Oleh:
Penanggung Jawab
Vika Fernanda
183.0100
Mengetahui,
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit
diharapkan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit PPOK
(Penyakit Paru Obstruktif Kronik) .
2.1. Pengertian
PPOK adalah penyakit paru obstruktif kronik dengan karakteristik
adanya hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif
nonreversibel atau reversibel parsial, serta adanya respons inflamasi paru
terhadap partikel atau gas yang berbahaya (Gold, 2011).
PPOK/COPD (CRONIC OBSTRUCTION PULMONARY DISEASE)
merupakan istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru
yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap
aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya (Price, Sylvia
Anderson : 2010)
PPOK merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk
sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh
peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi
utamanya. Ketiga penyakit yang membentuk satu kesatuan yang dikenal
dengan COPD adalah : Bronchitis kronis, emfisema paru-paru dan
asma bronchiale (S Meltzer, 2011)
P P O K adalah merupakan kondisi ireversibel yang berkaitan dengan
dispnea saat aktivitas dan penurunan aliran masuk dan keluar udara paru-paru
(Bruner & Suddarth, 2012).
PPOK merupakan obstruksi saluran pernafasan yang progresif dan
ireversibel, terjadi bersamaan bronkitis kronik, emfisema atau kedua-duanya
(Snider, 2013).
2.2. Klasifikasi
Penyakit yang termasuk dalam kelompok penyakit paru obstruksi kronik
adalah sebagai berikut:
1) Bronchitis Kronis
a. Definisi
Bronchitis Kronis merupakan gangguan klinis yang ditandai
dengan pembentukan mucus yang berlebihan dalam bronkus dan
termanifestasikan dalam bentuk batuk kronis dan pembentuk sputum
selama 3 bulan dalam setahun, paling sedikit 2 tahun berturut – turut
(Bruner & Suddarth, 2012).
b. Etiologi
Terdapat 3 jenis penyebab bronchitis yaitu:
1) Infeksi : stafilokokus, sterptokokus, pneumokokus, haemophilus
influenzae.
2) Alergi
3) Rangsang : missal asap pabrik, asap mobil, asap rokok dll
c. Manifestasi klinis
1) Peningkatan ukuran dan jumlah kelenjar mukus pada bronchi besar,
yang mana akan meningkatkan produksi mukus.
2) Mukus lebih kental
3) Kerusakan fungsi cilliary sehingga menurunkan mekanisme
pembersihan mukus. Oleh karena itu, "mucocilliary defence" dari
paru mengalami kerusakan dan meningkatkan kecenderungan
untuk terserang infeksi. Ketika infeksi timbul, kelenjar
mukus akan menjadi hipertropi dan hiperplasia sehingga produksi
mukus akan meningkat.
4) Dinding bronchial meradang dan menebal (seringkali sampai dua
kali ketebalan normal) dan mengganggu aliran udara. Mukus kental
ini bersama-sama dengan produksi mukus yang
banyakakan menghambat beberapa aliran udara kecil dan
mempersempit saluran udara besar. Bronchitis kronis mula-mula
mempengaruhi hanya pada bronchus besar, tetapi biasanya seluruh
saluran nafas akan terkena.
5) Mukus yang kental dan pembesaran bronchus akan mengobstruksi
jalan nafas, terutama selama ekspirasi. Jalan nafas mengalami
kollaps, dan udara terperangkap pada bagian distal dari paru-
paru. Obstruksi ini menyebabkan penurunan ventilasi alveolar,
hypoxia dan asidosis.
6) Klien mengalami kekurangan oksigen jaringan ; ratio ventilasi
perfusi abnormal timbul, dimana terjadi penurunan
PaO2. Kerusakan ventilasi dapat juga meningkatkan nilai PaCO2.
7) Klien terlihat cyanosis. Sebagai kompensasi dari hipoxemia, maka
terjadi polisitemia (overproduksi eritrosit). Pada saat penyakit
memberat, diproduksi sejumlah sputum yang hitam, biasanya
karena infeksi pulmonary.
8) Selama infeksi klien mengalami reduksi pada FEV dengan
peningkatan pada RV dan FRC. Jika masalah tersebut tidak
ditanggulangi, hypoxemia akan timbul yang akhirnya menuju
penyakit cor pulmonal dan CHF.
2) Emfisema
a. Definisi
Perubahan anatomis parenkim paru yang ditandai pelebaran
dinding alveolus, duktus alveolaris dan destruksi dinding alveolar
(Bruner & Suddarth, 2012).
b. Etiologi
1) Faktor tidak diketahui
2) Predisposisi genetic
3) Merokok
4) Polusi udara
c. Manifestasi klinis
1) Dispnea
2) Takipnea
3) Inspeksi : barrel chest, penggunaan otot bantu pernapasan
4) Perkusi : hiperresonan, penurunan fremitus pada seluruh
bidang paru
5) Auskultasi bunyi napas : krekles, ronchi, perpanjangan
ekspirasi
6) Hipoksemia
7) Hiperkapnia
8) Anoreksia
9) Penurunan BB
10) Kelemahan
3) Asthma Bronchiale
a. Definisi
Suatu penyakit yang ditandai dengan tanggap reaksi yang
meningkat dari trachea dan bronkus terhadap berbagai macam
rangsangan dengan manifestasi berupa kesukaran bernafas yang
disebabkan oleh peyempitan yang menyeluruh dari saluran nafas
(Bruner & Suddarth, 2012).
b. Etiologi
1) Alergen (debu, bulu binatang, kulit, dll)
2) Infeksi saluran nafas
3) Stress
4) Olahraga (kegiatan jasmani berat)
5) Obat-obatan
6) Polusi udara
7) Lingkungan kerja
8) Lain-lain (iklim, bahan pengawet)
c. Manifestasi Klinis
1) Dispnea
2) Permulaan serangan terdapat sensasi kontriksi dada (dada
terasa berat),
3) wheezing,
4) batuk non produktif
5) takikardi
6) takipnea
NERS
NERS Ruang IV Paru
A9
A9
Lantai 2
BAB 3
PRE PLANNING
3.2 Pengorganisasian
Penyaji : Zhakiyah Saraswati
Moderator : Fita Fauziyyah
Observer : Dina Windiarti
Fasilitator I : Riza Agustin
Fasilitator II : Sumirna Serkincinsia T.
Pembimbing Akademik : Dwi Priyantini., S.Kep.,Ns.,MSc.
Pembimbing Klinik : Agustina S., S.Kep.Ns.
Media :
1. Materi disampaikan secara lisan
2. Poster
3. leaflet
3.4 Susuan Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan :
1. Memberi salam. Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan. Mendengarkan dan
3. Menyebutkan materi/pokok memperhatikan
bahasan yang akan disampaikan.
2 10 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan
secara berurutan dan teratur. Tanya Jawab
Materi :
1. Pengertian PPOK
2. Klasifikasi PPOK
3. Tanda dan gejala PPOK
4. Cara penanganan PPOK
5. Cara Pencegahan kekambuhan
dan pencegahan terjadinya
PPOK
6. Cara perawatan PPOK
3 10 menit Evaluasi : Feedback
1. Menyimpulkan inti penyuluhan.
2. Menyampaikan secara singkat
materi penyuluhan.
3. Memberi kesempatan kepada
klien untuk bertanya.
4. Memberi kesempatan kepada
klien untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan.
4 5 menit Penutup : Menjawab salam
1. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan.
2. Menyampaikan terima kasih
atas perhatian dan waktu yang
telah di berikan kepada peserta
3. Mengucapkan salam
1.7 Setting
Keterangan :
: Keluarga Pasien
: Perawat Pelaksana
2) Evaluasi Proses
a. Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang
disampaikan
b. Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang
c. disampaikan
d. Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang
diajukan