Enzim adalah polimer yang mengkatalisis reaksi kimia yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan.
Keberadaanya merupakan hal esensial untuk menguraikan nutiren menjadi energi dan bahan dasar
kimiawi. Kekurangan jumlah atau aktivitas katalitik enzim kunci dapat terjadi akibat mutasi genetik atau
infeksi virus/bakteri patogen.
Enzim Merupakan Katalis yang Efektif dan Spesifik
Enzim yang mengatalisis perubahan satu atau lebih senyawa (substrat) menjadi satu atau lebih senyawa
yang lain (produk)meningktakan laju reaksi 106 kali dibandingkans dengan tidak dikatalisis. Enzim tidak
berubah secara permanen atau dikonsumsi sebagai konsekuensi dari keikutsertaanya dalam reaksi yang
bersangkutan.
Selain sangat efisien, enzim juga sangat selektif. Enzim bersifat spesifik baik bagi tipe reaksi yang
dikatalisis maaupun substrat atau substrat-substrat yang berhubungan erat. Enzim juga merupakan katalis
stereospesifik dan biasanya mengatalisis reaksi dari hanya satu stereoisomer suatu senyawa. Karena
berikatan dengan substrat melalui sedikitnya tiga titik perlekatan, enzim bahkan dapat mengubah substrat
nonchiral menjadi produk chiral. Spesifisitas enzim sangat tinggi memberi sel hidup kemampuan untuk
bersamaan melaksanakan dan secara independen mengontrol beragam proses kimiawi.
Gugus prostetik dibedakan berdasrkan integrasinya yang kuat dan stabil kedalam struktur protein melalui
gaya-gaya kovalen atau nonkovalen. Contohnya adalah piridoksal fosfat, flavin mononukleotida (FMN),
flavin adenin dinukleotida (FAD), tiamin pirofosfat, biotin, dan ion logam Co, Cu, Mg, Mn dan Zn.
Logam adalah gugus prostetik yang paling sering dijumpai. Sekitar sepertiga dari semua enzim
mengandung ion-ion logam yang terikat erat dan dissebut metaloenzim. Ion-ion logam yangikut serta
dalam reaksi redoks umumnya berikatan dengan gugus prostetik, misalnya heme atau kelompok
besi-sulfur. Logam juga mempermudah pengikatan dengan orientasi substrat, pembentukan ikatan
kovalen dengan zat-zat antara reaksi atau berinteraksi dengan substrat untuk menyebabkan lebih
elektrofilik(kekurangan elektron) atau nukelofilik (kaya elektron).
Koenzim berfungsi sebagai spenagngkut atau bahan pemindah gugus yang dapat didaur ulang dan
memindahkan banyak substrat dari tempat pembentukannya ke tempat pemakaiannya. Ikatan dengan
koenzim juga menstabilkan substrat, sperti atom hidrogen atau ion hidrida yang tidak stabil dalam
lingkungan cair sel. Gugus kimia lain yang tidak diangkut oleh koenzim adalah gugus metil(folat), gugus
asil (koenzim A), dan oligosakarida (dolikol).
Katalisis Kovalen
Proses katalisis kovalen melibatkan pembentukan suatu ikatan kovalen antara enzim dan satu lebih
substrat. Enzim yang telah mengalami modifikasi terebut kemudian menjadi suatu reaktan. Katalisis
kovalen memasukkan suatu jenis reaksi baru dengan energi aktivasiyang lebih rendah dan karena itu lebih
cepat daripada dalam larutan homogen. Namun, modifikasi kimiawi pada enzim bersifat transien. Setelah
reaksi selesai, enzim kembali kekeadaannya sebelum termodifikasi. Jadi mperan enzim tersebut tetap
katalitik. Katalisis kovalen sering terjadi pada enzim-enzim yang mengatalisis reaksi pemindahan gugus.
Residu di enzim yang ikut serta dalam katalisis kovalen umumnya adalahsuatu sistein atau serin dan
kadang-kadang histidin. Katalisis kovalen sering mengikuti suatu mekanisme dengan substrat pertama
yang terikat dan produknya dibebaskan sebelum substrat keduanya terikat.
Isozim adalah bentuk enzim berbeda yang mengatalisis reaksi yang sama
Organisme tingkat tinggi sering mengeluarkan beberapa versi yang secara fisik berbeda dari suatu enzim,
dan masing-masing mengatalisis reaksi yang sama. Sperti anggota famili enzim lainnya, katalis-katalis
protein atau isoenzim ini berasal dari duplikasi gen. isoenzim dapat memperlihatkan perbedaan ringan
dalam sifat seperti sensitivitas terhadap faktor regulatorik tertentu atau afinitas substrat (misalnya
heksokinase dan glukokinase) yang mengadaptasikan isoenzim kejaringan atau lingkungan tertentu.
Sebagian isoenzim juga dapat meningkatkan kelangsungan hidup dengan menyediakan salinan cadangan
suatu enzim esensial.
Ringkasan
· Enzim adalah katalis yag sangat efektif dan spesifik
· Gugus prostetikk organik dan anorganik, kkofaktor, dan koenzim berperan penting dalam katalisis.
Koenzim yangn banyak di antaranya berupa turunan dari vitamin B, berfuingsi sebagai pengangkut.
· Mekanisme katalitik yang digunakan oleh enzim mencakup introduksi strain, aproksimasi reaktan,
katalisis asam basa, dan katalisis kovalen.
· Pada semua kelas pada enzim tertentu, residu amino asil yangikut serta dalam katalisis sangat
terkonservasi
· Substrat dan enzim saling memicu perubahan konformasi yang mempermudah pengenalan dan
katalisis substrat.
· Aktivitas katalitik enzim mengungkapkan keberadaanya,mempermudah deteksinya, dan menjadi
dasar berbagai pemeriksaan ELISA.
· Pengukuran enzim plasma membantu diagnosis dan prognosis.
· Endonuklease restriksi mempermudah diagnosis penyakit genetik dengan mengungkapkan
restriction fragment length polymorphism
Sel primer
Pada baterai kering yang biasa kita gunakan, elektroda terdiri dari dari batang karbon positif pada pusat
sel dan bejana seng negatif dengan elektrolit jeli ammonium khlorida. Potensial sel kira-kira 1,5 volt.
Selama pemakaian, seng secara perlahan-lahan larut ketika arus listrik dihasilkan. Ketika ammonium
khlorida jenuh, aliran arus listrik berhenti dan sel harus dibuang. Sel seperti itu dikatakan primer atau tak
dapat diisi ulang.
Contoh baterai yang diuraikan diatas adalah baterai tipe karbon-seng. Tipe baterai yang lebih maju adalah
baterai alkaline-mangan dioksida. Baterai ini pertama kali diperkenalkan dipasar tahun 1959. Sejak itu,
jenis baterai ini telah mendominasi pasar baterai portabel. Hal ini karena sistem alkaline dikenal memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan baterai tipe karbon-seng. Beberapa keunggulan kimia alkaline
dibandingkan kimia karbon-seng dasar adalah:
Baterai alkaline silinder dibuat dengan anoda seng dengan luas permukaan besar, katoda mangan dioksida
dengan densitas tinggi dan elektrolit potasium hidroksida. Potongan melintang baterai silinder alkaline
diilustrasikan pada diagram dibawah:
Baterai alkaline menghasilkan listrik ketika katoda mangan dioksida direduksi dan anoda seng dioksidasi.
Persamaan untuk reaksi sel alkaline sederhana adalah:
Selama reaksi ini, air (H2O) dikonsumsi dan ion hidroksil (OH-) dihasilkan oleh katoda MnO2 menurut
reaksi:
2MnO2 +2H2O+2e→2MnOOH+2OH-
Pada saat yang sama, anoda mengonsumsi ion hidroksil dan menghasilkan air:
Elektron (e) yang dihasilkan selama reaksi digunakan untuk memberi daya alat. Laju reaksi tergantung
pada kualitas bahan baku dan ketersediaan air dan ion hidroksil selama reaksi. Sebuah baterai dirancang
untuk menjaga katoda dan anoda terpisah untuk mencegah terjadinya reaksi. Elektron yang disimpan
hanya akan mengalir ketika sirkuit tertutup. Ini terjadi ketika baterai dipasang pada alat dan alat
dinyalakan. Prinsip ini sama seperti menyalakan dan mematikan saklar lampu dirumah.
Ketika sirkuit tertutup, tarikan yang lebih kuat pada elektron oleh mangan dioksida akan menarik elektron
dari elektroda anoda seng melalui kawat dalam sirkuit ke elektroda katoda. Aliran elektron melalui kawat
ini adalah listrik dan dapat digunakan untuk aplikasi daya.
Pengertian dan Fungsi Baterai (aki)
Rahmad Hidayat Kelistrikan December 01, 2013
Pengertian Baterai (Aki)
Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung proses
elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan
proses elektrokimia reversibel, adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia
menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia,
pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan
melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan di dalam sel.
Fungsi Baterai
Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang
akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu
dan komponen komponen kelistrikan lainnya.
Baterai (aki)
Kontruksi Baterai
Didalam bateria mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negatif dalam bentuk plat. Plat
plat tersebut dibuat dari timah atau berasal dari timah. Karena itu baterai tipe ini sering disebut baterai
timah, Ruangan didalamnya dibagi menjadi beberapa sel (biasanya 6 sel, untuk baterai mobil) dan
didalam masing masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam didalam elektrolit.
Pada mobil banyak terdapat komponen-komponen kelistrikan yang digerakkan oleh tenaga listrik.
Diwaktu mesin mobil hidup komponen kelistrikan tersebut dapat digerakkan oleh tenaga listrik yang
berasal dari alternator dan baterai (aki), akan tetapi pada saat mesin mobil sudah mati, tenaga listrik yang
berasal dari alternator sudah tidak digunakan lagi, dan hanya berasal dari baterai saja. Contoh bentuk
pemakaian energi listrik saat mesin mobil dalam kondisi off (mati) adalah pada lampu parkir, lampu
ruangan, indikator pada ruangan kemudi, peralatan audio (tape recorder), peralatan pengaman dan
lain-lain.
Jumlah tenaga listrik yang disimpan dalam baterai dapat digunakan sebagai sumber tenaga listrik
tergantung pada kapasitas baterai dalam satuan amper jam (AH). Jika pada kotak baterai tertulis 12 volt
60 AH, berarti baterai baterai tersebut mempunyai tegangan 12 volt dimana jika baterai tersebut
digunakan selama 1 jam dengan arus pemakaian 60 amper, maka kapasitas baterai tersebut setelah 1 jam
akan kosong (habis). Kapasitas baterai tersebut juga dapat menjadi kosong setelah 2 jam jika arus
pemakaian hanya 30 amper. Disini terlihat bahwa lamanya pengosongan baterai ditentukan oleh besarnya
pemakaian arus listrik dari baterai tersebut. Semakin besar arus yang digunakan, maka akan semakin
cepat terjadi pengosongan baterai, dan sebaliknya, semakin kecil arus yang digunakan, maka akan
semakin lama pula baterai mengalami pengosongan. Besarnya kapasitas baterai sangat ditentukan oleh
luas permukaan plat atau banyaknya plat baterai. Jadi dengan bertambahnya luas plat atau dengan
bertambahnya jumlah plat baterai maka kapasitas baterai juga akan bertambah.
Sedangkan tegangan accu ditentukan oleh jumlah daripada sel baterai, dimana satu sel baterai biasanya
dapat menghasilkan tegangan kira kira 2 sampai 2,1 volt. Tegangan listrik yang terbentuk sama dengan
jumlah tegangan listrik tiap-tiap sel. Jika baterai mempunyai enam sel, maka tegangan baterai standar
tersebut adalah 12 volt sampai 12,6 volt. Biasanya setiap sel baterai ditandai dengan adanya satu lubang
pada kotak accu bagian atas untuk mengisi elektrolit aki.
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan senyawa lain yang terdapat di lingkungannya
(misal air dan udara) dan menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki. Peristiwa korosi kita kenal
dengan istilah perkaratan. Korosi ini telah mengakibatkan kerugian bermilyar rupiah setiap tahunnya.
Biasanya logam yang paling banyak mengalami korosi adalah besi.
Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen mengalami
reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Karat pada besi berupa zat yang berwarna
cokelat-merah dengan rumus kimia Fe2O3·xH2O. Oksida besi (karat) dapat mengelupas, sehingga secara
bertahap permukaan yang baru terbuka itu mengalami korosi. Berbeda dengan aluminium, hasil korosi
berupa Al2O3 membentuk lapisan yang melindungi lapisan logam dari korosi selanjutnya. Hal ini dapat
menerangkan mengapa panic dari besi lebih cepat rusak jika dibiarkan, sedangkan panci dari aluminium
lebih awet.
Korosi secara keseluruhan merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi
sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) à Fe2+(aq) + 2e–
Elektron yang dibebaskan dalam oksidasi akan mengalir ke bagian lain untuk mereduksi oksigen.
O2(g) + 2 H2O(l) + 4e– à 4 OH–(l)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode akan teroksidasi membentuk besi(III) yang kemudian membentuk
senyawa oksida terhidrasi Fe2O3·xH2O yang disebut karat.
Korosi pada besi dapat dicegah dengan membuat besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), namun
proses ini membutuhkan biaya yang mahal, sehingga tidak sesuai dengan kebanyakan pengunaan besi
Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga biasanya dibalut plastik
untuk menghindari korosi.
Krom memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan menjadi mengkilap. Cromium plating
dilakukan dengan proses elektrolisis. Krom dapat memberikan perlindungan meskipun lapisan krom
tersebut ada yang rusak. Cara ini umumnya dilakukan pada kendaraan bermotor, misalnya bumper mobil.
Timah termasuk logam yang tahan karat. Kaleng kemasan dari besi umumnya dilapisi dengan timah.
Proses pelapisan dilakukan secara elektrolisis atau elektroplating. Lapisan timah akan melindungi besi
selama lapisan itu masih utuh. Apabila terdapat goresan, maka timah justru mempercepat proses korosi
karena potensial elektrode besi lebih positif dari timah.
Seng dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal ini karena potensial elektrode besi
lebih negative daripada seng, maka besi yang kontak dengan seng akan membentuk sel elektrokimia
dengan besi sebagai katode. Sehingga seng akan mengalami oksidasi, sedangkan besi akan terlindungi.
Perbaikan pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin memerlukan perbaikan yang mahal biayanya. Hal ini
dapat diatasi dengan teknik sacrificial anode, yaitu dengan cara menanamkan logam magnesium
kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah kawat. Logam magnesium itu akan berkarat,
sedangkan besi tidak karena magnesium merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).
Dilihat dari aspek elektrokimia, korosi merupakan proses terjadinya transferelektron dari logam ke
lingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yangmemberikan elektron (anoda) dan lingkungannya sebagai
penerima elektron(katoda). Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi adalah reaksioksidasi,
dimana atom-atom logam larut kelingkungannya menjadi ion-ion denganmelepaskan elektron pada logam
tersebut. Sedangkan dari katoda terjadi reaksi, dimana ion-ion dari lingkungan mendekati logam dan
menangkap elektron-
elektron yang tertinggal pada logam.
Sumber: http://funny-mytho.blogspot.com/2010/12/proses-terjadinya-korosi.html
http://heriut.blogspot.com/2011/05/proses-terjadinya-korosi.html