waktu trombosit bersinggungan dengan permukaan
pembuluh yang rusak, Trombosit mulai membengkak; bentuknya menjadi ireguler dengan
tonjolan-tonjolan yang mencuat dari permukaannya; protein kontraktilnya berkonstraksi
dengan kuat dan menyebabkan pelepasan granula yang mengandung berbagai faktor aktif;
trombosit itu menjadi lengket sehingga melekat pada kolagen dalam jaringan dan pada
protein yang disebut faktor von willebrand yang bocor dari plasma menuju ke jaringan yang
trauma; trombosit menyekresi sejumlah besar ADP; dan enzim-enzimnya membentuk
tromboksan A2 ADP dan tromboksan kemudian mengaktifkan trombosit yang berdekatan,
dan sifat lengket trombosit tambahan ini akan menyebabkan melekat pada trombosit semula
yang sudah aktif. Dengan demikian, pada setiap lokasi dinding pembuluh darah yang luka,
dinding pembuluh yang rusak mengakifkan berturut-turut trombosit yang jumlahnya terus
meningkat yang menyebabkannya menarik lebih banyak lagi trombosit tambahan, sehingga
membentuk sumbat trombosit. Sumbat ini pada mulanya longgar, namun biasanya berhasil
menghalangi hilangnya darah bila luka di pembuluh ukurannya kecil. Setelah itu, selama
proses pembekuan darah selanjutnya, benang-benang fibrin terbentuk. Benang fibrin ini
melekat erat pada trombosit, sehingga terbentuklah sumbat yang kuat.

Pembekuan Darah pada Pembuluh yang Ruptur


Mekanisme ketiga untuk hemostasis ialah pembentukan bekuan darah. Bekuan mulai
terbentuk dalam waktu 15 sampai 20 detik bila trauma pada dinding pembuluh sangat hebat,
dan dalam 1 sampai 2 menit bila traumanya kecil. Zat-zat aktivator dari dinding pembuluh
darah yang rusak, dari trombosit, dan dari protein-protein darah yang melekat pada dinding
pembuluh darah yang rusak, akan mengawali proses pembekuan darah. Peristiwa-peristiwa
fisik proses ini diperlihatkan pada Gambar 36-1, dan faktor-faktor pembekuan darah yang
paling penting dicantumkan pada Tabel 36-1
Capillary refill time sebagai indikator kecukupan perfusi perifer, meski bukan tanda vital
umum, tetapi sebagai pelengkap yang berguna untuk mengetahui suhu, tekanan darah, denyut
jantung dan pernapasan dalam penilaian orang yang sakit. Perubahan pada capillary refill
time dapat mencerminkan penurunan volume vaskular atau perubahan pada resistensi
vaskular sistemik. CRT normal untuk pasien anak biasanya dianggap kurang dari 2 detik.
batas atas normal untuk CRT sedikit lebih tinggi pada orang dewasa. batas atas normal 2
detik untuk pria dewasa dan 2,9 detik untuk wanita dewasa.

Pemeriksaan fisik

BB: 50 KG

Nadi: 110x/menit – 130x/ menit (nadi cepat, takikardi)


RR: 32x/menit nafas cepat

Tekanan darah
TD: 100/60 mmHg - 80/60mmHg (tekanan darah lemah/ hipotensi)
Tekanan darah normal pada orang dewasa adalah 120 (sistolik) / 80 (diastolik).

Guyton and Hall of medical physiology/ 12th-ed.


R. David., David Wayne. dan John Bradley.2007. Kedokteran klinis edisi 6. Penerjemah bahasa :
Annisa Rahmalia. Erlangga

Anda mungkin juga menyukai