Anda di halaman 1dari 16

1

PROPOSAL

RONDE KEPERAWATAN PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN


KEPERAWATAN DI RUANG IV PARU Lt.2
RUMKITAL Dr. RAMELAN
SURABAYA

Oleh :

Kelompok Manajemen
Gerbong 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2017
2

LEMBAR PENGESAHAN

RONDE KEPERAWATAN PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN


KEPERAWATAN DI RUANG IV PARU Lt. 2
RUMKITAL Dr. RAMELAN
SURABAYA

Penaggung Jawab

Mengetahui,

Surabaya, 27 April 2017

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Dwi Priyantini., S. Kep., Ns., M. Sc. Puji Agung W., S. Kep.


NIP. 03.006 Letkol Laut (K) NRP. 11314/P
3

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen adalah proses bekerja melalui staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara prefesional. Disini dituntut tugas manajer
keperawatan untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi
sarana dan prasarana yang tersedia untuk memberikan asuhan keperawatan
seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga dan masyarakat (Gillies,
1989).
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam
pelayanan keperawatan adalah pembenahan manajemen keperawatan karena
dengan adanya faktor kelola yang optimal diharapkan mampu mejadi wahana
peningkatan keefektifan pembagian pelayanan keperawatan sekaligus lebih
menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat selain melibatkan
pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus
tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan,
perawat pelaksana yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan
(Nursalam, 2015).
Saat ini masih banyak laporan tentang pelayanan keperawatan yang kurang
optimal. Salah satu kegiatan keperawatan yang belum optimal adalah kegiatan
ronde keperawatan. Ronde keperawatan sangat penting untuk dilaksanakan yang
bertujuan mengatasi masalah keperawatan pasien dan menambah ilmu bagi
perawat dan tim kesehatan yang lain.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan diharapkan
mahasiswa dan perawat di ruang IV Paru Lt.2 mampu menerapkan ronde
keperawatan.
4

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mengkaji masalah yang ada pada pasien
2. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan cara berfikir tentang tindakan
keperawatan yang beorientasi pada masalah klien
3. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan
pasien
4. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
5. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose keperawatan
6. Meningkatkan kemampuan justifikasi
7. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
8. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
9. Melaksanakan asuhan keperawatan

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Klien
1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang professional
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat
dan benar
1.3.2 Bagi Perawat
1. Terciptanya komunitas perawatan yang profesional
2. Terjalin kerjasam antar tim
3. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan yang tepat
dan benar
5

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan
pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan (Nursalam,
2002). Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping klien
dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus
tertentu yang dilakukan oleh kepala ruangan, KATIM, perawat pelaksana serta
melibatkan seluruh anggota tim ( Dokter, ahli gizi, dll ) (Setiadi, 2016).

2.2 Karakteristik Ronde Keperawatan


1. Pasien dilibatkan secara langsung
2. Pasien merupakan fokus kegiatan
3. Katim, PP, dan konselor melakukan diskusi bersama
4. Konselor memfasilitasi kreatifitas
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan katim, PP dalam
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah (Nursalam, 2015).

2.3 Langkah-langkah Kegiatan Ronde Keperawatan


Tahap pra
PP
6

Penetapan
pasien

Persiapan pasien:
- Informed consent
- Hasil pengkajian/validasi
data
Tahap pelaksanaan - Apa diagnosis keperawatan?
Penyajian - Apa data yang mendukung?
di Nurse station
masalah - Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan?
- Apa hambatan yang
Tahap pelaksanaan ditemukan?
Validasi data
di kamar pasien

PP, konselor, karu


Pasca Ronde
Kesimpulan dan Lanjutan – diskusi di
rekomendasi solusi nurse station
masalah
(Nursalam, 2015)

Keterangan:
1. Pra ronde:
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan
masalah langka)
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literatur
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien : informed consent dan pengkajian
f. Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung,
asuhan keperawatan yang dilakukan dan hambatan selama
perawatan
2. Pelaksanaan ronde:
a. Penjelasan tentang pasien oleh katim yang difokuskan pada
masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan
dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas
yang perlu didiskusikan
b. Diskusi antar angggota tim tentang kasus tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh katim atau konselor atau kepala
ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan
3. Pasca ronde
7

a. Evaluasi, revisi dan perbaikan


b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis, intervensi
keperawatan selanjutnya.

2.4 Peran Masing – Masing Anggota Tim


1. Peran katim dan perawat pelaksana
a. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien
b. Menjelaskan diagnosis keperawatan
c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan
d. Menjelaskan hasil yang didapat
e. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil
f. Menggali masalah – masalah pasien yang belum terkaji
2. Peran perawat konselor
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan
serta rasional tindakan
d. Mengarahkan dan koreksi
e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari

2.5 Kriteria Evaluasi


1. Struktur
a. Persyaratan administratif (informed consent, alat dan lainnya)
b. Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat:
- Menumbuhkan cara berfikir yang kritis
- Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
- Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
- Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
- Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien
- Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
- Meningkatkan kemampuan justifikasi
- Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
8

BAB 3
PRE PLANNING

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Topik : Ronde Keperawatan
Hari/tanggal : Kamis, 30 Maret 2017
Waktu : 13.00 - Selesai
Tempat : Ruang IV Paru
Sasaran : Pasien

3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Naniek widiyastuti
Perawat Primer I : Maulana Yusuf
Perawat Primer II : Rois Umam
Perawat Pelaksana I : Yulia Masruroh
Perawat Pelaksana II : Novita Fajriyah
Pembimbing Akademik : Dwi Priyantini.,S.Kep.,N.,M.Sc
Pembimbing Klinik : Letkol Laut (K) Puji Agung., S.Kep.

3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam ronde keperawatan adalah diskusi dan tanya
jawab

3.4 Prosedur Ronde Keperawatan


3.4.1 Persiapan Alat
1. Format Doa
2. Sarana diskusi : buku, pulpen
3. Status / dokumentasi keperawatan pasien
4. Materi yang disampaikan secara lisan
9

3.4.2 Rencana Kegiatan


1. Pra Ronde
a. Tentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi)
b. Tentukan tim ronde
c. Cari sumber atau literatur
d. Buat proposal
e. Persiapan pasien, inform consent dan pengkajian
f. Diskusikan tentang diagnosa keperawatan, data yang mendukung,
asuhan keperawatan yang dilakukan, dan hambatan selama perawatan.
2. Pelaksanaan Ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada
masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan
atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau associate atau kepela
ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan.
3. Pasca Ronde
a. Evaluasi, revisi dan perubahan
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosa, intervensi
keperawatan selanjutya.

3.5 Mekanisme Kegiatan Ronde Keperawatan


Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Pra 1. Menentukan kasus dan topik 1 hari Ners Penanggung
Ronde sebelum station Jawab
sehari sebelum pelaksanaan
Ronde
ronde
2. Menentukan tim ronde
3. Informed consent
4. Membuat proposal
5. Mencari sumber literatur untuk
kasus ronde
6. Mempersiapkan Klien
10

Ronde 1. Pembukaan 30 Menit Ners Kepala


station ruangan
a) Salam pembukaan
b) Memperkenalkan klien
dan
tim ronde dan menjelaskan
tujuan kegiatan ronde serta
mempersilahkan perawat
pelaksana 1/2 menyampaikan
kasusnya
c) Menyampaikan dasar
pertimbangan dilakukan
ronde
d) Menjelaskan Tujuan Ronde
1. Penyajian Masalah 30 Menit Pearawat
a) Memberi salam dan pelakasana
memperkenalkan klien dan
keluarga kepada tim ronde
b) Menjelaskan Riwayat
penyakit dan keperawatan Karu, PP,
pasien Konselor
c) Menjelaskan masalah pasien
dan rencana tindakan yang
telah dilaksanakan dan serta Karu, PP,
menetapkan prioritas yang Konselor
perlu dilakukan
2. Validasi Data
a) Mencocokkan dan
menjalskan kembali data
yang disampaikan
b) Diskusi antar anggota tim
dan pasien tentang masalah
keperawatan tersebut
c) Pemberian justifikasi oleh
11

perawat primer atau konselor


atau kepela ruangan tentang
masalah pasien dan rencana
tindakan yang akan
dilakukan
d) Menentukan tindakan
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah
ditetapkan
Post 1. Karu membuka dan 10 menit Ners Karu,
Ronde memimpin diskusi station supervisor,
2. Diskusi antar anggota tim dan perawat,
klien tentang masalah pembimbing.
keperawatan tersebut
3. Menyimpulkan hasil diskusi
dan merekomendasi solusi
yang dilakukan dalam
mengatasi masalah
4. Reward dan salam penutup.

3.6 Kriteria Evaluasi


1. Stuktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Persiapan ruang IV Paru Lt.2
b. Peserta ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan
c. Persiapan diakukan sebelumnya
2. Proses
a. Peseta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Seluruh peserta berperan akif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan

3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
12

b. Masalah pasien dapat teratasi


c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berfikir yang kritis dan sisetematis
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan,
menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperwatan yang
berorientasi pada masalah pasien
4) Meningkakan kemampuan modifikasi rencana asuhan
keperawatan
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
13

DAFTAR PUSTAKA

Gillies, (1989). Managemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem, Edisi


Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.
Nursalam, (2015). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Edisi 5. Jakarta : Salemba Medika.
Setiadi. (2016). Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan ( Teori Dan
Aplikasi Praktek Bagi Mahasiswa Dan Perawat Klinis). Yogyakarta :
Indomedia Pustaka.
14

SKENARIO
ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN

Tim kesehatan berdiskusi di nurse station tetang kondisi asien dan tindakan yang
akan di lakukan untuk masalah yang di hadapi pasien (Dokter, KATIM, Perawat
Primer dan PP)
KARU : ( Pembukaan, doa, melakukan validasi data kepada perawat
penanggung jawab pasien sesuai shift)
PP Pagi : (Menyampaikan kondisi pasien padaa saat dinas pagi)
PP Siang : (Menyampaikan kondisi pasien padaa saat dinas siang)
PP Malam : (Menyampaikan kondisi pasien padaa saat dinas malam)
KATIM : (Memberikan kesimpulan terhadap laporan penanggung jawab
shift dan melporkan hasil kepada perawat primer)
Primer : (menerima dan memberikan saran dan advis keperawatan untuk
pasien yang di kelola saat ronde keperawatan)
KARU : (Menjadi penengah untuk pelaporan dan meminta pendapat
dokter untuk advis medis selanjutnya)
Dokter : (pemberian advis dan kroscek data)
KATIM : (merangkum pendapat dari semua tim medis dan mempersiapkan
tindakan yang akan di lakukan kepada pasien)

Diskusi dengan Tim kesehatan lainnya. Setelah diskusi berakhir KARU menutup
diskusi dan mengakhiri kegiatan ronde keperawatan.
15

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN


RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Umur :
Alamat :

adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien:


Nama :
Umur :
Alamat :

Ruang :
No RM :

Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Surabaya,

Perawat yang menerangkan Penanggung jawab

............................. . ...........................

Saksi-saksi: Tanda tangan:

1. .............................. .............................

2. .............................. .............................
16

SKENARIO
ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN

Tim kesehatan berdiskusi di nurse station tetang kondisi asien dan tindakan yang
akan di lakukan untuk masalah yang di hadapi pasien (Dokter, KATIM, Perawat
Primer dan PP)
KARU : (Melakukan validasi data kepada perawat penanggung jawab
pasien sesuai shift)
PP Pagi : (Menyampaikan kondisi pasien padaa saat dinas pagi)
PP Siang : (Menyampaikan kondisi pasien padaa saat dinas siang)
PP Malam : (Menyampaikan kondisi pasien padaa saat dinas malam)
KATIM : (Memberikan kesimpulan terhadap laporan penanggung jawab
shift dan melporkan hasil kepada perawat primer)
Primer : (menerima dan memberikan saran dan advis keperawatan untuk
pasien yang di kelola saat ronde keperawatan)
KARU : (Menjadi penengah untuk pelaporan dan meminta pendapat
dokter untuk advis medis selanjutnya)
Dokter : (pemberian advis dan kroscek data)
KATIM : (merangkum pendapat dari semua tim medis dan mempersiapkan
tindakan yang akan di lakukan kepada pasien)

Diskusi dengan Tim kesehatan lainnya. Setelah diskusi berakhir KARU menutup
diskusi dan mengakhiri kegiatan ronde keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai