Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN PENYAKIT


KRONIS

DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA

Untuk memenuhi tugas Profesi Ners Departemen jiwa

Oleh
NESIEN MONIM
INNE KUSBANDIAH
NINDYA AMELIA
YULIANTO KURNIAWAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019

A. PENGANTAR

Topik : Dukungan Keluarga


Pokok Bahasan : Dukungan Keluarga pada Pasien Penyakit Kronis
Hari/tanggal : Jumat , 3 April 2019

Waktu : 9.00 – 9.30 WIB


Tempat : Ruang Tunggu Keluarga Ruang Cempaka RST

Soepraoen
Sasaran : Keluarga Pasien Ruang Cempaka RST

Soepraoen
Penyaji : Kelompok 2 Program Profesi Ners UB

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga peserta penyuluhan

diharapkan mampu mengetahui dukungan bagi keluarga dengan

pasien penyakit kronis yang dijelaskan seperti dukungan penilaian,

dukungan instrumental, dukungan informasional dan dukungan

emosional.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai dukungan keluarga

pada pasien penyakit kronis selama 1x30 menit, peserta

penyuluhan diharapkan mampu menyebutkan minimal dua jenis

dukungan yang dapat diberikan.

 Analisis Tugas
Standar Kompetensi :

Know

- Dukungan keluarga pada pasien penyakit kronis di RST


Soepraoen
Show

- Keluarga pasien menyimak dan memperhatikan kegiatan


penyuluhan dengan seksama
- Keluarga pasien mendengarkan dengan seksama penjelasan
pemateri dan penyuluh
- Keluarga pasien mendiskusikan hal-hal yang belum dimengerti
tentang materi penyuluhan
Do
- Keluarga mampu menjelaskan kembali materi penyuluhan

C. STRUKTUR ORGANISASI
Penyaji : Neisen Monim
Moderator : Nindya Amelia
Notulen : Inne Kusbandiah
Fasilitator : Yulianto Kurniawan
D. MATERI
(Terlampir)
E. MEDIA
 Materi SAP
 LCD
 Leaflet

F. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi

G. KEGIATAN PENYULUHAN

Sasaran
N
Waktu Kegiatan Klien dan
o Penyaji
keluarga Klien
1. 5 Pembukaan  Menyampaikan salam  Menjawab salam
menit a. Salam pembuka pembuka, maksud dan  Memperhatikan
b. Perkenalan tujuan serta kontrak dan terlihat
c. Menyampaikan waktu pelaksanaan antusias
tujuan kegiatan kepada mengikuti
d. Kontrak waktu peserta penyuluhan penyuluhan
dengan bahasa yang
sopan dan jelas serta
penggunaan kata yang
efisien.
 Menanyakan beberapa
pertanyaan seputar
opini peserta mengenai
topik penyuluhan.
2. 15 Kegiatan Inti  Menyampaikan materi  Menyimak dan
menit a. Penyampaian materi dengan jelas dan tepat memperhatikan
 4 jenis dukungan sesuai dengan metode penyuluhan
yang harus yang dipilih dengan baik dan
diberikan  Menyampaikan materi antusias.
kepada tidak berbelit-belit serta
keluarga. efisien sehingga
mencegah kekurangan
waktu
 Memanfaatkan semua
media yang tersedia untuk
menyampaikan materi
dengan baik.
3. 10 Penutup  Melalukan dialog interaktif  Peserta
menit  Sesi tanya jawab dengan peserta penyuluhan
 Melakukan evaluasi penyuluhan. dengan antusias
 Menyimpulkan materi  Menanyakan beberapa bertanya dan
yang didiskusikan pertanyaan singkat berdialog tentang
 Mengakhiri kegiatan kepada pasien tentang materi penyuluhan.
dengan salam materi penyuluhan untuk  Bersama penyaji
mengetahui feed back. menyimpulkan
Contoh pertanyaan: materi.
1. Apa itu penyakit  Mengerti dan
kronis? mempunyai
2. Apa itu dukungan pengetahuan baru
keluarga? tentang materi
3. Sebutkan 2 jenis penyuluhan
dukungan keluarga ditandai dengan
yang diberikan pada hampir
pasien penyakit kronis! keseluruhan
 Menyampaikan peserta dapat
kesimpulan dengan menjawab studi
singkat dan jelas. kasus.
 Memberi reward kepada  Menjawab salam.
peserta yang aktif dan
dapat menjawab
pertanyaan dengan baik.
 Menyampaikan salam
penutup dan ucapan
terimakasih dengan
sopan dan jelas.
H. EVALUASI
Evaluasi Struktur
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Tunggu Ruang

Cempaka RST Soepraoen


 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum

pelaksanaan penyuluhan

Evaluasi Proses

 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan


 Peserta mengajukan pertanyaan serta menjawab pertanyaan evaluasi

secara benar

Evaluasi Hasil

 Peserta dapat menjawab pertanyaan tentang materi yang telah

disampaikan

 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan

 Peserta mendengarkan penyuluhan dengan seksama

 Peserta mengajukan pertanyaan


Lampiran Materi

1. Definisi Penyakit kronis

Penyakit kronis adalah penyebab dari kesakitan dan kematian yang

membutuhkan jangka waktu lama dan respon yang kompleks, jarang sembuh

total, serta berkoordinasi dengan berbagai disiplin ilmu kesehatan untuk

keperluan pengobatan dan peralatan (Busse, Blumel, Krensen & Zentner,

2010). Robertson dan Beattie (2015) juga menyatakan bahwa penyakit kronis

juga berperan dalam kemunduran kesehatan yang berangsur-angsur

memburuk dan sering terjadi pada usia lanjut yang menurunkan kualitas

hidup terkait ketidakmampuan dan keterbatasan fisik.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penyakit

kronis adalah suatu keadaan yang menyebabkan kesakitan dan kematian

yang membutuhkan pengobatan dan peralatan dalam jangka waktu yang

lama, jarang sembuh total, dan berangsur-angsur memburuk yang

menyebabkan ketidakmampuan dan keterbatasan fisik sehingga

mengakibatkan penurunan kualitas hidup yang sering terjadi pada lansia.

Jenis-jenis penyakit kronis yang biasa dialami adalah penyakit ginjal kronis,

penyakit kardiovaskuler, kanker, tumor, penyakit paru obstruktif kronik

(PPOK), penyakit endokrin.

Penyakit kronis bukan hanya menyerang fisik namun juga

memberikan efek psikososial negatif, seperti ketidakpastian dan

ancaman akan kematian sehingga mengarah kepada gangguan psikologis

pada penderitanya. Penyakit kronis mengakibatkan stres berat dan

kecemasan yang tinggi bagi hampir semua penderita karena kondisi ini

akan terus berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun. Oleh

karena itu, dukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam menangani masalah

psikososial dari penderita penyakit kronis (MR,Siregar, 2018).


2. Dukungan Keluarga

a. Pengertian Dukungan Keluarga

Menurut Friedman (2010), dukungan keluarga adalah sikap,

tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit.

Keluarga juga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggotanya dan

anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung

selalu siap memberikan bantuan jika diperlukan. Ali (2009) menyebutkan

bahwa dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan

keluarga terhadap penderita yang sakit. Dukungan bisa berasal dari

orang lain (orangtua, anak, suami, istri atau saudara) yang dekat dengan

penderita dimana bentuk dukungan berupa informasi, tingkah laku

tertentu atau materi yang dapat menjadikan individu merasa disayangi,

diperhatikan dan dicintai.

Anggota keluarga memandang bahwa keluarga adalah orang yang

paling dekat dalam menunjukkan sikap saling mendukung serta selalu

siap memberikan pertolongan jika diperlukan. Dukungan keluarga

mempunyai dampak terhadap kesehatan fisik dan mental pada setiap

anggotanya. Dukungan keluarga yang kurang, berhubungan erat dengan

peningkatan angka kesakitan dan kematian.

b. Kenapa pasien dengan penyakit kronis perlu dukungan

Karena pasien dengan penyakit kronis rentan mengalami masalah

psikologis, antara lain :

1.Kecemasan

2.Berduka/ kehilangan
3.Gangguan citra tubuh

4.Harga diri rendah

5.Ketidakberdayaan

6.Keputusasaan

c. Bentuk dukungan keluarga

Keluarga memiliki beberapa bentuk dukungan (Friedman, 2010) yaitu:

1) Dukungan Penilaian

Dukungan ini meliputi pertolongan pada individu untuk

memahami kejadian depresi dengan baik dan juga sumber depresi

dan strategi koping yang dapat digunakan dalam menghadapi

stressor. Dukungan ini juga merupakan dukungan yang terjadi bila

ada ekspresi penilaian yang positif terhadap individu. Individu

mempunyai seseorang yang dapat diajak bicara tentang masalah

mereka, terjadi melalui ekspresi pengaharapan positif individu kepada

individu lain, penyemangat, persetujuan terhadap ide-ide atau

perasaan seseorang dan perbandingan positif seseorang dengan

orang lain, misalnya orang yang kurang mampu. Dukungan keluarga

dapat membantu meningkatkan strategi koping individu dengan

strategi-strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang berfokus

pada aspek-aspek yang positif.

2) Dukungan Instrumental

Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmaniah

seperti pelayanan, bantuan finansial dan material berupa bantuan

nyata (instrumental support material support), suatu kondisi dimana

benda atau jasa akan membantu memecahkan masalah praktis,

termasuk di dalamnya bantuan langsung, seperti saat seseorang


memberi atau meminjamkan uang, membantu pekerjaan sehari-hari,

menyampaikan pesan, menyediakan transportasi, menjaga dan

merawat saat sakit ataupun mengalami depresi yang dapat

membantu memecahkan masalah. Dukungan nyata paling efektif bila

dihargai oleh individu dan mengurangi depresi individu. Pada

dukungan nyata keluarga sebagai sumber untuk mencapai tujuan

praktis dan tujuan nyata.

3) Dukungan Informasional

Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung

jawab bersama, termasuk di dalamnya memberikan solusi dari

masalah, memberikan nasehat, pengarahan, saran, atau umpan balik

tentang apa yang dilakukan oleh seseorang. Keluarga dapat

menyediakan informasi dengan menyarankan tentang dokter, terapi

yang baik bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi individu untuk

melawan stresor. Individu yang mengalami depresi dapat keluar dari

masalahnya dan memecahkan masalahnya dengan dukungan dari

keluarga dengan menyediakan feed back. Pada dukungan informasi

ini keluarga sebagai penghimpun informasi dan pemberi informasi.

4) Dukungan Emosional

Selama depresi berlangsung, individu sering menderita

secara emosional, sedih, cemas dan kehilangan harga diri. Jika

depresi mengurangi perasaan seseorang akan hal yang dimiliki dan

dicintai. Dukungan emosional memberikan individu perasaan

nyaman, merasa dicintai saat mengalami depresi, bantuan dalam

bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian sehingga individu

yang menerimanya merasa berharga. Pada dukungan emosional ini

keluarga menyediakan tempat istirahat dan memberikan semangat.


DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Joan M. et. al. 2014. Effectiveness of Family and Caregiver Interventions
on Patient Outcomes in Adults with Cancer: A Systematic Review. JGIM.

Pehlivan, Seda. et. al. 2012. Relationship between hopelessness, loneliness,


and perceived social support from family in Turkish patients with cancer.
Support Care Cancer.

Utami, Dewi., Andriyani, Annisa., dan Fatmawati, Siti. 2013. Hubungan


Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Kecemasan Kemoterapi pada
Pasien Penyakit kronis Serviks di RSUD Dr. Moewardi. Gaster Vol. 10 No.
1.

Siregar, M. R., & Siregar, C. T. (2018, October). Resiliensi Pasien Yang


Mengalami Penyakit Kronis di RSUP H. Adam Malik Medan. In Talenta
Conference Series: Tropical Medicine (TM) (Vol. 1, No. 1, pp. 67-74).

Anda mungkin juga menyukai