Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume VII No.

2 Edisi Desember 2014, ISSN: 19779-469X

FAKTOR-FAKTORYANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTUS LAMA


DI PUSKESMAS PONED KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Riyanto
Program Studi Kebidanan Metro Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
E-mail: muh_riyantob70@yahoo.co.id

Abstract
Prolonged labor contributes to maternal mortality and neonatal mortality . The objective of this
study are to know the factorsthat association between his, early rubture of fetal membrane,
maternal age and parity with the incidence of prolonged labor in community health centers capable
service basic emergency obstetric and neonatal in the east Lampung district in 2011. The study
design was cross-sectional. The study population was all mother birth inin community health
centers capable service basic emergency obstetric and neonatal in the east Lampung district in
2011 with a sample of 187 people . The collection of data sourced from medical records, i.e the
status of the patient . The study was conducted in December 2012. Data analysis using univariate
and bivariate analysis with chi-square test.The results of the bivariate analysis with chi-square test
showed that association between prolonged labor factor with his factor (p = 0.000 ; POR = 13.008
, 95% CI: 4.435 -38.149 , parity (p = 0.036; POR = 2.186, 95% CI: 1.103 - 4.332) , and maternal
age (p = 0.000; POR = 16.242 , 95% CI: 5.092 - 51.811 ), whereas no association early rubture of
fetal membrane factor (p = 0.783 )with the incidence of prolonged labor. The study concluded that
his, parity and maternal age increases the incidence of prolonged labor . Importance of health
workers can raise awareness of his birth mothers with abnormal , risk parity, and maternal age at
risk so as to reduce the risk of birth complications in mothers and infants due to prolonged labor .
Keywords : prolonged labor, his, community health centers

Abstrak
Partus lama memberikan kontribusi pada angka kematian ibu dan angka kematian bayi baru lahir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan: his, KPD, usia ibu dan paritas dengan
kejadian partus lama di Puskesmas mampu PONED di kabupaten Lampung Timur tahun 2011.
Rancangan penelitian ini adalah studicross sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu
bersalin tahun 2011 dengan jumlah sampel 187 orang. Pengumpulan data bersumber dari catatan
medik, yaitu status pasien. Penelitian dilakukan pada bulan desember 2012. Analisis data
menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square.Hasil penelitian dari analisis
bivariat dengan uji chi-squaremenunjukkan terdapat hubungan antara faktor partus lama dengan
faktor his (p=0,000; POR=13,008, CI 95%: (4,435-38,149)), paritas (p=0,036; POR=2,186, CI
95%: 1,103-4,332), dan usia ibu (p=0,000; POR=16,242, CI 95%: 5,092-51,811), sedangkan
faktor KPD tidak ada hubungan (p=0,783). Penelitian menyimpulkan bahwa his, paritas dan umur
ibu meningkatkan kejadian partus lama.Pentingnya upaya petugas kesehatan dapat meningkatkan
kewaspadaan terhadap ibu bersalin dengan his tidak normal, paritas berisiko, dan umur ibu
berisiko sehingga dapat mengurangi risiko komplikasi persalinan pada ibu dan bayi akibat partus
lama.
Kata Kunci: partus lama, his, Puskesmas PONED

Pendahuluan tersebut menunjukkan bahwa kualitas


pelayanan kesehatan ibu dan anak sangat
Permasalahan kesehatan ibu dan anak mendesak untuk ditingkatkan (Menkes, 2010).
merupakan masalah nasional yang perlu Angka kematian maternal merupakan
mendapat prioritas utama karena sangat indikator yang mencerminkan status kesehatan
menentukan kualitas sumber daya manusia pada ibu, terutama risiko kematian bagi ibu pada
generasi mendatang. Tingginya Angka waktu hamil dan persalinan. Setiap tahun
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi diperkirakan 529.000 wanita di dunia
(AKB) serta lambatnya penurunan kedua angka meninggal sebagai akibat komplikasi yang

Riyanto, Faktor-faktor yang berhubungan dengan partus lama di Puskesmas PONED ... 15
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume VII No. 2 Edisi Desember 2014, ISSN: 19779-469X

timbul dari kehamilan dan persalinan, sehingga 2010). Penelitian di RS Mangkuyudan di


diperkirakan Angka kematian maternal di Yogyakarta oleh Soekiman didapatkan bahwa
seluruh dunia sebesar 400 per 100.000 dari 3005 partus lama terjadi kematian bayi
kelahiran hidup (Gondo, 2008). sebesar 16,4% (50 bayi) sedangkan pada ibu
Kematian maternal 98% terjadi di didapatkan 4 kematian (Indriyani, 2007)
negara berkembang dan sebenarnya sebagian Penyebab terjadinya partus lama adalah
besar kematian ini dapat dicegah. Angka multi kompleks dan bergantung pengawasan
kematian maternal di negara – negara maju selagi hamil, pertolongan persaiinan yang baik
berkisar antara 20 per 100.000 kelahiran hidup dan penatalaksanaannya (Mochtar, 2010).
(KH), sedangkan di negara–negara berkembang Faktor penyebab partus lama, yaitu his yang
angka ini hampir 20 kali lebih tinggi yaitu tidak adekuat, mal presentasi dan mal posisi,
berkisar antara 440 per 100.000 KH. Di wilayah janin besar, panggul sempit, kelainan serviks
Asia Tenggara diperkirakan terdapat 240.000 dan vagina, disproporsi fetovelvik. Selain itu,
kematian maternal setiap tahunnya, sehingga faktor risiko terjadinya partus lama adalah
diperoleh angka kematian maternal sebesar 210 analgesik dan anastesi berlebihan, paritas, usia,
per 100.000 KH (Febriana, 2007). wanita dependen, respons stres, pembatasan
AKI Indonesia secara Nasional dari mobilitas, dan puasa ketat (Oxorn, 2009).
tahun 1994 sampai dengan tahun 2007 Penelitian sebelumnya tentang faktor
menunjukkan kecenderungan penurunan yang isiko Ibu untuk terjadinya partus lama di RSUD
signifikan dari tahun ke tahun. Hasil Survai Ulid Banjarmasin dan RSU Ratu Zalecha
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Martapura dengan rancangan kasus control
yaitu tahun 1994 AKI Indonesia sebesar 390 menemukan ada hubungan antara pola rujukan,
per 100.000 kelahiran hidup (KH), SDKI tahun paritas, presentasi janin, jarak kelahiran,
1997 sebesar 334 per 100.000 kelahiran hidup anemia, tinggi badan ibu dengan partus lama
dan SDKI tahun 2002 mengalami penurunan (Suharyanto, dkk., 2004).
menjadi 307 per 100.000 KH. Berdasarkan Tren kejadian partus lama terjadi
SDKI tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 peningkatan pada dua tahun berturut-turut dari
per 100.000 KH. Sementara, target Rencana hasil studi pendahuluan di Puskemas mampu
Pembangunan Jangka Menengah Nasional PONED sekabupaten Lampung Timur, yaitu
(RPJMN) tahun 2014 sebesar 118 per 100.000 Pusekesmas Way Jepara, Sri Bhawono, dan
KH dan target Millenium Development Goals Labuhan Maringgai. Kejadian partus lama
(MDGs) tahun 2015 yang ingin dicapai 102 tahun 2009 sebanyak 48 kasus (19,1%) dari 251
per 100.000 KH (Angka..., persalinan, tahun 2010 sebanyak 53 kasus
http//:www.menegpp.go.id/aplikasidata, 2009). (20,2%) dari 263 persalinan (Puskesmas
Partus lama memberikan kontribusi PONED Lampung Timur, 2009-2010). Angka
pada angka kematian ibu dan angka kematian ini lebih tinggi dibandingkan dengan kejadian
bayi baru lahir. Partus lama pada tahun 2007 partus lama di Rumah Sakit Umum Daerah
rata-rata di dunia menyebabkan kematian pada (RSUD) Sukadana tahun 2010 tercatat 54 kasus
ibu sebesar 8% dan di Indonesia sebesar 9%, (8,8%) dari 609 persalinan dan di RSUD
sedangkan pada bayi baru lahir adalah sebesar Jendral Ahmad Yani Kota Metro pada tahun
26% untuk dunia dan 30% untuk Indonesia 2010 terdapat 43 kasus (4,69%) dari 916
(Fanista, 2009), sedangkan angka kematian ibu persalinan.
di Lampung pada tahun 2005 disebabkan oleh Puskesmas dengan PONED merupakan
19 kasus partus lama dan berada pada peringkat puskesmas dengan pelayanan persalinan dan
ke empat yang menyebabkan kematian pada ibu memberikan pelayanan emergensi dasar pada
bersalin yaitu 4,6% (Herniati, 2009). Di ibu bersalin dan neonatal post persalinan yang
Lampung Timur, partus lama menyumbang merupakan rujukan bagi Bidan dengan
5,5% penyebab kematian ibu dan menduduki persalinan patologi sebelum ke rumah sakit
peringkat ke-4 penyebab AKI (Dinkes rujukan di RSUD Sukadana Kabupaten
Kabupaten Lampung Timur, 2010) dan Di Lampung Tengah. Oleh karena itu, penelitian
Puskesmas PONED Lampung Timur tahun ini bertujuan untuk menganalisis hubungan
2010 terdapat 53 kejadian partus lama faktorrisiko: his, usia, paritas dan ketuban
mengalami kematian bayi 2 (3,77%), pecah dini (KPD) dengan kejadian partus lama
perdarahan postpartum 5 (9,4%), asfiksia 11 di Puskesmas PONED di Kabupaten Lampung
(20,7%) (Puskesmas PONED Lampung Timur, Timur tahun 2011.

Riyanto, Faktor-faktor yang berhubungan dengan partus lama di Puskesmas PONED ... 16
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume VII No. 2 Edisi Desember 2014, ISSN: 19779-469X

Metode Tabel 1
Karakteristik Ibu Bersalin Berdasarkan Variabel
Penelitian ini merupakan studi Penelitian
observasional dengan rancangan cross
sectional. Rancangan penelitian ini digunakan Variabel n=187 %
untuk mengetahui hubungan antara his, KPD, Partus Lama:
Ya 49 26,2
paritas dan usia dengan dengan kejadian partus
Tidak 138 73,8
lama. His:
Populasi penelitian adalah seluruh ibu Tidak normal 109 58,3
bersalin di tiga Puskesmas dengan PONED Normal 78 41,7
Kabupaten Lampung Timur, yaitu Puskesmas KPD:
mampu PONED Way Jepara, Sri Bawono dan Ya 45 24,1
Labuhan Maringgai tahun 2011 yang berjumlah Tidak 149 75,9
351 ibu bersalin. Penghitungan jumlah sampel Paritas:
menggunakan rumus Slovin ((2010) dengan Berisiko 100 53,5
populasi (N) berjumlah 351 dan presisi (d)yang Tidak berisiko 87 46,5
Usia:
digunakan 5% pada tingkat kepercayaan 95%
Berisiko 20 10,7
sehingga diperoleh jumlah sampel 187 Tidak berisiko 167 89,3
responden. Teknik pengambilan sampel
mengunakan teknik simpel random sampling. Tabel 1 menunjukkan bahwa
Pengambilan sampel di tiga Puskesmas tersebut karakterisitk ibu bersalin dari 187 orang yang
dilakukan secara proporsional, yaitu di mengalami partus lama berjumlah 26,2%
Puskesmas Way Jepara 64 responden (N=119), orang,ibu bersalin dengan his tidak normal
Puskesmas Sri Bhawono 66 responden 58,3% orang, mengalami KPD24,1%, paritas
(N=124), dan Puskesmas Labuhan Maringgai berisiko terdapat 53,5% orang,dan usia berisiko
57 responden (N=108). Penelitian dilakukan di hanya terdapat 10,7% orang.
tiga Puskesmas mampu PONED, yaitu
Puskemas Way Jepara, Puskesmas Sri Analisis Bivariat
Bhawono dan Puskesmas Labuhan Maringgai Analisis bivariat untuk mengetahui
di kabupaten Lampung Timur pada bulan hubungan antara variabel independen yaitu
Desember 2012. malpresentasi dan ketuban pecah dini dengan
Pengumpulan data menggunakan data variabel dependen yaitu kejadian partus lama
sekunder bersumber dari rekam medik, yaitu dengan menggunakan uji chi square dengan
status pasien ibu bersalin. Alat pengumpulan derajat kemaknaan 95% dan α = 5% (0,05).
data menggunakan check list untuk memperoleh
data variabel-variabel penelitian meliputi: Hubungan His dengan Kejadian Partus
partus lama, his, KPD, paritas, dan usia ibu. Lama
Data dianalisis secara kuantitatif dengan Hasil analisis pada tabel 2 menunjukkan ada
menggunakan analisis univariat dan analisis hubungan kejadian partus lamadengan his
bivariat. Analisis bivariat dilakukan untuk (p=0,000) paritas (p=0,0360), usia ibu
melihat hubungan antara his, KPD, paritas dan (p=0,000), sedangkan KDP tidak terdapat
usia ibu dengan kejadian partus lama hubungan (p=0,783). Hasil analisis besar factor
menggunakan uji kai kuadrat (chi square). risiko memperlihatkan Ibu bersalin dengan his
tidak normal memiliki risiko 13,008 kali
Hasil mengalami partus lama dibandingkan dengan
responden dengan his normal (OR= 13,008, CI
Karakteristik Ibu Bersalin 95%: 4,435-38,149), ibu bersalin dengan paritas
Karakteristik ibu bersalin diperoleh dari berisiko memiliki risiko 2,186kali mengalami
hasil analisis univariat dapat dilihat pada tabel 1 partus lama dibandingkan ibudengan paritas
di bawah ini.. tidak berisiko (POR 2,186, CI 95%: 1,103-
4,332), dan ibu bersalin dengan usia berisiko
memiliki risiko 16,242 kali mengalami partus
lamadibandingkan dengan ibu dengan usia tidak
berisiko (POR 16,242: 5,092- 51,811).

Riyanto, Faktor-faktor yang berhubungan dengan partus lama di Puskesmas PONED ... 17
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume VII No. 2 Edisi Desember 2014, ISSN: 19779-469X

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Hubungan His dengan Kejadian Partus Lama

Partus Lama Tidak Partus Lama Total P POR


His
n=49 % n=138 % n=187 % value (CI 95%)
His
Tidak normal 45 41,3 64 58,7 109 100 13,008
0,000
Normal 4 5,1 74 94,9 78 100 (4,435-38,149)
KPD:
Ya 13 28,9 32 71,1 45 100 1,196
0,783
Tidak 36 25,4 106 74,6 142 100 0,567-2,526)
Paritas:
Berisiko 33 33,0 67 67,0 100 100 2,186
0,036
Tidak berisiko 16 18,4 71 81,6 87 100 (1,103-4,332)
Usia Ibu:
Berisiko 16 80,0 4 20,0 20 100 16,242
0,000
Tidak berisiko 33 19,8 134 80,2 167 100 (5,092-51,811)

Pembahasan biasanya baik dan rasa nyeri tidak seberapa.


Dalam kondisi ini selama ketuban masih utuh
His umumnya tidak banyak bahaya, baik bagi ibu
Hasil penelitian menunjukkan terdapat maupun bagi janin, kecuali jika persalinan
hubungan antara malpresentasi dengan kejadian berlangsung terlalu lama; dalam hal terakhir ini
partus lama (p-value 0,000). Ibu bersalin morbiditas ibu dan mortalitas janin naik
dengan his tidak normal memiliki risiko 13,003 (Winkjosastro, 2006). Timbulnya his adalah
kali mengalami partus lama dibandingkan indikasi mulainya persalinan, apabila his yang
dengan ibu bersalin dengan his normal (POR= timbul sifatnya lemah pendek dan jarang maka
13,003; CI 95%: 4,435-38,149). akan mempengaruhi turunnya kepala dan
Salah satu penyebab terjadinya partus pembukaan serviks yang pada akhirnya ibu
lama adalah kelainan his, his yang tidak normal akan mengalami partus lama karena tidak
baik kekuatan maupun sifatnya dapat adanya kemajuan dalam persalinan (Manuaba,
menghambat persalinan. Kelainan his 2010).
dipengaruhi oleh herediter, emosi, dan Adanya hubungan his dengan lamanya
ketakutan dalam menghadapi persalianan yang persalinan, maka perlunya upaya ibu hamil
sering dijumpai pada primigravida (Moechtar, untuk melakukan senam hamil untuk mencegah
2010). His berhubungan dengan partus lama, terjadinya partus lama. Senam hamil merupakan
terjadi karena his yang tidak adekuat suatu program latihan bagi ibu hamil sehat
menghambat dilatasi cervik dan turunnya untuk mempersiapkan kondisi fisik ibu dengan
bagian terendah janin. Selain partus lama akibat menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang
lain yang dapat ditimbulkan oleh his lemah berperan dalam proses persalinan, serta
yaitu atonia uteri, perdarahan postpartum, mempersiapkan kondisi psikis ibu terutama
kelelahan pada ibu. Ini sesuai dengan pendapat menumbuhkan kepercayaan diri dalam
yang mengatakan bahwa his yang tidak adekuat menghadapi persalinan. Senam hamil memberi
merupakan salah satu faktor penyebab manfaat terhadap komponen biootorik otot yang
terjadinya kasus partus lama disamping faktor dilatih, dan juga dapat meningkatkan daya
lainnya seperti mal presentasi dan mal posisi, tahan kardio respirasi dengan meningkatkan
janin besar, panggul sempit, kelainan serviks konsumsi oksigen senam atau latihan selama
dan vagina, tumor serta disproporsi fetovelvik kehamilan memberikan efek positif terhadap
(Winkjosastro, 2006; Oxorn, 2009). His yang pembukaan servik dan aktivitas uterus yang
tidak normal dalam kekuatan maupun sifatnya, terkoordinasi saat persalinan. Melalui senam
menyebabkan rintangan yang lazim terdapat hamil serta latihan untuk mengkoordinasikan
pada setiap persalinan tidak dapat diatasi, semua kekuatan saat persalinan diharapkan
sehingga persalinan mengalami hambatan atau secara normal, tidak terlalu takut, akan
kemacetan. Suatu kondisi yang disebut dengan mengurangi rasa sakit dan mempunyai
inersia uteri primier atau hypotonic uterine kepercayaan diri yang tetap mantap.
contraction adalah kondisi dimana kontraksi
uterus singkat dan jarang, keadaan umum ibu

Riyanto, Faktor-faktor yang berhubungan dengan partus lama di Puskesmas PONED ... 18
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume VII No. 2 Edisi Desember 2014, ISSN: 19779-469X

KPD Winkjosastro (2006) menyatakan


Hasil penelitian ini menunjukkan tidak bahwa paritas adalah salah satu faktor risiko
terdapat hubungan antara ketuban pecah dini terjadinya kasus partus lama disamping faktor
dengan kejadian partus lama (p value = 0,783 lainnya seperti pemberian obat-obatan analgesik
dan POR = 1,196; CI 95 %: 0,567-2,526). dan anastesis berlebihan, paritas, usia, wanita
Hasil penelitian ini berbeda dengan dependen, respons stres, pembatasan mobilitas,
penelitian oleh Eti (2009) dilakukan di RSD dan puasa ketat. Jumlah paritas 1 dan lebih dari
Demang Sepulau Raya tahun 2009 memperoleh 3 terbukti meningkatkan kejadian partus lama
hasil terdapat hubungan antara KPD dengan dibandingkan dengan ibu yang berparitas 2 – 3.
partus lama (p=0,000) dan nilai OR: 7,817, Ibu paritas 1 atau >3 cenderung lebih lama
artinya ibu yang mengalami KPD berpeluang 7- mengalami pembukaan lengkap dibanding ibu
8 kali lebih besar mengalami partus lama. dengan paritas 2 – 3 (Lilfa 2008).
Penelitian Dipta (2010) di RS Santa Elisabeth Ibu dengan primipara cenderung
Medan mendapatkan salah satu karakteristik merasa cemas dan ketakutan karena belum
dari ibu yang mengalami partus lama adalah pengalaman sehingga akan mempengaruhi his
ketuban pecah dini, yaitu sebesar 67,3% ibu yang ditimbulkan, sedangkan ibu dengan
dengan ketuban pecah dini dari 615 ibu dengan grande multipara memungkinkan terjadinya
partus lama. Perbedaan hasil penelitian ini malpresentasi dan malposisi janin karena
diantaranya karena adanya factor lain yang kondisi uterus yang sudah mengendur, sehingga
berhubungan dengan faktor lain, seperti his, menyebabkan lemahnya kontraksi otot rahim
paritas dan usia. Selain itu, kemungkinan dan akan memperpanjang waktu persalinan.
karena ibu bersalin dengan KDP mendapatkan Wanita yang dependen, cemas dan ketakutan
penanganan yang segera dan tepat sehingga merupakan calon persalinan lama. Tipe wanita
kejadian partus lama dapat dicegah. lainnya adalah wanita yang maskulin,
Kejadian partus lama dengan faktor masochistik yang kelihatannya menikmati rasa
ketuban pecah dini dikarenakan pecahnya nyeri yang dialaminya (Oxorn, 2009).
ketuban dengan adanya serviks yang matang Perlunya upaya-upaya ibu hamil
dan dan kontraksi yang tidak pernah dengan paritas berisiko tinggi yang menjadi
memperpanjang persalinan. Akan tetapi, bila responden di RSUD Sukadana Lampung Timur
kantong ketuban pecah pada saat serviks masih telah melakukan ante natal care dengan teratur
panjang keras, dan ,menutup, maka sebelum dan yang mempunyai faktor risiko tinggi
dimulainya proses persalinan sering terdapat dilakukan pencegahan dan penanganan yang
periode laten yang lama (Oxorn, 2009). tepat, sehingga terjadinya partus lama dapat
Komplikasi yang dapat timbul akibat ketuban dicegah.
pecah dini bergantung pada usia kehamilan.
Dapat terjadi infeksi maternal ataupun neonatal, Usia Ibu
persalinan prematur, hipoksia karena kompresi Hasil penelitian menunjukkan ada
tali pusat, deformitas janin, meningkatnya hubungan antara ketuban pecah dinidengan
insiden seksio sesarea atau gagalnya persalinan partus lama (p-value 0,000). Ibu dengan usia
normal (Wiknjosastro, 2006). berisiko memiliki risiko 16,242 kali mengalami
partus lama dibandingkan dengan ibu dengan
Paritas usia tidak berisiko (POR 16,242; 95% CI:
Hasil uji statistik diperoleh hasil ada 5,092- 51,811).
hubungan antara paritasdengan partus lama (p- Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
value 0,036). Ibu dengan paritas berisiko penelitian oleh Indriyani (2006) di RB Siti
memiliki risiko 2,186 kali mengalami partus Fathimah Makasar tentang analisis risiko usia
lama dibandingkan dengan ibu dengan paritas ibu terhadap kejadian partus lama
tidak berisiko (POR 2,186 (1,103- 4,332). memperlihatkan nilai OR= 1,766 (95% CI:
Hasil penelitian ini mendukung dengan 0,853-3,652), berarti bahwa ibu dengan usia
penelitian yang dilakukan oleh Indriyani tahun <20 tahun atau >35 tahun memiliki risiko
2007 di RSIA Siti Fatimah Makassar diperoleh mengalami partus lama 1,766 kali lebih besar
hasil bahwa faktor risiko paritas berpengaruh dibandingkan dengan ibu dengan usia 20-35
terhadap kejadian partus lama dengan (OR = tahun tapi tidak bermakna secara statistik.
3,441) Penelitian Siti Mulidah di Kabupaten Purworejo
tahun 2002 menunjukkan usia ibu <20 atau >35

Riyanto, Faktor-faktor yang berhubungan dengan partus lama di Puskesmas PONED ... 19
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume VII No. 2 Edisi Desember 2014, ISSN: 19779-469X

tahun memiliki risiko 0,58 kali lebih besar Manuaba (2010) menyatakan usia lebih
mengalami partus lama dibanding usia 20-35 dari 35 tahun merupakan salah satu penyebab
tahun dan tidak bermakna secara statistik. dari berbagai komplikasi seperti kelainan his
Tidak semua ibu dengan usia kurang yang menyebabkan partus lama. Oleh karena
dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun itu, perlunya upaya ibu hamil dianjurkan untuk
dipastikan mengalami partus lama, akan tetapi hamil pada usia 20-35 tahun yang merupakan
pada sebagian wanita dengan usia yang masih usia yang dianggap paling aman menjalani
muda organ reproduksinya masih belum begitu kehamilan dan persalinan. Usia seorang wanita
sempurna dan fungsi hormon-hormon yang pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda
berhubungan dengan persalinan juga belum dan tidak terlalu tua.
sempurna pula. Ditambah dengan keadaan
psikologis, emosional dan pengalaman yang Simpulan
belum pernah dialami sebelumnya dan Berdasarkan hasil penelitian
mempengaruhi kontraksi uterus menjadi tidak menyimpulkan ada 3 faktor yang berhubungan
aktif, yang nantinya akan mempengaruhi dengan partus lama, yaitu his (p=0,000;
lamanya persalinan, sedangkan pada ibu dengan POR=13,008, CI 95%: 4,435-38,149), paritas
usia lebih dari 35 tahun diketahui kerja organ- (p=0,036; POR=2,186, CI 95%: 1,103-4,332),
organ reproduksinya sudah mulai lemah, dan dan usia ibu (p=0,000; POR=16,242, CI 95%:
tenaga ibu pun sudah mulai berkurang, hal ini 5,092-51,811), sedangkan faktor KPD tidak
akan membuat ibu kesulitan untuk mengejan berhubungan dengan kejadian partus lama
yang pada akhirnya apabila ibu terus menerus (p=0,783).
kehilangan tenaga karena mengejan akan terjadi
partus lama. Saran
Wanita hamil kurang dari 20 tahun Petugas kesehatan khususnya di
dapat merugikan kesehatan ibu maupun Puskesmas PONED Kabupaten Lampung
pertumbuhan dan perkembangan janin karena Timur untuk memberikan penanganan yang
belum matangnya alat reproduksi untuk hamil. cepat dan tepat bagi ibu bersalin dengan
Penyulit pada kehamilan remaja (<20 tahun) melakukan pemantauan melalui pencatatan di
lebih tinggi dibandingkan kurun waktu patograf dan dapat diketahui his tidak normal
reproduksi sehat antara 20-35 tahun. Keadaan serta dilakukan upaya antisipasi terjadinya
tersebut akan makin menyulitkan bila ditambah partus lama dan memberikan penyuluhan
dengan tekanan (stress) psikologis, sosial, kepada ibu saat akan hmil untuk merencanakan
ekonomi.Ibu dengan usia lebih dari 35 tahun pada usia sehat, yaitu 20- 35 tahun dan ibu
kesehatan dan fungsi organ-organ hamil dengan paritas berisiko tinggi untuk
reproduksinya sudah mulai menurun dan memeriksakan kehamilannya secara teratur
penyakit lainnya yang melemahkan kondisi ibu, minimal 4 kali sehingga dapat dicegah
sehingga mengganggu sirkulasi darah ibu janin terjadinya partus lama.Perlunya penelitian
(Manuaba, 2010). Partus lama sering dijumpai lanjutan dengan melibatkan semua faktor yang
pada kehamilan primipara dengan usia lebih merupakan penyebab atau faktor risiko dengan
dari 35 tahun karena kekakuan serviks data primer dengan rancangan penelitian yang
(Cunningham, 2005). lebih baik.

Daftar Pustaka

Angka..., 2009, Angka Kematian Ibu (AKI) Damayanti (2012), Kehamilan dan Persalinan
Melahirkan, Tersedia [online]: yang Sehat dan Menyenangkan di atas
www.menegpp.go.id/aplikasidata Usia 30 Tahun, Araska, Yogyakarta
Cunningham dkk, (2005), Obstetri Williams, , Dipta, (2010), Karakteristik Ibu dengan Partus
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Tak Maju Rawat Inap Santa Elisabeth
Cetakan ke I, Jakarta Medan Tahun 2005-2009, Tersedia:
Dinkes Kabupaten Lampung Timur, (2010), [online] http://gusedy.blogspot.com)
Profil Kesehatan Lampung Timur Tahun Eti, Maria, (2009), Faktor-faktor yang
2010, Lampung Timur berhubungan dengan kejadian partus
lama di RSUD Demang Sepulau Raya ,
Lampung Tengah

Riyanto, Faktor-faktor yang berhubungan dengan partus lama di Puskesmas PONED ... 20
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume VII No. 2 Edisi Desember 2014, ISSN: 19779-469X

Febrina, (2007), Faktor-faktor Risiko yang Manuaba, (2010). Ilmu Penyakit Kandungan &
Mempengaruhi Kematian Maternal di Keluarga Berencana Untuk Pendidikan
Kabupaten Cilacap, Program Pasca Bidan, EGC. Jakarta
Sarjana Universitas Diponegoro, Moore, Hacker, (2001), Esensial Obstetri dan
Semarang Ginekologi, edisi 2, Hipokrates, Jakatra
Fraser, (2009), Myles Buku Ajar Kebidanan, Mochtar, Rustam, (2010), Sinopsis Obstetri
EGC, Jakarta Jilid I, EGC, Jakarta.
Nugroho,Taufan,2010, Buku Ajar Obstetri
Gondo, (2008), Penanganan Perdarahan Post untuk Mahasiswa kebidanan, Muha
Partum (Hemorhagi Post Partum, Medika, Yogyakarta
PPH) PDF, FK Universitas Wijaya Oxorn, Hary, 2009, Ilmu Kebidanan Patologis
Kusuma Jakarta dan Fisiologis Persalinan, YEM,
Indriyani, (2007), Faktor Risiko Partus Lama di Jakarta.
RSIA Siti Fatimah Makasar tahun Puskesmas PONED Lampung Timur, Rekam
2006, Makasar, Tersedia: Medik Puskesmas PONEDKabupaten
http://ridwanamiruddin.com/ Lampung Timur 2009-2010
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Suharyanto, dkk., 2004, Faktor Risiko Ibu
2010, Profil Kesehatan Indonesia Untuk Terjadinya Partus Lama di
2009, Jakarta RSUD Ulid Banjarmasin dan RSU Ratu
Lilfa, (2008), Faktor Risiko Partus Lama di Zalecha Martapura, Jurnal Sains
Makasar/RSIA Siti Fatimah, Tersedia: Kesehatan 2004, XVII(1)Tersedia
[online] http://bidan.blogspot.com [online]: http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/
. Wiknjosastro, Hanifa, (2006), Ilmu Kebidanan,
YPB, Jakarta

Riyanto, Faktor-faktor yang berhubungan dengan partus lama di Puskesmas PONED ... 21

Anda mungkin juga menyukai