Anda di halaman 1dari 27

INDUSTRI HALAL DUNIA DAN INDONESIA:

PELUANG DAN TANTANGANNYA

BADAN PENYELENGGARA
JAMINAN PRODUK HALAL (BPJPH)
CURRICULUM VITAE

1. Nama : Hj. Siti Aminah, M.Pd.I


2. Tempat, tanggal lahir : Bima, 17 Maret 1970
3. NIP : 197003171994032002
4. Pangkat/Golongan : Pembina Utama Muda (IV/C)
5. Jabatan : Kepala Pusat
6. Asal Instansi : Kementerian Agama Pusat
7. Alamat Kantor : Jl. Pondok Gede No. 13 A,
Pinang Ranti, Jakarta Timur
Telepon 021.80877955
8. Alamat rumah : Setu Babakan Residence, No.73 C
Jagakarsa, Jakarta Selatan
Hp. 08129988634
9. Pendidikan terakhir : S-2
10. Pengalaman Jabatan :
a) Kasi Hisab Rukyat dan Pembinaan Syariah
b) Kasi Laboratorium Halal
c) Kasi Registrasi dan Sertifikasi
d) Kasubdit Produk Halal
e) Kasubdit Bina Faham Keagamaan Islam dan Penanganan
Konflik
f) Kabid Pengawasan JPH
g) Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal
h) Kepala Pusat Pembinaan dan pengawasan Produk halal
11. Pengalaman :

 Tim inti penyusun dan Pembahas RUU JPH tahun 2009 -2014
(telah disyahkan UU JPH No. 33 Tahun 2014 )
 Tim Inti penyusun dan pembahas Perpres tentang struktur BPJPH
di Kementerian Agama tahun 2014 – 2015. ( telah disyahkan
menjadi Perpres No. 83 tahun 2015 )
 Tim inti penyusun dan pembahas RPMA tentang struktur
organisasi ketatalaksanaan BPJPH tahun 2015 -2016 ( telah
disyahkan PMA No, 42 tahun 2016 tentang Organisasi dan tata
kerja Kementerian Agama )
 Tim inti penyusun dan pembahas RPP JPH Pelaksana UU JPH No.
33 tahun 2014, tahun 2014 – sekarang
 Tim inti Penyusun dan Pembahas RPP tarif dan Biaya sertifikasi
halal tahun 2016 – sekarang
 Tim inti penyusun dan pembahas Rancangan Peraturan Menteri
Agama dan Rancangan Keputusan Menteri Agama yang berkaitan
dengan Jaminan Produk Halal. ( tahun 2016 – sekarang )
 Tim Inti Penyusun dan Pembahas Rancangan Peraturan Menteri
Agama dan Rancangan Keputusan Menteri Agama bersama
Sekretariat Wakil Presiden yang berkaitan dengan Jaminan Produk
Halal ( tahun 2017 – sekarang )
 Tim Komite Teknis BSN terkait
Penyusunan SNI Sistem Manajemen Halal
2014 – 2017
 Tim Komite Teknis BSN terkait
Penyusunan SNI Pemotongan Halal pada
Unggas 2014 – 2017
 Tim Komite Teknis BSN terkait
Penyusunan SNI Pemotongan Halal pada
Ruminansia 2014 – 2017
 Tim Delri dalam Pertemuan Komite
Technical Barriers to Trade(TBT) WTO di
Genewa, Swiss.
12. Seminar/Workshop/Simposium :

 Seminar Implikasi Jaminan Halal Dalam Menghadapi


Perdagangan Global di Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor
(SMAKBO).
 Seminar Implementasi Undang-undang Jaminan produk Halal
dan Tantangannya bagi dunia Industri di Indofood Jakarta
 Seminar tentang Menyelamatkan Industri Obat dan Kosmetika,
Barang Gunaan serta Makanan dan Minuman dengan
Membangun Kesadaran Kolektif untuk meningkatkan Daya Saing
Menembus Pasar Dunia melalui UU JPH". Diskusi Publik
Indonesia Halal Watch
 Seminar Penyelenggaraan Jaminan Produk halal di Indonesia
sebagai bentuk perlindungan negara Bagi masyarakat Indonesia
di Ombusmand
 Seminar Peluang Dan Tantangan Bagi Pelaku Usaha Mikro Dan
Kecil Setelah Pengesahan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014
Tentang Jaminan Produk Halal di Litbang
 Workshop Tentang Undang Undang Jaminan Produk halal dan
Draft Rancangan Peraturan Pemerintah NO. 33 Tahun 2014 di
Institut Teknologi Surabaya (ITS)
 Seminar Undang-undang Jaminan produk Halal dan Implementasinya di
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
 Seminar Tentang Undang Undang Jaminan Produk halal dan Draft
Rancangan Peraturan Pemerintah NO. 33 Tahun 2014 di Institut Teknologi
Bandung ( ITB).
 Bimbingan Teknis Audit Produk Halal sesuai UU jaminan Produk Halal No.
33 Tahun 2014 bagi calon Auditor Halal di Universitas Yarsi, tahun 2018
 Seminar tentang Alur Proses Registrasi dan Sertifikasi Halal pada Produk
Kosmetik di Universitas Yarsi, tahun 2018.
 Training in House Danone tentang Implementasi Sistem Jaminan Halal di
PT. Danone Indonesia Jakarta, tahun 2018
 Seminar pada Member Ghatering GAPMMI tentang Persiapan Implementasi
UU JPH pada Produk Makanan dan Minuman di Jakarta, 2018
 Seminar tentang Kebijakan Teknis BPJPH tentang Jaminan Produk Halal
dan Alur Proses Registrasi dan Sertifikasi Halal pada Produk Obat dengan
Tema “ Hidup Sehat dan Berkah dengan Obat Halal” di Universitas Yarsi
tahun 2019.
 Seminar pada anggota APPNIA (Asosiasi Perusahaan Produk Bernutrisi
untuk Ibu dan Anak) tentang Jaminan Produk Halal di Jakarta, Tahun 2019
PELUANG
1. Jumlah penduduk Indonesia sebesar 12,7 % Muslim dunia
2. Jumlah penduduk Muslim dunia sebesar 23,4 % Penduduk dunia.
3. Peta sebaran negara dengan penduduk muslim
TOP 10
PENDUDUK TERBESAR POPULASI MUSLIM BERDASARKAN WILAYAH
1. Indonesia Dunia 100%
2. Pakistan 1. Asia – Pasifik 62,1%
3. India 2. Timur Tengah – Afrika Utara 19,9%
4. Bangladesh 3. Sub – Sahara 15,0%
5. Mesir 4. Eropa 2,7 %
6. Nigeria 5. Amerika 0,3%
7. Iran
8. Turki Data dalam tahun 2010
9. Aljazair Sumber: Pew Research Center’s Forum on Religion & Public Life,
10. Maroko The Future of the Global Muslim Population, January 2011
7

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


PERHATIAN INDONESIA TERHADAP
HALAL

1. Halal
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)
UU No. 33 Tahun 2014

2. Thoyyibah
Badan Pengawasan Obat Dan Makanan (B-POM)
Peraturan BPOM No. 26 Tahun 2017

3. Keuangan Syariah
Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS)
UU No. 21 Tahun 2008

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


SEJARAH SERTIFIKASI HALAL DI
INDONESIA
1. Pada Tahun 1988, Prof. Dr. Tri Susanto, M.App.Sc dari Universitas Brawijaya
menemukan produk turunan dari babi seperti gelatin maupun lemak babi
dalam makanan dan minuman.
2. Masalah nasional,penjualan produk mengalami penurunan sebesar 20-30%
3. Pada Tahun 1989, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memecahkan masalah
tersebut dengan mendirikan lembaga untuk studi tentang makanan dan obat-
obatan yang dikenal LPPOM-MUI
4. Semenjak hal tersebut, sertifikasi halal bersifat sukarela.
5. Pada Tahun 2001, terjadinya skandal Ajinomoto.
6. Tanggal 17 Oktober 2014, UU no 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
di sahkan oleh Presiden RI
7. Tanggal 17 Oktober 2019 Wajib untuk Sertifikasi Halal (Pasal 4)
9

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


MENGAPA HALAL OLEH PEMERINTAH

• Amanah untuk menjamin kebebasan setiap warga negara untuk memeluk


agama mereka sendiri serta untuk beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan mereka sesuai dengan UUD 1945.
• Berdasarkan sejarah, Halal menjadi potensi permasalahan di kemudian
hari
• Dijamin kehalalannya
• Meningkatkan minat publik pada produk halal.
• Pasar yang Besar : Populasi terbesar Indonesia adalah Muslim (85% adalah
Muslim : 213 Juta ( Total : 250 Juta))

10

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


WEWENANG BPJPH (PASAL 6)
1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan JPH;
2. Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria JPH;
3. Menerbitkan dan mencabut sertifikat halal dan label halal pada produk;
4. Melakukan registrasi sertifikat halal pada produk luar negeri;
5. Melakukan sosialisasi, edukasi, dan publikasi produk halal;
6. Melakukan akreditasi terhadap LPH;
7. Melakukan registrasi auditor halal;
8. Melakukan pengawasan terhadap JPH;
9. Melakukan pembinaan auditor halal; dan
10. Melakukan kerjasama dengan lembaga dalam dan luar negeri di bidang
penyelenggaraan JPH.

11

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


PRODUK DAN BAHAN (PASAL 1)

• Produk adalah barang dan/atau jasa yang terkait dengan makanan, minuman,
obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, serta
barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat.
• Produk Halal adalah Produk yang telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat
Islam.
• Proses Produk Halal (PPH) adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan
Produk mencakup penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan,
pendistribusian, penjualan, dan penyajian Produk.
• Bahan adalah unsur yang digunakan untuk membuat atau menghasilkan Produk.

12

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


PRODUK
• Barang dan Jasa
• Produk : makanan dan minuman, obat-obatan, kosmetik, produk kimia,
produk biologi, produk rekayasa genetika, serta barang-barang konsumsi
yang dipakai, digunakan atau digunakan oleh masyarakat.
• Jasa adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan produksi
barang (rantai suplai) seperti transportasi, pengolahan, pergudangan.
• Halal Tourism/Destination, Halal Hospital, Halal Hotel/Spa, Halal
Restaurant, dll.

13

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


ERA BARU PROSES SERTIFIKASI HALAL
BPJPH

LPH dapat dilakukan oleh


Instansi pemerintah,
Universitas atau Yayasan
Islam.

MUI LPH
Sertifikasi Halal menganut sistem Telusur (Tracebility) dan bukan "End Product Analysis"
14

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


PELUANG DAGANG PRIORITAS

• Sektor Makanan
Produk : Daging dan sisa daging yang bisa dimakan (USD 407 Juta)
Pangsa Impor : - OKI : Arab Saudi, UEA, Mesir
- Non OKI : Jerman, Belanda, Amerika Serikat
• Sektor Fashion
Produk : Pakaian Wanita, Gamis, Rok (USD 407 Juta)
Pangsa Impor : - OKI : UEA, Arab Saudi, Irak
- Non OKI : Jerman, Amerika Serikat, Perancis
• Sektor Farmasi
Produk : Obat-obatan (USD 621 Juta)
Pangsa Impor : - OKI : Arab Saudi, Turki, Mesir
- Non OKI : Belgia, Amerika Serikat, Swiss
Sumber : Gatra 9 Januari 2019 15

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


TANTANGAN DARI SISI EKSTERNAL

1. Indonesia meratifikasi WTO 1994


2. MEA 2015
3. Thailand Kitchen of the World
4. Malaysia - Brunei World Halal Hub

16

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


TANTANGAN DARI SISI INTERNAL

1. Lemahnya kesadaran berkompetisi Indonesia


2. Lemahnya kesadaran pentingnya produk halal
3. Lemahnya pemahaman hukum
4. Lemahnya kesadaran pentingnya STANDARD

17

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


Kontribusi UMKM :
1. PDB : 62,57%
2.
3.
4.
Tenaga Kerja : 96,50%
Ekspor Non Migas : 16,45%
(Data BPS 2016)
KONDISI EXISTING UMKM
Usaha Mikro dan Kecil
Usaha Besar Adalah Pondasi Perekonomian Nasional
ATAP :
Omzet per tahun lebih dari Rp. 50 Miliar USAHA BESAR
Asset lebih dari 10 Miliar ± 5.460 Unit (0,01 %)
Total : 62.928.007 Unit
Usaha Menengah
Omzet per tahun Rp. 2,5 Miliar s.d. Rp. 50 Miliar PELAKU
Asset Rp. 500 Juta s.d. 10 Miliar USAHA
PILAR :
USAHA MENENGAH
Usaha Kecil ± 58.627 Unit (0,09 %)
Omzet per tahun Rp. 300 Juta s.d. Rp. 2,5 Miliar
Asset Rp. 50 Juta s.d. 500 Juta

PONDASI :
Usaha Mikro USAHA KECIL : 757.090 Unit (1,20 %)
Omzet per tahun kurang dari Rp. 300 Juta USAHA MIKRO : 62,106,900 Unit
(98,70 %)
Asset lebih dari 10 Miliar 18

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


TATA CARA SERTIFIKASI HALAL
Permohonan sertifikat halal
dilengkapi dokumen:
PELAKU USAHA Sertifikat Halal  Data Pelaku Usaha;
Label Halal  Nama dan jenis Produk;
Berlaku 4  Daftar Produk dan Bahan yang
Tahun digunakan;
Tidak PERMOHONAN PENERBITAN  Proses pengolahan Produk
SERTIFIKAT
 Sertifikat halal/hasil uji
sesuai
HALAL
lab/flow chart proses produksi
VERIFIKASI
DOKUMEN Paling lama 7 hari dari bahan yang digunakan

sesuai
halal Pelaku usaha yang mengajukan
permohonan wajib:
Paling lama 5 hari

BPJPH Tidak KEPUTUSAN  memberikan informasi secara


MENETAPKAN LPH halal PENETAPAN benar, jelas, dan jujur;
HALAL PRODUK  memisahkan lokasi, tempat
dan alat penyembelihan,
LPH MELAKUKAN BPJPH MENERIMA DAN
MUI MENGKAJI HASIL
VERIFIKASI BPJPH
pengolahan, penyimpanan,
PEMERIKSAAN MEMVERIFIKASI HASIL MELALUI pengemasan, pendistribusian,
DAN/ATAU PENGUJIAN PEMERIKSAAN SIDANG FATWA HALAL
YANG DILAKSANAKAN DAN/ATAU PENGUJIAN MUI UNTUK penjualan, dan penyajian
MENETAPKAN
OLEH AUDITOR HALAL LPH
KEHALALAN PRODUK antara Produk Halal dan tidak
Paling lama 20 hari Dokumen yang diserahkan LPH Paling lama 30 hari halal;
Berupa:  memiliki Penyelia Halal;
 Produk dan Bahan yang
digunakan;
 melaporkan perubahan
• PPH; komposisi Bahan kepada
• hasil analisis dan/atau BPJPH.
spesifikasi;
• berita acara pemeriksaan; dan
• rekomendasi
MODEL SERTIFIKASI HALAL UMKM
Halal Center
(Pendamping) UMKM
Layak Halal

7 Hari Sertifikat Halal


MUI Badan Penyelenggara Jaminan
(FATWA) Label Halal
Produk Halal (BPJPH) Berlaku 4 Thn
30 Hari 10 Hari

Lembaga Pemeriksa Halal (LPH)


-Auditor Halal
- Laboratorium
20

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


JENIS KERJA SAMA
1. Pemerintah Indonesia - BPJPH Kepada Pemerintah Sebagai G2G
2. Pemerintah Indonesia - BPJPH Kepada Organisasi Kemasyarakatan Islam
yang Diakui oleh Pemerintah
3. Pemerintah Indonesia - BPJPH Kepada Duta Besar di Jakarta
4. Pemerintah Indonesia – BPJPH Kepada Asosiasi

1. Memorandum of Understanding (MoU)


2. Mutual Recognizing Agreement (MRA)
21

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


LEMBAGA SERTIFIKASI HALAL
• Surat Pengakuan Lembaga Sertifikasi Halal Dari Negara Asal
• Curiculum Vitae Lembaga Tersebut
• Suktur Organisasi
• Nama Dan Jabatan Serta Riwayat Pendidikan
• Standar
• Dll

22

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


TREND MASYARAKAT DUNIA
TENTANG PRODUK HALAL

"Muslims are the fastest growing


consumer segment in the world. Any
company that is not considering how
to serve them is missing a significant
opportunity to affect both its top and
bottom line growth"

Muslim adalah segmen konsumen dengan


pertumbuhan tercepat di dunia. Setiap
perusahaan yang tidak mempertimbangkan
bagaimana melayani mereka akan kehilangan
Sumber : A.T. Kearney, Addressing the Muslim
Market: Can You Afford Not To? (2008) kesempatan yang signifikan dari hulu sampai ke
hilir.

23

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


URGENSI JAMINAN PRODUK HALAL
GLOBAL

Populasi muslim Halal sudah menjadi


2030 2,2 M, 26 % gaya hidup
dari populasi dunia masyarakat global

1 2 3 4 5

5
3

Jaminan halal diakui Pasar Produk halal Mendorong


World Trade Asia-Pasifik 62 %, Tumbuhnya
Organization (WTO) Afrika 15 %, Timur Ekonomi syariah
Tengah 20%, Eropa-
US 3%

Sumber: Riaz and Chaudry, Handbook of Halal Food Production (2016)


24

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


INDUSTRI HALAL GLOBAL
RANKING 15 BESAR
(INDIKATOR GIE 2018/2019)
TOP 10 TOP 10 TOP 10 TOP 10
1. Malaysia 127
MAKANAN HALAL KEUANGAN SYARIAH WISATA HALAL BUSANA MUSLIM
2. UAE 89
1. UEA 1. Malaysia 1. UEA 1. UEA
3. Bahrain 65 2. Malaysia 2. Bahrain 2. Malaysia 2. Indonesia
4. Saudi Arabia 54 3. Brazil 3. UEA 3. Turki 3. Singapura
5. Oman 51 4. Oman 4. Saudi Arabia 4. Indonesia 4. Malaysia
6. Yordania 49 5. Yordania 5. Kuwait 5. Maladewa 5. Turki
6. Australia 6. Qatar 6. Thailand 6. Tiongkok
7. Qatar 49
7. Brunei 7. Pakistan 7. Tunisia 7. Italia
8. Pakistan 49
8. Pakistan 8. Oman 8. Azerbaijan 8. Perancis
9. Kuwait 46 9. Sudan 9. Yordania 9. Yordania 9. Bangladesh
10. Indonesia 45 10. Qatar 10. Indonesia 10. Albania 10. Sri Lanka
11. Brunei 45
12. Sudan 37
13. Iran 34 TOP 10 TOP 10
14. Bangladesh 32 MEDIA DAN REKREASI HALAL KOSMETIK DAN OBAT-OBATAN HALAL
31 1. UEA 6. Bahrain 1. UEA 6. Brunei
15. Turki
2. Singapura 7. Britania Raya 2. Malaysia 7. Mesir
Indonesia naik satu 3. Qatar 8. Jerman 3. Singapura 8. Saudi Arabia
peringkat dari tahun 4. Malaysia 9. Perancis 4. Yordania 9. Bahrain
sebelumnya 5. Lebanon 10. Brunei 5. Pakistan 10. Azerbaijan

Sumber : Global State Islamic Economy, 2018-19 25

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


UPAYA BPJPH

1. Menyelesaikan landasan hukum dan aturan (PP, PMA, PMK, PKBPJPH, SOP,)
2. Sistem informasi
3. Kelembagaan Daerah (Propinsi, Kab/Kota)
4. Kerjasama K/L, Perguruan Tinggi
5. Persiapan LPH (Auditor), Halal Center (Penyelia Halal)
6. Sertifikasi Profesi SKKNI (Auditor, Penyelia, Juleha, Manager Halal)
7. Penyiapan Standar (SKKNI)
8. Menggerakkan Halal Center untuk menyiapkan UMKM siap sertifikasi halal.

26

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal
Kementerian Agama Republik Indonesia 27

Anda mungkin juga menyukai