PENDAHULUAN
3.3.Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu buku catatan praktik ballpoint,
tabung reaksi, pipet tetes, silet, tisu lensa, tissue gulung ukuran kecil dan
mikroskop.
4.1. Hasil Pengamatan Pada Praktikum ini, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel hasil pengamatan struktur jaringan akar, batang dan daun tanaman.
2.korteks
3.endodermis
4.stele/silinder pusat
1.epidermis
2. korteks
3.stele
5.floem
6.xylem
(batang perbesaran 4 x 10)
1.epidermis
2.stomata
3.rongga udara
4.floem
hypogeae) 2.korteks
3.endodermis
4.stele
(Akar perbesaran 10 x 10 )
1.epidermis
2. korteks
3.stele
4.floem
5.xylem
(batang perbesaran 4 x 10)
1.epidermis
2.stomata
3.rongga udara
4.floem
5.xylem
(daun perbesaran 10 x10 )
2.korteks
3.endodermis
4.stele
1.epidermis
2. korteks
3.stele
4.xylem
5.floem
(batang perbesaran 4 x 10)
1.epidermis
2.stomata
3.rongga udara
4.floem
5.xylem
(daun perbesaran 10 x10 )
4. Tomat 1.epidermis
(lycopersicum 2.korteks
4.stele
(Akar perbesaran 10 x 10 )
1.epidermis
2. korteks
3.stele
4.floem
5.xylem
(batang perbesaran 4 x 10)
1.epidermis
2.rongga udara
4.
Tanaman padi (oryza sativa) terdiri dari akar, batang dan daun . Adapun
fungsi utama akar adalah untuk menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah.
Air dan garam mineral tersebut digunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh.
Akar padi (oryza sativa) tersusun atas jaringan epidermis. Epidermis
berfungsi untuk melindungi setiap organ pada tumbuhan. Jaringan penyusun akar
yang berada dilapisan kedua setelah epidermis adalah korteks. Jaringan korteks
berfungsi sebagai tempat peyimpanan cadangan makanan dalam akar. Jaringan ini
tersusun dari jaringan parenkim yang berfungsi sebagai ruang penyimpanan
udara. Jaringan penyusun akar yang ketiga setelah korteks adalah endodermis.
Fungsi endodermis sebagai pengatur masuknya air dan unsur hara mineral dari
korteks ke silinder pusat atau stele.
Batang berfungsi batang mempunyai fungsi sebagai tempat melekat dan
tumbuhnya akar dan daun, tempat untuk memperluar tajuk tumbuhan untuk
meningkatkan efisiensi penangkapan cahaya matahari, tempat pengangkutan air
dan hara dari akar ke daun serta tempat pengangkutan fotosintat dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan, tempat penyimpan makanan dan sebagai tempat
tumbuhanya organ-organ reproduksi dan generatif.
Batang padi (oryza sativa) tersusun atas jaringan epidermis, korteks,
silinder pusat/stele, floem dan xylem. Adapun fungsi epidermis adalah untuk
melindungi batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Korteks merupakan
jaringan pada batang yang terdiri dari beberapa lapis sel parenkim yang tidak
teratur dan berdinding tipis serta mempunyai banyak ruang antar sel. Pada
jaringan ini terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong
tubuh tumbuhan. Jaringan pusat atau jaringan stele adalah jaringan yang berada
dalam bagian paling dalam diantara semua jaringan penyusun akar yang lainnya.
Dalam silinder pusat, terdapat perisikel dan jaringan pengangkut yaitu xilem
atau disebut juga dengan pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Xilem
dan berselang – seling, dan lebih dikenal dengan tipe radial. Floem berfungsi
sebagai pengangkut bahan makanan atau zat – zat organik hasil fotosintesis dari
daun keseluruh bagian tumbuhan tersebut. Sedangkan untuk xilem berfungsi
sebagai pembuluh pengangkut yang fungsinya unutk mengangkut air dan hara
mineral dari akar menujur batang kemudian menuju daun. Daun berfungsi sebagai
tempat utama terjadinya fotosintesis (beberapa tumbuhan tidak memiliki daun).
Daun tersusun atas berbagai macam jaringan yang memiliki fungsi khusus.
Daun padi (oryza sativa) tersusun atas jaringan epidermis, rongga udara,
xylem dan floem. Epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada di
bawahnya, baik dari kerusakan mekanis, paparan cahaya, patogen, atau perubahan
suhu yang ekstrem dan sebagai pintu masuk keluarnya zat. Rongga udara
berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida, dan juga
dapat berlangsung proses penguapan air. Xylem berfungsi sebagai pembuluh
pengangkut yang fungsinya unutk mengangkut air dan hara mineral dari akar
menujur batang kemudian menuju daun. Floem berfungsi sebagai pengangkut
bahan makanan atau zat – zat organik hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian
tumbuhan tersebut.
Tanaman kacang (Arachis hypogeae) terdiri dari akar, batang dan daun.
Akar berfungsi untuk menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah. Air dan
garam mineral tersebut digunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh. Struktur akar
kacang (Arachis hypogeae) tersusun atas jaringan epidermis, korteks, endodermis
dan silinder pusat/stele. Adapun fungsi epidermis adalah untuk melindungi setiap
organ pada tumbuhan. Fungsi dari jaringan korteks adalah sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan dalam akar. Fungsi dari jaringan endodermis
adalah sebagai pengatur masuknya air dan unsur hara mineral dari korteks ke
silinder pusat atau stele. Stele berfungsi adalah sebagai pengatur jalannya
larutan serta sebagai alat untuk memperbesar batang tumbuhan.
Jaringan dan sel yang terdapat pada batang tanaman kacang (Arachis
hypogeae) yaitu jaringan epidermis, korteks, stele, floem dan xylem. Adapun
fungsi dari jaringan epidermis adalah sebagai jaringan pelindung organ tumbuhan.
Jaringan korteks berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan yang tersusun dari
sel-sel kolenkim dan sklerenkim. Fungsi stele adalah sebagai pengatur jalannya
larutan seta sebagai alat untuk memperbesar batang tumbuhan.
Jaringan penyusun daun tanaman kacang (Arachis hypogeae) yaitu
epidermis, stomata, rongga udara, xylem dan floem. Fungsi epidermis pada daun
tanaman kacang (Arachis hypogeae) adalah sebagai pelindung bagi organ
tumbuhan lainnya. Fungsi stomata adalah tempat pertukaran gas seperti karbon
dioksida, uap air, dan oksigen. Fungsi rongga udara adalah sebagai tempat
pertukaran gas oksigen dan karbondioksida, dan juga dapat berlangsung proses
penguapan air. Xylem berfungsi sebagai pembuluh pengangkut yang fungsinya
unutk mengangkut air dan hara mineral dari akar menujur batang kemudian
menuju daun. Floem berfungsi sebagai pengangkut bahan makanan atau zat – zat
organik hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tumbuhan tersebut.
Struktur tanaman tomat (lycopersicum esculentum Mill) terdiri atas akar,
batang dan daun. Jaringan penyusun dari akar tanaman tomat (lycopersicum
esculentum Mill) terdiri atas jaringan epidermis yang berfungsi sebagai jaringan
pelindung. Berikutnya jaringan endodermis yang berfungsi sebagai
pengatur masuknya air dan unsur hara mineral dari korteks ke silinder pusat atau
stele. Jaringan korteks yang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan dan
stele atau silindir pusat yang berfungsi sebagai sebagai pengatur jalannya larutan
serta sebagai alat untuk memperbesar batang tumbuhan.
Struktur penyusun batang tanaman tomat (lycopersicum esculentum Mill)
terdiri atas jaringan epidermis, korteks, stele, floem dan xylem. Fungsi epidermis
sebagai jaringan pelindung,. Fungsi jaringan korteks sebagai penyokong tubuh
tumbuhan yang tersusun atas sel kolenkim dan sklerenkim. Fungsi stele sebagai .
Floem berfungsi sebagai pengangkut bahan makanan atau zat – zat organik hasil
fotosintesis dari daun keseluruh bagian tumbuhan tersebut. Sedangkan untuk
xilem berfungsi sebagai pembuluh pengangkut yang fungsinya untuk mengangkut
air dan hara mineral dari akar menujur batang kemudian menuju daun. adalah
sebagai pelindung bagi organ tumbuhan lainnya.
Fungsi stomata adalah tempat pertukaran gas seperti karbon dioksida, uap
air, dan oksigen. Fungsi rongga udara adalah sebagai tempat pertukaran gas
oksigen dan karbondioksida, dan juga dapat berlangsung proses penguapan air.
Xylem berfungsi sebagai pembuluh pengangkut yang fungsinya unutk
mengangkut air dan hara mineral dari akar menujur batang kemudian menuju
daun. Floem berfungsi sebagai pengangkut bahan makanan atau zat – zat organik
hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tumbuhan tersebut.
Tanaman adam hawa (Rhoe discolor) mempunyai strukutur yang terdiri dari
akar, batang dan daun. Akar berfungsi untuk menyerap air dan garam mineral dari
dalam tanah. Air dan garam mineral tersebut digunakan oleh tumbuhan untuk
tumbuh. Struktur akar ( Rhoe discolor) tersusun atas jaringan epidermis, korteks,
endodermis dan silinder pusat/stele. Adapun fungsi epidermis adalah untuk
melindungi setiap organ pada tumbuhan. Fungsi dari jaringan korteks adalah
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dalam akar. Fungsi dari jaringan
endodermis adalah sebagai pengatur masuknya air dan unsur hara mineral dari
korteks ke silinder pusat atau stele. Stele berfungsi adalah sebagai pengatur
jalannya larutan serta sebagai alat untuk memperbesar batang tumbuhan.
Jaringan dan sel yang terdapat pada batang tanaman (Rhoe discolor) yaitu
jaringan epidermis, korteks, stele, floem dan xylem. Adapun fungsi dari jaringan
epidermis adalah sebagai jaringan pelindung organ tumbuhan. Jaringan korteks
berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan yang tersusun dari sel-sel kolenkim
dan sklerenkim. Fungsi stele adalah sebagai pengatur jalannya larutan seta sebagai
alat untuk memperbesar batang tumbuhan.
Jaringan penyusun daun tanaman (Rhoe discolor) yaitu epidermis, stomata,
rongga udara, xylem dan floem. Fungsi epidermis pada daun tanaman kacang
(Arachis hypogeae) adalah sebagai pelindung bagi organ tumbuhan lainnya.
Fungsi stomata adalah tempat pertukaran gas seperti karbon dioksida, uap air, dan
oksigen. Fungsi rongga udara adalah sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan
karbondioksida, dan juga dapat berlangsung proses penguapan air.
Xylem berfungsi sebagai pembuluh pengangkut yang fungsinya unutk
mengangkut air dan hara mineral dari akar menujur batang kemudian menuju
daun. Floem berfungsi sebagai pengangkut bahan makanan atau zat – zat organik
hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tumbuhan tersebut.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Saran saya sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum ini waktu yang telah
ditetapkan digunakan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan sesuai
dengan apa yang diinginkan. Selain itu kerja sama antara asisten dengan praktikan
harus ditingkatkan, terutama dalam membimbing praktikan agar praktikan dapat
dengan benar dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA