2)
DENTAL IMPLANT
JANNETTE LAZIA
2012-11-081
KELAS B
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
BAB 2 PEMBAHASAN 3
DAFTAR PUSTAKA 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
Penggantian gigi yang hilang dapat dilakukan dengan aplikasi gigi tiruan
lepasan baik sebagian maupun lengkap, gigi tiruan cekat (crown and bridge) dan
implan gigi. Gigi tiruan lepasan adalah gigi tiruan yang dapat di lepas-pasang.
Namun, kekurangan gigi tiruan ini ialah masih dapat menimbulkan rasa tidak
nyaman pada pasien, dan kemungkinan gigi tiruan hilang, patah, atau tertelan.
Gigi tiruan jembatan (bridge) adalah gigi tiruan cekat yang dibuat dengan
mengecilkan gigi tetangga dari gigi yang hilang untuk dipasangi mahkota tiruan
sebagai penyangga mahkota tiruan gigi yang hilang tersebut. Namun kekurangan
dari bridge kadang dapat merusak gigi tetangga yang digunakan sebagai gigi
penyangga, karena bagian dibawah mahkota tiruan tersebut sulit untuk
dibersihkan oleh pasien, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya karies gigi dan
kegoyangan dari gigi penyangga tersebut.2,5
Implan gigi merupakan suatu alat yang ditanam secara bedah ke dalam
jaringan lunak atau ke dalam tulang rahang agar gigi tiruan dapat dipasang di
atasnya. Pada gigi asli terdapat dua bagian, yaitu akar gigi yang tertanam di dalam
tulang dan mahkota gigi yang tampak di permukaan oklusal. Untuk teknologi
implan gigi memiliki bagian yang masuk ke dalam tulang dan menggantikan akar,
sehingga masalah perbedaan tekanan jaringan pendukung hampir tidak ada.
Sedangkan gigi tiruan lepasan dan gigi tiruan jembatan tidak memiliki akar yang
bisa tertanam di dalam tulang rahang.2,3
Metode implan gigi juga tidak dianjurkan untuk dilakukan pada anak-
anak, lebih tepat dilakukan pada pasien dewasa atau ketika pertumbuhan tulang
sudah selesai.2
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dental implant telah dikenal sejak beberapa tahun yang silam, dan
mengalami kemajuan pesat sejak tahun 1987. Di negara-negara maju, pemasangan
dental implant merupakan prosedur bedah yang rutin dikerjakan pada prakter
dokter gigi seperti halnya pencabutan gigi.8
Implan gigi pertama kali diperkenalkan sejak tahun 1967 oleh guru besar
dalam bidang Orthopaedic, Prof Ingle Brånemark dari Swedia. Selanjutnya para
ilmuwan Barat melakukan pengembangan untuk memperbaiki bentuk dan bahan
yang digunakan. Sejak tahun 1980-an diperkenalkan implan gigi yang terbuat dari
bahan logam titanium dan telah memperlihatkan hasil cukup menggembirakan
dengan dasar tolok ukur setelah lima tahun terpasang, masih dapat bertahan di
dalam rongga mulut sekitar 85-100%.7,8
Implan gigi terdiri atas dua bagian yaitu bagian supra struktur dan bagian
infra struktur. Bagian infra struktur tertanam dalam tulang rahang dan berfungsi
untuk menggantikan akar gigi dan supra struktur yang menonjol pada jaringan
mukosa dan diatasnya dibuatkan sambungan (abutment) yang berfungsi
menggantikan mahkota gigi untuk menghasilkan penjangkaran yang dapat
meningkatkan retensi dan stabilitas pada gigi tiruan diatasnya.2,4,6
Pada gigi asli terdapat dua bagian, yaitu akar gigi yang tertanam di dalam
tulang dan mahkota gigi yang tampak di permukaan oklusal. Untuk teknologi
implan gigi memiliki bagian yang masuk ke dalam tulang dan menggantikan akar,
sehingga masalah perbedaan tekanan jaringan pendukung hampir tidak ada.
Sedangkan gigi tiruan lepasan dan gigi tiruan jembatan tidak memiliki akar yang
bisa tertanam di dalam tulang rahang.2,3
Implan gigi (dental implant) adalah suatu alat yang terbuat dari logam metal
berbentuk menyerupai akar gigi dan biasanya mempunyai ulir di bagian luar,
dipasang dengan cara menanam material tersebut secara bedah ke dalam jaringan
lunak atau ke dalam tulang rahang (rahang atas atau bawah) berfungsi untuk
menggantikan akar gigi asli yang hilang di dalam mulut. Sistem ini diperkenalkan
sesuai perkembangan teknologi, khususnya dalam bidang ilmu kedokteran gigi,
untuk mengembalikan estetik, fungsi mastikasi, serta fungsi fonetik pada waktu
berbicara.7
Keuntungan implan gigi adalah restorasi tersebut sangat menyerupai gigi asli
karena tertanam di dalam jaringan sehingga memberikan manfaat fungsional
sehinga pengunyahan pasien dapat kembali sempurna dan estetika senyum pasien
menjadi lebih baik dengan susunan gigi yang mirip dengan gigi aslinya. Implan
gigi juga lebih rigid dan stabil sehingga nampak lebih alami dan mempunyai
kekuatan gigitan yang lebih baik.9
2
Pada prinsipnya implan gigi memerlukan bahan yang dapat diterima jaringan
tubuh, cukup kuat dan dapat berfungsi bersama-sama dengan restorasi protesa di
atasnya.9
Menurut Boskar (1986) dan Reuther (1993), syarat implan gigi adalah sebagai
berikut :9
1. Biokompatibel
Yang dimaksud dengan biokompatibel adalah non toksik, non alergik, non
karsinogenik, tidak merusak dan mengganggu penyembuhan jaringan
sekitar serta tidak korosif.
2. Cukup kuat untuk menahan beban pengunyahan
3. Resistensi tinggi terhadap termal dan korosi
4. Elastisitasnya sama atau hampir sama dengan jaringan sekitar
5. Dapat dibuat dalam berbagai bentuk
1. Pada pasien dengan keadaan patologi pada jaringan lunak dan keras
2. Luka ekstraksi yang baru
3. Pasien dengan penyakit sistemik
4. Pasien yang hipersensitif terhadap salah satu komponen implant
5. Pasien dengan kebiasaan buruk seperti bruksism, merokok dan alcohol
6. Pasien dengan kebersihan mulut yang jelek
a) Logam
b) Keramik
Keramik terdiri keramik bioaktif dan bio-inert. Bioaktif berarti bahan yang
memiliki kemampuan untuk merangsang pertumbuhan tulang baru disekitar
implan, contoh dari bahan ini adalah hidroksiapatit dan bioglass. Bio-inert adalah
bahan yang bertolenrasi baik dengan tulang tetapi tidak terjadi formasi tulang.
Polimer dibuat dalam bentuk porus dan padat, digunakan untuk peninggian
dan penggantian tulang. Ia merupakan suatu bahan yang sukar dibersihkan pada
bagian yang terkontaminasi dan pada partikel porusnya karena sifatnya yang
sensitif terhadap formasi sterilisasi.
Menurut lokasi tempat implan ditanam, maka implan gigi terdiri dari :
a) Implan subperiosteal
13
Implan ini lebih lama dibanding jenis implan yang lain dan pertama sekali
diperkenalkan oleh Muller dan Dahl pada tahun 1948. Implan ini tidak ditanam ke
dalam tulang, melainkan diletakkan diatas tulang alveolar dan dibawah
periosteum. Terutama digunakan pada kondisi rahang yang mengalami atrofi yang
hebat, apabila pasien telah mengalami kegagalan berkali-kali dalam pemakaian
protesa atau pada kasus dimana proses atrofi menimbulkan rasa sakit pada daerah
mentalis. Implan ini memerlukan teknik insersi dua tahap. Penggunaan implan
subperiosteal pada rahang atas telah dibatasi karena dilaporkan bahwa
keberhasilannya dalam lima tahun tidak mencapai 75%. Implan ini juga tidak
dianjurkan untuk ditempatkan pada tempat yang antagonisnya merupakan gigi
asli.
2
b) Implan endosteal
Pada tahun 1989, Misch melaporkan bahwa terdapat lima pilihan perawatan
berdasarkan prostetik pada implan. Dari kelima pemilihan perawatan tersebut tiga
yang pertama merupakan protesa cekat (FP), dimana ia boleh disekrupkan atau
disemenkan. Protesa cekat diklasifikasikan berdasarkan jumlah struktur jaringan
keras dan lunak yang diganti.
FP-1 : Protesa cekat, hanya mahkota gigi yang diganti; tampak seperti gigi
asli
FP-2 : Protesa cekat; mahkota dan sebagaian dari akarnya tampak normal
pada sebagian oklusal tetapi mengalami elongasi pada sebagian gingiva.
2
a) Rencana perawatan
e) Pembuatan protesa
DAFTAR PUSTAKA