KONSEP
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha
kuasa atas berkat dan rahmatnya , sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pengawasan Internal, Satuan Pengawasan Internal Rumah
Sakit Umum Daerah xxxxxx di Jakarta xxxxxx.
(................................................................)
NIP. ..........................................
Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan Internal Satuan Pengawas Internal
Rumah Sakit Umum Daerah XXXXXXX
I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sesuai dengan peraturan Gubernur No……….. tahun ……… tentang
pembentukan Organisasi dan tata Kerja RSUD xxxxx yang menyatakan
bahwa Satuan Pengawas Internal adalah satuan kerja rumah sakit yang
independen bertugas melaksanakan pengawasan pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya (sumber daya manusia, keuangan, perlengkapan dan metode)
rumah sakit. Satuan Pengawas Internal (SPI) Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) xxxxxxx adalah unit pengawas internal yang berada di bawah
direktur yang bertugas membantu direktur dalam menjalankan pengawasan
seluruh aspek/segi kegiatan rumah sakit untuk menuju tercapainya Visi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) xxxxxxx tahun 20XX
“…………………………………………………………………………………………”
5. Dasar Hukum
1) Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No…….
tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah xxxxxx sebagai Unit kerja
Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menerapkan pola
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah penuh
2) Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2005, tentang pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum
3) Permendagri 61 Tahun 2007 tentang PPK BLUD dan sebagaimana diubah
dengan Permendagri 79 Tahun 2018 tentang BLUD
4) Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. xxxxx
tentang Pembentukan dan Organisasi Tata Kerja RSUD xxxxxxxx Dinas
Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
6. Ketentuan Umum
1) Pengawasan Internal/Audit Internal merupakan suatu kegiatan Independen,
yang menjamin objektifitas dan melaksanakan konsultasi, dirancang untuk
meningkatkan nilai serta memperbaiki operasi organisasi. Kegiatan
tersebut membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya, dengan
menggunakan pendekatan Disiplin yang sistematis.
2) Temuan Pengawasan adalah suatu pernyataan berdasarkan fakta-fakta.
3) Investigasi adalah
• penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta-fakta, melakukan
peninjauan, percobaan dan sebagainya dengan tujuan memperoleh
jawaban atas pertanyaan- pertanyaan (tentang peristiwa, sifat, atau
khasiat suatu zat dan sebagainya)
• Penyidikan
4) Evaluasi adalah tindakan untuk menguji suatu proses atau kelompok
terhadap beberapa standard an membentuk kesimpulan tertentu sebagai
hasilnya
5) Kriteria adalah ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan
sesuatu
6) Observasi adalah satu cara pemeriksaan untuk memperoleh bukti dengan
melihat , memperhatikan dan mengamati sendiri.
7) Pengawasan adalah suatu kegiatan penilaian terhadap kegiatan dengan
tujuan agar organisasi / kegiatan tersebut melaksanakan fungsinya dengan
baik dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
8) Pengendalian adalah tindakan pengawasan yang diikuti dengan langkah
perbaikan
9) Faktor risiko adalah kriteria yang dipergunakan untuk mengidentifikasi kan
hal-hal yang erat kaitannya dengan kondisi dan atau peristiwa yang
mungkin terjadi dan menimbulkan akibat yang merugikan organisasi, serta
kemungkinan terjadinya kondisi atau peristiwa tersebut
10) Transaksi adalah tindakan antara dua pihak yang mengakibatkan timbulnya
hak dan kewajiban.
II. Proses Pengawasan Internal /Audit Internal
Pengertian :
Urutan Kegiatan
1) Menganalisa Penugasan Pengawasan
Sebelum melaksanakan Pengawasan , Pengawas mendapat surat Tugas dari
Direktur Rumah Sakit.
Analisis Penugasan pengawasan
a. Memahami penugasan
Pengawas harus memahami secara menyeluruh tetang penugasan
b. Mendefinisikan detil ruang lingkup yang mencakup batasan pengawasan
,hambatan organisasi, sumber daya pengawasan , jadwal pengawasan ,dan
mengidentifikasi dasar untuk mengukur keberhasilan pengawasan.
2) Mengumpulkan Fakta- Fakta
Dalam kegiatan ini pengawas mengumpulkan fakta – fakta untuk memperoleh
informasi yang cukup mengenai kegiatan yang diawasi . ini mencakup dua
pekerjaan yaitu
a. Pengumpulan data
Pengawas harus mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan
• kebijaksanaan rumah sakit,
• Struktur organisasi
• System dan prosedur,
• laporan-laporan pengawasan sebelumnya
• uraian tugas
• Data yang menyangkut kegiatan operasional unit yang diawasi
• Data permanen seperti undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan
presiden (keppres), dan peraturan lainnya harus sudah dimiliki oleh
auditor. serta laporan pengelolaan auditee terlebih dahulu dapat
dikumpulkan/diminta pada bagian terkait.
b. Membuat Flow chart
Pengawas membuat flowchart dari proses transaksi yang dijalankan sehingga
dapat diketahui urutan dan keterkaitan antara berbagai macam transaksi
3) Melakukan Analisis Risiko
Dalam kenyataannya semua organisasi akan menghadapi faktor risiko oleh
karena itu dalam rangka menangani masalah risiko perlu dilakukan penilaian
risiko.
Pengawas Internal harus dapat mengidentifikasi segala faktor risiko serta menilai
sampai sejauh mana pengaruhnya terhadap Rumah sakit
4) Mengidentifikasi bukti bukti pengawasan
Perencanaan pengawasan yang rinci tidak dapat dibuat sampai semua data yang
tersedia diidentifikasi.
Dua tipe bukti pengawasan yang umum
a. Prosedur dan Manual
b. Bukti- bukti yang dihasilkan dari aliran data yang diperoleh aplikasi komputer
5) Membuat Tujuan Pengawasan secara rinci
Tujuan Audit mendefenisikan sasaran yang akan dicapai oleh tim pengawas
selama penugasan .
Sasaran harus dibuat cukup rinci sehingga mudah dimengerti dan dapat diukur .
6) Membuat Program Kerja Pengawasan Tahunan
Program Kerja Pengawasan Tahunan menegaskan bagaimana suatu tujuan
pengawasan dapat dicapai. Program pengawasan harus disetujui oleh ketua Satuan
Pengawasan Internal dan harus dibahas bersama –sama dengan pengawas dan
seluruh tim. Program Kerja Pengawasan Tahunan mencakup ruang lingkup ,
target , indikator dan implementasi ( penjadwalan , alokasi sumberdaya manusia
dan pendanaan )
Tujuan pembuatan program pengawasan adalah:
a. Untuk mengidentifikasi langkah-langkah, prosedur alat dan teknik yang
digunakan selama pengawasan,
b. Untuk memperkirakan jumlah sumberdaya yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pengawasan. Program pengawasan berisi informasi sebagai
berikut (Contoh terlampir ) :
a) Pendahuluan
Dalam pendahuluan dimuat informasi mengenai kegiatan /
fungsi/program instansi secara singkat yang berguna sebagai latar
belakang bagi auditor untuk memahami dan melaksanakan program kerja
audit.
b) Tujuan Pengawasan
Tujuan Pengawasan adalah Sasaran yang ingin dicapai dari pengawasan,
yang mempunyai identifikasi, mengandung kelemahan dan yang
memerlukan perbaikan , harus jelas sehingga dapat menjadi pedoman
bagi auditor untuk dikembangkan ,harus spesifik, misalnya
“ mereview design dari system pengendalian internal “
“ Menguji ketaatan terhadap system pengendalian “ atau Mengevaluasi
kecukupan ( design dan efektifitas ) pengendalian internal “
c) Ruang Lingkup Pengawasan
Ruang lingkup adalah menggambarkan bagian operasi, kegiatan, system
informasi yang menjadi objek pemeriksaan dan metode yang digunakan
dalam pemeriksaan
d) Langkah langkah Pengawasan
Merupakan perintah kerja kepada pengawas internal dalam melaksanakan
pengawasan . Biasanya merupakan instruksi yang ditulis dengan kalimat
perintah dengan menerapkan prosedur dan teknik- teknik audit.
Contoh . Amati, bandingkan, evaluasi, konfirmasi.dan lain-lain
Langkah-langkah utama dibuat dalam program kerja pengawasan dengan
daftar simak pengawasan, namun Pengawas dapat mengembangkannya
sendiri sesuai permasalahan dan kondisi lapangan yang ditemui.
Langkah-langkah dalam PKP tersebut dapat dipilih sesuai dengan
permasalahan yang ditemukan dalam survey pendahuluan. Masalah yang
ditemukan dapat menjadi tujuan pengawasan . Dengan tujuan
pengawasan inilah langkah program kerja pengawasan lanjutan dibuat
dan bahan-bahan pertanyaan dapat diperoleh dalam daftar PKP serta
dapat diperdalam sendiri oleh para Auditor sesuai dengan disiplin ilmu
yang dimiliki dan dikuasai.
e) Dilaksanakan Oleh .
Program Kerja Pengawasan sebagai perintah kerja ditujukan kepada
anggota tim yang ditugaskan untuk melaksanakannya dan Sarana
Pembagian tugas bagi tim.
f) Waktu yang dibutuhkan adalah perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan prosedur dan teknik pengawasan yang disesuaikan dengan
tingkat kesulitan mendapatkan bukti pengawasan dan banyaknya jumlah
bukti yang diperlukan.
7) Menentukan Jadwal dan Staf Audit
Urutan kegiatan akhir dari perencanaan audit adalah menyusun jadwal dan
menyusun tim pengawas.
2. Tahap kedua Survei Pendahuluan .
Tujuan Survey pendahuluan adalah untuk
a. Membuat auditor akrab dengan aspek-aspek penting dari program , fungsi, unit
atau aktivitas yang diaudit
b. Mengidentifikasi dan mengevaluasi semua fungsi utama, sistem, manual dan
komputer termasuk pengendalian manajemen , untuk mengisolasi area –area
yang potensial bermasalah
c. Memastikan melalui pengujian , dan observasi area-area yang potensial
bermasalah.
d. Merencanakan pekerjaan audit secara Rinci / Lanjutan
Urutan kegiatan dalam survey pendahuluan adalah sebagai berikut:
a. Pertemuan Pembuka
Tujuan utama pertemuan pembuka dilakukan untuk menyampaikan rencana
pengawasan kepada Kepala bagian unit yang akan diawasi untuk memperoleh
informasi mengenai bagian –bagian yang menjadi penekanan pengawasan lebih
dalam dan juga memberikan peluang bagi pengawas dan unit yang diawasi
untuk mengenal secara langsung. Individu-individu yang diundang dan diminta
mengikuti rapat meliputi:
a) Ketua atau kepala bagian dari unit kerja yang diaudit/diperiksa
b) Pimpinan dan bawahan yang bertugas dalam audit tersebut
c) Pimpinan audit internal
b. On- Site Tour
Melaksanakan kunjungan / ke lokasi /unit yang diaudit untuk mengetahui iklim
kerja , fasilitas fisik, hubungan dengan bagian lain, dan arus pekerjaan.
c. Penelaahan dokumen
Pada kegiatan ini Auditor mengumpulkan dan menelaah dokumen meliputi :
• Tujuan dan sasaran
• Kebijakan, rencana, prosedur, hukum, peraturan, dan kontrak yang
berpengaruh pada kegiatan auditee
• Informasi organisasional; seperti nomor dan nama pegawai, deskripsi
tugas, aliran proses, rincian tentang perubahan yang ada.
• Informasi anggaran, hasil operasi dan data keuangan
• Kertas kerja sebelum audit dan laporan audit, file korespondensi dan
literatur otoritatif dan teknik yang relevan.
- Identifikasi Risiko
Pada kegiatan ini harus diidentifikasi semua risiko yang ada dengan cara
melihat kegiatan dari bagian atas kebawah. Pada masing-masing proses
pengawas harus bertanya ” Apa yang salah dalam proses ini ” Jawaban atas
pertanyaan ini akan membentuk risiko.
a. Pernyataan Kondisi
Apa yang ditemukan ?
Apa yang sudah diobservasi ?
Apakah hal itu merupakan suatu hal yang tidaksempurna, kekurangan atau
kesalahan ?
b. Kriteria
Bagaimana seharusnya ?
Dengan apa anda ukur / bandingkan ?
Bagaimana standard an prosedur atau prakttik yang berlaku ?
c. Penyebab
Mengapa hal ini terjadi ?
Apa yang menyebabkan terjadinya suatu ketidak sempurnaan ?
Kenapa operasi menjadi tidak efisien, tidak efektif atau tidak ekonomis ?
d. Akibat / dampak
Apa akibat dari temuan ?
Apa simpulan akhir dari temuan ?
e. Rekomendasi
Undangan rapat
Tanggapan
Dilakukan review oleh rekan sejawat (Peer Review) atau oleh lembaga yang
berwenang.
3. Panduan Penyiapan kertas kerja pengawasan
- Relevan : Informasi sesuai dengan tujuan apengawasan dan permasalahan yang
dihadapi
- Sesuai program kerja pengawasan : sejalan dengan langkah-langkah yang telah
dimuat dalam program kerja pengawasan
- Akurat dan lengkap : informasi dalam Kertas Kerja Pengawasan harus lengkap
untuk mendukung simpulan , LHP, temuan pengawasan
- Mudah dipahami :
- mengunakan bahasa yang sederhana, ringkas, runtut alur pikirnya , sehingga
diketahui perencanaan , yang telah dilaksanakan , yang ditemukan, dan yang
disimpulkan.
- Kalau ada istilah teknis dibuat penjelasan. Judul setiap permasalahan harus
jelas.
- Sumber data harus diidentifikasi dengan jelas
- Rapi : Berhubungan dengan tataruang / lay out penulisan,ditulis satu muka ,
bila ditulis halaman berikutnya supaya diberi petunjuk yang jelas, diber daftar
isi , pemberian nomor dan indeks secara sistematis
- Effisien : menghindari pembuatan daftar yang tidak perlu, dan menggunakan
copy dari catatn auditan , cukup member symbol dan tick mark untuk menandai
pengujian yang dilakukan
- Seragam : disiapkan dengan tampilan yang baku
4. Teknik penyiapan kertas kerja pengawasan
• Harus mempunyai judul atau heading. Judul pada umumnya terdiri dari nama
organisasi atau kegiatan yang diteliti, judul atau gambaran isi atau kegunaan
kertas kerja, tanggal atau periode yang dicakup oleh pengawas
• Tiap tiap kertas kerja pengawasan harus ditandatangani, diberi inisial atau paraf,
dan diberi tanggal oleh pengawas internal
• Tiap kertas kerja pengawasan harus memuat indeks atau nomor petunjuk
• Simbol verifikasi pengawasan atau tick mark harus jelas
• Sumber data haruslah diidentifikasi secara jelas
• Permanent file
• Current file
IV Penutup
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Survey Pendahuluan
3. Tahap Pelaksanan Pengawasan
4. Tahap Perumusan Temuan
5. Tahap Pelaporan
6. Tahap Tindak lanjut hasil pengawasan.
Kedalaman temuan sangat bergantung pada penguasaan para pengawas atas disiplin
ilmu dan penggunaan kriteria-kriteria/peraturan-peraturan yang terkait dengan obyek
pemeriksaan dsb.
.
Daftar Pustaka