Anda di halaman 1dari 2

Pengertian nyeri dan pembagiannya

Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan
dengan adanya kerusakan jaringan baik secara actual maupun potensial, atau menggambarkan keadaan
kerusakan .(International Association for Study of Pain/IASP dalam Sudoyo,2006).

(Sumber :http://www.psychologymania.com/2012/08/pengertian-nyeri.html)

1. Nyeri Inflamasi

Pada proses inflamasi, misalnya pada arthritis, proses nyeri terjadi karena stimulus nosiseptor akibat
pembebasan berbagai mediator biokimiawi. Inflamasi terjadi akibat rangkaian reaksi imunologi yang
dimulai oleh adanya antigen yang kemudian diproses oleh antigen presenting cels (APC) yang kemudian
diekskresikan ke permukaan sel dengan determinan HLA yang sesuai. Antigen yang diekspresikan
tersebut akan diikat oleh sel T melalui reseptor sel T pada permukaan sel T membentuk kompleks
trimolekuler. Kompleks trimolekuler tersebut akan mencetuskan rangkaian reaksi imunologi dengan
pelepasan berbagai sitokin sehingga terjadi aktifasi, mitosis dan proliferasi sel T tersebut. Sel T yang
teraktifasi juga akan menghasilkan berbagai limfokin dan mediator inflamasi yang bekerja merangsang
makrofak untuk meningkatkan aktifitas fagositosisnya dan merangsang proliferasi dan aktifitas sel B
untuk memproduksi antibody.

Setelah berikatan dengan antigen, antibody yang dihasilkan akan membentuk kompleks imun yang akan
mengendap pada organ target dan mengaktifkan sel radang untuk melakukan fagositosis yang diikuti
oleh pembebasan metabolit asam arakidonat, radikal oksigen bebas, enzim protease, yang akhirnya akan
menyebabkan kerusakan pada organ target tersebut.

Dalam proses inflamasi, berbagai jenis prostaglandin seperti PGE1, PGE2, PGI2, PGD2 dan PGA2, dapat
menimbulkan vasodilatasi dan demam. Diantara berbagai jenis prostaglandin tersebut, PGI2, merupakan
vasodilator terkuat.

Peranan prostaglandin dalam menimbulkan nyeri pada proses inflamasi ternyata lebih kompleks.
Pemberian PGE pada binatang percobaan tidak terbukti dapat memprofokasi nyeri secara langsung,
tetapi harus ada kerja sama sinergistik dengan mediator inflamasi yang lain seperti histamine dan
bradikinin.

Selain itu, tidak dapat terbukti bahwa prostaglandin dapat menimbulkan kerusakan jaringan secara
langsung. Seagian kerusakan jaringan pada proses inflamasi disebabkan oleh radikal hidroksil bebas yang
terbentuk selama konfersi enzimatik dari PGG2 menjadi PGH2,atau pada proses fagositosis.

Pada proses inflamasi, terjadi interaksi empat sistim imun yaitu system pembekuan darah, sistim kinin,
sistim fibronolisis dan sistim komplemen, yang akan membebaskan berbagai protein inflamatif baik amin
faso aktif maupun zat kemotaktik yang akan menarik lebih banyak sel radang kedaerah inflamasi.
Pada proses fagositosis oleh sel polimorfonuklear, terjadi peningkatan konsumsi O2 dan produksi radikal
ogsigen bebas seperti anion superoksida (O2) dan hydrogen peroksida (H2O2). Kedua radikal oksigen
bebas akan membentuk radikal hidroksil reaktif yang dapat menyebabkan depolimerisasi hialuronat
sehingga dapat merusak rawan sendi dan menurunkan viskositas cairan sendi.

2. Nyeri Mekanik

Nyeri dapat merupakan keluhan utama berbagai kelainan pisikiatrik, pisikosomatik dan depresi
terselubung. Pasien nyeri mekanik akibat trauma yang berat, misalnya kecelakaan, peperangan dan
sebagainya, sering kali menunjukkan gambaran posttraumatic stress disorder, dimana pasien selalu
merasa dirinya sakit walaupun secara medic kelainan fisiknya sudah sembuh. Dalam hal ini, pasien harus
diyakinkan bahwa keadaannpsikologi ini sering terjadi dan dia harus berusaha untuk mengatasinya
dengan baik karena keadaan fisiknya sebenarnya sudah sembuh.

Nyeri merupakan salah satu kelainan psikosomatik, dimana pasien mengekspresikan konflik yang tidak
disadarinya sebagai keluhan fisik. Keluhan dapat sedemikian beratnya sehingga mempengaruhi aktifitas
sehari-harinya. Pasien dengan nyeri psikosomatik akan mengeluh nyeri pada satu bagian tubuhnya atau
lebih sedemikian beratnya sehingga membutuhkan perhatian dokter.

Sebenarnya nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh. Nyeri menjadi sinyal bahwa terdapat
kerusakan pada tubuh. Misalnya bertopang dagu dengan tangan kiri dalam jangka waktu yang lama
dapat menyebabkan aliran darah ke kulit tangan kiri berkurang sehingga terjadi kerusakan jaringan
setempat (iskemia) dan timbul rasa nyeri akibat penekanan dagu. Maka kita akan berganti tangan kanan
atau berganti posisi. Seandainya kita tidak merasakan nyeri maka kerusakan jaringan akan bertambah
luas dan dapat berakibat kematian jaringan.

(Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Hal. 2437)

Anda mungkin juga menyukai