Anda di halaman 1dari 41

SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM

“INPEKSI PASAR INDRALAYA”

NAMA : VENI LARA SANTI

NIM : 10031181722046

PRODI/ KELAS : KESEHATAN LINGKUNGAN/(A)

DOSEN PENGAMPU:

DISHEILLA ANDARINI,S.KM.,SC

PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019
KATA PENGANTAR
Assalmu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh, segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan saya kemudahan sehingga dapat menyelesaikan inpeksi pasar dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak bisa menyelesaikan Ujian Tengah
Semester (Take home) ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Dalam mengerjakan tugas ini saya terjun langsung
ke lapangan untuk melakukan inpeksi terhadap pasar tradisional di Indralaya. Saya
sangat berharap bahwa hasil inpeksi saya ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca. Saya menyadari bahwa didunia ini tidak ada yang
sempurna oleh sebab itu jika masih terdapat kesalahan dalam penulisan ini saya mohon
ma’af. Demikian semoga hasil inpeksi saya ini dapat bermanfaat.

Indralaya, 24 Maret 2019

Veni Lara Santi


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I........................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................2
1.1 Latar Belakang.......................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………...3
a. Tujuan Umum……………………………………………………………….3
b. Tujuan Khusus……………………………………………………………….3
1.4 Manfaat ............................................................................................................ 4
BAB II .....................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................5
2.1 Pengertian Sanitasi ...........................................................................................
2.2 Pengertian Pasar....................................................................................
2.2 Jenis-Jenis Pasar...................................................................................
2.3 Syarat Kesehatan Lingkungan Pasar................................................................ 9
BAB III......................................................................................................
METODE
3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan..................................................................
3.2 Alat dan Bahan......................................................................................
3.2 Metode Pengamatan ..............................................................................
BAB IV.......................................................................................................
HASIL INPEKSI...........................................................................................
4.1 Hasil Inpeksi Pasar di Indralaya ...................................................................... 10
4.2 Identifikasi Masalah ........................................................................................ 11
4.3 Pemecahan Masalah ........................................................................................ 13
BAB V
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 27
5.2 Saran ................................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kegiatan sehari-hari manusia membutuhkan sandang dan pangan, dan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut manusia bisa mendapatkannya di pasar baik itu pasar
tradisional, maupun pasar modern. Pasar itu sendiri terdiri dari penjual dan pembeli
yang mana lebih tepatnya pasar adalah tempat untuk melakukan transaksi jual beli.
Dimana manusia mebutuhkan pasar untuk bertahan hidup karena apa yang manusia
butuhkan bisa mereka dapatkan di pasar. Namun, yang perlu di perhatikan yaitu
keadaan sekitar pasar, yang mana hygiene dan sanitasi perlu diperhatikan terutama bagi
pedagang yang berjualan di pasar. Kondisi pasar yang baik harus memenuhi syarat
sanitasi kesehatan lingkungan agar tidak terjadinya penyebaran dan penularan penyakit.
Ketika pasar sudah memenuhi syarat sanitasi maka apa yang mereka jual terutama untuk
bagian pangan bisa aman dan terlindungi dari vektor-vektor pembawa penyakit. Tetapi,
sampai saat ini masih banyak pasar yang belum memenuhi syarat sanitasi yang baik.
Hal ini dapat terjadi karena kurangnya kesadaran dari pedagang dan pembeli itu
sendiri, serta birokrasi pemerintah yang belum memprioritaskan tentang pasar yang
sehat. Contoh kecilnya saja di pasar Jl Lintas Sumatra, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir
Sumatra Selatan. Masih banyak fasilitas-fasilitas yang belum memadai serta keadaan
sanitasi yang kurang baik. Salah satu fasilitas yang masih sangat minim yaitu
ketersediaan tempat sampah untuk tiap-tiap pedagang yang berjualan di pasar. Hal
tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap kebersihan pasar itu sendiri karena
pedagang dan pembeli bisa membuang sampah secara sembarang. Adapun yang
menyebabkan pasar menjadi tidak teratur yaitu para pedagang ditempatkan atau
dipindahkan karena tempat yang dulu mereka tempati sedang di renovasi. Para
pedagang menempatkan barang-barang mereka tidak sesuai dengan kondisi sehingga
memakan jalan untuk pejalan kaki Oleh sebab itu, untuk mencapai keadaan pasar yang
lebih baik sangat sulit untuk dilakukan. Sampai saat ini tidak ada petugas yang
mengawasi kegiatan di area pasar, sehingga pedagang bisa bebas tanpa harus menaati
sebuah peraturan agar pasar tampak sehat dan bersih walaupun keadaan lingkungan
yang begitu sempit dan tidak memadai.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil inpeksi sanitasi pasar indralaya?
2. Apa saja permasalahan yang terjadi di pasar indralaya?
3. Bagaimana keadaan sanitasi di pasar indralaya?
4. Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang terjadi di pasar indralaya?

1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah melakukan observasi ke lapangan langsung diperoleh tujuan untuk
menginpeksi keadaan sanitasi pasar di indralaya
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui sanitasi pasar indralaya
2) Untuk mengidentifikasi permaasalah yang terjadi di pasar indralaya
3) Untuk mengidentifikasi cara pemecahan permasalahan yang terjadi

1.4 Manfaat
Sanitasi terhadap tempat-tempat umum sangat pebting utuk diperhatikan salah
satunya yaitu pasar. Pasar merupakan salah satu tempat-tempat umum yang
dikunjungi oleh masyarakat setiap hari, jadi tugas ini dapat menjadi panduan
bagi masyarakat untuk mengetahui persyaratan kesehatan lingkungan pasar dan
permasalahan-permasalahn yang ada di pasar serta cara untuk mengatasi
permasalahan itu sendiri. Pembaca dapat memahami perbedaan-petbedaan pasar
berdasarkan jenisnya dan menambah wawasan mengenai sanitasi yang baik
untuk pasar yang sehat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sanitasi

Sanitasi menurut Kamus Besar Indonesia diartikan sebagai pemeliharaan kesehatan.


Menurut WHO, sanitasi adalah upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik
manusia, yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan,
bagi perkembangan fisik kesehatan dan daya tahan hidup manusia. Sedangkkan menurut
Chanra (2007) sanitasi adalah bagiandari ilmu kesehatan lingkungan yang meliputi cara
dan usaha individu atau masyarakat untuk mengontrol dan mengendalikan lingkungan
hidup eksternal yang berbahaya bagi kesehatan serta dapat mengancam kelangsungan
hidup manusia.

Sanitasi tempat-tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan yang


berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan
timbulnya atau menularnya suatu penyakit sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh
kegiatan tersebut dapat dicegah

Sanitasi pasar merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan yang berlangsung di


lingkungan pasar terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya
suatu penyakit, kondisi sanitasi pasar yang tidak memenuhi syarat memudahkan bakteri
berkembangbiak sehingga dapat menularkan berbagai penyakit

2.2 Pengertian Pasar

Pengertian pasar secara umum adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi,
prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa dan
tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang atau alat tukar yang berlaku.
Menurut KKBI pasar adalah tempat orang berjual beli. Menurut Peraturan menteri
Perdagangan RI Nomor : 53/M -DAG/PER/12/2008 Tentang Penataan Dan Pembinaan
Pasar Tradisional, Pusat Pembelanjaan dan Toko Modern . Dalam Peraturan Menteri ini
yang dimaksud dengan Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual
lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional,
pertokoan, mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Pasar menurut
Peraturan Menteri Dalam Negeri adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
melaksanakan transaksi, sarana interaksi sosia l budaya masyarakat, dan pengembangan
ekonomi masyarakat. (Permendagri No 42 Tahun 2007). Dari pandangan lain pengertian
pasar menurut Said Sa'ad Marthon bahwa Pasar adalah sebuah mekanisme yang dapat
mempertemukan pihak penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi atas barang dan
jasa; baik dalam bentuk produksi maupun penentuan harga. (Aliyah, 2014).

2.3 Jenis –Jenis Pasar


1. Jenis pasar dalam bentuk kegiatannya
a. Pasar Nyata, yaitu pasar yang mana barangakan diperjual belikan dan bisa
dibeli kembali oleh pembeli seperti pasar tradisional dan pasar swalayan
b. Pasar abstrak, yaitu pasar yang mana para pedagang tidak melakukan tawar
mwnawar barang yang dijual dan tidak membeli langsung, namun hanya
memakai surat dagang saja. Seperti pasar saham, online, pasar modal dan
valut
2. Jenis pasar menurut transaksinya
a. Pasar tradisional, yaitu berkeadaan tradisional yang mana para penjual dan
pembeli sedang melakukan tawar menawar secara langsung. Seperti barang
kebutuhan pokok
b. Pasar modern, yaitu pasar berkeadaan modern yang mana barang yang
diperjual belikan dengan harga pas serta memakai fasilitas sendiri. Seperti
plaza, mall, dan tempat-tempat modern lain
3. Jenis pasar berdasarkan jenis barangnya
a. Pasar barang konsumsi, yaitu pasar dimana penjual memasarkan barang-
barang konsumsi guna mencukupikebutuhan hidup sehari-hari. Misalnya
pasar beras, pasar sayur, pasar buah, pasar tekstil, paesar kelontong dan lain-
lain
b. Pasar sumber daya produksi, yaitu pasar dimana penjual memasarkan
barang dagang fkator produksi yang berfungsi guna kelancaran proses
produksi. Seperti pasar sumber daya produksi seperti kopi, minyak bumi,
tembaga, mesin cetak, beras, mesin tekstil dan lain-lain
4. Jenis pasar berdasarkan struktur
a. Pasar persaingan sempurna yang disebut pula pasar persaingan murni yaitu
pasar diamana ada penjual dan pembeli dan mereka telah saling mengetahui
kondisi pasar. Pasar ini mempunyai ciri-ciri seperti dipasarkan secara
(homogen) sejenis, penjual ataupun pembeli mempunyai informasi yang
lengkap mengenai pasar, penentuan harga dari pasar seluruh komponen
produksi masuk dan keluar pasar, dan pemerintak tidak ikut serta dalam
proses berlangsungnya transaksi.
b. Pasar persaingan tidak sempurna, pasar ini merupakan lawan dari pasar
persaingan sempurna yakni pasar terdiri dari banyak pembeli dan sedikit
penjual. Adapun ciri-cirinya yaitu penjual bisa mematok harga sendiri,
barang dipasarkan secara heterogen (beragam jenis barang ) , terdapat
sejumlah bentuk pasar.
c. Pasar monopoli, yaitu oasar yang berlaku apabila semua negoisasi pada
sejenis barang terhadap pasar dikuasai dengan seorang penjual maupun
beberapa penjual khusus, adapun pasar jenis monopoli ini mempunyai
karakteristik seperti, terdapat satu penjual saja yang menjadi pemilik
ketentuan harga (melaksanakan monopoli pasar), tidak ada penjual lain yang
sanggup menandingi daganganna, ada hambatan pada pedagang lain yang
masuk karena adanya undang-undang atupun karena teknik yang semakin
canggih, macam macam barang yang dipasrkan hanya sejenis, dan
pemerintah tidak ikut serta dalam keputusan harga.
d. Pasar persaingan monopolitis, ialah pasar yang terdapat banyak penjual
dengan memproduksi barang berbeda corak. Pasar ini mempunyai
karakteristik ada banyak pembeli dan banyak penjual, barang yang
diperoleh semacam, tetapi coraknya lain, penjual lancar menegosiasikan
barangnya di pasar, penjual memiliki sedikit kewenangan dalam
memutuskan dan mempengaruhi harga pasar, terdapat peluang untuk
bersaing pada kergaman macam barang yang dijual
e. Pasar oligopoli ialah pasar yang terdiri dari atas sejumlah penjual dalam
suatu barang khusus, jadi antara penjual yang satu bersama yang lainnya
bisa mempengaruhi harga. Karakteristik dari pasar ini yaitu ada sedikit
penjual yang mebuat ketentuan dari salah satu pedagang lainnya, barang-
barangnya berstandar, memungkinkan penjual lain untuk masuk pasar, dan
peran iklan sangat banyak dalam pemasaran produk perusahaan
5. Jenis pasar menurut keleluasaan distribusi
Menurut keleluasaan distribusinya barang yang diperdagangkan pasar dibagi
menjadi :
a. Pasar lokal
b. Pasar daerah
c. Pasar nasional dan pasar internasuional
6. Jenis pasar berdasarkan waktunya
Jenis pasar berdasarkan waktunya diantarnya ialah :
a. Pasar harian
b. Pasar mingguan
c. Pasar bulanan
d. Pasar tahunan
e. Pasar temporer/sementara
2.2 Syarat Kesehatan Lingkungan Pasar
1. Lokasi
a. Lokasi harus sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang setempat
(RUTR)
b. tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti di bantaran
sungai, aliran lahar, rawan longsor banjir dan sebagainya.
c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan atau daerah jalur
pendaratan penerbangan termasuk sempadan jalan
d. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan sampah atau bekas
lokasi pertambangan.
e. Mempunyai batas wilayah yang jelas, antara pasar dan lingkungannya
2. Bangunan
a. Pembagian area sesuai dengan jenis omoditi, sesuai dengan sifat dan
klasifikasinya seperti : basah, kering, penjualan unggas hidup, dan
pemotongan unggas
b. Pembagian zoning diberi identitas yang jelas
c. Tempat penjualan daging, karkas unggas, ikan ditempatkan di tempat
khusus.
d. setiap los (area berdasarkan zoning) memilki lorong yang lebarnya
minimal 1,5 meter
e. jarak tempat penampungan dan pemotongan unggas dengan bangunan
pasar utama minimal 10 m atau dibatasi tembok dengan ketinggian
minimal 1,5
3. Tempat Penjualan Bahan Pangan kering
a. Mempunyai meja tempat penjualan dengan permukaan yang rata dan
mudah dibersihkan, dengan tinggi minimal 60 cm
b. Meja tempat penjualan terbuat dari bahan yang tahan karat dan bukan
dari kayu
c. Tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan mudah
diangkat
d. Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabundan air yang
mengalir
e. Tempat penjualan bebas binantang penular penyakit (vektor) dan tempat
perindukannya
4. Tempat Penjualan Makanan Jadi/Siap Saji
a. Tempat penyajian makanan tertutup dengan permukaan yang rata dan
mudah dibersihkan dengan tinggi minimal 60 cm dari lantai dan terbuat
dari bahan tahan karat dan bukan kayu
b. Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air yang
mengalir
c. Tersedia tempat cuci peralatan dari bahan yang kuat, aman, tidak mudah
berkarat dan mudah dibersihkan
d. Saluran pembuangan air limbah dari tempat pencucian harus tertutup
dengan kemiringan yang cukup
e. Tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan mudah
diangkat
f. Tempat penjualan bebas vektor penular penyakit dan tempat
perindukannya, seperti : lalat, kecoa, tikus, dan nyamuk
g. Pisau yang digunakan untuk memotong bahan makanan basah/matang
tidak boleh digunakan untuk makanan kering/mentah
5. Lantai
a. Lantai terbuat dari bahan yang kedap air permukaan rata, tidak licin,
tidak retak dan mudah dibersihkan
b. Lantai yang selalu terkena air, misalnya kamar mandi, tempat cuci dan
sejenisnya harus mempunyai kemiringan ke arah saluran dan
pembuangan air sesuai ketentuan yang berlaku sehingga tidak terjadi
genangan air
6. Area Parkir
a. Adanya pemisah yang jelas pada batas wilayah pasar
b. Adanya parkir terpisah berdasarkan jenis alat angkut, seperti : mobil,
motor, dan sepeda
c. Tidak ada genagan air, tersedia tempat sampah
d. Ada tanda masuk dan keluar kendaraan secara jelas, yang berbeda antara
jalur masuk dan keluar
e. Tersedia parkir khusus untuk pengangkut hewan hidup dan hewan mati
7. Toilet
a. Harus tersedia toilet laki-laki dan perempuan yang terpisahdilengkapi
dengan tanda/simbol yang jelas
b. Didalam toilet harus tersedia bak dan air bersih dalam jumlah yang cukup
dan bebas jentik
c. Didalam toilet harus tersedia jamban leher angsa, peturasan dan bak air.
d. Air limbah dibuang septy tank, riol atau lubang peresapan yang tidak
mencemari air tanah dengan jarak 10 m dari sumber air bersih
e. Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dengan
kemiringan seuai ketentuan berlaku sehingga tidak terjai genangan
f. Letak toilet minimal 10 meter dengan tempat penjualan makanan dan
bahan pangan
g. Luas ventilasi minimal 20% dari luas lantai dan pencahayaan 100 lux
8. Drainase
a. Selokan/drainase sekitar pasar harus tertutup dengan kisi yang terbuat
dari logam sehingga mudah dibersihkan
b. Limbah cairyang berasal dari setipa kios disalurkan ke Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebelum akhirnya dibuang ke saluran
pembuangan umum
c. Saluran drainase memiliki kemiringan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku sehingga mencegah genangan air
d. Tidak ada banguan los/kios diatas saluran drainase
9. Tersedia Air Bersih
a. Tersedia air bersih dnegan jumlah yang cukup setiap hari secara
berkesinambungan, minimal 40 liter bagi setiap pedagang
b. Kualitas air bersih yang terseia memenuhi persyaratan
c. Tersedia tedmon air yang menjamin kesinambungan ketersediaan air
yang dilengkapi dengan keran yang tidak bocor
d. Jarak sumber air dengan pembuangan limbah minimal 10 m
10. Konstruksi
a. Atap
1) Atap harus kuat tidak bocor dan tidak menjadi tempat
berkembangbiaknya binatang penular penyakit
2) Kemiringan atap harus sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan
terjadinya genangan air pada atap dan langit langit
3) Ketinggian atap sesuai ketentuan yang berlaku
4) Atap yang mempunyai ketinggian 10 m atau lebih harus dilengkapi
dengan penungkal petir
b. Dinding
1) Permukaan dinding harus bersih, tidak lembab dan bewarna terang
2) Permukaan dinding yang selalu terkena percikkan air harus terbuat dari
bahan yang kuat dan kedap air
3) Pertemuan lantai dengan dinding, serta pertemuan dua dinding lainnya
harus berbentuk lengkung (conus)
c. Lantai
1) Lantai terbuat dari bahan yang kedap air, permukaan rata, tdak licin,
tidak retak dan mudah dibersihkan
2) Lantai yang selalu terkena air misalnya kamar mandi, tempat cuci dan
sejenisnya harus mempunyai kemiringan ke arah saluran dan
pembuangan air sesuai ketentuan yang berlaku sehingga tidak terjadi
genangan air.
d. Ventilasi harus memenuhi sayarat minimal 20% dari luas lantai dan
saling berhadapan
e. Pencahayaan
1) Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup untuk melakukan
pekerjaan pengelolaan bahan makanan secara efektif dan kegiatan
pembersihan makanan
2) Pencahayaan cukup terang dan dapat menilai barang dagangan dengan
jelas minimal 100 lux
11. Pengelolaan Sampah
a. Setiap kios/los/lorong tersedia tempat sampah basah dan kering
b. Terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat, kuat, tertutup, dan
mudah dibersihkan
c. Tersedia alat angkut sampah yang kuat, mudah dibersihkan dan mudah
dipindahkan
d. Tersedia Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS), kedap air, kuat,
atau kontainer, mudah dibersihkan dan mudah dipindahkan petugas
pengangkut sampah
e. TPS tidak menjadi tempat perindukan binatang (vektor) penular penyakit
12. Binatang Penular Penyakit (Vektor)
a. Pada kios makanan siap saji dan bahan pangan harus ebas dari lalat,
kecoa, dan tikus
b. Pada area pasar angka kepadatan tikus harus nol
c. Angka kepadatan kecoa maksimal 2 ekor per plate di titik pengukuran
sesuai dengan area pasar
d. Angka kepadatan lalat di tempat sampah dan drainase maksimal 30 per
gril net.

BAB III
METODE

3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


Pasar yang saya gunakan untuk melakukan inpeksi adalah pasar indaralaya yang
berlokasi di Jl.Lintas Sumatra, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir Sumatra Selatan. Waktu
pelaksanaan pada hari minggu 25 maret 2019.

3.3 Metode Pengamatan

Metode Pengamatan yang saya gunakan adalah metode pengamatan observasional yang
mana saya terjun langsung kelapangan atau ke pasar indralaya untuk mengamati
keadaan lingkungan dan sanitasi di lingkungan sekitar pasar serta dipandu dengan
Cheklist pasar yang saya bawa. saya melakukan pengukuran atau observasi data dalam
satu kali pada satu waktu.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang saya gunakan adalah :

a. Cheklist Sanitasi
b. Kamera Handphone
c. Alat tulis

BAB IV
HASIL INPEKSI

4.1 Hasil Inpeksi Pasar Tradisional di Indralaya


Dari kunjungan dan pengamatan yang saya lakukan langsung ke lapangan saya
memperoleh data umum dan data fisik dan dapat diketahui bahwa pasar tradisional ini
merupakan pusat pemberlanjaan bagi masyarakat untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Dengan kondisi sebagai berikut :
DATA UMUM :

1. Nama Pasar : Pasar Indralaya


2. Alamat Pasar :Jl.Lintas Sumatra, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir
Sumatra Selatan
3. Nama Pengelola Pasar

DATA FISIK :

VARIABEL KOMPONEN YANG


NO BOBOT NILAI SCORE
UPAYA DINILAI
1 2 3 4 5 6
A LOKASI 5
(Nilai maksimal
500)
1. Sesuai Rencana Umum 0
0
Tata Ruang
2. Tidak terletak pada 100
20
daerah rawan bencana
3. Tidak terletak pada 100
20
daerah rawan kecelakaan
4. Tidak terletak pada 0
0
daerah bekas
5. Mempunyai batas 0
0
wilayah yang jelas
B BANGUNAN 20
PASAR
(Nilai Maksimal
2000)
1 Umum 0,5 Bangunan dan rancang 0 0
bangun sesuai dengan
peraturan yang berlaku
2 Penataan ruang 4 1. Pembagian area sesuai 0 0
dagang dengan peruntukannya
(zoning)
2. Zoning dengan identitas 0 0
lengkap
3. Lebar lorong antar los 0 0
minimal 1,5 meter
4. Jarak tempat 0 0
penampungan dan
pemotongan ungags dengan
bangunan pasar minimal 10
meter atau dibatasi tembok
5. Pestisida dan bahan 15 60
berbahaya beracun
1terpisah dengan zona
makanan dan bahan pangan
3 Ruang kantor 0,5 1. Ventilasi minimal 20 % 0 0
Pengelola dari luas lantai
2. Pencahayaan minimal 0 0
100 lux
3. Tersedia toilet dan 0 0
tempat cuci tangan
4 Tempat penjualan 15
bahan pangan dan
Makanan
4.1 Tempat penjualan 4 1. Meja tempat penjualan
bahan pangan (nilai 10)
basah
a. Tahan Karat 4 16
b. Rata 2 8
c. Kemiringan 0 0
d. Tinggi 60 cm 0 0
2. Karkas daging digantung 0 0
3. Alas pemotong (talenan) 10 200
tidak terbuat
dari kayu, tidak beracun,
kedap air dan
mudah dibersihkan
4. Tempat penyimpanan 0 0
bahan pangan dengan rantai
dingin (cold chain) bersuhu
(4-10 0C)
5. Tersedia tempat 0 0
pencucian bahan pangan
dan peralatan
6. Tempat cuci tangan
dilengkapi (nilai 14):
a. Sabun 0 0
b. Air mengalir 0 0
7. Saluran pembuangan
limbah (nilai 10) :
a. Tertutup 0 0
b. Kemiringan 0 0
8. Tempat sampah (nilai
10) :
a. Terpisah (sampah 0 0
basah & kering)
b. Kedap air 0 0
c. Tertutup 0 0
9 Bebas binatang penular 0 0
penyakit (vektor) & tempat
perindukannya
4.2 Tempat penjualan 3 1. Meja tempat penjualan 0
bahan pangan dengan:
kering permukaan rata, mudah
dibersihkan, dengan tinggi
minimal
60 cm (nilai 20)
a. Permukaan rata 10 30
b. Mudah dibersihkan 5 30
c. Tinggi minimal 60 cm 5 0
2. Meja terbuat dari bahan 20 0
tahan
3. Tempat sampah (nilai
20) :
Terpisah basah dan kering 0 0
Kedap air 5 0
Bertutup 5 0
4. Tempat cuci tangan
dilengkapi (nilai
20) :
a. Dengan sabun 0 0
b. Air mengalir 14 0
5. Bebas vektor penular 20 0
penyakit dan
4.3 Tempat penjualan 3 1. Tempat penyajian
makanan matang/ makanan (nilai 20) :
siap saji
a. Tertutup 2 6
b. Bahan Tahan Karat 0 9
c. Permukaan Rata 0 9
d. Mudah dibersihkan 0 9
e. Tinggi Minimal 60 cm 0 9
2. Tempat cuci tangan
dilengkapi (nilai 20) :
a. Dengan sabun 0 0
b. Air mengalir 0 0
3. Tempat cuci peralatan
(nilai 20) :
a. Kuat 6 18
b. Aman 4 12
c. Tidak berkarat 4 12
d. Mudah 6 18
dibersihkan
7. Pisau yang digunakan 10 30
untuk memotong bahan
mentah dan bahan matang
berbeda dan tidak berkarat
8. Saluran pembuangan
limbah nilai ( 10 ):
a. Tertutup 0 0
b. Kemiringan 0 0
6. Tempat sampah (nilai
10) :
a. Terpisah basah dan 0 0
kering
b. Kedap air 0 0
c. Bertutup 0 0
7. Bebas vektor penular 10 0
penyakit dan tempat
perindukannya
4.4 Area Parkir 1 1. Ada pemisah yang jelas 15 15
dengan batas
wilayah pasar
2. Parkir mobil, motor, 10 10
sepeda,
andong/delman, becak
terpisah
3. Tersedia area parkir 10 0
khusus kendaraan
pengangkut hewan hidup
4. Tersedia area khusus 0 0
bongkar muat
barang
5. Tidak ada genangan air 0 0
6. Tersedia tempat sampah 0 0
setiap radius
10 meter
7. Ada jalur dan tanda 0 0
masuk dan keluar
kendaraan yang jelas
8. Ada tanaman 0 0
penghijauan
9. Adanya area resapan air 0 0
4.5 Konstruksi : 4
4.5.1 Atap 0,5 1. Atap (nilai 40) :
a. Kuat 0 0
b. Tidak bocor 10 5
c. Tidak menjadi tempat 10 5
perindukan vector
2. Kemiringan atap cukup 0 0
dan tidak
memungkinkan genangan
air
3. Atap dengan ketinggian 0 0
lebih 10 meter
dilengkapi penangkal petir
4.5.2 Dinding 0,5 1. Keadaan dinding (nilai
40)
a. Bersih 0 0
b. Tidak lembab 0 0
c. Berwarna terang 0 0
2. Permukaan dinding yang
selalu terkena percikan air
terbuat dari (nilai 40) :
a. Bahan yang kuat 0 0
b. Kedap air 0 0
3. Pertemuan lantai dengan 0 0
dinding harus
lengkung (conus)
4.5.3 Lantai 0,5 1. Keadaan lantai (nilai 70)
:
a. Kedap air 0 0
b. Rata 0 0
c. Tidak licin 0 0
d. Tidak retak 0 0
e. Mudah dibersihkan 0 0
2. Lantai kamar mandi, 0 0
tempat cuci dan sejenisnya
mempunyai kemiringan ke
saluran pembuangan
4.5.4 Tangga 0,5 1. Tinggi, lebar, kemiringan 0 0
sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
2. Terdapat pegangan 0 0
tangan,
3. Kuat dan tidak licin 0 0
4. Pencahayaan minimal 0 0
100 lux
4.5.5 Ventilasi 1 Minimal 20% dari luas 100 0
lantai
4.5.6 Pencahayaan 0,5 Intensitas pencahayaan 100 50
cukup untuk melakukan
pekerjaan pengelolaan dan
pembersihan bahan
makanan minimal 100 lux
4.5.7 Pintu 0,5 husus kios/los penjual 0 0
daging, ikan, dan
sejenisnya menggunakan
pintu yang dapat membuka
dan menutup sendiri atau
tirai plastik untuk
menghalangi binatang atau
serangga penular penyakit
C SANITASI 30
(Nilai maksimal
3000)
1 Air bersih 4 1. Air bersih selalu tersedia 0 0
dalam jumlah
yang cukup (minimal 40
liter per pedagang)
2. Kualitas air bersih 30 120
memenuhi syarat kesehatan
3. Jarak sumber air bersih 0 0
dengan septick
tank minimal 10 meter
4. Pengujian air bersih 0 0
dilakukan 6 bulan
sekali
2 Kamar mandi dan 4 1. Toilet : laki-laki dan
toilet perempuan terpisah
dengan jumlah cukup (nilai
10)
a. Terpisah 5 20
b. Jumlah cukup 5 0
2. Tersedia bak dan air 10 40
bersih dengan jumlah
cukup dan bebas jentik
3. Toilet dengan leher 10 40
angsa
4. Tersedia tempat cuci 0 0
tangan dan sabun
5. Tersedia tempat sampah 0 0
yang tertutup
6. Tersedia septik tank 0 0
dengan lubang peresapan
yang memenuhi syarat
kesehatan
7. Letak toilet minimal 10 0 0
meter dari tempat penjualan
makanan dan bahan pangan
8. Ventilasi minimal 20% 0 0
dari luas lantai
9. Pencahayaan minimal 0 0
100 lux
10. Lantai kedap air, tidak 0 0
licin, mudah
dibersihkan, dengan
kemiringan cukup
3 Pengelolaan 4 1. Setiap kios/lorong/los 0 0
sampah tersedia tempat sampah
basah dan kering
2. Tempat sampah terbuat 0
dari (nilai 20) :
a. Bahan kedap air 0 0
b. Tidak mudah berkarat 0 0
c. Kuat 0 0
d. Tertutup 0 0
e. Mudah dibersihkan 0 0
3. Tersedia alat pengangkut
sampah (nilai 15) :
a. Kuat 0 0
b. Mudah dibersihkan 0 0
4. Tersedia tempat
pembuangan sampah
sementara (TPS) (nilai 15) :
a. Kuat 0 0
b. Kedap air 0 0
c. Mudah dibersihkan 0 0
d. Mudah dijangkau 3 0
5. TPS tidak menjadi 10 0
tempat perindukan
binatang penular penyakit
6. TPS tidak di jalur utama 0 0
pasar dan berjarak minimal
10 meter dari bangunan
pasar
7. Sampah diangkut 0 0
minimal 1 x 24 jam
4 Drainase 4 1. Tertutup dengan kisi- 30 0
kisi, terbuat dari
logam dan mudah
dibersihkan
2. Limbah cair mengalir 0 0
lancar
3. Limbah cair harus 0 0
memenuhi baku
mutu
4. Tidak ada bangunan di 0 0
atas saluran
5. Pengujian kualitas 0 0
limbah cair berkala
setiap 6 bulan sekali
5 Tempat cuci 4 1. Lokasi mudah dijangkau 0 0
tangan
2. Dilengkapi sabun 0 0
3. Tersedia air mengalir 0 0
6 Binatang penular 3 1. Los makanan siap saji 15 45
penyakit/vektor dan bahan pangan harus
bebas dari lalat, kecoa, dan
tikus
2. Angka kepadatan tikus 20 60
nol
3. Angka kepadatan kecoa 0 0
maksimal 2 ekor per plate
di titik pengukuran
4. Angka kepadatan lalat 0 0
maksimal 30 per gril net di
tempat sampah dan
drainase
5. Container Indeks (CI) 20 60
jentik nyamuk aedes tidak
melebihi 5%
7 Kualitas makanan 4 1. Tidak basi 20 80
dan bahan pangan
2. Tidak mengandung 10 40
bahan berbahaya
3. Tidak mengandung 10 40
residu pestisida di atas
ambang batas
4. Kualitas makanan siap 0 0
saji sesuai dengan peraturan
5. Makanan dalam kemasan 0 0
tertutup disimpan dalam
suhu 4-10oC
6. Ikan, daging, dan 0 0
olahannya disimpan
dalam suhu 0 s/d 4 C
7. Sayur dan buah disimpan 0 0
dalam suhu
10 oC, telor, susu dan
olahannya disimpan
dalam suhu 5-7oC
8. Penyimpanan bahan 10 40
makanan dengan jarak 15
cm dari lantai, 5 cm dari
dinding, dan 60 cm dari
langit-langit
9. Kebersihan peralatan 10 40
makanan maksimal 100
kuman per cm2 permukaan
dan E-coli nol
8 Disinfeksi pasar 3 1. Dilakukan secara 0
menyeluruh 1 hari dalam
sebulan
2. Bahan desinfeksi tidak 0 0
mencemari lingkungan
D RILAKU HIDUP 30
BERSIH DAN
SEHAT (Nilai
maksimal 3000)
1 Pedagang dan 15 1. Pedagang daging /unggas 0 0
pekerja dan ikan menggunakan
alatpelindung diri
2. Berperilaku hidup bersih 0 0
dan sehat (PHBS)
3. Dilakukan pemeriksaan 0 0
kesehatan bagi pedagang
secara berkala minimal 6
bulan
sekali
4. Pedagang makanan siap 40 600
saji tidak sedang menderita
penyakit menular langsung
seperti : diare, hepatitis,
TBC,
kudis, dll
2 Pengunjung 10 1. Berperilaku hidup bersih 50 500
dan sehat (PHBS)
2. Cuci tangan dengan 0 0
sabun setelah memegang
unggas/hewan hidup,
daging atau ikan
3 Pengelola 5 Memahami dan mempunyai 0 0
keterampilan
tentang hygiene sanitasi
dan keamanan pangan
(pernah mengikuti
kursus/pelatihan di bidang
sanitasi dan hygiene
makanan dan pangan)
E KEAMANAN 5
(Nilai maksimal
1000)
1 Pemadam 3 1. Tersedia peralatan
kebakaran pemadam
kebakaran dengan jumlah
cukup dan
berfungsi (nilai 40) :
a. Ada 0 0
b. Jumlah cukup 0 0
c. 80 % berfungsi 0 0
2. Tersedia hidran air 0 0
3. Letak peralatan 0 0
pemadaman kebakaran
mudah dijangkau dan ada
petunjuk arah
penyelamatan
4. Adanya SOP 0 0
penggunaan alat
pemadam kebakaran
2 Keamanan 2 1. Ada Pos Keamanan 0 0
2. Ada personil/petugas 0 0
keamanan
F FASILITAS LAIN 10
(Nilai maksimal
1000)
1 Tempat/sarana 2 1. Tersedia tempat ibadah 0 0
ibadah yang bersih,
dan tempat wudhu
2. Tersedia air dengan 40 0
jumlah yang cukup
3. Ventilasi dan 20 0
pencahayaan sesuai
dengan persyaratan
2 Tempat penjualan 5 1. Tersedia tempat khusus 20 0
unggas hidup yang terpisah
dari pasar utama
2. Mempunyai akses 10 0
masuk dan keluar
kendaraan pengangkut
unggas tersendiri
3. Kandang tempat 10 0
penampungan unggas
kuat dan mudah
dibersihkan
4. Tersedia fasilitas 10 0
pemotongan unggas umum
yang memenuhi syarat
5. Tersedia sarana cuci 10 0
tangan dengan sabun dan
air bersih
6. Tersedia saluran 10 0
pembuangan limbah
7. Tersedia penampungan 10 0
sampah terpisah dari
sampah pasar
8. Tersedia sarana 20 0
desinfeksi khusus di pintu
masuk
3 Tersedia pos 3 50 0
pelayan kesehatan Tersediaruang/pos
dan pelayanan kesehatan
Pertolongan dan Pertolongan Pertama
Pertama Pada Pada Kecelakaan (P3K)
Kecelakaan (P3K)
Catatan :
Tidak Sehat : total score < 6.000
Kurang Sehat : total score 6.000 – 7.499
Sehat : total score 7.500 – 10.000
Dari hasil inpeksi menggunakan ceklist diperoleh total score 2.300 dan pasar ini
dikategorikan sebagai pasar tidak sehat karena total score < 6000 dan jauh dari angka 6000.

4.2 Identifikasi Masalah


Dari hasil observasi saya ke lapangan , bahwa terdapat permasalahan terhadap pasar
tradisional di Indralaya yaitu :
1. Pasar ini merupakan tempat penampungan sementara karena tempat aslinya
sedang di renovasi dan hal ini menyebabkan tempat penjualan menjadi tidak
hygiene dan sanitasi lingkungan mejadi buruk
2. Hanya ada beberapa pedagang yang menempati tempat yang layak sisanya
berjualan di depan toko yang menyebabkan luas wilayah pasar semakin sempit
dan antara pejalan kaki dan barang-barang pedagang terlalu dekat
3. Karena tempat pasar ini hanya sementara pemerintah tidak menyediakan petugas
untuk mengawasi pasar tradisional ini
4. Tidak tersedianya lantai yang layak sehingga akses jalan menjadi becek terdapat
genangan air, licin, dan penuh lumpur hal ini menyebabkan pengunjung
menjadi sulit untuk berjalan dan kaki menjadi kotor
5. Tidak tersedianya Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) sehingga air
menjadi tergenang dan tanah sudah tidak mampu menyerap air tersebut
6. Bagi pedagang ikan juga tidak ada akses untuk membuang air limbah bekas
dagangannya yang menyebabkan mereka membuang air limbah di sembarang
tempat
7. Jalanan tidak dibuat dengan kemiringan sehingga air menjadi tergenang
8. Tidak tersedianya tempat sampah di setiap kios yang menyebabkan pasar
menjadi berantakan karena ada beberapa tempat yang tidak membersihkan bekas
dagangannya dengan baik
9. Tidak tersedianya Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang
menyebabkan ada beberapa tempat yang menjadi tempat penumpukan sampah
dan hal tersebut menjadi tempat perkembangbiakkan vector penyebab penyakit.
10. Tidak adanya petugas pengangkut sampah maupun petugas kebersihan sehingga
masih banyak pedagang yang membuang sampah sembarangan dan
menumpukkan sampah hasil dagangannya di sembarangan tempat
11. Lantai toilet tidak dibuat dengan kemiringan yang sesuai sehingga air menjadi
tergenang jika tidak segera dibersihkan
12. Air limbah dari toilet tidak dibuang ke selokan atau tidak tersedianya IPAL
sehingga air tergenang dan mencemari lingkungan sekitar pasar
13. Bagi pedagang yang menjual ayam tidak terdapat sekat pembatas
14. Area parkir tidak terlalu luas dan terdapat beberapa pedagang yangberjualan di
area parkir
15. Tidak adanya peraturan dan sanksi sehingga membuat pedagang bebas untuk
membuang sampah sembarangan
16. Masih ada beberapa dagangan pedagang terutama bagi pedagang makanan siap
saji dan pedagang gula merah yang tidak menutupi dagangannya sehingga
banyak lalat yang hinggap
A. Kontruksi
Dari gambar ini bisa kita lihat bahwa kondisi lingkungan sekitar pasar sangat buruk,
akses jalanan yang becek dan tidak tersedianya selokan agar air dapat mengalir di
selokan. Hal ini pastinya sangat tidak sesuai dengan syarat kesehatan lingkungan pasar,
ketidakpedulian pedagang terhadap kondisi tersebut sangat tinggi, faktor lainnya yang
mendukung keadaan lingkungan semakin buruk yaitu, tidak adanya petugas yang
mengawasi kondisi pasar tersebut. Padahal permasalahan ini dapat diatasi dengan
menimbun kembali dengan tanah ataupun limbah cair yang dihasilkan dari pedagang
ikan dan dari pedagang lainnya tidak dibuang secara sembarangan.

B. Bangunan

Dari gambar tersebut dapat kita lihat bahwa pedagang ini tidak menggunakan meja
untuk dagangannya bahkan barang yang ia jual tidak diletakkan dengan wadah
sebagaimana semestinya. Hal ini pastinya dapat menyebabkan bahan pangan yang ia
jual bisa tercemar dengan kondisi lingkungan yang becek tersebut. Peletakkan dagangan
yang tidak sesuai aturan membuat pasar menjadi semakin semeraut dan tidak enak
untuk dipandang. Selain mengurangi nilai estetika dagangan yang dijual olehpedagang
ini mempersempit akses jalan kaki bagi pengunjung. Oleh karena itu sebagai konsumen
harus cermat dalam memilah dan membersihkan bahan yang mereka beli di pasar ini.
C. Tempat Penjualan Bahan Makana

Dari gambar tersebut jelas kita ketahui bahwa pembagian area tidak sesuai dan masih
banyak pedagang yang tidak menggunakan meja untuk menjual dagangannya hal ini
pastinya menggangu akses pejalan kaki dan sayur-sayuran tesebut rentan terkena
percikkan becek yang ada di depannya. Seperti yang kita ketahui seharunya pedagang
menggunakan meja dengan permukaan yang rata dengan kemiringan yang cukup
sehingga tidak menimbullkan genangan air dan tersedia lubang peresapan air. Air
limbah yang ada disekitar dagangan ini tidak dapat mengalir karena tidak tesedianya
saluran pembuangan air limbah.
D. Pedagang dan pekerja

Dari gambar tersebut dapat kita ketahui bahwa ada pedagang yang tidak menjaga
hygiene personalnya dengan mencuci tangan di air yang kotor tersebut. Tentunya hal ini
akan berdampak bagi kesehatan personal dan barang yang dipegangnya akan terjangkit
kuman juga

E. Drainase

Dapat kita lihat bahwa tidak adanya Instalasi Pembuangan Air limbahdi pasar ini,
bahkan air limbah yang dihasilkan dari toilet dibuang secara langsung ke lingkungan hal
ini pastinya dapat mencemari llingkungan dan dapat menjadi tempat
perkembangbiakkan vektor penyebab penyakit. Untuk mengatasi permasalahan ini
seharusnya dibuat Instalasi Pembuangan Air Limbah agar limbah tidak mencemari
lingkungan sekitar pasar.

F. Toilet

Toilet yang tersedia tidak dibuat dengan kemiringan yang pas sehingga air di toilet ini
menjadi tergenang dan hal tersebut tentunya membuat toilet ini menjadi kotor. Adapun
bagi pengunjung yang menggunakan toilet ini tidak menyiram dengan bersih sisa
sabun/deterjen yang ia gunakan. Dan air limbah yang berasal dari toilet ini dibuang
langsung kelingkungan yang menyebabkan lingkungan sekitar menjadi tercemar.
Fasilitas di dalam toilet ini juga tidak memadai seperti tidak tersedianya sabun untuk
mencuci tangan .

G. Pengelolaan Sampah

Dari gambar ini dapat kita ketahui bahwa pedagang dan pengunjung membuang sampah
sembarangan hal ini pastinya mengganggu estetika dan menyebabkan vektor
berkembangbiak dengan mudah. Tidak tersedianya tempat sampah di sejumlah kios
juga memicu pedagang untuk membuang sampah sembarangan. Selain itu tidak
tersedianya Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) membuat timbulan sampah
menjadi meningkat di beberapa titik area pasar. Petugas kebersihan juga tidak tersedia
yang membuat pasar semakin tidak tertata dengan rapi.

H. Tempat Penjualan Unggas

Terdapat beberapa pedagang unggas tetapi tidak ada satupun yang membuat sekat untuk
dagangan mereka. Serta tidak tersedianya akses air bersih untuk pedagang mencuci
tangan setelah memegang ayam tersebut. Sedangkan ada beberapa pedagang unggas
yang dagangannya jauh dari area toilet.

I. Tempat Penjualan Makanan Siap Saji

Seperti yang kita lihat bahwa masih ada pedagang makanan siap saji yang tidak
menutupi makananya. Selain itu bagi pedagang gula merah yang tidak menutupi
makanannya dan banyak sekali lalat yang hinggap disana hal ini pastinya dapat
menyebabkan penyakit bagi konsumen yang mengkonsumsi gula merah tersebut.
Pedagang juga tidak menyediakan alat untuk mengepas atau membuat vektor sulit untuk
hinggap.

J. Tempat Penjualan Makanan Basah

Tidak tersedianya saluran air limbah yang baik membuat jalanan di pasar semakin
becek, hal ini juga disebabkan pedagang ikan yang menempatkan dagangannya di
jalanan bukan diatas meja dagang. Hal tersebut menyebabkan air limbah dari pedagang
ikan mengalir begitu saja tanpa adanya pembatas dan pembuangan air limbah yang
sesuai. Selain itu tidak tersedianya akses air bersih disekitar pedagang.

4.3 Pemecahan Masalah


1. Pembuatan peraturan bagi pedagang, agar walaupun pasar ini bersifat sementara
tetapi tetap bersih dan teratur
2. Penyediaan meja untuk para pedagang jika tidak memungkinkan mendapatkan
meja yang terbuat dari bahan besi bisa menggunakan meja yang terbuat dari
kayu tetapi meja dilapisi dengan alas atau taplak meja yang kedap air
3. Diadakannya petugas untuk mengawasi pasar sementara ini sehingga tata kelola
pasar akan tetap teratur
4. Lantai yang becek bisa ditimbun dengan tanah kembali atau disediakan papan
penmpang agar pasar menjadi tidak becek
5. Pembuatan Instalasi Pembuangan Air limbah sehingga air limbah tidak
mencemari lingkungan sekitar yang dapat membuat lingkungan menjadi
tercemar
6. Penyediaan akses untuk pedagang ikan membuang air limbah bekas
dagangannya bisa digunakan selokan yang mengalir
7. Disetiap sisi jalan ada selokan sehingga walaupun hujan air yang tergenang bisa
diminimalisisr
8. Pembuatan Instalasi Pembuangan Air limbah sehingga air limbah tidak
mencemari lingkungan sekitar
9. Penyediaan tempat sampah di setiap kios sehingga sampah dari dagangan
pedagan tidak bertebaran dimana-mana
10. Penyediaan Tempat Penampungan Sampah sementara sehingga sampah
yang berasal dari kios bisa diletakkan di TPS dan kios bisa menjadi bersih
11. Penyediaan petugas pengangkut sampah dan tugas kebersihan untuk
membersihkan pasar sehingga pasar bisa menjadi rapi
12. Toilet yang tidak dbuat dengan kemiringan bisa ditimbun sedikit dengan
semen sehingga air limbah bisa mengalir, jika dana tidak cukup maka sediakan
peraturan agar setiap yang menggunakan toilet harus meyapu limbah yang
mereka hasilkan
13. Pembuatan selokan untuk toilet atau IPAL sehingga air limbah yang
dihasilkan tidak dibuang secara langsung ke lingkungan atau ke tanah .
14. Pembuatan sekat sederhana untuk pedagang ayam seperti dari triplek
sehingga hal tersebut bisa menjadi pembatas
15. Jika area parkir tidak memungkinkan untuk diperluas tetapi area parkir
bisa diatur dengan baik, dan larangan yang tegas atau sanksi bagi pedagang yang
berjualan di area parkir tersebut
16. Pembuatan sanksi dan peraturan agar pasar dapat terkelola dengan baik
17. Bagi peagang yang dagangannya rentan dihinggapi lalat harus menutupi
dagangannya dam penyediaan alat seperti lilin kipas plastik sehingga
mengurangi lalat yang hinggap di dagangan

BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengertian pasar secara umum adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi,
prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa dan
tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang atau alat tukar yang berlaku.
Adapun syarat kesehatan lingkungan pasar yaitu, lokasi yang strategis dan baik,
bangunan yang baik dan tertata dengan baik, tempat penjualaan bahan pangan kering
yang baik, tempat penjualan makanan jadi/ siap saji yang baik, lantai yang sesuai
ketetapan, area parkir yang cukup, toilet yang bersih, tersedianya drainase, tersedianya
air bersih, konstruksi yang baik, pengelolaan sampah yang baik, dan pengendalian
jumlah binatang penular penyakit (Vektor). Dari hasil inpeksi terhadap pasar di
indralaya terdapat data umum dan data fisik yang mana data umumnya pasar di
indralaya ini termasuk pasar tradisional dan terletak di Jl.Lintas Sumatra, Indralaya,
Kabupaten Ogan Ilir Sumatra Selatan dan dari data fisik menggunakan ceklist pasar
untuk mengetahui pasar layak atau tidak. Setelah itu adanya identifikasi permasalahan
yang terjadi dan untuk mengatasi permasalahan tersebut ada cara pemecahan masalah
untuk mengatasi masalah yang terjadi di pasar tradisional indralaya.

5.2 Saran

Pasar merupakan tempat umum yang dikunjungi masyarakat untuk memenuhi


kebutuhan hidupnya sehari-hari. Oleh sebab itu keadaan pasar haru baik dan bebas dari
vektor penular/penyebab penyakit. Dari hasil saya observasi ke lapangan masih banyak
hal-hal yang harus diperbaiki di pasar tradisional indralaya ini. Walaupun pasar ini
merupakan tempat penampungan sementara tetapi petugas pengelola pasar sangat
diperlukan untuk mengatur tata kelola pasar ini sendiri. Adapun permasalahan
permaslahan yang ada mulai dari tidak tersedianya Instalasi Pembuangan Air Limbah
(IPAL) dan tempat sampah di kios serta tidak tersedianya Tempat Penampungan
Sampah sementara (TPS) hal tersebut dapat diatasi dengan pembangunan dan
penyediaan sehingga pasar tidak menjadi becek dan penuh dengan genangan air. Seperti
yang kita ketahui untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di pasar tidaklah mudah
tetapi setidaknya kita bisa melakukan pengurangan risiko permasalahan yang terjadi
dengan pembuatan peraturan dan sanksi yang tegas bagi pedagang maupun bagi
pengunjung itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Aliyah,I., 2014. Penguatan Sinergi Antara Pasar Tradisional Dan Modern Dalam
Rangka Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan. Jurnal
Arsitektur Universitas Bandar lampung. 4(2):22-31.

Adriyani,Retno., 2007 Manajemen Sanitasi Pelabuhan Domestik di Gresik. Jurnal


kesehatan lingkungan Universitas Airlangga.

https://kbbi.web.id/pasar diakses pada (24 maret)

http://indonesian-publichealth.com/syarat-kesehatan-lingkungan-pasar/ diakses pada (24


maret)

https://www.ruangguru.co.id/memahami-jenis-jenis-pasar-beserta-contohnya/ diakses
pada (24 maret)

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor:53/M-


DAG/PER/2008 Tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Perbelanjaan Dan Toko Modern.

Yunanda,febri., 2015 Sanitasi Pasar Tradisional di Kota Pontianak

Anda mungkin juga menyukai