Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny “S” DENGAN GANGGUAN

SISTEM KARDIOVASKULER DIAGNOSA INFARK MIOKARD


AKUT DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD PALEMBANG BARI
2015

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

1. AFIF BIMA PANGESTU (20131481)


2. AHMAD AMRIZAL (20131482)
3. ANDIKER (20131483)
4. ANTI WASIAT (20131484)
5. ARYANTI (20131480)
6. MAULIDIA AGUSTINI (20131498)
7. M. ANDREAN PRATAMA (20131499)
8. M. RIFALDI (20131500)
9. WIWINDARI (20131478)
10. YESINTA INTAN PRATIWI (20131479)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH PALEMBANG


PRODI DIII KEPERAWATAN
2015/2016
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, tempat meminta pertolongan dalam kesulitan,


perlindungan dari takut menuju rasa aman, dan sumber petunjuk serta ilham
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktik seminar asuhan keperawatan
RSUD Palembang BARI.

Laporan ini disusun sebagai rangkaian akhir praktek klinik keperawatan dan
salah satu bahan pertimbangan penilaian dari pembimbing.Mahasiswa menyadari
sepenuhnya bahwa laporan yang kami buat ini masih banyak kekurangan, karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kelompok miliki. Saran dan
kritik yang bersifat membangun merupakan sesuatu yang sangat kami harapkan
demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat:

1. dr. Hj. Makiani, SH, M.M, MARS selaku direktur RSUD Palembang BARI
2. dr. Hj. Nurhayati, M.Kes selaku Ketua Stikes ‘Aisyiyah Palembang.
3. Khoirin, SKM, M.Kes selaku Ketua Prodi D3 Keperawatan Aisyiyah
Palembang dan pembimbing akademik Stikes Aisyiyah.
4. Widya Arisandy, S.Kep, Ners, M.Kes selaku Dosen pembimbing Prodi D3
Keperawatan Aisyiyah.
5. dr. M. Ayus Astoni, Sp.PD, FINANSIM sebagai Wakil Direktur Pelayanan
RSUD Palembang BARI
6. Fathul Korib, AS, SIP, M.M M.Si sebagai Wakil Direktur Umum dan
Keuangan RSUD Palembang BARI
7. Hj. Yulia surie, S.Pd, SKM, M.Kes selaku kepala bidang penunjang medis
dan pendidikan RSUD palembang BARI
8. dr, H. Hadi Asyik,Sp.A.selaku ketua Komite Medik RSUD Palembang BARI
9. Masriana, S.Kep, M.Kes sebagai kepala bidang perawatan RSUD Palembang
BARI
10. Firman, Am.Kep, S.Pd, M.Kes sebagai ketua Komite Keperawatan RSUD
Palembang BARI
11. dr. Dina Andriana, M.M selaku kepala instalasi rawat inap RSUD Palembang
BARI
12. Hj. Lilis Suryani,S.Pd sebagai seksi Diklat dan Litbang RSUD Palembang
BARI
13. Fadlun, SST sebagai kordinator pembimbing klinik RSUD Palembang BARI
14. Suhartini, S.Kep sebagai kepala ruangan dan pembimbing klinik Ruang
Perawatan IGD RSUD Palembang BARI
15. Riska Aprianti, Am.Kep sebagai kepala ruangan perawatan ICU RSUD
Palembang Bari.
16. Seluruh staf dan tenaga medis RSUD Palembang BARI
17. Mahasiswa STIKES‘Aisyiyah angkatan XXI atas komitmen yang tinggi
sehingga kita bisa menyelesaikan praktik keperawatan ini yang bisa melewati
suka duka selam di RSUD Palembang BARI.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang tidak kami
sebutkan satu per satu, atas bantuan dan dukungannya yang telah diberikan
selama kami menjalankan praktik ini, semoga amal ibadah dan budi yang
diberikan kepada kami dapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

Palembang, November 2015

Kelompok
BAB III
TINJAUAN KASUS

III.1 PENGKAJIAN

Tangal Masuk Pasien :05 November 2015


Tanggal Pengkajian :05 November 2015

A. Identitas
1. Pasien
Inisial : Ny. S
Umur : 65 tahun
Status Pernikahan : Kawin
Alamat : Perum Ariya Sari, Blok N no.147
Dx Medik :Infark Miokard Akut
No RM :50.86.67

2. Penanggung Jawab Pasien


Inisial : Tn. A
Umur : 30 Tahun
Status pernikahan : Kawin
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Narogan Kertapati
Hub. Dengan pasien : Anak pasien
B. Pengkajian
1. Alasan datang ke RS : Klien datang dengan penurunan kesadaran dan
Stroke seluruh badan.
2. Keluhan Utama: Penurunan kesadaran.
3. Riwayat penyakit saat in (PQRST):
Keluarga pasien mengatakan pasien menderita stroke setengah badan 1
tahun yang lalu dan mengalami henti nafas ± 1 jam yang lalu sebelum
datang ke rumah sakit.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu:
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit
keturunan Jantung dan Hipertensi.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan ada keluarga yang mengalami penyakit
yang sama seperti pasien.
6. Riwayat pengobatan dan alergi : Keluarga pasien mengatakan tidak ada
alergi dengan obat maupun makanan.

C. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum
 Kesadaran : GCS = 7
Kuantitatif
E : skala 2
M : skala 3
V : skala 2
Kualitatif : Supor
Masalah keperawatan : Gangguan penurunan kesadaran
2. Pemeriksaan penunjang
 Kulit
Warna : Warna kulit terdapat icterus
Turgor : tugor kulit elastis
Teksture : tekstur kulit lembek
Kelembapan : kelembaban kurang lembab
Kebersihan : cukup bersih
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

 Kepala
Bentuk : Simetris kiri dan kanan
Kebersihan : Kebersihan kepala kotor
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
Rambut
Warna : Hitam,
Distribusi : Merata
Teksture : Normal
Kualitas : Baik (bersih)
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
 Mata
Bentuk : Simetris kanan kiri
Konjungtiva : tidak Anemis
Lesi / luka : tidak terdapat udem dan kemerahan
Kebersihan : Bersih
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
 Hidung
Bentuk : Simetris, tidak ada kelainan
Kebersihan : bersih, terdapat O2
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

 Telinga
Bentuk : Simetris telinga kanan dan kiri
Pendengaran : Baik, bisa mendengar dengan baik
Kebersihan : Bersih, tidak ada serumen
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
 Mulut dan tenggorokan
Mukosa bibir : kurang Lembab
Bibir : Pecah-pecah
Sakit menelan : Tidak
Lidah : Kotor
Tonsil : Normal
Kebersihan : Cukup Bersih
Masalah kebersihan : Tidak ada masalah
 Leher
Bentuk : Simetris, kiri dan kanan tampak seimbang
Kelenjar tiroid : Normal
Vena jugularis : Normal
 Dada
Inspeksi : Pada dinding thorax normal
Palpasi : Tidak ada benjolan (tumor)
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
 Genetalia : terpasang pempers
Masalah : Tidak ada masalah
 Ekstermitas Atas
Rentang gerak : ada batasan dalam bergerak
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

 Ekstremitas bawah
Rentang gerak : terdapat keterbatasan pada kaki
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
D. PENGKAJIAN PSIKOLOGI, SOSIAL, SPRITUAL

 PSIKOLOGI
Keluarga pasien merasa pasrah dengan penyakit yang di alami
pasien,karena pasien tidak mengalami perubahan setelah dilakukan
tindakan.

 SOSIAL
Aktifitas klien dimasyarakan berkurang karena stroke yang diderita
oleh pasien.

 BUDAYA
Sebelumnya pasien masih sering menjalani budaya yang ada di
masyarakat.

 SPRITUAL
Aktivitas ibadah klien berkurang semenjak sakit. Tapi keluarga klien
selalu yakin bahwa apa yang terjadi atas kehendak Tuhan
ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny “S” DX Medis: IMA


Jenis Kelamin: Perempuan No Rm : 508667

No Data Etiologi Masalah


1. DS: pasien mengatakan Arterosklerosis, Gangguan
ketidaknyamanan atau thrombosis, kontriksi Pertukaran
dyspnea saat beraktivitas, arteri koronaria Gas
sakit kepala pada saat
bangun tidur dan
gangguan penglihatan. Aliran darah ke jantung

DO: menurun

 Ketidak normalan
frekuensi,
irama,dan Jaringan miokard iskemik

kedalaman
Suplay O2 ke miokard
pernafasan.
menurun
 Warna kulit tidak
normal pucat
Metabolism an aerob
 Nafas cuping
hidung.

Timbunan Asam laktat

Kerusakan Pertukaran Gas


2. DS: Px. Mengatakan Arterosklerosis, Nyeri
nyeri menyebar di bagian trombosis, kontriksi arteri
dada. koronaria
DO: ↓
o Perubahan Aliran darah ke jantung
tekanan darah, menurun
pernapasan, nadi, ↓
dilatasi pupil. Jaringan miokard iskemik
- ↓
Supply O2 ke miokard
turun

Metabolisme an aerob

Timbunan as. Laktat

Nyeri
3. DS: Px. Mengatakan Arterosklerosis, Intoleransi
ketidaknyamanan atau trombosis, kontriksi arteri Aktivitas
dispnea saat beraktivitas, koronaria
DO: ↓
 Frekuensi Aliran darah ke jantung
jantung atau menurun
darah tidak ↓
normal sebagai Jaringan miokard iskemik
respon terhadap ↓
aktivitas, Supply O2 ke miokard
 perubahan EKG turun
yang ↓
menunjukkan Metabolisme an aerob
aritimia atau ↓
iskemia. Timbunan as. Laktat

Fatique

Intoleransi aktivitas
4. DS: Px. Merasa letih, Arterosklerosis, Penurunan
lemah, ketidaknyamanan trombosis, kontriksi arteri Curah
bernapas, dan px. koronaria Jantung
Mengatakan dredek. ↓
DO: Aliran darah ke jantung
 Arutmia, menurun
perubahan pola ↓
EKG, Palpitasi, Supply O2 ke miokard
edema, keletihan, turun
denyut perifer ↓
menurun, kulit Seluler hipoksia
dingin dan ↓
berkeringat, Intregitas membran sel
penurunan COP. berubah

Kontraktilitas turun

penurunan curah jantung
Daftar Masalah Keperawatan

1. penurunan curah jantung


2. Nyeri akut
3. Intoleransi aktivitas
4. Gangguan Pertukaran Gas

Prioritas Masalah
1. Gangguan Pertukaran Gas
2. Nyeri akut
3. penurunan curah jantung
4. Intoleransi aktivitas

Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan hiperventilasi,
kecemasan.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agent cidera iskhemia jaringan
sekunder terhadap sumbatan arteri coroner
3. penurunan curah jantung b/d supply oksigen ke miokard
menurun.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara kebutuhan dan suplai oksigen.
13

Intervensi Keperawatan

Nama Pasien : Ny “S” DX Medis: Infark Miokard Akut


Jenis Kelamin: Perempuan No Rm : 508667

NO Diagnosa NOC NIC


1. 1. Gangguan Pertukaran NOC NIC
Gas.  Respiratory Status: Gas Airway Management :
Definisi : Kelebihan atau exchange 1. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau
deficit pada oksigenasi dan  Respiratory Status : jaw thrust bila perlu
atau eliminasi Ventilation 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
karbondioksida pada  Vital Sign Status ventilasi
membrane alveolar-kapiler. 3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
Batasan Karakteristik : Kriteria Hasil: jalan nafas buatan
 PH darah arteri  Mendemonstrasikan 4. Pasang mayo bila perlu
abnormal peningkatan ventilasi dan 5. Lakukan fisioterapi dada
 PH arteri abnormal oksigenasi yang adekuat. 6. Keluarkan secret dengan batuk atau suction
 Pernafasan abnormal  Memelihara kebersihan 7. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
(mis; kecepatan, paru dan bebas dari tanda- tambahan
irama, kedalaman) tanda distress pernafasan. 8. Lakukan suction pada mayo
14

 Warna kulit abnormal  Mendemonstrasikan batuk 9. Berikan bronkodilator bila perlu


( mis; pucat, efektif dan suara nafas 10. Berikan pelembab udara
kehitaman) yang bersih, tidak ada 11. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
 Konfusi sianosis dan dispneu. keseimbangan
 Sianosis (pada  Tanda-tanda vital dalam 12. Monitor espirasi dan status O2
neonatus) rentang normal Respiratory Monitoring

 Diaphoresis 1. Monitor rata-rata kedalaman, irama dan usaha

 Dyspnea espirasi

 Sakit kepala saat 2. Catat pergerakan dada, amati kesimetrisan,

bangun penggunaan otot tambahan, retraksi otot


supraclavicular dan intercostal
 Hiperkapnia
3. Monitor suara nafas seperti dengkur
 Hipoksemia
4. Monitor pola nafas : bradipnea, takipnea,
 Hipoksia
kusmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot
 Iritabilitas
5. Catat lokasi trakea
 Nafas cuping hidung
6. Monitor kelelahan otot diafragma (gerakan
 Gelisah
paradoksis)
 Samnolen
7. Auskultasi suara nafas, catat area penurunan /
 Takikardi
tidak adanya ventilasi atau suara tambahan
15

Faktor-faktor yang 8. Tentukan kebutuhan suction dengan


berhubungan : mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan
 Perubahan membrane nafas utama
alveolar-kapiler 9. Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk
 Ventilasi-perfusi mengetahui hasil
2. Nyeri Akut NOC: NIC:
Definisi : Pengalaman sensori  Pain level Pain Management
dan emosional yang tidak  Pain control 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
menyenangkan yang muncul  Comfort level komprehensif ( lokasi, karakteristik, durasi,
akibat kerusakan jaringan yang frekuensi,kualitas dan faktor pesipitasi)
actual atau potensial atau Kriteria Hasil : 2. Observasi reaksi non verbal dari
digambarkan dalam hal ketidaknyamanan
kerusakan sedemikian rupa.  Mampu mengontrol nyeri 3. Ginakan teknik komunikasi teraipetik untuk
Batasan Karakteristik:  Melaporkan bahwa nyeri mengetahui pengalaman nyeri klien
 Perubahan selera berkurang dengan 4. Evaluasi pengalaman nyeri masa lalu
makan menggunakan manajemen 5. Kontrol lingkungan yang dapat
 Perubahan tekanan nyeri. mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
darah  Mampu mengenali nyeri pencahayaan, kebisingan
(skala, intensitas, frekuensi, 6. Ajarkan tentang teknik pernafasan / relaksasi
16

 Perubahan frekuensi dan tanda nyeri). 7. Berikan analgetik untuk menguranggi nyeri
jantung  Menyatakan rasa nyaman 8. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
 Perubahan frekuensi setelah nyeri berkurang. 9. Anjurkan klien untuk beristirahat
pernafasan 10. Kolaborasi dengan dokter jika keluhan dan
 Diaphoresis tindakan nyeri tidak berhasil

 Perilaku distraksi Analgetic Administration

 Mengekspresikan 1. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis

perilaku dan frekuensi

 Sikap melindungi area 2. Cek riwayat alegi

nyeri 3. Monitor vital sign sebelumdan sesudah


pemberian analgetik pertama kali
 Melaporkan nyeri
4. Berikan analgetik tepat waktu terutama saat
secara verbal
nyeri hebat
Faktor yang berhubungan:
 Agen cidera (mis;
biologis, zat kimia,
fisik, psikologis)
17

3. Penurunan Curah Jantung NOC NIC


Definisi: ketidak adekuatan  Cardiac Pump Cardiac Care
darah yang dipompa oleh Effectiveness 1. Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi,
jantung untuk memenuhi  Circulation Status durasi)
kebutuhan metabolik tubuh.  Vital Sign Status 2. Catat adanya disritmia jantung
Batasan karakteristik: Kriteria Hasil: 3. Catat adanya tanda dan gejala penurunan
 Perubahan frekuensi/  Tanda vital dalam rentang cardiac output
irama jantung normal ( tekanan darah, 4. Monitor status kardiovaskuler
 Perubahan preload nadi, respirasi ) 5. Monitor status pernafasan yang menandakan
 Perubahan afterload  Dapat mentoleransi gagal jantung

 Perubahan aktivitas 6. Monitor abdomen sebagai indikator penurunan

kotraktilitas  Tidak ada edema paru, perfusi

 Perilaku/ emosi perifer dan tidak ada asites. 7. Monitor balance cairan

Factor yang berhubungan:  Tidak ada penurunan 8. Monitor adanya perubahan tekanan darah

 Perubahan afterload kesadaran 9. Monitor respon klien terhadap efek pengobatan

 Perubahan anti aritmia

kontraktilitas 10. Atur periode latihan dan istirahat untuk

 Perubahan frekuensi menghindari kelelahan


11. Monitor toleransi aktivitas pasien
18

jantung 12. Monitor adanya dispneu, fatigue, takipneu, dan


 Perubahan preload ortopneu
 Perubahan irama 13. Anjurkan pasien untuk menurunkan stress
 Perubahan volume Vital Sign Monitoring
sekuncup 1. Monitor TD, Nadi, Suhu, dan RR
2. Catat adanya fluktuasi tekanan darah
3. Monitor vital sign saat pasien berbaring, duduk
dan berdiri
4. Auskultasi TD pada kedua lengan dan
bandingkan
5. Monitor TD, Nadi, RR, sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
6. Monitor kualitas dari nadi
7. Monitor adanya pulsus paradoksus
8. Monotor adanya pulsus alterans
9. Monitor jumlah dan irama jantung
10. Monitor bunyi jantung
11. Monitor frekuensi dan irama pernafasan
12. Monitor suara paru
19

13. Monitor pola pernafasan abnormal


14. Monitor suhu, warna dan kelembaban kulit
15. Monitor sianosis perifer
16. Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi
yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
17. Identifikasi penyebab dan perubahan vital sign
4. Intoleransi Aktivitas NOC NIC
Definisi: Ketidak cukupan  Energy conservation Energy Management
energy psikologis atau fisiologis  Activity tolerance 1. Observasi adanya pembatasan klien dalam
untuk melanjutkan atau  Self care: ADLs melakukan aktivitas
menyelesaikan aktifitas 2. Dorong pasiem untuk mengungkapkan
kehidupan sehari-hari yang Kriteria Hasil: perasaan terhadap keterbatasan
harus atau yang ingin dilakukan. 3. Kaji adanya factor yang menyebabkan
Batasan Karakteristik:  Berpartisivasi dalam kelelahan
 Respon tekanan darah aktivitas fisik tanpa disertai 4. Monitor nutrisi dan sumber energi yang
abnormal terhadap peningkatan tekanan adekuat
aktivitas darah, nadi, dan RR. 5. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan
 Respon frekuensi  Mampu melakukan emosi secara berlebihan
terhadap aktivitas aktivitas sehari-hari 6. Monitor respon kardiovaskuler terhadap
20

 Perubahan EKG yang (ADLs) secara mandiri aktivitas


mencerminkan aritmia  Tanda-tanda vital normal 7. Monitor pola tidur dan lamanya tidur / istirahat
 Perubahan EKG yang  Energy psikomotor pasien
mencerminkan iskemia  Level kelemahan Activity Therapy
 Ketidaknyamanan  Mampu b erpindah dengan 1. Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik
setelah beraktivitas atau tanpa alat dalam merencanakan program terapi yang tepat.

 Dispnea setelah  Status kardiopulmonari 2. Bantu pasienuntuk mengidentivikasi aktivitas

beraktivitas adekuat yang mampu dilakukan

 Menyatakan merasa  Sirkulasi status baik 3. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang

letih  Status respirasi: sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan

 Menyatakan merasa pertukaran gas dan sosial

lemah ventilasi adekuat. 4. Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan

Factor yang berhubungan: sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang


diinginkan
 Tirah baring atau
5. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
imobilisasi
aktivitas seperti kursi roda, krek
 Kelemahan umum
6. Bantu untuk mengidentivikasi aktivitas yang
 Ketidakseimbangan
disukai
antara suplay dan
7. Bantu pasien/ keluarga untuk mengidentivikasi
21

kebutuhan oksigen kekurangan dalam beraktivitas


 Imobilitas
 Gaya hidup hormone
22

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny “S” DX Medis: Infark Miokard Akut


Jenis Kelamin: Perempuan No Rm : 508667

NO Waktu/ tanggal Diagnosa Implementasi Paraf


1. 5 November 2015 Gangguan Pertukaran Gas 1. Melakukan pemasangan O2
berhubungan dengan hiperventilasi, 2. Monitor Vital Sign
kecemasan. TD :160/120 mmHg
N : 90x/ menit
RR :26 x/menit
T : 370Cs
3. Mengauskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan.
2. 5 november 2015 Nyeri akut berhubungan dengan 1. Mengkaji tingkatan nyeri (skala nyeri 0-10)
agent cidera iskhemia jaringan 2. Mengobservasi vital sign.
sekunder terhadap sumbatan arteri TD: 160/120mmHg
coroner N: 90x/ Menit
RR: 26x/ menit
T: 370C
23

3. Mengatur posisi senyaman mungkin


4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
analgetik untuk mengurangi nyeri.
3. 5 November 2015 penurunan curah jantung b/d supply 1. Monitor Vital Sign
oksigen ke miokard menurun. TD : 160/120 mmHg
RR : 26x/ menit
N : 90x/ menit
T : 37 0C
2. Melakukan pemeriksaan ECG
3. Melakukan tindakan RJP (Resusitasi Jantung Paru)
4. Intoleransi
5 5 aktivitas berhubungan 1. Monitor vital sign
dengan
5 ketidakseimbangan antara TD : 160/120mmHg
kebutuhan
3 dan suplai oksigen. N : 90x/menit
h RR : 26x/menit
g T :37 0C
g 2. Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas
h 3. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi
h yang berlebihan.
6
24

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Ny “S” DX Medis: Infark Miokard Infark

Jenis Kelamin: Perempuan No Rm : 508667

NO Waktu/ tanggal Diagnosa Catatan Perkembangan Paraf


1. 5 November 2015 Gangguan Pertukaran Gas S : Keluarga pasien mengatakan susah bernafas
berhubungan O:
dengan hiperventilasi,  Pasien tampak sulit bernafas
kecemasan.  RR :26 x/menit
 Pasien Gelisah
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dihentikan
 Pasien meninggal
2. 5 November 2015 Nyeri akut berhubungan dengan S : Keluarga pasien mengatakan ibunya selalu
agent cidera iskhemia jaringan meringis kesakitan.
sekunder terhadap sumbatan O:
arteri coroner  Ekspresi wajah pasien tampak meringis
 Skala nyeri
25

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dihentikan
 Pasien meninggal
3. 5 november 2015 penurunan curah jantung b/d S : Keluarga pasien mengatakan ibunya tidak sadar.
supply oksigen ke miokard O :
menurun.  Pasien tampak mengalami penurunan
kesadaran
 GCS 7 ( Supor )
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dihentikan
 Pasien meninggal
4. 5 November 2015 Intoleransi aktivitas S : keluarga pasien mengatakan ibunya tidak bisa
berhubungan dengan menggerakan anggota tubuh.
ketidakseimbangan antara O : pasien mengalami stroke
kebutuhan dan suplai oksigen. A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dihentikan
 Pasien meninggal
BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah diberikan Asuhan keperawatan pada Ny”S” dengan Infark


Miokard Akut di Ruang Perawatan IGD RSUD Palembang BARI.

4.1 Pengkajian
Saat pengkajian pada Ny “S” tidak mendapat kesulitan karena
informasi juga didapat dari keluarga klien dimana informasi didapatkan
langsung melalui wawancara, observasi, tindakan medis dan keperawatan
yang di angkat yaitu
1. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan hiperventilasi,
kecemasan.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agent cidera iskhemia jaringan
sekunder terhadap sumbatan arteri coroner
3. penurunan curah jantung b/d supply oksigen ke miokard
menurun.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara kebutuhan dan suplai oksigen.

4.2 Diagnosa keperawatan


Secara konsep terdapat 4 diagnosa keperawatan yang mungkin timbul
pada klien yang mengalami Infark Miokard Akut yaitu :
1. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan hiperventilasi,
kecemasan.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agent cidera iskhemia jaringan
sekunder terhadap sumbatan arteri coroner
3. penurunan curah jantung b/d supply oksigen ke miokard
menurun.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara kebutuhan dan suplai oksigen.
Dari uraian diatas 4 diagnosa keperawatan secara konsep ada pada Ny. “S”
yaitu 4 diagnosa keperawatan dengan kesamaan permasalahannya, dimana sesuai
dengan pengkajian Ny “S” secara Head To Toe.

1.3 Implementasi Keperawatan

Pada tahap perencanaan dan tindakan keperawatan menurut diagnose


keperawatan yang muncul pada Ny “S” disesuaikan dengan kondisi, situasi dan
kemampuan klien serta disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang tersedia di
ruangan.

1. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan hiperventilasi, kecemasan.


Implementasi : Pada Implementasi dapat dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan sarana, prasarana dan kebutuhan klien.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agent cidera iskhemia jaringan
sekunder terhadap sumbatan arteri coroner
Implementasi : Pada Implementasi dapat dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan sarana, prasarana dan kebutuhan klien.
3. penurunan curah jantung b/d supply oksigen ke miokard menurun
Implementasi : Pada Implementasi dapat dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan sarana, prasarana dan kebutuhan klien.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
kebutuhan dan suplai oksigen.
Implementasi : Pada Implementasi dapat dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan sarana, prasarana dan kebutuhan klien.
1.4 Evaluasi

1. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan hiperventilasi, kecemasan.


Evaluasi : Pada Evaluasi Implementasi dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agent cidera iskhemia jaringan
sekunder terhadap sumbatan arteri coroner
Evaluasi : Pada Evaluasi Implementasi dapat dilaksanakan dengan baik.
3. penurunan curah jantung b/d supply oksigen ke miokard menurun
Evaluasi : Pada Evaluasi Implementasi dapat dilaksanakan dengan baik.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
kebutuhan dan suplai oksigen.
Evaluasi : Pada Evaluasi Implementasi dapat dilaksanakan dengan baik.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Infark Miokard Akut ( IMA ) adalah suatu keadaan dimana otot


jantung tiba-tiba tidak mendapat suplai darah akibat penyumbatan
mendadak arteri koroner oleh gumpalan darah karena pecahnya plak. (
Kabo, 2008 )

IMA adalah kematian sel-sel miokardium yang terjadi akibat


kekurangan oksigen berkepanjangan. ( Corwin, 2009 )

Dari pengkajian yang dilakukan pada Ny “S” maka diagnosa keperawatan


yang muncul adalah:
1. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan hiperventilasi,
kecemasan.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agent cidera iskhemia jaringan
sekunder terhadap sumbatan arteri coroner
3. penurunan curah jantung b/d supply oksigen ke miokard
menurun.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara kebutuhan dan suplai oksigen.
5.2 Saran

1) Bagi RSUD Palembang BARI


Semoga makalah ini dapat menjadi wahana pertukaran informasi
dengan dunia pendidikan yang dapat meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan rumah sakit dan sebagai tambahan kepustakaan dalam
memberikan pelaksanaan keperawatan yang komprehensif pada klien
Infark Miokard Akut.

2) Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan pengalaman,
pemahaman tentang bagaimana mengelola dan mencapai tujuan asuhan
keperaeatan berkualitas pada situasi yang nyata.

3) Bagi Institusi Akademi


Bagi suatu bahan kajian dan evaluasi yang memberikan gambaran
kondisi lapangan, sehingga untuk kedepannya dapat membekali
mahasiswa dengan keterampilan yang di butuhkan.
LEMBAR KONSULTASI MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH PALEMBANG
PROGRAM STUDY DIII KEPERAWATAN
Jl. Kol. H. BurlianLrg. M.Husin No. 907 RT.12 RW.04
Kel.Karya Baru Kec.Alang-alang Lebar

Kelompok : II
Nama : 1. Aryanti 6. Maulidia Agustini
2. Afif Bima Pangestu 7. M.Andrean Pratama
3. Ahmad Amrizal 8. M. Rifaldi
4. Andiker 9. Wiwindari
5. Anti wasiat 10.Yesinta Intan Pratiwi

CI Pembimbing : Supartini S.Kep

No. Hari / Materi Konsul Keterangan paraf


Tanggal

Mengetahui
Pembimbing Klinik

Supartini S.Kep
LEMBAR KONSULTASI MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH PALEMBANG
PROGRAM STUDY DIII KEPERAWATAN
Jl. Kol. H. BurlianLrg. M.Husin No. 907 RT.12 RW.04
Kel.Karya Baru Kec.Alang-alang Lebar

Kelompok : II
Nama : 1. Aryanti 6. Maulidia Agustini
2. Afif Bima Pangestu 7. M.Andrean Pratama
3. Ahmad Amrizal 8. M. Rifaldi
4. Andiker 9. Wiwindari
5. Anti wasiat 10.Yesinta Intan Pratiwi

CI Pembimbing : Khoirin, SKM, M.Kes


Widya Arisandy, S.Kep, Ners, M.Kes

No. Hari / Materi Konsul Keterangan paraf


Tanggal

Mengetahui
Pembimbing Klinik

Khoirin, SKM, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai