Dokumen ini teregistrasi hanya untuk Sdr/Sdri : Apakabarblitar - email: apakabarblitar@gmail.com , Dilarang menyebarluaskan dokumen ini !!!

MINGGU 22 JANUARI TAHUN 2017 25

DIPTA WAHYU/JAWA POS

BERSIH TOTAL: Umat Kelenteng Hong San

Ko Tee membersihkan rupang Dewi Samudra
kemarin. Foto kanan, patung disirami dengan air
dan kelopak bunga mawar.

Rupang Dewa
Bersih Jelang Imlek
SURABAYA – Perayaan Sincia (bulan pertama
baru) atau Tahun Baru Imlek sudah di depan
mata. Kemarin (21/1) umat Kelenteng Hong San
Ko Tee membersihkan kelenteng hingga me-
mandikan rupang (patung) dewa-dewa. Itu me-
lanjutkan persembahyangan song shen yang
dilaksanakan pada Jumat (20/1), momen mengantar
dewa-dewa kembali ke nirwana J
Baca Rupang... Hal 35 DIPTA WAHYU/JAWA POS

Kejar Dugaan Gigolo dan Trafficking

SURABAYA – Penindakan terhadap
Imigrasi Periksa enam warga negara asing yang menyalahi
aturan masih berlanjut. Kepala Divisi
WNA Ilegal yang Keimigrasian Kantor Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Jatim
Ditangkap Kamis Lucky Agung Binarto masih mendalami
kasus per kasus yang melibatkan enam
warga negara asing J
Baca Kejar... Hal 35
DUGAAN-DUGAAN
PADA IMIGRAN ILEGAL
Imigrasi melanjutkan
pemeriksaan terhadap enam
WNA yang ditangkap pada
Kamis malam (19/1). Beberapa
dugaan sedang didalami.
Pengungsi Afghanistan.
Diduga ada unsur jual beli yang
Tiga Perempuan Asal Thailand
Ketiganya menyalah-
Dua warga Mali, Afrika
Izin tinggal sudah
berujung prostitusi. Misalnya, gunakan izin tinggal. kedaluwarsa,
penyedia jasa lelaki gigolo. Kasus
itu pernah terjadi di Batam. Kabarnya,
Dugaan kuat, ketiganya
menggelar praktik prostitusi.
yakni Oktober 2014.
Imigrasi
modus tersebut sudah menyebar
ke Pulau Jawa.
Potensi untuk dibawa ke ranah
pidana sangat besar. Tapi, perlu
mendeportasi
dan segera
Apabila terbukti, pengungsi yang ’’kebal didalami motif mereka. Bisa jadi, memulangkan
hukum’’ bisa dibawa ke ranah pidana.
status mereka hanya korban. mereka.
GRAFIS: ANDREW/JAWAPOS

Awan CB
Selimuti
Surabaya
SURABAYA – Hujan yang mengguyur
Surabaya dan sekitarnya mulai ke-
marin sore hingga tadi malam cukup
lebat. Data di Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Maritim Tanjung Perak menunjukkan
kecepatan angin cukup kencang. Pada
saat-saat tertentu bisa mencapai
50–60 kilometer per jam.
Prakirawan Arizal Rahman Fathoni
mengatakan, hujan dimulai dari Surabaya
Selatan. Data di radar menunjukkan
pukul 15.00–15.20 terjadi gumpalan
awan kumulonimbus (CB) di wilayah
SALMAN MUHIDIN/JAWA POS perbatasan Surabaya dan Sidoarjo J
MENDUNG MENGGANTUNG: Awan tebal melingkupi tengah kota kemarin. Hujan deras juga disertai angin kencang. Baca Awan... Hal 35

GHOFUUR EKA/JAWA POS

Cantik Segar ala
Tina Toon
OLAHRAGA, minum air putih, kurangi
makanan berminyak. Itu rumus abadi
agar wajah tetap segar dan cantik.
Rumus itu diingatkan Tina Toon di Rich
Palace Hotel kemarin. (*)
Baca Lembar LIFESTYLE, Halaman 36
PENDIDIKAN
Boleh Nyumbang
di Luar SPP
SURABAYA – Besaran sumbangan
pembinaan pendidikan (SPP) di SMA/SMK
Surabaya akhirnya ditetapkan. Kemarin
(21/1) sekolah mengumpulkan wali murid
untuk memberikan sosialisasi. SPP mulai
dibayarkan per Januari.
Dalam sosialisasi kemarin, seluruh SMA di
Surabaya menetapkan besaran SPP adalah
Rp 150 ribu per siswa per bulan J
Baca Boleh... Hal 35
Agung Arianta, Lulusan Fisika yang Jadi Desainer Baju-Baju Unik
Rancang Baju Stroke sampai Celana Sapi
Bagi Agung Arianta,
mengenakan baju bukan
hanya soal gaya. Dia melihat
baju lebih pada fungsinya.
Di tangan Agung, selembar
370748
kain bisa disulap menjadi
baju yang unik.
FERLYNDA PUTRI
KANCING MEMAKAI baju adalah aktivitas
KHUSUS: mudah. Tinggal memasukkan tangan
Agung Arianta
ke kolong lengan dan menelusupkan
mencobakan kepala ke lubang baju. Selesai. Kalau
baju pada
yang pakai kancing, ya tinggal
Eko Wahyudi, dikancingkan saja. Mudah bukan?
salah seorang Tapi, bagaimana dengan orang-
karyawannya. orang yang mengalami keterbatasan
Baju itu memakai
gerak? Misalnya, pasien stroke yang
bukaan samping. tubuh bagian atasnya lumpuh.
AGUNG ARIANTA FOR JAWA POS
Bisa-bisa, mereka memeras keringat
luar biasa untuk memakai baju
secara mandiri.
Pertemuan Agung Arianta dengan
dr Valentinus Besin SpS dua tahun
lalu menghasilkan gagasan membuat
baju bagi pasien stroke. Valen adalah
dokter spesialis saraf di RS Premier
Surabaya. Dia merasa prihatin
dengan pasien stroke. Selama ini
dia melihat pasien yang stroke 30
persen sudah mengalami kekakuan.
”Biasanya kaku pada siku dan
pergelangan tangan,” tuturnya.
Akibatnya, beberapa pasien enggan
keluar rumah setelah terserang stroke.
Mereka malas atau susah memakai
baju. Busana pun jadi yang model
itu-itu saja. Hal tersebut melatarbe-
lakangi ide Valen untuk membuat
baju bagi pasien stroke.
Namun, dia belum memiliki
gambaran bagaimana desain baju
tersebut.
Pembicaraan dengan Agung, guru
Valen ketika SMA, akhirnya meng-
hasilkan model baju untuk mereka
yang mengalami kesulitan gerak
pada tubuh bagian atas. Valen yang
mengerti bahwa mantan gurunya
tersebut gemar berinovasi tidak
membuang kesempatan untuk
menyampaikan keinginannya. Agung
menyanggupi.
Mereka pun berdiskusi dengan Prof
dr Moh. Hasan Machfoed SpS(K),
guru sekaligus senior Valen. ”Akhirnya
saya memiliki gambaran bagaimana
kesulitan pasien pascastroke yang
mengalami kelumpuhan anggota
gerak atas,” tutur Agung. Dia langsung
memiliki gambaran bentuk baju seperti
apa yang akan diciptakan J
Baca Rancang... Hal 35
 Dokumen ini teregistrasi hanya untuk Sdr/Sdri : Apakabarblitar - email: apakabarblitar@gmail.com , Dilarang menyebarluaskan dokumen ini !!!

26 MINGGU 22 JANUARI 2017 AROUND SURABAYA • METROPOLIS

INFRASTRUKTUR
Pedagang Protes Formasi Bawas
gota dewan. Sementara itu, Agus berpe- resmi. Saya tidak lulus, apa gugur, apa pedagang sudah berbesar hati saat diada-
Pemkot Baru Lantik ngalaman di dunia perbankan. Belum gimana,” tuturnya. kan hearing di Komisi B DPRD Surabaya
Dua Orang ada satu pun unsur pedagang yang masuk
dalam jajaran bawas.
Hal itu juga disayangkan para pedagang.
Anggota KPPSS, Mas’ud, menyatakan
pada September tahun lalu. ”Di sana,
diumumkan bahwa ada yang lulus dari
SURABAYA – Badan Pengawas (Bawas) Padahal, para pedagang sudah punya bahwa idealnya unsur bawas harus lengkap. kalangan pedagang,” paparnya.
PD Pasar Surya baru saja dilantik. Namun, perwakilan. Dia bernama Achmad Boesiri. Terutama perwakilan pedagang. Hal ter- Setidaknya, pedagang diberi kepastian
hal itu sudah memunculkan protes. Sebab, Dia merupakan pedagang di Pasar Wo- sebut penting agar suara para pedagang tentang lolos atau tidaknya calon mereka
formasinya belum lengkap. Saat ini hanya nokromo. Boesiri mengikuti seleksi bawas bisa didengar direksi. dan alasan wali kota tidak memilih calon
ada dua anggota bawas yang dikukuhkan sejak Maret 2016. Dia mengikuti seleksi Dengan absennya perwakilan pedagang, yang bersangkutan.
wali kota Surabaya. Padahal, jumlah se- administrasi, tes psikologi, hingga wa- Mas’ud khawatir aspirasi mereka di ka- Sementara itu, ketua bawas yang baru,
harusnya adalah lima orang. wancara. ”Nama saya masuk lima besar langan direksi terhambat. Misalnya, hal- Rusli mengaku tidak tahu-menahu tentang
DITE SURENDRA/JAWA POS
Menurut Perda Nomor 6 Tahun 2008 ten- yang diajukan kepada wali kota,” kata hal kecil, tapi mendesak seperti perbaikan pemilihan dirinya. ”Yang milih berasal
FONDASI: Besi beton disiapkan di lokasi proyek underpass. tang PD Pasar Surya, badan pengawas se- pria yang juga menjabat seksi humas dan sarana dan prasarana. ”Sebagaimana dari perekonomian,” ujarnya berkilah.
hukum KPPSS (Kumpulan Pedagang Pasar kami di Pasar Tambakrejo berkali-kali Meskipun bawas hanya dipegang dua
Pemindahan Pipa
harusnya terdiri atas tiga unsur. Yakni, pe-
merintah kota, perwakilan pedagang, dan Seluruh Surabaya) tersebut. mengajukan perbaikan, tapi tidak didengar orang, Rusli menyatakan siap menjalankan
profesional. Sementara itu, yang ditetapkan Namun, Boesiri tidak pernah mendapat pihak direksi,” jelasnya. gawe besar di PD Pasar. Salah satunya
PDAM Jangan Molor wali kota saat ini hanya dua orang. Yakni,
Rusli Yusuf yang menduduki ketua Bawas
kabar tentang status dirinya. Tahu-tahu
ada dua kontestan seangkatan yang di-
Dia berharap pemkot segera mengu-
mumkan dan memberi kepastian siapakah
melakukan rekrutmen ulang direksi.
Terutama untuk posisi direktur utama
SURABAYA – Pembangunan underpass Bundaran dan Agus Setiawan sebagai sekretaris. lantik. Yakni, Rusli dan Agus. Alasannya anggota bawas dari perwakilan pedangang. (Dirut) dan direktur bidang administrasi
Satelit ditarget rampung tahun ini. Namun, pengerjaan Rusli adalah mantan politikus dan ang- juga tidak jelas. ”Tidak ada pemberitahuan Sebab, hal itu sangat dinanti-nanti. Pada keuangan. (tau/kik/c16/git)
terkendala pemindahan pipa primer PDAM berdiameter
1 meter. Kontraktor berharap, pemindahan pipa
diselesaikan empat bulan. Bila pemindahan pipa molor,
rencana proyek juga molor. Pengurus RT/RW
Boleh Menjabat
Pipa PDAM itu berada di sisi timur Bundaran Satelit.
Letaknya tidak jauh dari Simpang Mayjen Sungkono. Pipa
tersebut berada di kedalaman 5 meter. Karena dilintasi
proyek underpass, pipa harus didalamkan hingga 10
meter. Secara aturan, pemindahan utilitas dibebankan
kepada PDA M sebagai pemilik utilitas. Namun, PDAM
Selamanya
belum juga melelang pengerjaan tersebut. SURABAYA – Komisi A DPRD Surabaya
Manajer Sekretariat PDAM Ari Bimo Sakti mengatakan mempertimbangkan peniadaan batasan
bahwa terjadi perubahan metode pemindahan. PDAM masa jabatan untuk pengurus RT, RW,
menginginkan pengerjaan dilakukan dengan sistem hot dan lembaga pemberdayaan masyarakat
tap. Dengan menggunakan teknik tersebut, pemindahan kelurahan (LPMK). Artinya, para pengurus
proyek tidak akan mengganggu distribusi air ke boleh menjabat sampai batas waktu yang
pelanggan. ’’Jangkauan pipa itu luas. Mulai Mayjen tidak ditentukan.
Sungkono hingga MERR (middle east ring road),’’ ujarnya. Dalam peraturan sebelumnya, masa ja-
Dia mengatakan, bila pipa tersebut tidak berfungsi, ribuan batan pengurus RT, RW, dan LKMK adalah
pelanggan di Surabaya bakal melakukan protes. Apalagi, tiga tahun. Kemudian, mereka boleh terpilih
pemindahan membutuhkan waktu berminggu-minggu. kembali untuk kali kedua. Dalam pembahasan
Sebelumnya, PDAM berencana memindahkan pipa itu Rancangan Peraturan Daerah (Raperda)
dengan menggunakan metode konvensional. Namun, tentang RT, RW, dan LKMK tahun ini, syarat
metode tersebut dikaji ulang dan akhirnya diganti dengan tersebut akan ditiadakan. ’’Jadi, mereka
metode baru. Pipa harus disambung terlebih dahulu nantinya boleh menjabat lebih dari dua
sebelum pipa utama dipotong. Dengan begitu, air tetap periode,’’ kata Adi Sutarwijono, anggota
mengalir ketika pipa utama didalamkan. Hanya, metode itu Panitia Khusus (Pansus) RT/RW.
lebih mahal. Saat ini metode masih dikaji. Setelah selesai, Dalam membuat aturan tentang pem-
PDAM bakal melaksanakan lelang untuk mendapatkan bentukan pengurus lembaga paling dasar
kontraktor yang mengerjakan. di Kota Surabaya, pemkot selama ini men-
Manajer Proyek PT Pembangunan Perumahan(PP) Saleh dasarkan diri pada Peraturan Menteri Dalam
Hendro mengharapkan pemindahan dilakukan secepatnya. Negeri (Permendagri) Nomor 5 Tahun 2007.
Bila pipa tidak dipindahkan, pihaknya tidak bisa mengeruk Regulasi itu tidak mengatur lama masa
jalan untuk underpass. ’’Paling tidak Mei harus selesai,’’ ujarnya. jabatan untuk para pengurus. ’’Pembatasan
Karena pengerjaan proyek bundaran di sisi Mayjen tersebut tidak berdasar permendagri, jadi
Sungkono masih terkendala pipa, pengerjaan pengerukan bisa diubah sesuai kreativitas pemkot,’’
SALMAN MUHIDDIN/JAWA POS
dilakukan dari Jalan HR Muhammad. Jalur underpass bakal tutur Awi, sapaan akrabnya.
dimulai dari bawah jembatan tol Jalan HR Muhammad. MEMBAUR: Wali Kota Tri Rismaharini berjoget bersama warga Papua yang tinggal di Surabaya. Alasan yang dikemukakan Awi, pengurus

Wali Kota Risma Jadi Mama Papua

Pengerukan dijadwalkan sampai di titik pipa pada Juni RT/RW sebaiknya tidak terlalu cepat berganti-
mendatang. Bila pipa selesai sesuai dengan harapan pada ganti. Diganti hanya sesuai dengan kebutuhan.
Mei, kontraktor yakin proyek tidak akan molor. Tidak mudah juga menemukan mereka
Untuk pengerjaan proyek tersebut, jalan simpang HR yang mau menjadi pengurus RT/RW di
Muhammad bakal ditutup. Sebelum menutup jalan, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Tri itu, Risma mendapat kain noken dan daerah di Papua. Warga Papua ingin pem- sebuah lingkungan. ’’Kalau bisa terus, enak,
kontraktor terlebih dahulu membuat jalan melintang di Rismaharini harus melangkahi piring dan piring keramik. Sedangkan topi bangunan di Papua bisa seperti Surabaya. tidak perlu ganti-ganti,’’ katanya.
atas underpass. Jalan tersebut digunakan agar arus keramik sebelum menuju panggung burung cenderawasih diartikan sebagai ”Banyak kebijakan pembangunan yang Selain itu, pergantian pengurus RT/RW
kendaraan bisa tetap melintas. Graha Sawunggaling kemarin (21/1). hewan kebanggaan yang mewakili hati bisa ditiru dari Surabaya,” ujar Pieter. mengharuskan masyarakat untuk me-
Hingga kemarin, kontraktor telah memasang 340 bor Prosesi itu harus dia lakukan sebelum warga Papua. Di sisi lain, Risma tidak mengira men- luangkan waktu dan tenaga khusus guna
pile dari 1.200 titik yang harus dikerjakan. Pelebaran menerima topi burung cenderawasih Ketua IKBPS Pieter Rumaseb meng- dapatkan penghargaan tersebut. Bagi melangsungkan proses pemilihan yang
Jalan HR Muhammad juga dikerjakan. Dengan begitu, dari Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya ungkapkan, penghargaan Mama Papua dia, menjadi Mama Papua merupakan demokratis. Hal itu, menurut Awi, bisa
progres pengerjaan terus berjalan. (IKBPS). Setelah memakai topi, Risma baru kali ini diberikan. Sebab, Risma tugas kehormatan. Sebagian besar warga merepotkan. Sebab, menjadi pengurus
Proyek underpass bakal menjadi solusi kemacetan Surabaya resmi diangkat sebagai Mama Papua. dianggap telah melindungi warga Papua Papua yang tinggal di Surabaya adalah RT/RW merupakan ’’sampingan’’ bagi
barat. Sebab, daerah Mayjen Sungkono dan HR Muhammad Prosesi menginjak mangkuk biasanya yang tinggal di Surabaya. ”Kalau di Surabaya pelajar dan mahasiswa. Dia berpesan sebagian besar orang.
menjadi salah satu titik pusat perekonomian Surabaya. digunakan untuk penyambutan tamu baru kali ini. Kalau di daerah lain, saya kepada mereka agar tidak minder. ”Jangan Namun, politikus yang juga mantan jurnalis
Terdapat mal, perkantoran, sekolah, hotel, dan kawasan di Papua. Hal tersebut menjadi simbol belum pernah dengar,” ujarnya. minder. Orang tua kalian di sana berharap tersebut mengungkapkan bahwa hingga kini
pertokoan. Pembangunan jalur tembus bawah tanah tersebut bahwa Risma telah diterima di kalangan Selain itu, Risma diharapkan dapat men- anakku akan kembali menjadi orang pansus masih menimbang-nimbang untuk
menjadi yang pertama di Surabaya. (sal/c4/git) Papua dalam ikatan persaudaraan. Selain jadi teladan bagi warga dan pemerintah besar,” kata Risma. (sal/c10/git) menerima usulan itu. (tau/c15/git)

Stop Kotori Sungai, Puskesmas Wonokromo Gagas Cicilan Toilet

Angsuran Disesuaikan dengan Kemampuan Warga

Fasilitas toilet sehat harus
memenuhi standar, yakni
memiliki sistem buangan
yang sehat pula. Masih
banyaknya warga yang
mengalirkannya ke sungai
menggugah Puskesmas
Wonokromo untuk
menggagas terobosan unik
berupa cicilan jamban.
OKKY PUTRI RAHAYU
TINGGAL di wilayah perkotaan, tidak
semua warga melek pengetahuan
lingkungan. Setidaknya, di wilayah
Wonokromo masih ada 215 rumah
tangga yang memiliki jamban sehat.
Empat tahun lalu jumlah keluarga yang
belum memiliki jamban sehat jauh
lebih banyak. Namun, karena gebrakan
Puskesmas Wonokromo, jumlah tersebut
terus-menerus berkurang.
Puskesmas sejak empat tahun lalu
getol menggaungkan cicilan jamban.
Melalui program itu, puskesmas meng-
galang pembangunan jamban sehat
di setiap rumah. Untuk biaya, warga
bisa mengangsurnya.
Setiap sistem pembuangan mengha-
biskan biaya rata-rata Rp 1–2 juta. Kala
itu, modal pertama berasal dari salah
seorang pegawai puskesmas, Lutmainah.
Dia merogoh dompet hingga Rp 7 juta.
Dia meminjamkannya secara sukarela.
Awalnya, Lutmainah prihatin dengan
sungai di sekitar Wonokromo yang kotor.
Setelah ditelusuri, sungai tersebut selama
ini menjadi muara dari sistem buangan
toilet warga. Padahal, permukiman di
Kecamatan Wonokromo tidak tergolong
kumuh. Rumah-rumah warga sudah
memenuhi standar. Berdinding tembok
dan berlantai keramik. Bahkan, bisa di-
pastikan toilet mereka bagus. ’’Toiletnya
bagus-bagus. Tapi, yo ngono, pipanya lang-
sung tembus ke sungai,’’ ujar perempuan
yang akrab disapa Bu Lut tersebut.
Memang, kesadaran kebersihan ling-
pun digandeng untuk menyukseskan
program tersebut.
Salah satunya Endah Retnowati, ketua
Kelurahan Siaga (Kelsi) Wonokromo.
Kala itu, dia sampai memberikan contoh
sederhana demi menggugah kesadaran
warga. Misalnya, memasukkan sedikit
bahan pengotor ke dalam segelas air
bersih. Setelah ditambahkan obat
penjernih, dia langsung menawarkan
ke warga apakah ada yang bersedia
meminum air tersebut.
Hal itu juga terjadi manakala sungai
terus dikotori. Apalagi, selama ini, air
adalah sumber bahan baku bagi PDAM
Surabaya. Warga yang tergugah langsung
mendaftarkan diri dan mengikuti cicilan
jamban. Sebagian besar memang ter-
bentur masalah ekonomi. Program
cicilan itu pun dianggap meringankan
PUSKESMAS WONOKROMO FOR JAWA POS biaya yang harus mereka tanggung.
PENUH GAGASAN: Lutmainah (kanan) ketika mendatangi warga agar mau Besaran cicilan warga bahkan tidak
membangun toilet sehat. dipatok. Disesuaikan dengan kemam-
kungan dari warga tergolong rendah. sungai. Lutmainah langsung meng- puan warga. Rp 20 ribu boleh, Rp 100
Mereka seolah tidak peduli dengan gerakkan warga untuk melek kepedulian ribu juga boleh. Mereka yang mengikuti
buangan toilet yang dapat mencemari lingkungan. Kader-kader dari warga program itu juga tidak dipaksa melu-
nasinya pada batas waktu tertentu.
Tak heran, ada yang belum mampu
melunasinya hingga sekarang.
Suka duka berjalannya program ter-
sebut paling banyak dirasakan Upik
Astuti, salah seorang kader sanitasi
yang mengurusi cicilan. Macetnya
cicilan dari warga memaksa beberapa
warga lainnya sabar antre untuk me-
nunggu giliran pembangunan. ’’Kalau
saya dateng, ada yang marah, ada yang
ngumpet. Macem-macem,’’ ujarnya,
lalu tersenyum.
Menghadapi warga yang demikian,
Upik mau tidak mau bersabar. Bahkan,
tiap kali keluar rumah, kini dia selalu
membawa kuitansi. Alasannya, jika
sewaktu-waktu bertemu dengan warga,
dia langsung bisa menagih cicilan.
Meskipun demikian, Upik dan kader
warga lainnya tidak henti-henti meng-
gugah warga untuk mengikuti program
tersebut. Tahun ini bahkan enam warga
sudah tak sabar menanti gilirannya
untuk memiliki toilet sehat sesuai
dengan standar. (c19/git)

370748
 Dokumen ini teregistrasi hanya untuk Sdr/Sdri : Apakabarblitar - email: apakabarblitar@gmail.com , Dilarang menyebarluaskan dokumen ini !!!
• METROPOLIS
Guru
Idola
JADIKAN LEBIH BAIK: Mahbubah yang diapit Zulfa Nurfitri (kiri) dan Nabila Putri mendiskusikan upaya hemat energi serta perawatan lingkungan.
Mahbubah, Guru SMAN 5 Surabaya Hemat Energi dan Peduli Lingkungan
Tak Peduli Sumuk, Batasi Jam Pakai AC
Hemat energi dan cinta
lingkungan hendaknya
ditanamkan sejak
dini. Siswa SMAN 5
Surabaya, di bawah
bimbingan Mahbubah,
menerapkan kebiasaan
baik itu setiap hari.
JUMAT (20/1), pukul 14.00 WIB,
suasana SMAN 5 tampak sepi.
Ruang-ruang kelas kosong karena
sudah ditinggal siswa. Siang itu,
hanya ada beberapa siswa yang
bermain basket di lapangan.
Di tengah suasana sepi itu,
Mahbubah berjalan menuju lorong
sekolah. Dia membuka pintu
beberapa ruang kelas sambil
menengok ke atas. Melihat ke
samping kiri-kanan, menengok
keadaan AC (air conditioner).
Memastikan apakah semuanya
sudah dalam kondisi off. ”Semuanya
sudah off,” tegas manajer
hemat energi SMAN 5
tersebut.
Kebiasaan mematikan
alat elektronik yang tidak
digunakan, menurut dia,
memang sudah menjadi
kebiasaan seluruh warga
sekolah. Itu dilakukan
sebagai bentuk kepe-
dulian sekolah dalam
menghemat energi.
Juara I Manajer Hemat
Energi Kementerian
ESDM 2016 tersebut
mengatakan, di SMAN
5 ada beberapa peraturan
penggunaan AC. Di
antaranya, jam pemakaian
dan pilihan suhu.
Untuk masa penggunaan
AC, siswa baru boleh
menyalakannya pada
pukul 08.00–15.00. Untuk
suhu, AC hanya boleh
disetel maksimal 24–25
derajat Celsius. ”Suhu
tersebut kami pilih karena
masuk kategori suhu
ruang. Penggunaan AC pada suhu
tersebut akan menghemat
pengeluaran listrik,” jelas guru
biologi itu.
Selain AC, program hemat energi
tersebut diterapkan pada masing-
masing siswa. Salah satunya
mengenai aturan dilarang nge-
charge sembarangan alat elektronik
seperti handphone dan laptop.
Perempuan kelahiran 14
Desember 1968 itu menerangkan,
pembiasaan hemat energi
tersebut bukan tanpa kendala.
Sebab, beberapa kebijakan itu
dianggap cukup ”menyiksa” siswa.
Padahal, pembiasaan tersebut
terbilang sederhana.
Dia mencontohkan AC. Sejak
pagi, ada siswa yang mengeluh
kepanasan karena AC tidak segera
on. Maklum, para siswa sudah
masuk kelas pukul 06.30. ”Itu artinya
selama satu setengah jam siswa
harus bertahan tak menggunakan
AC,” jelas ibu dua putra itu.
Agar gerakan efektif, sekolah
membentuk tim hemat energi.
PENDIDIKAN
N MINGGU 22 JANUARI 2017
Anggotanya tersebar di kelas X–XII.
Di setiap kelas ada dua siswa yang
menjadi anggota tim hemat energi.
Tugasnya memantau teman
sekelas dan menularkan gaya
hidup hemat energi.
Bukan hanya di sekolah. Tim
hemat energi juga berke-
wajiban menyebarkan efisiensi
penggunaan energi kepada
masyarakat luas. ”Anak-anak
biasanya sosialisasi di perempatan
lampu merah dan car free day (CDF)
di Taman Bungkul,” terangnya.
Berkat berbagai langkah itu, saat
ini pengeluaran listrik di sekolah
tersebut bisa ditekan. Dari Rp 32
juta kini tinggal Rp 24 juta per
bulan. ”Ya ini berkat usaha keras
semua warga sekolah untuk
mewujudkannya,” ujar guru terbaik
Ecopreneur 2016 tersebut.
Ada pula beragam aktivitas
cinta lingkungan. Di antaranya,
kegiatan luar kelas dan siswa
harus naik kendaraan umum
pada waktu tertentu (selengkapnya
lihat grafis). (elo/c7/nda)
Kategori Miskin,
Prestasi Bagus
Kampus Masih Tunggu
Ketentuan Bidikmisi
SURABAYA – Beasiswa bidikmisi menjadi
tumpuan harapan bagi calon mahasiswa baru
dari keluarga tidak mampu untuk bisa kuliah.
Meski demikian, hingga saat ini, ketentuan dari
pemerintah pusat terkait penerimaannya belum
juga turun, sehingga kuota pasti yang disediakan
tiap-tiap perguruan tinggi juga belum jelas.
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) Prof Joni Hermana mengungkapkan,
setiap tahun pemerintah memberlakukan
ketentuan penerimaan peserta bidikmisi bagi
perguruan tinggi di Indonesia. Yakni, mencapai
20 persen dari jumlah penerimaan mahasiswa
baru secara keseluruhan. ’’Aturan itu juga
masih berlaku sampai sekarang,” ujarnya.
Meski demikian, Joni mengkritisi jumlah
dana untuk bidikmisi yang tidak bertambah.
Padahal, jumlah perguruan tinggi negeri yang
mendapatkan jatah itu terus bertambah.
Bahkan, sebagian dana juga diberikan kepada
perguruan tinggi swasta (PTS).
DIPTA WAHYU/JAWA POS Tahun lalu, kuota penerimaan mahasiswa
bidikmisi di ITS mengalami penurunan. Pada
2015, kuota yang disediakan mencapai 650
orang. Sementara itu, pada 2016, angkanya
turun hingga tersisa 333 kursi. ”Akibatnya,
kuota 20 persen dari total mahasiswa baru
itu tidak tercapai,” keluhnya.
Untuk menutupi kekurangan tersebut,
ITS berupaya memberikan beasiswa melalui
jalur lain. Salah satunya melalui mitra peru-
sahaan. Prinsipnya, kampus bisa memberikan
Aktivitas Mahbubah
dan Tim SMAN 5
Surabaya Camp Seru untuk Anak
Gerakan Hemat Energi
SURABAYA – Belajar bisa
Matikan lampu dilakukan dengan cara apa
jika tidak dipakai pun. Asalkan suasananya
Menggunakan lampu LED menyenangkan, anak-anak
Mencabut kabel pasti lebih mudah menyerap
dari stopkontak materi. Misalnya, yang terlihat
Mengatur suhu AC di Fun Breakers Indonesia
pada 25 derajat Celsius (FBI) Camp kemarin (21/1).
Kegiatan Cinta Lingkungan Kegiatan tersebut diikuti
20 anak. Permainan meng-
Pekan Ceria asyikkan yang mereka jalani
Sebulan sekali ada waktu free bermanfaat buat pemben-
bagi siswa untuk beraktivitas tukan karakter. Ada tiga jenis
di luar kelas
kegiatan dalam camp yang
Siswa diajak mengikuti senam
pagi dan kegiatan lingkungan berlangsung selama 4,5 jam MINIATUR KOTA: Zoey Sudarga (kanan) asyik menata peta transportasi
tersebut. Antara lain, 3D tiga dimensi di Fun Breakers Indonesia Camp kemarin (21/1).
Sekolah membebaskan mapel
Transportation Map, Cooking,
Gerakan Mengaum (Menggu- dan Sience Class. Setiap sesi yang mengikutinya. ’’Aku mau
nakan Transportasi Umum) berlangsung 1,5 jam. buat gedung,’’ ucap Zoey Su-
Seluruh siswa tak diperkenankan Pada sesi art membuat 3D darga. ’’Bagaimana caranya
menggunakan kendaraan pribadi Transportation Map, terdapat ini?’’ tanya lagi Zoey kepada
selama sehari
delapan anak berusia 2–8 tahun guru yang mendampingi.
GRAFIS: ERIE DINI/JAWA POS
370748
M 27
pelayanan pendidikan sebaik-baiknya kepa-
da mahasiswanya.
Seleksi bidikmisi dilakukan setelah pengu-
muman SNM PTN dan SBM PTN. Mahasiswa
yang sudah diterima melalui salah satu jalur itu
bisa mengajukan beasiswa. Syarat utama adalah
mahasiswa berasal dari keluarga tidak mampu.
”Tapi juga dicari yang prestasinya bagus,” tegas
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Ke-
mahasiswaan ITS Prof Heru Setyawan.
Heru menyebutkan, seluruh departemen di
ITS bisa menerima mahasiswa bidikmisi. Setiap
bulan mereka mendapatkan jatah uang saku
Rp 600 ribu. Juga, uang kuliah Rp 2,4 juta per
semester. ”Tapi, mekanisme lebih detail tahun
ini masih menunggu dari pusat,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Universitas
Airlangga (Unair) Djoko Santoso mengungkapkan,
kuota bidikmisi di Unair setiap tahun cukup
besar. Misalnya pada 2016. Dari kuota minimal
10 persen yang ditentukan pemerintah pusat,
Unair mampu mengalokasikan kuota bidikmisi
hingga 23 persen.
Kuota yang besar tersebut melalui pengajuan
kuota tambahan pada pemerintah pusat. Di
samping itu, Unair memanfaatkan anggaran
beasiswa dari berbagai perusahaan untuk
dijadikan sistem bidikmisi. ”Jadi, selama delapan
semester mahasiswa tak perlu bayar UKT (uang
kuliah tunggal, Red) lagi,” jelasnya.
Untuk kriteria, menurut Djoko, sama halnya
dengan bidikmisi. Pendaftar merupakan
mahasiswa dari kalangan ekonomi kurang
mampu yang memiliki kecakapan akademik.
Kriteria itu tetap menjadi pilihan untuk menjaga
kualitas mahasiswa. (ant/elo/c17/nda)
GHOFUUR EKA/JAWA POS
Owner FBI Camp Lisa Fanggih
Winarta berharap, anak menjadi
lebih tanggap, bisa bekerja
sama, bersosialisasi kuat, dan
kreatif. (bri/c15/nda)
 Dokumen ini teregistrasi hanya untuk Sdr/Sdri : Apakabarblitar - email: apakabarblitar@gmail.com , Dilarang menyebarluaskan dokumen ini !!!

28 MINGGU 22 JANUARI 2017 KASUISTIKA • METROPOLIS

Polisi Perlebar
Area Pencarian
Penelusuran ke Tiga KASUS-KASUS PENEMUAN BAYI
Klinik Masih Nihil 12 November 2016 17 Januari 2017
SURABAYA – Polisi harus be-
kerja keras mencari pelaku pem- Lokasi penemuan Lokasi penemuan
buangan bayi pada Jumat (20/1). di Menganti, Wiyung di bundaran Waru
Minimnya saksi membuat gerak Dibungkus selimut Bayi diletakkan
penyidik terbatas. Hingga kemarin rumah sakit di dalam kardus
(21/1), polisi mengumpulkan Bayi dalam kondisi Tali pusat belum
informasi dari beberapa klinik tewas dan dipotong, bayi
di sekitar TKP penemuan jasad dikerumuni semut diperkirakan baru lahir
bayi laki-laki itu. Terungkap Hingga kini kasus
”Sudah ada tiga yang didatangi, dalam 24 jam belum terungkap
tapi belum ada hasil,” terang
Kasatreskrim Polrestabes Sura- 20 Januari 2017 Lokasi penemuan di Dukuh Kupang Timur XX
baya AKBP Shinto Silitonga. Dia Bayi dibalut selimut biru dan bedong pink
tidak memerinci nama klinik-
Umur bayi diperkirakan dua minggu
klinik tersebut. Namun, dia me-
negaskan bahwa tidak ada per- Saat ditemukan, bayi sudah tak bernyawa
Sumber: Reportase Jawa Pos
salinan dalam dua minggu ter- GRAFIS: ERIE DINI/JAWA POS
akhir di klinik itu. warga yang baru hamil, tapi tidak mengidentifikasi pakaian bayi
DIDA TENOLA/JAWA POS Polisi akan memperlebar area diketahui keberadaan anaknya. tersebut. Meski diselimuti kain
SALDO NOL: Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya Kompol Bayu Indra Wiguno menunjukkan barang bukti pemalsuan cek. pencarian. Unit Reskrim Polsek ”Informasi dari warga memang dan bedong, tidak ada ciri yang
Sawahan dan Satreskrim Pol- penting. Silakan datang ke kantor spesifik di sana. Misalnya, cap

Ditagih Utang, Distributor Susu Palsukan Cek

SURABAYA – Lantaran tidak bisa membayar
pembelian barang, M. Nasuki, seorang
distributor susu, melakukan penipuan ter-
hadap kliennya. Dia memberikan cek kosong
untuk menebus susu yang sudah diorder.
Sebagai distributor, pria 30 tahun tersebut
sebenarnya cukup ulet. Dia membeli susu
dari berbagai kota, lantas menjual dengan
mengantar ke beberapa tempat. Dia memesan
banyak barang. ”Selain Surabaya, pelaku
mengorder susu cair di Probolinggo dan
Malang,” terang Wakasatreskrim Polrestabes
Surabaya Kompol Bayu Indra Wiguno
kemarin (21/1).
Nasuki sebenarnya sudah diberi keleluasaan
untuk membayar pesanan susu cair tersebut.
Dia boleh membawa barang lebih dulu.
Pelunasan dilakukan belakangan. Cara itu
sempat membuat pundi-pundi pengha-
silannya lumayan.
Namun, usahanya tak selalu lancar. Tidak
sedikit susu kemasan yang tidak laku. Alhasil,
dia kewalahan untuk membayarnya. Nah, untuk
menyiasatinya, dia memesan ke toko lain. Gali
lubang tutup lubang pun dilakukan.
Cara itu ternyata tidak begitu ampuh.
Akhirnya, muncul niat jelek. Dia memalsukan
cek. ”Dia menulis cek sendiri. Padahal, sal-
donya tidak pernah ada,” beber alumnus
Akademi Kepolisian (Akpol) 2001 itu.
Para korban sempat percaya dengan pem-
bayaran dengan cek tersebut. Mereka pun berhenti
menagih ke warga Pondok Maritim itu. Namun,
masalah muncul ketika korban hendak mencairkan
cek. Pencairan ditolak bank. Ternyata cek tersebut
kosong. ”Kerugian para korban mencapai Rp
600 juta,” kata Bayu.
Nasuki mengakui dirinya terpaksa melakukan
hal itu karena sumpek terus ditagih. Utang
pemesanan susu cair juga menumpuk. ’’Uang
usaha ini terus saya putar. Tapi, tetap nggak
nyucuk,’’ tuturnya. (did/c17/fal)
restabes Surabaya bakal menyebar.
Nanti seluruh data kelahiran dua
minggu lalu dicatat. Setelah itu,
mereka menelusuri alamat-ala-
mat yang tertera di sana.
Upaya pencarian juga dilakukan
dengan cara menggali keterangan
warga sekitar Jalan Dukuh Kupang
Timur XX. Namun, hal itu mem-
butuhkan waktu yang tidak sing-
kat. Sejauh ini upaya tersebut juga
belum membuahkan hasil.
Shinto menambahkan, mencari
pelaku pembuangan bayi memang
menjadi tantangan tersendiri
bagi polisi. Korps seragam cokelat
itu membutuhkan bantuan ma-
syarakat apabila ada informasi
polisi. Nanti kami tindak lanjuti,”
tambahnya.
Warga yang mengetahui tempat-
tempat melahirkan yang ilegal di-
harapkan menyampaikannya kepada
polisi. Bisa jadi, pelaku tidak
melahirkan di klinik atau rumah
sakit, tapi di dukun. ”Kami cari tempat-
tempat persalinan yang berdiri tanpa
izin,” kata polisi asal Medan itu.
Proses kelahiran bayi tersebut
memang tidak bisa terdeteksi,
apakah di rumah sakit atau dukun.
Biasanya polisi bisa mengetahui
dari potongan tali pusar. Lantaran
sudah dua minggu, tali pusar
sulit diamati.
Polisi juga kesusahan untuk
rumah sakit.
Hal itu berbeda dengan pene-
muan jasad bayi di Wiyung be-
berapa waktu lalu. Ketika dite-
mukan, bayi tersebut masih
terbalut selimut milik RSUD dr
Soetomo. Dari sana, polisi mudah
menelusurinya. Mereka lantas
berhasil menemukan orang tua
pembuang bayi itu.
Karena itu, dalam kasus pene-
muan bayi di dekat Kelurahan
Pakis kali ini, polisi belum bisa
menentukan asal pelaku. ”Tetapi,
pencarian kami fokuskan di ling-
kungan terdekat lebih dulu,” tutur
alumnus Akademi Kepolisian (Ak-
pol) 1999 tersebut. (did/c16/fal)

TKP Ringkus Diduga Jadi Korban

Pantau Akun Medsos Topeng
SURABAYA – Hampir seminggu sejak ditemukan
Pencuri dan Trafficking, TKI Depresi
Penadah
tewas mengambang di Kali Surabaya, penyebab SURABAYA – Fadhilah Rahmatika, ke Singapura secara ilegal. Dia
kematian Nova Ardiansyah alias Topeng masih tenaga kerja asal Ponorogo, diduga dikirim seseorang bernama Claudia
menjadi misteri. Polisi terus mencari orang-orang yang telah menjadi korban praktik yang diduga calo TKI. ’’Dia di sana
diduga mengetahui posisi terakhir Nova. SURABAYA – Unit Reskrim perdagangan orang (trafficking). kerja pakai visa wisata,’’ ucap Koko.
Hingga kemarin (21/1) sudah ada enam orang Polsek Gubeng menangkap Setelah sekitar sembilan bulan Fadhilah berangkat pada Fe-
yang dimintai keterangan. ”Satu di antaranya jaringan pencurian kendaraan bekerja di Singapura, perempuan bruari 2016. Saat bekerja dengan
adalah teman yang biasa kumpul di Waru Gunung. bermotor. Yakni, Donny Cristian, 21 tahun tersebut pulang dalam majikan pertama, tidak ada ma-
Tapi, masih belum signifikan ke penyelidikan,” 28, dan Abdul Mannan, 45. kondisi memprihatinkan. salah yang dihadapi Fadhilah.
beber Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Masing-masing berperan sebagai Tidak hanya menderita lebam Namun, saat majikannya ganti,
Shinto Silitonga. pelaku dan penadah. karena dianiaya majikannya, dia mendapat perlakuan tidak
Penelusuran juga dilakukan melalui teman-teman Donny diketahui mencuri motor Fadhillah juga mengalami gangguan menyenangkan. Fadhilah tidak
korban di media sosial. Di Facebook-nya, Topeng Yamaha Vega bernopol L 5616 kejiwaan. Kini dia masih menjalani pernah memperoleh libur. ’’Orang-
sempat terlibat eyel-eyelan dengan seorang teman. pada Rabu (18/1). Dia menggasak perawatan di Rumah Sakit Jiwa nya juga kasar,’’ ungkap Erwiana,
Dibaca dari percakapannya, keduanya sedang motor Winarto yang merupakan Surakarta. ’’Yang paling mempri- perwakilan Kabar Bumi.
meributkan soal uang. Topeng sempat meledek saudaranya. Donny membawa hatinkan adalah kejiwaannya,’’ tutur Penderitaan Fadhilah tidak berhenti
temannya yang tidak berani bertemu. Hal itu lari motor curiannya ke Jalan Masringah, ibu Fadhilah, di Mapolda di situ. Dia dikirim pulang dengan
dibalas temannya dengan mengatakan siap Kapas Madya. FARID MAULANA/JAWA POS
Jatim kemarin. menggunakan kapal feri menuju
menunggu Topeng di sungai. Meski, tidak Di sana Abdul sudah menunggu. BURU JARINGAN: Dua pelaku curanmor ditangkap Polsek Gubeng. Masringah yang didampingi Ke- Batam. Dia lantas dijemput Claudia.
disebutkan secara detail. Donny dijanjikan uang Rp 5 juta luarga Besar Buruh Migran Indonesia Selanjutnya, perjalanan berlanjut
Pelaku adalah sepupu korban. kami sita,’’ ujar Kanitreskrim AKP
Polisi pun tidak mau gegabah. ’’Penyelidikan tidak per motor. Namun, karena yang (Kabar Bumi) dan penasihat memang dengan pesawat menuju Bandara
Polisi pun tidak butuh waktu lama I Gede Made Wasa.
cuma memantau medsos. Perlu pendalaman dengan dibawa tidak sesuai keinginan membawa persoalan tersebut ke Internasional Juanda. Sesampai di
untuk menangkap pelaku. Menurut Saat diinterogasi, keduanya kom-
mengorek keterangannya,’’ tutur mantan Kasatreskrim Abdul, saat itu Donny hanya polisi. Diduga, Fadhilah mengalami Surabaya, Fadhilah diantar bawahan
pengakuan Donny, uang hasil pak mengaku baru sekali mencuri.
Polresta Tangerang itu. (did/c7/fal) diberi Rp 2 juta. ’’Penadah minta- tindak pidana perdagangan orang. Claudia yang bernama Sahrul ke
penjualan motor sudah digunakan Namun, polisi tidak lantas percaya.
nya motor matik,’’ kata Kapolsek untuk membayar utang. Sebab, mereka sudah paham alur ’’Ketika kami konfirmasi ke BNP2TKI Ponorogo. Fadhilah tiba pada 27
KASUSIANA Gubeng Kompol Agus Bahari.
Korban baru menyadari mo-
Polisi lantas mengembangkan setelah mendapatkan motor (Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja
November 2016.
Pihaknya masih menunggu kondisi
kasus tersebut ke penadah. curian. Karena itu, korps seragam
Ajak Anak-Anak Mencuri tornya dicuri keesokan harinya.
Dia lantas melapor ke Polsek Gu-
Personel Unit Reskrim Polsek
Gubeng menuju Jalan Kapas
cokelat menelusuri keberadaan
jaringan curanmor tersebut. ’’Saya
Indonesia), mereka mengaku tidak
memberangkatkan Fadhilah,’’ kata
Fadhilah stabil sehingga bisa dimintai
keterangan. Saat ini korban masih
beng. Polisi kemudian melakukan Madya dan menangkap Abdul. yakin ada jaringan curanmor Koko Sudan Sugijarto, penasihat mengalami depresi berat. ’’Nanti
ANDRE Wilandoko, 38, tidak bisa menjadi teladan
olah TKP dan mencari bukti di Motor milik Winarto masih ada besar yang bermain di sini,’’ hukum korban. visum juga diambil penyidik,’’ jelas
bagi anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya.
sekitar lokasi kejadian. di rumah Abdul. ’’Motor tersebut ucapnya. (rid/c15/fal) Fadhilah ditengarai berangkat Koko. (bin/c15/fal)
Bukannya mengajari berbuat baik, dia malah mengajak
dua anak, sebut saja Kipli dan Gondes, untuk mencuri.
Kemarin dini hari (21/1) Andre mengajak dua anak
16 tahun itu mencuri sepeda di kawasan Perumdos
ITS. Dengan memanfaatkan penerangan yang minim,
ketiganya mengamati satu per satu rumah sasaran.
Kebetulan, di salah satu rumah ada sepeda yang
diparkir di halaman. Sepeda tersebut tidak digembok.
Karena paling tua, Andre lantas menyuruh Kipli dan
Gondes mengambil sepeda itu. Dua bocah tersebut
lantas melompat pagar. Dalam waktu tidak lama,
sepeda tersebut sudah berpindah tangan.
Saat sedang asyik membawa sepeda itu, pria asal
Krukah tersebut dikejutkan suara sempritan. Ternyata,
beberapa satpam berlari ke arah mereka sambil
mengacungkan tongkat. Andre, Kipli, dan Gondes
akhirnya ditangkap. ”Sekuriti kampus lalu melapor
telah mengamankan tiga pelaku pencurian sepeda,”
kata Kanitreskrim Polsek Sukolilo AKP Simun.
Kepada polisi, Kipli dan Gondes mengaku mencuri
karena disuruh Andre. Namun, Andre membantahnya.
”Mereka sendiri yang ingin ikut,” dalihnya.
Saat didesak, Andre akhirnya mengakui telah
memanfaatkan ”jasa” anak-anak tersebut. Dia
mengaku butuh uang untuk biaya hidup. ”Kalau
ngajak anak-anak enak. Mereka yang kerja, tapi
pembagiannya pasti lebih banyak untuk saya,”
bebernya. (rid/c9/fal)

370748

ILUSTRASI: DAVID/JAWA POS

 Dokumen ini teregistrasi hanya untuk Sdr/Sdri : Apakabarblitar - email: apakabarblitar@gmail.com , Dilarang menyebarluaskan dokumen ini !!!

SIDOARJO MINGGU 22 JANUARI TAHUN 2017 HALAMAN 29

Tambah Dana untuk Transportasi Siswa

SIDOARJO – Sejumlah anggota DPRD
Sidoarjo mengapresiasi rencana dinas
perhubungan (dishub) untuk memfasilitasi
transportasi para pelajar. Solusi itu menjadi
salah satu jawaban agar para pelajar di
bawah umur tidak lagi mengendarai
sepeda motor saat ke sekolah.
Menurut Mulyono, anggota Fraksi PKS
DPRD Sidoarjo, sudah seharusnya Sidoarjo
memiliki transportasi untuk para pelajar.
Selain berfungsi sebagai pengurai
kemacetan, layanan itu memenuhi
kewajiban pemerintah untuk memfasilitasi
warganya. Terlebih bagi para pelajar.
”Dengan penduduk yang semakin padat,
sudah waktunya Sidoarjo serius memikirkan
transportasi masal. Apalagi untuk para
pelajar,” katanya kemarin (21/1).
Mulyono pun sangat mendukung rencana
pemkab yang bakal menyediakan
transportasi bagi pelajar. Keputusan itu
dirasa tepat di tengah semakin maraknya
kecelakaan yang menimpa pelajar bermotor.
”Bahkan, Sidoarjo harus menjadi contoh
bagi daerah-daerah lain,” ungkapnya.
Seperti diberitakan, pemkab memang
sudah berancang-ancang menyiapkan
dana APBD Rp 5 miliar untuk menyewa
puluhan angkutan kota sebagai layanan
transportasi pelajar menuju sekolah.
Rencananya kebijakan itu terealisasi
pertengahan tahun ini. Namun, saat ini
pemkab tengah mengkaji rute transportasi
khusus pelajar tersebut.
”Kalau perlu nominal Rp 5 miliar itu
ditambah supaya bisa meng-cover banyak
pelajar. Sebab, masalah ini berhubungan
dengan nyawa orang,” jelasnya J
Baca Tambah... Hal 30
DISKUSI PUBLIK
Pelajar bermotor semakin banyak. Angka kecelakaan pun terus bertambah.
Bagaimana solusinya? Ikuti Diskusi Publik Jawa Pos bersama Kapolresta
Sidoarjo, kepala dinas perhubungan, serta kepala dinas pendidikan
dan kebudayaan pada Kamis, 26 Januari 2017, pukul 09.30-13.00,
di aula Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) di Jalan Majapa-
hit. Untuk pendaftaran, kirim nama, alamat, dan pekerjaan melalui e-mail
metro.sidoarjo@gmail.com atau SMS ke 081331482376.
Tempat terbatas! (*)

Ajari Murid Menulis

Fiksi dan Nonfiksi
SIDOARJO – Lebih dari seratus
siswa SMP/MTs se-Sidoarjo ber-
kumpul. Mereka mendapat pelatihan
penulisan kreatif oleh sejumlah
penulis di Balai Pengembangan
Media Televisi Pendidikan di Desa
Kwangsan, Sedati. Hasil tulisan
mereka rencananya dicetak menjadi
sebuah buku.
Sejumlah penulis
buku hadir sebagai
narasumber. Yakni, Drs
Satria Dharma, Drs
Much Khoiri MSi se-
laku penulis dan juga
dosen Universitas Ne-
geri Surabaya (Unesa), Diah Litasari
MPd yang juga menjabat ketua Ge-
rakan Anak Indonesia Membaca, serta
penulis Eko Prasetyo SS MIKom.
’’Saya sarankan mereka menulis
pengalaman mereka sehari-hari
karena tahapnya masih latihan,’’
ujar Khoiri.
BOY SLAMET/ JAWA POS
Cara menulisnya tidak perlu bi-
TIDAK BERUBAH: The Sian Lins alias Henskie Tedjaprawira berada di depan rumahnya di Jalan Gajah Mada 11 yang berdiri sebelum 1900. ngung. Menulis itu ibarat bercerita.
Bercerita saat bertemu teman mau-
pun keluarga. Bahasa seperti itu
disebut bahasa tutur. Menuliskannya
asyik, tetapi malah semakin mudah
dipahami. ’’Pakai bahasa tutur dan
pengalaman itu jadi latihan yang
mudah. Mereka nantinya juga mudah
bereksplorasi jika menulis hal yang
mereka pahami,’’
katanya.
’’Eksplorasinya
gampang, coba mulai
dengan pertanyaan
ke diri sendiri tentang
hal yang akan ditulis,
lalu jawab-jawab
sendiri,’’ tuturnya. Dengan begitu,
akan muncul kebiasaan untuk
mengorek suatu hal dan berusaha
mendeskripsikannya.
Untuk menulis kreatif, bagaimana
bahan tulisan tadi bisa dikemas
dengan bumbu-bumbu tertentu.
’’Kreatifnya ada di bumbu-bumbu
itu,’’ ungkapnya J
Baca Ajari... Hal 30

MENELUSURI JEJAK JALAN PECINAN KOTA DELTA

Di Toko Wancu, Belanja

Sekaligus Bernostalgia
Sebelum 1965, Jalan Gajah Mada merupakan
permukiman dan pusat perdagangan etnis
Tionghoa. Sebelum berubah nama menjadi
Jalan Gajah Mada, kawasan itu dikenal
sebagai pecinan.
SEPTINDA AYU PRAMITASARI
KALI pertama memasuki Jalan Gajah Mada, tampak beragam
aktivitas perdagangan yang begitu padat. Aneka jenis kebutuhan
Baca dijual para pedagang. Mulai perhiasan emas, tekstil, kacamata,
Lapsus, apotek, handphone, mebel, barang elektronik, dan kebutuhan
Halaman rumah tangga lainnya. Sebagian besar pertokoan itu masih di-
kelola etnis Tionghoa. Namun, ada pula warga pribumi. Mereka
31 membaur hangat dalam keberagaman.
Kawasan Jalan Gajah Mada memiliki sejarah panjang J
Baca Di... Hal 30 HASTI EDI SUDRAJAT

KUIL DALAM GOA: Para pemenang Sidoarjo Zero Waste 2016 berpose di
depan kompleks Batu Cave, Selangor, Malaysia.

SIDOARJO – Totalitas dalam berpenampilan sering dilakukan kaum

Menembus Awan
Headpiece
perempuan. Terutama saat hendak menghadiri pesta. Tidak hanya
ingin tampil cantik, tetapi juga bagaimana bisa menyedot perhatian.
Nah, salah satu caranya memaksimalkan hiasan kepala (headpiece).
Genting Highlands
Menurut Diah Ayu, salah seorang desainer headpiece Sidoarjo,
Glamor
TIGA tim pemenang Sidoarjo
kini banyak perempuan yang memilih headpiece brokat. Ciri Zero Waste 2016 benar-benar
khasnya adalah perpaduan manik-manik dan batuan permata bersyukur. Selain menimba

Sempurnakan
yang memiliki kesan bling-bling. Variasi warna yang kaya membuat pengetahuan seputar lingkungan
penggunanya bebas bereksperimen dengan mix and match model hidup, mereka bis a menelisik
busana dengan headpiece. sejumlah destinasi wisata. Pada

Tampilan
Dia mencontohkan, headpiece yang dirangkai dari manik-manik hari kedua kunjungan di Malaysia,
hingga menyerupai kalung secara keseluruhan lebih cocok dike- anak-anak muda itu berkesempatan
nakan bersama jilbab warna polos atau rambut panjang terurai J ke Genting Highlands. Sebuah
Laporan
ANGGUN: Uchananda Permatasari mengenakan Baca Headpiece... Hal 30 HASTI EDI SUDRAJAT
tempat wisata di Negara Bagian
hiasan kepala bertema blue saphire.
Pahang J dari Malaysia
Baca Menembus... Hal 30
ARYA DHITYA/JAWA POS

Mochamad Musa, Perajin Perak Spesialis Berdesain Etnik

Telusuri Situs-Situs Kuno di Jawa Tengah dan Bali

Dia mulai menekuni melebur bahan baku logam; ada
pula yang sedang mematri ukiran
bisnis perhiasan sebagai sesuai desain.
tenaga pemasaran. Baru Selain mereka, ada dua orang
belakangan belajar lagi di lantai atas. Mereka sedang
membuat desain sendiri. BANYAK mematri dan melakukan sandblast-
PEMINAT: ing untuk membuat warna perak
Sebuah rumah produksi 370748 Mochamad Musa pada perhiasan menjadi doff atau
pabrik gula telah didirikannya. memamerkan berkilat. Pemolesan itu merupakan
Kerajinan perak beberapa tahap finishing.
kerajinan perak Mochamad Musa, sang pemilik
Pada 31 Januari mendatang Sidoarjo buatannya pun dikirim dengan nuansa rumah produksi, juga sedang asyik
memperingati Hari Jadi Ke-158. Di hingga ke Amerika dan memoles satu set lengkap perhiasan
etnik yang sangat
zaman Airlangga Sidoarjo memiliki
Australia. kental dengan perak berdesain etnik. Mulai gelang,
bandar dagang besar di Porong.
karya rumah cincin, kalung, sampai alat untuk
Nah, pada masa Belanda Sidoarjo
RESVIA AFRILENE produksinya mengisap rokok. Tak seperti model
juga masih dihitung sebagai salah
satu kekuatan ekonomi. Salah satu
kemarin. kerajinan perak modern, salah satu
indikatornya adalah banyaknya TIGA orang tampak sibuk bekerja ciri khas kerajinan perak berdesain
pabrik gula di kota sekecil Sidoarjo. di rumah produksi perhiasan perak etnik adalah ornamen-ornamen
Bagaimana nasib pabrik-pabrik gula yang berlokasi di Perumahan Bumi yang diadopsi dari relief candi ma-
di Kota Delta kini? Apakah semanis Citra Fajar, Jalan Sekawan Nyaman, upun model perhiasan pada zaman
rasanya? Baca besok! (*) kemarin (21/1). Ada yang sedang kerajaan J
ARYA ADHITYA/JAWA POS Baca Telusuri... Hal 30
 Dokumen ini teregistrasi hanya untuk Sdr/Sdri : Apakabarblitar - email: apakabarblitar@gmail.com , Dilarang menyebarluaskan dokumen ini !!!

30 MINGGU 22 JANUARI 2017 SAMBUNGAN • METROPOLIS

Polisi Terus Jaring Pelajar Bermotor

■ TAMBAH...
Sambungan dari hal 29
Mulyono menyatakan, saat ini
pemkab memiliki anggaran ber-
lebih. Sebab, ada beberapa ren-
cana pengadaan yang belum
disetujui Pemprov Jatim. Di an-
taranya, rencana gedung satu
atap dengan sistem multiyear.
Awalnya pemkab mengalokasikan
anggaran sekitar Rp 150 miliar
pada tahun ini. Namun, belakangan
pemprov tidak setuju. ”Nah, se-
bagian dana itu mungkin bisa di-
tambahkan untuk pelayanan trans-
portasi bagi pelajar,” katanya.
Sambil menunggu realisasi
kebijakan transportasi bagi siswa,
lanjut dia, ada sejumlah langkah
yang harus terus dilakukan.
Selain polisi tetap aktif
menertibkan pelajar belum
cukup umur yang mengendarai
motor, pemkab lewat dinas
pendidikan dan kebudayaan
(dikbud) dapat menginstruksi
setiap sekolah untuk memberikan
sanksi lebih tegas bagi para
pelajar yang melanggar. Bukan
sekadar sosialisasi, tetapi juga
harus dibarengi tindakan nyata.
”Kalau hanya polisi yang
menertibkan, tidak cukup. Semua
ikut bergerak,” lanjutnya.
Sementara itu, pantauan Jawa
Pos di lapangan kemarin, jajaran
kepolisian terus melakukan razia
pelajar bermotor. Petugas dari
Pol sek Buduran misalnya.
Mereka kembali menilang 45
kawasan. Yakni, kawasan Jalan
Ponti dan Sekardangan. Dengan
demikian, ruang gerak pelajar
bermotor makin sempit.
Petugas dari Polsek Candi juga
tidak kalah semangat. Mereka
pun menjaring delapan pelajar
di sekitar perempatan Pasar La-
rangan. Tepatnya di persimpangan
terjadi berlarut-larut lantaran
ada sistem yang tidak berjalan.
”Selain polisi, orang tua dan pihak
sekolah harus punya sikap yang
tegas,” jelasnya.
Franki melanjutkan, bila feno-
mena pelajar bermotor dibiarkan
berlarut-larut, peluang ada korban
kecelakaan makin besar. Lebih

Gedung Lawas Kurang Terawat pelajar. Lokasi penertiban sekitar

■ DI...
Sambungan dari hal 29
Sebelumnya, akses itu menjadi
tempat tinggal etnis Tionghoa.
Karena itu, masyarakat menye-
butnya pecinan. Di kawasan
tersebut pernah berdiri sekolah
Tionghoa (Zhonghua Xiao Xue).
Namun, area sekolah itu kini
Saat ini Toko Wancu sudah dikelola
generasi ketiga. Generasi pertama
adalah Tjen Duan Tju (Wancu)
yang merupakan anak ketujuh di
antara 13 bersaudara. Kemudian,
toko diteruskan The Hwie Kwan.
Kini toko tersebut dikembangkan
Efendi Tedjo Kusumo.
Menurut Sri Hartini, suami The
Hwie Kwan, toko yang kini dikelola
hingga kue atau camilan. Kini
yang dijual tetap sama. Hanya,
jenisnya lebih banyak.
Ciri khas toko tersebut sebagai
toko peninggalan era pecinan
adalah masih adanya berbagai
barang dan jajanan lawas. Mulai
wangko, permen jahe, linting jahe,
dan kebutuhan sembahyang warga
Tionghoa. ’’Tempat jajanannya
bertahan dengan keasliannya.
Kondisinya tampak kurang terawat.
Dia memang sengaja tidak ingin
merenovasi rumah itu. ’’Sudah
wasiat dari ayah agar rumah ini
tidak dibongkar atau diubah-
ubah,’’ katanya.
Pria 78 tahun tersebut me-
ngatakan tidak ingin meninggalkan
rumah itu. Sebab, rumah tersebut
flyover Jenggolo. ”Kami menindak
itu semata-mata karena sayang
adik-adik. Sebab, bahaya kalau
belum cukup umur naik motor,”
kata seorang anggota polisi lalu
lintas.
Jajaran Polsek Sidoarjo Kota
kemarin juga menilang 50 pelajar.
Kali ini cakupan wilayah pener-
tiban lebih luas. Bila sebelumnya
penertiban hanya di satu kawasan,
belakangan tim disebar ke dua
Jalan Raya Candi. Pelanggaran
pelajar itu masih sama. Yakni,
mulai memodifikasi sepeda
motor, tidak memakai helm,
hingga tidak memiliki surat izin
mengemudi (SIM).
Ketua Masyarakat Transportasi
Indonesia (MTI) Sidoarjo Franki
Effendi sependapat dengan Mul-
yono. Dibutuhkan kerja sama
antarpihak untuk menindak
fenomena pelajar bermotor.
Menurut dia, fenomena tersebut
dari itu, perilaku anak-anak belum
cukup umur yang nekat membawa
motor itu juga bisa berdampak
pada budaya negatif lainnya.
Misalnya, terseret ke balapan liar.
Padahal, mereka adalah generasi
penerus bangsa.
”Anak-anak itu kan emosinya ma-
sih labil, belum matang, sehingga
sangat rawan terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan. Karena itu, ayolah
semua pihak harus ikut melangkah,”
katanya. (jos/c10/hud)

Mengukur Kemampuan Diri

beralih fungsi. Pemkab mem-
bangun sentra pedagang kaki
lima (PKL). Sekolah tersebut
menjadi sekolah dasar (SD) warga
Tionghoa dan akhirnya ditutup
pada 1960-an.
Perdagangan di Jalan Gajah Mada
terus tumbuh. Sisa-sisa sejarah
pecinan pun berangsur menghilang.
Bangunan-bangunan lawas yang
menjadi ciri khas pecinan mulai
terkikis. Ada yang bertahan, tapi
hanya hitungan jari. Sebagian
besar bangunan itu pun tidak
berpenghuni. Mereka yang masih
bertahan hanyalah orang-orang
yang ingin menjaga warisan
keluarga. Turun-temurun.
Menelusuri Jalan Gajah Mada
mulai ujung jalan sisi barat hingga
timur, ada satu toko yang masih
menyimpan keaslian desain ba-
ngunan lawas. Namanya Toko
Wancu atau Toko Rejo. Tepatnya
di Jalan Gajah Mada 172. Toko yang
berdiri sejak 1933 itu disebut masih
menyajikan pemandangan asli
pada masa kejayaan pecinan.
Lihat saja pintu-pintu kayu hijau
yang berlipat khas bangunan
tempo dulu. Etalase dari kayu
jati bertingkat miring. Gaya
berdagangnya pun tidak berubah.
Terasa nuansa tradisional.
Toko Wancu tidak besar, tapi me-
nyajikan berbagai macam kebutuhan
rumah tangga. Pemilik menyebutnya
toko serba-ada (toserba). Tidak
heran, ketika masuk ke dalam toko
tersebut, pengunjung langsung
disuguhi pemandangan berbagai
barang yang bergelantungan di
langit-langit.
bersama putra-putranya memang
masih sama dengan kali pertama
berdiri. Tidak ada bagian toko
tersebut yang diubah. Kecuali
lantai toko. ’’Dulu kan masih
semen. Sekarang sudah kami
ganti keramik warna merah biar
terlihat lebih rapi,’’ katanya.
Keaslian bangunan Toko Wancu
telah menjadi ciri khas. Banyak
pelanggan yang turun-temurun
berbelanja di toko itu. Pengunjung
tidak sekadar berbelanja. Mereka
juga bernostalgia. Karena itu,
meski saat ini Toko Wancu sudah
dikelola generasi ketiga, gaya
berdagang dan bangunan tetap
dibiarkan asli.
’’Orang-orang lawas biasanya
menyuruh anaknya belanja ke Toko
Wancu. Yang paling dihafal ya toko
di Jalan Gajah Mada yang berpintu
hijau,’’ ungkapnya, lantas terkekeh.
Hartini menyatakan senang
bisa mempertahankan arsitektur
bangunan kuno pada tokonya.
Sebab, di sepanjang Jalan Gajah
Mada saat ini banyak berdiri toko
modern. Toko-toko yang masih
berdiri dengan desain bangunan
lawas pun hampir hilang.
’’Dulu ayah suami saya mem-
punyai banyak saudara. Mereka
mendirikan banyak toko di kawa-
san pecinan ini. Tetapi, lama-lama
sudah hilang. Kalaupun ada, ba-
ngunannya sudah diubah menjadi
lebih modern,’’ ungkapnya.
Menurut dia, toko miliknya pada
zaman dulu sudah seperti swa-
layan. Semua barang kebutuhan
rumah tangga tersedia. Mulai
radio, sarung, alat-alat sekolah,
juga masih pakai etalase lawas.
Tidak kami ganti karena ini
peninggalan kakek,’’ ujarnya.
Saat ini toko tersebut justru
menjadi salah satu sejarah sisa-
sisa bangunan pecinan di Sidoarjo.
Hartini mengungkapkan, kadang
banyak orang yang datang untuk
bernostalgia. Karena itu, keluarga
Wancu tetap berupaya tidak
mengubah bangunan tersebut.
’’Pernah kami ingin renovasi
agar toko lebih bagus seperti yang
lain. Tetapi, dicegah karena
sejarahnya akan hilang. Ini sebuah
penghormatan juga buat kakek,’’
katanya.
Pada 1970-an, ketika Hartini me-
nikah dengan The Hwie Kwan,
belum banyak toko di Jalan Peci-
nan. Jarak antartoko pun tidak
jauh. Mayoritas penghuninya ada-
lah etnis Tionghoa. Pada 1985-an,
jalan di depan toko mulai dilebarkan
hingga dua kali. Lalu, pada 1990-an,
bangunan-bangunan modern pun
mulai bermunculan.
’’Dulu masih sepi. Sekarang
ramai. Yang lama sendiri hanya
di sini yang bertahan,’’ jelasnya.
Permukiman Lama
Di Jalan Gajah Mada terdapat
rumah dengan bangunan khas
pecinan yang masih asli. Yakni,
di Jalan Gajah Mada 11. Letaknya
di ujung utara. Rumah itu me-
rupakan milik The Sian Lins atau
Henskie Tedjaprawira.
Henskie menceritakan, rumah
yang kini ditempati itu berdiri
sebelum 1900. Lebih dari seabad.
Namun, rumah tersebut tetap
menyimpan kenangan yang begitu
indah sejak kecil bersama ayahnya,
The Sioe Khoen. Bermain di hala-
man rumah yang begitu luas
dengan pepohonan nan rindang.
’’Waktu saya masih kecil, rumah
ini megah. Halamannya luas. Ada
gapura di depan. Sekarang sudah
terpotong 5,5 meter untuk jalan
raya,’’ ungkapnya.
Kakek Henskie, The Yan Hie,
mendirikan rumah itu bersama
warga etnis Tionghoa lain di sepan-
jang Jalan Gajah Mada. Saat itu
kawasan tersebut menjadi per-
mukiman dan perdagangan etnis
Tionghoa. ’’Dulu, banyak warga
etnis Tionghoa yang tinggal di
sepanjang jalan ini. Sekarang
tinggal saya. Mungkin masih ada,
tetapi saya tidak tahu,’’ ucapnya.
Ketika itu kawasan tersebut ma-
sih dinamakan Jalan Pecinan.
Sekitar 1965-an Pemkab Sidoarjo
mengubah beberapa nama jalan
di Sidoarjo. Termasuk Jalan Peci-
nan yang kemudian berganti nama
menjadi Jalan Gajah Mada. ’’Dulu,
namanya Jalan Pecinan. Bukan
Gajah Mada,’’ tegasnya.
Henskie menyatakan, bangunan
tua berusia ratusan tahun itu
akan tetap dipertahankan. Tidak
boleh dijual ataupun dibongkar.
Itu merupakan pesan ayah dan
kakeknya. Sebab, rumah tersebut
memiliki sejarah yang penting
bagi keluarga besarnya. ’’Ayah
selalu mengingatkan, rumah
jangan sampai dijual, kecuali
sampai tidak bisa makan. Lebih
baik dikontrakkan saja,’’ paparnya.
(ayu c5/ c15/hud)
■ AJARI...
Sambungan dari hal 29
Bumbu tersebut bisa berupa
deskripsi yang detail dan terperinci
sehingga membuat pembaca
seakan-akan merasakan secara
langsung. Juga, membuat pembaca
bisa membayangkan. Bisa juga
dengan tambahan-tambahan
filosofi, beragam metafora, dan
fakta-fakta yang sesuai.
Khoiri meminta para peserta
untuk rutin menulis guna pem-
biasaan dan latihan. Luangkan
waktu tertentu untuk menulis.
Tidak ingin berhenti pada hari
Headpiece Brokat Banyak Dipilih
■ HEADPIECE...
Sambungan dari hal 29
Adapun headpiece brokat lebih
cocok dipasangkan untuk tampilan
perempuan berjilbab.
Meski tidak terlalu besar,
headpiece bisa menimbulkan
dampak untuk penampilan pe-
rempuan secara menyeluruh.
Bahkan, pemilihan modelnya
pun bisa disesuaikan dengan
bentuk wajah atau kepribadian.
’’Biasanya aksen bunga buat
mereka-mereka yang feminin.
Sedangkan mutiara dipilih perem-
puan yang suka dandanan men-
itu saja, Khoiri juga meminta
peserta untuk menulis karangan
bebas. Bisa berupa cerpen, tulisan
fiksi, serta nonfiksi. Juga, bisa
cerita rakyat serta pendapat ten-
tang suatu hal. Mereka diberi
waktu seminggu untuk menu-
liskannya. Tulisan tersebut di-
kirim ke e-mail tertentu. Nantinya
kumpulan tulisan mereka dija-
dikan satu menjadi buku. ’’Tulis
apa saja, yang nggak boleh itu
kalau cuma menulis nama dan
sekian,’’ ujarnya yang disusul
tawa para peserta.
’’Dijelaskan banyak, jadi tahu
caranya nulis. Tapi, yang terpenting
pesta. Karyanya juga lebih cen-
derung ke glamorous style. ’’Bia-
sanya kalau pengantin paling suka
dipadu sama mahkota. Hasilnya
memesona,’’ ucapnya.
Untuk datang ke pesta, headpiece
brokat banyak dipilih karena me-
nampakkan kesan kalem, tetapi
tetap mewah. Modelnya pun be-
ragam. Kadang satu headpiece
yang dirancang berbentuk layak-
nya topi ketika dikenakan. Hiasan
manik-manik yang memenuhi
pasti memberikan kesan anggun
layaknya ratu bangsa Arab.
’’Nah, kalau bentuknya bunga
brokat biasanya dipadukan sama
yang saya dapat tadi harus mau
rutin menulis,’’ kata Adam Romero,
siswa kelas VII-A SMP 10 November
yang kemarin turut menjadi pe-
serta. Selain itu, dia jadi paham
bahwa menulis butuh target yang
harus dicapai. Target tadi digunakan
untuk membantu mengukur
kemampuan diri.
’’Tadi sih disarankan di waktu
luang,’’ ucapnya. Bisa pagi setelah
salat Subuh atau malam. Untuk
kontennya, dia menyebut harus
ya;ng menarik. Bebas bersumber
dari mana saja. Pengalaman diri
sendiri maupun pengalaman
orang lain. (uzi/c15/hud)
kemarin (21/1) dilakukan pada
Uchananda Permatasari. Hiasan
kepala yang dipamerkan Diah
itu bertema blue saphire. Hiasan
kepala tersebut tampak mendo-
minasi karena diletakkan di sisi
depan sang model. Pilihan jilbab
bernuansa tosca membuat kesan
alam kombinasi tersebut terpancar.
Warna lain yang dipilih adalah
pink yang memunculkan kesan
muda. ’’Kalau dilihat dengan latar
belakang warna-warna alam, ra-
sanya cantik dan nggak berlebihan,’’
paparnya.
Benar saja, background Taman
Abhirama membuat Ucha bak

Sempat Gagal Bisnis Kuliner di Jogjakarta

colok di bagian wajah,’’ tutur jilbab yang dibuat beberapa layer. kupu-kupu yang baru saja lahir.
perempuan 33 tahun itu. Warnanya juga bisa kombinasi,’’ Warnanya indah. Headpiece ber-
Diah sendiri kerap berkreasi jelas Diah. tema blue saphire tersebut
menggunakan headpiece untuk Salah satu kreasi dandanan pe- membuat penampilan Ucha sangat
■ TELUSURI... menyuplai barang ke Pulau Dewata. menggambar desain perhiasan, terutama busana pengantin maupun gaun ngantin yang dipasangi headpiece menawan. (via/c15/hud)
Sambungan dari hal 29 Banyak yang mengira Musa sukses di bidang yang berkonsep etnik. Musa merasa banyak

Juga Kunjungi Istana Negara

Model antik seperti itulah yang banyak
diburu wisatawan asing.
”Orang bule itu sukanya yang desainnya
antik dan warna alamnya masih kelihatan,”
ujar Musa sembari memperlihatkan salah
satu desain gelangnya. Model yang dia buat
terinspirasi kerajinan anyaman tradisional
yang menjadi perabot rumah tangga. Meskipun
100 persen dikerjakan tangan, lekukan demi
lekukan hasil bentukan perak gelang tersebut
tampak rapi. Hasilnya cantik dan elegan.
Sekalipun tidak dihiasi batu mulia yang blink-
blink, gelang itu amat menarik perhatian.
Musa lantas menunjukkan logam perak
yang menjadi bahan baku utama pembuatan
produk perhiasannya. ”Itu ada campurannya
saat dileburkan. Tujuannya supaya tidak
lembek saat sudah dibentuk,” jelas Musa.
Meski begitu, ada standar untuk menghasilkan
campuran perak terbaik. Dari 100 persen
bahan yang dilebur di smelter atau alat pelebur,
kadar peraknya harus 92,5 persen. Sisanya
adalah metal lain yang digunakan sebagai
campuran.
Dengan menjaga kualitas materi, ditambah
dengan proses elektroplating (pelapisan metal)
yang apik, perhiasan perak berdesain etnik
yang dihasilkan Musa sangat digemari wisatawan
asing. Elektroplating yang dilakukan Musa
tidak hanya membuat warna dasar gampang
diukir dengan dekorasi, tapi juga menjaga
warna alami logam mulia perak yang banyak
disukai pengguna ethnic design jewelry.
”Urat-urat batuannya masih kentara dengan
teknik elektroplating saya. Kalau makin kusam,
bule malah suka karena makin berkesan
vintage,” ucap pria kelahiran Sidoarjo, 16
September 1964, itu. Salah satu daerah yang
menjadi jujukan pemasaran karya-karya
Musa adalah Bali. Musa setidaknya mengi-
rimkan 6 kilogram perhiasan perak setiap
bisnis perhiasan tersebut karena sudah
berpengalaman sebagai perajin. Padahal sama
sekali tidak. Ketika memberanikan diri
mendirikan usaha silver and gems itu, dia
hanya bermodal tekad. Plus skill memasarkan
produk yang didapatkannya setelah malang
melintang sebagai marketing officer di berbagai
perusahaan swasta di Surabaya dan Jakarta.
Sebelumnya alumnus SMA Antartika tersebut
juga sempat menetap di Jogjakarta empat tahun
untuk mencoba peruntungan di bisnis kuliner.
Namun, dia gagal. Krisis moneter 1998 benar-
benar memukul bisnis kecil. Tak terkecuali
bisnis kuliner miliknya. Karena itu, Musa
memutuskan banting setir dan ”balik kucing”
ke kampung halaman di Sidoarjo pada 2001.
Bisnis peraknya berawal dari pertemuannya
dengan seorang kawan lama yang sudah
malang melintang menjadi perajin perhiasan
kuningan. Musa yang sama sekali belum
tahu dunia bisnis perhiasan saat itu hanya
mengambil peran sebagai tenaga pemasaran.
”Saya yang jual produk teman ini. Lha kok
laku keras. Sampai Jakarta minta pesanan
berkali-kali,” kenang Musa.
Beberapa pelanggan di Jakarta belakangan
meminta suplai perhiasan perak. Insting
bisnis Musa bekerja. Dia mengambil
kesempatan itu dengan langsung menyanggupi
pesanan berskala wholesale tersebut. ”Langsung
yang pertama terpikir perajinnya siapa. Nah,
saya berburu ke Bangil yang sudah terkenal
sebagai sentra perak waktu itu,” cerita dia.
Saat itulah Musa mulai membangun bisnis
peraknya. Mencari perajin perak dengan
kualitas baik sesuai dengan keinginannya
tidak gampang. ”Saya muter dari satu perajin
ke perajin yang lain sampai ketemu lima
yang saya rasa pas. Saya butuh yang karakternya
bisa merespons cepat dan punya cita rasa
seni,” ujar penghobi memancing itu.
Sedikit demi sedikit Musa mulai belajar
motif khas bumi Nusantara yang bisa menjadi
inspirasi. Untuk memperkaya referensi, dia
rajin berselancar di internet, membaca
buku-buku bertema etnis dan sejarah, sampai
mengunjungi tempat-tempat kebudayaan.
”Paling banyak dari situs-situs kuno di Jawa
Tengah dan Bali serta museum. Saya juga
selalu libatkan perajin-perajin saya untuk
mengusulkan ide,” paparnya.
Setelah mampu menggambar desain sendiri,
Musa mulai bergerilya ke toko-toko perhiasan
untuk menawarkan kerja sama. Toko di
Jakarta, Surabaya, Malang, Jogjakarta, sampai
Bali tak luput didatangi Musa. Tak jarang
respons menyakitkan diterimanya. ”Diusir
satpam duluan itu sudah nggak terhitung
berapa kali. Padahal, saya datang baik-baik,”
kenangnya. Namun, Musa tak menyerah.
”Saya datang lagi, langsung masuk saja.
Kalau ditanya satpam, ya saya bilang mau
belanja,” tutur dia, lantas tertawa lepas.
Di dalam toko, Musa berusaha mendapatkan
kartu nama pemilik toko. ”Setelah itu saya
telepon nomor di kartu nama dan bilang mau
menawarkan produk bagus dan unik. Setelah
pakai trik itu, satpam membolehkan saya
masuk sebagai tamu si bos,” ucapnya puas.
Sikap pantang menyerah Musa itulah yang
membuat bisnisnya bertahan hingga sekarang.
Beberapa gerai ritel pun berhasil dia buka
di Malang, Sidoarjo, dan Surabaya. Rekanan
bisnis Musa di Bali juga kerap mengirimkan
perhiasan perak produksinya ke Amerika
Serikat dan Australia.
Seiring waktu, Musa tak hanya piawai dalam
mendesain perhiasan perak dengan bergaya
modern, berdesain etnik, ataupun berhias batu
permata. Dia juga sudah jago dalam proses
membuatnya. Mulai peleburan, penempaan,
hingga proses patri, semua dia pelajari bersama
para tukangnya yang setia. ”Kerja keras memang
nggak bohong hasilnya,” tutur Musa. (*/c9/pri)
■ MENEMBUS...
Sambungan dari hal 29
’’Waktunya menikmati dataran
tinggi dengan naik kereta gantung
terpanjang se-Asia,’’ teriak anggota
rombongan tim pemenang
Sidoarjo Zero Waste. Yakni, tim
Kampoeng Sinau, EKSIS Forever,
dan Trash One.
Jarak hotel di Kuala Lumpur
dengan destinasi Genting High-
lands tidak seberapa jauh. Kira-
kira dari Porong ke Surabaya.
Waktu tempuh sekitar satu jam.
Sama seperti perjalanan dari Johor
Bahru ke Kuala Lumpur, sepanjang
perjalanan tim pemenang program
kerja sama Dinas Lingkungan
Hidup dan Kebersihan (DLHK)
Pemkab Sidoarjo dengan Jawa
Pos itu tetap antusias. Bergembira
ria! Terlebih, jalur yang dilalui
membelah perbukitan. Hamparan
pepohonan yang menghijau
membuat mata seperti tersiram
air. Sejuk.
Di tengah perjalanan, rombongan
bisa melihat Bukit Antara Bangsa.
Daerah itu adalah kawasan mewah
yang menjadi hunian sejumlah
pejabat dan artis papan atas negeri
jiran. Sebut saja, penyanyi Siti
Nurhaliza dengan salah satu lagu
populernya, Cindai. Sepintas,
kalau melihat dari YouTube, per-
bukitan-perbukitan tersebut tidak
jauh dari Beverly Hills di California,
Amerika Serikat (AS).
Satu jam berjalan. Wajah semakin
semringah saat tiba di Stasiun
Awana. Hawa dingin pun menyam-
but. ’’Tapi, aku belum pernah naik
kereta gantung. Penasaran, tapi
ada waswasnya,’’ kata Ahmad
Fajar Ramadan, anggota tim Kam-
poeng Sinaoe, lantas tersipu.
Ya, Stasiun Awana adalah
lokasi start kereta gantung
terpanjang se-Asia. Panjangnya
4 kilometer. Lebih pendek sedikit
daripada Jembatan Suramadu.
Fasilitas itu baru dibuka untuk
pengunjung awal tahun ini. Kereta
gantung tersebut membawa
penumpangnya pergi ke Stasiun
Hotel First World.
Jumlah penumpang kereta gan-
tung maksimal 10 orang. Kereta
gantung akan langsung berjalan
meski kuota 10 orang belum pe-
nuh. Kereta itu membawa para
penumpangnya melintas di atas
Hutan Simpan. Keinggiannya
hampir 3 kilometer di atas per-
mukaan laut. Benar-benar seru.
’’Horeee..., kita menembus awan
Genting Highlands!’’ teriak
rombongan.
Setengah jam berselang, kereta
gantung sampailah di tempat
tujuan. Rombongan berpencar
untuk menyusuri kawasan per-
belanjaan di lantai 2 Hotel First
World. ’’Sungguh puas. Pengalaman
berharga yang menyenangkan,’’
ungkap M. Aufa Baharuddin Syah,
anggota tim Trash One.
Puas merasakan sensasi mela-
yang dengan kereta gantung yang
seolah membelah awan, perjalanan
berlanjut ke Negara Bagian Sela-
ngor. Durasi perjalanan juga se-
kitar satu jam. Kali ini, lokasi yang
dikunjungi adalah Batu Cave. Di
sini, ada kuil di dalam gua. Untuk
masuk, pengunjung harus me-
lewati 272 anak tangga. Ternyata
angka itu bukan sekadar angka.
Ada maksudnya. Konon, nomor
272 dipercaya sebagai angka baik.
Lumayan ngos-ngosan juga. Tapi,
tetap semangat.
Sebelum menapaki ratusan anak
tangga, patung Dewa Morgan
menyambut. Tingginya 40 meter.
Di sekelilingnya terdapat puluhan
patung Dewa Ganesha dengan
berbagai ukuran yang lebih kecil.
Mulai 1 meter sampai 2 meter.
Objek-objek di tempat tersebut
sungguh instagramable. ’’Sungguh
kesempatan langka,’’ katanya.
Destinasi lain yang dikunjungi
adalah Istana Negara di Kuala
Lumpur. Setelah dari sana,
rombongan menuju Dataran
Merdeka. Lapangan itu biasa
digunakan sebagai tempat
upacara Kemerdekaan Malaysia.
Semoga pengalaman ini menjadi
spirit para peserta untuk ikut
program Sidoarjo Zero Waste
2017. (*/c7/hud)

Hanya dengan berlangganan Koran Jawa Pos,

anda bisa mendapatkan AMPLOP ANGPAU EKSKLUSIF dan VOUCHER BELANJA, GRATIS!!
370748

1
BULAN 10 Amplop
Angpau
Eksklusif
3
BULAN 30 Amplop
Angpau
Eksklusif

30 9 30 30
Amplop Voucher Belanja Amplop Voucher Belanja Amplop Voucher Belanja
6
BULAN
Angpau Rp.
Eksklusif 50.000,- BULAN
Angpau Rp.
Eksklusif 100.000,- 12
BULAN
Angpau Rp.
Eksklusif 150.000,-

Informasi berlangganan: Gedung Graha Pena Jawa Pos Pemasaran (Lantai 1)

Jl. A. Yani 88 Surabaya | Telp : 031 8202 000 / 031 8202 245
 Dokumen ini teregistrasi hanya untuk Sdr/Sdri : Apakabarblitar - email: apakabarblitar@gmail.com , Dilarang menyebarluaskan dokumen ini !!!
• SIDOARJO
Patung Dewa Dibawa dari Tiongkok
MENJELANG IMLEK: Umat Tridharma sedang sembahyang song shen di Kelenteng Teng Swie Bio Krian pada Jumat (20/1).
1,5 Abad Baru Tiga Kali Renovasi Besar
BERBICARA mengenai kawasan
pecinan Sidoarjo tentu tidak bisa
terlepas dari Jalan Hang Tuah. Di
wilayah tersebut, berdiri kelenteng
yang cukup megah dengan luas 2.000
meter persegi. Yaitu, Kelenteng Tjong
Hok Kiong. Kelenteng itu berdiri
seiring banyaknya warga etnis
Tionghoa yang bermukim di wilayah
’’tengah’’ Sidoarjo. Baik di Jalan Gajah
Mada maupun Hang Tuah.
Ketua Pengurus Kelenteng Tjong
Hok Kiong Arief Pujianto menga-
takan, kelenteng itu dibangun pada
1863 oleh warga etnis Tionghoa
yang bermukim di kawasan tersebut.
Awalnya kelenteng itu hanya
berbentuk rumah kecil. Biasa
digunakan sebagai tempat ibadah
warga Tionghoa yang menganut
agama Tridharma. Yakni, Buddha,
Tao, dan Khonghucu.
’’Sampai sekarang masih belum
jelas siapa yang mendirikan. Yang
jelas, yang membuat kelenteng
ini warga,’’ katanya.
Selama 154 tahun berdiri,
Kelenteng Tjong Hok Kiong ternyata
tidak sering mengalami renovasi
besar. Dalam catatan Arief, hanya
ada tiga kali renovasi. Kini kelenteng
yang berbentuk rumah biasa itu
sudah berubah menjadi tempat
ibadah yang cukup megah. Bahkan,
tahun ini sedang dilakukan renovasi
kali keempat.
’’Sekarang masih masa renovasi.
Sebab, setiap musim hujan, kelen-
teng ini banjir. Rencananya mau
ditinggikan dan diperbaiki
bangunannya,’’ ujar Arief.
Tjong Hok Kiong memiliki arti
kelenteng atau tempat peribadatan

LAPORAN KHUSUS
Menyusuri Jejak Ratusan Tahun Pecinan di Kota Delta
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS
yang membawa rezeki. Nama kelenteng
tersebut sama dengan nama salah
satu tempat di sisi selatan Tiongkok
yang berdekatan dengan pantai atau
laut. ’’Kelenteng ini dulu di depannya
adalah sungai besar,’’ katanya.
Kelenteng Tjong Hok Kiong
memang menjadi saksi arus
kedatangan warga etnis Tionghoa
ke Sidoarjo. Warga Tionghoa yang
merantau ke Sidoarjo itu pun mulai
melebur dengan pribumi. Itu terlihat
pada saat perayaan hari ulang tahun
Mak Co (Dewi Laut) yang dipercaya
menjadi penyelamat orang-orang
BOY SLAMET/JAWA POS
Tionghoa yang merantau di luar
SEJARAH PANJANG: Yayan Novianto, 24, membersihkan ceceran abu di altar kota maupun negara.
ibadah Kelenteng Tjong Hok Kiong Sidoarjo pada Jumat (20/1). Foto bawah, Ribuan warga, baik pribumi
tampilan gerbang kelenteng Tjong Hok Kiong yang indah. maupun Tionghoa, membaur untuk
menikmati perayaan tersebut di
kelenteng. ’’Bisa sampai 2.000-an
(orang yang datang, Red). Kami
selalu membuka pintu,’’ ujarnya.
Kini bukan hanya warga Tionghoa
dari Sidoarjo yang beribadat di
kelenteng tersebut. Banyak juga
yang berasal dari luar kota. Bahkan,
bangunan kelenteng yang memiliki
nilai sejarah tinggi itu menjadi
salah satu alternatif destinasi wisata.
’’Kelenteng ini dibuka untuk umum.
Banyak juga orang yang datang ke
sini untuk melihat-lihat desain
arsitektur kelenteng,’’ jelas Arief.
Kelenteng Tjong Hok Kiong memang
terus berkembang. Tidak hanya
menjadi tempat ibadah, tetapi juga
pusat pertemuan warga. Beberapa
fasilitas umum pun disediakan. Di
antaranya, lapangan basket dan
tempat karaoke. ’’Kami juga melatih
basket. Pesertanya bukan hanya orang
Tionghoa,’’ ujarnya.(ayu/c7/pri)
BOY SLAMET/JAWA POS
370748
Salah satu bukti mengakarnya keberadaan etnis Tinghoa di Kota
Delta adalah berdirinya kelenteng di sejumlah wilayah sejak beratus
tahun lalu. Tempat ibadah yang suci itu terus berkembang hingga
sekarang dan memberikan konstribusi bagi warga di sekitarnya.
SAAT memasuki Kelenteng Teng Swie Bio
Krian, terdapat sebuah tulisan angka dalam
bahasa Mandarin yang menggantung di
bagian atap. Penampilannya cukup mencolok
karena terbuat dari kayu berukuran 1 meter
x 60 sentimeter. Berwarna cokelat tua. Jika
diterjemahkan, tulisan tadi berarti 1902.
Tidak ada yang paham betul makna 1902.
Namun, sebagian umat di sana menganggap
tulisan tersebut sebagai penanda bahwa
kelenteng yang berada di Jalan Raya Krian
Nomor 124 itu dibangun pada tahun tersebut.
Bahkan, ada yang menganggapnya jauh
sebelum itu.
’’Berdiri pastinya tidak ada yang tahu karena
sudah sangat lama. Buku yang menjelaskan
tentang kelenteng ini juga tidak ada,’’ ujar
Seksi Kerohanian Kelenteng Teng Swie Bio
Krian Tan Ie Ling alias Wiyono pada Jumat
lalu (20/1).
Berdasar cerita, jelas Wiyono, banyak nenek
moyang etnis Tionghoa yang datang dan
mendirikan rumah di wilayah Krian. Keturunan
mereka juga membuka bisnis. Sebab, Krian
merupakan wilayah potensial. Lokasinya
tidak jauh dari Surabaya dan Gresik.
Saat berada di Krian, mereka belum memiliki
tempat ibadah. Padahal, banyak orang yang
ingin beribadah. Terpikirlah untuk membuat
tempat ibadah di sana. Patung dewa yang
mereka bawa langsung dari Tiongkok juga
diletakkan di sana.
Pada masa lalu, Krian memang dikenal
sebagai salah satu spot pecinan di wilayah
Kota Delta. Seiring dengan berjalannya waktu,
tidak banyak peninggalan jejaknya yang bisa
ditelusuri. Berdirinya Kelenteng Teng Swie
Bio pada awal abad ke-19 itu menjadi salah
satu bukti yang masih tersisa.
Hingga kini, kelenteng tersebut masih
didatangi warga Tionghoa untuk beribadah.
Tidak hanya dari Krian, umat juga berdatangan
dari Prambon, Balongbendo, Wonoayu, Taman,
sebagian wilayah Surabaya, dan Gresik.
Beberapa pekerja asing dari Tiongkok juga
datang ke kelenteng ini untuk beribadah.
’’Di Krian ini kan banyak pabrik. Banyak
juga pekerjanya yang dari Tiongkok. Mereka
biasanya ke sini kalau ibadah,’’ terang Ketua
Umum Kelenteng Teng Swie Bio Krian Lim
Lie Ing alias Liliana Anggraheni.
MINGGU 22 JANUARI 2017 31
Hingga kini banyak toko milik warga Tionghoa
yang bertebaran di Krian. ’’Di sini kadang
jam 21.00 baru tutup tokonya. Mereka baru
bisa datang ibadah (setelah toko tutup, Red),
menyusul ke kelenteng,’’ lanjut perempuan
kelahiran Krian, 24 Maret 1951, itu.
Jumat lalu, umat memadati kelenteng untuk
melaksanakan sembahyang song shen atau
mengantarkan dewa ke langit. Ibadah khusus
yang diadakan seminggu sebelum tibanya
Tahun Baru Imlek itu dimulai tepat pukul
21.00. Jiang Min Jia Yessica bertindak selaku
pemimpin sembahyang.
Setelah ibadah song shen selesai, selanjutnya
adalah pembersihan dan perbaikan kelenteng.
Semuanya dilakukan bersama-sama atau
kerja bakti sampai sehari menjelang Imlek
pada 28 Januari.
’’Pada 27 Januari malam, ada tradisi Chuxi
untuk menyambut tahun baru,’’ kata Liliana.
Beragam acara diadakan. Mulai penampilan
kesenian dari anak-anak sampai pembagian
door prize. Pada 28 Januari pagi, ada semba-
hyang lagi. Sembahyang bersama juga
dilakukan pada 30 Januari untuk menyambut
turunnya dewa. Lalu, pada 4 Februari biasanya
ada penjelasan tentang keberuntungan
berdasar shio, 5 Februari untuk sembahyang
tolak bala, dan ’’gongnya’’ pada 11 Februari.
Yakni, Cap Go Meh yang dirayakan 15 hari
setelah Tahun Baru Imlek.
’’Ini puncaknya, sangat ramai, ratusan
umat juga simpatisan hadir. Ada panggungnya
dan sajian makanan khas sayur lodeh,’’ jelas
ketua umum Kelenteng Krian sejak 2006
itu. Wujud toleransi beragama tampak jelas
di sana. ’’Dari perwakilan gereja ada, dari
Islam ada, Hindu juga. Sejak dulu ramai
dari kalangan mana pun,’’ jelas Liliana.
Menurut dia, semua bebas datang. Biasanya
anak-anak sekitar Krian beramai-ramai
menikmati panggung hiburan. Sekaligus,
menanti pembagian angpao. ’’Tahun ini
ada pertunjukan sulap seperti biasanya dan
games,’’ katanya.
Dalam keseharian, kelenteng itu juga
memfasilitasi les bahasa Mandarin. Les
tersebut dilaksanakan tiga kali dalam
seminggu di lantai 2. Warga yang tertarik
dengan senam yoga dan pingpong juga
diberi waktu khusus. (uzi/c7/pri)

  


  
 
 Dokumen ini teregistrasi hanya untuk Sdr/Sdri : Apakabarblitar - email: apakabarblitar@gmail.com , Dilarang menyebarluaskan dokumen ini !!!

32 MINGGU 22 JANUARI 2017 JJELAJAH JENGGOLO

O SIDOARJO •

MILAD
Lebih Banyak Lomba
dan Tambah Meriah
Gagal Kawal
SIDOARJO – Halaman SD Muhammadiyah 1 Krian
cukup ramai kemarin (21/1). Beragam kegiatan
diadakan untuk siswa-siswa TK dan SD. Selain dari
Sidoarjo, mereka berasal dari Gresik, Surabaya,
Mojokerto, dan Lamongan.
Target Pusat
Sebelumnya, ribuan peserta pesta kreasi juga
menggelar karnaval. Pakaian yang dikenakan harus
10,71 Persen Kusta Serang Anak-Anak
tematik dan berbahan daur ulang. Misalnya, pakaian
dengan hiasan plastik bekas, cosplay dari kardus bekas, SIDOARJO – Hari Kusta Nasional
dan mahkota dari koran bekas. yang jatuh pada 25 Januari harus
’’Ini dalam rangka Milad Ke-17 SD Muhammadiyah 1 menjadi peringatan bagi masyarakat
Krian. Salah satunya, lomba karnaval dengan Kota Delta. Ternyata, penyakit
memanfaatkan barang bekas,’’ jelas Kepala SD yang dipicu bakteri Mycobacterium
Muhammadiyah 1 Krian Pristiandi Teguh Cahya. leprae itu masih kerap muncul.
Menurut dia, anak-anak harus dilatih sejak dini Dalam setahun terakhir, Dinas
berkreasi menggunakan barang yang tidak dilirik Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo
orang. Sampah akan menjadi berkah jika bisa mencatat 56 kasus baru.
dikreasikan dengan baik. ’’Sekarang sampah Kepala Bidang Pengendalian
membeludak. Anak-anak harus diajak berpikir untuk Penyakit dan Penyehatan Ling-
memanfaatkannya,’’ kata Teguh. Peserta dengan kungan (P2PL) Dinkes Sidoarjo
kostum terunik dan terbaik mendapatkan hadiah dr Edi Susanto menyatakan, angka
menarik. Di antaranya, lemari dan kulkas. kasus baru yang terjadi pada anak-
Selain karnaval, beragam lomba khusus anak TK anak cukup memprihatinkan.
diadakan. Misalnya, mewarnai dengan tema bangga Yakni, mencapai 10,71 persen dari
menjadi anak Indonesia, membuat seni kolase bertema total kasus baru. Padahal, target
ikan hias, dan menggambar dengan tema kebersihan nasional hanya 5 persen. ’’Enam
lingkungan. Ada juga pemilihan dai cilik (pildacil) yang di antara 56 kasus itu adalah anak-
mengusung tema menjaga silaturahmi dengan sesama, anak,’’ katanya kemarin (21/1).
lomba mendongeng, serta fashion show Islami. Kusta pada anak dapat dideteksi
’’Lombanya banyak dan lebih meriah daripada melalui screening. Biasanya, anak
tahun-tahun sebelumnya,’’ ujar Ketua Pelaksana Haidar menderita kusta karena ditulari
Abdillah. Peserta dan pengunjung juga menikmati bazar keluarga. ’’Untuk setiap anak
dengan puluhan stan yang menjual beragam kreasi yang terkena kusta, kami lakukan
siswa dan sekolah. Mulai boneka, bantal-bantal unik, PE (penyelidikan epidemiologi,
hingga olahan makanan. ’’Kami ikutkan semua biar Red). Sangat mungkin salah satu
anak-anak ini bisa belajar dengan kompetisi semacam anggota keluarganya juga terkena
ini,’’ ucap Kepala TK Dharma Wanita Persatuan kusta,’’ ujarnya.
Terungkulon 2 Dwi Susiyanti. (uzi/c23/pri) Edi menjelaskan, 12 di antara
56 anak sudah mengalami keca-
catan tingkat II pada tubuh. Kondisi
tersebut dipicu pengobatan kusta
yang terlambat. ’’Petugas terlambat
mendeteksi karena pasien terlalu
menutup diri,’’ jelasnya.
Dia melanjutkan, banyak penderita
kusta yang sudah berobat. Berdasar
data di dinkes, 53 penderita kusta
Refresh Monumen Adipura basah pada 2014 telah menjalani
pengobatan. Sebanyak 31 di
antaranya selesai berobat. Sisanya,
Tiga pekerja sedang membongkar bagian atas Monumen Adipura di ada yang meninggal, drop out, dan
bundaran Taman Pinang Indah Jumat lalu (20/1). Tiga pekerja itu adalah (dari pindah dari Sidoarjo. Sementara
kiri) Rifai, Moch. Mona, dan Imam Fauzi. Monumen tersebut akan direnovasi itu, 12 penderita kusta kering sudah
karena konstruksinya sudah goyah. Selama empat tahun berturut-turut, diobati. Bahkan, sebelas di antaranya
Sidoarjo meraih adipura. Yakni, penghargaan dari pemerintah pusat kepada sembuh. ’’Tetapi, yang cacat biasanya
kota yang dinilai bersih dan rapi. (boy/c18/pri) tetap tidak bisa disembuhkan atau
cacat seumur hidup,’’ tuturnya.
FIRMA ZUHDI/JAWA POS Edi menyebutkan, anggapan
TAMPIL HEBOH: Siswa-siswi antusias mengikuti karnaval dalam kusta sebagai penyakit kutukan
peringatan Milad SD Muhammadiyah 1 Krian kemarin. belum sepenuhnya hilang. Jadi,
BOY SLAMET/JAWA POS
KASUS KUSTA
DI KOTA DELTA
2014
Menjalani
pengobatan: Sembuh:
53 kasus 31 kasus
2015
Menjalani Sembuh:
pengobatan: 11 kasus
12 kasus
2016
Temuan baru: 56 kasus
Sumber: Dinkes Sidoarjo GRAFIS: ERIE DINI/JAWA POS
banyak penderita yang memilih
mengurung diri. Padahal,
penyakit itu memang sangat
menular. Kusta dapat ditularkan
melalui droplet atau cipratan
air liur. ’’Masih ada stigma. Ini
membuat kami sulit mendeteksi
sejak dini,’’ katanya.
Dia menyatakan, kusta memiliki
masa inkubasi dua hingga lima
tahun. Jika kondisi kesehatan
baik, kuman akan tidur. Namun,
saat kondisi tubuh sedang buruk,
kuman bisa kembali hidup.
’’Penularannya harus kontak
(terjadi, Red) minimal 20 jam
per minggu,’’ ujarnya.
Edi menuturkan, salah satu
gejala kusta adalah munculnya
bercak putih atau merah pada
kulit. Selain itu, terjadi gangguan
fungsi saraf. ’’Agar lebih jelas,
harus ada pemeriksaan BTA
positif (pengambilan jaringan
kulit pasien, Red),’’ terangnya.
Kusta sejatinya bisa diobati dengan
multidrug theraphy. Untuk kusta
kering, dibutuhkan pengobatan
enam hingga sembilan bulan.
Sementara itu, penderita kusta
basah perlu berobat sembilan
hingga 18 bulan. ’’Pengobatan kusta
harus rutin. Gratis di puskesmas,’’
ucapnya. (ayu/c18/pri)

370748
 Dokumen ini teregistrasi hanya untuk Sdr/Sdri : Apakabarblitar - email: apakabarblitar@gmail.com , Dilarang menyebarluaskan dokumen ini !!!

• METROPOLIS GRESIK
G MINGGU 22 JANUARI 2017 33

Tunggu Juknis
Peruntukan WEP II
GRESIK – Pembangunan ge-
dung Wahana Ekspresi Puspone-
goro (WEP) tahap kedua hampir
beres. Tak lama lagi, gedung anyar
di sisi selatan waduk Tlogodendo
itu segera dioperasikan.
Institusi pengelola telah diten-
tukan. Yakni, dinas pemuda
olahraga (dispora). Selain me-
nunggu tahap penyerahan dari
dinas PU, pengoperasian gedung
di belakang WEP tahap I tersebut
tinggal menunggu petunjuk
teknis pemakaian.
Sesuai proyeksi awal, bangunan
anyar yang tersambung dengan
WEP tahap satu itu bakal dijadikan
sentra kegiatan olahraga. ”Namun,
peruntukan lain masih menunggu
petunjuk teknis (juknis, Red)
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS penggunaan gedung,” kata Kepala
TUNGGU SERAH TERIMA: Pembangunan gedung WEP II masuk tahap akhir. Sarana ini bisa difungsikan sebelum Maret. Dispora Jairuddin kemarin.
Bagaimana dengan kondisi
bangunan? Secara fisik, kondisi
WEP diklaim sudah layak diguna-
kan. Dengan begitu, sebelum
Maret, gedung tersebut bisa difung-
sikan. ”Kami tinggal kembali ber-
koordinasi dengan dinas PU soal
progres terakhir. Termasuk teknis
serah terimanya,” ujarnya.
Proyek pembangunan WEP II
memang sempat mangkrak cukup
lama. Seharusnya bangunan itu
selesai pada akhir 2015. Namun,
tidak bisa difungsikan gara-gara
kondisi yang belum layak pakai
karena sejumlah kerusakan
setelah proyek. Akhirnya, pemkab
melanjutkan pembangunan
WEP pada pertengahan 2016.
Saat ini penyelesaian konstruksi
gedung tersebut memasuki tahap
akhir. (ris/c16/ai)

Warga Memblokade Jalan Roomo

Kesal dengan
Dump Truck
GRESIK – Jalan Raya Roomo,
yang menghubungkan Gresik
Kota–Manyar, lumpuh Jumat
malam (20/1). Ratusan warga
Kelurahan Tlogopojok, Gresik,
memenuhi badan jalan. Mereka
melakukan blokade di jalan
nasional itu.
Sebuah portal dari kayu dipalang
di tengah-tengah jalan. Akibatnya,
lalu-lalang kendaraan pun
terhenti sejak pukul 19.00. Antrean
kendaraan mengular hingga 3
kilometer. ’’Kami tidak akan
membuka blokade sebelum ada
iktikad baik dari pihak proyek,’’
kata Salam, warga setempat.
Aksi tersebut merupakan reaksi
kekesalan warga karena banyak-
nya dump truck pengangkut
material yang berseliweran di
jalan itu. Dampaknya, jalanan
penuh debu. Bahkan, saat hujan,
permukaan aspal menjadi licin
akibat banyaknya bongkahan
tanah yang jatuh di badan jalan.
Kondisi tersebut kerap memicu
kecelakaan lalu lintas. ’’Dua hari
ini (Kamis dan Jumat, Red) ada
13 orang pengendara jatuh karena
jalan licin,’’ tutur Thohirin, tokoh
masyarakat setempat.
Laki-laki yang menjabat ketua
RT 2, RW 4, Kelurahan Tlogo-
pojok, itu menyampaikan, dump
truck pengangkut material wira-
wiri di jalan tersebut sejak dua
minggu. Puluhan truk meng-
angkut tanah uruk dari Desa
Giri, Kebomas, ke Kelurahan
Lumpur, Gresik. Awalnya, warga
tidak begitu hirau. Namun,
belakangan, banyak sopir dump
truck yang tidak tertib. Akibatnya,
banyak bongkahan tanah yang
berjatuhan di badan jalan. Saat
hujan, jalan pun berubah men-
jadi licin. ’’Warga kesal sudah
diingatkan berkali-kali, tapi be-
gini terus,’’ ucapnya.
Emosi warga mulai mereda
setelah mencapai kesepakatan
dengan pihak proyek. Malam
itu juga, sejumlah pekerja me-
lakukan aksi bersih-bersih jalan.
Gundukan tanah yang menempel
di permukaan aspal pun
dibersihkan. Sehingga pukul
23.00, lalu-lintas di Jalan Roomo
kembali normal. ’’Setiap hari,
kami turunkan tim khusus untuk
membersihkan aspal,” kata
Susianto, pimpinan proyek.
Dia mengaku sudah berkoor-
dinasi dengan pihak kelurahan
dan RT/RW setempat. Dia pun
berjanji untuk lebih tertib. Misal-
nya, memasang alat penutup
bak truk sehingga bongkahan
material tidak berjatuhan. Selain
itu, pihaknya mengerahkan pe-
kerja untuk memberihkan aspal
dari bongkahan tanah.
’’Protes warga ini akan kami
sikapi dengan baik,’’ ujarnya.
Jumat malam puluhan aparat
Polsek Gresik Kota melakukan
penjagaan di akses tersebut.
Kapolsek Gresik Kota AKP Su-
yatmi menyatakan tetap meng-
antisipasi hal terburuk. Termasuk
kemungkinan adanya aksi pe-
rusakan oleh massa. ’’Kami ber-
syukur, aksi warga berjalan aman,’’
katanya. (mar/c19/ai)
SETELAH CAPAI KESEPAKATAN:
Pekerja proyek langsung
membersihkan Jalan Roomo
yang penuh gundukan tanah.
UMAR WIRAHADI/JAWA POS

H-2 Ultah, Ruby Siapkan Perbaikan Permanen

Tewas Kecelakaan Manyar–Sembayat
GRESIK – Duka keluarga Rifkaa
Oktavia Kholidia, 17, masih mele-- KERUSAKAN parah pada akses imbuhnya kemarin (21/1). nya, yang terjadi saat ini. Sistem
kat. Namun, jalanan Kota Pudakk Manyar–Sembayat mengubah Untuk merealisasikan upaya itu, drainase di sepanjang Jalan Raya
kembali memakan korban jiwa. a. pikiran Balai Besar Pelaksanaan saat ini Kepala BBPJN VIII I Ketut Manyar tidak berfungsi normal.
Kali ini, musibah dialami Rubyy Jalan Nasional (BBPJN) VIII. Instansi Darmawahana berkoordinasi Akibatnya, genangan air tidak bisa
Susanto. Lelaki yang kurang duaa tersebut langsung merencanakan dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) mengalir ke bagian hilir.
hari berulang tahun ke-38 itu te-- perbaikan permanen pada akses Bina Marga Kementerian Pekerjaan Kepala Dinas Pekerjaan Umum
was kecelakaan kemarin (21/1).. itu. Kabid Pembangunan BBPJN Umum dan Perumahan Rakyat (PU) Gresik Bambang Isdianto
Kesedihan terlihat di wajah h VIII Achmad Subki menjelaskan, (Kemen PUPR). Perbaikan per- menambahkan, perbaikan per-
Ainur Rofik. Saat ditemui di ruangg ada dua kemungkinan jenis manen diharapkan dapat disetujui manen sangat dibutuhkan di ruas
forensik kedokteran RSUD Ibnu u EKO HENDRI/JAWA POS perbaikan permanen. ”Bisa diaspal Kemen PUPR. Anggaran yang pantura. Termasuk Manyar–
Sina, tangannya gemetar. ’’Sayaa MENINGGAL: Kartu identitas Ruby. atau dibeton,” katanya. dibutuhkan diestimasi Rp 42 miliar. Sembayat. ’’Sebab, kalau hanya
mendekati pensiun dan tua. Di antara dua opsi tersebut, lan- ’’Anggaran itu diperuntukkan 2,5 perbaikan darurat, jalan pasti
Anggi Saputra Ibrahim belum
Sebenarnya saya ingin dia (Ruby, jut dia, BBPJN VIII, sepertinya, kilometer jalan,” jelasnya. cepat rusak lagi,” ujarnya.
merespons saat ditanya soal per-
Red) meneruskan pekerjaan,’’ memilih perbaikan permanen Selain badan jalan, perbaikan Berdasar pantauan Jawa Pos
kembangan kasus tersebut.
katanya. Lelaki 59 tahun itu dengan cara dibeton. Pertimbang- meliputi drainase di kiri-kanan kemarin (21/1), penimbunan su-
Teleponnya belum terangkat.
bekerja di perusahaan yang sama UMAR WIRAHADI/JAWA POS annya, teknik betonisasi lebih akses Manyar–Sembayat. Sistem dah sampai di depan portal Dusun
Begitu juga dengan Kanitlakalantas DARURAT: Pekerja melakukan pemadatan jalan dengan alat berat di
dengan anaknya. Mereka tercatat tahan lama. ’’Jika dibeton, keta- drainase yang buruk akan me- Banyutami, Desa Banyuwangi,
Polres Gresik Iptu Supriyono yang Dusun Banyutami, Desa Banyuwangi, Manyar.
sebagai pekerja di PT Petrokopindo hanan jalan lebih dari 20 tahun,” ningkatkan kerusakan jalan. Misal- Manyar. (mar/c16/ai)
tak merespons. (hen/c17/ai)
Cipta Selaras (PT Petrokimia
Gresik Group).
Peristiwa yang menimpa Ruby
terjadi pukul 10.00 kemarin (21/1).
Awalnya, dia datang ke kantor
karena mendapat tugas ke luar
perusahaan. Namun, saat mele-
wati Jalan Raya Manyar, Desa
Meduran, musibah menimpa.
Saat itu, Ruby melaju dari arah
Meduran ke Tlogopojok. Dia
mengendarai motor Yamaha
Jupiter nopol S 6355 HM.
Sesampai di lokasi kejadian, Ruby
berniat menyalip sebuah truk
tronton melalui sisi kiri. Kendaraan
yang memuat pupuk itu disopiri
Winarji, warga Bojonegoro. Nah,
saat menyalip mendadak, muncul
insiden. Kendaraan oleng tepat
di samping truk. Penyebab oleng
belum diketahui.
’’Korban lantas terjatuh ke kanan,
sedangkan motor terjungkal ke
kiri,’’ kata anggota Satlantas Polres
Gresik Aiptu Wiji Mulyono. Ruby
tewas di lokasi setelah masuk ke
kolong truk dan terlindas ban
belakang. Dia menderita luka
parah. ’’Sopir truk sempat lari.
Namun, tidak kabur,’’ tambah Wiji.
Winarji memilih menghindari
massa. Dia akhirnya menyerahkan
diri ke polisi. Saat ini, lelaki tersebut
masih menjalani pemeriksaan.
Berdasar catatan RSUD Ibnu
Sina, bulan ini tercatat enam
korban meninggal karena kecela-
kaan lalu lintas. Ada yang me-
ninggal di lokasi, ada pula yang
di rumah sakit. Salah satunya 370748
Rifka Oktavia Kholidia yang tewas
karena kecelakaan Kamis lalu
(19/1). Pelajar SMA itu adalah
korban tabrak lari. Sampai ke-
marin, pelaku belum terungkap.
Menurut sumber internal di
kepolisian, petugas telah meme-
riksa dua saksi. Namun, informasi
kurang valid. Saksi masih ragu
dengan penglihatannya. Petugas
bergerak dengan mencari mobil
tangki warna biru. ’’Namun,
hasilnya nihil,’’ ungkap sumber
Jawa Pos di kepolisian.
Kasatlantas Polres Gresik AKP
 Dokumen ini teregistrasi hanya untuk Sdr/Sdri : Apakabarblitar - email: apakabarblitar@gmail.com , Dilarang menyebarluaskan dokumen ini !!!

34 MINGGU 22 JANUARI 2017 GRESIK

G • METROPOLIS

Style Sesuai
Hobi dan
Karakter Wajah
GRESIK – Bermain bersama keponakan
pada akhir pekan memang selalu menye-
nangkan. Ada saja ulah mereka yang
bikin gemas. Begitu pula kerewelan-
kerewelan kecil yang tidak terduga.
Namun, hal itu justru merupakan sensasi
tersendiri bagi Trias Rizky Chuswanty.
Perempuan 23 tahun tersebut mengakui
kerap menghabiskan waktu bersama
dua keponakannya pada hari libur.
Misalnya kemarin (21/1). Memey,
sapaan akrab Trias Rizky Chuswanty,
mengajak Muhammad Faqih Rasya
Pratama dan Muhammad Arjuna Abrisam
bermain di taman depan rumah. Dia
sekaligus menunjukkan outfit of the day
(OOTD) untuk anak-anak yang bisa jadi
rekomendasi para mommy. ”Anak cowok
tetap perlu didandani biar kelihatan
kece,” ujarnya.
Best Fotogenic Top Model ITC Surabaya
2012 tersebut menuturkan, salah satu
patokan pemilihan baju untuk dua
ponakannya berdasar hobi dan karakter
wajah. Untuk Faqih, lebih ditonjolkan
sisi cool dan macho. Sebab, bocah 1,5
tahun itu suka dengan hal-hal yang
berbau sport.
Hal serupa diungkapkan mommy Faqih,
Listyawati. ”Memang style-nya dibuat
sporty. Sebab, Faqih suka banget sama
bola,” terangnya. Dia memadukan
beberapa fashion item untuk menghasilkan
tampilan sporty. Di antaranya, jaket kulit
cokelat dilengkapi bantalan elastis di
pinggang dan ujung pergelangan tangan.
”Kalau dipakai pas berkendara di jalan
atau musim hujan kayak sekarang, jaket
itu bisa menghangatkan badan,” tuturnya.
Kancing di leher dan kantong ritsleting
KEREN: Memey bersama dua keponakannya, Faqih (kiri) dan Arjuna.
di kanan kiri membuat jaket yang dipesan
khusus dari Garut tersebut memunculkan
kesan macho ketika dikenakan. Jaket
tersebut dipadu dengan kaus abu-abu,
jins hitam, dan sepatu bot navy.
Sementara itu, penampilan Arjuna lebih
sweet dan simpel. Sebab, karakter wajah
balita 9 bulan tersebut cute dan mudah
senyum. Kaus biru yang dipadu dengan
celana jins dan topi rajut abu-abu bertulisan
NURUL KOMARIYAH/JAWA POS
nama ”Arjuna” jadi pilihan. Juga, sepatu
kain bermotif army. ”Sering aku pakaikan
sweter bahan katun ataupun rajut buat
Arjuna,” tutur Dian Kusuma Wardani,
mommy Arjuna. (hay/c16/ai)
Penjualan
Roda Empat
Masih Lemah
Turun 15 Persen
GRESIK – Perusahaan otomotif
di Gresik menyambut awal tahun
dengan deg-degan. Penjualan
kendaraan roda empat masih
lemah. Penyebabnya cukup
kompleks.
’’Jika dibandingkan dengan
Desember 2016, penjualan saat
ini turun 15 persen,’’ ujar Kepala
Cabang Auto 2000 Gresik Darwin
Daruraharjo di sela-sela
launching produk baru Toyota
kemarin (21/1). Tahun lalu, pe-
rusahaan di Manyar itu mampu
menjual sekitar 50 kendaraan
per bulan. Dia menyatakan,
banyak faktor yang memenga-
ruhi penurunan tersebut.
Berkurangnya daya beli ma-
syarakat dipicu lesunya pere-
konomian dan kebijakan baru
dari pemerintah pusat. Kenaikan
biaya penerbitan STNK dan
BPKB ikut menurunkan minat
konsumen. Kondisi semakin
berat karena program masih
minim. ’’Diskon dan program
lainnya berpengaruh besar ter-
hadap penjualan. Nah, kami
baru bisa meluncurkan program
pada minggu terakhir bulan ini,’’
jelas Darwin. Meski begitu, lelaki
tambahnya.
Suami Sunia itu melanjutkan,
pihaknya tidak hanya mengan-
dalkan penjualan mobil baru.
Pembelian secara tukar tambah
bakal dimaksimalkan. Sebab,
minat masyarakat untuk mela-
ku kan sistem tersebut tidak
sedikit. ’’Untuk tukar tambah,
kami menggandeng perusahaan
lain, semacam agen penjualan
oto motif,’’ kata Darwin. Dia
menyebutkan, hasilnya cukup
positif. ’’Saya de ngar, mitra
saya mampu men ju al mobil
dengan sistem tukar tambah
rata-rata 18 unit per bulan. Itu
di Gresik saja,’’ imbuhnya.
Berdasar informasi, sistem tukar
tambah didorong pertambahan
penduduk. Banyak warga yang
memperbesar kapasitas mobilnya
karena jumlah anggota keluarga
bertambah. Mereka menambah
kursi demi kenyamanan saat
bepergian. ’’Perusahaan yang
tukar tambah juga tak sedikit.
Minimal, sepuluh mobil satu
perusahaan,’’ ucap Darwin.
Berbeda dengan perseorangan,
perusahaan lebih didorong faktor
peremajaan, terutama untuk
kendaraan niaga.

Aero Grezz, Kumpulan Para Instruktur Senam

GRESIK – Seorang instruktur senam
dituntut kreatif dan terus meng-update
gerakan sesuai dengan lagu yang saat ini
sedang populer. Kebutuhan itulah yang
mendorong sepuluh instruktur senam di
Violetta Health and Beauty Center memben-
tuk komunitas Aero Grezz. ”Dengan begini,
kami saling sharing dan berlatih gerakan
senam terbaru,” kata Bintang Rahma
Fadzilah, ketua komunitas.
Selain alasan tersebut, komunitas itu
terbentuk karena ingin menghasilkan
instruktur yang selalu siap maju mewakili
Gresik saat ada perlombaan senam.
”Mulanya sangat sulit mencari instruktur
yang mau ikut lomba,” paparnya.
Bintang lantas mengajak kawan-kawannya
sesama instruktur untuk bergabung dalam
komunitas tersebut. Tujuannya mengenali
potensi diri masing-masing. Ada yang
merupakan instruktur aerobik, senam
kegel, cha-cha dance, belly dance, zumba,
dan sebagainya.
Penjualan roda empat di Gresik
asal Jakarta itu optimistis dapat pada 2016 dinilai cukup pesat.
memenuhi target dari pusat Toyota mampu menjual 1.739
tahun ini. unit. Dalam sebulan, rata-rata
Perempuan yang juga merupakan Dia menilai daya beli masya- ada 450 mobil berpelat baru
instruktur senam aerobik itu menambah- rakat masih berpotensi mening- dari segala jenis atau merek.
kan, sepekan sekali para anggota komunitas kat. Kondisi tersebut tidak ter- Penjualan otomotif dipengaruhi
selalu menyempatkan diri untuk berkumpul lepas dari realisasi proyek-pro- pembebasan tanah untuk pro-
dan berlatih. Dipilihlah Jumat dengan yek sektor industri dan properti yek pembangunan. Misalnya,
durasi latihan selama 60 menit. Masing- tahun ini. Misalnya, pembang- pembangunan tol Sumo. Pen-
masing akan bergantian memimpin unan mal baru di depan RSUD jualan tahun lalu juga disokong
kawan-kawannya melakukan senam Ibnu Sina. ’’Mal jadi potensi pekerja BUMN dan petambak
sesuai keahlian masing-masing. un tuk tempat pameran,’’ kaya. (hen/c18/ai)
”Dengan tahu kapasitasnya, lebih
gampang kalau ada lomba senam jenis
tertentu siapa yang mesti dikirim,” papar
perempuan 37 tahun itu. Dalam setahun,
ada dua kali lomba tingkat provinsi.
Keaktifan mengikuti kompetisi senam
itu pun berbuah manis. Aero Grezz pernah
menyabet juara II dalam lomba senam
jantung tingkat provinsi 2013. Juga, juara
III senam Indonesia Jaya pada 2014. ”Ko-
munitas ini dibentuk juga agar masyarakat
tahu eksistensi kami, supaya kami lebih EKO HENDRI/JAWA POS
NURUL KOMARIYAH/JAWA POS berkibar lagi,” ungkap Echa, instruktur KEJAR TARGET: Deretan kendaraan roda empat yang baru dikirim ke
KOMPAK: Anggota komunitas Aero Grezz setelah senam bersama. senam kegel. (hay/c10/ai) Kantor Cabang Auto 2000 Gresik. Saat ini penjualan menurun.

MINGGU SEHAT
Bisa Cek dan
Konsultasi Kesehatan
GRESIK – Jika ingin menggali informasi
kesehatan, warga Kota Pudak tidak harus pergi ke
dokter, puskesmas, atau rumah sakit. Mereka
cukup datang ke acara Minggu Sehat Jawa Pos
yang berlangsung hari ini (22/1). Acara tersebut
bakal diisi kampanye hidup bebas penyakit.
Puskesmas Sukomulyo
akan membuka layanan
cek kesehatan gratis.
Mereka siap mendeteksi
segala penyakit dan
keluhan masyarakat.
Sebelumnya, warga bisa
mengawali acara dengan senam pagi yang dipandu
instruktur Persatuan Olahraga Pernapasan
Indonesia (PORPI). Ketika lelah, masyarakat bisa
menepi di pinggir jalan. Kuliner sehat dari pelaku
UMKM sudah menunggu. ’’Melalui Minggu Sehat,
kami ingin melayani masyarakat,’’ kata Kepala Dinas
Pemuda dan Olahraga (Dispora) Gresik Jaerudin
kemarin (21/1).
Dia menjelaskan, kegiatan yang dihelat di
Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) itu bukan
hanya untuk masyarakat kota. Dia ingin warga
yang tinggal di pedesaan juga turut memiliki.
Pendidikan hidup sehat bakal dipamerkan KBM
NU Ngampel. Anak-anak usia dini akan mempera-
gakan senam gerak badan. Mereka siap mengajak
pengunjung untuk berjingkrak-jingkrak. Ada
delapan tarian menarik yang bakal dipamerkan.
Yakni, tari monyet, tari cindai, tari topi, tari kelinci,
tari gembira, tari anak kambing, tari dudidam, dan
tari pak dengkek. Semuanya merupakan produk
kreatif sekolah. ’’Pokoknya dijamin asyik,’’ papar
Bryan Octariano, koordinator acara Jawa Pos.
Pengunjung yang ingin membeli otomotif pun
tidak perlu khawatir. Yamaha sudah menyiapkan
kebutuhan pembelian. Belum lagi kesempatan
mencoba (test drive) mobil Calya dari diler Auto
2000 Manyar. (hen/c15/ai) 370748
 Dokumen ini teregistrasi hanya untuk Sdr/Sdri : Apakabarblitar - email: apakabarblitar@gmail.com , Dilarang menyebarluaskan dokumen ini !!!
• METROPOLIS
Kejar Agen Penyalur PSK Asing
■ KEJAR...
Sambungan dari hal 25
Mereka ditangkap pada operasi
yang berlangsung Kamis
malam.
Saat ini enam WNA tersebut
tinggal di rumah detensi imigrasi
(rudenim). Banyak dugaan yang
harus diperiksa ulang kepada
mereka. Salah satunya soal praktik
gigolo dan perdagangan perem-
puan. ”Butuh waktu untuk mem-
buktikan dugaan itu,” katanya.
Imigrasi akan memanggil spo-
nsor tiga perempuan Thailand
yang dipekerjakan di tempat
hiburan malam tersebut. ”Kami
akan kroscek keterangan WNA
dengan manajemen,” ucapnya.
Kasus per kasus pelanggaran yang
dilakukan WNA itu memang diteliti
cermat. Sebab, hukuman yang
diterima pelanggar bukan ”sekadar”
deportasi. Sebagai lembaga yang
punya wewenang menyidik, imigrasi
bisa ”mengantarkan” para pelanggar
ke meja hukum.
Salah satu yang cukup pelik
adalah problem pada ZF, pe-
ngungsi Afghanistan yang di-
tangkap pada Kamis malam
(19/1). Sebab, para pengungsi
ada di bawah pengawasan
International Organization for
Migration (IOM). Pemerintah
tidak bisa langsung menindak
para pengungsi itu. ”Kami
terhalang aturan untuk mener-
Yang Keberatan Bisa Minta Keringanan
■ BOLEH...
Sambungan dari hal 25
Orang tua murid diimbau agar
membukakan rekening Bank Jatim
untuk anak-anaknya. Tujuannya,
pembayaran SPP bisa langsung
ditransfer melalui bank.
Tenggat pembayaran SPP
Januari ditunggu hingga akhir
bulan. Pada bulan-bulan berikut-
nya, jatuh tempo pembayaran
pada tanggal 10.
Namun, bagi orang tua murid
yang merasa sulit membayar
melalui bank, pihak sekolah
menyediakan layanan pembaya-
ran SPP. Kemudian, petugas sekolah
yang menyetorkan SPP tersebut
ke bank. ’’Ini untuk kemudahan
pembayaran,’’ ujar Kepala SMAN
16 Surabaya Hari Sutanto.
Besaran SPP Rp 150 ribu tersebut
sudah melalui proses musyawarah
dengan seluruh kepala SMA di
Surabaya. Komite sekolah juga
menyetujuinya setelah pihak
sekolah memberikan alasan
tentang penetapan besaran itu.
Menurut Hari, sekolah cukup
kewalahan jika SPP harus sesuai
dengan SE gubernur. Yakni, Rp
135 ribu. Padahal, bantuan
operasional pendidikan daerah
(bopda) yang selama ini didapat
dari Pemkot Surabaya mencapai
Rp 152 ribu. Pengeluaran untuk
listrik dan air juga ditanggung
pemkot. Sementara itu, sekarang
sekolah harus membiayai
pengeluarannya sendiri. Baik
listrik, air, gaji GTT/PTT, maupun
biaya operasional sekolah
lainnya.
Karena itu, dengan persetujuan
dari Kepala Cabang Dinas Pen-
didikan Jatim di Surabaya Sukar-
yanto, sekolah menetapkan SPP
sebesar Rp 150 ribu. ’’Ini juga
untuk membantu siswa dari
Ingin Bekerja Sama dengan Para Desainer
■ RANCANG...
Sambungan dari hal 25
Dalam benak Agung sudah
terpikir bahwa baju yang akan
didesain berbeda dengan keba-
nyakan baju biasanya. Bagian
kanan dan kiri baju tidak dijahit.
Dengan begitu, pasien cukup
memasukkan kepalanya ke
lubang leher baju.
Pasti terbayang bahwa baju
akan terlihat tidak normal karena
kanan-kirinya tidak dijahit.
Tunggu dulu! Bagian kanan dan
kiri diberi ’’kancing’’. Tentu tidak
memakai kancing kecil yang
harus ditelusupkan ke dalam
lubang sempit.
Mula-mula, pria asli Jogjakarta
tersebut memasang kancing
magnet. ”Tapi, kalau magnet
akan susah untuk pencuciannya,”
jelas Agung. Akhirnya dipilih
kancing velcro. Kancing jenis
tersebut cukup mudah digunakan
oleh mereka yang memiliki
keterbatasan gerak. ”Cukup
diusap, kancingnya akan saling
menempel,” imbuh Agung. Velcro
memakai sistem pengait antara
bidang kasar dan bidang halus.
Seperti biasa dipakai pada sepatu
anak-anak nontali. Kalau dibuka,
bunyinya krek...
tib kan mereka,” kata Kepala
Imigrasi Kelas I Khusus Sura-
baya Agus Widjaja.
Pengungsi memang bisa dibawa
ke ranah hukum apabila yang
bersangkutan berurusan dengan
hukum. Karena itu, tim dari imi-
grasi terus melakukan penyeli-
dikan. Apabila ZF diketahui
melakukan aksi jual beli seperti
gigolo, tim akan menyeret ke ranah
pidana. ”Pada posisi seperti itu,
mereka bisa ditindak,” ujarnya.
Awi –sapaan akrab Agus Widjaja–
mengatakan bahwa pengungsi
tersebut menunggu negara
pemberi suaka. Dahulu banyak
negara yang mengobral suaka
tersebut. Pengungsi itu menunggu
suaka dari negara yang dituju.
Kini suaka mulai jarang diberikan.
Australia yang dikenal cukup
sering memberikan suaka mulai
enggan.
Akibatnya, pengungsi bertahan
di penampungan. Salah satunya
di kawasan Puspa Agro, Sidoarjo.
Mereka yang berjumlah lebih
dari 180 orang menganggur.
Mereka tidak boleh bekerja. Hanya
boleh beraktivitas di area penam-
pungan.
Jam keluar mereka juga dibatasi,
yakni pukul 05.00 hingga 19.00.
Aspek keuangan juga ditanggung
UNHCR melalui IOM. Apabila
mereka melanggar aturan, hanya
IOM yang berhak menindak.
Pemerintah memasrahkan kepada
keluarga miskin di sekolah kami,’’
tuturnya.
Saat ini jumlah keseluruhan
siswa di SMAN 16, misalnya,
1.143 anak. Yang masuk melalui
jalur mitra warga sebanyak 57
anak. Itu berarti yang membayar
SPP sebanyak 1.086 siswa. Dana
BOS dari pemerintah pusat se-
besar Rp 150 ribu per anak. Jika
ditotal pendapatan dari SPP dan
BOS, jumlah yang diterima
sekolah mencapai Rp 3,5 miliar.
’’Pendapatan kami turun 20
persen. Jadi, harus dicukup-
cukupkan,’’ ungkapnya.
Untuk itu, Hari berharap wali
murid berpartisipasi membantu
operasional sekolah. Caranya
dengan membayar SPP sesuai
besaran yang telah ditentukan.
Namun, wali murid dari jalur
mitra warga tetap digratiskan.
Pihak sekolah juga akan
menyurvei lagi jika ada wali murid
yang tidak mampu.
Bukan hanya itu. Orang tua
murid juga diperkenankan mem-
berikan sumbangan dalam bentuk
selain SPP. Yakni, sumbangan
dengan jumlah besaran yang tidak
ditentukan. Dana itu disalurkan
melalui bendahara komite sekolah.
Waktu pembayarannya tidak
ditetapkan. ’’Nanti ada form sum-
bangan yang akan dibagikan ke
orang tua, mereka juga sudah
tahu kemampuan sekolah,’’
imbuhnya.
Menyumbang sukarela, menurut
Hari, sudah dilakukan siswa-siswa
kelas XII. Khususnya dalam
pelaksanaan bimbingan belajar.
Dana yang terkumpul dikoordinasi
wali kelas untuk memenuhi
kebutuhan penunjang belajar.
Misalnya, kebutuhan fotokopi
materi soal-soal yang diberikan
kepada anak-anak.
Secara terpisah, SMKN 1 Sura-
Agung membuat dua jenis baju.
Satu untuk baju nonformal dan
satu lagi baju batik. Baju tersebut
tidak hanya didesain untuk laki-
laki. Bahkan, perempuan berhijab
pun bisa. ”Tinggal disesuaikan
saja panjang lengannya,” tutur
alumnus Pendidikan Fisika
Universitas Sanata Dharma
Jogjakarta tersebut.
Kini hak paten baju itu tengah
diurus. Agung, Valen, dan Hasan
sepakat bahwa baju tersebut
akan memiliki label MHM. Label
itu diambil dari singkatan nama
Hasan.
Setelah hak paten diterbitkan,
mereka berniat untuk mempro-
duksinya dalam jumlah besar.
”Harapannya, seluruh yang me-
ngalami kesulitan bagian tangan
bisa memiliki baju yang memu-
dahkan mereka,” ucap Agung.
Sebelum dipatenkan, baju di-
cobakan untuk pasien stroke.
Jika baju dianggap berhasil,
Agung dan Valen berencana
untuk membuat celana. Celana
dibuat agar ramah terhadap
mereka yang sulit menggerakkan
kaki. Namun, Agung mengaku
belum memiliki gambaran bentuk
celana itu bakal seperti apa.
Agung memang tidak punya
background desainer. Kemam-
SAMBUNGAN
lembaga tersebut.
Awi sering menerima aduan dari
masyarakat. Perilaku pengungsi
membuat masyarakat resah. Aduan
itu diteruskan ke IOM. Hingga
kini belum terlihat respons terhadap
aduan tersebut.
Pria asal Bangil, Pasuruan, itu
menceritakan salah satu kasus
yang terjadi pada November
2016. Mustafa Ghulami, salah
seorang anggota refugee, harus
dibawa ke RSJ dr Radjiman
Wediodiningrat. Dia sempat
membuat gaduh di permukiman
masyarakat.
Pada posisi seperti itu, IOM
tidak bisa membantah. Dia harus
mengikuti aturan hukum yang
berlaku. Setelah diperiksa polisi,
Mustafa diperiksa kejiwaan di
rumah sakit tersebut. Hasilnya,
Mustafa mengalami gangguan
jiwa. ”Perilaku seperti itu
membuat masyarakat jenuh dan
sering menyalahkan imigrasi,
padahal bukan wewenang kami,”
tegas dia.
Dia berharap ada regulasi yang
mengatur refugee. Mereka warga
negara asing yang tinggal di
Indonesia. Sepatutnya mereka
harus ditindak sesuai hukum
yang berlaku. ”Tanpa regulasi
itu, refugee seperti kebal hukum,”
ungkap dia.
Awi yakin banyak WNA lain
yang juga bekerja pada lingkup
prostitusi di tempat-tempat
baya mengadakan kegiatan serupa.
Mereka mengumpulkan seluruh
wali murid untuk menyampaikan
aturan baru terkait dengan
pembayaran SPP. Berbeda dengan
SMA, SMK seluruh Surabaya
menetapkan besaran biaya
sumbangan sesuai dengan SE
gubernur. Yakni, Rp 175 ribu untuk
jurusan nonteknik dan Rp 215
ribu untuk jurusan teknik.
Kepala SMKN 1 Surabaya
Bahrun mengatakan, SMK tidak
meminta kenaikan SPP dengan
alasan agar tidak memberatkan
orang tua siswa. Sebelumnya
mereka menyekolahkan anak
dengan gratis, sedangkan
sekarang diwajibkan untuk
membayar. ’’Ini kan masih baru
biar mereka adaptasi dulu,’’
ucapnya.
Meski demikian, Bahrun me-
ngakui bahwa besaran SPP masih
kurang untuk mencukupi biaya
operasional sekolah. Apalagi,
jumlah siswa di SMKN 1 mencapai
3.049 anak. Jumlah mitra warga
sekitar 50 anak setiap angkatan.
Namun, sekolah tetap berusaha
memberikan pelayanan pendi-
dikan yang cukup bagi siswa.
’’Kalau ada kekurangan itu bisa
dibicarakan nanti,’’ imbuhnya.
Bahrun berharap, Senin (23/1)
wali murid sudah mulai membayar
SPP. Ketua MKKS SMKN Surabaya
itu tidak menentukan jatuh tempo
pembayaran SPP. Begitu pula pada
bulan-bulan selanjutnya. Hanya,
SPP harus dibayar setiap bulan.
Bukan hanya bagi orang tua
siswa yang mampu, pembayaran
SPP juga berlaku bagi mereka
yang mendaftar melalui jalur
mitra warga. Aturan itu berlaku
hingga petunjuk teknis dari
Pemprov Jatim terkait dengan
kriteria siswa tidak mampu
keluar.
puannya mendesain baju didapat-
kan dari proses otodidak. Dia
pun lebih menitikberatkan pada
fungsi baju itu sendiri. Bukan
model baju.
Lulus kuliah, Agung sempat
bekerja sesuai jurusannya. Dia
menjadi guru fisika. Namun,
tidak bertahan lama. Akhirnya
dia keluar dan bekerja di pabrik
konfeksi milik kakaknya. ”Akhirnya
fokus pada baju-baju pekerja
pabrik,” jelas Agung.
Baju yang dibuat Agung pun
tidak sembarangan. Misalnya,
ketika mendapat pesanan dari
pabrik makanan, dia mendesain
agar pakaian bisa menjaga
kebersihan makanan. ”Biasanya
pekerja pabrik makanan kan harus
memakai penutup rambut. Nah,
saya bikinkan yang langsung ada
tudung kepalanya,” ungkapnya.
Agung tidak hanya membuat
baju untuk manusia. Dia juga
pernah mendapat pesanan
membuat ’’baju’’ untuk mesin
pabrik. Ada sebagian mesin pada
pabrik yang harus diberi penutup.
Padahal, di toko-toko pakaian
atau butik, tidak ada yang menjual
baju untuk mesin.
Suami Wulansari Kusumawar-
dhani itu juga pernah mendapat
pesanan celana untuk sapi perah.
hiburan malam. Penelusuran
Jawa Pos (baca Metropolis Jawa
Pos kemarin, Red) sangat jelas.
Layanan pijat plus-plus yang
melibatkan WNA diberikan secara
terang-terangan. Di salah satu
tempat kebugaran di Surabaya
Selatan, sedikitnya ada empat
WNA asal Tiongkok. Tarif mereka
Rp 1,1 juta. Itu sudah termasuk
layanan prostitusi. Terapis
tersebut tidak bisa berbahasa
Indonesia. Mereka ke Indonesia
dengan tujuan berlibur. Karena
itu, paling lama berada Surabaya
tidak lebih dari enam bulan.
Penindakan terhadap terapis
asing cukup jarang dilakukan.
Kabarnya, tim penindakan
keimigrasian (dakim) malas
berurusan dengan orang yang di
belakang tempat hiburan tersebut.
Memang sudah menjadi rahasia
umum bahwa banyak pejabat dan
aparat yang sering berkunjung ke
tempat tersebut.
Namun, Awi menolak jika
dikaitkan dengan masalah itu.
Menurut dia, siapa pun berhak
menikmati layanan hiburan di
tempat tersebut. Tapi, tidak berarti
mereka menjadi beking praktik
prostitusi asing. Awi berusaha
profesional. ”Ada informasi, kami
tindak lanjuti. Dan terbukti ada
perempuan di tempat hiburan
itu,” katanya.
Ketua Komisi A DPRD Jatim
Freddy Poernomo ikut merasa
Setelah juknis keluar, rencananya
sekolah menyurvei ulang mereka
yang mendaftar melalui jalur
mitra warga. Begitu pula bagi
mereka yang masuk melalui jalur
reguler dan mendaftarkan diri
untuk dibebaskan dari biaya SPP.
’’Kalau memang benar-benar
tidak mampu, ya kami juga tidak
mungkin tutup mata,’’ ujarnya.
Kepala SMKN 10 Anisah me-
ngatakan, sekolah tetap terbuka
menerima usulan dari orang tua.
Termasuk jika ada wali murid yang
berkeberatan ketika harus mem-
bayar SPP. ”Tentu harus ada ko-
munikasi dengan sekolah. Intinya,
jika keberatan, orang tua bisa
melapor ke sekolah atau komite,”
terangnya.
Salah seorang wali murid yang
akan mengajukan keringanan
biaya SPP tersebut adalah Rohi-
mah (bukan nama sebenarnya).
Perempuan 48 tahun itu me-
ngatakan mengajukan keringa-
nan tersebut karena memiliki
dua tanggungan langsung. ”Anak
saya SMKN 10 jurusan multi-
media, sedangkan di SMKN 5
jurusan listrik. Jadi, kalau ditotal,
saya harus mengeluarkan Rp
430 ribu per bulan,” jelasnya.
Namun, terkait dengan keri-
nga nan tersebut, Rohimah
menyimpan keraguan. Sebab,
saat sosialisasi yang dia ikuti
di SMKN 5, wali murid men-
dapat surat pernyataan bahwa
mereka menyetujui dan sanggup
membayar SPP.
Perempuan yang berprofesi
sebagai guru SD tersebut me-
nya takan, saat ini untuk mem-
be sar k an kedua buah hatinya,
dirinya hanya mengandalkan
gaji bulanan yang tidak se-
be ra pa. ”Saya single parent.
Jadi cu ku p berat,” tuturnya.
(ant/elo/c7/dos)
Peternak ingin sapinya tidak pup
sembarangan agar susu yang
dihasilkan tetap steril. Agung pun
menceritakan desain celana untuk
sapi. Dia membuat celana tersebut
bisa mengalirkan kotoran sapi
tanpa terjatuh di lantai. ”Tentu
saya pertimbangkan juga kenya-
manan sapi. Kan dia pasti ber-
gerak,” ujar ayah dua anak itu.
Nah, bagaimana Agung men-
dapat model baju untuk selain
manusia? Pertama, dia membawa
meteran. Kemudian, dia me-
ngukur bagian demi bagian. Mirip
tukang jahit baju pada umumnya.
Saat mengukur itu, Agung me-
nemukan bentuk apa yang akan
dia buat. Lalu, dia mendesain
bentuknya dan menyerahkannya
ke pekerja bagian
370748 produksi.
Selain memperhatikan ukuran
yang pas, Agung memikirkan
kenyamanan atau fungsi pakaian
yang dibuatnya. Misalnya, celana
untuk sapi harus membuat si hewan
ternak tetap leluasa bergerak.
Agung menuturkan bahwa
dirinya akan terus berinovasi di
bidang konfeksi. ”Kalau ada
desainer yang mau bekerja sama,
mungkin baju-baju yang saya
buat juga akan memiliki bentuk
yang mengikuti model,” tuturnya.
(*/c7/dos)
risi dengan banyaknya berita
penangkapan WNA. Menurut
dia, banyaknya WNA masuk ke
Indonesia, khususnya Jatim, tidak
lepas dari regulasi yang lengah.
WNA masuk dengan cara mudah.
Dibersihkan setelah
Dewa-Dewa Pulang
■ RUPANG...
Sambungan dari hal 25
Umat kelenteng yang berlokasi
di Jalan Cokroaminoto tersebut
bergotong royong memandikan
sekitar 100 patung dewa. Misalnya,
Thian Shang Shen Mu (Dewi
Samudra), Dewa Kwan Kong, dan
Dewa Kong Tik Tjoen Ong (Dewa
Tuan Rumah dan Keberkahan).
Mulai yang berukuran besar hingga
yang cuma setinggi 20 sentimeter.
Seluruh patung dimandikan secara
bergantian.
Itu memang tradisi menyambut
Tahun Baru Imlek. ’’Kami lakukan
seminggu sebelum tahun baru,”
ujar Ikhsan Chandra, salah
seorang umat di Kelenteng Hong
San Ko Tee.
Pada momen song shen, para
dewa kembali ke kahyangan.
’’Mereka kembali untuk melaporkan
tingkah laku kita ke Tuhan,” terang
pria 56 tahun tersebut. ’’Baik sifat
yang buruk maupun yang baik,”
tambahnya.
Karena para dewa sudah ke
Kecepatan Angin
Capai 50–60 Km/Jam
■ AWAN...
Sambungan dari hal 25
Gumpalan itu semakin banyak
sehingga membuat langit gelap.
’’Kepekatan itu sudah bisa menjadi
tanda potensi hujan sangat tinggi,’’
katanya.
Sekitar pukul 15.30, hujan mulai
mengguyur wilayah Surabaya
Selatan dan Sidoarjo. Hujan disertai
angin kecang dan petir. Pada saat
yang sama, angin bertiup dari
barat daya ke timur laut. Awan
pun terdorong ke arah tersebut.
Akibatnya, Surabaya Tengah dan
Utara pun turut hujan.
Dalam hujan kemarin, kawasan
yang cukup parah berada di
sekitar Menanggal, Siwalankerto,
Waru, Buduran, dan Taman.
Hujan lebat disertai angin. Banyak
pengendara roda dua yang
Tahun Ini Tunjangan
PNS Pemkot Naik
SURABAYA – Ada kabar
gembira bagi pegawai negeri
sipil (PNS) yang bekerja di
Pemkot Surabaya. Tunjangan
PNS naik pada 2017. Hal
tersebut disampaikan Wali
Kota Surabaya Tri Rismaharini
saat menghadiri acara pera-
yaan Natal umat Kristiani
di Graha Sawunggaling ke-
marin (21/1).
Risma mengungkapkan
bahwa bayaran yang diterima
PNS perlu ditambah. Sebab,
selama ini APBD Surabaya
selalu naik. Dia merasa
peningkatan ekonomi Su-
rabaya merupakan hasil kerja
keras para PNS. ’’Tepuk
tangan semua kalau begini.
Nanti naik, gak boleh males
lho ya,’’ kata wali kota Sura-
baya yang memimpin di
periode keduanya itu.
Risma menerangkan, APBD
Surabaya kini mencapai Rp
8 triliun. Risma menganggap
dengan kekuatan anggaran
saat ini, kenaikan tunjangan
merupakan hal yang wajar.
Selama ini pemkot memang
memberikan gaji dan tun-
jangan yang cukup besar
untuk mereka. Namun, para
pegawai itu dituntut bekerja
keras. Pemkot juga membe-
rikan sanksi yang keras ke-
pada mereka bila melaku-
kan pelanggaran.
Dalam sambutannya, Risma
mengatakan bahwa PNS
harus profesional. Mereka
MINGGU 22 JANUARI 2017
”Landasan untuk menindak
belum kuat,” jelas Freddy.
Pemprov sudah memiliki Perda
Nomor 8 Tahun 2015. Perda
tersebut membahas pengawasan
tenaga kerja asing. Isinya dinilai
kahyangan, rupangnya diman-
dikan. ’’Nggak enak kan kalau
kita bersihkan saat dewa masih
ada. Nggak sopan,” jelasnya. Kerja
bakti pemandian patung dewa
itu dilakukan secara sukarela
oleh seluruh umat kelenteng
mulai pukul 08.00.
Mereka membersihkan dengan
sangat hati-hati. Layaknya me-
mandikan bayi. Pelan-pelan
dengan usapan tangan yang
lembut, patung dibasahi. Setelah
itu, masing-masing orang mem-
bersihkannya dengan kuas, sikat,
dan sabun wangi. Sabun diberikan
secara merata. ’’Saat memegang,
usahakan jangan sampai terbalik,”
kata Ikhsan.
Seluruh alat dan bahan masih
baru. ’’Sikat baru, kuas baru. Ini
untuk menghormati mereka,”
katanya. Setelah dirasa cukup
bersih, Ikhsan menjelaskan tahap
akhir pemandian. Yakni, mem-
bilasnya dengan air yang sudah
dicampur kelopak bunga mawar.
Hal tersebut dilakukan agar patung
mendapatkan wangi alami.
terpaksa menepi saat berkendara.
Itu dilakukan karena terpaan
angin cukup kencang. Hujan juga
mengakibatkan jarak pandang
berkurang.
Kebanyakan pengendara yang
melewati Jalan Ahmad Yani
mengurangi kecepatan. Di kawasan
lain terjadi hal yang sama. Misalnya
di kawasan Wiyung, Darmo Permai,
Gunung Anyar, dan middle east
ring road (MERR). Pengendara
tidak berani melaju kencang di
sepanjang jalan tersebut.
Genangan air juga muncul. Di
kawasan Darmo Indah, misalnya,
banjir mencapai 20 sentimeter.
Kondisi tersebut menghambat laju
kendaraan di sepanjang jalan itu.
Hari ini, lanjut Rizal, hujan
berintensitas ringan hingga sedang
masih terjadi. Perkiraan sementara,
hujan terjadi sore hingga malam.
Tepuk tangan
semua kalau
begini. Nanti
naik, gak boleh
males lho ya.”
Tri Rismaharini
Wali kota Surabaya
tidak boleh pilih kasih dalam
memberikan pelayanan.
Risma mengartikan pelaya-
nan yang diberikan sebagai
bentuk pertolongan kepada
sesama. Menolong tidak
harus kaya dulu. Dia men-
contohkan, perawat bisa
menolong orang untuk sem-
buh, sedangkan guru men-
cerdaskan anak. ’’Suatu saat
anak ini berhasil dan meng-
hidupi orang banyak. Lihat,
betapa mulianya pertolongan
seperti ini,’’ sebut alumnus
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) tersebut.
Kesuksesan Surabaya juga
perlu ditularkan ke daerah
lain. Risma menceritakan,
suatu saat dirinya dikunjungi
20 ibu jemaat gereja dari Pa-
pua. Mereka ingin belajar dari
Surabaya. Risma lalu meminta
ibu-ibu tersebut diajari
membuat berbagai macam
makanan. ’’Supaya yang
menjual bakso di sana bukan
35
tidak relevan dengan kebutuhan
masyarakat. Tahun ini perda
itu direvisi sesuai kebutuhan.
”Kami akan melibatkan imigrasi
untuk diskusi bersama,” jelasnya.
(riq/c10/dos)
Pria kelahiran Mojokerto
tersebut menambahkan bahwa
tradisi itu dulu dilakukan dengan
air teh. Kandungan teh dipercaya
bisa memerangi serangan debu
yang menempel. ’’Tapi, sekarang
sudah diganti dengan sabun,”
ujarnya. Meski begitu, perubahan
tersebut tidak mengubah makna
dan tujuan prosesi pemandian
patung dewa.
Menurut dia, para umat percaya
dengan memandikan patung
dewa, banyak manfaat yang
diperoleh mereka. ’’Doa-doa kami
dikabulkan. Sebab, Tahun Baru
Imlek identik dengan pengharapan
yang lebih baik pada tahun baru,”
jelas Ikhsan.
Tahun Baru Imlek pekan depan,
direncanakan ada sembahyang
bersama pada pukul 00.00. Per-
gantian hari ke awal tahun baru.
’’Ramai sekali. Biasanya silih
berganti,” ungkapnya. Lalu, yang
tidak pernah ketinggalan adalah
tradisi bagi-bagi angpao yang
dilakukan saat berkumpul bersama
keluarga. (bri/c7/dos)
Kecepatan angin dalam kondisi
normal sekitar 15 knot atau 30
kilometer per jam. Namun, pada
kondisi tertentu bisa lebih kencang,
yakni di angka 50–60 kilometer
per jam.
Aspek yang perlu diwaspadai
bukan angin yang cukup kencang.
Melainkan banyaknya awan CB
di udara. Awan tersebut sangat
berbahaya. Selain menjadi tanda
potensi hujan tinggi, awan CB sangat
membahayakan penerbangan,
yakni turbulensi di udara. Lalu,
untuk permukiman, dikhawatirkan
awan CB memunculkan angin
puting beliung.
Meski begitu, Rizal meminta
masyarakat tidak khawatir. Feno-
mena kemarin sore masih wajar.
Awan CB memang tebal, tapi
tidak sampai menimbulkan ce-
laka. (riq/c19/git)
orang luar Papua saja. Buktinya,
mereka bisa,’’ kata dia.
Selain itu, Risma melihat
potensi perikanan di daerah
Indonesia Timur. Risma ingin
hasil laut dari Papua dan
sekitarnya bisa masuk ke
Surabaya yang notabene kota
perdagangan. Di Papua misal-
nya, teripang dijual sangat
murah. Nelayan sulit mema-
sarkannya. Sementara itu, di
Surabaya teripang yang
dikumpulkan nelayan lokal
sudah diekspor ke Korea Se-
latan dan Amerika. ’’Padahal,
di Surabaya cuilik-cuilik (kecil-
kecil, Red). Di sana besar-
besar,’’ ujar Risma.
Romo Aloysius Agus Wijat-
miko yang memberikan
khotbah Natal menyebutkan,
di balik pemimpin yang
sukses, terdapat anak buah
yang hebat. Selama lima
tahun bertugas di Surabaya,
dia merasakan penghijauan
yang menonjol ketimbang
daerah lain. ’’Upaya peng-
hijauan yang terlihat sepele
ternyata berpengaruh besar
bagi daerah lain. Ini baru
contoh fisik. Belum yang
lain,’’ jelasnya.
Acara tersebut diakhiri
dengan menyalakan lilin
bersama. Seluruh lampu di
Graha Sawunggaling dima-
tikan. Kemudian, umat Kris-
tiani menyanyikan lagu ro-
hani Malam Kudus bersama-
sama. (sal/c7/git)
 Dokumen ini teregistrasi hanya untuk Sdr/Sdri : Apakabarblitar - email: apakabarblitar@gmail.com , Dilarang menyebarluaskan dokumen ini !!!

LIFESTYLE MINGGU 22 JANUARI TAHUN 2017 HALAMAN 36

KOMUNIKASI BISNIS

Fully Furnished, Bale Hinggil

Tampil Elok dan Mewah
Persembahkan Hunian
Premium dengan
Harga Terjangkau
HUNIAN bukan lagi sekadar tempat berteduh,
tetapi harus memiliki nilai tambah yang mening-
katkan prestise serta capital gain bagi penghuni
dan pemiliknya. Memiliki hunian premium
class dengan budget terbatas bukan lagi hal
yang mustahil karena Bale Hinggil Apartment
@ Surabaya siap membantu mewujudkannya.

Terdepan di Kelasnya
Bale Hinggil merupakan hunian prestisius
di kawasan elite Surabaya Timur, yakni nol
jalan MERR II-C. Keindahan desain dan
kekokohan struktur bangunan yang telah berdiri
menjadikan Bale Hinggil sebagai apartemen
yang terdepan di kelasnya. Jangan salah pilih. Investasikan dana Anda
Hadir dengan konsep green building, Bale secara tepat, aman, dan menguntungkan. MARKETING GALLERY
Hinggil memiliki desain lobi yang mewah, koridor Pastikan dan teliti sebelum menentukan
serta floor to floor yang lebih lebar dan tinggi,
sky garden, dan green pocket. Unit sudah fully
pilihan. Marketing Bale Hinggil siap men-
dampingi dan memberikan solusi tepat untuk
BALE HINGGIL
furnished dengan desain interior yang mewah. Ruko Icon 21 Blok S No 11–15
investasi Anda.
Semua faktor tersebut semakin meningkatkan Cukup investasi Rp 5 juta di awal, Anda telah Jl Dr Ir H Soekarno (MERR II-C), Surabaya
prestise bagi setiap penghuninya. menjadi investor hunian prestisius di Bale Telepon (031) 9900-5377, (031) 9900-5378
Hinggil. Berbagai pilihan paket investasi dapat
Investasi Superuntung dipilih sesuai budget tanpa mengganggu
Bagaimana tidak untung, nilai properti cashflow Anda.
MARKETING Ayen 0857-9075 3132
senantiasa meningkat dari waktu ke waktu Kesempatan terbatas, jangan sampai terlambat. Kadijo 0822-9975 7260 Jamil 081-852 5007
dan tidak pernah turun. Tidak ada kata rugi Dapatkan paket spesial awal tahun. Segera Widodo 0823-3236 3699 Nike 0813-3307 3437
dalam investasi apartemen, asal tepat dalam datang dan hubungi Marketing Gallery Bale Yenny 0821-4030 2348 Andrey 0857-3188 5284
TINGKATKAN PRESTISE: Memiliki hunian premium class dengan bujet
terbatas bukan lagi hal yang mustahil di Bale Hinggil. Unit sudah fully memilih. Tingkat marketabilitas ditentukan Hinggil untuk mendapatkan informasi lebih
furnished dengan desain interior yang mewah. lokasi dan kualitas apartemen. lanjut. (ran) www.balehinggil.com

BERANJAK
DEWASA: Tina Toon
Jaga Pola Hidup,
Rajin Cuci Muka
saat menyanyi.
Dia mengaku rajin
membersihkan
wajah.

Cara Tina Toon agar Kulit Segarr Empat Tip

SURABAYA – Menjadi penyanyi memiliki banyakk
tuntutan. Selain kemampuan, mereka haruss
menjaga penampilan. Terutama wajah. h.
Khusus Kulit
Itulah yang dirasakan penyanyi Agustinaa Menggunakan
make-up minimalis
Hermanto atau yang lebih dikenal dengan n
Tina Toon. Kemarin (21/1) dia a Rajin berolahraga dan
mengatur pola makan
membagikan tip agar wajah terlihatt
selalu fresh dalam event yang g Sebulan sekali
menjalani perawatan
diselenggarakan New Life e di salon
Beauty Clinic di Rich Palacee
Memastikan wajah
Hotel Ballroom. selalu bersih
Menurut Tina, wajah yangg
fresh membuat dirinya semakin percayaa
diri. Pikirannya pun lebih tenang. Tentu,
u, FRESH: Tina Toon
kondisi itu membantunya dalam m sempat mendapatkan
kesibukan sebagai penyanyi. Ibaratt pelayanan laser
kebutuhan wajib, perempuan 23 3 scanning wajah dengan
tahun tersebut selalu menjaga a arahan dokter Lany Toar
wajahnya terlihat sehat dan cantik.
k. di Rich Palace kemarin.
’’Kalau aku nggak perlu mahal-- GHOFUUR EKA/JAWA POS

mahal sampai ke luar negeri,’’
jelas pelantun single Baby itu.
Kalau begitu, apa saja aktivi-
tasnya? Tina suka berolahraga.
Dia rutin nge-gym atau sekadar
berlari mengelilingi kompleks
perumahan setiap hari. Sebab,
menurut dia, olahraga rutin
memberikan banyak manfaat bagi
tubuh. Termasuk wajah. ’’Jadi, kelihatan
segar, tapi yang menyehatkan,’’ kata perempuan
kelahiran Jakarta, 20 Agustus 1993, tersebut.
Rajin berolahraga saja belum cukup. Dia me-
ngimbanginya dengan pola makan sehat. Misalnya,
mengurangi konsumsi makanan berminyak. Lalu,
Tina juga mengaku meminum air putih secara
teratur. ’’Hidup sehat itu memberikan efek banget
ke penampilan,’’ ungkap Tina.
Selain berolahraga, dia menjaga kebersihan
dengan rajin mencuci wajah. Tina lantas memijat-
mijat wajah. Hal tersebut terbilang efektif. Dia
mencuci muka sebelum tidur, akan pergi, dan
setelah pulang ke rumah.
Apalagi saat manggung, Tina sering dituntut
memakai make-up. Kalau dibiarkan terlalu lama,
make-up sering membuat wajahnya berjerawat.
Solusinya, dia lebih rajin mencuci muka.
Sesekali Tina melakukan perawatan ke salon. Salah
satunya adalah facial. Baru beberapa hari lalu dia
mencoba perawatan menggunakan laser. Tindakan
tersebut bertujuan menjaga kulit tetap lembut. Meski
begitu, dia mengaku jarang pergi ke salon kecantikan
berkaitan dengan kesibukannya. ’’Paling ya sebulan
sekali. Udah nggak aneh-aneh,’’ ucapnya.
Sementara itu, dr Lany Toar menjelaskan, Tina
memiliki kulit wajah yang sehat. Dokter yang berpraktik
di New Life Beauty Clinic tersebut menyarankan
Tina menjalani perawatan dengan menggunakan
laser. Dengan begitu, wajahnya awet kencang.
Untuk perempuan berusia lebih dari 25 tahun,
Lany menambahkan, perawatan yang dibutuhkan
lebih kompleks. Alasannya, mulai usia 25 tahun,
kadar kolagen turun 0,025 persen. ’’Kalau Tina
kan masih berusia 23 ya. Jadi, memakai laser aja
udah cukup,’’ ujarnya. Selain laser, ada dua
kombinasi perawatan lain. Yakni, duo lifting dan
filler non-injeksi. Kombinasi ketiganya disebut
triple lifting. (bri/c23/nda)

GHOFUUR EKA/JAWA POS

Pacu Kreativitas, Gelar Pesona Jawa Timur

SURABAYA – Jawa Timur memiliki
banyak warisan kebudayaan. Pemerintah
Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim
menghelat Gelar Pesona Jawa Timur
kemarin (21/1). Dalam acara yang
diadakan di Gedung Cak Durasim itu,
sekaligus diluncurkan jadwal kegiatan
seni budaya selama 2017.
depan panggung. Mereka menyaksikan
beberapa pertunjukan. Salah satunya,
penampilan Umah Kurung Wetan. Dalam
penampilan itu, terdapat perpaduan
berbagai unsur kebudayaan di Jawa Timur.
Misalnya, reog Ponorogo, tari jejer
Banyuwangi, dan singo ulung Bondowoso
yang ditarikan secara medley.
Kepala Disbudpar Jatim Jarianto
berkolaborasi. Bukan hanya seniman
dari Jawa Timur, seniman dari Surakarta
dan Jakarta juga akan digandeng.
Untuk memupuk kecintaan seni kepada
anak-anak, disbudpar mempunyai
solusinya. ’’Kami akan menyelenggarakan
acara duta seni pelajar se-Jawa, Bali,
dan Lampung, serta pekan seni pelajar
se-Jawa Timur,’’ ujarnya. 370748

Dalam rangka peluncuran jadwal kegiatan
seni budaya tersebut, tampil beberapa
seniman. Di antaranya, mahasiswa STKW
dengan komposisi musik jazz dan gamelan,
Umah Kuwung Wetan yang menampilkan
tari, serta jaranan yang dibawakan Turonggo
Uakso, Tari Api Khayangan, dan Reog
Simo Joyo Angkoso. ’’Yang tampil
merupakan jawara-jawara seni yang pernah
memenangi festival di bidang masing-
masing,’’ jelas Jarianto.
Gedung Cak Durasim dipenuhi
pengunjung sejak pukul 18.30. Orang-
orang dengan khidmat duduk di kursi
menyatakan, acara yang dihelatnya
merupakan satu langkah pembangunan
kebudayaan. Jarianto menggandeng para
seniman untuk menyukseskan misinya.
’’Dengan demikian, akan terbentuk
ketahanan budaya,’’ katanya.
Disbudpar Jatim juga berencana
mengadakan festival wayang. Anak-anak
muda dilibatkan. Salah satunya adalah
festival dalang muda antarkabupaten/
kota se-Jawa Timur. ’’Kami juga akan
menggelar festival sinden remaja se-
Jawa Timur,’’ ucapnya.
Para seniman diberi wadah untuk
Jurianto berharap kreativitas dan
produktivitas seniman terjaga. Selain
itu, iklim berkesenian di Jawa Timur
ikut tumbuh. Dampak lain yang di-
harapkan adalah peningkatan ekonomi
kreatif berbasis seni, budaya, dan
pariwisata. (lyn/c23/nda)
PADU: Sepuluh penari membawakan
tari api kahyangan pada Gelar Budaya
Pesona Jawa TImur di Gedung Cak
Durasim kemarin. Tarian ini berasal
dari Bojonegoro.
DIPTA WAHYU/JAWA POS