Anda di halaman 1dari 2

I.

TRANSAKSI EFEK DAN INSTRUMEN


Tahapan transaksi dalam pasar modal terjadi melalui dua tahapan yaitu (1) pasar primer
(primary market) dan (2) pasar sekunder (secondary market). Pasar primer merupakan pasar
yang memperdagangkan obligasi dan saham yang baru diterbitkan pertama kali oleh emiten
kepada underwriter. Pasar sekunder merupakan pasar yang memperdagangkan saham dan
obligasi antar investor setelah melewati masa penawaran di pasar primer.
A. Jenis Mekanisme Transaksi Efek
1. Transaksi Menurut Tempat Pelaksanaan: a. Transaksi Bursa: Kontrak yang dibuat oleh
Anggota Bursa Efek sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek
mengenai jual beli Efek, pinjam-meminjam Efek, atau kontrak lain mengenai Efek atau
harga Efek; b. Transaksi Luar Bursa: Transaksi antar Perusahaan Efek atau antara
Perusahaan Efek dengan Pihak lain yang tidak diatur oleh Bursa Efek, dan transaksi
antar Pihak yang bukan Perusahaan Efek;
2. Transaksi Menurut Pembiayaan: a. Transaksi Regular: Transaksi efek yang dilakukan
nasabah di pasar sekunder tanpa pembiayaan dari perusahaan efek; b. Transaksi
Margin.
3. Transaksi Menurut Nasabah: a. Transaksi Nasabah Pemilik Rekening: Transaksi Efek
yang dilaksanakan oleh Perusahaan Efek untuk kepentingan rekening nasabahnya sesuai
dengan kontrak antara Perusahaan Efek dengan nasabah tersebut; b. Transaksi
Nasabah Umum: Transaksi melalui pemesanan Efek dalam Penawaran Umum oleh
pemodal yang tidak mempunyai rekening Efek pada Perusahaan Efek; c. Transaksi
Nasabah Kelembagaan: Transaksi Efek antara Perusahaan Efek dengan nasabah
kelembagaan tertentu yang didasarkan pada perjanjian antara Perusahaan Efek dengan
nasabah kelembagaan tersebut seperti perusahaan asuransi, Reksa Dana, bank atau
lembaga keuangan lainnya yang tidak mempunyai rekening Efek pada Perusahaan Efek.
B. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa
Peraturan mengenai Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa saat ini diatur dalam POJK
No. 26/POJK.04/2014 menggantikan Peraturan III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian
Transaksi Bursa dan III.B.7 tentang Dana Jaminan. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa
adalah kewajiban Lembaga Kliring dan Penjaminan untuk seketika dan langsung mengambil
alih tanggung jawab Anggota Kliring yang gagal memenuhi kewajibannya berkaitan dengan
penyelesaian Transaksi Bursa dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut pada waktu dan cara
yang sama sebagaimana diwajibkan kepada Anggota Kliring yang bersangkutan. Apabila
Anggota Kliring tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh kewajibannya untuk
menyelesaikan Transaksi Bursa sesuai dengan waktu dan cara yang telah diatur dalam
peraturan Lembaga Kliring dan Penjaminan maka Anggota Kliring dinyatakan gagal
memenuhi kewajibannya berkaitan dengan penyelesaian Transaksi Bursa.
C. Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah Dan Transaksi
Short Selling Oleh Perusahaan Efek (Peraturan Bapepam Nomor V.D.6 )
Persyaratan Perusahaan Efek Yang Dapat Memberikan Pembiayaan Penyelesaian Transaksi
Efek: 1. Pembiayaan penyelesaian Transaksi Marjin dan atau Transaksi Short Selling, hanya
dapat dilakukan apabila Perusahaan Efek telah memenuhi ketentuan; 2. Sebelum memberikan
persetujuan, Bursa Efek wajib memeriksa sistem operasional Perusahaan Efek terutama yang
terkait dengan sistem manajemen risikoatas pembiayaan penyelesaian transaksi Efek bagi
nasabah; dan 3. Bursa Efek yang telah memberikan persetujuan tersebut wajib melakukan
pemeriksaan atas sistem operasional secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
D. Kontrak Berjangka Dan Opsi Atas Efek Atau Indeks Efek (KBIE)
KBIE selain diatur didalam Peraturan III.E.1 tentang Kontrak Berjangka dan Opsi atas Efek
Atau Indeks Efek juga diatur dalam Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II.E tentang
Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek LQ-45.

1
II. PERILAKU DAN ETIKA WPPE
Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan
kehidupan sebagai pengemban profesi.
Adapun TICMI memiliki standar kompetensi untuk Wakil Perantara Pedagang Efek sebagai
berikut: a. Paham dan mampu melakukan transaksi perdagangan efek sesuai hukum dan etika
yang berlaku; b. Paham mengenai potensi keuntungan dan risiko setiap jenis efek yang
diperdagangkan dan mampu menjelaskannya kepada nasabah secara efektif; dan c. Paham
mengenai dinamika pasar yang sedang terjadi dan dapat menjelaskannya secara efektif kepada
nasabah.
Persyaratan Permohonan Izin WPPE (POJK Perizinan):
 Persyaratan integritas yang meliputi: 1. memiliki akhlak dan moral yang baik; 2. cakap
melakukan perbuatan hukum; dll.
 Persyaratan Kompetensi 1. Berpendidikan paling rendah pendidikan menengah; 2. Memiliki
pengetahuan dan keahlian yang memadai di bidang Pasar Modal; dll.
Adapun jenis izin perorangan pada Perusahaan Efek meliputi: 1. Wakil Perantara
Pedagang Efek (WPPE); 2. Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE); dan 3. Wakil Manajer
Investasi (WMI).
Pengawasan Terhadap Wakil Dan Pegawai PE, yaitu: 1. Setiap Perusahaan Efek wajib
melakukan pengawasan secara terus menerus terhadap semua Pihak yang bekerja atau menjadi
Wakil Perusahaan tersebut; 2. Direksi wajib melakukan pengawasan atau menunjuk Wakil
untuk melakukan pengawasan terhadap Wakil Perusahaan Efek yang tidak menjadi direktur
Perusahaan Efek dan semua pegawai Perusahaan Efek; 3. Setiap Perusahaan Efek wajib
mempunyai sistem pengawasan atas kegiatan para Wakil Perusahaan Efek dan setiap
pegawainya untuk menjamin dipatuhinya semua ketentuan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal; 4. Sistem pengawasan; 5. Pembukaan atau penutupan rekening nasabah harus
memperoleh persetujuan tertulis dari pengawas; 6. Pemeriksaan atas rekening nasabah harus
sering dilakukan untuk mencegah ketidakberesan atau penyalahgunaan; 7. Pemeriksaan atas
surat menyurat, transaksi, dan pesanan nasabah oleh Wakil Perusahaan Efek harus dilakukan
secara terus menerus untuk mencegah ketidakberesan atau penyalahgunaan oleh Wakil
Perusahaan Efek dan pegawai Perusahaan Efek, seperti transaksi untuk kepentingan sendiri;
dan 8. Perusahaan Efek bertanggung jawab atas perilaku Wakil Perusahaan Efek dan pegawai
Perusahaan Efek.
WPPE adalah orang perseorangan yang bertindak mewakili kepentingan Perusahaan Efek
yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek.
WPPE Pemasaran adalah orang perseorangan yang bertindak mewakili kepentingan
Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek, yang
khusus melakukan fungsi pemasaran.
WPPE Pemasaran Terbatas adalah orang perseorangan yang bertindak mewakili
kepentingan Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang
Efek, yang khusus melakukan fungsi pemasaran secara terbatas.
Perizinan sebagai WPPE Pemasaran dan WPPE Pemasaran Terbatas kurang lebih sama
seperti Perizinan sebagai WPPE dimana diatur dalam POJK Perizinan, hanya saja tidak ada
mengenai tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi pengurus yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit dalam Persyaratan Integritas.
APPE adalah Pihak yang mereferensikan calon nasabah kepada Perantara Pedagang Efek
untuk menjadi nasabah Perantara Pedagang Efek dengan mendapat komisi berdasarkan kontrak
kerja sama. APPE terdiri atas: 1. APPE kelembagaan dan 2. APPE orang perseorangan.
Kewajiban APPE Perseorangan: 1. Bertanggung jawab atas segala tindakan yang berkaitan
dengan kegiatan Agen Perantara Pedagang Efek. 2. Menjalankan tugas sebaik mungkin dan
penuh tanggung jawab sesuai dengan kontrak kerja sama dengan Perantara Pedagang Efek.

Anda mungkin juga menyukai