OLEH
KELAS :A
(A) Bentuk pangkal daun, (B) variasi bentuk daun durian, (C) Bentuk ujung daun
c. Bunga
Bunga durian muncul langsung dari batang (cauliflorous) atau cabang-cabang
yang tua dibagian yang tua (proximal) secara berkelompok. Bunga-bunga tersebut
berkelompok dalam karangan berisi 3-10 kuntum berbentuk tukal atau malai rata.
Kuncup bunganya membulat, diameternya sekitar 2 cm, dan bertangkai panjang
(Irawan at al., 2007). Kelopak bunga berbentuk tabung sepanjang kurang lebih 3cm.
Daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2-3 cuping, berbentuk bundar telur.
Mahkota berbentuk sudip, panjangnya kira-kira 2 kali panjang kelopak, berjumlah 5
helai, dan berwarnah keputih-putian. Benang sarinya banyank, terbagi kedalam 5
berkas. Sementara kepala putiknya membentuk bongkol dengan tangkai yang berbulu
(Irawan at al., 2007).
d. Buah
Buah durian pada umumnya berbentuk bulat, bulat telur, hingga lonjong.
Panjang buah durian yang matang bisa
mencapai 30-45 cm dengan lebar 20-25
cm, dan berat antara 1,5-2,5 kg. Setiap
buah berisi 5 juring yang di dalamnya
terletak 1-5 biji yang diselimuti daging
buah yang berwarna putih, krem,
kuning, atau kuning tua. Tiap varietas
durian menentukan besar kecilnya
ukuran buah, rasa, tekstur, dan ketebalan daging. Buah akan berkembang setelah
pembuahan dan memerlukan 4-6 bulan untuk pemasakan. Pada masa pemasakan
terjadi persaingan antara buah pada satu kelompok sehinnga hanya satu atau beberapa
buah yang akan mencapai kemasakan, sedangkan sisanya gugur. Buah jatuh sendiri
apabila masak, berat buah durian mencapai 1,5-5 kg (Irawan at al., 2007).
e. Biji
Biji pada durian ini berbentuk bulat dan memanjang yang dilengkapi dengan
serabut halus pada bagian ujungnya. Biji durian mempunyai warna bagian dalam
yang putih dan warna bagian pada permukaan yang kekuningan. Untuk biji yang ada
pada tanaman durian ini hanya terdiri dari beberapa lapisan saja. Lapisan pertama
mempunyai kulit bagian luar (epidermis) yang bentuknya tipis, sedangkan bagian
dalam dermis yang tebal.
c. Tanah.
1) Tanaman durian akan tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5-7 dan optimum
pada pH 6-6,5.
2) Kondisi drainase lahan harus baik, dengan kedalaman air tanah antara 50-150 cm
dan 150-200 cm, karena akar durian sangat peka (busuk) bila terendam air.
3) Tanah grumosol dan andosol cocok untuk tanaman durian.
4) Tanah subur dan kaya kandungan bahan organik.
Jenis-jenis Durian
Jenis Durio yang ada di seluruh dunia, 18 jenis diantaranya terdapat di Kalimantan
dan 14 jenis merupakan jenis-jenis yang endemik. Tercatat ada sembilan jenis Durio
di Indonesia yang dapat dimakan, masing-masing adalah Durio dulcis (lahong), D.
excelsus (apun), D. grandiflorus (sukang), D. graveolens (tuwala), D. kutejensis (lai),
D. lowianus (teruntung), D. oxleyanus (kerantungan), D. testudinarum (durian
sekura) dan D. zibethinus (durian). Lima jenis diantaranya telah dibudidayakan, yaitu
D. dulcis, D. grandiflorus, D. kutejensis, D. oxleyanus dan D. Zibethinus(Ashari,
2010).
Almasdi (2003) menyatakan indonesia ada 21 kultivar unggul yang dirilis
oleh Dinas Pertanian yaitu Kani, Sunan, Sukun, Petruk, Sitokong, Mas, Otong,
Sihijau, Sijapang, Sidodol, Bokor, Perwira, Sriwing, Bantal Mas, Hape, Matahari,
Aspar, Sawa Mas, Raja Mabah, Kalapet, dan Lan Mangan.
Wiryanta (2008) menyatakan selain varietas yang sudah dilepas oleh mentri
pertanian, banyak pula durian dari negara tetangga yang bersifat unggul yang sudah
di tanam oleh perkebunan indonesia diantaranya.
1. Montong
Bersal dari daerah Thailand, durian merupakan tanaman genja mampu
berproduksi pada umur 4-5 tahun sejak tanam dengan bibit asal sambung pucuk.
Bobot buah mampu mencapai 6 kg, kulit tebal dengan warna hijau, warna daging
buah kuning emas ada juga yang berwarna krem. ( Irawan et al., 2007)
2. Chanee
Buahnya berbentuk bulat panjang, beratnya mencapai 4 kg,. Warna kulit
hijau, dagingnya tebal dengan warna daging kuning keemasan.
3. Kan Yao
Buahnya berbentuk bulat dengan warna kulit hijau, bobot buah 2-4 kg.
Daging buahnya tebal, warna kuning sampai krem, bersa manis, bertekstur lembut,
dan beraroma harum.
4. Durian Petruk.
Durian Petruk ini terkenal dengan rasanya yang ekstra legit dibanding jenis
durian lain. Durian petruk berasal dari Jepara Jawa Tengah. Ciri-ciri durian petruk
adalah rasanya yang manis, bentuk buah lonjong alur seperti buah belimbing,aroma
mantab, manis, lezat agak pahit, baunya yang menyengat, daging buahnya tebal, dan
bijinya yang kecil dan daging buahnya yang tidak lembek.
5. Durian Bawor
Durian Bawor Monthongnya Banyumas merupakan Durian monthong
Orange. Bibit durian bhinneka bawor di hasilkan dari berbagai macam jenis spesies
durian yang dijadikan menjadi satu batang dengan batang pokoknya bibit durian
montong dengan spesies-spesies yang lain dari bibit durian lokal yang mutunya
bagus. Durian Bawor Berkaki Empat merupakan durian montong orange yang
memiliki batang yang di sambung/okolasi langsung dengan tanaman durian lain yang
menjadi ”kaki baru” yang salah satunya adalah untuk mempercepat pertumbuhan
tanaman, karena serapan unsur haranya bisa lebih.
Durian Bawor mempunyai beberapa keunggulan antara lain : umur 3-4 tahun
sudah mulai berbuah, satu tahun bisa panen 3 kali, 1 buah mempunyai berbagai
macam rasa, daging buahnya tebal rasanya legit, bijinya kecil / tipis, sistim
perakarannya baik karena mempunyai kaki empat sehingga memudahkan mencari
nutrisi dalam tanah maka semakin tua umur tanaman semakin lebat / banyak buahnya.
Bahkan pohon induknya yang berumur 7 tahun dalam 1 tahun mampu menghasilkan
2 ton durian. Durian bawor dapat dipanen 3 kali dalam setahun sedangkan pohon-
pohon durian yang lain hanya dapat dipanen setahun sekali, untuk memanennyapun
tidak terlalu sulit karena rata-rata tinggi tanaman durian bawor hanya 2 s/d 3 meter .
2. Penyakit
a) Phytopthora parasitica dan Pythium complectens, bagian yang terserang buah.
Gejala : daun durian yang terserang menguning dan gugur mulai dari daun yang
tua; cabang pohon kelihatan sakit dan ujung- ujungnya mati, diikuti dengan
berkembangnya tunas-tunas dari cabang di bawahnya; kulit di atas permukaan
tanah menjadi coklat dan membusuk; pembusukan pada akar hanya terbatas
pada akar-akar sebelah bawah, tetapi dapat meluas dari ujung akar lateral
sampai ke akar tunggang; dilihat dari luar akar yang sakit tampak normal, tetapi
jaringan kulitnya menjadi colat tua dan jaringan pembuluh menjadi merah
jambu.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis yaitu,
pilih bibit durian kerikil untuk batang bawah karena jenis ini lebih tahan
terhadap serangan jamur sehingga dapat terhindar dari serangan penyakit busuk
upayakan drainase yang baik agar tanah tidak terlalu basah dan air tidak
mengalir ke permukaan tanah pada waktu hujan
2) Mekanis yaitu, pohon yang sakit dibongkar sampai ke akarnya dan dibakar.
b) Kanker batang.
Gejala : kulit batang durian yang terserang mengeluarkan blendok (gum) yang
gelap; jaringan kulit berubah menjadi merah kelam, coklat tua atau hitam;
bagian yang sakit dapat meluas ke dalam sampai ke kayu; daun-daun rontok
dan ranting-ranting muda dari ujung mulai mati.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1) Kultur teknis yaitu :
a) Perbaikan drainase agar air hujan tidak mengalir di permukaan tanah
b) menanam tanaman yang tahan terhadap penyakit tersebut
c) memangkas daun yang tidak produktif untuk mengurangi kelembaban kebun
d) melakukan rotasi tanaman
e) melakukan pemupukan dengan pupuk organik/kandang yang dicampur kapur
dan mengupayakan pH tanah 6,5
2).Mekanis yaitu, eradikasi tanaman sakit parah/mati, kulit yang sakit
dikerok/dibuang sampai bagian yang sehat kemudian dibakar. Luka kerokan
dibuat oval meruncing di bagian tas dan bawah sehingga luka cepat tertutup.
Luka kerokan kemudian diolesi fungisida dan ditutup dengan karbolinum
3) Biologis yaitu, aplikasi jamur antagonis, Trichoderma harzianum, ke permukaan
tanah
4) Kimiawi yaitu, mengkored/mengupas kulit yang sakit sampai ke kayunya yang
sehat dan potongan tanaman yang sakit harus dibakar, sedangkan bagian yang
terluka diolesi fungisida, misalnya Difolatan 4 F 3%.