Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI FAKTOR RESIKO

LABORATORIUM

NO RESIKO YANG TERIDENTIFIKASI PROAKTIF REAKTIF DAMPAK FREKUENSI


Identitas pasien pada blanko
1 permintaan pemeriksaan V 3
laboratorium berbeda dengan
identitas pasien yang akan diperiksa

permintaan pemeriksaan
2. laboratorium pasien tidak sesuai V 3
dengan yang diinginkan oleh pasien

pasien tidak tahu tujuan


3 pemeriksaan laboratorium yang V 3
dirujuk dari ruang pemeriksaan

Tertusuk jarum bekas pengambilan


4 V 3
sampel pasien

4
5 Terkena percikan sampel pasien V
5 Terkena percikan sampel pasien V

6 Sampel pemeriksaan pasien kurang V 2

7 Terkena tumpahan sampel V 4

Terjadi kebakaran karena di lab


8 banyak reagen yang mudah V 3
terbakar

9 Sampel pasien tertukar V 2


10. Pasien menunggu antrian V 3
pemeriksaan cukup lama

11. Petugas lab terinfeksi penyakit dari V 5


sampel pasien

12 Stok reagen kurang/ habis V 3

13 Alat lab yang mudah pecah di lab V 4


13 Alat lab yang mudah pecah di lab V 4

14. Reagen di puskemas rusak V 4

15 Hasil pemeriksaan tertukar/ salah V 4


kirim
SI FAKTOR RESIKO
ORATORIUM

TINDAKAN PENCEGAHAN
a. Menanyakan identitas pasien sewaktu pasien akan diambil sampelnya
b. Mencocokkan dengan blanko permintaan pemeriksaan laboratorium
c. Menulis identitas pasien yang lengkap pada register laboratorium
a. Setelah menanyakan identitas pasien menanyakan permintaan pemeriksaan
laboratorium yang dirujuk dari ruang pemeriksaan
b. Mengkonfirmasi dengan ruangan yang merujuk pasien tentang permintaan
pemeriksaan lab yang diminta pasien
c. Menanyakan keluhan penyakit dari pasien
d. Menanyakakan pada pasien apakah pasien bersedia diambil sampel lebih untuk
pemeriksaan lab yang diminta
a. Menjelaskan secara singkat tentang pemeriksaaan lab yang dirujuk untuk diperiksa di
lab
b. Menjelaskan pada pasien tentang tata cara pengambilan sampel
c. Menjelaskan secara singkat pada pasien tujuan pemeriksaan lab yang diminta
d. Apabila pasien tidak setuju untuk dilakukan pemeriksaan, pasien diminta untuk
menandatangani surat penolakan tindakan kedokteran dan kembali ke ruang
pemeriksaan
a. Gunakan APD selama pengambilan dan pemeriksaan sampel
b. Menggunakan spuit/lancet sekali pakai dan spuit memakai sistem pengunci
c. Setelah dipakai segera tutup spuit dengan tutupnya dan buang ke dalam safety box

d. Untuk lancet setelah digunakan ditusukkan pada bagian tutupnya dan buang pada
safety box
a. Gunakan APD selama pengambilan dan pemeriksaan sampel
b. Melakukan pekerjaan dengan hati - hati
c. Selama melakukan pemeriksaan tidak menyentuh mata atau mulut untuk
menghindari terinfeksi penyakit dari pasien
d. Untuk mengambil sampel menggunakan alat bantu hisap dan tidak boleh pakai mulut

e. Apabila ada percikan segera bersihkan dengan desinfektan

a. Mengambil sampel tidak mepet sesuai kebutuhan


b. Apabila sampel yang dibawa dari rumah kurang maka pasien diminta untuk diambil
lagi sampelnya
c. Jelaskan kepada pasien apabila diperluan untuk pengambilan sampel kembali karena
sampel yang diambil masi kurang
a. Menggunakan APD selama pemeriksaan di laboratorium
b. Melakukan pemeriksaan lab dengan hati - hati
c. Selalu menyediakan desinfektan setiap melakukan pemeriksaan lab agar ketika terjadi
tumpahan bisa langsung dibersihkan
d. Menggunakan alat bantu untuk melakukan pemeriksaan lab dan tidak boleh
menggunakan mulut untuk menghisap
a. Melakukan pemeriksaan lab dengan hati - hati
b. Menjauhkan reagen yang mudh terbakar dengan panas/ api
c. Menjaga jarak antar reagen agar tidak terlalu mepet dan meneyebabkan terjadinya
reaksi
d. Menyediakan APAR tidak jauh dari lab
e. Menjauhkan reagen dari sinar matahari langsung
f. Menutup rapat reagen yang mudah terbakar agar tidak mudah tumpah
a. Setiap sampel selalu diberi label identitas pasien dan waktu pengambilan sampel

b. Mengurutkan sampel sesuai kedatangan sampel pasien kecuali untuk pasien CITO

c. Sampel dikerjakan sesuai permintaan pemeriksaan dan gunakan waktu secara efektif

d. Melakukan pemeriksaan dengan hati - hati selalu menjaga konsentrasi agar tidak
terjadi tertukarnya sampel
a. Menggunakan waktu pemeriksaan lab dengan efektif dan efisien
b. Meminta pada ruang yang merujuk pasien untuk mengkondisikan pasien apabila lab
sudah terlalu banyak yang mengantri
c. Apabila ada pemeriksaan yang bisa ditunda maka meminta pasien untuk datang di
hari selanjutnya
a. Selama pengambilan dan pemeriksaan pasien selalu menggunakan APD
b. Tidak makan dan minum di lab
c. Tidak menyentuh mata dan mulut selama pengambilan dan pemeriksaan sampel

d. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan


d. Membersihkan meja pemeriksaan sebelum dan sesudah pemeriksaan dengan
desinfektan
e. Menjaga kebersihan ruangan lab
f. Menggunakan alat bantu untuk menghisap sampel atau reagen dan bukan dengan
mulut
g. Untuk penyimpanan sampel ditempatkan pada tempat yang aman dan sudah diberi
label sebelumnya
h. Untuk sisa sampel infeksius direndam dengan desinfektan terlebih dahulu sebelum
dibuang ke tempat sampah infeksius atau saluran pembuangan
i. Mendesinfeksi alat seteleh terkena sampel infeksius dengan desinfektan
j. Mencuci dengan sabun setelah direndam desinfektan, apabila diperlukan gunakan
sterilisator
k. Bekerja dengan hati hati
l. Apabila petugas lab sedang sakit sebaiknya tidak menerima sampel terlalu banyak
karena imun tubuh sedang tidak baik
a. Setiap bulan mengecek ketersediaan stok reagen di lab
b. Menuliskan ketersediaan stok reagen pada kartu stok reagen
c. Segera melaporkan apabila reagen sudah menipis
d. Mencari alternatif metode pemeriksaan yang lain apabila reagen kesulitan untuk
dibeli
a. Berhati - hati dalam pemeriksaan dan pencucian alat
b. Mengusahakan untuk mengganti alat yang terbuat dari kaca dengan alat yang terbuat
dari plastik apabila dimungkinkan
c. Selalu menggunakan APD selama melakukan kegiatan pra analitik - analitik - pasca
analitik di lab
d. Apabila terjadi kecelakaan kerja alat lab ada yang pecah maka gunakan pincet untuk
mengambil sisa pecahan dan gunakan APD
e. Segera laporkan pad tim K3 apabila terjadi kecelakaan kerja
a. Menyimpan reagen pada suhu yang tepat
b. Tidak meletakkan dengan reagen lain yang menyebabkan reaksi
c. Tidak meletakkan yang terkena sinar matahari langsung
d. Tidak meletakkan reagen di dekat panas/ api
e. Menutup reagen dengan rapat setelah digunakan
f. Tidak memakai pipet reagen secara bergantian
g. Memisahkan reagen yang mudah terbakar pada tempat yang aman
a. Teliti kembali lembar hasil pemeriksaan apakah sudah sesuai dengan permintaan
pemeriksaan
b. Teliti kembali identitas pasien pada lembar hasil apakah sudah sama dengan register
lab dan lembar permintaan pemeriksaan
c. Hasil laboratorium harus dikembalikan sesuai ruangan yang merujuk
d. Hasil laboratorium ditandangani oleh petugas pemeriksa dan diisi tanggal
pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai