Anda di halaman 1dari 27

SELF ASESMEN POKJA AKREDITASI

POKJA : PELAYANAN KEFARMASIAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO)

Standar Elemen Penilaian

PENGORGA
NISASIAN
1. Ada regulasi organisasi yang mengelola
pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat yang
menyeluruh atau mengarahkan semua tahapan
pelayanan kefarmasian serta penggunaan obat yang
aman sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. (R)

2. Ada bukti seluruh apoteker memiliki izin dan


melakukan supervisi sesuai dengan penugasannya.
(D,W)

3. Ada bukti pelaksanaan sekurang-kurangnya satu


kajian pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat
yang didokumentasikan selama 12 bulan terakhir.
PKPO 1 (D,W)

4. .Ada bukti sumber informasi obat yang tepat,


terkini, dan selalu tersedia bagi semua yang terlibat
dalam penggunaan obat. (D,O,W)

5.Terlaksana pelaporan kesalahan penggunaan obat


sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(D,W)
6. Terlaksana tindak lanjut terhadap kesalahan
penggunaan obat untuk memperbaiki sistem
manajemen dan penggunaan obat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. (D,W)
SELEKSI DAN
PENGADAAN

1. Ada regulasi organisasi yang menyusun


formularium rumah sakit berdasar atas kriteria yang
disusun secara kolaboratif sesuai dengan peraturan
perundangundangan. (R)
1. Ada regulasi organisasi yang menyusun
formularium rumah sakit berdasar atas kriteria yang
disusun secara kolaboratif sesuai dengan peraturan
perundangundangan. (R)

PKPO 2
2. Ada bukti pelaksanaan apabila ada obat yang
baru ditambahkan dalam formularium maka ada
proses untuk memantau bagaimana penggunaan
obattersebut dan bila terjadi efek obat yang tidak
diharapkan, efek samping sertamedication error.
(D,W)

3. Ada bukti implementasi untuk memantau


kepatuhan terhadap formularium baikdari
persediaan maupun penggunaanya. (D,W)

4. Ada bukti pelaksanaan formularium sekurang –


kurangnya dikaji setahun sekali berdasarkan
informasi tentang keamanan dan efektivitas
1. Ada regulasi pengadaan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang aman,
bermutu, bermanfaat, serta berkhasiat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. (lihat juga TKRS
7). (R)

PKPO 2.1 2. Ada bukti bahwa manajemen rantai pengadaan


(supply chain management) dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. (lihat juga
TKRS

3.Ada bukti pengadaan obat berdasar atas kontrak.


(lihat juga TKRS 7)

1. Ada regulasi pengadaan bila sediaan farmasi, alat


kesehatan, dan bahan medishabis pakai tidak ada
dalam stok atau tidak tersedia saat dibutuhkan. (R)

PKPO 2.1.1
2.Ada bukti pemberitahuan kepada staf medis serta
saran substitusinya. (D,W)
3.Ada bukti bahwa staf memahami dan mematuhi
regulasi tersebut. (D, W)
PENYIMPA
NAN

1. Ada regulasi tentang pengaturan penyimpanan


sediaan farmasi, alatkesehatan, dan bahan medis
habis pakai yang baik, benar, dan aman. (R)

2.. Ada bukti obat dan zat kimia yang digunakan


untuk mempersiapkan obat diberi label yang terdiri
atas isi/nama obat, tanggal kadaluarsa, dan
peringatankhusus. (lihat juga MFK 5 EP 6). (O,W)
PKPO 3

3. Ada bukti implementasi proses penyimpanan


obat yang tepat agar kondisi obattetap stabil,
termasuk obat yang disimpan di luar instalasi
farmasi. (D,W)

4. Ada bukti pelaksanaan dilakukan supervisi secara


teratur oleh apoteker untukmemastikan
penyimpanan obat dilakukan dengan baik. (D,W)

5.Ada bukti pelaksanaan obat dilindungi dari


kehilangan serta pencurian di semuatempat
penyimpanan dan pelayanan. (D,W)

1. Ada regulasi pengaturan tata kelola bahan


berbahaya, serta obat narkotika danpsikotropika
yang baik, benar, dan aman sesuai dengan peraturan
perundangundangan.(R)

PKPO 3.1

2. Ada bukti penyimpanan bahan berbahaya yang


baik, benar, dan aman sesuaidengan egulasi. (O,W)
3. Ada bukti penyimpanan obat narkotika serta
psikotropika yang baik, benar, dan aman sesuai
dengan regulasi. (O,W)
4. Ada bukti penyimpanan obat narkotika serta
psikotropika yang baik, benar, da naman sesuai
dengan regulasi. (O,W)
1. Ada regulasi rumah sakit tentang proses larangan
menyimpan elektrolit konsentrat di tempat rawat
inap kecuali bila dibutuhkan secara klinik
danapabila terpaksa disimpan di area rawat inap
harus diatur keamanannya untukmenghindari
kesalahan. (lihat juga SKP 3.1). (R)
PKPO 3.2
2. Ada bukti penyimpanan elektrolit konsentrat
yang baik, benar, dan aman sesuaidengan egulasi.
(O,W)
3. Elektrolit konsentrat diberi label obat yang harus
diwaspadai (high alert) sesuaidengan regulasi.
(O,W)

1. Ada regulasi pengaturan penyimpanan obat


dengan ketentuan khusus meliputibutir 1 sampai
dengan 5 pada maksud dan tujuan. (R)

2. Ada bukti penyimpanan produk nutrisi yang baik,


benar, dan aman sesuaidengan regulasi. (lihat juga
PKPO 3.3 PAP 4). (O,W)
3. Ada bukti penyimpanan obat dan bahan radioaktif
yang baik, benar, dan amat sesuai dengan regulasi.
(O,W)
4. Ada bukti penyimpanan obat yang dibawa pasien
sebelum rawat inap yangbaik, benar, dan aman
sesuai dengan regulasi. (O,W)

5. Ada bukti penyimpanan obat program atau


bantuan pemerintah/pihak lain yangbaik, benar, dan
aman sesuai dengan regulasi. (O,W)

6. Ada bukti penyimpanan obat yang digunakan


untuk penelitian yang baik, benar,dan aman sesuai
dengan regulasi. (O,W)

1. Ada regulasi pengelolaan obat emergensi yang


tersedia di unit-unit layanan agar dapat segera
dipakai untuk memenuhi kebutuhan darurat serta
upayapemeliharaan dan pengamanan dari
kemungkinan pencurian dan kehilangan.(lihat juga
TKRS….). (R)
PKPO 3.4
PKPO 3.4
2. Ada bukti persediaan obat emergensi lengkap
dan siap pakai. (D,O,W)

3. Ada bukti pelaksanaan supervisi terhadap


penyimpanan obat emergensi dansegera diganti
apabila dipakai, kadaluwarsa, atau rusak. (D,O,W)

1. Ada regulasi penarikan kembali (recall) dan


pemusnahan sediaan farmasi, alatkesehatan, dan
bahan medis habis pakai yang tidak layak pakai
karena rusak,mutu substandard, atau kadaluwarsa.
(R)
PKPO 3.5

2. Ada bukti pelaksanaan penarikan kembali


(recall) sesuai dengan regulasi yangditetapkan.
(D,W)
3. Ada bukti pelaksanaan pemusnahan sesuai
dengan regulasi yang ditetapkan.(D,W)

PERESEPAN
DAN
PENYALINAN

1. Ada regulasi peresepan/permintaan obat dan


instruksi pengobatan secarabenar, lengkap, dan
terbaca, serta menetapkan staf medis yang
kompeten danberwenang untuk melakukan
peresepan/permintaan obat dan
instruksipengobatan. (lihat juga PAP 2.2 EP 1; AP 3
EP 1; dan SKP 2 EP 1). (R)

PKPO 4 2. Ada regulasi peresepan/permintaan obat dan


instruksi pengobatan secarabenar, lengkap, dan
terbaca, serta menetapkan staf medis yang
kompeten danberwenang untuk melakukan
peresepan/permintaan obat dan
instruksipengobatan. (lihat juga PAP 2.2 EP 1; AP 3
EP 1; dan SKP 2 EP 1). (R)

3. Ada bukti pelaksanaan apoteker melakukan


rekonsiliasi obat pada saat pasienmasuk, pindah
unit pelayanan, dan sebelum pulang. (D,W)

4. Rekam medis memuat riwayat penggunaan obat


pasien. (D,O)
meliputi butir 1 sampai dengan7 pada maksud dan
tujuan serta penetapan dan penerapan langkah
langkahuntuk pengelolaan peresepan/permintaan
obat, instruksi pengobatan yangtidak benar, tidak
lengkap, dan tidak terbaca agar hal tersebut tidak

PKPO 4.1
2. Ada bukti pelaksanaan evaluasi syarat elemen
resep lengkap yang meliputibutir 1 sampai dengan 7
pada maksud dan tujuan. (D,W)
PKPO 4.1 3. Ada bukti pelaksanaan proses pengelolaan
resep yang tidak benar, tidaklengkap, dan tidak
terbaca. (D,W)

4. Ada bukti pelaksanaan proses untuk mengelola


resep khusus, seperti darurat,standing order,
berhenti automatis (automatic stop order), tapering,
dan lainnya (D,W)
1. Ada daftar staf medis yang kompeten dan
berwenang membuat atau menulis resep yang
tersedia di semua unit pelayanan. (D)

2. Ada bukti pelaksanaan rumah sakit menetapkan


dan melaksanakan prosesuntuk membatasi jika
PKPO 4.2 diperlukan jumlah resep atau jumlah pemesanan
obat yang dapat dilakukan oleh staf medis yang
diberi kewenangan. (lihat juga KKS10 EP 1). (R)

3. Ada bukti staf medis yang kompeten dan


berwenang membuat atau menulis resep atau
memesan obat dikenal dan diketahui oleh unit
layanan farmasi atauoleh lainnya yang menyalurkan
obat. (D)
1. Ada bukti pelaksanaan obat yang diberikan
dicatat dalam satu daftar di rekam medis untuk
setiap pasien berisi: identitas pasien, nama obat,
dosis, rutepemberian, waktu pemberian, nama
dokter dan keterangan bila perlu taperingoff, titrasi,
dan rentang dosis. (D)
PKPO 4.3

2. Ada bukti pelaksanaan daftar tersebut di atas


disimpan dalam rekam medispasien dan menyertai
pasien ketika pasien dipindahkan. Salinan daftar
tersebutdiserahkan kepada pasien saat pulang. (D)
PERSIAPAN
DAN
PENYERAHAN

1. Ada regulasi penyiapan dan penyerahan obat


yang sesuai dengan peraturanperundang-undangan
dan praktik profesi. (R)

2. Ada bukti pelaksanaan staf yang menyiapkan


produk steril dilatih, memahami,serta
mempraktikkan prinsip penyiapan obat dan teknik
aseptik (lihat jugaPPI…..). (D,W)
PKPO 5
3. Ada bukti pelaksanaan pencampuran obat
kemoterapi dilakukan sesuai denganpraktik profesi.
(lihat juga PPI…..). (O,W)
PKPO 5

4. Ada bukti pencampuran obat intravena, epidural,


dan nutrisi parenteral sertapengemasan kembali
obat suntik dilakukan sesuai dengan raktik profesi.
(O,W)

1. Ada regulasi penetapan sistem yang


seragam untuk penyiapan danpenyerahan
obat. (R)

2. Ada bukti pelaksanaan proses pengkajian resep


yang meliputi butir 1 sampaidengan 7 pada maksud
dan tujuan. (D,W)
PKPO 5.1
3. Setelah persiapan, obat diberi label meliputi
identitas pasien, nama obat, dosisatau konsentrasi,
cara pemakaian, waktu pemberian, tanggal
disiapkan, dantanggal kadaluarsa. (D,O,W)

4. Ada bukti pelaksanaan telaah obat meliputi butir


1 sampai dengan 5 padamaksud dan tujuan. (D,W)

5. Ada bukti pelaksanaan penyerahan obat


dalam bentuk yang siap diberikan.(D,W

6. Ada bukti penyerahan obat tepat waktu. (D,O,W)


PEMBERIAN
(ADMINIS
TRATION)
OBAT

1. Ada penetapan staf klinis yang kompeten


dan berwenang untuk memberikanobat
termasuk pembatasannya. (R)

PKPO 6
2. Ada bukti pelaksanaan pemberian obat oleh staf
klinis yang kompeten danberwenang sesuai dengan
surat izin terkait profesinya dan
peraturanperundang-undangan .(D,W
PKPO 6

3.Ada bukti pelaksanaan pemberian obat


dilaksanakan sesuai denganpembatasan yang
ditetapkan, misalnya obat kemoterapi, obat
radioaktif, atauobat untuk penelitian. (D,W)

1. Ada regulasi verifikasi sebelum penyerahan


obat kepada pasien yang meliputibutir 1 sampai
dengan 5 pada maksud dan tujuan. (R)

PKPO 6.1
2. Ada bukti pelaksanaan verifikasi sebelum obat
diserahkan kepada pasien.m ,(D,W,S)

3. Ada bukti pelaksanaan double checkuntuk obat


yang harus diwaspadai (highalert). (D,O,W,S)

1. Ada regulasi pengobatan oleh pasien sendiri.


(R)

2. Ada bukti pelaksanaan pengobatan obat oleh


PKPO 6.2 pasien sendiri sesuai denganregulasi. (D,W)

3. Ada proses monitoring terhadap pengobatan oleh


pasien sendiri. (D,W)
PEMANTAU AN
(MONITOR)

1. Ada regulasi pemantauan efek obat dan efek


samping obat serta dicatat dalamstatus pasien.
(lihat juga AP 2 EP 1). (R)

PKPO 7
2. Ada bukti pelaksanaan pemantauan terapi obat.
(D,W)

3. Ada bukti pemantauan efek samping obat dan


pelaporannya sesuai denganperaturan perundang-
undangan. (D,W)

1. Ada regulasi medication safety yang bertujuan


mengarahkan penggunaan obatyang aman dan
meminimalisasi kemungkinan terjadi kesalahan
penggunaanobat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (R)

mengumpulkan dan memonitor seluruh angka


kesalahan penggunaan obat termasuk kejadian
tidak diharapkan,kejadian sentinel, kejadian nyaris

3. Ada bukti instalasi farmasi mengirimkan laporan


kesalahan penggunaan obat (medication error)
kepada tim keselamatan pasien rumah sakit. (D,W)
PKPO 7.1
PKPO 7.1
4. Ada bukti tim keselamatan pasien rumah sakit
menerima laporan kesalahan penggunaan obat
(medication error) dan mencari akar masalah

atau investigasi sederhana, solusi dan tindak


lanjutnya, serta melaporkan kepada KomiteNasional
Keselamatan Pasien. (lihat juga PMKP 7). (D,W)

5. Ada bukti pelaksanaan rumah sakit melakukan


upaya mencegah dan menurunkan kesalahan
penggunaan obat (medication error). (lihat juga
PMKP7 EP 1).(D,W)
SELF ASESMEN POKJA AKREDITASI

GUNAAN OBAT (PKPO)

CAPAIAN
Regulasi Dokumen
SUDAH

Kebijakan Pelayanan Farmasi √


Pedoman Pelayanan Farmasi √

Pedoman Pengorganisasian Farmasi √

SK Pengangkatan Kepala Instalasi √


Uraian Jabatan Kepala Instalasi dan
Apoteker √
STRA & SIPA Kepala Instalasi
Farmasi & asisten Apoteker √
SPO Supervisi Catatan Supervisi √

Bukti Riview Manajemen


Pengelolaan Obat √

Formularium RS & Daftar Informasi


Obat √

Laporan Insiden Kesalahan


Pemberian obat √

Laporan Insiden Kesalahan


Pemberian obat √

SK Tim Farmasi & Terapi beserta Tupoksi √


Kebijakan Pedoman Formularium √
Kebijakan Menambah dan Mengurangi Obat √
SPO Pengelolaan Minmax Stok Perbekalan
Farmasi √
SPO Penanganan Ketidaktersediaan Obat diLuar
Formularium √
SPO Pengadaan Obat di Luar TFT √
SPO Obat Sampel
SPO Pengelolaan Hibah Perbekalan Farmasi
SPO Obat Donasi
Formulir Laporan Penggunaan Obat
Baru & KTD √
Formulir Laporan Monitoring Efek
Samping Obat √
Formulir Usulan Obat √
Formulir PTO √

Catatan SPV ttg Kepatuhan


Penulisan Formularium √

Notulen Rapat TFT √

Kepmenkes, Pedoman Teknis Pengadaan


Perbekalan Kesehatan √
Permenkes, Pengadaan obat e-catalog melalui
aplikasi e-purchasing √
SPO Farmasi Tutup/Terkunci √
SPO Penanganan Ketidaktersediaan Obat diLuar
Formularium √
SPO Penanganan Perbekalan Farmasi
Kosong/Tidak Tersedia √
SPO Pengadaan Obat di Luar TFT √
SPO Alur Pengadaan Perbekalan Farmasi √
SPO Pengelolaan Minmax Stok Perbekalan
Farmasi √

MOU dengan Pemasok √

SPO Penanganan Ketidaktersediaan Obat diLuar


Formularium √
SPO Penanganan Perbekalan Farmasi
Kosong/Tidak Tersedia √

Bukti Komfirmasi √

Sosialisasi SPO √
Pedoman Pelayanan Ins.Farmasi (Penyimpanan) √
Kebijakan Pelayanan Farmasi (Penyimpanan) √
Kebijakan Pelabelan Obat yang Keluar dari Wadah
Asli
SPO Penyimpanan Perbekalan Farmasi √
SPO Penempelan Label √
SPO Pemantauan Suhu √


Ceklist Pemantauan Suhu √
Ceklist Penyimpanan Perbekalan
Farmasi √
Ceklist Penyimpanan Napza √
Ceklist Penyimpanan Obat di Trolly
Emergency √

SPO Supervisi Catatan Supervisi √

Panduan Bahan-bahan Berbahaya dan Beracun √


Kebijakan Pengelolaan NAPZA √
Kebijakan Pelabelan Obat dan Bahan Kimia √
Kebijakan Pelaporan Obat dari Unit √

Kebijakan Pengelolaan Radioaktif


SPO Penyimpanan Bahan-Bahan Berbahaya √
SPO Inspeksi Berkala Penyimpanan Perbekalan
Farmasi √
SPO Penyimpanan, Penyediaan, Penggunaan dan
Pelaporan Narkotika √
SPO Penyimpanan, Penyediaan, Penggunaan dan
Pelaporan Psikotropika √
SPO Penyimpanan, Penyediaan, Penggunaan dan
Pelaporan Prekursor

Ceklist Penyimpanan Bahan


Berbahaya
Ceklist Penyimpanan obat
psikotropika narkotika
Kartu Stok NAPZA √

Laporan Narkotika dan Psikotropika √


Panduan Obat High Alert √
Kebijakan Obat High Alert √

SPO Pencampuran Elektrolit Pekat


SPO Penempelan Label √

Ceklist Penyimpanan Perbekalan


Farmasi √

Ceklist Penyimpanan Perbekalan


Farmasi √

Kebijakan Pengelolaan Radioaktif

SPO Penyimpanan Produk Nutrisi

SPO Penyimpanan Obat Sampel


SPO Penyimpanan Obat Donasi
SPO Penanganan Obat yang di Bawa dari Rumah
(Rekonsiliasi) √
Kebijakan Rekonsiliasi Obat √

Ceklist Penyimpanan Perbekalan


Farmasi √

Ceklist Penyimpanan Perbekalan


Farmasi √

Kebijakan Penyimpanan Obat Emergency dan


Standar Obat di Masing-masing Unit √
SPO Pengelolaan Obat di Trolly Emergency √
SPO Inspeksi Berkalan Penyimpanan Perbekalan
Farmasi √
SPO Penggantian Obat Emergency √
Ceklist Penyimpanan Obat di Trolly √
Emergency

Catatan Supervisi √
Kebijakan Penarikan Obat √
Kebijakan Pengelolaan Obat Kadaluarsa √
Kebijakan Pelayanan Farmasi √
Pedoman Pelayanan Farmasi √
SPO Penarikan Obat √
SPO Pergantian Sediaan Farmasi Rusak, ED dan √
Kadaluarsa
SPO Pemusnahan Obat √


Berita Acara Penarikan Obat

Berita Acara Pemusnahan Obat √


Berita Acara Pemusnahan Obat √

Kebijakan Penulisan Resep √


SK Staf Medis yang berwenang untuk melakukan
peresepan/permintaan obat dan Intruksi
Pengobatan


SPO Penulisan Resep yang Lengkap dan Aman
SPO Penanganan Obat yang di Bawa dari Rumah √
(Rekonsiliasi)
Kebijakan Rekonsiliasi Obat √

Lembar Obat Pasien Rawat Inap &


Resep

Catatan Apoteker tentang


Rekonsiliasi

Rekam Medis
Kebijakan Penulisan Resep √


SPO Penulisan Resep yang Lengkap dan Aman
Lembar Obat Pasien Rawat Inap & √
Resep

Lembar Obat Pasien Rawat Inap & √


Resep


Lembar Obat Pasien Rawat Inap &
Resep
SIP Dokter √
Daftar Staf Medis yang berwenang √
untuk membuat/menulis resep

Kebijakan batasan penulisan resep khusus (misal: √


obatkemoterapi, radioaktif,
narkotika/psikotropika, dll)


Lembar Obat Pasien Rawat Inap &
Resep


Lembar Obat Pasien Rawat Inap &
Resep

Lembar Rekonsiliasi Obat & Rekam


Medis

Kebijakan Pelayanan Farmasi √


Panduan Pelayanan Farmasi √
Kebijakan Persiapan dan Penyaluran Obat √

Sertifikat pelatihan teknik aseptic


untuk petugas terkait
Kebijakan Penyaluran Obat Seragam √
Kebijakan yang Menetapkan Staf yang Berwenang √
Telaah Resep
SPO Telaah Resep √
Kebijakan Penelaahan Resep √
Kebijakan Waktu Tunggu √
Kebijakan Pelabelan Obat yang Keluar dari Wadah
Asli
Kebijakan dan SPO Penulisan Etiket √
SPO Penempelan Label √

Lembar Obat Pasien Rawat Inap & √


Resep


Lembar Obat Pasien Rawat Inap &
Resep & ETIKET

Lembar Obat Pasien Rawat Inap & √


Resep

Lembar Obat Pasien Rawat Inap &



Resep & ETIKET

Laporan Respon Time √

Kebijakan & SK yang menetapkan staf yang √


Berwenang Memberikan Obat
Pedoman Pengorganisasian & Uraian Jabatan √
SPO Penerimaan Resep Rawat Inap √
SPO Pengerjaan Resep Rawat Inap √
SPO Penyerahan Resep Rawat Inap √
SPO Penerimaan Resep Rawat Jalan √

STR & SIP Staf yang Berwenang √


memberikan Obat
SK Staf Medis yang berwenang untuk telaah resep
SPO Telaah Resep √
SPO Komfirmasi Dokter √
Kebijakan Penelaahan Resep √
SPO Double Cek √

Resep √


Resep
Kebijakan Rekonsiliasi Obat √
SPO Penanganan Obat yang di Bawa dari Rumah √
(Rekonsiliasi)


Form Rekonsiliasi
Form Monitoring Efek Samping √
Obat
Catatan Terintegrasi √

Panduan Patient Safety √


Pedoman Pelaporan IKP
SK Panitia Keselamatan Pasien
Kebijakan Pemantauan dan Pelaporan ESO √

Laporan PTO

Laporan MESO

Panduan Patient Safety √


Pedoman Pelaporan IKP
Kebijakan identifikasi dan pencatatan efek obat
yang tidak diharapkan didalam status pasien serta
pelaporannya
Kebijakan identifikasi KNC dan Pelaporannya √
Laporan IKP/KTD
Laporan KNC

Laporan IKP/KTD
Laporan KNC

Laporan IKP/KTD

Laporan KNC
Laporan IKP/KTD
Laporan KNC
Analisa RCA atau FMEA atas IKP
yang terjadi

, 19 DESEMBER 2018
CAPAIAN
KETERANGAN
BELUM

Sudah ada SK Direktur

Sudah ada SK Direktur


Bergabung dengan
Ka,Instalasi lainnya

Draf

Formularium RS
menunggu SK,
Informasi Obat
(MIMS) terbaru hanya
di Inst. Farmasi,
DOEN & Fornas
sudah dicopi tp belum
dibagi

Draf

Draf

Draf
Draf
Draf
√ Tidak ada Obat sampel
√ Tidak ada Obat hibah

Draf

Draf
Draf
Draf

Draf

Draf

Draf

Draf
Draf
Draf

Draf

Kontrak

Draf

Draf
Draf
Draf


Draf
Draf
Draf

Implementasi

√ CCTV di inst,farmasi

Draf
Draf
Draf
Draf
Tidak menyimpan obat
√ radioaktif
Belum ada lemari B3

Draf
Methadon di ruangan
PTRM

√ Tidak ada Prekursor

√ Belum ada lemari B3


Belum ada lemari
√ psikotropika

SIPNAP (online) dan


Print Out
Draf
Draf
Tidak menyimpan
√ elektrolit pekat
Draf

Draf

Draf
Tidak menyimpan obat
√ radioaktif
Tidak menyimpan
√ produk nutrisi
Tidak menyimpan obat
√ sampel
√ Draf

Draf
Draf

Tidak menyimpan
√ produk nutrisi

Tidak menyimpan obat


√ radioaktif

Draf

Draf

Tidak menyimpan obat


√ untuk penelitian

Draf
Draf

Draf
Draf
Draf

Draf
Draf
Draf
Draf
Draf
Draf

Draf
Draf

Draf

Draf
Draf

Draf

Draf

Draf
Draf


Draf

Draf

Draf
Draf

Draf

Draf

Draf
Draf
Draf

√ Belum pelatihan

Tidak ada obat



kemoterapi
Tidak ada
pencampuran obat

intravena oleh
farmasis
Draf

Draf
Draf
Draf
Draf

Draf
Draf

Paraf petugas farmasi,


obat telah melalui
konfirmasi dahulu
sebelum diberikan

Draf
Draf
Draf
Draf
Draf
Draf
Tidak ada obat

kemoterapi

Draf
Draf
Draf
Draf
Verifikasi Obat

Double check (obat


high alert)
Draf

Draf

Draf

Draf


Draf

Draf




ESEMBER 2018

Anda mungkin juga menyukai