Anda di halaman 1dari 8

Info Fuel (bahan bakar),Lubricants (oli pelumas) & Oil Cooler Otomotif - Industri Indonesia

Berbagi Ilmu Tentang Bahan bakar (Fuel), Oli Pelumas (Lubricant),Cairan Pendingin (Oil Cooler) otomotif
& Industri bagi Pemula dan Engineer Profesional

Jumat, 14 Februari 2014

LEBIH DALAM MENGENAL ADDITIVE PADA PELUMAS

ADDITIVE PELUMAS

A. PENGERTIAN UMUM

clip_image002

• Terdapat pada sebagian besar pelumas

• Pelumas mengandung 0 s/d lebih dari 5 jenis additive

• kosentrasi berkisar dari <1 s/d 20-30%

• Faktor penentu kualitas pelumas

clip_image004

clip_image005
BEBERAPA MACAM ADITIF PENTING, ANTARA LAIN :

1. EXTREME PRESSURE / ANTIWEAR

Kegunaan : Mengurangi Friksi , wear, dan mencegah gores dan terkikis nya logam

Type Coumpound : Zinc Dithiosphosphates, organic phosphates, acid phosphates, organic sulfur and
chlorine coumpounds, sulfurized ftas, sulfides and disulfides.

Fungsi : reaksi kimia dengan permukaan untuk membentuk sebuah film pelindung dengan shear strenght
lebih rendah nya dari logam, dan melindungi kontak langsung logam dengan logam

• Solid form

Membentuk film pelindung pada permukaan yang dapat memudahkan permukaan sliding satu dengan
yang lainnya (mis. : Graphite, MoS2, PTFE).

• Chemical

Bereaksi dengan permukaan membentuk lapisan pelindung (mis: Sulfida,Phosphate). Biasanya


mengandung Sulfur, Phosphorus, Nitrogen atau Chlorine.

clip_image007

· Extreme Pressure

Beban berat, kecepatan rendah (contoh roda-gigi, Bearing)

• Anti Wear

Beban sedang, kecepatan tinggi (contoh Piston) Kedua phenomena wear di atas biasanya terjadi pada
saat bersamaan, aplikasi akan menentukan aktivitas mana yang dominan. Konsentrasi yang dibutuhkan
untuk pelumas EP biasanya lebih besar.

ADDITIVE FOR FRICTION AND WEAR CONTROL

• Organic Oxygen compounds : ester : Friction control

• Molybdenum – Sulphur compounds : MoS2 : Friction Control

• Metal-Phosporus-Sulphur compounds : ZDDP : Wear control

• Organo Sulphur and Sulphur-Nitrogen compounds : dithiocarbamates : Wear control and EP additive
• Organophosporus compounds : Tricresyl phosphate : Wear control and EP addtibe

• Sulphurized Compounds : Sulphurized Olefins, Sulphurized Esters : EP additive

2. ANTIOXIDANT

Kegunaan : Retard oxidative decomposition

Type Coumpound : Zinc dithiophosphates, hinderrrred phenols, aromatic amines, sulfurizedmphenol

Fungsi : mengkomposisi ulang peroksida dan sebagai terminetes free radical reaction

Kondisi :

clip_image009• Reaksi antara oksigen dengan hidrokarbon base oil

• Acidity

• Viscosity

• Sludge, varnish dan lacquer

• Konsumsi pelumas

• Foam

• Perubahan warna

3. DETERGENT

Kegunaan : Menjaga Permukaan logam bersih dari deposites

Type Coumpound : Metallo-organic coumpond of sodium, calcium dan magnesium phenolates,


phosphonates dan sulfonates

Fungsi : Bereaksi kimia dengan sludge dan varnish untuk menetralisir mereka tetap ter soluble

Kondisi :

• produk oksidasi akan menempel pada permukaan logam

• Varnish

• Lacquear
• Stuck parts

clip_image011

AKTIVITAS DETERGENT

• Molekul detergen juga mengandung gugus polar dan hidrokarbon tail.

• Detergen mungkin senyawa neutral atau mungkin kombinasi dengan material overbased (mis.:
Carbonate) untuk menetralisir senyawa asam produk oksidasi. Nilai overbase bervariasi dari (TBN 1-400).
Contoh :

- Metal phenates, Sulfonate, Salicylates

- Sulfonate detergent membentuk micelles

4. DISPERSANT

Kegunaan ; Menjaga sifat insoluble contaminant terdispersi didalam pelumas

Typical Coumpond : Alkylsuccinimides, alkylsuccinic esters, dan rmannich reaction products

Fungsi : Mengikat contaminant menjadi polar attraction untuk terdispersi molukelnya, mencegah
menjadi agglomereting (bergumpal) dan menjaga agar ter suspensi (due to solublity of dispersant)

Kondisi :

• Produk oksidasi membentuk agglomerate, ukuran bertambah besar dan menjadi insolube Gejala :

• Sludge

• Clogging

Additive :

• Alkanyl Succinimide (PIB-maleic anhydride)

• Ester high MW (succinamic anhydride de-glycol)

• Mannich base (alkyl phenol-alkylene polyamineformaldehyde condensation product formaldehyde

clip_image013

AKTIVITAS DISPERSANT
Molekul dispersant terdiri dari polar head (oksigen atau nitrogen) dan hidrokarbon tail (i.e-polybutane)
Gugus polar dari beberapa molekul dispersant akan melingkari produk yang terdegredasi dan
mencegahnya untuk membentuk Agglomerate

5. ANTI FOAMANT INHIBITOR

Kegunaan : Mencegah pelumas dari terbentuknya sebuah persitent foam

Type Coumpound : Silicone Polymers, organic copolymers

Fungsi : Menurunkan ketegangan permukaan untuk mempercepat pecahnya atau Foam Inhibitor
menurunkan tegangan permukaan dari film pelumas yang mengelilingi masing-masing gelembung untuk
memecahkan gelombang tersebut.

• Busa lebih besar terbentuk dan mengapung pada permukaan

• Terlalu banyak foam inhibtor akan menurunkan air release properties!

• Type foam inhibitor :

- Polymethylsiloxanes

- Polythers

clip_image015

Nilai foaming dan air release sangat berkaitan erat. Nilai foaming menggambarkan banyaknya gelembung
yang ada di permukaan cairan, akibat proses pelepasan udara dari cairan. Nilai air release
menggambarkan lamanya udara terlepas dari pelumas

6. CORROSION AND RUST INHIBITOR

Kegunaan : Mencegah kosorsi dan rust dari sebagian logam yang dilewati pelumas

Typical Compound : Zinc dithiophosphates, metal phenolates,basic metal sulfonates, fatty acid and
amines

Fungsi : Preserential adsorpation of Polar constituent on metal surface to provide protective film, or
neutrrralize corrosive acids

Kondisi :
• Reaksi elektrolisa terjadi oleh karena adanya aksi dari air dan oksigen pada permukaan logam. Basa
Feroksida menjadi anoda dan lapisan oksida menjadi katoda. Reaksi korosi terjadi diantara anoda dan
katoda. Gejala :

• Karat

• Oksidasi

• Corrosive wear

AKTIVITAS CORROSION INHIBITORS

• Corrosion inhibitor membentuk lapisan penghalang hydrophobic dengan teradsorpsinya molekul polar
di atas permukaan logam besi

• Corrosion inhibitors dapat neutral atau over base

• Corrosion inhibitors sering membentuk micelles

• Type Corrosion inhibitors :

• Garam Sulfonate

• Alkeryl succinic acid/anhydride derivatives

• Phospate

• Ester

• Amine

7. METAL DEACTIVATOR (COPPER PASSIVATOR)

Kegunaan : Mengurangi efek catalytic dari metals pada tingkat oksidasi

Typical Compound : Organic complexes containing nitrogen or sulfur, amines, sulfides and phosphates

Fungsi : Membentuk film yang tidak aktif pada permukaan metals dengan mengkomplekskan ion
metalics

• Kondisi :

Asam dan komponen-komponen yang korosif dalam pelumas menyerang permukaan logam kuning
sehingga terjadi korosi metal yang menyebabkan metal tersebut terlepas. Metal yang terlepas ini dapat
berfungsi sebagai katalis terjadinya degradasi pelumas.

• Gejala :
- Korosi yellow metal

- Oksidasi semakin cepat

• Metal deactivator membungkus metal tersebut agar tidak aktif mengkatalisasi proses kerusakan
pelumas

8. SEAL SWELL AGENT

Kegunaan : Swell elastromeric seals

Typical Compound : organic phosphates and aromatic hydrocarbons

Fungsi : Reaksi kimia dengan elastomer untuk causes slight swell

9. POUR POINT DEPRESSANT

Kegunaan : Membuat pelumas dapat mengalir pada temperatur rendah

Typical compounds : Alkylated naphthalene and phenolic polymers, polymethacrylates,


maleate/fumerate copolymer ester

Fungsi : Memodifikasi wax kristal formasi untuk mengurangi interlocking

10. VISCOSITY MODIFIER

Kegunaan : Mengurangi rata-rata viscosity berubah/drop karena temperatur

Typical Compounds : Polymers and coplymers of olefins, methacrylates, dienes or alkylated strrenes

Fungsi : Mengembangkan polymers dengan menaikan temperatur untuk counteract oil thinning

Catatan Penting yang perlu diketahui

1. Pencampuran satu pelumas dengan yang lain akan menyebabkan fungsi pelumas tersebut berkurang
atau rusak sama sekali, MENCAMPUR 2 PELUMAS BERBEDA DIPASARAN HARUS MELALUI TEST LAB
TERUJI DAN DILAKUKAN PARA AHLI FORMULATOR PELUMAS

clip_image017

• acidic rust inhibitors bersifat incompatible dengan basic rust inhibitors


• Dispersants dan demulsibility adalah dua hal yang bertolak belakang

2. Aditif dikembangkan sesuai teknologi Equipment (Mesin, Turbine,dll) , pelumasan dan filter. Tidak
semua teknologi aditif cocok untuk semua kondisi. jadi JANGAN MENAMBAHKAN ADDITIVE apapun pada
pelumas dipasaran

• Beberapa dispersants tidak cocok dengan fluorocarbon seals. Ester base stocks dapat menyebabkan
seal swell

• EP gear oils dapat merusak silicone seals.

Anda mungkin juga menyukai