Anda di halaman 1dari 48

MAKALAH

PENGEMBANGAN EVALUASI DAN PROSES PEMBELAJARAN FISIKA

“PERFORMANCE OF PRODUCT AND SKILL“

OLEH
Annisa Kurniawati
18175001
KELAS B

DOSEN PEMBIMBING:

Prof. Dr. Festiyed M.S

Dr.Desnita, M.Si.

PENDIDIKAN FISIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya serta taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
pengembangan evaluasi dan proses pembelajaran fisika dengan judul ”Performance Of
Product And Skill ”.

Dalam penyelesaian makalah ini kami banyak menemui kendala. Namun berkat
bantuan dari berbagai pihak, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Untuk itu,
kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu khususnya
dosen pembimbing mata kuliah pengembangan evaluasi dan proses pembelajaran fisika, ibu
Prof. Dr. Festiyed M.S dan ibu Dr.Desnita, M.Si.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan
saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua serta mendapat Ridha disisi Allah SWT.

Padang, Mei 2019

penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ................................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................... 3
KAJIAN TEORI ............................................................................................................... 3
A. Landasan Agama ..................................................................................................... 3
B. Landasan Yuridis ..................................................................................................... 4
C. Pengertian Performance of Product and Skills ....................................................... 5
D. Perbandingan Performance Praktikum dan Non Pratikum ..................................... 9
E. Pengembangan Performance Praktikum dan Non Pratikum ................................. 12
F. Penskoran Performance Praktikum dan Non Pratikum......................................... 13
BAB III ........................................................................................................................... 19
PEMBAHASAN ............................................................................................................. 19
A.Matriks Perbandingan Performance Praktikum dan Non Pratikum ...................... 19
B.Matriks Pengembangan Performance Praktikum dan Non Pratikum .................... 21
C.Matriks Penskoran Performance Praktikum dan Non Pratikum ............................ 24
D.LKPD .................................................................................................................... 36
BAB IV ........................................................................................................................... 57
PENUTUP .................................................................................................................. 57
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 57
B. Saran ...................................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 58

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu pembelajaran dilakukan evaluasi melalui penilaian untuk melihat seberapa jauh
ketercapaian tujuan. Dimana penilaian merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab guru
sebagai seorang pendidik dalam pembelajaran. Salah satu fungsi penilaian, yaitu untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran, yang selanjutnya
digunakan untuk mengambil keputusan. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa
hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif
(pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 20 tahun 2003
menyebutkan bahwa salah satu prinsip penilaian adalah menyeluruh dan berkesinambungan.
Penilaian secara menyeluruh memiliki arti bahwa penilaian tersebut tidak hanya ditujukan
pada penguasaan salah satu aspek saja, namun juga meliputi berbagai aspek. Sesuai dengan
Bloom yang mengklasifikasikan hasil belajar kedalam tiga ranah, yaitu Pengertahuan, Sikap,
dan Keterampilan, maka penilaian dalam pembelajaran juga harus meliputi ketiga aspek
tersebut. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 juga menyatakan bahwa
kompetensi lulusan mencakup pengetahuan, sikap, keterampilan. Hal ini berarti bahwa
penilaian harus mampu mengukur ketiga kompetensi tersebut.
Fisika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari fenomena alam semesta, hukum-
hukumnya, dan interaksinya. Setiap gejala apa saja pasti terkait dengan hukum Fisika. Benda
diam maupun bergerak, seorang yang duduk, berdiri, olah raga, memasak, atau membawa
kendaraan, pesawat, serta bekerja apa saja tidak terlepas dari hukum Fisika. Guna
meningkatkan pemahaman fisika sangat diperlukan praktikum. Praktikum ini meliputi
berbagai percobaan yang terkait dengan materi yang diberikan dalam perkuliahan. Praktikum
tidak sekedar ditujukan untuk peningkatan kualitas dalam ranah Keterampilan, tetapi
diharapkan praktikum dapat menunjang penguasaan Pengertahuan maupun Sikap mahasiswa.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu adanya proses penilaian yang tidak hanya
mengukur satu aspek Pengertahuan saja, akan tetapi juga perlu adanya penilaian baru yang
bisa mengukur aspek proses atau kinerja siswa secara aktual yang dapat mengukur
kemampuan hasil belajar peserta didik secara holistik atau keseluruhan. Makalah ini akan
membahas mengenai “Performance of Product and Skills”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang terdapat dalam
makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Performance of Product and Skills?
2. Bagaimana perbandingan Performance praktikum dan non praktikum?
3. Bagaimana pengembangan Performance praktikum dan non praktikum?
4. Bagaimana penskoran Performance praktikum dan non praktikum?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian Performance of Product and skills
2. Untuk mengetahui perbandingan, pengembangan dan penskoran Performance
praktikum dan non praktikum
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfat yang diperoleh dari penulisan ini adalah :
1. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan tentang perbandingan, pengembangan dan
penskoran Performance praktikum dan non praktikum
2. Bagi pendidik, dapat menambah wawasan lebih luas tentang perbandingan,
pengembangan dan penskoran Performance praktikum dan non praktikum
3. Bagi mahasiswa, dapat dijadikan referensi dalam membahas tentang perbandingan,
pengembangan dan penskoran Performance praktikum dan non praktikum

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Agama
1. Landasan Agama
a. Al-Qur’an Surat Al-Ankabut ayat 2-3

Artinya : Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)


mengatakan: ‘kami telah beriman’, sedangkan mereka tidak diuji
lagi?

Artinya : Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum


mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang
benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta

Ayat di atas memberitahukan bahwa keniscayaan adanya ujian bagi pengakuan iman
setiap orang untuk membuktikan kebenarannya. Evaluasi itu perlu dilakukan, dengan
mengingat akan sifat-sifat manusia itu sendiri, yaitu manusia adalah makhluk yang lemah,
makhluk yang suka membantah dan ingkar kepada Allah, mudah lupa dan banyak salah
namun mempunyai batas untuk sadar kembali. Tetapi disisi lain manusia juga merupakan
makhluk terbaik dan mulia, yang dipercaya Allah untuk mengemban amanat yang istimewa,
yang diangkat sebagai khalifah di bumi.
Evaluasi yang dilakukan Allah terhadap umat manusia mengandung pengertian bahwa
manusia senantiasa dalam pengawasan Allah yang apabila hal ini disadari oleh manusia bearti
ia akan hati-hati dalam bertingkah laku. Dan Al-Qur’an memberitahukan kepada kita bahwa
evaluasi terhadap peserta didik adalah suatu tugas penting dalam rangkaian tugas pendidikan
yang dilaksanakan oleh pendidik.

3
b. Surat Al-Baqaroh ayat 202

Artinya : Mereka itulah yang mendapat bahagian dari pada yang mereka
usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

Berdasarkan ayat tersebut Allah menganugerahi hasil yang baik yakni hasil evaluasi
yang diberikan adalah berdasarkan hasil kerja mereka. Bila pekerjaannya baik maka dia akan
memperoleh hasil yang membahagiakan yaitu surga, begitu sebaliknya.
c. Surat Yunus ayat 14

Artinya : Kemudian kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di


muka bumi sesudah mereka, supaya kami memperhatikan
bagaimana kamu berbuat.

Berdasarkan ayat tersebut bahan evaluasi adalah sebuah lakon dalam kepemimpinan
yang diperagakan, senantiasa dalam pengawasan Allah. Maka, evaluasi itu adalah sesuatu
yang didemontrasikan atau di praktekkan oleh orang yang sedang dievaluasi. Dalam
pendidikan, teknik ini sering digunakan terutama dalam menilai sesuatu yang memerlukan
kebenaran dalam gerak atau membutuhkan pengamatan yang seksama dari supervisior.
B. Landasan Yuridis
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Standar
Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar
dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Prinsip penilaian
hasil belajar:
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur;

4
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai;
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
d. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran;
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,untuk
memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik;
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku;
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
yang ditetapkan; dan
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi
mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan, pengamatan,
penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
digunakan untuk:
a. Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik;
b. Memperbaiki proses pembelajaran; dan
C. Pengertian Performance of Product and Skills
Pembelajaran berbasis kinerja dan penilaian merupakan serangkaian strategi untuk
mengembangkan dan penerapan pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan kerja melalui
kinerja tugas yang bermakna dan menarik bagi siswa. Penilaian kinerja adalah penilaian
berdasarkan pengamatan dan keputusan pengambilan hasil. Penilaian mengamati siswa
melakukan tugas atau meninjau produk yang diproduksi siswa, kemudian mengevaluasi
kualitas dari tugas atau produk tersebut. Sementara tugas kinerja dapat dirancang agar siswa
menunjukkan pemahaman mereka melalui aplikasi pengetahuan yang diperoleh ke hal yang
baru dan situasi yang berbeda, tugas kinerja yang baik selalu melibatkan lebih dari satu solusi
yang dapat diterima, yang meminta siswa untuk menjelaskan atau menjelaskan solusi mereka.
Tugas kinerja merupakan perpaduan dari pembelajaran dan kesempatan untuk menilai
kualitas kinerja siswa (Arter&McTighe, 2001)
Performance of product and skill secara harfiah dapat di artikan sebagai penilaian produk
atau kerja. Menurut Hesty Borneo (2012) Penilaian produk adalah penilaian terhadap
keterampilan siswa dalam membuat suatu produk benda tertentu dan kualitas produk tersebut.

5
Penilaian kerja dapat juga diartikan sebagai suatu prosedur yang menggunakan berbagai
bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi tentang apa dan sejauh mana yang telah
dilakukan dalam suatu program. Sehingga penilaian produk atau kinerja tidak hanya
diperoleh dari hasil akhir saja tetapi juga proses pembuatannya. H a s i l yang diperoleh
merupakan suatu hasil dari unjuk kerja tersebut. Penilaian produk meliputi penilaian terhadap
kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan,
pakaian, hasil karya seni, barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu
produk dan kualitas produk tersebut. Menurut Sumber education.blogspot (2019) Penilaian
Produk merupakan cara penilaian yang dilakukan dengan cara mengamati sebuah produk dan
kualitas dari produk tersebut. Penilaian produk dilakukan untuk mengukur ketercapaian
kompetensi dalam menghasilkan produk-produk belajar. Penilaian Produk yang cenderung
bersifat holistik cenderung menggunakan satu format penilaian yang semua aspek penilai
produk. Sedangkan penilaian analitik dapat menggunakan satu format penilaian untuk
beberapa aspek. Penilaian produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir saja tetapi juga
proses pembuatannya.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan dalam setiap tahapan perlu diadakan
penilaian yaitu:
1. Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan peserta didik merencanakan, menggali,
dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
2. Tahap pembuatan (produk), meliputi: menilai kemampuan peserta didik menyeleksi dan
menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3. Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan peserta didik membuat
produk sesuai kegunaannya dan memenuhi kriteria keindahan.

Perbedaanantara assessment performance product dan peroformance skill menurut


Bellanca dan Forgatty (1992) dalam Airasian.

Product Skill
Musical, dance, or dramatic
Essay, story, or poem
performance
Research report Science lab demonstration
Writing portofolio Typing test athletic competition
Diary or journal Debate
Science fair project Oral presentation
Art exhibit or potofolio Cooperation in groups

6
Praktikum Sciences Lab Demontration

Skill

Non-Praktikum Cooperation in Groups

Assessment
Performance Science fair project

Praktikum
Research Report
Produk

Non-Praktikum Essay

Developing performance assessment yaitu :


1. Define the purpose of assessment
Mengidentifikasi tujuan assessment
2. Identify performance criteria
Mengidentifikasi kriteria kinerja
3. Cautions in developing performance criteria
Menyiapkan kriteria kinerja yang akan diamati
4. Developing observable performance criteria
Mengembangkan kriteria kinerja yang dapatdiamati
5. Provide a setting to elicit and observe the performance
Menyajikan indikator-indikator untuk memperoleh dan mengobservasi kinerja siswa
6. Develop a score to describe the performance
Mengembangkan penilaian untuk mendiskripsikan kinerja siswa

Contoh Rubrik penilaian Produk (Holistik) :


Nama siswa;
Kelas :
No Indikator Penilaian Skala Rating

1 Keaslian ide
2 Pengetahuan yang Mendukung
3 Alat Bahan yang digunakan
4 Cara Pembuatan
5 Penampilan Produk

7
6 Manfaat Produk
Skor yang Dicapai
Skor Maksimum
Nilai

Format Penilaian Produk secara Analitik


No Aspek Indikator Penilaian

1 Persiapan Memilih dan


Menkritisi sumber
Pengumpulan data dan
Informasi
Desain awal artikel
2 Pembuatan Artikel Mengembangkan
Kerangkan Berpikir
Pengembangan
gagasan poko
Memilih materi
penjelas
3 Kualitas Produk Kebenaran Informasi
Kelugasan dan
Kejelasan
Bahasa Komunikatif
Relevansi dengan
sasaran pembaca
Jumlah Skor
Skor yang dicapai
Skor Maksimum
Nilai
Menurut Stiggins (2004) jika kita ingin mengukur skill dari seorang siswa, hanya ada
satu cara yang dilakukan yaitu unjuk bakat atan performance skill. Kita bisa menggunakan
metode assessment lain untuk mendeterminasikan jika siswa memiliki pengetahuan yang
diperlukan untuk menampilkan bakat secara maksimal, tetapi hanya ada satu cara untuk

8
mendeterminasikan apakah siswa bisa menampilkan bakat/skill untuk melihat siswa
melakukan ini.
D. Perbandingan Performance Praktikum dan Non Praktikum
Dalam proses pembelajaran keterampilan, keselamatan kerja tidak boleh
dikesampingkan, baik bagi peserta didik, bahan, maupun alat. Keselamatan kerja tidak dapat
dipisahkan dari proses pembelajaran Keterampilan. Guru harus menjelaskan keselamatan
kerja kepada peserta didik dengan sejelas-jelasnya. Oleh karena kompetensi kunci dan
keselamatan kerja merupakan dua hal penting dalam pembelajaran keterampilan, maka dalam
penilaian kedua hal itu harus mendapatkan porsi yang tinggi. Dari keterangan diatas dapat
disimpulkan bahwa :
1. Penilaian kinerja pratikum adalah hasil kerja yang diperoleh dalam pelaksanaan
pratikum yang digunakan sebagai dasar dalam pencapaian pembelajaran
2. Penilaian kinerja non pratikum adalah hasil –hasil kerja yang ditunjukkan selama
proses pembelajaran selain dari kegiatan pratikum
Metode–metode yang digunakan pada penilaian kinerja adalah: Observasi, Interview,
Portopolio, Penilaian essay, Ujian praktek, Paper, Penilaian proyek, Kuesioner, Daftar chek
(checklist), Penilaian oleh teman (peer rating), Penilaian diskusi, Penilaian kerja Ilmiah.
Dari kedua belas penilaian kinerja diatas yang termasuk kegiatan pratikum adalah
observasi, Praktek, proyek dan kerja ilmiah. Sedangkan yang termasuk non pratikum adalah
interview, portopolio, Penilaian essay, paper, kuesioner, daftar cheks, penilaian oleh teman,
dan penilaian diskusi. Perbandingan Unjuk Kerja Praktikum dan Non Praktikum :
1. Penilaian Praktikum yaitu penilaian yang dilakukan oleh guru untuk memberikan
berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil
belajar yang telah dicapai siswa, dalam kegiatan praktikum (percobaan). Sedangkan
penilaian nonpraktikum yaitu penilaian yang dilakukan oleh guru untuk memberikan
berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil
belajar yang telah dicapai siswa.
2. Penskoran
Penilaian Praktikum,dapat dilakukan dengan cara :
a. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan
pada tahap appraisal.
b. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap
semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

9
Apabila pekerjaan yang dilakukan siswa sesuai dengan yang ditentukan job sheet
maka nilainya 10, apabila tidak sesuai dengan jobsheet maka nilainya 1. Akan tetapi
masih ada toleransi yang ditentukan. Contohnya : apabila ukuran yang
ditentukan dijob sheet tertera 17 mm, dengan toleransi 0,5 mm maka apabila
ukuran yang dibuat siswa 16,60 mm berarti siswa tersebut lulus dengan nilai 10.
akan tetap misalnya ukuran yang dbuat siswa 16,00 mm berarti dia gagal
dengan nilainya.
Penilaian Nonpraktikum :
Cara memberikan nilai dapat digunakan beberapa cara. Cara pertama menggunakan
sistem huruf, yakni A, B, C, D, dan E. Biasanya ukuran yang digunakan adalah A
paling tinggi, paling baik, atau sempurna; B baik; C sedang atau cukup; dan D kurang;
dan E gagal. Cara kedua ialah dengan sistem angka yang menggunakan beberapa skala.
Pada skala empat, angka 4 setara dengan A, angka 3 setara dengan B, angka 2 setara
dengan C, dan angka 1 setara dengan D. Ada juga skala sepuluh, yakni menggunakan
rentangan angka dari 1-10. Selain itu ada juga yang menggunakan rentangan 1-100.
Berdasarkan kenyataan yang terjadi selama ini di SD dan SMP, skala yang dipakai
adalah skala sepuluh (1-10) dan skala 100 (1-100).
3. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan Praktikum adalah : membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan praktikum/percobaan, membuat terobosan baru degan
penemuan dari hasil praktek/percobaan, hasil percobaan yang berharga dapat
dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia. Kekurangan Praktikum adalah :
praktikum ini lebih sesuai dengan bidang sains dan teknologi, memerlukan berbagai
fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan memerlukan biaya
yang mahal, menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan, setiap percobaan tidak selalu
memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang
berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.
Kelebihan nonpraktikum adalah : guru mudah menguasai kelas, guru mudah
menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar, dapat diikuti anak didik dalam jumlah
besar, mudah dilaksanakan. Kekurangan nonpraktikum adalah : dapat berasal dari
kondisi guru dan siswa, serta keterbatasan waktu dan fasilitas. Kurang mengembangkan
bakat dan inisiatif siswa. Bagi sebagian guru, penciptaan suasana interaktif dalam
penilaian mungkin akan dipandang sebagai kegiatan yang merepotkan dan membuang-
buang waktu. Bila hal ini terjadi, maka tujuan yang ingin dicapai melalui metode

10
penilaian akan sulit tercapai. Kelemahan dalam kaitannya dengan kondisi siswa adalah
adanya tuntutan yang mungkin sulit dipenuhi oleh siswa. siswa diharapkan untuk aktif
memberikan komentar lisan tentang karyanya dan juga karya siswa yang lain.
Tabel Perbandingan Performance Praktikum dan Non Praktikum
Aspek Pembeda Penilaian kerja Praktikum Non praktikum
1. Pengertian Hasil kerja yang diperoleh Hasil-hasil kerja
dalam pelaksanaan yang ditunjukkan
praktikum yang digunakan selama proses
sebagai dasar pencapaian pembelajaran selain
dalam pembelajaran dari kegiatan
praktikum

2. Metode yang Observasi, praktek, proyek Interview,


digunakan dan kerja ilmiah. portofolio, penilaian
essay, paper,
kuesioner, daftar
cheks, penilaian oleh
teman dan penilaian
diskusi
Terdapat tiga komponen utama dalam asesmen kinerja, yaitu tugas kinerja (performance
task), rubrik performansi (performance rubrics) dan cara penilaian (scoring guide). Tugas
kinerja adalah suatu tugas berisi topik, standar tugas, deskripsi tugas dan kondisi
penyelesaian tugas. Rubrik performansi merupakan suatu rubrik yang berisi komponen-
komponen suatu performansi ideal dan deskriptor dari setiap komponen tersebut.
Cara penilaian kinerja ada tiga, yaitu (1) holistic scoring, yaitu pemberian skor
berdasarkan impresi penilai secara umum terhadap kualitas performansi; (2) analyticscoring,
yaitu pemberian skor terhadap aspek-aspek yang berkontribusi terhadap suatu performansi;
dan (3) primarytraitsscoring, yaitu pemberian skor berdasarkan beberapa unsur dominan dari
suatu performansi.
E. Pengembangan Performance Praktikum dan Non-Praktikum
Perangkat penilaian kinerja sebaiknya dikembangkan melalui ujicoba dalam
pembelajaran. Guru dapat menguji dengan mengembangkan Task dan Rubrik penilaian
kinerja agar cocok dengankondisi dikelasnya serta sesuai dengan kemampuan siswa.
Beberapa pedoman dalam mengembangkan perangkat penilaian kinerja baik untuk praktikum
dan non praktikum.
1. Esensial dan Valid Dihubungkan dengan tujuan utama kurikulum
2. Otentik, yaitu Problem dan proses mendekati atau sesuai denga dunia nyata
3. Integratif yaitu menuntut integrasi pengetahuan konsep, sikap dan kebiasaan berfikir

11
4. Pengukuran bersifat open-ended yaitu merangsang munculnya pertanyaan–pertanyaan
sepanjang mengerjakan tugas
5. Problem menarik bagi siswa dan memerlukan ketekunan
6. Mendorong siswa menjadi pemikir yang divergen danbijaksana
7. Fleksible yaitu aktivitas aman bagi siswa dan mudah diikerjakan
8. Penilaian mengikuti keragaman gaya belajar siswa
9. Penggunaan kelompok siswa dapat merangsang proses berfikir individual
10. Akuntabilitas individual (walaupun digunakan kelompok kerja, kinerja individual
harus mudah diobservasi
11. Terdapat sejumlah definisi dan petunjuk yang jelas
12. Pengalaman siswa menjadi umpan balik untuk siklus perbaikan
13. Siswa memiliki format pilihan/cara untuk mempresentasikan produk akhir
14. Kriteria kualitas jelas bagi siswa sejak awal kegiatan
15. Panduan penskoran harus digunakan
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat penilaiankinerja adalah
sebagai berikut:
1. Identifikasi tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan penilaian kinerja:
a. Konsep, keterampilan atau pengetahuan apa yang akan kitanilai?
b. Apa yang seharusnya diketahui oleh siswa?
c. Bagaimana kinerja siswa yang diharapkan?
d. Tipe pengetahuan apa yang akan dinilai: rasional, memori, ataukah proses?
2. Memilih kegiatan yang cocok untuk menilai siswa
a. Perhatikan: batasan waktu yang tersedia, sumber daya alat dikelas, berapa banyak
data yang diperlukan untuk mengetahui kualitas kinerja siswa
b. Menentukan kriteria kualitas kinerja siswa
c. Mengidentifikasi secara keseluruhan kinerja yang akan dinilai
d. Mendaftar aspek-aspek penting dari kinerja atau produk
e. Membatasi jumlah kriteria yang dapat diamati
f. Menyatakan kriteria dalam bentuk karakteristik produk atau kelakuan siswa yang
dapat diamati
g. Menyusun kriteria agar dapat diamati dengan efektif
h. Menyusun rubrik kinerja
i. Menilai kinerja: metode holistic dan metode analitik
F. Penskoran Performance Praktikum dan Non Praktikum

12
Sebelum menentukan teknik dan alat penilaian, penulis soal perlu menetapkan
terlebih dahulu tujuan penilaian dan kompetensi dasar yang hendak diukur. Adapun proses
penentuannya secara lengkap dapat dilihat pada bagan berikut ini:
1. Menentukan tujuan penilaian
Tujuan penilaian sangat penting karena setiap tujuan memiliki penekanan yang
berbeda-beda. Misalnya untuk tujuan tes prestasi belajar, diagnostik, atau seleksi.
Contoh untuk tujuan prestasi belajar, lingkup materi/kompetensi yang
ditanyakan/diukur disesuaikan seperti untuk kuis/menanyakan materi yang lalu,
pertanyaan lisan di kelas, ulangan harian, tugas individu/kelompok, ulangan semester,
ulangan kenaikan kelas, laporan kerja praktik/laporan praktikum, ujian praktik.
2. Memperhatikan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
Standar kompetensi merupakan acuan/target utama yang harus dipenuhi atau yang
harus diukur melalui setiap kompetensi dasar yang ada atau melalui gabungan
kompetensi dasar.
3. Menentukan jenis alat ukurnya
yaitu tes atau non-tes atau mempergunakan keduanya. Untuk penggunaan tes diperlukan
penentuan materi penting sebagai pendukung kompetensi dasar. Syaratnya adalah
materi yang diujikan harus mempertimbangkan urgensi (wajib dikuasai peserta didik),
kontinuitas (merupakan materi lanjutan), relevansi (bermanfaat terhadap mata pelajaran
lain), dan keterpakaian dalam kehidupan sehari-hari tinggi (UKRK).
4. Menentukan jenis tes
Yaitu dengan menanyakan apakah materi tersebut tepat diujikan secara tertulis/lisan.
Bila jawabannya tepat, maka materi yang bersangkutan tepat diujikan dengan bentuk
soal apa, pilihan ganda atau uraian. Bila jawabannya tidak tepat, maka jenis tes yang
tepat adalah tes perbuatan: kinerja (performance), penugasan (project), hasil karya
(product), atau lainnya.
5. Menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal beserta pedoman penskorannya.
Dalam menulis soal, penulis soal harus memperhatikan kaidah penulisan soal.
a. Penilaian produk
1) Penilaian terhadap keterampilan siswa dalam menggunakan alat serta prosedur
kerja dalam menghasilkan suatu produk (karya); dan aspek kualitas teknis dan
estetik produk (karya) tersebut. Tidak hanya diperoleh dari hasil akhir, namun
juga proses pembuatannya.
2) Pengembangan produk meliputi 3 tahap:

13
a) Tahap persiapan/perencanaan: merencanakan, menggali, mengembangkan
gagasan, mendesain produk
b) Tahap pembuatan: menyeleksi dan menggunakan bahan dan alat serta
menentukan teknik yang tepat.
c) Tahap penilaian: kemampuan siswa membuat produk
b. Penilaian Proyek
1) Penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Tugas berupa suatu investigasi sejak pengumpulan, pengorganisasian,
pengevaluasian hingga penyajian data.
2) Penilaian proyek ini dilakukan sejak perencanaan, proses selama pengerjaan
tugas, sampai hasil akhir proyek. Penilaiannya dapat dilakukan dengan
menggunakan daftar cek atau skala rentang.
c. Penilaian Diri
1) Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian yang meminta siswa
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses, dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.
2) Inti dari penilaian diri adalah kejujuran siswa dalam mengungkapkan tingkat
pencapaian kompetensi yang ada pada dirinya yang berkaitan dengan konsep,
praktik, dan sikap atau minat melalui format penilaian diri.
3) Ciri utama penilaian diri:
a) termotivasi sendiri
b) adanya komitmen kepala sekolah
c) tersosialisasikan dengan baik
d) berkesinambungan
e) transparansi
4) Proses penilaian diri:
a) Siswa menghasilkan observasi sendiri
b) Membuat pertimbangan sendiri
c) Melakukan reaksi sendiri, menafsirkan tingkat pencapaian tujuan dan
menghayati kepuasan hasil reaksi sendiri
Data penilaian produk diperoleh dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan
(produk), dan tahap penilaian (appraisal). Informasi tentang data penilaian produk diperoleh
dengan menggunakan cara holistik atau cara analitik. Dengan cara holistik, guru menilai hasil
produk peserta didik berdasarkan kesan keseluruhan produk dengan menggunakan kriteria

14
keindahan dan kegunaan produk tersebut pada skala skor 0 – 10 atau 1 – 100. Cara penilaian
analitik, guru menilai hasil produk berdasarkan tahap proses pengembangan, yaitu mulai dari
tahap persiapan, tahap pembuatan, dan tahap penilaian.
Dalam mata pelajaran praktek kerja bangku ada beberapa kriteria penilaian yang
berbeda dengan mata pelajaran teori karena dengan praktek kemampuan siswa/ skill seorang
siswa akan dapat diketahui. Berikut merupakan cara- cara penilaian praktek yang baik yaitu:
1) Menggunakan job sheet. Dengan job sheet maka pekerjaan apa yang akan dilakukan
akan lebih jelas (siswa tahu apa yang akan akan dikerjakannya).
2) Apabila pekerjaan yang dilakukan siswa sesuai dengan yang ditentukan job sheet
maka nilainya 10, apabila tidak sesuai dengan jobsheet maka nilainya 1. Akan tetapi
masih ada toleransi yang ditentukan. Contohnya : apabila ukuran yang
ditentukan dijob sheet tertera 17 mm, dengan toleransi 0,5 mm maka apabila
ukuran yang dibuat siswa 16,60 mm berarti siswa tersebut lulus dengan nilai 10.
akan tetap misalnya ukutran yang dbuat siswa 16,00 mm berarti dia gagal
dengan nilainya.
3) Siswa yang gagal (belum tuntas), bisa mengikuti remidial teaching untuk
memperbaiki nilainya.
Contoh Penilaian Analitik dan Penskoran
Tahap Deskripsi Skor
Persiapan Kemampuan merencanakan seperti: 1, 2, 3, 4, 5,
1. Menggali dan mengembangkan gagasan 6, 7, 8, 9, 10
2. Mendesain produk, menentukan alat dan
bahan
Pembuatan 1. Kemampuan menyeleksi dan menggunakan 1, 2, 3, 4, 5,
Produk bahan 6, 7, 8, 9, 10
2. Kemampuan menyeleksi dan menggunakan
alat
3. Kemampuan menyeleksi dan menggunakan
teknik
Penilaian 1. Kemampuan peserta didik membuat produk 1, 2, 3, 4, 5,
produk sesuai kegunaan/ fungsinya 6, 7, 8, 9, 10
2. Produk memenuhi kriteria keindahan.
Kriteria penskoran:
1. Menggunakan skala skor 0 – 10 atau 1 – 100;
2. Semakin lengkap informasi dan baik kemampuan yang ditampilkan, semakin tinggi
skor yang diperoleh.
Prosedur Penilaian Praktikum:
Pra-praktikum

15
1. Menerangkan Prosedur
2. Menerangkan cara pengolahan data.
3. Mensimulasikan pecobaan
Jenis Penilaian (30%)
1. Disiplin (waktu ,pakaian, dan perlengkapan asistensi). (20%)
2. Pengertian terhadap percobaan. (40%)
3. Pengertian terhadap prosedur percobaan. (40%)
Praktikum :
1. Memberi pertanyaan tentang percobaan
2. Mendampingi praktikan
3. Memberikan variabel pecobaan
Jenis Penilaian (40%)
1. Ketepatan waktu praktikum. (5%)
2. Disiplin briefing awal (waktu & alat (lembar tes dosen, dll.)). (5%)
3. Percobaan (skill, kerjasama, ketaatan terhadap prosedur, dsb.). (30%)
4. Kebersihan setelah percobaan. (10%)
5. Kemampuan penguasaan materi. (30%)
6. Safety (Pakaian dan kelengkapan lain yang diperlukan). (20%)
Pasca praktikum
1. Memberi penilaian laporan
2. Menjelaskan tentang fenomena percobaan
3. Persiapan pembuatan laporan
Jenis Penilaian (30%)
1. Format laporan praktikum. (20%)
2. Ketepatan waktu pengumpulan laporan I. (10%)
3. Ketepatan waktu pengumpulan revisi. (10%)
4. Content laporan I. (40%)
5. Content laporan revisi. (20%)
Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001:81) adalah:
1. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen, mereka harus memahami
masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen.
2. Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan
dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan
eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat.

16
3. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu
memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.
4. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,
mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.
Dari penjelasan di atas dapat dirangkum bahwa dalam penilaian hasil belajar
Keterampilan harus mencakup persiapan, proses, dan produk. Penilaian dapat dilakukan
pada saat proses berlangsung yaitu pada waktu peserta didik melakukan praktik, atau
sesudah proses berlangsung dengan cara mengetes peserta didik.
Syarat Penilaian Praktikum :
1. Penilaian harus dapat mengukur kompetensi yang dipraktikkan
2. Penilaian dapat berbentuk umpan balik yang memberikan informasi kepada mahasiswa
tentang apa yang perlu disempurnakan dan ditindaklanjuti
3. Penilaian praktikum harus valid dan reliabel
Sarana Praktikum :
1. Tempat : Laboratorium
2. Peralatan/ bahan praktikum
3. Buku Penuntun Praktikum
Agar eksperimen/ praktikum efisien dan efektif, maka perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan
bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.
2. Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau
mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan
yang digunakan harus baik dan bersih.
3. Dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses
percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan
pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
4. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu diberi petunjuk
yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta
ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam
memilih obyek eksperimen itu.
5. Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan,
beberapa segi kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena

17
sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan percobaan
karena alatnya belum ada
Target Penilaian Praktikum
Manfaat Praktikum tersebut adalah :
1. Melatih keterampilan
2. Mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan
3. Pembuktian ilmiah
4. Menghargai ilmu dan pengetahuan yang dimiliki
5. Pengalaman bekerjasama.
Praktikum adalah pembelajaran di laboratorium yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan Keterampilan, pengetahuan, dan sikap (Sikap). Praktikum yang terkait
dengan keterampilan Pengertahuan :
1. Memperdalam teori yang berhubungan dengan tugas praktikum yang akan dilakukan
2. Menggabungkan berbagai teori yang telah diperoleh
3. Menerapkan teori yang pernah diperoleh pada problem yang nyata
Praktikum yang terkait dengan keterampilan Sikap:
1. Merencanakan kegiatan mandiri
2. Bekerjasama dalam kelompok kerja
3. Disiplin dalam waktu dan perilaku
4. Bersikap jujur dan terbuka
5. Menghargai ilmu

18
BAB III
PEMBAHASAN

A. Perbandingan Performance Pratikum dan Non Pratikum


Pembeda Penilaian Praktikum Penilaian Nonpraktikum
Pengertian Penilaian yang dilakukan oleh guru untuk memberikan berbagai Penilaian yang dilakukan oleh guru untuk
informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang memberikan berbagai informasi secara
proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa, dalam berkesinambungan dan menyeluruh tentang
kegiatan praktikum (percobaan) proses dan hasil belajar yang telah dicapai
siswa.
Penskoran Penilaian dapat dilakukan dengan cara: Dapat digunakan beberapa cara :
1. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari a. Menggunakan sistem huruf, yakni A (paling
produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal. tinggi, paling baik atau sempurna), B (baik), C
2. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, (sedang atau cukup), D (kurang), dan E (gagal).
biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat b. Menggunakan sistem angka yang, menggunakan
pada semua tahap proses pengembangan. beberapa skala. Pada skala empat, angka 4 setara
dengan A, angka 3 setara dengan B, angka 2
setara dengan C, dan angka 1 setara dengan D.
Ada juga skala sepuluh, yakni menggunakan
rentangan angka dari 1-10. Selain itu ada juga
yang menggunakan rentangan 1-100.
Kelebihan a. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan a. Guru mudah menguasai kelas.
berdasarkan praktikum/ percobaan. b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran
b. Membuat terobosan baru degan penemuan dari hasil praktek/ berjumlah besar
percobaan. c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
c. Hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk d. Mudah dilaksanakan
kemakmuran umat manusia.
Kekurangan a. Praktikum ini lebih sesuai dengan bidang sains dan teknologi. a. Dapat berasal dari kondisi guru dan siswa, serta

19
b. Memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak keterbatasan waktu dan fasilitas.
selalu mudah diperoleh dan memerlukan biaya yang mahal. b. Kurang mengembangkan bakat dan inisiatif
c. Menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan. siswa.
d. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan c. Bagi sebagian guru, penciptaan suasana
karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar interaktif dalam penilaian mungkin akan
jangkauan kemampuan atau pengendalian dipandang sebagai kegiatan yang merepotkan
dan membuang-buang waktu.
d. Adanya tuntutan yang mungkin sulit dipenuhi
oleh siswa. siswa diharapkan untuk aktif
memberikan komentar lisan tentang karyanya
dan juga karya siswa yang lain.
Target Pengertahuan : Pengertahuan:
Ranah Hasil a. Memperdalam teori yang berhubungan dengan tugas praktikum Ranah Pengertahuan berhubungan dengan
Belajar yang akan dilakukan kemampuan intelektual, sepertipengetahuan,
b. Menggabungkan berbagai teori yang telah diperoleh pemahaman, dan keterampilan berfikir.
c. Menerapkan teori yang pernah diperoleh pada problem yang
nyata Sikap:
Mencakup sasaran yang menyangkut sikap,
Sikap : penghargaan, nilai, dan emosi, menikmati,
a. Merencanakan kegiatan mandiri memelihara, menghormati.
b. Bekerjasama dalam kelompok kerja
c. Disiplin dalam waktu dan perilaku
d. Bersikap jujur dan terbuka
e. Menghargai ilmu

Keterampilan :
Memilih, Mempersiapkan, Menggunakan seperangkat alat atau
instrumen secara tepat dan benar.

20
B. Matrik Pengembangan Performance Parktikum dan Non Praktikum
Komponen Performance Parktikum dan Non Praktikum
Cara-Cara 1. Essential dan valid dihubungkan dengan tujuan utama kurikulum
Pengembangan 2. Otentik
3. Integratif
4. Pengukuran bersifat open-ended
5. Problem menarik bagi peserta didik dan memerlukan ketekunan
6. Mendorong peserta didik mernjadi pemikir yang divergen dan bijaksana
7. Fleksible
8. Penilaian mengikuti keragaman gaya belajar peserta didik
9. Penggunaan kelompok peserta didik
10. Akuntabilitas individual
11. Terdapat sejumlah definisi dan pentunjuk yang jelas
12. Pengamalan peserta didik menjadi umpan balik untuk siklus perbaikan
13. Peserta didik memiliki format pilihan / cara untuk mempresentasikan produk akhir
14. Kriteria kualitas jelas bagi peserta didik
15. Panduan penskoran harus digunakan
Langkah-Langkahnya 1. Identifikasi tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan penilaian kinerja
2. Memilih kegiatan yang cocok untuk menialai peserta didik
Komponen Utama Menurut Stiggins (1994):
1. Klasifikasi performance (jenis unjuk kerja, objek yang dinilai atau focus of assessment, dan
spesifikasi kriteria unjuk kerja)
2. Pengembangan modul unjuk kinerja (ciri, isi, dan frekuensi unjuk kerja)
3. Sistem pemberian skor dan perekaman hasil (tingkatan cakupan, prosedur pencatatan, dan asesor).
Pengukuran 1. Menentukan tujuan pembelajaran

21
Komponen Performance Parktikum dan Non Praktikum
2. Memperhatikan kompetensi inti(KI) dan kompetensi dasar (KD)
3. Menentukan jenis alat ukurnya
4. Menentukan jenis tes
5. Menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal beserta pedoman penskorannya
Penilaian 1. Penilaian produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi
dan/atau seni.Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan
penilaian yaitu:
a. Tahap persiapan
b. Tahap pembuatan produk (proses)
c. Tahap penilaian produk (appraisal)
2. Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
3. Penilaian portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan informasi yang bersifat
reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu
Ada beberapa tipe portofolio yaitu:
a. Portofolio dokumentasi
b. Portofolio proses
c. Portofolio pameran.

4. Penilaian sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku peserta didik sebagai hasil

22
Komponen Performance Parktikum dan Non Praktikum
pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
5. Penilaian diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan
kekurangan dirinya dalam berperilaku
6. Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik
Dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. pelaksanaan
penilaian kinerja perlu disiapkan format observasi dan rubric penilaian untuk mengamati perilaku
peserta didik dalam melakukan praktik atau produk yang dihasilkan.
Penilaian yang Baik Menurut Stiggins (1994):
1. Berawal dari sasaran pencapaian yang tepat.
2. Mempunyai tujuan yang jelas.
3. Bergantung pada metode penilaian yang layak.
4. Penyampelan penampilan yang tepat.
5. Mengawasi semua sumber yang relevan dari intervensi eksternal.
Keuntungan Pratikum 1. Peserta didik dapat menggambarkan keadaan yang konkret tentang suatu peristiwa
2. Peserta didik dapat mengembangkan keterampilan inkuiri
3. Peserta didik dapat mengembangkan sikap ilmiah
4. Membantu pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih efektif dan efisien

23
C. Matrik Penyekoran Performance Parktikum dan Non Praktikum
Komponen Skor (Rubrik)
Pengertian Halim, Magdalena (2016) Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang
diinginkan dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil kinerja belajar peserta didik.
Tujuan penilaian Memperjelas dimensi dan tingkatan penilaian dari capaian pembelajaran peserta didik.
Macam-Macam 1. Rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua
kriteria.
2. Rubrik deskriptif memiliki tingkatan kriteria penilaian yang dideskripsikan dan diberikan skala penilaian
atau skor penilaian.
3. Rubrik skala persepsi memiliki tingkatan kriteria penilaian yang tidak dideskripsikan namun tetap
diberikan skala penilaian atau skor penilaian.
Manfaat 1. Rubrik dapat menjadi pedoman penilaian yang objektif dan konsisten dengan kriteria yang jelas;
2. Rubrik dapat memberikan informasi bobot penilaian pada tiap tingkatan kemampuan peserta didik;
3. Rubrik dapat memotivasi mahapeserta didik untuk belajar lebih aktif;
4. Peserta didik dapat menggunakan rubrik untuk mengukur capaian kemampuannya sendiri atau kelompok
belajarnya;
5. Peserta didik mendapatkan umpan balik yang cepat dan akurat;
6. Rubrik dapat digunakan sebagai intrumen untuk refleksi yang efektif tentang proses pembelajaran yang
telah berlangsung;
7. Sebagai pedoman dalam proses belajar maupun penilaian hasil belajar peserta didik.
Tahapan Tahap 1. Reflecting
Pengembangan Tahap 2. Listing
Tahap 3. Grouping and Labeling
Tahap 4. Aplication
Target Penilaian Keterampilan kognitif :

24
Komponen Skor (Rubrik)
1. Memperdalam teori yag berhubungan dengan tugas pratikum yang akan dilakukan
2. Menggabungkan berbagai teori yang telah diperoleh
3. Menerapkan teori yang pernah diperoleh pada problem yang nyata
Keterampilan afektif :
1. Merencanakan kegiatan madiri
2. Bekerja sama dalam kelompok
3. Disiplin dalam kelompok kerja
4. Bersikap jujur dan terbuka
5. Menghargai ilmu

25
D. Alur Pengembangan Assessment Performance of Product and Skill
Airasian (1991)
1. Define the purpose of assessment
2. Identify performance criteria
3. Cautions in developing performance criteria
4. Developing observable performance criteria
5. Provide a setting to elicit and observe the performance
6. Develop a score to describe the performance
Plomp (2013)
1. Preliminary Research
2. Development or Prototyping Phase
3. Assessment Phase

Berdasarkan metode pengembangan Airasian (1991) dan Plomp (2013), maka


kerangka berfikir dari pengembangan ini adalah:

Identifikasi tujuan penelitian dan


identifikasi kriteria performa

Identifikasi tujuan penelitian dan


identifikasi kriteria performa
Pengembangan kriteria performa yang
akan dinilai

Pengembangan skor penilaian


berdasarkan kriteria penilaian

Produk lembar assessment


performance

E. Hasil Pengembangan Assessment Performance of Product and Skill

26
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Alat Optik

Kompetensi Dasar

KD 3.11 : Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat


pemantulan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa
KD 4.11 Membuat karya yang menerapkan prinsip pemantulan
dan/atau pembiasan pada cermin dan lensa

1. Science fair project


a. Aspek yang dinilai :
1) Kemampuan merangkai alat
2) Kemampuan bekerjasama dalam kelompok
3) Kemampuan berkomunikasi secara lisan
(menyampaikanide/gagasan/komentar)
4) Kemampuan mengajukan pertanyaan
5) Kemampuan menjawab pertanyaan (memberikan penjelasan)
6) Kemampuan menghargai ide, saran, dan pendapat teman
b. Instrumen Penilaian
Aspek yang dinilai Skor
No Nama A1 A2 A3 A4 A5
Skor
1 1,2,3,4*) 1,2,3,4*) 1,2,3,4*) 1,2,3,4*) 1,2,3,4*)
2
3
4
5
6
7
8
9
Dst
Keterangan:
A1 = Aspek penilaian 1
A2 = Aspek penilaian 2
A3 = Aspek penilaian 3
A4 = Aspek penilaian 4
A5 = Aspek penilaian 5
c. Kriteria Penskoran :

27
Aspek yang
No Kriteria Skor
dinilai
Mampu membuat alat dengan baik dan menarik
4
sesuai dengan prosedur pembuatan
Mampu membuat alat dengan baik sesuai
3
Kemampuan dengan prosedur pembuatan
1
membuat alat Mampu membuat alat dengan sesuai dengan
2
prosedur pembuatan
Membuat alat dengan tidak baik dan menarik
1
serta tidak sesuai dengan prosedur pembuatan
Mampu bekerjasama dengan semua anggota
4
kelompok
Kemampuan Hanya mampu bekerjasama dengan beberapa
3
2 bekerjasama anggota kelompok
dalam kelompok Hanya mampu bekerja secara individu 2
Bekerja secara individu dan menganggu
1
anggota kelompok lain
Mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas 4
Mampu berkomunikasi dengan benar tetapi
Kemampuan 3
kurang jelas
3 berkomunikasi Kurang mampu berkomunikasi dengan benar
secara lisan 2
dan jelas
Tidak mampu berkomunikasi dengan benar dan
1
jelas
Mampu menyampaikan pertanyaan dengan
4
benar dan jelas
Mampu menyampaikan pertanyaan dengan
Kemampuan 3
benar tetapi kurang jelas
4 mengajukan
Kurang mampu menyampaikan
pertanyaan 2
pertanyaan dengan benar dan jelas
Tidak mampu menyampaikan pertanyaan
1
dengan benar dan jelas
Mampu menjawab pertanyaan dengan benar
4
dan jelas
Mampu menjawab pertanyaan dengan benar
Kemampuan 3
tetapi kurang jelas
5 menjawab
Kurang mampu menjawab pertanyaan dengan
pertanyaan 2
benar dan jelas
Tidak mampu menjawab pertanyaan dengan
1
benar dan jelas

28
Aspek yang
No Kriteria Skor
dinilai
Mampu menghargai dan mendengarkan
4
pendapat orang lain.
Mampu menerima masukan orang lain tetapi
Kemauan kurang mampu menunjukkan sikap menghargai 3
6 menghargai saat siswa lain menyampaikan pendapat
pendapat teman Kurang mampu menghargai dan mendengarkan
2
pendapat orang lain.
Tidak Mampu menghargai dan mendengarkan
1
pendapat orang lain.
Jumlah skor

SKOR :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100 = Skor Akhir
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

29
2. Lab Science Demotration
a. Aspek yang dinilai dan kriteria penilaian :

Aspek yang diamati


Skor Kriteria

Kecakapan membaca 3 Membaca dan memahami prosedur dengan sangat baik


dan memahami prosedur 2 Membaca prosedur, tapi tidak memahami
1 Tidak membaca dan memahami prosedur
Kecakapan 3 Mengambil alat dan bahan dengan lengkap dan terampil
mempersiapkan alat dan 2 Mengambil alat dan bahan tidak lengkap
bahan yang dibutuhkan
1 Tidak mengambil alat dan bahan
dalam praktikum
Kecakapan menjawab 3 Terampil menjawab pertanyaan dengan baik dan memberikan penjelasan
pertanyaan yang menggunakan pendapat sendiri
berhubungan dengan 2 Menjawab pertanyaan tanpa memberikan penjelasan
pemunculan gagasan 1 Tidak menjawab pertanyaan
Kecakapan untuk 3 Terampil berpartisipasi dalam setiap kegiatan dengan baik
berpartisipasi dalam 2 Sedikit berpartisipasi dalam kelompok
percobaan 1 Tidak berpartisipasi dalam kelompok
Kecakapan menyusun 3 Menyusun peralatan percobaan seperti gambar dengan teliti dan hati-hati
alat dan bahan sesuai 2 Menyusun peralatan percobaan seperti gambar kurang teliti
gambar di LKS 1 Tidak menyusun peralatan percobaan seperti gambar
Kecakapan membaca 3 Membaca dan menulis hasil percobaan dengan teliti

30
Aspek yang diamati
Skor Kriteria

dan menulis hasil 2 Membaca dan menulis hasil percobaan kurang teliti
percobaan 1 Tidak Membaca dan menulis hasil percobaan
Kecakapan mengolah 3 Mengolah data lengkap dan terampil memberikan penjelasan
data hasil percobaan 2 Mengolah data tidak lengkap
1 Melakukan percobaan tapi tidak mengolah data
Kecakapan melaporkan 3 Melaporkan hasil percobaan dengan lengkap dan terampil memberikan penjelasan
hasil percobaan 2 Melaporkan hasil percobaan dengan tidak lengkap
1 Tidak melaporkan hasil percobaan
Kecakapan menjawab 3 Menjawab pertanyaan dengan baik sesuai data yang didapatkan
soal-soal latihan 2 Menjawab pertanyaan tidak lengkap
1 Tidak menjawab pertanyaan
Kecakapan dalam 3 Membuat kesimpulan dari percobaan dengan lengkap dan berdasarkan tujuan
membuat kesimpulan percobaan
percobaan 2 Membuat kesimpulan percobaan tidak lengkap
1 Tidak membuat kesimpulan

31
b. Instrumen penilaian
Kriteria
Kecakapan Kecakapan Kecakapan Kecakapan Kecakapan Kecakapan Kecakapan Kecakapan
membaca mempersiapkan menjawab untuk menyusun membaca mengolah melaporkan
dan alat dan bahan pertanyaan berpartisipasi alat dan dan menulis data hasil hasil
No Nama memahami yang yang dalam bahan sesuai hasil percobaan percobaan
prosedur dibutuhkan berhubungan percobaan gambar di percobaan
dalam dengan LKS
praktikum pemunculan
gagasan
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1
2
3
4
5
7
8
9

32
c. Skor
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100 = Skor Akhir
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

3. Report Research
Kelompok :
Kelas :
Judul Praktikum :
Tanggal :

a. Aspek yang dinilai :


1) Sistematika laporan
2) Kelengkapan laporan
3) Kejelasan dan keruntutan penulisan
4) Kebenaran konsep ide yang dipaparkan
5) Ketepatan pemilihan kosakata
6) Kemampuan siswa menjelaskan isi laporan
7) Usaha siswa dalam menyusun laporan
8) Presentasi laporan percobaan

33
b. Instrumen penilaian
Skor
No Aspek yang dinilai
4 3 2 1
1 Sistematika laporan
2 Kelengkapan laporan
3 Kejelasan dan keruntutan penulisan
4 Kebenaran konsep ide yang dipaparkan
5 Ketepatan pemilihan kosakata
6 Kemampuan siswa menjelaskan isi laporan
7 Usaha siswa dalam menyusun laporan
8 Presentasi laporan percobaan

c. Kriteria penskoran :
1). Sistematika laporan
4 = laporan dibuat sesuai sistematika penulisan, jelas dan benar
3 = laporan dibuat dengan benar tetapi kurang jelas
2 = laporan dibuat kurang benar dan kurang jelas
1 = laporan dibuat dengan sistematika yang salah
2. Kelengkapan laporan
4 = laporan dibuat secara lengkap sesuai petunjuk pembuatan laporan
3 = laporan dibuat tanpa kesimpulan
2 = laporan dibuat tanpa diskusi, kesimpulan, daftar pustaka
1 = laporan dibuat tidak lengkap (mencakup 3 unsur saja)
3. Kejelasan laporan
4 = laporan jelas, dapat dipahami, ditulis secara runtut
3 = laporan jelas, tetapi penulisan kurang runtut
2 = laporan kurang jelas, kurang sesuai dengan keruntutan penulisan
1 = laporan tidak jelas, tidak sesuai dengan keruntutan penulisan
4. Kebenaran konsep
4 = konsep/ide yang dipaparkan tepat, benar, dan sesuai dengan teori
3 = konsep/ide yang dipaparkan sesuai dengan teori tetapi kurang jelas
2 = konsep/ide yang dipaparkan kurang tepat
1 = konsep/ide yang dipaparkan tidak tepat
5. Ketepatan pemilihan kosakata
4 = menggunakan kata-kata yang tepat, menggunakan kalimat aktif
3 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat, menggunakan kalimat aktif
2 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat, tidak menggua\nakan kalimat aktif
1 = menggunakan kosakata yang salah

34
6. Kemampuan siswa menjelaskan isi laporan
4 = menguasai latar belakang, metode, diskusi, kesimpulan
3 = menguasai latar belakang, metode, dan diskusi
2 = menguasai latar belakang dan metode
1 = menguasai latar belakang saja
7. Usaha siswa dalam menyusun laporan
4 = berusaha melengkapi isi laporan dengan sungguh-sungguh, berusaha
memperbaiki isi, tulisan rapi, mudah dibaca.
3 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada 1 aspek yang tidak
dilakukan
2 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada 2 aspek yang tidak di
lakukan
1 = tidak berusaha melengkapi dan memperbaiki isi laporan.
8. Presentasi laporan percobaan
4 = semua anggota kelompok aktif dan berusaha menjawab pertanyaan dengan
benar.
3 = semua anggota kelompok aktif akan tetapi kurang berusaha menjawab
pertanyaan dengan benar.
2 = beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) namun ada usaha untuk menjawab
pertanyaan dengan benar.
1 = beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) namun kurang berusaha untuk
menjawab pertanyaan dengan benar.
d. Skor
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100 = Skor Akhir
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

35
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk mendemonstrasikan
dan mengaplikasikan pengetahuan kedalam berbagai konteks sesuai dengan kriteria
yang diinginkan.
2. Penilaian kinerja di kembangkan untuk mengetes kemampuan siswa dalam
mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilannya (apa yang mereka ketahui dan
dapat yang dilakukan) pada berbagai situasi nyata dan konteks tertentu.
3. Penilaian kinerja dirancang bukan semata-mata sebagai kegiatan yang
menyenangkan, tetapi juga didesain untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan.
4. Penilaian kinerja memberi kesempatan siswa untuk berkompetisi dengan dirinya
sendiri. Melalui penilaian kinerja, siswa akan mendapatkan pemahaman yang nyata
tentang apa yang mereka ketahui dan apa yang mereka lakukan. Dalam penilaian
kinerja tidak ada jawaban benar atau salah sehingga siswa tidak perlu takut untuk
menghadapinya. Penilaian kinerja membuat pembelajaran lebih relevan dengan konteks
dalam memecahkan masalah. Mereka akan mengakui bahwa mereka telah menerima
pengajaran dan bahwa pendidikan itu disediakan untuk kehidupan mereka.
B. Saran

Guru diharapkan dapat memahami pembuatan dan prinsip-prinsip dalam performance of


product and skills sehingga pada pelaksanaannya di kelas dapat meminimalisir
kekurangannya.

57
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. 2003.Common Textbook Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung : Pendidikan


Kimia FPMIPA UPI.

Danielson S. A Collection of Performance Task And Rubriks.


http://www.assesment.com/Danielson
Halim, Magdalena. 2016. Penilaian Pembelajaran Melalui Rubrik. Jakarta : Universitas
Katolik Indonesia

Hesti. 2015. Kerja Praktikum dan Non Praktikum. Jambi : Universitas Jambi.

http://trianimafis.blogspot.com/2014/12/penilaian-kinerja.html

Iryanti, Puji. 2004. Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas.

Majid, A. 2006. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Pendidik.


Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhammad Ali Gunawan. 2009. Penilaian Kinerja (Performence Assesment).
http://www.forumpenelitian.blogspot.com/201/09/performance-assessment.html.
(diakses tanggal 27 Maret 2019).
Setyono, Budi. 2005. Penilaian Otentik dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (dalam jurnal
pengembangan pendidikan). Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan
(LP3) Universitas Jember.
Stevens, Dannelle D. & Antonia J. Levi. 2005. Introduction to Rubrics: An Assessment Tool
to Save Grading Time, Convey Effective Feedback, and Promote Student Learning.
Virginia: Stylus Publishing.

Stiggin, R.J.1994. Student-Centered Classroom Assessment. New York: Mac Millan College
Publishing Company.
Wulan, Ana Ratna. 2014. Penilaian Kinerja dan Portofolio. Bandung: UPI.

Zainul, Asmawi. 2001. Alternative Assessment. Jakarta: Universitas Terbuka.

58
ALAT OPTIK

PEMBUATAN TEROPONG SEDERHANA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/II

Alokasi Waktu : 2 x 45
Menit
Hari/Tanggal :
Kelompok :
Anggota Kelompok : 1…………………………………………….
2…………………………………………….
3…………………………………………….
4…………………………………………….

Kelas :

A. Petunjuk Belajar

1. Mulailah dengan membaca bismillah sebelum mengerjakan LKPD.


2. Bacalah buku - buku Fisika semester 2 dan buku lainnya yang relevan berkaitan
3. Lakukan percobaan menurut langkah-langkah yang telah disajikan.
4. Baca secara cermat petunjuk dan langkah-langkah sebelum ananda melakukan
percobaan.
5. Lakukan diskusi kelompok dan jika telah selesai, perwakilan dari kelompok untuk
maju dan mempresentasikan hasil percobaan di kelas.

59
B. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah..

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Kompetensi Dasar

3.11 : Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pemantulan dan
pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa

4. 11 : Membuat karya yang menerapkan prinsip pemantulan dan/atau


pembiasan pada cermin dan lensa

60
D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu mendeskripsikan fungsi dan bagian dari teropong melaluai diskusi
2. Siswa mampu mengindfikasi aplikasi teropong dalam kehidupan sehari-hari melalui
diskusi
3. Siswa mampu merancang dan membuat teropong sederhana melalui diskusi

E. Dasar Teori
Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda-
benda yang jauh sehingga tampak lebih jelas dan lebih dekat. Secara umum teropong terdiri
atas dua buah lensa positif. Satu lensa mengarah ke obyek dan disebut lensa obyektif dan
satu lensa mengarah ke mata dan disebut lensa okuler.

Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong diantaranya : lensa obyektif


membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara berakomodasi maupun
tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu jarak antara
obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang teropong adalah jarak antara lensa obyektif
dan lensa okulernya.

61
.Berdasarkan fungsinya teropong dibagi menjadi tiga yaitu teropong bumi, teropng bintang
1. Teropong Bintang
Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit (bintang).
Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyekti dengan
diameter dan jarak fokus besar, sedangkan okulernya adalah sebuah lensa cembung dengan jarak
fokus pendek.

Bagian-Bagian Dari Teropong

Fungsi dari setiap bagian

Bagian Fungsi
Tripod Untuk menyangga teleskop
Panci Teleskopik Untuk menggerakkan arah teleskop
Untuk mengatur fokus cahaya bintang ke
Pemfokus
lensa okuler / mengatur lensa okuler
Lensa Okuler Untuk mengatur titik fokus bayangan objek
Finder Scope Untuk memutuskan benda langit apa yang

ingin dilihat sebelum dilihat menggunakan


teleskop
Untuk menghindari efek lens flare pada
Kap Teleskop
lensa oleh bintang-bintang / matahari
2. Lensa Objektif Untk memperbesar bayangan benda langit
Untuk menghubungkan lensa objektif
Tubus Teleskop
dengan lensa okuler

62
2. Teropong Bumi
Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh
dipermukaan bumi. Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih
jelas, lebih dekat dan tidak terbalik. Teropong bumi terdiri dari tiga lensa positif dan
salah satunya berfungsi sebagai pembalik bayangan. Pembentukan bayangan pada alat
ini dapat dilihat dalam gambar berikut. Panjang teropong bumi adalah panjang fokus
lensa obyektif ditambah 2 kali jarak fokus lensa pembalik dan panjang fokus lensa
okuler.

63
F. Alat dan Bahan
No. Alat dan bahan Jumlah
1. Pipa paralon 2 buah dengan ukuran yang telah ditentukan
2. Sambungan pipa paralon 1 buah
3. Lensa objektif 1 buah
4. Lensa okuler 1 buah
5. Double tip Secukupnya

G. Langkah Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Siapkan sambungan pipa.
3. Siapkan lensa besar lalu masukkan pada sambungan peralon.
4. Selanjutkan berikan double tip agar lensa tidak jatuh.
5. Siapkan lensa kecil lalu berikan double tip di sekitarnya.
6. Setelah itu masukan lensa tersbut pada pipa.
7. Selanjutnya berikan doubel tip pada pipa kecil.
8. Sambungkan lensa okuler pada batang teropong.
9. Sambungkan lensa objektif pada batang teropong.
10. Teropong siap untuk digunakan.

64
H. Uji

Ko
m
pe
te
ns
i
So
al
1. Jelaskan perbedaan teropong bumi dengan teropong bintang berdasarkan
fungsinya!
2. Bagaimana bayangan yang dihasilkan pada teropong bumi dan teropong
bintang?
3. Sebutkan contoh penggunaan teropong bumi dalam kehidupan sehari-hari!
4. Ada sebuah teleskop yang letaknya di luar angkasa dan dikendalikan oleh
stasiun luar angkasa di bumi, apakah nama teleskop tersebut?
Jawaban:
1. perbedaan teropong bumi dengan teropong bintang berdasarkan fungsinya
adalah :
✔ teropong bumi berfungsi untuk mengamati benda atau objek yang berada
di permukaan bumi, baik di laut maupun di darat tetapi tidak sampai ke
luar planet bumi.
✔ teropong bintang atau teropong astronomi berfungsi untuk mengamati
benda atau objek yang berada di luar angkasa, termasuk planet-planet di
tata surya dan bintang- bintang di sistem tata surya.
2. Bayangan yang dihasilkan oleh teropong bumi dan teropong bintang,
diantaranya :
✔ Pada teropong bumi bayangan yang dihasilkan terlihat jelas, dekat dan tidak
terbalik.
✔ pada teropong bintang bayangan yang dihasilkan akan terbalik.
3. Berikut contoh penggunaan teropong bumi dalam kehidupan sehari-hari :

65
✔ Teropong bumi digunakan untuk mengamati aktivitas gunung berapi di
Indonesia
✔ Pelaut memanfaatkan teropong bumi untuk mengamati atau melihat
benda atau objek lain, seperti kapal lain yang ada di laut maupun melihat
daratan.
✔ Teropong bumi digunakan oleh tentara untuk mengintai musuh dari kejauhan.
✔ Teropong bumi digunakan oleh pengamat burung atau bird
watching untuk mengamati burung-burung yang terbang di langit.
4. Teleskop yang letaknya di luar angkasa dan dikendalikan oleh stasiun luar
angkasa di bumi, teleskop ini bernama teleskop luar angkasa Hubble. Cara
kerjanya dengan mengirimkan gambar hasil tangkapan lensa teleskop ini.
Teleskop hubble digunakan untuk memotret gambar kejadian di luar
angkasa.

66

Anda mungkin juga menyukai