Anda di halaman 1dari 4

RESUM BIOSTATISTIK

SKALA DATA

Disusun oleh:
Fitria Nur Khoiriyah
010116A036

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN AJARAN 2019
Pengertian Skala Pengukuran

Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur.

Dengan menggunakan skala pengukuran, maka alat ukur yang digunakan akan menghasilkan
data kuantitatif.

Setelah proses pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif yang berupa angka-angka
tersebut baru lah kemudian ditentukan analisis statistik yang cocok untuk digunakan.

Di dalam ilmu statistik, skala pengukuran dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut:

Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling
rendah di dalam suatu penelitian.

Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya digunakan untuk
memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga akan
mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya.

Pada skala nominal ini, peneliti akan mengelompokkan objek, baik individu atau pun
kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode tertentu.
Kemudian, angka yang diberikan kepada objek hanya memiliki arti sebagai label atau
pembeda saja dan bukan untuk menunjukkan adanya tingkatan. Kategori data bersifat
mutually exclusive (setiap objek hanya memiliki satu kategori saja).

Kategori data tidak memiliki aturan yang logis (bisa sembarang).


Contoh Skala Nominal
 Contoh pertama, contoh yang paling umum digunakan yaitu variabel jenis kelamin.
Jenis kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan. Dalam hal ini, hasil
pengukuran tidak memiliki tingkatan tertentu. Artinya laki-laki tidak lebih tinggi
daripada perempuan, atau sebaliknya.

 Contoh kedua, misal nama kota lahir. Ada yang Bandung, Jakarta, Surabaya, Bogor,
dan lain lain. Hal ini hanya untuk pembeda saja, tidak menunjukkan tingkatan
tertentu. Dengan kata lain, orang yang lahir di Bandung bukan berarti lebih baik dari
Bogor atau yang lainnya.
 Contoh ketiga, misalnya menjelaskan agama, ada Islam, Kristen, Hindu, Budha,
Katolik. Ini hanya bersifat membedakan saja.
Skala Ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar
tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama.
Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada skala nominal, karena skala
ini tidak hanya menunjukkan kategori saja tetapi juga menunjukkan peringkat.
Di dalam skala ordinal, objek atau kategorinya disusun berdasarkan urutan tingkatannya, dari
tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya, Ciri-ciri dari skala ordinal antara lain:
-kategori data saling memisah.
-kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya.
-kategori data dapat disusun sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
Contoh Skala Ordinal
 Contoh pertama, contoh pada variabel sikap seseorang terhadap suatu pernyataan,
sikap tersebut berupa sangat setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Di dalam sebuah penelitian, kategori tersebut bisa disimbolkan dengan angka, misal
angka 5 untuk sangat setuju, angka 4 untuk setuju, angka 3 untuk biasa saja, angka 2
untuk tidak setuju, dan angka 1 untuk sangat tidak setuju.
 Contoh kedua, misal dalam variabel nilai huruf mutu pada perkuliahan, yaitu nilai A,
B, C, D, dan E. Pada nilai ini menunjukkan tingkatan bahwa nilai A lebih besar dari
B, dan seterusnya.
Skala Interval
Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk menyatakan
peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya
saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak.
Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal. Besar interval atau
jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Besar interval ini
bisa saja di tambah atau dikurang.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari skala interval:
-Kategori data memiliki sifat saling memisah.
-Kategori data memiliki aturan yang logis.
-Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karaaktristik khusus yang
dimilikinya.
-Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah
yang dikenakan pada kategori.
-Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam skala (tidak memiliki nilai nol absolut).
Contoh Skala Interval
 Contoh pertama, contoh yang paling umum pada skala interval adalah suhu. Misalkan
suatu ruangan memiliki suhu 0C, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut tidak ada
suhunya.
 Contoh kedua, jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak ada nilainya,
karena jam 00.00 sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00 sama dengan
jam 12 malam.
Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa
dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.
Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding skala-skala
lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang
mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak ada.
Contoh Skala Rasio
 Contoh pertama, misal tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan
Vatinson adalah 95 cm. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan
Vatinson dengan Agung adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan
Agung 2 kali tinggi badan Vatinson.
 Contoh kedua, misalkan nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai Toni
adalah 100. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 2 kali nilai
Tono.

Anda mungkin juga menyukai