KESEJAHTERAAN HEWAN
Oleh :
RENI NURAENI
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah RANCANGAN INOVASI
PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN HEWAN.
Penulis menyadari bahwa ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
Materi ........................................................................................................ 4
Metode ....................................................................................................... 5
PENUTUP ............................................................................................................ 6
Kesimpulan .............................................................................................. 6
Saran .......................................................................................................... 6
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah yang timbul sering kali tidak sederhana, sedangkan kita harus
memecahkannya, terlebih bila menyangkut penyakit. Misalnya setiap hari, ayam
mati satu demi satu karena terkena tetelo atau berak kapur. Sepintas kejadian ini
karena masalah teknis peternakan. Makanan sangat penting dalam menunjang
pertumbuhan ayam. Rendahnya produksi telur juga dapat disebabkan oleh
peternak tidak memberikan makanan sesuai dengan yang dibutuhkan ayam.
Mengingat 70% biaya produksi digunakan untuk biaya makan maka perlu
dilakukan suatu langkah yang tepat dalam pemberian makanan.
Ternak unggas pada daerah tropis selain mudah terserang penyakit juga
mudah mengalami stres akibat panas. Peternak mengatasi permasalahan tersebut
dengan cara memberikan obat-obatan sintetik seperti antibiotik. Penggunaan
antibiotik yang tidak mematuhi aturan pemakaian dapat menimbulkan resistensi
mikroba dan residu pada produk ternak, sehingga mengganggu kesehatan
manusia. Penggunaan bahan herbal merupakan salah satu solusi sebagai pengganti
antibiotik agar tetap menghasilkan produktivitas ayam kampung secara optimal.
Daun pepaya memiliki faktor pembatas yaitu tanin yang merupakan zat
anti nutrisi yang dapat mempengaruhi fungsi asam amino dan kegunaan dari
protein. Kandungan tanin dalam daun pepaya segar sebesar 5–6% (USDA 2013).
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa proses pengolahan secara
fisik seperti pengeringan atau pemanasan dapat menurunkan kandungan tannin
dalam hijauan. Menurut Makkar (2003), pemanasan larutan daun oak pada suhu
90°C dapat menurunkan aktivitas tanin, hal ini sejalan dengan penelitian Tamir
dan Getachew (2009) bahwa adanya penurunan aktivitas tannin pada Acasia
saligna dengan perlakuan pengeringan di bawah sinar matahari. Oleh karena itu
penggunaan daun pepaya perlu penangganan khusus terlebih dahulu yaitu dengan
dikeringkan dan mengolahnya menjadi tepung diharapkan dapat menurunkan
bahkan menghilangkan pengaruh anti nutrisi tersebut. Beberapa penelitian yang
telah dilakukan penggunaan daun pepaya pada ransum itik sampai 5% tidak
menimbulkan efek negatif terhadap performa (Windhyarti 2002), penambahan
sampai 2% daun pepaya dalam ransum tidak berpengaruh terhadap konsumsi
ransum dan produksi telur ayam buras (Paramita et al. 2003).
Tujuan
Materi
1. Ayam Kampung
Ayam kampung sebanyak 20 ekor.
3. Alat Penumbuk
Alat ini digunakan untuk menghaluskan daun pepaya yang sudah kering
sampai berbentuk serbuk.
4. Timbangan
Timbangan di gunakan untuk menimbang berat basah daun pepaya dan
setelah berbentuk serbuk.
5. Daun Pepaya
Daun pepaya yang di gunakan adalah daun yang segar sebanyak 10 kg
yang di olah menjadi serbuk daun pepaya.
Kesimpulan
Saran