Laporan Akhir Praktikum Metode Statistika Ii
Laporan Akhir Praktikum Metode Statistika Ii
Disusun Oleh :
JURUSAN STATISTIKA
YOGYAKARTA
2017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Mendengar karena atas
segala limpahan rahmat dan anugerah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
“Tugas Akhir Praktikum Metode Statistika II”.
Tugas akhir ini saya susun sebagai syarat mengikuti ujian akhir dan saya
susun berdasarkan keterangan yang saya peroleh selama penyelesaian. Saya
menyadari bahwa tugas akhir ini tidak dapat tersusun dengan baik tanpa bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini tidak
lepas dari dukungan berbagai pihak oleh karena itu pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Ibu Noviana Pratiwi,S.Si,M.Sc selaku pembimbing Laboratorium
Statistika
2. Para Asisten Laboratorium Statistika, terimakasih atas bantuan dan doa
restu yang berhubungan dengan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
Dalam penyusunan laporan ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan
bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penyusun ingin menyampaikan
ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu saya.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya.
Demikian laporan ini saya buat. Semoga bermanfaat bagi saya khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Konsep dasar hukum kesehatan mempunyai ciri istimewa yaitu beraspek: (1) Hak
Azasi Manusia (HAM), (2) Kesepakatan internasional, (3) Legal baik pada level
nasional maupun internasional, (4) Iptek yang termasuk tenaga kesehatan
professional. Komponen hukum kesehatan tumbuh dari keterpaduan hukum
administrasi, hukum pidana, hukum perdata dan hukum internasional. Dalil yang
berkembang dalam hukum kesehatan dan pelayanan kesehatan dapat mencakup
legalisasi dalam moral dan moralisasi dalam hukum sebagai suatu dalil yang harus
mulai dikembangkan dalam pelayanan kesehatan. Secara normatif menurut
Undang-undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992, harus mengutamakan
pelayanan kesehatan: 1. Menjadi tanggung jawab pemerintah dan swasta dengan
kemitraan kepada pihak masyarakat. 2. Semata-mata tidak mencari keuntungan.
Dua batasan nilai norma hukum tersebut perlu ditaati agar tidak mengakibatkan
reaksi masyarakat dan tumbuh konflik dengan gugatan/tuntutan hukum.
1
Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey
United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO),
terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific,
Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para
guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Selain kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswa, kurikulum yang
sentralistik membuat potret pendidikan semakin buram. Kurikulum hanya
didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan
masyarakat. Lebih parah lagi, pendidikan tidak mampu menghasilkan lulusan yang
kreatif. Ini salahnya, kurikulum dibuat di Jakarta dan tidak memperhatikan kondisi
di masyarakat bawah. Jadi, para lulusan hanya pintar cari kerja dan tidak pernah
bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, padahal lapangan pekerjaan yang tersedia
terbatas. Kualitas pendidikan Indonesia sangat memprihatinkan. Berdasarkan
analisa dari badan pendidikan dunia (UNESCO), kualitas para guru Indonesia
menempati peringkat terakhir dari 14 negara berkembang di Asia Pacifik. Posisi
tersebut menempatkan negeri agraris ini dibawah Vietnam yang negaranya baru
merdeka beberapa tahun lalu. Sedangkan untuk kemampuan membaca, Indonesia
berada pada peringkat 39 dari 42 negara berkembang di dunia. Lemahnya input
quality, kualitas guru kita ada diperingkat 14 dari 14 negara berkembang. Ini juga
kesalahan negara yang tidak serius untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menghitung Uji Normalitas dengan menggunakan
Kolmogorov Smirnov?
2. Bagaimana cara membandingkan perbedaan rata-rata dengan menggunakan
Two Way Anova?
1.4 Tujuan
1. Dapat mengetahui apa pengertian Two Way Anova dan UjinKolmogorov
Smirnov
2. Dapat memahami cara pengujian dengan menggunakan Two Way Anova
3. Dapat memahami cara pengujian dengan menggunakan Kolmogorov
Smirnov
4. Dapat membaca output yang dihasilkan
1.5 Manfaat
Pada tugas akhir ini membantu mahasiswa untuk memahami dan menggunakan
kedua metode tersebut untuk menginput data, penguji normalitas dan
membandingkan rata-rata dan untuk menambah pengetahuan dan melatih
kemampuan, khususnya dalam bidang statistika.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.2 Two Way Anova
Apabila varians populasi yang akan diuji ada yang tidak sama (melalui
uji homogenitas) maka hendaknya tidak dilanjutkan dengan uji rata-ratanya.
Karena dalam matematika statistika dibuktikan dengan sifat yang bias.
Pembuktiannya dapat dijumpai diberbagai buku matematika statistik. Untuk
itu, dalam penelitian yang sesungguhnya, harus dilakukan transformasi
data, atau jumlah sampel terbanyak.
5
H0: μ1 = μ2 = μ3 = ... = μn, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-
rata hitung dari n kelompok atau rata-rata dari n kelompok adalah sama.
6
Derajat kebebasan atau degree of freedom (dilambangkan dengan v, dof,
atau df) dalam ANOVA akan sebanyak variabilitas. Oleh karena itu, ada
tiga macam derajat kebebasan yang akan kita hitung:
Derajat kebebasan untuk JKT
merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat total (JKT) ini
akan kita lambangkan dengan dof JKT
Derajat kebebasan untuk JKK
merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat kolom (JKK) ini
akan kita lambangkan dengan dof JKK
Derajat kebebasan untuk JKG
Merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat galat (JKG) ini
akan kita lambangkan dengan dof JKG.
Derajat kebebasan juga memiliki sifat hubungan yang sama dengan
sifat hubungan variabel, yakni:
7
Selain itu, F berdasarkan tabel (Ftabel) juga dihitung, berdasarkan nilai
derajat kebebasan (langkah ke-4) menggunakan tabel distribusi-F.
Jangan lupa untuk mencantumkan gambar posisi Fhitung dan Ftabel
dalam grafik distribusi-F.
4. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel :
o Jika Fhitung > Ftabel : tolak H0
o Jika Fhitung ≤ Ftabel : terima H0
5. Buat kesimpulan,
Sesuai dengan kasus awal yang ditanyakan. Simpulkan, apakah
perlakuan (treatment) memiliki efek yang signifikan pada sampel data
atau tidak. Jika hasil tidak signifikan, berarti seluruh rata-rata sampel
adalah sama. Jika perlakuan menghasilkan efek yang signifikan,
setidaknya satu dari rata-rata sampel berbeda dari rata-rata sampel yang
lain.
Contoh penghitungan Analysis of variance (Anova) dengan tabel.
8
numeris bedanya besar, namun berdasarkan analisa Anava,
perbedaan tersebut tidak signifikan sehingga perbedaan μ bisa
diabaikan. Sebaliknya, bisa jadi secara numeris bedanya kecil,
namun berdasarkan analisa Anava, perbedaan tersebut signifikan,
sehingga minimal ada satu μ yang berbeda dan perbedaan μ antar
kelompok sampel tidak boleh diabaikan.
3. Analisis varians relatif mudah dimodifikasi dan dapat
dikembangkan untuk berbagai bentuk percobaan yang lebih rumit.
Selain itu, analisis ini juga masih memiliki keterkaitan dengan
analisis regresi. Akibatnya, penggunaannya sangat luas di berbagai
bidang, mulai dari eksperimen laboratorium hingga eksperimen
periklanan, psikologi, dan kemasyarakatan.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Kolmogorov Smirnov
Kecamatan TK Swasta
10
b. Two Way Anova
Puskesmas
Puskesmas Puskesmas
Pembantu
Kabupaten/Kota Rumah Sakit Public Keliling Other
Assistant
Regency/City Hospitals Health Public Health
Public Health
Centres Centres
Centres
Kuantan Singingi 1 23 12 17
Pekanbaru 27 20 22 20
Dumai 3 10 13 17
Pelalawan 4 12 36 18
Jumlah/Total 2015 35 65 83 72
11
variabel yang digunakan dalam penelitian itu sendiri. Sesuai penjabaran
macam dan jenis variabel.
12
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi
frekuensi
c. Dapat untuk n besar maupun kecil
2. Two Way Anova
Anova merupakan salah satu Uji Hipotesis pada Statistik Parametik,
untuk melakukan pengujian terhadap interaksi antara dua faktor dalam suatu
percobaan dengan membandingkan rata-rata dari lebih dari dua sampel.
Tujuan Anova adalah untuk menemukan variable independent dalam
penelitian dan mengetahui interaksi antar variable dan pengaruhnya
terhadap suatu perlakuan.
Two way Anova dikenal juga dengan factorial design atau Randomized
Block Design. Sama dengan One Way Anova dasar perhitungan yang
digunakan adalah distribusi F. pada Two Way Anova pengujian dilakukan
dengan tidak hanya melihat satu faktor atau perlakuan saja, tetapi juga
dengan mempertimbangkan faktor blok. Uji blok dilakukan untuk
mengetahui pengaruh blok terhadap perbedaan rata-rata.
Penggunaan Anova didasarkan pada Asumsi-asumsi sebagai berikut :
- Sampel berasal dari kelompok yang independen
- Varian antar kelompok harus homogeny
- Nilai Residual berdistribusi normal
13
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
14
Dengan nilai Kuantil penguji Kolmogorov, α = 0.05 ; N = 26 yaitu
d(0.05,26) = 0.233. dapat dilihat pada tabel X Kolmogorov Smirnov.
5. Daerah Kritis
H0 ditolak apabila D > d(0.0526)
6. Kesimpulan
Berdasarkan analisis, dapat dilihat bahwa nilai Dmaks = 0.025 berarti
D < d(0.0526) = 0.233 maka H0 tidak ditolak yang berarti Populasi TK
Swasta di Majalengka berdistribusi normal.
Interpretasi :
KS = 0.123 dengan P-Value > 0.150 dimana lebih besar dari 0.05, maka
variabel dinyatakan berdistribusi normal.
o Menggunakan Software SPSS
15
Interpretasi :
1. Uji Hipotesis
H0 : Populasi TK Swasta di Majalengka berdistribusi normal
H1 : Populasi TK Swasta di Majalengka tidak berdistribusi
normal
2. Tingkat Signifikansi
α = 0.05
3. Daerah Kritis
H0 ditolak apabila Sig(2-tailed) < α
4. Kesimpulan
Berdasarkan tabel diatas Asymp Sig (2-tailed) = 0.507 > α =
0.05 maka H0 tidak ditolak yang berarti populasi TK Swasta di
Majalengka berdistribusi normal.
16
α = 0.05
3. Daerah Kritis
H0 ditolak apabila F(hitung) > F(tabel)
4. Perhitungan
Sehingga diperoleh :
17
kesehatan setiap Kabupaten/Kota di Provinsi Riau pada tahun
2015.
o Menggunakan Software SPSS
a. Between-Subject Factors
Interpretasi
Interpretasi :
- Uji Hipotesis
H0 : Keempat rata-rata sampel adalah sama
H1 : Keempat rata-rata sampel adalah tidak sama
- Taraf Signifikansi
α = 0.05
18
- Daerah Kritis
H0 ditolak apabila Fhitung < Ftabel
H0 ditolak apabila Sign > α
- Perhitungan
F hitung baris = 1.44 < F tabel baris = F(3,12;0,05) = 3.29
F hitung kolom = 1.49 < F tabel kolom = F(3,12;0,05) = 3,29
Sign baris = 0.294 > α = 0.05
Sign kolom = 0.282 > α = 0.05
- Kesimpulan
Baris
Pada hasil yang diperoleh, dimana dihasilkan bahwa tingkat
signifikansi lebih besar dari 0.05 dan F hitung 1.44 lebih kecil
dari F tabel = 3.29 yang berarti H0 tidak ditolak, maka keempat
rata-rata sampel adalah sama.
Kolom
19
Interpretasi :
- Uji Hipotesis
H0 : Keempat rata-rata sampel adalah sama
H1 : Keempat rata-rata sampel adalah tidak sama
- Taraf Signifikansi
α = 0.05
- Daerah Kritis
H0 ditolak apabila Fhitung < Ftabel
H0 ditolak apabila Sign > α
- Perhitungan
F hitung baris = 1.44 < F tabel baris = F(3,12;0,05) = 3.29
F hitung kolom = 1.49 < F tabel kolom = F(3,12;0,05) = 3,29
Sign baris = 0.294 > α = 0.05
Sign kolom = 0.282 > α = 0.05
- Kesimpulan
Baris
Pada hasil yang diperoleh, dimana dihasilkan bahwa tingkat
signifikansi lebih besar dari 0.05 dan F hitung 1.44 lebih kecil
dari F tabel = 3.29 yang berarti H0 tidak ditolak, maka keempat
rata-rata sampel adalah sama.
Kolom
20
Pada hasil yang diperoleh, dimana dihasilkan bahwa tingkat
signifikansi lebih besar dari 0.05 dan F hitung 1.49 lebih kecil
dari F tabel = 3.29 yang berarti H0 tidak ditolak, maka keempat
rata-rata sampel adalah sama.
21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
Kesimpulan yang didapat Tk yang berstatus swasta di
Kabupaten Majalengka sudah berdistribusi normal.
2. Uji Two Way Anova
Rata-rata jumlah Institut Pelayanan Kesehatan di setiap
kabupaten/Kota di Provinsi Riau sama. Penyebaran atau
pemerataan jumlah pelayanan kesehatan di 4
Kabupaten/Kota di provinsi Riau pada tahun 2015 yang
sudah merata, artinya banyak Kabupaten/Kota di Provinsi
Riau yang sudah memenuhi angka target untuk pelayanan
kesehatannya.
5.2 Saran
1. Uji Normalitas
TK Swasta di Kabupaten Majalengka harus lebih sedikit dari
TK Negeri.
2. Uji Two Way Anova
Institut Pelayanan Kesehatan di setiap Kabupaten/Kota di
Provinsi Riau lebih ditingkatkan pelayanannya.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://arif.iai-tribakti.ac.id/2014/06/two-way-anova.html
https://navelmangelep.wordpress.com/2011/12/30/variabel-variabel-
dalam-penelitian/
https://ureechan.wordpress.com/2011/07/14/variable-penelitian-definisi-
operasional-dan-skala-data/
https://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-
indonesia/
iv
LAMPIRAN
v
No xi z= xi-xbar/s Ft Fs |Ft-Fs|
1 4 -1.74 0.0409 0.038 0.002
2 6 -1.33
3 6 -1.33 0.0918 0.154 -0.062
4 6 -1.33
5 9 -0.73
0.2327 0.231 0.002
6 9 -0.73
7 10 -0.53
0.2981 0.308 -0.010
8 10 -0.53
9 11 -0.33 0.3707 0.346 0.025
10 12 -0.12
11 12 -0.12
12 12 -0.12
0.4522 0.577 -0.125
13 12 -0.12
14 12 -0.12
15 12 -0.12
16 13 0.08
17 13 0.08 0.5319 0.692 -0.160
18 13 0.08
19 14 0.28 0.6103 0.731 -0.120
20 15 0.48 0.6844 0.769 -0.085
21 16 0.68 0.7518 0.808 -0.056
22 17 0.88 0.8106 0.846 -0.036
23 18 1.09
0.8621 0.923 -0.061
24 18 1.09
25 22 1.89 0.9708 0.962 0.009
26 26 2.70 0.9965 1.000 -0.003
o Menggunakan Minitab
a. Pertama, inputkan data ke software Minitab yang akan diuji
dengan Kolmogorov Smirnov
vi
b. Kemudian, pilih Stat > Basic Statistics > Normality Test
vii
c. Masukkan TK Swasta ke dalam Variable dan Klik Kolmogorov
Smirnov untuk Test for Normality lalu OK.
viii
2. Klik Analyze > General Linears Model > Univariate
ix
3. Sehingga keluar output seperti ini, klik OK
4. Hasil Output
x
1. Inputkan data
xi
3. Sehingga keluar output seperti ini
4. Hasil Output
xii
xiii