Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM METODE STATISTIKA II

ANALISIS UJI NORMALITAS KOLMOGOROV SMIRNOV TK SWASTA


DI KABUPATEN MAJALENGKA

ANALISIS PERBANDINGAN RATA-RATA JUMLAH 4 INSTITUSI


PELAYANAN KESEHATAN DI PROVINSI RIAU TAHUN 2015
KELOMPOK A

Disusun Oleh :

Nama : Anisa Rahmasari


NIM : 161061016
Jurusan : Statistika

JURUSAN STATISTIKA

FAKULTAS SAINS TERAPAN

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Mendengar karena atas
segala limpahan rahmat dan anugerah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
“Tugas Akhir Praktikum Metode Statistika II”.
Tugas akhir ini saya susun sebagai syarat mengikuti ujian akhir dan saya
susun berdasarkan keterangan yang saya peroleh selama penyelesaian. Saya
menyadari bahwa tugas akhir ini tidak dapat tersusun dengan baik tanpa bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini tidak
lepas dari dukungan berbagai pihak oleh karena itu pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Ibu Noviana Pratiwi,S.Si,M.Sc selaku pembimbing Laboratorium
Statistika
2. Para Asisten Laboratorium Statistika, terimakasih atas bantuan dan doa
restu yang berhubungan dengan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
Dalam penyusunan laporan ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan
bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penyusun ingin menyampaikan
ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu saya.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya.
Demikian laporan ini saya buat. Semoga bermanfaat bagi saya khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 30 Mei 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah ................................................................................................... 3
1.4 Tujuan .................................................................................................................... 3
1.5 Manfaat ................................................................................................................. 3
BAB II ............................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 4
2.1 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ..................................................................... 4
BAB III ............................................................................................................................ 10
METODE PENELITIAN .................................................................................................... 10
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 14
BAB V ............................................................................................................................. 22
PENUTUP ....................................................................................................................... 22
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 22
5.2 Saran.............................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... iv
LAMPIRAN ....................................................................................................................... v

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat. Kesehatan
juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping sandang, pangan
dan papan. Dengan berkembangnya pelayanan kesehatan dewasa ini, memahami
etika Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat.
Kesehatan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping
sandang, pangan dan papan. Dengan berkembangnya pelayanan kesehatan dewasa
ini, memahami etika kesehatan merupakan tuntunan yang dipandang semakin perlu,
karena etika kesehatan membahas tentang tata susila dokter dalam menjalankan
profesi, khususnya yang berkaitan dengan pasien. Oleh karena itu tatanan kesehatan
secara normatif menumbuhkan pengembangan hukum kesehatan bersifat khusus
(Lex specialis) yang mengandung ketentuan penyimpangan/eksepsional jika
dibandingkan dengan ketentuan hukum umum (Lex generale).

Konsep dasar hukum kesehatan mempunyai ciri istimewa yaitu beraspek: (1) Hak
Azasi Manusia (HAM), (2) Kesepakatan internasional, (3) Legal baik pada level
nasional maupun internasional, (4) Iptek yang termasuk tenaga kesehatan
professional. Komponen hukum kesehatan tumbuh dari keterpaduan hukum
administrasi, hukum pidana, hukum perdata dan hukum internasional. Dalil yang
berkembang dalam hukum kesehatan dan pelayanan kesehatan dapat mencakup
legalisasi dalam moral dan moralisasi dalam hukum sebagai suatu dalil yang harus
mulai dikembangkan dalam pelayanan kesehatan. Secara normatif menurut
Undang-undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992, harus mengutamakan
pelayanan kesehatan: 1. Menjadi tanggung jawab pemerintah dan swasta dengan
kemitraan kepada pihak masyarakat. 2. Semata-mata tidak mencari keuntungan.
Dua batasan nilai norma hukum tersebut perlu ditaati agar tidak mengakibatkan
reaksi masyarakat dan tumbuh konflik dengan gugatan/tuntutan hukum.

1
Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey
United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO),
terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific,
Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para
guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.

Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena


lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali
memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan
bakat yang dimiliki siswanya. Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak pernah
menggali masalah dan potensi para siswa. Pendidikan seharusnya memperhatikan
kebutuhan anak bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang
nyaman dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan
memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu harus dilakukan sebab pada
dasarnya gaya berfikir anak tidak bisa diarahkan.

Selain kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswa, kurikulum yang
sentralistik membuat potret pendidikan semakin buram. Kurikulum hanya
didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan
masyarakat. Lebih parah lagi, pendidikan tidak mampu menghasilkan lulusan yang
kreatif. Ini salahnya, kurikulum dibuat di Jakarta dan tidak memperhatikan kondisi
di masyarakat bawah. Jadi, para lulusan hanya pintar cari kerja dan tidak pernah
bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, padahal lapangan pekerjaan yang tersedia
terbatas. Kualitas pendidikan Indonesia sangat memprihatinkan. Berdasarkan
analisa dari badan pendidikan dunia (UNESCO), kualitas para guru Indonesia
menempati peringkat terakhir dari 14 negara berkembang di Asia Pacifik. Posisi
tersebut menempatkan negeri agraris ini dibawah Vietnam yang negaranya baru
merdeka beberapa tahun lalu. Sedangkan untuk kemampuan membaca, Indonesia
berada pada peringkat 39 dari 42 negara berkembang di dunia. Lemahnya input
quality, kualitas guru kita ada diperingkat 14 dari 14 negara berkembang. Ini juga
kesalahan negara yang tidak serius untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menghitung Uji Normalitas dengan menggunakan
Kolmogorov Smirnov?
2. Bagaimana cara membandingkan perbedaan rata-rata dengan menggunakan
Two Way Anova?

1.3 Batasan Masalah


1. Pengertian penggunaan metode Two Way Anova dan Uji Normalitas
Kolmogorov Smirnov
2. Perhitungan pengujian Metode Two Way Anova
3. Perhitungan pengujian Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
4. Membaca output

1.4 Tujuan
1. Dapat mengetahui apa pengertian Two Way Anova dan UjinKolmogorov
Smirnov
2. Dapat memahami cara pengujian dengan menggunakan Two Way Anova
3. Dapat memahami cara pengujian dengan menggunakan Kolmogorov
Smirnov
4. Dapat membaca output yang dihasilkan
1.5 Manfaat
Pada tugas akhir ini membantu mahasiswa untuk memahami dan menggunakan
kedua metode tersebut untuk menginput data, penguji normalitas dan
membandingkan rata-rata dan untuk menambah pengetahuan dan melatih
kemampuan, khususnya dalam bidang statistika.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov


Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang
banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang
beredar. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan
perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain,
yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Konsep
dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan
membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan
distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah
ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi
sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji
normalitasnya dengan data normal baku. Seperti pada uji beda biasa, jika
signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan
jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan.
Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di
bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang
signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.
Lebih lanjut, jika signifikansi di atas 0,05 maka berarti tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal
baku, artinya berarti data yang kita uji normal tidak berbeda dengan normal
baku.
Jika kesimpulan kita memberikan hasil yang tidak normal, maka kita tidak
bisa menentukan transformasi seperti apa yang harus kita gunakan untuk
normalisasi. Jadi jika tidak normal, gunakan plot grafik untuk melihat
menceng ke kanan atau ke kiri, atau menggunakan Skewness dan Kurtosis
sehingga dapat ditentukan transformasi seperti apa yang paling tepat
dipergunakan.

4
2.2 Two Way Anova

Analisis varians (Anava) adalah kumpulan model statistik, dan


prosedur yang terkait, dimana diamati varian dalam suatu variabel tertentu
dipartisi kedalam komponen yang timbul dari berbagai sumber variasi.
Anava digunakan untuk menguji perbedaan mean data lebih dari dua
kelompok. Asumsi untuk uji Anava yaitu :

 Populasi yang akan diuji berdistribusi normal, karena pengujiannya


menggunakan uji F-Snedecor

 Varians dari populasi-populasi tersebut adalah sama, dikenal sebagai


homoskedastisitas, karena hanya digunakan satu penduga (estimate)
untuk varians dalam contoh
 Sampel tidak berhubungan satu dengan yang lain.

Apabila varians populasi yang akan diuji ada yang tidak sama (melalui
uji homogenitas) maka hendaknya tidak dilanjutkan dengan uji rata-ratanya.
Karena dalam matematika statistika dibuktikan dengan sifat yang bias.
Pembuktiannya dapat dijumpai diberbagai buku matematika statistik. Untuk
itu, dalam penelitian yang sesungguhnya, harus dilakukan transformasi
data, atau jumlah sampel terbanyak.

Uji Anava pada prinsipnya adalah melakukan analisis variabilitas data


menjadi dua sumber variansi yaitu variansi di dalam kelompok (within) dan
variansi antar kelompok (between). Bila variansi within dan between sama
(nilai perbandingan kedua varian mendekati angka satu), maka berarti tidak
ada perbedaan efek dari intervensi yang dilakukan, dengan kata lain nilai
mean yag di bandingkan tida ada perbedaan. Sebaliknya bila variasi antar
kelompok lebih besar dari variansi didalam kelompok, artinya interfensi
tersebut memberikan efek yang berbeda, dengan kata lain nilai mean yang
dibandingkan menunjukkan adanya perbedaan. Dalam analysis of variance
hanya satu hipotesis yang digunakan yaitu hipotesis dua arah (two tail).
Berikut hipotesis dalam Anova:

5
H0: μ1 = μ2 = μ3 = ... = μn, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-
rata hitung dari n kelompok atau rata-rata dari n kelompok adalah sama.

H1: μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ ... ≠ μn, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata


hitung dari n kelompok atau rata-rata dari n kelompok tidak sama.

Langkah-langkah melakukan uji hipotesis dengan ANOVA

1. Kumpulkan sampel dan kelompokkan berdasarkan kategori tertentu.


Untuk memudahkan pengelompokkan dan perhitungan, buat tabel data
sesuai dengan kategori berisi sampel dan kuadrat dari sampel tersebut.
Hitung pula total dari sampel dan kuadrat sampel tiap kelompok. Selain
itu, tentukan pula hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1).
2. Menentukan tipe anova
Apakah masuk tipe satu arah, tipe dua arah tanpa interaksi atau tipe dua
arah dengan interaksi. karena akan berpengaruh pada perhitungan.
Menentukan tipe seperti pada penejalasan diatas.
3. Menghitung variabilitas dari seluruh sampel.
Pengukuran total variabilitas atas data dapat dikelompokkan menjadi
tiga bagian:
 Total of sum squares (SSt) – jumlah kuadrat total (jkt).
Merupakan jumlah kuadrat selisih antara skor individual dengan
rata-rata totalnya.
 Sum Square Between(SSb) – jumlah kuadrat kolom (jkk).
Variansi rata-rata kelompok sampel terhadap rata-rata
keseluruhannya. Variansi di sini lebih terpengaruh karena adanya
perbedaan perlakuan antar kelompok.
 Sum Square within(SSw) – jumlah kuadrat galat (jkg).
Variansi yang ada dalam masing-masing kelompok. Banyaknya
variansi akan tergantung pada banyaknya kelompok, dan variansi di
sini tidak terpengaruh / tergantung oleh perbedaan perlakuan antar
kelompok.
4. Menghitung derajat kebebasan (degree of freedom).

6
Derajat kebebasan atau degree of freedom (dilambangkan dengan v, dof,
atau df) dalam ANOVA akan sebanyak variabilitas. Oleh karena itu, ada
tiga macam derajat kebebasan yang akan kita hitung:
 Derajat kebebasan untuk JKT
merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat total (JKT) ini
akan kita lambangkan dengan dof JKT
 Derajat kebebasan untuk JKK
merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat kolom (JKK) ini
akan kita lambangkan dengan dof JKK
 Derajat kebebasan untuk JKG
Merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat galat (JKG) ini
akan kita lambangkan dengan dof JKG.
Derajat kebebasan juga memiliki sifat hubungan yang sama dengan
sifat hubungan variabel, yakni:

dof JKT = dof JKK + dof JKG

1. Menghitung variansi antar kelompok dan variansi dalam kelompok.


Variansi dalam Anova, baik untuk antar kelompok maupun dalam
kelompok sering disebut dengan kuadrat tengah atau deviasi rata-rata
kuadrat (mean squared deviation) dan dilambangkan dengan MS atau
KT. Dengan demikian, maka mean squared deviation masing-masing
dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

o KTK = JKK/dof jkk


o KTG = JKG/dof jkg
2. Menghitung F hitung
Menghitung nilai distribusi F (Fhitung) berdasarkan perbandingan
variance antar kelompok dan variance dalam kelompok.Fhitung
didapatkan dengan rumus di bawah ini:
Fhitung = KTK/KTG
3. Menghitung F tabel

7
Selain itu, F berdasarkan tabel (Ftabel) juga dihitung, berdasarkan nilai
derajat kebebasan (langkah ke-4) menggunakan tabel distribusi-F.
Jangan lupa untuk mencantumkan gambar posisi Fhitung dan Ftabel
dalam grafik distribusi-F.
4. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel :
o Jika Fhitung > Ftabel : tolak H0
o Jika Fhitung ≤ Ftabel : terima H0
5. Buat kesimpulan,
Sesuai dengan kasus awal yang ditanyakan. Simpulkan, apakah
perlakuan (treatment) memiliki efek yang signifikan pada sampel data
atau tidak. Jika hasil tidak signifikan, berarti seluruh rata-rata sampel
adalah sama. Jika perlakuan menghasilkan efek yang signifikan,
setidaknya satu dari rata-rata sampel berbeda dari rata-rata sampel yang
lain.
Contoh penghitungan Analysis of variance (Anova) dengan tabel.

Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Kuadrat Tengah (KT)


F hitung
(SK) (JK) Bebas (db) atau S2
F1 hitung =
Kolom (K) JKK b-1 S12= JKK / db JKK
S12 / S32
F2 hitung =
Baris (B) JKB k-1 S22=JKB/ db JKB
S22 / S32

Galat (G) JKG (b-1)(k-1) S32=JKG / db JKG


Total (T) JKT bk-1

Uji hipotesis dengan ANOVA digunakan, setidaknya karena beberapa


alasan berikut:

1. Memudahkan analisa atas beberapa kelompok sampel yang berbeda


dengan resiko kesalahan terkecil.
2. Mengetahui signifikansi perbedaan rata-rata (μ) antara kelompok
sampel yang satu dengan yang lain. Bisa jadi, meskipun secara

8
numeris bedanya besar, namun berdasarkan analisa Anava,
perbedaan tersebut tidak signifikan sehingga perbedaan μ bisa
diabaikan. Sebaliknya, bisa jadi secara numeris bedanya kecil,
namun berdasarkan analisa Anava, perbedaan tersebut signifikan,
sehingga minimal ada satu μ yang berbeda dan perbedaan μ antar
kelompok sampel tidak boleh diabaikan.
3. Analisis varians relatif mudah dimodifikasi dan dapat
dikembangkan untuk berbagai bentuk percobaan yang lebih rumit.
Selain itu, analisis ini juga masih memiliki keterkaitan dengan
analisis regresi. Akibatnya, penggunaannya sangat luas di berbagai
bidang, mulai dari eksperimen laboratorium hingga eksperimen
periklanan, psikologi, dan kemasyarakatan.

9
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

a. Kolmogorov Smirnov

Kecamatan TK Swasta

010 Lema hs ugi h 17


020 Ba nta rujeg 12
021 Ma l a us ma 10
030 Ci ki ji ng 13
031 Ci nga mbul 6
040 Ta l a ga 12
041 Ba nja ra n 11
050 Arga pura 4
060 Ma ja 9
070 Ma ja l engka 26
080 Ci ga s ong 13
090 Suka ha ji 12
091 Si nda ng 6
100 Ra ja ga l uh 6
110
12
Si nda ngwa ngi
120
9
Leuwi mundi ng
130 Pa l a s a h 18
140 Ja ti wa ngi 22
150 Da wua n 14
151 Ka s oka ndel 12
160 Pa nyi ngki ra n 10
170 Ka di pa ten 12
180 Kerta ja ti 13
190 Ja ti tujuh 16
200 Li gung 18
210 Sumberja ya 15
Kab. Majalengka 328

Apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak? Analisislah menggunakan


metode Kolmogorov Smirnov.

10
b. Two Way Anova

Puskesmas
Puskesmas Puskesmas
Pembantu
Kabupaten/Kota Rumah Sakit Public Keliling Other
Assistant
Regency/City Hospitals Health Public Health
Public Health
Centres Centres
Centres
Kuantan Singingi 1 23 12 17
Pekanbaru 27 20 22 20
Dumai 3 10 13 17
Pelalawan 4 12 36 18
Jumlah/Total 2015 35 65 83 72

Bagaimana perbandingan rata-rata 5 institusi pelayanan kesehatan di


Provinsi Riau pada tahun 2015? Ujilah menggunakan metode Two Way
Anova.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk


apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari, sehingga diperoleh
informasi tentng hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel
penelitian ditentukan oleh landasan teorinya dan ditegaskan oleh hipotesis
penelitiannya. F.N Kerlinger (1972) menyebut variabel sebagai sebuah
konsep, misalnya perempuan dalam konsep jenis kelamin, pemalasdalam
konsep sifat. Sedangkan Sutrisno Hadi mendefinisikan variable sebagai
gejala yang bervariasi dan menyatakan variabel sebagai objek penelitian
yang bervariasi. (Suharsimi Arikunto: 2006: 116).

Variabel penelitian dan pengembangan harus dipertimbangkan dengan


mengacu pada karakteristik kondisi dan karakteristik faktor hasil yang
diharapkan. Faktor kondisi, konteks ini dapat berupa visi dari suatu program
yang dikembangkan, karakteristik pelaksana, kendala yang tidak dapat
dielakkan, dan sarana pendukung dalam pelaksanaan suatu program.
Kegunaan atau fungsi variabel dalam penelitian mengikuti pada jenis

11
variabel yang digunakan dalam penelitian itu sendiri. Sesuai penjabaran
macam dan jenis variabel.

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah variabel


independent ( variable bebas), dimana kondisi-kondisi atau karakteristik-
karakteristik oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan
hubungannya dengan fenomena yng diobservasi. Karena fungsi ini, sering
disebut variabel pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain,
jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain. Variabel bebas atau
independent sering disebut juga variabel predictor, stimulus, input,
antencendent atau variabel yang mempengaruhi.

3.3 Metode Analisis Data

1. Uji Kolmogorov Smirnov


Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah
dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya)
dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang
telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal.
Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang
diuji normalitasnya dengan data normal baku.
Metode Kolmogorov-Smirnov tidak jauh beda dengan metode
Lieliefors. Langkah-langkah penyelesaian dan penggunaan rumus sama,
namun perbedaannya pada signifikansi. Signifikansi metode Kolmogorov
Smirnov menggunakan tabel pembanding Kolmogorov Smirnov dengan
statistik uji :
D = maks | Ft-Fs|
Dengan
Ft = Probabilitas komulatif normal
Fs = Probabilitas komulatif

Syarat-syarat Penggunaan Uji Kolmogorov Smirnov

a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)

12
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi
frekuensi
c. Dapat untuk n besar maupun kecil
2. Two Way Anova
Anova merupakan salah satu Uji Hipotesis pada Statistik Parametik,
untuk melakukan pengujian terhadap interaksi antara dua faktor dalam suatu
percobaan dengan membandingkan rata-rata dari lebih dari dua sampel.
Tujuan Anova adalah untuk menemukan variable independent dalam
penelitian dan mengetahui interaksi antar variable dan pengaruhnya
terhadap suatu perlakuan.
Two way Anova dikenal juga dengan factorial design atau Randomized
Block Design. Sama dengan One Way Anova dasar perhitungan yang
digunakan adalah distribusi F. pada Two Way Anova pengujian dilakukan
dengan tidak hanya melihat satu faktor atau perlakuan saja, tetapi juga
dengan mempertimbangkan faktor blok. Uji blok dilakukan untuk
mengetahui pengaruh blok terhadap perbedaan rata-rata.
Penggunaan Anova didasarkan pada Asumsi-asumsi sebagai berikut :
- Sampel berasal dari kelompok yang independen
- Varian antar kelompok harus homogeny
- Nilai Residual berdistribusi normal

13
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov


 Menggunakan Ms. Excel
Uji Hipotesis
1. Hipotesis
H0 : Populasi TK Swasta di Majalengka berdistribusi normal
H1 : Populasi TK Swasta di Majalengka tidak berdistribusi normal
2. Tingkat Signifikansi
α = 0.05 = 5%
3. Statistik Uji

𝐷 = 𝑚𝑎𝑘𝑠 |𝐹𝑡 − 𝐹𝑠|


4. Perhitungan
No xi z= xi-xbar/s Ft Fs |Ft-Fs|
1 4 -1.74 0.0409 0.038 0.002
2 6 -1.33
3 6 -1.33
4 6 -1.33 0.0918 0.154 -0.062
5 9 -0.73
6 9 -0.73 0.2327 0.231 0.002
7 10 -0.53
8 10 -0.53 0.2981 0.308 -0.010
9 11 -0.33 0.3707 0.346 0.025
10 12 -0.12
11 12 -0.12
12 12 -0.12
13 12 -0.12
14 12 -0.12
15 12 -0.12 0.4522 0.577 -0.125
16 13 0.08
17 13 0.08
18 13 0.08 0.5319 0.692 -0.160
19 14 0.28 0.6103 0.731 -0.120
20 15 0.48 0.6844 0.769 -0.085
21 16 0.68 0.7518 0.808 -0.056
22 17 0.88 0.8106 0.846 -0.036
23 18 1.09
24 18 1.09 0.8621 0.923 -0.061
25 22 1.89 0.9708 0.962 0.009
26 26 2.70 0.9965 1.000 -0.003
Dmaks = 0.025

14
Dengan nilai Kuantil penguji Kolmogorov, α = 0.05 ; N = 26 yaitu
d(0.05,26) = 0.233. dapat dilihat pada tabel X Kolmogorov Smirnov.
5. Daerah Kritis
H0 ditolak apabila D > d(0.0526)
6. Kesimpulan
Berdasarkan analisis, dapat dilihat bahwa nilai Dmaks = 0.025 berarti
D < d(0.0526) = 0.233 maka H0 tidak ditolak yang berarti Populasi TK
Swasta di Majalengka berdistribusi normal.

 Menggunakan Software Minitab

Interpretasi :
KS = 0.123 dengan P-Value > 0.150 dimana lebih besar dari 0.05, maka
variabel dinyatakan berdistribusi normal.
o Menggunakan Software SPSS

15
Interpretasi :
1. Uji Hipotesis
H0 : Populasi TK Swasta di Majalengka berdistribusi normal
H1 : Populasi TK Swasta di Majalengka tidak berdistribusi
normal
2. Tingkat Signifikansi
α = 0.05
3. Daerah Kritis
H0 ditolak apabila Sig(2-tailed) < α
4. Kesimpulan
Berdasarkan tabel diatas Asymp Sig (2-tailed) = 0.507 > α =
0.05 maka H0 tidak ditolak yang berarti populasi TK Swasta di
Majalengka berdistribusi normal.

4.2 Uji Two Way Anova

o Menggunakan Ms. Excel


1. Uji Hipotesis
H0 : Rata-rata jumlah keempat institusi pelayanan kesehatan itu
sama
H1 : Rata-rata jumlah keempat institusi pelayanan kesehatan itu
tidak sama
2. Tingkat Signifikansi

16
α = 0.05
3. Daerah Kritis
H0 ditolak apabila F(hitung) > F(tabel)
4. Perhitungan

Kabupaten/Kota Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas Pembantu Puskesmas Keliling Total


Kuantan Singingi 1 23 12 17 53
Pekanbaru 27 20 22 20 89
D u ma i 3 10 13 17 43
Pelalawan 4 12 36 18 70
35 65 83 72 255

Sumber Varians Jumlah kuadrat Derajat Bebas Rata-Rata Kuadrat F hitung


Rata-Rata Baris 305.69 3 101.90 1.44
Rata-rata Kolom 316.69 3 105.56 1.49
Error 636.56 9 70.73
Total 1258.94 15

Dari tabel diatas diperoleh :

- F hitung baris = 1.44


- F hitung kolom = 1.49
- F tabel baris = F(3,12;0,05) = 3.29
- F tabel kolom = F(3,12;0,05) = 3,29

Sehingga diperoleh :

- Untuk analisis baris diperoleh F hitung < F tabel sehingga H0


tidak ditolak.
- Untuk analisis kolom diperoleh F hitung < F tabel sehingga H0
tidak ditolak.
5. Kesimpulan
Karena F hitung < F tabel, maka H0 tidak ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa rata-rata jumlah institusi pelayanan
kesehatan di 4 Kabupaten/Kota sama. Artinya tidak ada
perbedaan yang signifikan untuk jumlah institusi pelayanan

17
kesehatan setiap Kabupaten/Kota di Provinsi Riau pada tahun
2015.
o Menggunakan Software SPSS
a. Between-Subject Factors

b. Test of Between-Subject Effect

Interpretasi
Interpretasi :
- Uji Hipotesis
H0 : Keempat rata-rata sampel adalah sama
H1 : Keempat rata-rata sampel adalah tidak sama
- Taraf Signifikansi
α = 0.05

18
- Daerah Kritis
H0 ditolak apabila Fhitung < Ftabel
H0 ditolak apabila Sign > α
- Perhitungan
F hitung baris = 1.44 < F tabel baris = F(3,12;0,05) = 3.29
F hitung kolom = 1.49 < F tabel kolom = F(3,12;0,05) = 3,29
Sign baris = 0.294 > α = 0.05
Sign kolom = 0.282 > α = 0.05
- Kesimpulan
 Baris
Pada hasil yang diperoleh, dimana dihasilkan bahwa tingkat
signifikansi lebih besar dari 0.05 dan F hitung 1.44 lebih kecil
dari F tabel = 3.29 yang berarti H0 tidak ditolak, maka keempat
rata-rata sampel adalah sama.
 Kolom

Pada hasil yang diperoleh, dimana dihasilkan bahwa tingkat


signifikansi lebih besar dari 0.05 dan F hitung 1.49 lebih kecil
dari F tabel = 3.29 yang berarti H0 tidak ditolak, maka keempat
rata-rata sampel adalah sama.

c. Expected Mean Squares

o Menggunakan software Minitab

19
Interpretasi :
- Uji Hipotesis
H0 : Keempat rata-rata sampel adalah sama
H1 : Keempat rata-rata sampel adalah tidak sama
- Taraf Signifikansi
α = 0.05
- Daerah Kritis
H0 ditolak apabila Fhitung < Ftabel
H0 ditolak apabila Sign > α
- Perhitungan
F hitung baris = 1.44 < F tabel baris = F(3,12;0,05) = 3.29
F hitung kolom = 1.49 < F tabel kolom = F(3,12;0,05) = 3,29
Sign baris = 0.294 > α = 0.05
Sign kolom = 0.282 > α = 0.05
- Kesimpulan
 Baris
Pada hasil yang diperoleh, dimana dihasilkan bahwa tingkat
signifikansi lebih besar dari 0.05 dan F hitung 1.44 lebih kecil
dari F tabel = 3.29 yang berarti H0 tidak ditolak, maka keempat
rata-rata sampel adalah sama.
 Kolom

20
Pada hasil yang diperoleh, dimana dihasilkan bahwa tingkat
signifikansi lebih besar dari 0.05 dan F hitung 1.49 lebih kecil
dari F tabel = 3.29 yang berarti H0 tidak ditolak, maka keempat
rata-rata sampel adalah sama.

21
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
Kesimpulan yang didapat Tk yang berstatus swasta di
Kabupaten Majalengka sudah berdistribusi normal.
2. Uji Two Way Anova
Rata-rata jumlah Institut Pelayanan Kesehatan di setiap
kabupaten/Kota di Provinsi Riau sama. Penyebaran atau
pemerataan jumlah pelayanan kesehatan di 4
Kabupaten/Kota di provinsi Riau pada tahun 2015 yang
sudah merata, artinya banyak Kabupaten/Kota di Provinsi
Riau yang sudah memenuhi angka target untuk pelayanan
kesehatannya.

5.2 Saran
1. Uji Normalitas
TK Swasta di Kabupaten Majalengka harus lebih sedikit dari
TK Negeri.
2. Uji Two Way Anova
Institut Pelayanan Kesehatan di setiap Kabupaten/Kota di
Provinsi Riau lebih ditingkatkan pelayanannya.

22
DAFTAR PUSTAKA

http://arif.iai-tribakti.ac.id/2014/06/two-way-anova.html

https://navelmangelep.wordpress.com/2011/12/30/variabel-variabel-
dalam-penelitian/

https://ureechan.wordpress.com/2011/07/14/variable-penelitian-definisi-
operasional-dan-skala-data/

https://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-
indonesia/

iv
LAMPIRAN

1. Uji Kolmogorov Smirnov


o Menggunakan Ms. Excel
a. Pertama, inputkan data terlebih dahulu ke dalam tabel yang
berlabel dan cari nilai-nilainya, urutkan xi dari nilai terkecil
hingga terbesar agar Ft dan Fs bisa dihitung dengan benar.
No xi z= xi-xbar/s Ft Fs |Ft-Fs|
1 4
2 6
3 6
4 6
5 9
6 9
7 10
8 10
9 11
10 12
11 12
12 12
13 12
14 12
15 12
16 13
17 13
18 13
19 14
20 15
21 16
22 17
23 18
24 18
25 22
26 26
Keterangan :
Xbar = 12.62 ; s = 4.96
b. Sehingga menghasilkan nilai distribusi Z, Ft dan Fs.
Yang akan digunakan untuk menguji data apakah berdistribusi
normal atau tidak menggunakan tabel manual di Ms. Excel.
Output sebagai berikut :

v
No xi z= xi-xbar/s Ft Fs |Ft-Fs|
1 4 -1.74 0.0409 0.038 0.002
2 6 -1.33
3 6 -1.33 0.0918 0.154 -0.062
4 6 -1.33
5 9 -0.73
0.2327 0.231 0.002
6 9 -0.73
7 10 -0.53
0.2981 0.308 -0.010
8 10 -0.53
9 11 -0.33 0.3707 0.346 0.025
10 12 -0.12
11 12 -0.12
12 12 -0.12
0.4522 0.577 -0.125
13 12 -0.12
14 12 -0.12
15 12 -0.12
16 13 0.08
17 13 0.08 0.5319 0.692 -0.160
18 13 0.08
19 14 0.28 0.6103 0.731 -0.120
20 15 0.48 0.6844 0.769 -0.085
21 16 0.68 0.7518 0.808 -0.056
22 17 0.88 0.8106 0.846 -0.036
23 18 1.09
0.8621 0.923 -0.061
24 18 1.09
25 22 1.89 0.9708 0.962 0.009
26 26 2.70 0.9965 1.000 -0.003

o Menggunakan Minitab
a. Pertama, inputkan data ke software Minitab yang akan diuji
dengan Kolmogorov Smirnov

vi
b. Kemudian, pilih Stat > Basic Statistics > Normality Test

vii
c. Masukkan TK Swasta ke dalam Variable dan Klik Kolmogorov
Smirnov untuk Test for Normality lalu OK.

2. Two Way Anova


- Menggunakan Software SPSS
1. Inputkan data

viii
2. Klik Analyze > General Linears Model > Univariate

ix
3. Sehingga keluar output seperti ini, klik OK

4. Hasil Output

- Menggunakan Software Minitab

x
1. Inputkan data

2. Klik Stats > Anova > Two Way

xi
3. Sehingga keluar output seperti ini

4. Hasil Output

xii
xiii

Anda mungkin juga menyukai