Unsur hara Nitrogen dikandung dalam pupuk urea sangat besar kegunaannya bagi
tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya :
Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir
hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat penting dalam
proses fotosintesa.
Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan
lain-lain)
Menambah kandungan protein tanaman
Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan,
holtikultura, tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan.
Dengan pemupukan yang tepat & benar (berimbang) secara teratur,
tanaman akan tumbuh segar, sehat dan memberikan hasil yang berlipat
ganda dan tidak merusak struktur tanah.
Proses pembuatan urea dibagi menjadi 6 unit. Unit-unit proses tersebut adalah :
1. Sintesa Unit
Sintesa unit yang terdiri dari beberapa tahapan reaksi :
a. Persiapan bahan baku dan unit finishing dari reaksi
CH4 + H2O CO+3H2
b. Persiapan bahan baku dan unit finishing dari reaksi
2CO + O2 (N2) CO2+N2
c. Persiapan bahan baku dan unit finishing dari reaksi
N2 + 3H2 CO2+N2
d. Persiapan bahan baku dan unit finishing dari reaksi
2NH3 + CO2 CO(NH2)2+H2O
2. Unit Finishing Pabrik Urea :
a. Purifikasi Unit
b. Kristaliser Unit
c. Prilling Unit
d. Recovery Unit
e. Proses Kondensat Treatment Unit
Berikut ini adalah diagram alir proses pembuatan urea :
PRODUKSI UREA
1. Sintesa Unit
a. Persiapan bahan baku dan unit finishing dari reaksi
CH4 + H2O CO+3H2
Hidrogen diproduksi dengan mereaksikan metana dengan uap air.
Sebelum merekasikan keduanya, semua senyawa sulfur harus dihilangkan
dari gas alam untuk mencegah kerusakan pada katalis. Hal ini dilakukan
dengan memanaskan gas hingga suhu 400o C dan mereaksikannya dengan
zinc oksida. Gas yang berupa uap super panas diumpankan ke primary
reformer bersama metana. Campuran gas dipanaskan bersama gas alam
dan gas purge hingga 770oC dengan katalis nikel. Keseimbangan bergeser
ke kanan, mengubah metana menjadi nitrogen, karbon dioksida dan sedikit
karbon monoksida.
2. Unit Finishing
a. Unit Purifikasi
Pada unit purifikasi yang menggunakan suhu tinggi yakni sekitar 120-165o
C akan berpotensi pada pembentukan biuret dan rekasi hidrolisis urea,
sebagai berikut :
NH2CONH2 + H2O ↔ CO2 + 2NH3
Hasil peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim kebagian recovery,
sedangkan larutan Ureanya dengan konsentrasi keluar unit sebesar 68%
berat dikirim ke bagian Kristaliser.
b. Kristaliser Unit
Larutan Urea dari unit Purifikasi dipekatkan dan dikristalkan di bagian ini
secara vakumn atau penurunan tekanan serta menaikkan temperatur,
sehingga menyebabkan terbentuknya biuret karena kandungan amoniak
yang rendah. Kristal urea yang terbentuk dipisahkan di Centrifuge. Panas
yang di perlukan untuk menguapkan air diambil dari panas Sensibel
Larutan Urea, maupun panas kristalisasi Urea dan panas yang diambil dari
sirkulasi Urea Slurry ke HP Absorber dari Recovery. Air hasil pemekatan
harus diproses terlebih dahulu sebelum digunakan kembali.
c. Prilling Unit
Kristal Urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8 % berat
dengan udara panas, kemudian dikirimkan kebagian atas prilling tower
untuk dilelehkan dan didistribusikan merata ke distributor, dan dari
distributor dijatuhkan kebawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah
dan menghasilkan produk Urea butiran (prill). Produk Urea dikirim ke
Bulk Storage dengan Belt Conveyor.
d. Recovery Unit
Di dalam recovery unit, gas Ammonia dan gas CO2 yang dipisahkan
dibagian Purifikasi diambil kembali dengan dua langkah absorbasi dengan
menggunakan Mother Liquor sebagai absorben, kemudian direcycle
kembali ke bagian Sintesa dalam bentuk lautan. Terdapat dua metode
pengembalian gas yang tidak beraksi yakni sebagian gas dalam bentuk
larutan dan sebagian tetap sebagai gas atau semua dalam bentuk larutan