Makalah Botani
Makalah Botani
BOTANI
“Karakterisasi Tumbuhan Spermatophyta”
Oleh:
Izzatul 201210410311005
Ester 201210410311219
2014
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt karena atas berkat dan rahmat-
Nyalah akhirnya penulis dapat menyelasaikan makalah ini dengan judul “Karakterisasi
Tumbuhan Spermatophyta”. Tanpanya penulis tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan benar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak untuk menambah pengetahuan.
Akhirnya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan makalah ini selanjutnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
Bangsa Malvales ...........................................................................................33
Bangsa Gruinales ..........................................................................................36
Bangsa Polygalales .......................................................................................37
Bangsa Rutales ..............................................................................................38
Bangsa Sapindales ........................................................................................40
Bangsa Apiales..............................................................................................42
Sub kelas Sympetalae ...............................................................................................44
Bangsa Contortae ..........................................................................................44
Bangsa Solanales ..........................................................................................46
Bangsa Rubiales ............................................................................................50
Bangsa Cucurbitales......................................................................................52
Bangsa Synandrae .........................................................................................53
Kelas Monocotyledone .............................................................................................54
Bangsa Liliales ..............................................................................................54
Bangsa Cyperales ..........................................................................................56
Bangsa Poales ...............................................................................................58
Bangsa Zingiberales ......................................................................................61
Bangsa Arecales ............................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana karakterisasi morfologi Spermatophyta, khususnya sub divisi
Gymnospermae beserta contoh tanamannya?
2. Bagaimana karakterisasi morfologi Spermatophyta, khususnya sub divisi Angiospermae
beserta contoh tanamannya?
1.3.Tujuan Masalah
Tujuan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Mengetahui karakterisasi morfologi Spermatophyta, khususnya sub divisi
Gymnospermae beserta contoh tanamannya
2. Mengetahui karakterisasi morfologi Spermatophyta, khususnya sub divisi Angiospermae
beserta contoh tanamannya
6
BAB II
PEMBAHASAN
Yang akan dibahas pada makalah ini adalah hanya salah satu bangsanya
yakni Pinales. Ciri umum bangsa ini adalah habitusnya berupa pohon,
berdaun jarum pendek dan panjang, serta berumah satu (monoecious).
Strobilus jantan dan strobilus betina berada pada ketiak daun. Strobilus
jantan dihasilkan pada ujung cabang yang berdaun jarum pendek, sedangkan
strobilus betina dihasilkan pada dahan yang berdaun panjang.
Salah satu famili dari bangsa ini adalah Pinaceae. Ciri umum famili ini
adalah habitusnya berupa pohon ( jarang semak ), sebagian besar evergreen
( kecuali Larix dan Pseudolarix ) , resin, berumah satu , dengan subopposite
atau cabang whorled , dan spiral. Daun berbentuk linear ( seperti jarum ) dan
mempunyai 1-2 berkas pengangkutan dan saluran – saluran resin. Cone
7
perempuan besar dan biasanya berkayu, terdiri dari banyak sisik ovuliferous,
masing-masing dengan sepasang ovula bawah daun, panjang 2-60 cm ,
dengan berbagai skala spiral, dan dua biji bersayap pada setiap skala .
Bunga betina tersusun secara spiral. Sisik penutup serupa selaput, kerapkali
hilang. Biji bersayap sesisi dan kerapkali miring. Cone laki-laki kecil ,
panjang 0,5-6 cm , dan jatuh segera setelah polinasi, penyebaran serbuk sari
adalah dengan angin. Benang sari banyak, tangkai sari dengan ujung serupa
perisai serta memiliki 2 ruang sari.
Semua Pinaceae dengan biji dengan berat kurang dari 90 mg , yang
tampaknya disesuaikan untuk penyebaran angin . Pines memiliki biji lebih
besar dari 100mg lebih mungkin mendapat manfaat dari adaptasi yang
mempromosikan penyebaran hewan.
Contoh tanaman dari famili Pinaceae adalah Pinus merkusii yang
habitusnya pohon. Batang kayu pinus memiliki ciri warna teras yang sukar
dibedakan dengan gubalnya, kecuali pada pohon berumur tua, terasnya
berwarna kuning kemerahan, sedangkan gubalnya berwarna putih krem.
Batang Pinus merkusii, percabangan batangnya monopodial. Daun Pinus
merkusii berbentuk bangun acerocus (jarum), yaitu berupa bangun paku,
lebih kecil dan meruncing panjang. Daunnya tidak ada bagian yang terlebar
atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar. Pohon pinus termasuk
dalam tipe pohon berumah satu dengan bunga berkelamin tunggal. Bunga
jantan dan betina dalam satu tunas. Bunga jantan berbentuk strobili dengan
panjang 2-4 cm terletak terutama di bagian bawah tajuk, sedangakan strobili
betina banyak terdapat di sepertiga bagian atas tajuk terutama di ujung
dahan. Strobili jantan dan betina dapat ditemukan sepanjang tahun. Puncak
pembungaan di Indonesia Maret dan berakhir Juni. Penyerbukan oleh angin.
Perkembangan menjadi buah selama 11-15 bulan. Pinus merkusii memiliki
buah berbentuk kerucut, silindris dengan panjang 5-10cm dan lebar 2-4cm.
Lebar setelah terbuka lebih dari 10 cm berbentuk kerucut, silindris, panjang
5-10cm, lebar 2-4cm. Lebar setelah terbuka lebih dari 10cm. Bijinya
berbentuk pipihdan bulat telur dilengkapi dengan sayap, dihasilkan pada
setiapdasar bunga atau sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, biji
biasanya berwarna putih kekuningan.
8
Gambar : Pinus merkusii
Kelas Gnetopsida
Ciri umum kelas Gnetopsida atau Gnetinae adalah tumbuhan berkayu yang
batangnya bercabang-cabang atau tidak, atau hanya terdiri atas hipokotil yang
menebal. Dalam kayu sekunder terdapat vasa (trakea). Saluran resin tidak terdapat.
Daun tunggal, berhadapan. Bunga berkelamin tunggal, majemuk, terdapat dalam
ketiak daun pelindung yang besar, mempunyai tenda bunga. Bunga betina
mempunyai bakal biji yang tegak (atrop). Pembuahan dengan perantaraan buluh
serbuk dengan dua inti generative yang tidak sama besar di dalamnya. Lembaga
mempunyai dua daun lembaga.
Salah satu bangsa dari kelas ini adalah Ephedrales. Ciri umum bangsa ini
adalah Habitus berupa Semak pohon kecil. Daunnya kecil dengan 2 atau 3
pembuluh darah; kerucut dewasa sering menjadi berdaging dan berwarna
cerah. Bangsa ini hanya memiliki 1 Ephedraceae 1 genus Ephedra dengan
65 spesies.
Salah satu famili dari bangsa ini adalah Ephedraceae. Ciri umum family ini
adalah habitusnya berupa semak dengan tinggi sekitar 2 meter yang tumbuh
tegak, menjalar, atau merambat dengan percabangan yang banyak.
Kebanyakan hidup di daerah tropis dan subtropis di belahan bumi utara
Contoh tanaman dari famili Ephedraceae adalah Ephedra fragilis yang
habitus semak, tumbuh 1.8 m (6 kaki). Bunga berkelamin satu yang dapat
ditemukan pada setiap satu tanaman.
9
Gambar : Ephedra fragilis
Kelas Dycotyledone
Ciri umum kelas Dycotyledone adalah memiliki akar tunggang, batangnya
berkambium, bercabang dan berkas pengangkutnya yakni pembuluh tapis dan kayu
letaknya teratur (pembuluh kayu sebelah dalam pembuluh tapis), daunnya lebar-
lebar dengan bentuk beraneka ragam dan bertulang daun menyirip atau menjari,
umumnya bagian bunga berjumlah 2,4,5 atau kelipatannya.
10
Kelas Dycotyledone terbagi menjadi tiga sub kelas yakni : Monoclamydae,
Dialypetalea, dan Sympetalea.
Fagaceae merupakan famili dari bangsa ini yang memiliki habitus yakni
Habitunya semak dan pohon. Tumbuhan asli kawasan tropis dan
subtropis asia, penyebaran di Indonesia yaitu Sumatera, Jawa dan
Kalimantan. Tumbuh di daerah dataran rendah sampai 2000 m di atas
permukaan laut. Tumbuh-tumbuhan berkayu dengan daun – daun
tunggal yang kedudukannya tersebar dan daun penumpu yang lekas
gugur. Bunga berkelamin tunggal dan berumah satu. Uniseksual, bunga
jantan/karangan capitulum/amentum dan bunga betina berupa tunggal/
berkelompok.
Contoh tanaman dari famili ini adalah Castanopsis argentea yang
memiliki habitus berupa pohon, tinggi hingga 15 m, tumbuhan ini
menghiasi hutan tropis. Daunnya bertepi rata, lanset dan berwarna hijau
kemerahan saat muda. Buahnya yang berduri sulit terbuka dan
menunjukan 2 biji yang tersembunyi. Biji yang dilindungi dengan kulit
keras dapat dimakan. Monyet senang memakan biji Saninten mentah.
Sedangkan manusia yang dianggap lebih beradab, mengolah biji
Saninten dengan cara menggoreng tanpa minyak (sangrai) dan
kemudian menikmati daging bijinya.
11
Gambar : Castanopsis argentea
2. Bangsa Salicales
Ciri umum bangsa ini adalah pohon-pohonan dengan daun tunggal yang
duduk tersebar dan mempunyai daun penumpu.Bunga berkelamin tunggal tanpa
tenda bunga. Buah berupa buah kendaga yang pecah dengan katup-katup,
Penyerbukan secara anemogami.
12
Gambar : Salix babylonica L.
3. Bangsa Piperales
Ciri umum bangsa ini adalah Habitusnya kebanyakan berupa terna, hanya
kadang – kadang berupa tumbuh – tumbuhan dengan batang yang berkayu.
Daun tunggal, bunga amat kecil berkelamin tunggal atau banci tanpa hiasan
bunga.
4. Bangsa Urticales
Ciri umum bangsa ini adalah meliputi terna, semak-semak maupun pohon-
pohon dengan kebanyakan daun-daun tunggal yang tersebar dan mempunyai
daun penumpu. Bunga kebanyakan berkelamin tinggal, tersusun dalam bunga
majemuk berbatas, biasanya kecil-kecil, aktinomorf dengan tenda bunga yang
berwarna tenda bunga yang berwarna hijau, berbilangan 4 5 atau lebih, bebas
atau berlekatan satu sama lain. Bunga jantan dengan jumlah benang sari yang
sama dengan jumlah daun-daun tenda bunga tersebut. Bunga betina dengan
bakal buah yang menumpang, beruang 1 dengan bakal biji.
Penyerbukan secara anemogami. Pembuahan kalazogami atau bentuk-
bentuk peralihan ke porogami. Buahnya buah keras atau buah batu. Dalam
epidermis daun seringkali terdapat sistolit-sistolit.
14
Contoh tanaman dari famili ini adalah Cannabis sativa (Ganja) yang
memiliki ciri morfologi yakni Habitusnya merupakan golongan tanaman
perdu, batang tanaman semusim ini bisa setinggi dua meter dengan
batang bercabang-cabang dan merupakan penghasil bahan narkotik yang
sangat terkenal, dengan daun majemuk menjari atau berbagi. Daunnya
mempunyai tangkai dan jumlah helai daunnya selalu dalam bilangan
ganjil antara 5-7 dan 9 helai. Helai daunnya menjari dengan bagian
pinggirnya yang bergerigi dan ujungnya lancip. Bunga berumur antara
1-2 tahun dan pada umur 6 bulan sudah mulai berbunga. Ukuran bunga
jantan dan betina ada di tanaman berbeda, berumah dua. Ukuran bunga
jantannya kecil-kecil dan tersusun dalam tandan. Buahnya berbiji satu,
yang berwarana hitam kecokelatan dan mengkilat bulat agak
menggepeng serta mengandung minyak. Berbiji unilateral, albumen
sedikit dan berdaging, embrio besar, bentuk seperti sepatu. Dan
memiliki akar tunggang dan berwarna agak kecokelatan.
15
Suku ini terdiri dari ± 70 marga dengan ± 1000 jenis yang
terutama tumbuh di daerah-daerah panas, banyak di antaranya yang
berguna bagi manusia.
Contoh tanaman dari famili ini adalah Morus alba L .yang memiliki ciri
morfologi yaitu habitusnya berupa pohon besar dengan tinggi dapat
mencapai 9 meter, dengan bentuk batang bulat, dengan diameter 4cm,
daun berbentuk bulat telur, dengan ujung-ujung yang bergerigi,
pertulangan menyirip, tangkai daun panjang, dan warna daun hijua.
Panjang daunnya dapat mencapai 30 cm dan terdapat banyak lobus
sedangkan pada saat dewasa, panjang daunnya hanya mencapai 5-15 cm
serta tidak memiliki lobus. Daunnya selalu gugur di musim gugur serta
selalu hijau di daerah beriklim tropis. Bunga majemuk bentuk tandan,
keluar dari ketiak daun, warna putih.memiliki buah berwarna hijau
sampai hitam, bergerombol. Bijinya kecil-kecil menyatu dalam satu
buah . dan memiliki akar tunggang.
16
selali berkelamin tunggal, berumah 1 atau 2, dengan bentuk dan susunan
yang beraneka rupa, ada yang tunggal tanpa hiasan bunga, dengan
hiasan bunga rangkap atau tunggal, biasanya berangkai dalam bunga
majemuk yang berganda.
Dalam suku ini terdapat suatu susunan bunga majemuk yang
khas, yang memberikan kesan seakan-akan merupakan bunga tunggal
yang disebut Siatium. Bunga jantan dengan benang sari yang sama
jumlahnya dengan daun-daun hiasan bunga, dapat pula kurang atau
lebih. Bunga betina dengan putik yang berdiri atas 3 daun buah dengan 3
tangkai putik yang bebas atau berlekatan, bakal buah menumpang,
beruang 3, tiap ruang dengan 1 bakal biji yang di atas mikropilinya
menyerupai jaringan tambahan yang disebut karunkula. Buahnya
biasanya buah kendaga yang kalau masak pecah menjadi 3 bagian buah,
ada pula yang berupa buah buni atau buah batu. Biji dengan endosperm
yang besar, lembaga letaknya sentral. Hampir semua bagian tubuh
tumbuhan dalam suku ini mengandung getah yang terdapat dalm
saluran-saluran getah yang dapat hanya terdiri atas 1 sel saja (suatu
senosit) yang panjang dan bercabang-cabang serta bersambungan satu
sama lain (anastomoseren), dapa pula merupakan fusi banyak sel
(seperti buluh-buluh pengangkutan).
Contoh tanaman dari famili ini adalah Jatropha curcas L. (jarak pager)
Habitusnya perdu dengan tinggi 1 – 7 meter, bercabang tidak teratur ,
dengan batang jarak pagar berkayu, silindris, dan akan mengeluarkan
getah bila terluka. Dan bercabang tidak teratur. Batang berwarna hijau
kecoklatan. Daun tunggal berlekuk dan bersudut 3 atau5. daun tersebar
di sepanjang batang. Permukaan tas dan bawah daun berwarna hijau
dengan bagian bawah lebih pucat daripada bagian atas. Daunnya lebar
dan berbentuk jantung atau bulat telur melebar dengan panjang 5 -15 cm
. helai daun menjari dengan jumlah 5 – 7 tulang daun utama. Edaunnya
dihubungkan dengan tangkai daun. Panjang tangkai daun antara 4 – 15
cm. Bunga majemuk berbentuk malai, berwarna kuning kehijauan,
berkelamin tunggal, serta putik dan benang sari berada dalam satu
tanaman. Bunga betina 4 – 5 kali lebih banyak dari bunga jantan. Bunga
jantan maupun bunga betina tersusun dalam satu rangkaian berbentuk
cawan yang tumbuh di ujung batang atau ketiak daun. Bunganya
mempunyai lima kelopak berbentuk bulat telur dengan panjang kurang
lebih 4 mm. benang sari mengumpul pada pangkal dan berwarna
kuning. Bunganya mempunyai lima mahkota berwarna keunguan.
Setiap tandan terdapat lebih dari 15 bunga. Buah yang terdapat pada
tanaman jarak pagar berupa buah kotak berbentuk bulat telur dngan
diameter 2 – 4 cm. panjang buah 2 cm dengan ketebalan 1 cm. buah
berwarna hijau ketika muda serta abu abu kecoklatan atau kehitaman
apabila sudah masak. Buah jarak terbagi menjadi tiga ruang, masing
masing ruaqng berisi satu biji sehingga dalam setiap buah terdapat tiga
17
biji. Biji berbentuk bulat lonjong dan berwarna cokelat kehitaman. Biji
inilah yang banyak mengamndung minyak dengan rendemen sekitar 30
- 50 % dan mengandung toksin sehingga tidak dapat dimakan. Dengan
akar jarak pagar merupakan akar tunggang. System perakaran pada
tanaman jarak pgar mampu menahan air dan tanah sehingga tahan
terhadap kekeringan serta berfungsi sebagai tanaman penahan erosi.
6. Bangsa Santales
Ciri umum bangsa ini adalah tumbu-tumbuhan berbatang berkayu atau terna
yang sering kali bersifat sebagai parasite dengan daun-daun tunggal yang
tersebar atau berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga mempunyai tenda bunga
dengan benang-benang sari yang berhadapan dengan daun-daun tenda bunga,
seringkali terdapat hiasan bunga yang rangakap dan benang-benang sari yang
tersusun dalam 1 2 lingkaran. Bakal buah tenggelam, beruang 1 3 tiap
ruang dengan 1 bakal biji dengan tembuni yang di pusat. Kadang-kadang bakal
biji tidak jelas terpisah dari papan bijinya tanpa selaput.
18
Contoh tanaman dari famili ini adalah adalah Santalum album yang
memiliki habitus berupa pohon. Cendana adalah tumbuhan parasit pada
awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk
mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak
sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana
sukar dikembangbiakkanatau dibudidayakan. Tanaman ini bisa tumbuh
pada ketinggian 50 -1200 m dpl, dengan curah hujan 625 1625 mm/th
dengan bulan kering 9-10 bulan. Kayu berbentuk potongan-potongan
atau kepingan dengan ukuran sangat bervariasi, panjang sampai 1m,
tebal 15cm sampai 20cm, keras, berat, padat, mudah dibelah, warna
kekuning-kuningan, cokelat muda kekuning-kuningan atau agak
kemerah-merahan; pada potongan melintang tampak lingkaran berwarna
gelap berseling dengan lingkaranberwarna lebih muda, berpori, jari-jari
empulur sempit, banyak dan berdekatan.
7. Bangsa Caryophyllales
Ciri umum bangsa ini adalah. Habitus berupa terna, jarang sekali tumbuh-
tumbuhan yang berkayu. Daun tunggal, biasanya tanpa daun penumpu. Bunga
banci atau karena adanya reduksi menjadi berkelamin tunggal, aktinomorf,
dengan tenda bunga yang rangkap atau tunggal atau jelas dengan kelopak
dengan mahkota. Benang sari dalam satu lingkaran, berhadapan dengan tenda
bunga atau dalam 2 lingkaran. Bakal buah tenggelam atau menumpang,
kebanyakan beruang 1 dengan banyak 1 bakal biji yang kampilotrop, yang
hampir selalu mempunyai 2 selaput biji, terletak pada tembuni yang sentral. Biji
dengan lembaga yang bengkok mengelilingi perispermnya.
21
dengan 1 sampai 2 integumen. Buahnya buah kurung, buah keras, atau
buah buni. Biji dengan endosperm yang besar dan lembaga yang kecil.
Suku ini meliputi sekitar 1200 jenis yang terbagi dalam 30
marga, kebanyakan menghuni daerah iklim sedang sampai daerah iklim
dingin. Kebanyakan anggotanya mengandung alkaloid dan oleh
karenanya berguna dalam obat-obatan.
Contoh tanaman dari famili ini adalah Nigella Sativa L. yang memiliki
habitus tanaman terna berbatang semu dengan tinggi hingga lebih dari
1m tetapikurang dari 2 m, berwarna hijau atau coklat gelap.Tiap batang
mempunyai daun 2 – 9 helai. Daun berbentuk bundar memanjang
sampai bangun lanset, warna daun hijau atau coklat keunguan terang
sampai gelap, panjang daun 31 – 84 cm dan lebar 10 – 18 cm, panjang
tangkai daun termasuk helaian 43 – 0 cm. Perbungaan lateral, tangkai
ramping dan sisik berbentuk garis, panjang tangkai 9 – 23 cm dan lebar
4 – 6 cm, berdaun pelindung banyak yang panjangnya melebihi atau
sebanding dengan mahkota bunga. Kelopak bunga berwarna putih
berbulu, panjang 8 – 13 mm, mahkota bunga berbentuk tabung dengan
panjang keseluruhan 4.5cm, helaian bunga berbentuk bundar
memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah dadu
atau merah, panjang 1.25 – 2 cm dan lebar 1 cm.Akar rimpang terbentuk
dengan sempurna dan bercabang kuat, berwarna hijau gelap.
22
integumen. Buahnya buah buni. Biji dengan endosperm dan lembaga
yang kecil.
Suku ini meliputi ±150 jenis yang terbagi dalam 10 marga,
kebanyakan tumbuh di daerah iklim sedang, beberapa jenis terdapat di
Asia Timur dan Tenggara.
Contoh tanaman dari famili ini adalah Berberis nepalensis (DC.)
Spreng yang memiliki habitus dapat tumbuh di hutan, pinggiran hutan,
pada ketinggian 1200-3000meter. Tanaman Barberry berupa pohon
kecil 1-7 m. Daun berwarna hijau kekuningan dengan gerigi pada tiap
sisi, berbentuk elips hingga oval.Memiliki bunga berwarna kekuningan
dengan aroma lembut. Buah bulat berdiameter 5-7 mm, berwarna
marun, memiliki rasa manis dengan sedikit asam.
23
September sampai oktober yang mana mirip dengan anggur liar. Semua
bagian dari tanaman ini beracun.
24
` Gambar: Eucalyptus alba Rein
2. Bangsa Rosales
Ciri umum bangsa ini adalah habitusnya terdiri atas terna, semak, atau
pohon dengan daun-daun tunggal atau majemuk yang duduknya tersebar atau
berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu. Memiliki bunga banci, karena
reduksi dapat menjadi berkelamin tunggal, jelas mempunyai hiasan bunga yang
dapat dibedakan antara kelopak dan mahkotanya, mahkota berdaun mahkota
bebas, kebanyakan berbilangan 5. Jumlah benang sari sama dengan jumlah daun
mahkota, ada yang 2x lipat atau banyak, jarang lebih sedikit daripada jumlah
daun mahkotanya. Bakal buah sama dengan jumlah daun mahkota atau kurang,
bebas, dapat berupa bakal buah beruang banyak dengan tembuni sentral. Dasar
bunga berbentuk cakram, melebar atau cekung dengan bagian-bagian bunga
(mulai kelopak sampai benang-benang sari) pada tepinya. Bakal buah seringkali
terdapat dalam cekungan dasar bunga dan diselubungi dasar bunga itu, hingga
letak bakal buah menjadi tenggelam.
Bangsa ini terdiri dari beberapa famili, antara lain:
Rosaceae yang memiliki habitus yakni terna atau tumbuh berkayu, daun
tunggal atau majemuk, duduk tersebar atau berkarang, mempunyai
sepasang daun penumpu, kadang-kadang melekat pada pangkal tangkai
daun. Bunga banci, aktinomorf, jarang sekali zigomorf, hiasan bunga
biasanya berbilangan 5, ada yang berbilangan 3, 4, 6 atau 8, kadang-
kadang jelas dapat dibedakan dalam kelopakdan mahkotanya, kadang-
kadang mahkota tidak terdapat. Dasar bunga rata, berbentuk cawan, atau
piala, di bagian tengah kadang-kadang cembung. Hiasan bunga dan
benang sari biasanya terdapat pada tepi dasar bunga. Benang sari
26
berjumlah 24 x lipat jumlah daun kelopak atau sangat banyak, jarang
hanya 15, dalam kuncup seringkali bengkok ke dalam. Tangkai sari
bebas, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur. Bakal
buah 1banyak, bebas atau berlekatan satu sama lain, kadang-kadang
berlekatan dengan sumbu bunga, sehingga merupaka bakal buah yang
tenggelam. Dalam tiap bakal buah atau tiap ruang terdapat 2 bakal biji.
Buah bermacam-macam,dapat berupa buah keras, buah kurung, buah
bumbung, atau buah apel, kadang-kadang pada dasar bunga yang
membesar dan tebal berdaging. Biji degan sedikit atau tanpa endosperm.
Suku ini tergolong suku yang besar, mempunyai sekitar 2.000 jenis yang
terbagi dalam ± 100 marga.
Contoh tanaman dari famili ini adalah Pyrus malus L yang memilki
habitus Perdu, tinggi 3-5 m. Batangnya Berkayu, buiat, bercabang,
putih kehijauan. Daun Tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal
runcing, tepi bergerigi, berbulu, berseling, di ujung cabang, panjang 3-
15 cm, lebar 2-6 cm, pertulangan me- nyirip, hijau. Bunga Majemuk,
bentuk malai, di ujung cabang, kelopak hijau, berbulu, berbagi lima,
benang sari banyak, putih, kepala sari kuning kecoklatan, putik satu,
putih kekuningan, putih. Buah Buni, bulat, ujung dan pangkal berlekuk,
hijau keunguan. Biji Kecil, pipih, coklat kehitaman. Akar Tunggang,
putih kecoklatan. Khasiat dari Buah Pyrus malus adalah sebagai obat
tekanan darah tinggi. Untuk obat tekanan darah tinggi dipakai ± 50
gram buah segar Pyrus malus, dikukus sampai malang, setelah dingin
dimakan sekaligus. Kandungan kimia Buah dan daun Pyrus malus
mengandung saponin dan tlavonoida, disamping itu buahnya juga
mengandung polifenol.
29
tabung kelopak berbentuk lanset, mahkota bentuk kupu-kupu, kuning.
Buah polong, terdiri dari 1 – 3 biji, putih kotor. Biji lonjong, pangkal
dan ujung tumpul, putih. Akar tunggang, putih kecoklatan. Khasiat
biji Arachis hypogaea berkhasiat untuk pencahar, memperkuat sperma
laki-laki, dan obat sakit sendi. Pencahar dipakai ± 15 gram biji
mentah Arachis hypogaea, dicuci bersih dan dimakan. Kandungan
Kimia biji, batang, dan daun Arachis hypogaea mengandung saponin,
flavonoida, dan polifenol; di samping itu bijinya mengandung minyak
lemak.
3. Bangsa Myrtales
Ciri umum bangsa ini meliputi tumbuhan dengan berbagai macam
perawakan, tetapi kebanyakan merupakan tumbuhan berkayu. Umumnya
mempunyai daun tunggal yang duduknya bersilang berhadapan, pada cabang-
cabang yang mendatar mengalami modifikasi seakan-akan tersusun dalam 2
baris yang berhadapan, tanpa daun penumpu, helaian daun sering mempunyai
kelenjar-kelenjar minyak. Bunga banci atau karena adanya reduksi salah satu
alat kelaminnya menjadi berkelamin tunggal, dengan hiasan bunga yang jelas
dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota bunga, kadang-kadang tanpa
mahkota, aktonomorf atau zigomorf, kebanyakan berbilangan 4. Benang sari
sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau 2 x lipat, kadang-kadang
hanya beruang 1 dengan 1 tangka putik dan banyak bakal biji pada tembuni
yang letaknya sentral disudut-sudut. Dasar bunga cekung sampai berbentuk
mangkuk atau tabung, biasanya menyelubungi bakal buah, hingga bakal buah
menjadi tenggelam. Buah sering mempunyai sisa-sisa tankai putik dan sisa-sisa
benang sari pada bagian ujung di antara daun-daun kelopak yang tidak runtuh
dan menjadi bagian buah. Suatu ciri yang khas ialah terdapatnya floem dalam
kayu (floem intraxiler).
30
Myrtacaeae merupakan famili dari bangsa ini yang memiliki habitus
yakni pohon atau perdu,daun tunggal, bersilang berhadapan, pada
cabng-cabang mendatar seakan-akan tersusun dalam 2 baris pada 1
bidang, kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga kebanyakan banci,
karena adanya basorbsi kadang-kadang poligam, aktinomorf. Kelopak
dan mahkota masing-masing terdiri atas 45 daun kelopak dan
sejumlah daun mahkota yang sama yang kadang-kadang berlekatan atau
tidak terdapat.benang sari banyak, kadang-kadang berkelompok
berhadapan dengan daun-daun mahkota, mempunyai tangkai sari
dengan warna cerah, yang kadang-kadang menjadi bagian bunga yang
paling menarik. Bakal buah tenggelam, mempunyai 1 tangkai putik,
beruang 1 sampai banyak dengan 18 bakal biji dalam tiap ruang.
Buah bermacam-macam,pada ujungnya masih jelas tampak kelopak
yang tidak gugur, sisa tangkai putik dan sisa-sisa benang sari yang
tertinggal di dalam kelopak. Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm,
lembaga lurus, bengkok dan melingkar, ada pula yang terpuntir seperti
spiral. Suku ini tergolong suku yang besar, meliputi hampir 3.000 jenis
yang terbagi dalam ± 80 marga.
Contoh tanaman dari famili ini adalah Eucalyptus alba Reinw. Habitus
Pohon, tinggi ± 10 m. Batang berkayu, bulat, kulit mudah mengelupas,
bercabang, kuning kecoklatan. Daun tunggal, lanset, tepi rata,
permukaan berbulu, pertulangan sejajar, hijau. Bunga majemuk, bentuk
bulir, panjang 7-7,5 cm, benang sari banyak, tangkai sari putih, kepala
sari kuning, putik satu, putih, mahkota 5 helai, putih. Buah kotak,
beruang tiga, tiap ruang terdapat banyak biji. Biji kecil, banyak,
coklat. Akar Tunggang, putih. Khasiat buah Eucalyptus alba
berkhasiat sebagai pelega perut. Minyak dari daun dapat digunakan
unluk obat gosok dan obat batuk. Untuk pelega perut dipakai ± 10 gram
buah Eucalyptus alba, dicuci dan direbus dengan 1 gelas air selama
15 menit. Hasil rebusan diminum sekaligus. Kandungan kimia Daun
Eucalyptus alba mengandung saponin, flavonoida, tanin di samping
minyak atsiri.
32
Gambar : Papaver somniferum linne
5. Bangsa Parietales
Ciri umum bangsa ini adalah habitusnya berupa terna atau tumbuhan
berkayu dengan daun-daun yang berhadapan atau tersebar, kebanyakan
mempunyai daun penumpu. Bunga sebagian besar berkelamin ganda atau banci,
mempunyai kelopak dan mahkota yang berbilangan 5. Benang sari sama
banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau lebih banyak. Bakal buah
kebanyakan menumpang, kadang-kadang tenggelam, biasanya beruang 1
dengan 3 papan biji pada dindingnya, kadang-kadang beruang lebih dari 1.
6. Bangsa Guttiferales
Ciri umum bangsa ini adalah haitusnya berupa semak, perdu, atau phon
dengan batang berkayu, daun tunggal berhadapan, dengan atau tanpa daun
penumpu. Bunga hamper selalu banci, dengan kelopak dan daun-daun mahkota
yang bebas, kebanyakan berbilangan 5. Benang sari sama banyaknya dengan
jumlah daun mahkota, jika lebih berbekas. Putik dengan bakal buah yang
menumpang, apokarp atau sinkarp, jika sinkarp hanya beruang 1 dengan
tembuni pada dindingnya, biasanya beruang lebih dari1 dengan tembuni di pusat
dalam sudut-sudut ruangan. Biji dengan endosperm yang tidak mengandung zat
tepung. Dari segi anatomi terdapat sifat-sifat yang khas, yaitu adanya sel-sel
spikula (sel-sel yang mengandung badan-badan seperti paku atau jarum-jarum
kecil) dalam daging daunnya dan terdapatnya saluran-saluran atau rongga-
rongga yang berisi resin terutama dalam kulit batang.
Bangsa ini terdiri dari beberapa family, antara lain:
Theaceae yang memiliki habitus yakni semak, perdu, atau pohon.
Bunga biasanya terpisah-pisah, jarang tersusun sebagai malai atau
rangkaian yang bersifat rasemos, aktinomorf, banci, jarang berkelamin
tunggal. Daun kelopak berjumlah 4-7, daun mahkota 4banyak,
kadang-kadang berlekatan pada pangkalnya. Benang sari banyak,
34
kadang-kadang tersusun bergerombol-gerombol. Bakal buah
menumpang atau setengah tenggelam, beruang 210, kebanyakan
beruang 35, bakal biji 1banyak dengan tembuni di sudut-sudut dan
masing-masing mempunyai 2 integumen. Buahnya buah buni atau buah
kendaga yang pecah dengan membelah ruang. Biji dengan atau tanpa
endosperm, lembaga lurus atau bengkok. Suku ini meliputi sekitar 400
jenis terbagi dalam lebih dari 20 marga, kebanyakan di daerah tropika
dan subtropika.
Contoh tanaman dari famili ini adalah Tea camellia sinensis yang
memilki habitusnya perdu atau pohon kecil. Batangnya bercabang.
Daunnya tebal, kaku, berbentuk sudip melebar sampai sudip
memanjang, panjangnya tidak lebih dari 5 cm, bertangkai panjang,
permukaan daun bagian atas mengkilat. Bunganya berwarna kuning atau
putih. Buahnya bulat dan berwarna hijau. Akarnya tunggang. Salah satu
khasiatnya adalah sebagai antioksidan karena mengandung polifenol
berupa katekin dan flavonol.
35
Contoh tanaman dari famili ini adalah Garcinia mangostana yang
memilki habitus pohon. Batangnya bercabang, bulat, percabangan
monopodial. Daunnya tunggal, warna hijau, tekstur atas licin dan bawah
halus. Bunganya berwarna merah keunguan, aktinomorf. Buahnya tipe
partenokarpi, kulit ungu, buah putih dan bulat. Bijinya terdapat di dalam
buah. Akarnya tunggang. Salah satu khasiatnya adalah sebagai
antiinflamasi dn antioksidan.
7. Bangsa Malvales
Ciri umum bangsa ini adalah terdapatnya columna sebagai cirri khasnya,
yaitu bagian bunga yang terdiri atas perlekatan bagian bawah tangkai sarinya
membentuk badan yang menyelubungi puti dan bagian pangkalnya berlekatan
dengan pangkal daun-daun mahkota, sehingga bila mahkota bunga ditarik
keseluruhannya akan terlepas dari bunga bersama-sama dengan benang-benang
sari dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja. Tumbuhan yang
etrgolong dalam bangsa ini kebanyakan berupa semak atau pohon, ada pula
yang merupakan terna yang annual. Daun tunggal, tersebar, mempunyai daun
penumpu. Bunga umumnya banci, aktinomorf, berbiangan 5, dengan daun-daun
kelopak yang berkatup dan daun-daun mahkota seperti sirap atau genting.
Benang sari banyak, tersusun dalam 2 lingkaran, yang lingkaran luar serinngkali
tereduksi, yang lingkaran dalam membentuk “columna”. Bakal buah
menumpang, beruang 2banyak, dalam tiap ruang terdapat 1banyak bakal
biji yang tgak, masing-masing dengan 2 integumen. Pada bagian-bagian tertentu
seperti daun dan kulit batang terdapat sel-sel atau saluran-saluran lender, dan di
luar serimg terdapat rambut-rambut berbentu bintang.
Bangsa ini terdiri dari beberapa famili, antara lain:
Sterculiaceae yang memiliki habitus yakni pohon, semak (kadang-
kadang berupa liana) atau terna dengan rambut-rambut bintang atau
sisik-sisik, daun tunggal bertepi rata, kadang-kadang berlekuk menjari
atau majemuk, yang duduknya tersebar, mempunyai daun penumpu
yang lekas runtuh. Bunga biasanya banci atau berkelamin tunggal,
berumah 1, aktinomorf, jarang dengan kedudukan terminal, seringkali
36
pada batang (kauliflor). Daun kelopak 35, sedikit banyak berlekatan,
tersusun seperti katup; daun mahkota5 atau tidak ada, bebas atau pada
pangkal berlekatan dengan buluh yang terbentuk dari perlekatan
tangkai-tangkai sari, tersusun seperti genting. Benang sari sering
tersusun dalam lebih dari 1 lingkaran, yang sebelah luar mandul, yang
sebelah dalam berlekatan membentuk buluh atau sama sekali bebas,
kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur atau dengan
liang di ujung atasnya. Bakal buah menumpang, tersusun atas 25
kadang-kadang 10-12 berisi 2 bakal biji atau lebih, jarang sekali hanya
1. Buahnya buah kering atau buah buni, tidak membuka atau membuka
dengan cara yang bermacam-macam. Biji dengan endosperm berdaging
atau tanpa endosperm, kadang-kadang bersalut. Lembaga lurus atau
bengkok. Warga suku ini meliputi lebih dari 700 jenis terbagi dalam
lebih dari 50 marga, yang tersebar di daerah tropika dan subtropika.
Contoh tanaman dari famili ini adalah Sterculia foetida yang memilki
habitusnya pohon. Batangnya bercabang. Daun majemuk menjari.
Bunganya majemuk dalam malai atau berkelamin ganda dekat ujung
ranting, panjang 10-15 cm, hijau atau ungu pudar. Buahnya besar,
lonjong gemuk, 7,6–9 x 5 cm; berkulit tebal, merah terang, akhirnya
mengayu; berkumpul dalam karangan berbentuk bintang. Bijinya 10-15
butir per buah, kehitaman, 1,5-1,8 cm panjangnya. Akarnya tunggang.
Salah satu khasiatnya adalah sebagai obat demam, mencuci rambut, dan
meringankan sakit pada kaki dan tangan yang terkilir atau patah tulang,
kulit kayunya diseduh sebagai obat penggugur kandungan (abortivum).
39
9. Bangsa Polygalales
Ciri umum bangsa ini adalah Tumbuhan berbatang berkayu, kadang-kadang
habitusnya berupa terna dengan daun tunggal yang duduknya tersebar, jarang berhadapan,
dengan atau tanpa daun penumpu. Bunga dengan daun-daun kelopak dan daun-daun
mahkota 8yang bebas, kebanyakan zygomorf. Benang sari 1 sampai 10, tersusun dalam 1
sampai 2 lingkaran yang tidak sempurna. Tangkai sari sering berdekatan.
Cakram ada atau tidak. Bakal buah beruang 1 sampai 3,jarang sampai 4, tiap
ruang dengan 1 sampai banyak bakal biji yang epitrop.
41
Contoh tanaman dari famili ini adalah Buah Makasar / Kwalot
(Brucea javanica [L.] Merr) yang memilki habitus perdu. Daunnya
berupa daun majemuk menyirip ganjil, jumlah anak daun 5-13,
bertangkai, letak berhadapan. Helaian anak daun berbentuk lanset
memanjang, ujung meruncing, pangkal berbentuk baji, tepi bergerigi
kasar, permukaan atas berwarna hijau, permukaan bawah berwarna hijau
muda, panjang 5-10 cm, lebar 2-4 cm. Bunga majemuk berkumpul
dalam rangkaian berupa malai padat yang keluar dari ketiak daun, warna
ungu kehijauan. Buahnya buah batu berbentuk bulat telur, panjang
sekitar 8 mm, jika sudah masak berwarna hitam. Bijinya bulat, berwarna
putih. Salah satu manfaatnya adalah daunnya digunakan sebagai
penawar racun lipan, demam, kudis, dan bisul.
42
Contoh tanaman dari famili ini adalah Anacardium occidentale (jambu
mete) yang memilki habitus ukuran pohon sedang, tinggi sampai dengan
12 m, dengan tajuk melebar, memiliki cabang sangat banyak, serta
senantiasa hijau. Daun-daun terdapat pada ujung ranting. Helai daunnya
bertangkai, bundar telur terbalik, umumnya dengan pangkal meruncing
serta ujung membundar, melekuk ke didalam, gundul, 8–22 × 5–13 cm.
Buah geluk memiliki warna coklat tua, bentuknya membengkok, dan
tinggi lk 3 cm.
43
Gambar : Nephelium lappaceum
Arecaceae yang memiliki habitus yakni perdu atau pohon dengan daun
tunggal, berlekuk, atau majemuk menyirip, duduknya berhadapan, tanpa
daun penumpu. Bunga tersusundalam bulir, tandan atau malai, banci
atau berkelamin tunggal,aktinomorf, dengan cakram pipih atau cekung.
Buah seperti samara, bersayap, biasanya kemudian terbagi menjadi
beberapa bagian. Biji tanpa endosperm, lembaga dengan akar lembaga
memanjang dan daun lembaga yang rata atau terlipat.
Contoh tanaman dari family ini adalah Acer saccharum (maple) yang
memilki habitus pohon yang tumbuh sampai 10-45 meter tingginya.
Daunnya berurat atau unlobed menyirip.
44
Apiaceae merupakan famili dari bangsa ini yang memiliki habitus yakni
terna anual atau perenial, dengan saluran-saluran minyak dalam akar,
batang dan kulit berkayu, batang berongga, permukaan beralur, daun
majemuk berganda, pangkal tangkainya melebar, menjai upih, duduknya
tersebar, jarang berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga majemuk
berupa payung, payung majemuk atau bongkol, kebanyakan banci,
aktinomorf. Kelopak kecil, berlekuk 5, menempel pada bakal buah.
Mahkota terdiri atas 5 daun mahkota yang bebas dengan ujungnya
membengkok kedalam, cepat gugur, kadang-kadang tanpa mahkota.
Benang sari 5, berseling dengan daun mahkotanya, kepalasari beruang
2, membuka dengan celah membujur. Bakal buah tenggelam, tertutup
oleh pangkal 2 tangkai putik yang menebal, beruang 2, tiap ruang
dengan 1 bakal biji. Buahnya buah berbagi, berusuk, bila masak terpisah
menjadi 2 bagian berisi 1 biji dan tetap bergantung pada satu karporof.
Dalam kulit buah terdapat saluran-saluran minyak yang sejajar satu
dengan yang lain. Biji dengan endosperm seperti tanduk. Suku yang
besar, dengan lebih dari 2.500 jenis, terbagi dalam kurang lebih 250
marga terutama dibelahan bumi utara, dari daerah iklim sedang dan
daerah subtropika sampai ke daerah yang beriklim panas.
Contoh tanaman dari famili ini adalah Apium graveolwns (Seledri) yang
memilki habitus terna kecil, kurang dari 1m rumput atau semak. Batang
sangat pendek, persegi, beralur, tidak berambut, bercabang banyak,
berwarna hijau pucat. Daun tersusun gemuk dengan tangklai pendek,
menyirip ganjil dengan anak daun, 3-7 helai, helai daun tipis dan rapuh,
pangkal dan ujung runcing, pertulangan menyirip, dan berwarna
keputihan, tersusun majemuk berkarang, berbentuk payung, 8-12 buah,
kecil-kecil berwarna putih, mekar secara bertahap. Buah kotak
berbentuk kerucut, panjang 1-1,5mm, berwarna hijau kekuningan. Akar
tunggang dan memiliki serabut akar yang menyebarkesamping, dengan
radius sekitar 5-9 cm dari pangkal batang dan akar dapat menembus
tanah sampai kedalaman 30cm berwarna putih kotor.
45
Sub kelas Sympetalea
Tumbuhan yang tergolong dalam anak kelas ini mempunyai cirri utama
adanya bunga dengan hiasan bunga yang lengkap, terdiri atas kelopak dan
mahkota, dengan daun-daun mahkota yang berlekatan menjadi satu.
Sub kelas ini terdiri dari beberapa bangsa yakni:
1. Bangsa Contortae
Ciri umum bangsa ini adalah memilki habitus berupa terna, semak, atau
pohon. Batangnya seringkali mempunyai floem intraxiler, dengan daun tunggal
yang duduk berhadapan atau berkarang, kebanyakan tanpa daun penumpu dengan
pangkal daun menyatu oleh rusuk melintang. Bunganya bunga banci, jarang
berkelamin tunggal, aktinomorf, berbilangan 4-5, dengan daun – daun mahkota
yang berlekatan. Benang sari sama banyak dengan tajuk – tajuk mahkota, dan
berseling dengan taujuk – tajuk tersebut.bakal buah menumpang, tembuni pada
dinding. Ada kalanya terdapat 2 bakal buah yang menjadi satu karena pelekatan
tangkai putiknya. Tiap ruang berisi sedikitnya sampai banyak bakal biji, masing –
masing dengan 1 integumen. Buah dari bangsa ini adalah buah buni, buah kurung
atau serupa buah batu. Sedangkan bijinya sering bersayap atau berambut dengan
endosperm yang terbentuk secara nuclear, lembaga lurus.
Bangsa ini terdiri dari beberapa famili, antara lain:
Loganiaceae yang memiliki habitus yakni terna atau tumbuhan berkayu
dengan floem intraxiler, daun tunggal berhadapan atau berkarang, pada
pangkal bersambung dengan perantaraan suatu rusuk atau mempunyai
daun penumpu kecil.Berbatang kecil, berkayu keras, dan kuat. Daunnya
daun tunggal, berhadapan, pangkal daun menyatu oleh rusuk melintang.
Bunganya bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf. Daun
dengan kelopak 4-16, biasanya tersusun dalam beberapa lingkarang.
Daun mahkota berlekatan dengan 4, 5 sampai banyak tajuk. Benang sari
sama banyaknya dengan tajuk – tajuk mahkota, berlekatan dengan buluh
mahkota, jarang hanya terdapat 1 benang sari. Bakal
buahmenumpangatau setengah tenggelam, beruang 1-5, kebanyakan
beruang 2, tiap ruang dengan 1 sampai banyak bakal biji. Tangkai putik
1,berbelah 2-4, atau ada 2 tangkai putik.Buahnya buah kendaga yang
pecah dengan membelah sekat dengan 2 katup, atau buah buni atau buah
batu. Mempunyai biji satu sampai banyak dengan endosperm yang
terbentuk secara nuclear dengan lembaga yang lurus. Akar berbentuk
rimpang, berdaging lunak. Kadang berwarna cokelat kemerahan, dengan
titik-seperti tonjolan dan lenticels horisontal panjang.
Contoh tanaman dari famili ini adalah Gelsemium rankinii yang
memilkihabitus pohon hijau melilit. Tanaman ini jelas tidak berbau,
bunga kuning terompet, sedangkandaunnya hijau tua, berbentuk tombak,
dengan bentuk bulat, daun akan berubah kuning muda pada musim
gugur, batangnya bergalur. Kemudian buahnya panjang, berbentuk
kapsul.
46
Gambar: Gelsemium rankinii
47
(kapsul), bulat, panjang kurang lebih 1,5 cm, bentuk dengan biji segitiga
, berwarna hijau pucat saat muda, setelah tua menjadi hitam.
Perbanyakkannya generatif pada biji, dan vegetatif dengan stek.
Akarnya adalah akar tunggang.
2. Bangsa Solanales
Ciri umum bangsa ini adalah memiliki habitus berupa herba atau perdu, jarang
pohon.Daun tersebar atau berpasangan (tetapi tidak berhadapan), tunggal atau
menyirip.Batangnya berkayu. Memiliki bunga beraturan ,kadang-kadang
zygomorph, berkelamin 2, kadang-kadang berkelamin 1, kebanyakan berbilangan 5,
dengan kelopak dan mahkota berdaun lekat, mahkota berbentuk corong bentuk
terompet, bentuk piring atau bentuk roda, benang sari 5 jarang 4, kepala sari sering
menggantung, atau saling menutup, beruang 2, bakal buah menumpang,
kebanyakan beruang 2, bakal biji banyak tiap ruangnya, tangkai putik 1, bentuk
benang. Buahnya adalah buni atau buah kotak., sedangkan akarnya sendiri adalah
akar tunggang.
Bangsa ini terdiri dari beberapa famili, antara lain:
Convulaceae yang memiliki habitus yakni terna, herba atau semak,
kadang-kadang dengan lateks, biasanya twining atau bersujud, lebih
jarang tegak, kadang-kadang parasit. Memiliki batang berair dan
berongga. Daunnya alternatif, ada yang bentuk tombak dan ada juga
yang membulat. Sedangkan Bunga berbentuk terompet, benang sari
kadang ada 6 buah, 3 panjang dan 3 pendek. Bunga sering besar dan
mencolok, biasanya bracteate, 5-merous, actinomorfik, biseksual. Sepal
5. Corolla menyatu, seluruh atau sedikit 4-5-lobed, biasanya lonceng
atau berbentuk corong, lebih jarang cylindric. Ada 5 benang sari
menempel di dasar tabung bunga. Styles 1-2, sebagian besar terminal;
stigma 14. Ovarium unggul, seluruh atau 2-4-lobed. Ini terdiri dari 2
(kadang-kadang 3 sampai 5) karpel bersatu (syncarpous) dengan dinding
partisi ini, membentuk jumlah yang sama ruang. Jatuh tempo sebagai
48
kapsul dengan 1 sampai 2 biji per carpel.Buah biasanya kapsul
loculicidal kering, kadang-kadang tidak merekah atau pecah dan baccate
atau kacang. Benih 1-4 (jarang 6 atau 10). Ada terdapat nektar yang
melingkar di sekitar dasar ovarium, dengan akarnya tunggang.
Contoh tanaman dari famili ini adalah Ipomoea pas-caprae yang
memilki habitus terna atau semak, menjalar atau tumbu tegak.
Umumnya daun bertangkai, daun bersebelahan dan berseling, ukuran
dan bentuk daun bervariasi, tepi daun rata, bercangap atau berbagi.
Perbungaannya majemuk berbatas aksiler dengan anak payung
menggarpu (dichasia); bunga berukuran kecil sampai besar; anak daun
kelopak 5, membesar ketika berbuah; dan mahkota beraturan, umunya
berbentuk lonceng; berlobus 5; benang sari 5; tenggelam dalam dasar
bunga; ukuran panjang tangkai sari tidak sama; kandung lembaga terdiri
atsa 2-4 ruang, denga 4-6 bakal biji; tangkai kepal putik 1, berbentuk
benang. Buah kapsul berbentuk bulat telur, terdiri atas 4-6 ruas, dan
biji. Akarnya adalah akar tunggang.
49
Contoh tanaman dari famili ini adalah Solanum pseudocapsicum L.
yang memilki habitus semak. Tipe batangtumbuhan ini adalah berkayu
dan tidak memiliki duri, sedangkan tipe daunnya tunggal, sedikit
bergelombang dan pada permukaannya terdapat rambut-rambut halus.
Bentuk daunnya oblong-melanset dengan panjang 4-10 cmdan lebar 1-
3cm. Pertulangan daun Solanum pseudocapsicum menyirip dan
memiliki peruratan daun seperti jala. Pada pangkal daun yang asimetris,
terdapat tangkai daun kurang lebih 5-15 mm dan kedudukannya
berseling. Akarnya merupakan akar tunggang.
50
ruangan buah dan melekat pada plasenta. Akarnya berupa akar tunggang
yang terdiri dari akar utama dan akar lateral.
Contoh tanaman dari famili ini adalah Pogostemon heyneanus (nilam
Jawa) yang memilki habitus perdu atau semak, dengan ketinggian
mencapai 1 meter . bentuk daun bulat , lonjong, ujung daunnya agak
runcing dan bergerigi pada tepinya, lembaran daun tipis dengan warna
hijau tua dan berbunga lebih cepat. Pada daun banyak mengandung
minyak atsiri yang berkhasiat tinggi. Kemudian batang berkayu dengan
diameter 10-20 cm, sistem percabangan banyak dan bertingkat
mengelilingi batang antara 3-5 cabang per tingkat.
51
ovariumnya tenggelam. Buahnya berbentuk kerucut, kotak, beruang
dua, tiap ruang berisi biji. Akarnya tunggang, berwarna coklat muda.
3. Bangsa Rubiales
Ciri umum bangsa ini adalah memiliki habitus terna atau tumbuhan berkayu,
daunnya tunggal atau majemuk dengan daun yang berhadapan, dengan atau
tanpa daun penumpu, berupa bunga berkelamin ganda, aktinomorf atau
zigomorf, berbilangan 4-5, biasanya membentuk bunga majemuk yang simos.
Daun mahkota berlekatan, pada bunga yang aktinomorf benang sari sama
banyaknya dengan daun mahkota, pada bunga yang zigomorf jumlah benang
sari lebih sedikit, duduknya berseling dengan daun-daun mahkota. Bakal buah
tenggelam beruang 1-5, tiap ruang berisi 1-banyak bakal biji masing-masing
dengan 1 integumen. Dan biji mempunyai endosperm.
Bangsa ini terdiri dari beberapa famili, antara lain:
Rubiaceae yang memiliki habitus yakni berupa semak, perdu, atu
pohon jarang berupa terna. Daun tunggal berhadapan atu berkarang
dengan daun penumpu, dalam bunga biasanya terdapat cakram. Bakal
buah tenggelam, beruang-ruang, jarang 1 sampai banyak, tiap ruang
dengan 1 sampai banyak bakal biji, biji kebanyakan mempunyai
endosperm, lembaga lurus atau bengkok.
Contoh tanaman dari family ini adalah Coffea arabica yang memiliki
habitus Perdu, tinggi 2-3 m. Tegak, bulat, percabangan monopodial,
permukaan kasar, kuning kotor. Tunggal, berhadapan, lonjong, tepi rata,
ujung meruncing, pangkat tumpul, panjang 8-15 cm, lebar 4-7 cm,
bertangkai pendek, hijau, pertulangan menyirip, hijau. Majemuk, bentuk
payung, di ketiak daun, kelopak lonjong. lima helai, panjang × 3 mm,
hijau, tangkai benang sari berlekatan membentuk tabung, panjang + 8
mm, putih, tangkai putik menjulang keluar tabung, putih, mahkota
bentuk bintang, lima helai, panjang 7-9 mm, putih. Batu, bulat telur,
diameter 0,5-1 cm, masih muda hijau setelah tua merah. Bentuk 1/2
bola, salah satu permukaan beralur, panjang 0,5-1 cm, putih kehijauan.
Tunggang, kuning muda. Khasiat Daun dan biji Coffea arabica
52
berkhasiat untuk penyegar badan. Untuk penyegar badan dipakai + 15
gram daun muda Coffea arabica, dicuci dan dimakan sebagai lalapan
atau urapan. Kandungan kimia Daun, buah dan akar Coffea arabica
mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu buahnya
juga mengandung alkaloida.
Gambar : V. officinalis
53
4. Bangsa Cucurbitales
Ciri umum bangsa ini adalah memiliki habitus terna berumur 1 tahun.
Batang beralur dan berigi, mempunyai rambut-rambut kasar, liana dengan alat
belit yang keluar dari ketiak daun. Daun tunggal, sparsa, bertepi rata sampai
berbagi dalam atau majemuk menjari, tanpa stipula. Stipula telah berubah
menjadi alat pembelit yang dapat berasal dari daun, daun penumpu atau kuncup
ketiak. Bunga aktinomorf, hampir selalu berkelamin tunggal, berumah satu atau
berumah dua, berbilangan 5, terkumpul dalam suatu bunga majemuk “cymeus”
atau berupa tandan atau bulir. Buah keras dengan 1 bakal biji . Biji endosperm,
lembaga lurus. Akar buah yang mempunyai kulit yang kuat dan berbiji banyak
(buah pepo).
54
5. Bangsa Synandrae
Ciri umum bangsa ini adalah memiliki habitus terna, jarang berupa
tumbuhan berkayu, sering mempunyai saluran-saluran getah (kelenjar-
kelenjarminyak). Batang tumbuh tegak, berbentuk bulat dengan sedikit
bercabang. Permukaan kasar dan berwarna hijau. Daun tunggal, duduk
berhadapan atau tersebar, kebanyakan tanpadaun penumpu. Bunga dalam
rangkaian bersifat rasemos, dengan kecenderunganuntuk pembentukan bunga
cawan atau bongkol, sebagian besar berbilanganlima dengan daun-daun
mahkota yang berlekatan aktinomorf atau zigomorf dengan lima benang sari
atau kurang dari lima, yang seringkali berlekatansatu dengan yang lainnya.
Bakal buah hampir selalu tenggelam, beruang satu sampai lima, tiapruang
dengan banyak atau satu bakal biji, masing-masing dengan satu integumen. Biji
dengan endosperm seluler. Akarnya perakaran serabut.
56
Gambar : Lilium longiflorum
57
Gambar : Gadiolus hybridus
2. Bangsa Cyperales
Ciri umum bangsa ini adalah habitusnya berupa terna perenial yang
menyukai habitat yang lembab, berpaya-paya atau berair, jarang berupa terna
anual, seringkali berumpun. Batang dalam tanah terdapat rimpang yang
merayap atau badan-badan seperti umbi dengan geragih yang merupakan alat
perkembang-biakan vegetatif. Batang segitiga, tidak berongga, dibawah
rangkaian bunga biasanya tidak bercabang. Daun bangun pita, bertulang sejajar
dengan upih yang tertutup, tanpa atau jarang mempunyai lidah-lidah, jarang
tereduksi, biasanya tersusun, sebagai rozet akar. Bunga kecil tidak menarik,
berkelamin ganda atau berkelamin tunggal, dan berumah 1 jarang berumah 2,
tersusun dalam bulir-bulir, dengan bunga-bunga yang terdapat dalam ketiak
suatu daun pelindung, daun pelindung biasanya teratur dalam dua deretan atau
mengikuti suatu garis spiral. Bulir-bulir kecil tersusun dalam rangkaian yang
biasanya berbentuk payung atau payung berganda. Bunga majemuk biasanya
mempunyai 1 atau beberapa daun pembalut yang mirip dengan daun-daun biasa
pada pangkalnya. Hiasan bunga tereduksi menjadi sisik-sisik, sekat atau rambut-
rambut, jarang mempunyai mahkota, sering tidak terdapat. Benang sari 3 atau
kurang dari 3, jarang lebih sampai banyak, tangkai sari bebas, kepala sari
beruang 2, membuka dengan celah membujur. Bakal buah menumpang, beruang
1 dengan 1 bakal biji yang anatrop pada dasarnya. Tangkai putik bercabang
23atau bergigi 23. Buahnya buah keras yang berisi 1 biji, yang semula
mempunyai tangkai putik berlekuk 2 mempunyai 2 sisi, yang semula
mempunyai tangkai putik berlekuk 3 mempunyai 3 sisi. Biji dengan lembaga
yang kecil, dan endosperm yang bertepung banyak. Akar serabut.
59
3. Bangsa Poales
Ciri umum bangsa ini adalah habitusnya berupa terna anual atau terna
perenial, kadang-kadang berupa semak atau pohon yang tinggi. Batang dengan
posisi yang bermacam-macam, ada yang tegak lurus, ada yang tumbuh serong
ke atas, ada yang berbaring atau merayap, kadang-kadang dengan rimpang
didalam tanah. Bentuk batang kebanyakan seperti silinder panjang, jelas
berbuku-buku dan beruas-ruas, ruas-ruas berongga, bersekat pada buku-
bukunya. Daun kebanyakan bangun pita, panjang, bertulang sejajar, tersusun
sebagai rozet akar atau berseling dalam 2 baris ada batang, umumnya terdiri atas
helaian, upih, dan lidah-lidah, jarang antara helaian dan upih terdapat tangkai.
Bunga umumnya berkelamin ganda, kadang-kadang berkelamin tunggal, kecil,
dan tidak menarik. Tiap bunga terdapat dalam ketiak daun pelindung yang pada
Family ini disebut “Palea inferior”. Kelopak telah berubah menjadi badan yang
disebut “Palea superior”, terdiri atas 2 daun kelopak yang berlekatan,
berhadapan dengan palea inferior, mahkota terdiri atas 2 daun mahkota (jarang
3), yang telah berubah menjadi badan seperti sisik kecil dan dapat membengkak
dan dinamakan “lodicula”. Benang sari 16, jarang lebih, biasanya 3, tangkai
sari halus, kepala sari beruang 2, biasanya membuka dengan celah membujur.
Bunga demikian itu diseut bunga semu (“floret”) yang terpisah-pisah atau
bersama dengan floret lain, tersusun dalam 2 baris pada suatu tangkai ,
membentuk suat bulir kecil yang pada pangkalnya mempunyai 2 daun
pelindung tanpa bunga dalam ketiaknya yang disebut “gluma”. Satu floret atau
lebih dengan gluma membentuk suatu bulir kecil, yang terangkai dalam bunga
majemukberganda dengan berbagai ragam susunan, malai, tandan, atau bulir.
Dalam setiap floret bakal buahnya menumpang, beruang 1 dengan bakal biji
anatrop yang seringkali menempel pada sisi daun buah yang menghadap sumbu.
Tangkai putik biasanya 2 , jarang hanya 1 atau 3, kepala putik seperti bulu.
Buah biasanya berupa buah padi (“caryopsis”), yaitu buah dengan 1 biji yang
bijinya berlekatan degan kulit buah, jarang berupa buah buni atau buah keras.
Biji dengan endosperm, lembaga terdapat pada sisi yang jauh dari sumbuh. Akar
serabut.
Poaceae merupakan famili dari bangsa ini yang memiliki habitus terna
anual atau terna perenial, kadang-kadang berupa semak atau pohon yang
tinggi. Batang dengan posisi yang bermacam-macam, ada yang tegak
lurus, ada yang tumbuh serong ke atas, ada yang berbaring atau
merayap, kadang-kadang dengan rimpang didalam tanah. Bentuk batang
kebanyakan seperti silinder panjang, jelas berbuku-buku dan beruas-
ruas, ruas-ruas berongga, bersekat pada buku-bukunya. Daun
kebanyakan bangun pita, panjang, bertulang sejajar, tersusun sebagai
rozet akar atau berseling dalam 2 baris ada batang, umumnya terdiri atas
helaian, upih, dan lidah-lidah, jarang antara helaian dan upih terdapat
tangkai. Bunga umumnya berkelamin ganda, kadang-kadang berkelamin
tunggal, kecil, dan tidak menarik. Tiap bunga terdapat dalam ketiak
60
daun pelindung yang pada Family ini disebut “Palea inferior”. Kelopak
telah berubah menjadi badan yang disebut “Palea superior”, terdiri atas
2 daun kelopak yang berlekatan, berhadapan dengan palea inferior,
mahkota terdiri atas 2 daun mahkota (jarang 3), yang telah berubah
menjadi badan seperti sisik kecil dan dapat membengkak dan
dinamakan “lodicula”. Benang sari 16, jarang lebih, biasanya 3,
tangkai sari halus, kepala sari beruang 2, biasanya membuka dengan
celah membujur. Bunga demikian itu diseut bunga semu (“floret”) yang
terpisah-pisah atau bersama dengan floret lain, tersusun dalam 2 baris
pada suatu tangkai , membentuk suat bulir kecil yang pada pangkalnya
mempunyai 2 daun pelindung tanpa bunga dalam ketiaknya yang
disebut “gluma”. Satu floret atau lebih dengan gluma membentuk suatu
bulir kecil, yang terangkai dalam bunga majemukberganda dengan
berbagai ragam susunan, malai, tandan, atau bulir. Dalam setiap floret
bakal buahnya menumpang, beruang 1 dengan bakal biji anatrop yang
seringkali menempel pada sisi daun buah yang menghadap sumbu.
Tangkai putik biasanya 2 , jarang hanya 1 atau 3, kepala putik seperti
bulu. Buah biasanya berupa buah padi (“caryopsis”), yaitu buah dengan
1 biji yang bijinya berlekatan degan kulit buah, jarang berupa buah buni
atau buah keras. Biji dengan endosperm, lembaga terdapat pada sisi
yang jauh dari sumbuh. Akar serabut.
Contoh tanaman dari famili ini adalah Zea mays (jagung) yang memiliki
habitus Habitus terna anual atau terna perenial, kadang-kadang berupa
semak atau pohon yang tinggi. Batang beruas-ruas, ruas terbungkus
pelepah daun yang muncul dari buku, batang jagung cukup kokoh
namun tidak mengandung lignin. Daun jagung daun sempurna.
Bentuknya memanjang antara pelepah dan helai daun terdapat ligula,
tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun, permukaan daun ada yang
licin dan ada yang berambut. Bunga jantan dan bunga betina terpisah
(diklin) dalam satu tanaman (monocious). Buah tongkol tumbuh dari
buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya , satu tanaman
hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki
sejumlah bunga betina. Biji dengan endosperm, lembaga terdapat pada
sisi yang jauh dari sumbuh. Akar serabut, yang dapat mencapai
kedalaman 8m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2m.
61
Gambar : Zea Mays
4. Bangsa Zingeberales
Ciri umum bangsa ini adalah habitusnya berupa terna yang besar, perenial.
Batang mempunyai rimpang atau batang dalam tanah. Daun lebar, jelas dapat
dibedakan dalam tiga bagian : helaian, tangkai, dan upih. Helaian daun simetris,
bertulang menyirip. Bunga besar dengan warna yang menarik, berkelamin
ganda, zigomorf atau asimetris. Kelopak dan mahkota berbilangan 3, kelopak
sering menyerupai mahkota. Benang sari 6, tersusun dalam 2 lingkaran, tangkai
sari bebas, sering terdapat reduksi, sehingga kadang-kadang hanya tinggal 1
benang sari yang fertil, yang lain mandul atau tidak terdapat . Bakal buah
tenggelam, kebanyakan beruang 3, tiap ruang dengan 1banyak bakal biji.
Buahnya buah kendaga atau berdaging, biasanya tidak membuka. Biji tanpa
atau dengan sedikit endosperm, tetapi dengan perisperm yang besar. Akar
serabut.
Bangsa ini terdiri dari beberapa family, antara lain:
Zingiberaceae yang memiliki habitus habitus terna parenial. Batang
rimpang yang kadang-kadang berbentuk seperti umbi yang biasanya
mengandung minyak menguap hingga berbau aromatik, batang diatas
tanah sering kali hanya pendek dan mendukung bunga-bunga saja Daun
tunggal mempunyai sel-sel minyak menguap, tersusun dalam 2 baris,
kadang-kadang jelas mempunyai 3 bagian berupa helaian, tangkai, dan
upih, selain itu juga lidah-lidah. Helaian biasanya lebar dengan ibu
tulang yang tebal dan tulang-tulang cabang yang sejajar dan rapat satu
dengan yang lain dengan arah yang serong ke atas. Tangkai daun
pendek atau tidak terdapat, upih terbuka atau tertutup. Lidah-lidah pada
batas antara helaian dengan tangkai atau antara helaian dengan upih.
Bunga terpisah-pisah tersusun dalam bunga majemuk tunggal atau
berganda, kebanyakan berkelamin ganda, zigomorf atau asimetrik.
Hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dengan 3 daun kelopak
dan mahkota yang terdiri atas 3 daun mahkota yang berlekatan pada
bagian bawahnya membentuk suatu buluh, dengan bentuk dan warna
yang kadang-kadang cukup atraktif. Benang sari 1 dengan 35 benang
sari mandul yang kadang-kadang bersifat seperti daun mahkota. Bakal
62
buah tenggelam , beruang 3 jarang 2 dengan tembuni di ketiak, atau
beruang 1 dengan tembuni pada dinding atau pada dasarnya. Tangkai
putik di ujung, tidak terbagi, bebas atau terdapat dalam suatu alur pada
benang sari yang fertil, ada kalanya berbibir atau bergigi 2. Bakal biji
banyak. Buahnya merupakan buah kandaga yang berkatup 3, atau
berdaging tidak membuka. Bijinya bulat atau berusuk, mempunyai salut
biji, endosperm banyak. Akar serabut.
Contoh tanaman dari famili ini adalah Elettaria cardamomum L
(kapulaga seberang ) yang memiliki habitus berupa semak tinggi 2-4 M.
Batang semu, bulat, beruas, masif, batang di dalam tanah, membentuk
rimpang, hijau pucat. Daun tunggal, berseling, lanset, tepi rata, ujung
runcing, pangkal meruncing, panjang 50-100cm, pertulangan
melengkung , halus, hijau. Bunga pipih, panjang 20-30cm, putih
kelopak bentuk corong, halus, kuning, benang sari silindris, panjang 5-
7mm, putih, kepala sari bulat, kuning tangkai putik silindris panjang
0.5-1cm, coklat, mahkota berbagi putih. Buah buni, bulat, diameter 1-
1.5cm, putih. Biji bulat, diameter 2-3 mm, hitam. Akar serabut putih
kotor.
5. Bangsa Arecales
Ciri umum bangsa ini adalah habitusnya kebanyakan berupa terna yang
besar, kadang-kadang pohon-pohon atau liana, ada pula yang berupa tumbuhan
kecil-kecil. Daun kebanyakan besar, berbagi atau majemuk, dengan susunan
tulang-tulang menjari atau menyirip. Bunga kecil, berkelamin ganda atau
berkelamin tunggal, tersusun rapat membentuk bunga majemukseperti bulir atau
tongkol, yang pada pangkalnya terdapat suatu seludang yang membungkus atau
melindungi bunga majemuk tadi. Hiasan bunga tidak ada, atau bila ada tidak
menarik, berbilangan 3, kadang-kadang berbilangan lain (dengan angka dasar
bukan 3). Benang sari berbeda-beda jumlahnya. Bakal buah menumpang,
bertulang 1 atau lebih, jumlah bakal biji dalam tiap ruang tidak tertentu. Buah
berupa buah buni atau buah batu, bukan buah kendaga. Biji dengan endosperm
besar, lembaga kecil. Akar serabut.
Bangsa ini terdiri dari beberapa family, antara lain:
Araceae yang memiliki habitus habitus terna dengan getah yang cair
atau seperti susu, pahit. Batang dalam tanah mempunyai rimpang yang
memanjang atau seperti umbi, kadang-kadang memanjat, jarang dengan
65
batang berkayu. Daun biasanya tidak banyak, kadang-kadang baru
terbentuk setelah keluar bunga, tunggal atau berbagi sampai majemuk
kebanyakan tersusun sebagai rozet akar atau tersebar pada batang, atau
bersilang dalam 2 baris. Helaian bangun jantung atau perisai, sering
tombak atau anak panah, dengan tangkai yang pada pangkal berubah
menjadi upih daun yang seringkali tipis seperti selaput. Bunga kecil,
dalam yang jumah besar tersusun sebagai bulir atau tongkol yang
mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap, berkelamin ganda atau
berkelamin tunggal. Bunga yang berkelamin ganda semua sama, yang
berkelamin tunggal pada tongkol teratur sedemikian rupa sehingga
bunga jantan terdapat dibagian atas tongkol, dan bunga betina dibagian
bawahnya. Bunga yang berkelamin ganda mempunyai hiasan bunga
yang terdiri atas 46 segmen yang berlekatan membentuk badan seperti
piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga. Benang sari
248, berhadapan dengan segmen-segmen hiasan bunga, kepala sari
membuka dengan celah atau liang, bebas atau bersatu menjadi satu
massa. Pada bunga betina sering terdapat benang sari-benang sari yang
mandul. Bakal buah menumpang atau tenggelam dalam tongkol,
beruang 1banyak, dengan sedikit sampai banyak bakal biji dalam tiap
ruangnya. Tangkai putik dan kepala putik bermacam-macam bentuk dan
susunannya, atau tidak terdapat. Buahnya buah buni, berisi 1banyak
biji. Biji yang mempunyai endosperm dengan lembaga ditengahnya,
atau tanpa endosperm dengan lembaga yang bengkok. Akar serabut.
Contoh tanaman dari famili ini adalah Amorpophallus variabilis BI
yang memiliki habitus herba dengan umbi, tinggi (0.3-1.5m). Batang
tegak bulat lunak, jenis daun tunggal atau majemuk bentuk & ukuran :
obovatus & panjangnya (15-100cm) warna daun atas dan bawah :hijau
muda, tekstur atas dan bawah licin (laevis), tepi rata. Bentuk bunga
aktinomorf, jumlah stamen banyak, kedudukan ovarium superior. Tipe
buah buah buni, bentuk dan ukuran berbiji 1-2, diameter 4-8mm, warna
merah orange. Biji yang mempunyai endosperm dengan lembaga
ditengahnya, atau tanpa endosperm dengan lembaga yang bengkok.
Akar serabut.
68
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tumbuhan biji atau Spermatophyta merupakan tumbuhan yang tergolong tumbuhan
tingkat tinggi karena memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta organ tambahan berupa
bunga dan buah. Biji terdapat di dalam buah. Tumbuhan berbiji disebut juga tumbuhan
berbunga. Bunga digunakan sebagai alat seksual atau reproduksi. Tumbuhan berbiji terbagi
atas 2 divisi yakni Angiospermae dan Gymnospermae. Dimana ciri pembeda khas pada
kedua divisi ini adalah ada tidaknya bunga pada tumbuhan berbiji terbuka atau
Gymnospermae dan tumbuhab biji tertutup atau Angiospermae. Tumbuhan berbiji terbuka
atau Gymnospermae memiliki ciri-ciri khas yakni bijinya tidak tertutupi oleh bakal buah
dibandingkan tumbuhan Angiospermae. Dari sinilah kita dapat membedakan kedua sub divisi
tersebut. Tumbuhan Angiospermae terbagi lagi menjadi dua yakni tumbuhan dikotil dan
monokotil. Ciri pembeda yang khas adalah umumnya tumbuhan dikotil berakar tunggang,
batangnya bercabang, dan tulang daunnya menjari atau menyirip sedangkan tumbuhan
monokotil berakar tunggang, batangnya tidak bercabang, dan tulang daunnya melengkung
atau sejajar. Tumbuhan dikotil terbagi lagi menjadi tiga anak kelas yakni Monoclamydae,
Dialypetae, dan Sympetalae. Ketiga anak kelas ini memiliki ciri pembeda khas yakni ada
atau tidaknya hiasan bunga. Pada sub kelas Monochlamydae tidak terdapat hiasan bunga atau
jia ada tunggal menyeupai kelopak, dan sub kelas Dialypetalae memiliki hiasan bunga ganda
dan daun mahkotanya bebas satu dari yang lain, serta sub kelas Sympetalae memiliki hiasan
bunga yang lengkap. Begitu banyak bangsa dan family dari tumbuhan dikotil maupun
monokotil. Para ahli telah membedakan berbagai bangsa dan famili juga berdasarkan ciri-ciri
morfologi atau penampak luar. Hal itu membuat kita dapat mudah mengenal dan mengetahui
cirri-ciri pembeda antara satu tanaman dengan tanaman yang lain.
3.2. Saran
Begitu banyak bangsa dan famili serta contoh tanaman dari tumbuhan Spermatophyta.
Begitu pula antara bangsa yang satu dan yang lain serta family yang satu dan yang lain
memilki cirri-ciri morfologi yang berbeda. Dengan ciri-ciri morfologi itulah kita dapat
mengenal suatu tanaman termasuk dalam golongan bangsa dan family yang mana. Diharapkan
kita memiliki pengetahuan dan pemahaman untuk mengenal cirri-ciri morfologi dari suatu
tumbuhan dengan baik.
69
DAFTAR PUSTAKA
Http://www.heavenly-products.com/zenphoto/unusual-plants
Http://www.bbc.co.uk/gardening/plants/plant_finder/plant_pages/3208.shtml
Http://www.botanicalgarden.ubc.ca/potd/2011/01/averrhoa_bilimbi.php
Http://www.erythroxylon.com/
Http://gardenbreizh.org/photos/camelia35/photo-96111.html
70