Anda di halaman 1dari 15

1

2
3
4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil

kepercayaan, tahayul, dan penerangan yang keliru. Pengetahuan adalah segala

apa yang diketahui berdasarakan pengalaman yang didapatkan oleh setiap

manusia (mubarak, 2011).

Pengetahuan merupakan hasil tahu penginderaan manusia terhadap

suatu objek tertentu. Proses penginderaan terjadi melalui panca indra manusia,

yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui mulut.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (Noto Atmodjo, 2010).

Menurut Rogers (1974) yang dikutip oleh Noto Admodjo (2010),

perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia baik yang dapat diamati

langsung maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar sedangkan sebelum

mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan, yakni :

a. Kesadaran (awareness), yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

b. Merasa tertarik (Interest), dimana individu mulai menaruh perhatian

dan tertarik pada stimulus.


5

c. Evalution (Evaluation) yakni subjek mempertimbangkan baik dan

tidak stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini menunjukan kemajuan

sikap responden.

d. Percobaan (Trial), dimana individu mulai mencoba perilaku baru.

e. Adopsi (Adoption) subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Noto Admodjo (2007) dalam domain kognitif berkaitan

dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berfikir, berinteraksi,

analisis, memecahkan masalah dan lain-lain) yang berjenjang sebagai berikut :

2.1 Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah

meningat kembali (recall) sesuati yang spesifik dari seluruh bahan

yang dipelajari atau rangsangan yanag diterima.

2.2 Mamahami (comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap suatu objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyimpulkan terhadap objek yang dipelajari.


6

2.3 Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau pada kondisi sebenarnya.

2.4 Analisis (Analisys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan meteri atau suatu

objek kedalam komponen-komponen tapi masih didalam sutu struktur

organisasi dan masi ada kaitannya satu sama lainnya.

2.5 Sintesis

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru.

2.6 Evaluasi

Evalusi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan jutifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilain itu

didasarakan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

Disamping itu, pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh

beberapa factor yaitu factor internal dan factor eksternal. Faktor-faktor yang

mempengerahui pengetahuan seseorang yang dikutip dari Nursalam dan Siti

Pariani(2001:133), adalah sebagai berikut:

1. Faktor Internal

a. Umur
7

Semakin cukup umur maka seseorang akan lebvih matang

dalam berfikir dan bekerja akibat dari pengalaman.

b. Minat

Minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau

keinginan yang tinggi terhadap sesuatu.

2. Faktor Eksternal

a. Pengalaman

Merupakan sumber pengetahuan atau suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan. Pengalaman adalah suatu

peristiwa yang pernah dialami seseorang. Semakin banyak

pengalaman seseorang, maka pengetahuan seseorang juga

semakin baik.

b. Pendidikan

Pendidikan akan memudahkan orang untuk dapat

menerima informasi dan informasi yang diterima akan

memperluas pengetahuan serta mencoba untuk menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Makin tinggi tingkat pendidikan

seseorang makin mudah pula dalam menerima informasi

sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.

c. Lingkungan

Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar manusia

dan pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan


8

perilaku orang atau kelompok. Lingkungn adalah input keadaan

diri seseorang sebagai system aditif yang melibatkan baik

faktor internal dan faktor ekternal.

B. Konsep Dasar Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Pengertian

Demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

dengue yang dibawah oleh nyamuk aedest aegypti betina melalui air liur

gigitan saat menghisap darah manusia. Selama nyamuk aedest aegypti tidak

terkontanminasi virus dengue maka gigitan nyamuk Demam Berdarah Dengue

(DBD) tersebut tidak berbahaya. Jika nyamuk tersebut menghisap darah

penderita DBD maka nyamuk menjadi berbahaya karena bisa menularkan

virus dengue yang mematikan. (Kuswiyanto,2016)

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh

infeksi virus dengue. Penyakit ini ditularkan oleh vektor nyamuk aedest agypti

dan aedest albopictus yang mempunyai kebiasaan menggigit mangsanya pada

saat siang hari. Masa inkubasi virus ini adalah 2 sampai 10 hari di dalam tubuh

vektor dan akan muncul di kelenjar liur nyamuk dan siap menginfeksi manusia

yang tergigit. (Soegijanto,2010)

Demam Berdarah Dengue adalah penyekit yang disebabkan oleh

infeksi virus dengue sejenis virus yang tergolong albovirus dan masuk

kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedest aegypti betina. DBD

menyerang terutama anak remaja dan dewasa sering kali hingga menyebabkan

kematian. (Soedarto, 2010)


9

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan, Demam Berdarah Dengue

adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang di tularkan

dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk aedest aegypti betina. Nyamuk

aedest aegypti mempunyai kebiasaan menggigit mangsanya pada siang hari.

Demam Berdarah Dengue menyerang terutama anak, remaja dan dewasa

seringkali hingga menyebabkan kematian.

2. Manifestasi Klinik Demam Bedarah Dengue

Menurut WHO dalam (Soedarto,2010) diagnosisi yang etrdiri dari kriteria

klinis dan laboratories, antaralain :

a. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung selama 2

sampai 7 hari, dengan sebab yang tidak jelas dan hampir tidak dapat

dipengaruhi oleh antipiretika maupun suface cooling.

b. Terdapat manifestasi perdarahan

Dengan manipulasi, yaitu uji torniquet positif.

Kriteria : (+) bila jumlah petekie ≥ 20

(+) bila jumlah petekie 10-20

(-) bila jumlah petekie ≤ 10

Spontan, yaitu petekie, eikimose, epstaksis, perdarahan gusi, hematemesis

atau melena.

c. Pembesaran hati

d. Syok, yang ditandai dengan nadi yang lemah dan cepat sampai tidak

teraba, tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau sampai nol, tekanan

darah menurun manjadi 80 mmHg atau sampai nol, disertai kulit yang

teraba lembab dan dingin, terutama pada ujung tangan, kaki dan hidung,
10

penderita menjadi lemah, gelisah sampai menurunnya kesadaran dan

timbul cyanosisi disekitar mulut.

e. Kriteria Laboratories yaitu thrombositopeni (100.000/mm³ atau kurang)

Dan Haemokonsentrasi, dapat dilihat dari peningkatan hematokrit 20%

atau lebih menurut standart umum dan jenis kelamin.

3. Patofisiologis

Virus masuk kedalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk aedest

aegypti, setelah itu klien mengalami keluhan dan gejala viremia yang

mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot,

pegal-pegal seluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit (petekie),

hiperemi tenggorokan dan lain-lain yang mungkin terjadi seperti pembesaran

kelenjar getah bening, pembesaran hati (hepatomegali) dan pembesaran limpa

(splenomegali). Fenomena patologis yang utama pada penderita DBD adalah

meningkatnya permeabilitas dinding kapiler yang mengakibatkan terjadinya

perembesan plasma keruang extra selluler. Peningkatan permeabilitas dinding

kapiler mengakibatkan berkuranganya volume plasma, terjadi hipotensi,

hemokonsentrasi dan hipoproteinemia serta efusi dan renjatan (Syok).

Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit > 20%) menunjukan atau

menggambarkan adanya kebocoran plasma sehingga nilai hematokrit menjadi

penting untuk patokan pemberian cairan intravena. Oleh karena itu pada

penderita DBD sangat dianjurkan untuk memantau hematokrit berkala untuk

mengetahui berapa persen hemokonsentrasi yang terjadi. Setelah pemberian

cairan intravena, peningkatan jumlah thrombosit menunjukan kebocoran

plasma telah teratasi sehingga pemberian cairan intravena harus dikurangi

kecepatan dan jumlahnya untuk mencegah terjadinya oedema paru dan gagal
11

jantung. Sebaliknya jka tidak mendapatkan cairan yang cukup penderita akan

mengalami kekurangan cairan yang akan mengakibatkan kondisi yang buruk

bahkan bisa mengalami renajatan. Jika renjatan atau hypovolemik berlangsung

lama akan timbul anoksia jaringan, metabolik acidosis dan kematian apabila

tidak segera diatasi dengan baik.

4. Etiologi

Secara serologis virus dengue mempunyai 4 serotipe, yaitu DEN 1,

DEN 2, DEN 3 dan DEN 4. Keempat serotipe tersebut yang menyembabkan

infeksi yang paling berat di Indonesia yaitu DEN 3. Virus Dengue berukuran

35 – 45 mm, Virus ini dapat terus tumbuh dan berkembang dalam tubuh

manusia dan nyamuk betina menyimpan virus tersebut pada tubuhnya.

Nyamuk jantan akan menyimpan virus pada nyamuk betina saat melakukan

kontak seksual. Selanjutnya, nyamuk betina akan menularkan virus ke

manusia melalui gigitan.

5. Faktor-faktor penularan DBD pada manusia.

Faktor-faktor yang terkait dalam penularan DBD pada manusia adalah :

a. Kepadatan penduduk, lebih padat lebih mudah untuk terjadi penularan

DBD, oleh karena itu jarak terbang nyamuk diperkirakan 50 meter.

b. Mobilitas penduduk, memudah penularan dari suatu tempat ke tempat lain.

c. Kualitas perumahan, jarak antar rumah, pencahayaan, bentuk rumah,

bahan bangunan akan mempengaruhi penularan. Bila disuatu rumah ada

nyamuk penularannya akan menularkan penyakit di orang yang tinggal


12

dirumah tersebut, dirumah sekitarnya yang berada pada jarak ternbang

nyamuk dan orang-orang yang berkunjung di rumah itu.

d. Pendidikan akan mempengaruhi cara berfikir dan penerimaan, penyuluhan

dan cara pemberantasan yang akan di lakukan.

e. Pemghasilan, akan mempengaruhi kunjungan untuk berobat ke puskesmas

atau rumah sakit.

f. Mata pencaharian, mempengaruhi penghasilan.

g. Sikap hidup, kalau rajin dan senang akan kebersihan dan cepat tanggap

dalam masalah akan mengurangi resiko ketularan penyakit.

h. Perkumpulan yang ada, bisa digunakan untuk sarana penyuluhan

kesehatan masyarakat.

i. Golongan umur, akan mempengaruhi penularan penyakit, lebih banyak

golongan umur < 15 th berarti peluang untuk sakit DBD lebih besar.

j. Suku bangsa, setiap suku bangsa mempunyai kebiasaannya masing-

masing, hal ini jugta mempengaruhi penularan DBD.

k. kerentanan terhadap penyakit, tiap individu mempunyai kerentanan

tertentu terhadap penyakit, kekuatan dalam tubuhnya tidak sama dalam

menghadapi suatu penyakit, ada yang mudah terkena penyakit, ada yang

tahan terhadap penyakit.

Faktor yang dianggap memicu kejadian DBD adalah :

a. Lingkungan, Perubahan suhu, kelembaban, dan curah hujan

mengakibatkan nyamuk lebih sering bertelur sehingga vektor penular

penyakit bertambah dan virus dengue berkembang ganas.

b. Perilaku, kurangannnhya perhatian sebagian keluarga terhadap kebersihan

lingkungan tenpat tinggal.


13

6. Derajat Demam Berdarah Dengue.

Derajat berat ringanpenyakit berbeda-beda maka diagnosa secara klinis dapat

dibagi menurut WHO dalam (rampengan,2008) adalah sebagai berikut :

a. Derajat I (ringan) demam mendadak 2-7 hari disertai gejala klinis lain,

dengan manifestasi perdarahan cara test torniquet (+).

b. Derajat II (sedang) penderita dengan gejala yang sama, sedikit lebih berat

karena ditemukan perdarahan spontan kulit dan perdarahan lainnya.

c. Derajat III (berat) penderita dengan gejala kegagalan sirkulasi yaitu nadi

cepat dan lemah, tekanan nadi menyempit (>20 mmHg) atau hipotensi

disertai kulit dingin, lembab dan penderita menjadi gelisah.

d. Derajat IV (berat) penderita syok berat, nadi yang tak diraba, tekanan

darah yang tak dapat diukur, penurunan kesadaran.

7. Komplikasi.

Meskipun hanya ditemukan di beberapa kasus, akan tetapi demam

berdarah bisa berkembang menjadi sebuah kondisi yang lebih serius, atauh

yang dikenal dengan DBD berat yang ditandai dengan timbulnya beberapa

kondisi seperti :

a. Mengakibatkan perdarahan pada semua organ tubuh seperti perdarahan

ginjal, otak, jantung, paru-paru, limpa, dan hati karena pembuluh darah

mudah rusak dan bocor sehingga tubuh kehabisan darah dan cairan serta

menyebabkan kematian.

b. Ensephalopati
14

c. Gagnguan kesadaran dan disertai kejang.

d. Disorientasi, prognose buruk.

8. Penatalaksanaan.

Pasien deman dengue dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat. Pada fase

demam, klien sebaiknya dianjurkan perawatan menurut kememkes 2011 :

a. Tirah baring selama masih demam.

b. Obat, kompores hangat diberikan apabila diperlukan untuk menurunkan

suhu menjadi < 39°C .

c. Antipiretik (paracetamol) 3x500mg untuk dewasa, 10-15mg/KgBB/kali

untuk anak.

d. Minum banyak (1-2 ltr) perhari. Sebaiknya oralit, tetapi dapat juga air teh

dengan gula, jus buah, minuman ringan, sirup dan susu.

e. Bila terjadi kejang (jaga lidah agar tidak tergigit, longgarkan pakaian, tidak

memberikan apapun lewat mulut selama kejang). Jika dalam 2-3 hari

panas tidak turun atau panas turun disertai gejala dan tanda lanjut seperti

perdarahan dikulit (bintik merah), muntah, mimisan, gelisah dianjurkan

segera dibawah berobat atau periksakan ke dokter atau unit pelayanan

kesehatan untuk segera menfdapatkan penanganan yang lebih intensif.


15

Kerangka Konsep :

Faktor-faktor yang mempengaruhui Pengetahuan Ibu tentang DBD :


pengetahuan : 1. Pengertian
- Pengalaman 2. Penyebab
- Usia 3. Tanda dan gejala
- Gizi 4. Pencegahan
- Pendidikan 5. Penatalaksanaan
- Informasi
- Media Masa
- Media Elektronok
- Lingkungan

1. Baik
2. Cukup
3. Kurang Baik

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Anda mungkin juga menyukai