4 MPLS
4 MPLS
2019 Course
- (TT6222520) Switching-
• MPLS, merupakan suatu arsitektur untuk switching paket dan routing berkecepatan
tinggi, meliputi proses designation, routing, forwarding dan switching aliran trafik melalui
jaringan
• MPLS beroperasi pada suatu layer OSI Model yang secara umum berada diantara definisi
tradisional dari Layer 2 (layer Data Link) dan Layer 3 (layer Network) dan sering disebut
sebagai suatu protokol "Layer 2.5“.
Fungsi MPLS
• MPLS sebenarnya merupakan suatu Internet Engineering Task Force (IETF)
• Teknologi MPLS diterapkan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dari jaringan
IP. Ide dasar dari pengembangan MPLS adalah menggunakan “label” untuk melakukan
mekanisme switching di tingkat IP. Hal ini berbeda dengan jaringan IP yang menggunakan
pengalamatan IP sebagai dasar mekanisme switching dan jaringan ATM yang
menggunakan Virtual Circuit Identifier sebagai dasar mekanisme switching.
• Teknologi label yang diberikan ini maka jaringan yang menggunakan protokol MPLS akan
memperlakukan paket tersebut sesuai dengan nilai yang melekat pada label tersebut
(high priority, low priority, dan lainnya).
• Mendukung protokol Layer-2 dan Layer-3
Header MPLS (1/2)
• Header layer MPLS yang disisipkan sebagai label mempunyai rincian sebagai
berikut :
• Panjang Header MPLS adalah 32-bit, dibagi menjadi 4 bagian : 20 bit digunakan
untuk Label ; 3 bit untuk fungsi CoS (Class of Service) ; 1 bit untuk fungsi Stack ; dan
8 bit untuk time-to-live field (TTL). Dengan demikian, header MPLS berperan
sebagai perekat antara header layer 2 dan layer 3.
Header MPLS (2/2)
Header dari MPLS memiliki fungsi sebagai berikut :
• Label Value (LABEL)
Merupakan field yang terdiri dari 20 bit yang merupakan nilai dari label tersebut.
• Egress Node
Merupakan node MPLS yang mengatur trafik saat meninggalkan domain MPLS
• MPLS label
Merupakan label yang ditempatkan sebagai header MPLS
• MPLS Node
Merupakan node yang menjalankan MPLS. Node MPLS ini sebagai protokol pengendali
yang akan meneruskan paket berdasarkan label.
• FEC
Forward Equivalence Class (FEC) merupakan representasi dari suatu group paket yang
mempunyai “requirement” yang sama pada transport (forwarding)-nya (misal., melalui
jalur yang sama dan perlakuan forwarding yang sama pula). Semua paket dalam group,
dikirimkan melalui jalur yang sama dan menggunakan perlakuan/cara yang juga sama
sampai ke tujuan.
Komponen MPLS (4/4)
Prinsip Kerja (1/10)
• LER menerima Paket IP, kemudian melakukan beberapa proses internal dan
mengkonversi paket menjadi paket MPLS kemudian mem-forward-nya ke dalam
domain MPLS, sesuai ilustrasi sederhana berikut :
Prinsip Kerja (2/10)
• Untuk memahaminya prose yang dilakukan LER, perhatikan skema paket IP berikut
(L2 adalah Header dari Layer Data Link & L3 Header dari Network IP) :
• Ketika sebuah Paket IP masuk ke Router LER, LER akan memasukkan / menyisipkan
layer MPLS antara layer 2 dan layer 3. Dengan cara ini paket IP dikonversi ke paket
MPLS
Prinsip Kerja (3/10)
• LSR mem-forward paket MPLS mengikuti beberapa instruksi yang telah tersimpan
dalam suatu tabel. Berdasarkan informasi yang tersimpan dalam paket MPLS, yang
disebut Label, kemudian Label tersebut memilih sebuah register dari tabel dan
mengikuti instruksi yang terdapat dalam register ini, lalu mem-forward paket MPLS
tersebut.
Prinsip Kerja (4/10)
Control Plane
• Ketika paket IP sampai di LER (ingress router), dilakukan proses klasifikasi paket ke
dalam Forward Equivalence Class (FEC). Klasifikasi ke dalam FEC dapat berdasarkan
destination IP address maupun nilai dari IP Precence pada header paket IP. Semua
paket-paket yang diklasifikasikan ke dalam FEC yang sama akan diperlakukan
dengan perlakuan yang sama, misalnya dengan meneruskan paket ke jalur
tertentu.
Data Plane
• Proses penerusan data juga berdasarkan informasi pada LFIB (Label Forwarding
Information Base).
• FIB adalah table next-hop IP dan exit interface hasil proses Routing Table (digunkan
oleh IP Cef). LFIB merupakan table next-hop label hasil proses MPLS
Prinsip Kerja (7/10)
Arsitektur Prinsip Kerja MPLS
• Setiap MPLS node akan menggunakan dua label, yaitu : Label Information Base
(LIB) dan LFIB.
• LIB berisi informasi semua label yang dimiliki oleh MPLS node local dan pemetaan
(mapping) label-label tersebut terhadap label-label yang diterima dari MPLS node
tetangga. LFIB menggunakan sebagian label-label yang ada di dalam LIB untuk
proses packet forwarding.
Prinsip Kerja (8/10)
Jalan yang harus ditempuh oleh LSR untuk kirim paket ber-label disebut LSP
(Label Switched Path)
Prinsip Kerja (9/10)
Label Swapping
Prosedur Label swapping untuk memforward suatu paket adalah sebagai berikut
:
• Untuk mem-forward suatu paket yang telah diberi label, LSR akan memeriksa label
pada top dari stack (stack = tumpukan) label. Dalam hal ini digunakan ILM (Incoming
Label Map) untuk me-map label tersebut ke suatu NHLFE (Next Hop Label
Forwarding Entry). Dengan menggunakan informasi pada NHLFE, dapat ditetapkan
kemana suatu paket akan di forward, dan membentuk operasi pada stak label paket.
Kemudian ke dalam paket akan di encode stack label baru, dan mem-forward
hasilnya.
• Untuk mem-forward suatu paket yang belum diberi label, LSR akan menganalisa
header layer jaringan (network), untuk menentukan FEC dari paket. Kemudian
menggunakan FTN (FEC to NHLFE Map) untuk me-map ke suatu NHLFE. Dengan
menggunakan informasi pada NHLFE, dapat ditetapkan kemana paket akan di-
forward, dan membentuk operasi pada stack label paket. Kemudian ke dalam paket
akan di encode stack label baru, dan mem-forward hasilnya
Prinsip Kerja (10/10)
20