Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
2 Ni Wayan Kawin 42 Tamat IRT Sudah Meninggal
Sari tahun SD
3 Ni Luh Eka Belum 13 Tamat Pelajar -
Rini Kawin tahun SD
4 I Kadek Belum 12 Tamat Pelajar -
Gorinda Kawin tahun SD
5 Ni Wayan - 79 Tidak Tidak Sudah Meninggal
Ngatag tahun Sekolah Bekerja
I Wayan Merta merupakan laki-laki yang saat ini berusia 42 tahun. Berdasarkan
kartu tanda pengenal, beliau lahir di Sibetan dan memiliki pekerjaan sebagai pengrajin.
Pak Wayan memiliki keseharian membuat keranjang suci. Sementara itu, istri Bapak I
Wayan Merta telah meninggal. Istri beliau meninggal beberapa tahun yang lalu karena
sakit yang dideritanya. Pada waktu itu, Bapak Wayan mengeluarkan biaya yang besar
untuk biaya perobatan istrinya sampai beliau berhenti menggunakan BPJS. Ini
dikarenakan biayanya sudah habis digunakan untuk biaya perobatan istrinya. Bapak I
Wayan Merta memiliki 2 orang anak yaitu yang pertama perempuan dan kedua laki-laki.
Anak pertamanya masih kelas 2 smp, sedangkan adiknya yang biasa dipanggil Gorinda
masih kelas 1 smp.
Bapak I Wayan Merta beserta kedua anaknya tinggal di rumah yang sederhana dan
di pekarangan yang tidak terlalu luas. Rumah ini didapatkan dari bedah rumah pada tahun
2012. Rumah Pak Wayan terdiri dari dua kamar dan satu dapur di belakang rumahnya,
yang berukuran 5×6 m2. Kondisi rumah beliau sederhana, dengan beralaskan semen dan
beratapkan seng. Terkadang pada saat hujan, di beberapa sisi rumah mengalami
kebocoran.
3
e. Rohani
Untuk keperluan rohani seperti membanten canang sehari-hari dan hari raya,
Bapak Wayan Merta membeli di luar. Beliau lebih sering membeli karena tidak
memiliki bahan-bahan untuk membuat canang.
f. Sosial
Untuk pengeluaran sosial, Bapak Wayan Merta secara rutin membayar iuran
ke banjar sebesar Rp10.000 per bulan. Iuran ini digunakan untuk kegiatan bersama
karma banjar seperti upacara adat dan lain sebagainya. Namun, Pak Wayan juga
pernah membayar Rp30.000 per bulan, lebih banyak dari sekarang dikarenakan
banyaknya biaya yang dibutuhkan untuk upacara pada waktu itu.