S2 2014 339174 Chapter1
S2 2014 339174 Chapter1
PENGANTAR
mitos, sejarah atau cerita rakyat yang memiliki nilai-nilai yang bersifat profan
leluhur yang harus tetap dilestarikan, karena memiliki peranan penting yakni
sebagai identitas bangsa yang mampu menyatukan dan menunjukkan jati diri
bangsa.
(populer) dan juga kebudayaan asing yang dapat mudah diakses melalui
perkembangan media yang terjadi sangat cepat. Dalam waktu singkat media
elektronik audio visual (radio, film, dan televisi) menjadi sangat berpengaruh
di era informasi saat ini sebagai manusia audio visual yang memiliki ekstensi
(perpanjangan) dari seluruh indranya. Hal ini mengakibatkan struktur sikap dan
sifat manusia audio visual akan cepat berubah karena itu dapat lebih banyak
melihat dan mendengar lebih jauh dan dapat menangkap informasi lebih banyak.
1
2
menggusur tradisi budaya dan tata nilai suatu lingkungan ke arah kebudayaan
yang dominan (kuat). Jika hal ini terus dibiarkan maka akan terjadi penyelarasan
dan penyeragaman selera melalui media audio visual dan dunia akan menjadi satu
ini orang lebih tertarik menjadi penonton atau penikmat kesenian pertunjukan,
televisi, kaset, dan radio. Tingkat partisipasi dalam kesenian di era modern ini
2006).
Kalangan anak-anak muda saat ini lebih senang berlatih untuk menjadi
anak Band atau Boyband / Girlband daripada belajar menari tari tradisional,
atas hanyalah sebagian kecil contoh terjadi ancaman dan gangguan terhadap
pemuda dalam menjaga kebudayaan lokal dari pengaruh budaya global. Di antara
sekian banyak pemuda yang terbawa arus budaya global, masih ada beberapa
Fokus dalam penelitian ini adalah pelaku kesenian Benjang yang temasuk
dalam usia muda (pemuda), pimpinan grup kesenian Benjang, dan pengamat seni
grup seni Benjang dan satu sanggar seni yang ada di Ujungberung Kota Bandung.
Penelitian ini dinilai penting untuk dikaji dengan tujuan untuk mengetahui
keadaan kesenian Benjang di tengah modernitas saat ini dan bagaimana peran
1.2.2 Kendala apa yang dihadapi pemuda dalam pelestarian seni tradisional
Benjang?
tradisional Benjang
4
1) Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan kajian
tentang peran pemuda dalam pelestarian budaya daerahnya dalam hal ini
daerah.
2) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi para peneliti
penelitian lanjutan.
2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan kepada para pemuda sebagai
yang baru dan belum pernah diteliti sebelumnya. Penelitian tersebut berkaitan
dengan ketahanan budaya dalam beberapa tinjauan. Berikut ini adalah tiga
2011). Fokus penelitian ini adalah Upacara Garebeg Kraton Ngayogyakarta yang
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Upacara Garebeg dalam
Endah) (Saraswati, 2011). Fokus penelitian ini adalah Budaya Gotong Royong
yang merupakan salah satu nilai yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia diawali
bagaimana budaya gotong royong tidak punah dan dapat diwariskan dari generasi
Fokus penelitian ini adalah situs jejaring sosial Facebook. Adapun fokus
penelitian ini adalah pelajar di SMPN 51 Jakarta. Melalui penelitian ini diperoleh
ketahanan sosial budaya serta respon dan sikap terhadap jejaring sosial.
penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori. Bab ini terdiri dari dua
sub bab, yaitu: Tinjauan Pustaka memaparkan tentang beberapa pustaka yang
Bab III Metode Penelitian. Bab ini memaparkan tentang lokasi penelitian,
penentuan informan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV
budaya.
Bab V Seni Tradisional Benjang. Bab ini berisi tentang: sejarah seni
perkembangan seni tradisional Benjang, dan Benjang dalam paguyuban, grup, dan
sanggar seni. Bab VI Peran Pemuda dalam Pelestarian Seni Tradisional Benjang.
Benjang, yaitu: pemuda sebagai pewaris seni, pemuda sebagai pemilik seni,
pemuda sebagai pelaku seni, pemuda sebagai inovator seni, dan pemuda sebagai
edukator seni.
secara masif. Bab VIII Implikasi Pelestarian Seni Tradisional Benjang terhadap
Ketahanan Budaya Daerah. Bab ini berisi: pelestarian seni tradisional Benjang,