Anda di halaman 1dari 20

MPLS

2019 Course
- (TT6222520) Switching-

Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Jl. D.I Panjaitan No 128 Purwokerto, 53147, Jawa Tengah, Indonesia


Definisi MPLS
• Multiprotocol Label Switching (MPLS) adalah teknologi penyampaian data berbasis paket
(packet switched) pada jaringan backbone berkecepatan tinggi.

• MPLS, merupakan suatu arsitektur untuk switching paket dan routing berkecepatan
tinggi, meliputi proses designation, routing, forwarding dan switching aliran trafik melalui
jaringan

• MPLS beroperasi pada suatu layer OSI Model yang secara umum berada diantara definisi
tradisional dari Layer 2 (layer Data Link) dan Layer 3 (layer Network) dan sering disebut
sebagai suatu protokol "Layer 2.5“.
Fungsi MPLS
• MPLS sebenarnya merupakan suatu Internet Engineering Task Force (IETF)

• Fungsi-fungsi MPLS dapat dijabarkan sebagai berikut :

• Teknologi MPLS diterapkan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dari jaringan
IP. Ide dasar dari pengembangan MPLS adalah menggunakan “label” untuk melakukan
mekanisme switching di tingkat IP. Hal ini berbeda dengan jaringan IP yang menggunakan
pengalamatan IP sebagai dasar mekanisme switching dan jaringan ATM yang
menggunakan Virtual Circuit Identifier sebagai dasar mekanisme switching.

• Teknologi label yang diberikan ini maka jaringan yang menggunakan protokol MPLS akan
memperlakukan paket tersebut sesuai dengan nilai yang melekat pada label tersebut
(high priority, low priority, dan lainnya).
• Mendukung protokol Layer-2 dan Layer-3
Header MPLS (1/2)
• Header layer MPLS yang disisipkan sebagai label mempunyai rincian sebagai
berikut :

• Panjang Header MPLS adalah 32-bit, dibagi menjadi 4 bagian : 20 bit digunakan
untuk Label ; 3 bit untuk fungsi CoS (Class of Service) ; 1 bit untuk fungsi Stack ; dan
8 bit untuk time-to-live field (TTL). Dengan demikian, header MPLS berperan
sebagai perekat antara header layer 2 dan layer 3.
Header MPLS (2/2)
Header dari MPLS memiliki fungsi sebagai berikut :
• Label Value (LABEL)
Merupakan field yang terdiri dari 20 bit yang merupakan nilai dari label tersebut.

• Experimental Use (EXP)


Secara teknis field ini digunakan untuk keperluan eksperimen. Field ini dapat digunakan
untuk menangani indikator QoS atau dapat juga merupakan hasil salinan dari bit-bit IP
Precedence pada paket IP

• Bottom of Stack (BoS)


Pada sebuah paket memungkinkan menggunakan lebih dari sebuah label. Field ini
digunakan untuk mengetahui label stack yang paling bawah. Label yang paling bawah
dalam stack memiliki nilai suatu bit sedangkan yang lain diberi nilai nol. Hal ini sangat
diperlukan dalam label stacking

• Time to Live (TTL)


Field ini merupakan hasil salinan dari IP TTL header. Nilai bit TTL akan berkurang satu setiap
paket melalui hop untuk menghindari terjadinya paket storms
Komponen MPLS (1/4)
Komponen MPLS terdiri dari :
• Label Switched Path (LSP)
Merupakan jalur yang melalui satu atau serangkaian LSR dimana paket diteruskan oleh
label swapping dari satu node MPLS ke node MPLS yang lain

• Label Switching Router (LSR)


Merupakan node MPLS yang mampu meneruskan paket-paket layer-3. LSR biasanya
merupakan suatu perangkat router kecepatan tinggi sebagai core jaringan MPLS yang
berpartisipasi membangun LSP menggunakan protokol persinyalan label yang sesuai dan
switching kecepatan tinggi dari trafik data berbasis pada jalur (path) yang dibangun

• MPLS Edge Node atau Label Edge Router (LER)


Merupakan node MPLS yang menghubungkan sebuah domain MPLS dengan node yang
berada diluar domain MPLS. LER adalah suatu perangkat yang dioperasikan pada edge
jaringan akses dan jaringan MPLS. LER mendukung multiple port yang terkoneksi ke
jaringan-jaringan yang tidak similar (misal frame relay, ATM, dan Ethernet) dan mem-
forward trafik ini ke jaringan MPLS setelah membentuk LSP. LER memainkan peranan
penting dalam pemasangan / penyisipan dan pelepasan label, sewaktu trafik masuk dan
keluar dari suatu jaringan MPLS
Komponen MPLS (2/4)
Komponen MPLS (3/4)
• Ingress Node
Merupakan node MPLS yang mengatur trafik saat akan memasuki domain MPLS

• Egress Node
Merupakan node MPLS yang mengatur trafik saat meninggalkan domain MPLS

• MPLS label
Merupakan label yang ditempatkan sebagai header MPLS

• MPLS Node
Merupakan node yang menjalankan MPLS. Node MPLS ini sebagai protokol pengendali
yang akan meneruskan paket berdasarkan label.

• FEC
Forward Equivalence Class (FEC) merupakan representasi dari suatu group paket yang
mempunyai “requirement” yang sama pada transport (forwarding)-nya (misal., melalui
jalur yang sama dan perlakuan forwarding yang sama pula). Semua paket dalam group,
dikirimkan melalui jalur yang sama dan menggunakan perlakuan/cara yang juga sama
sampai ke tujuan.
Komponen MPLS (4/4)
Prinsip Kerja (1/10)

• LER mengkonversi Paket IP ke Paket MPLS dan sebaliknya. Ketika paket-paket


tersebut masuk ke LER, konversi yang dilakukan adalah dari paket IP ke paket MPLS,
dan ketika keluar dari LER, konversi dari paket MPLS ke paket IP

• LER menerima Paket IP, kemudian melakukan beberapa proses internal dan
mengkonversi paket menjadi paket MPLS kemudian mem-forward-nya ke dalam
domain MPLS, sesuai ilustrasi sederhana berikut :
Prinsip Kerja (2/10)
• Untuk memahaminya prose yang dilakukan LER, perhatikan skema paket IP berikut
(L2 adalah Header dari Layer Data Link & L3 Header dari Network IP) :

• Ketika sebuah Paket IP masuk ke Router LER, LER akan memasukkan / menyisipkan
layer MPLS antara layer 2 dan layer 3. Dengan cara ini paket IP dikonversi ke paket
MPLS
Prinsip Kerja (3/10)
• LSR mem-forward paket MPLS mengikuti beberapa instruksi yang telah tersimpan
dalam suatu tabel. Berdasarkan informasi yang tersimpan dalam paket MPLS, yang
disebut Label, kemudian Label tersebut memilih sebuah register dari tabel dan
mengikuti instruksi yang terdapat dalam register ini, lalu mem-forward paket MPLS
tersebut.
Prinsip Kerja (4/10)

Ada 2 komponen utama dari MPLS :


Prinsip Kerja (5/10)

Control Plane

• Ketika paket IP sampai di LER (ingress router), dilakukan proses klasifikasi paket ke
dalam Forward Equivalence Class (FEC). Klasifikasi ke dalam FEC dapat berdasarkan
destination IP address maupun nilai dari IP Precence pada header paket IP. Semua
paket-paket yang diklasifikasikan ke dalam FEC yang sama akan diperlakukan
dengan perlakuan yang sama, misalnya dengan meneruskan paket ke jalur
tertentu.

Sedangkan di sisi core (LSR) dilakukan beberapa hal yaitu :


• Melihat label (label lookup) terhadap paket yang datang
• Menentukan outgoing interface dan outgoing label paket tersebut
• Menukar label paket yang datang dengan outgoing label yang sesuai (label
swapping) dan mengirimkan melalui outgoing interface tertentu
Prinsip Kerja (6/10)

Data Plane

• MPLS forwarding plane bertanggung jawab dalam meneruskan paket berdasarkan


harga dari label.

• Proses penerusan data juga berdasarkan informasi pada LFIB (Label Forwarding
Information Base).

• Setiap MPLS node akan menggunakan dua forwarding, yaitu : Forwarding


Information Base (FIB) dan Label Information Information Base (LFIB ).

• FIB adalah table next-hop IP dan exit interface hasil proses Routing Table (digunkan
oleh IP Cef). LFIB merupakan table next-hop label hasil proses MPLS
Prinsip Kerja (7/10)
Arsitektur Prinsip Kerja MPLS

• Setiap MPLS node akan menggunakan dua label, yaitu : Label Information Base
(LIB) dan LFIB.
• LIB berisi informasi semua label yang dimiliki oleh MPLS node local dan pemetaan
(mapping) label-label tersebut terhadap label-label yang diterima dari MPLS node
tetangga. LFIB menggunakan sebagian label-label yang ada di dalam LIB untuk
proses packet forwarding.
Prinsip Kerja (8/10)

Jalan yang harus ditempuh oleh LSR untuk kirim paket ber-label disebut LSP
(Label Switched Path)
Prinsip Kerja (9/10)
Label Swapping
Prosedur Label swapping untuk memforward suatu paket adalah sebagai berikut
:

• Untuk mem-forward suatu paket yang telah diberi label, LSR akan memeriksa label
pada top dari stack (stack = tumpukan) label. Dalam hal ini digunakan ILM (Incoming
Label Map) untuk me-map label tersebut ke suatu NHLFE (Next Hop Label
Forwarding Entry). Dengan menggunakan informasi pada NHLFE, dapat ditetapkan
kemana suatu paket akan di forward, dan membentuk operasi pada stak label paket.
Kemudian ke dalam paket akan di encode stack label baru, dan mem-forward
hasilnya.

• Untuk mem-forward suatu paket yang belum diberi label, LSR akan menganalisa
header layer jaringan (network), untuk menentukan FEC dari paket. Kemudian
menggunakan FTN (FEC to NHLFE Map) untuk me-map ke suatu NHLFE. Dengan
menggunakan informasi pada NHLFE, dapat ditetapkan kemana paket akan di-
forward, dan membentuk operasi pada stack label paket. Kemudian ke dalam paket
akan di encode stack label baru, dan mem-forward hasilnya
Prinsip Kerja (10/10)
20

Anda mungkin juga menyukai