Anda di halaman 1dari 5

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA


DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR CERITA NARATIF
SISWA KELAS X TKROD SMK NEGERI 1 KEBONSARI MADIUN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Kata Kunci : Kompetensi Berbicara, Media gambar, teks narative

S O F I Y A H , S.Pd.
NIP. 19670615 200801 2 021

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diper-lukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan nega-ra. (UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1)
Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional yang sangat penting untuk
berkomunikasi, pembelajaran bahasa Inggris di tengah-tengah masyarakat pada
dasarnya memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai bagian/alat pendidikan Nasional dan
sebagai media komunikasi antar bangsa. Pada sekolah kejuruan, bahasa Inggris yang
diajarkan meliputi empat aspek keterampilan yaitu : mendengarkan, membaca,
menulis, dan berbicara. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan dan pada
dasarnya merupakan satu kesatuan.
Pembelajaran bahasa Inggris perlu dilaksanakan secara fungsional dan
komunikatif. Siswa tidak hanya belajar tentang pengetahuan bahasa melainkan siswa
juga belajar menggunakan bahasa untuk keperluan komunikasi. Selama ini,
pembelajaran bahasa Inggris belum mendapatkan hasil yang diharapkan, terutama
pada keterampilan berbi-cara. Banyak siswa yang belum sepenuhnya mempunyai
kemampuan komunikatif yang baik dan benar. Mereka masih takut, ragu dan malu
untuk berbicara di depan umum untuk menyampaikan ide atau pendapat. Mereka
kurang terampil dalam menyampaikan ide atau pendapatnya secara lisan. Hal ini
dikarenakan kurangnya kosa kata yang di kuasai.
Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa
yang sangat penting dimiliki dan dikuasi oleh seseorang. Berbicara merupakan salah
satu alat untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain.Dalam pembelajaran di
sekolah, tidak sedikit siswa yang menganggap bahwa bahasa Inggris adalah mata
pelajaran yang membosankan dan sulit. Terlebih untuk materi berbicara, siswa

ii
kurang mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan berbicaranya.
Hal ini menyebabkan siswa cenderung malu saat berbicara di depan kelas.
Berdasarkan hasil wawancara serta observasi yang dilakukan di kelas X
TKROD mereka belum mampu dan malu karena takut salah, kenyataan dilapangan
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran sebenarnya, siswa cenderung pasif selama
proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dikarenakan siswa tidak merasa
tertarik pada pembelajaran yang disajikan oleh guru.
Data nilai yang didapatkan oleh peneliti melalui test menunjukkan bahwa
dari jumlah 31 siswa terdapat 27 atau 22,58% siswa yang dinyatakan tuntas KKM
(70) sedangkan yang dinyatakan tidak tuntas 77,42% (24 siswa). Dari data tersebut,
dapat diketahui bahwa ketrampilan berbicara siswa masih rendah.
Langkah atau usaha yang dapat ditempuh guna meningkatkan keterampilan
berbicara pada siswa kelas X TKROD adalah dengan pemilihan media pembelajaran
yang tepat oleh guru. Media pembelajaran adalah salah satu komponen komunikasi,
yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator (guru) menuju komunikan (siswa)
(Criticos dalam Daryanto 2011: 4). Dalam pemilihan media yang akan digunakan
dalam pembelajaran haruslah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai sehingga
media dapat digunakan secara maksimal.
Salah satu media pembelajaran yang tepat digunakan untuk meningkatkan
kete-rampilan berbicara pada siswa kelas X TKROD adalah dengan menerapkan
media gambar cerita naratif. Media gambar ini dibuat dari mendownload gambar di
Internet yang sesuai dengan materi bahan ajar cerita naratif yang berisi beberapa
buah gambar. Gambar-gambar tersebut berhubungan satu dengan yang lain sehingga
merupakan satu rangkaian cerita.

MEDIA

Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Kebonsari tahun pelajaran


2017/2018. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TKROD yang berjumlah 31
siswa laki-laki. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan September 2017
sampai dengan bulan Nopember tahun 2017.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan tes, observasi, dokumentasi, dan penilaian. Validitas data yang digunakan
adalah triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik analisis data menggunakan
model analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data (Data Reduction), penyajian
data (Data Display), dan penarikan kesimpulan (Conclusion Dra-wing).
Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan
(Planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (ob-servation), dan refleksi
(reflection). Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dan dalam tiap siklus
dilakukan dua kali pertemuan.

iii
HASIL

Hasil dari penelitian yang dilaksanakan dalam tiga siklus ini menunjukkan
adanya peningkatan keterampilan berbicara yang terjadi pada setiap siklusnya. Data
penilaian keterampilan berbicara prasiklus bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1
Klasifikasi Nilai
Frekuensi
Nilai Klasifikasi
Siklus I Siklus II Siklus III
Rata-rata 61,29% 70,97% 83,87% Tuntas
Rata-rata 38,71% 29,03% 16,13% Tidak Tuntas

Tabel 2
Rekapitulasi nilai rata-rata
Nilai Rata-rata
Siklus I Siklus II Siklus III
64.58 74.30 84.17

Berdasarkan sajian Tabel 1 pada tahapan awal atau saat siklus I dapat
disimpulkan bahwa keterampilan berbicara siswa termasuk rendah. Hal Ini dapat dilihat
dari ketuntasan klasikal yang dicapai pada saat siklus I yang hanya 61,29% (12 siswa)
yang dinyatakan tuntas sedangkan sisanya sebanyak 61,29% (19 siswa) mendapatkan
nilai yang berada dibawah batas nilai KKM (70) dengan nilai rata-rata kelas adalah
64,58.
Pada siklus II setelah penggunaan dari media gambar di perbaiki dan urut, nilai
keterampilan berbicara siswa menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan
tahapan siklus I. Jika dilihat sekilas siswa terlihat lebih antusias dalam mengikuti
pembelajaran.
Ketuntasan klasikal yang dicapai pada akhir siklus II ini adalah sebesar 70,97%.
Data perolehan nilai siswa pada siklus II disajikan pada tabel diatas.
Berdasarkan data yang disajikan Tabel 1, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tuntas
KKM ada sebanyak 21 siswa atau 70,97% dan 29,03%% lagi atau 9 siswa lainnya masih
berada dibawah nilai KKM (70) dengan nilai rata-rata 74,30.
Meskipun terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan saat tahap siklus I,
namun indikator kinerja yang ditetapkan peneliti masih belum tercapai maka dari itu p-
nelitian dilanjutkan dengan pengadaan siklus III.
Hasil dari nilai keterampilan berbicara yang didapatkan oleh siswa pada siklus
III ini menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan
dengan tindakan sebelumnya.Siklus III ini dilakukan dengan didasarkan pada analisis
yang dilakukan terhadap siklus II. Ketuntasan klasikal yang dicapai pada siklus III ini

iv
adalah sebesar 83,87%. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa siswa
yang dinyatakan tuntas adalah 26 siswa atau 83,87% sedangkan 6 siswa atau 29,02%
dinyatakan tidak tuntas nilai KKM. Rata-rata kelas yang didapatkan pada siklus II ini
adalah 84,17. Penelitian dihentikan pada siklus III karena seperti data yang telah tersaji
bahwa indikator ketercapaian telah tercapai pada siklus III. Bersamaan dengan itu dapat
dikatakan bahwa penelitian dinyatakan berhasil.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan juga analisis data, terdapat peningkatan nilai
keterampilan berbicara pada siswa kelas X TKROD melalui penerapan media gambar
cerita naratif pada tiap siklusnya.
Perbandingan antara nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata dan persentase
ketuntasan klasikal pada, siklus I, siklus II dan siklus III dapat dilihat pada tabel diatas.
Keterampilan berbicara siswa saat sebelum dilakukannya tindakan atau saat siklus I
masihlah rendah dengan tingkat ketuntasan saat siklus I sebesar 61,29%. Ini dikarenakan
guru belum menerapkan media yang tepat dalam pembelajaran. Siklus II yang dilakukan
setelah pelaksanaan tes siklus I didasarkan pada penerapan media gambar cerita naratif.
Media gambar seri merupakan gambar yang berupa rangkaian kegiatan atau cerita yang
disajikan secara berurutan. (Arsyad, 2010:119). Untuk mengungkapkan kemampuan
berbicara pembelajar dalam suatu bahasa, gambar dapat dijadikan rangsangan
pembicaraan yang baik. (Nurgiyantoro 2013: 406).
Jadi, melalui penerapan media gambar guru dapat mendesain pembelajaran
yang sesuai dengan siswa. Kesesuaian ini akan membantu siswa agar lebih mudah dalam
menyampaikan informasi dan berani saat berbicara di depan kelas. Hasilnya, tingkat
ketuntasan klasikal siswa pada siklus II meningkat menjadi 70,97%. Meskipun
meningkat, namun nilai ketuntasan klasikal pada siklus II ini masih belum memenuhi
indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti, untuk itulah dilakukan tindakan
pada siklus III.
Siklus III dilaksanakan berdasarkan perbaikan hasil refleksi yang dilakukan
terhadap siklus II. Media gambar mendorong siswa untuk ikut aktif selama pembelajaran
berlangsung. Ini akan membuat siswa menjadi lebih mudah menyampaikan informasi
secara lisan, karena siswa akan fokus selama pembelajaran berlangsung dan tidak mem-
punyai waktu untuk asyik dengan dunianya sendiri.
Ini membuat siswa tanpa sadar mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh-
sungguh. Hasilnya adalah tingkat ketuntasan klasikal siswa pada siklus III meningkat
menjadi 83,87%. Hasil pada siklus III telah memenuhi indikator ketercapaian sehingga
penelitian dihentikan dan dinyatakan berhasil.
Dapat juga diambil kesimpulan jika media gambar dapat meningkatkan
keterampilan berbicara pada siswa kelas X TKROD SMKN 1 Kebonsari tahun pelajaran
2017/2018. Dengan demikin maka dapat disimpulkan bahwa salah satu media yang

v
dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa adalah dengan
menerapkan media gambar cerita naratif dalam pembelajaran bahasa Inggris.

SIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam
tiga siklus dengan menerapkan media gambar cerita naratif pada keterampilan berbicara
pada siswa kelas X TKROD SMKN 1 Kebonsari maka dapat disimpulkan bahwa
dengan menerapkan media gambar cerita naratif dalam proses pembelajaran bahasa
Inggris dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas X TKROD SMKN 1
Kebonsari tahun pelajaran 2017/2018

vi

Anda mungkin juga menyukai