Sap KB
Sap KB
(SAP)
Tema : Kontrasepsi
Sasaran : Ibu – ibu PKK
Hari / Tanggal : kamis, 14 September 2017
Tempat : Balaidesa Olehsari
Waktu : 30 menit
Pemateri : Dewi Mardiana Ulfa
A. ANALIA SITUASI
Kontrasepsi berasal dari kata Kontra yang berarti mencegah atau
melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang
matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan, Maksud dari
kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat pertemuan antara sel telur matang dengan sel sperma tersebut.
B. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)
Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 30 menit peserta penyuluhan
dapat memahami tentang kontrasepsi
D. KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Kegiatan penyaji Kegiatan peserta Media
Pembukaan Salam pembuka Memperhatikan Ceramah
(5 menit) Menjelaskan maksud dan mendengarkan dan dan
tujuan penyuluhan. menjawab pertanyaan tanya
Memberi pertanyaan jawab
perihal yang akan
disampaikan
F. METODE
Metode yang digunakan oleh penyuluh adalah :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
G. SUMBER
Retna, Eny, Ambarwati & Diah Wulandari. 2008. Asuhan Kebidanan
Nifas. Jogyakarta: Mitra Cendikia Offset
A. PENGERTIAN
Kontrasepsi berasal dari kata Kontra yang berarti mencegah atau
melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang
dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan, Maksud dari kontrasepsi
adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan
antara sel telur matang dengan sel sperma tersebut.
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan
yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak
dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan
perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak.
Cara kerja Kontrasepsi.
Umumnya kontrasepsi mempunyai fungsi sbb.
1. Mengusahakan agar tidak terjadi evolusi.
2. Melumpuhkan sperma.
3. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
KONDOM
Kondom terbuat dari karet tipis elastis, serta berbentuk kantong.
Fungsinya menampung sperma agar tidak masuk ke dalam vagina. Tapi tidak
semua orang cocok dengan kondom, misalnya karena alergi karet. Banyak
juga yang pakai kondom tapi tetap hamil karena kondom yang digunakan
bocor, maklum bahannya sangat tipis.
Fungsi kondom sebenarnya untuk menampung sperma sehingga tidak
masuk ke dalam vagina. Perlindungan tersebut efektif 90 persen. Terlebih jika
dipakai bersama dengan spermisida (pembunuh sperma). Kondom harganya
murah, mudah didapat, tidak perlu resep dokter, tidak perlu pengawasan dan
juga bisa mencegah penularan penyakit kelamin. Tapi tidak selalu cocok
terutama jika pemakai alergi terhadap bahan karet. Dan mungkin saja terjadi
kebocoran, karena bahannya yang sangat tipis.
DIAFRAGMA
Diafragma alat ini seperti kondom, tapi dipakai oleh perempuan.
Bentuknya seperti topi yang menutupi mulut rahim. Terbuat dari bahan karet
dan agak tebal. Fungsinya sama dengan kondom laki-laki, tapi ukurannya
lebih besar. Bentuknya elastis dan fleksibel sehingga dapat mengikuti kontur
vagina, selain itu juga bisa dipakai beberapa jam sebelum melakukan
hubungan seksual.
Berbentuk silinder, panjangnya 17 cm dan diameter sekitar 7 cm, di
kedua ujungnya satu terbuka dan satunya lagi tertutup, serta terdapat cincin
latex di dalamnya yang berguna untuk menutup mulut rahim. Pada bagian
ujungnya yang tertutup terdapat busa halus yang bisa merangsang klitoris dan
penis sehingga bisa meningkatkan gairah seksual pemakai dan pasangannya..
Diafragma digunakan jika akan berhubungan seksual. Setelah itu bisa dilepas
lagi atau tetap pada tempatnya. Karena bahannya lebih tebal dari kondom,
kontrasepsi ini tidak mungkin bocor.
SPERMISIDA
Spermisida adalah agen yang menghancurkan membran sel sperma dan
menurunkan motilitas (pergerakan) sperma. Tipe spermisida mencakup foam
aerosol, krim, vagina suposituria, jeli, sponge (busa) yang dimasukkan
sebelum melakukan hubungan seksual.
Gerakan pada waktu berhubungan akan menyebarkan busa sehinga
busa akan meliputi leher rahim dan mencegah masuknya sperma ke dalam
rahim. Bahan kimia yang dikandungnya dapat terdiri atas nonoxynol 9 atau
nonilfenoksi polietanol. Penggunaan spermisida kurang efektif apabila tidak
dikombinasi dengan kontrasepsi lain seperti kondom atau diafragma.
Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang dapat melumpuhkan
sampai membunuh sperma. Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina,
tablet, atau aerosol. Sebelum melakukan hubungan seksual, alat ini
dimasukkan ke dalam vagina. Setelah kira-kira 5-10 menit hubungan seksual
dapat dilakukan. Penggunaan spermisida ini kurang efektif bila tidak
dikombinasi dengan alat lain, seperti kondom atau diafragma. “Dari 100
pasangan dalam setahun, ada 3 wanita yang hamil
SUSUK
Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit
pada lengan kiri atas. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau
pembungkus silastik (plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang korek
api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul. Kini sedang diuji
coba susuk satu kapsulimplanon). Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon
atau Levonorgestrel. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon tersebut
sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan
menghalangi migrasi sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun
(Implanon). Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan
kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya
jika memang ingin hamil lagi. Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4
wanita yang hamil dalam setahun.
KONTRASEPSI MANTAP
Dipilih dengan alasan sudah merasa cukup dengan jumlah anak yang
dimiliki. Caranya, suami-istri dioperasi (vasektomi untuk pria dan tubektomi
untuk wanita). Tindakan dilakukan pada saluran bibit pada pria dan saluran
telur pada wanita, sehingga pasangan tersebut tidak akan mendapat keturunan
lagi.
PANTANG BERKALA
Adalah suatu cara kontrasepsi dimana tidak mengadakan coitus pada
masa-masa subur (berpantang sanggama pada masa/hari-hari subur).
Dasar :
- Umumnya ovulasi hanya satu kali dalam 1 siklus.
- Ovum sanggup dibuahi selama 1 x 24 jam.
- Spermatozoa sanggup membuahi selama kira-kira (2-3) x 24 jam pasca
ejakulasi.
Cara-cara :
1. Cara kalender :
a. Rumus (- 18) dan (- 11).
b. H.P.P.B.
c. Rule of ten.
2. Cara thermometer (SBB = suhu badan basal)
3. Cara ovulasi (cara billings, cara KB alamiah, cara basah kering).
Syarat-syarat :
1. Perbedaan siklus terpanjang dan terpendek harus kurang dari 10 hari.
2. Tidak ada keadaan-keadaan yang mengubah keteraturan siklus,
misalnya :
- gangguan emosional,
- beberapa tahun post menarrhoe,
- beberapa tahun pra menopause,
- beberapa bulan post partum/abortus.
Angka kegagalan :
- Teoritis : 15 kehamilan/HWY
- Sebenarnya : 25 - 40/STW.
Sebab-sebab kegagalan :
1. Kurang pengetahuan.
2. Taking a chance (mengambil resiko).
3. Kemampuan membuahi dari spermatozoa melebihi 2 x 24 jam.
4. Ovulasi tidak teratur (wanita muda sering ovulasi lebih cepat,yaitu
kurang dari 14 hari).
5. Ovulasi 2 kali (pada fase hyperthermic dari satu siklus).
Syarat :
- siklus 26 - 32 hari.
- ingat hari pertama haid.
c. Rule of ten :
Yaitu :
- 10 hari aman (sterilitas)
- 10 hari tidak aman (fertilitas)
- 10 hari aman (sterilitas).
ad. 2. Cara Thermometer (SBB : Suhu Badan Basal).
Alat yang diperlukan :
1. Thermometer khusus (cyclotest thermometer)
- pembagian derajat lebih teliti dan lebih jelas.
- hati-hati bila lebih dari 38°C, karena bisa pecah.
2. Kertas grafik.
Caranya :
- Dicatat setiap pagi sebelum ada kegiatan, oleh karena itu
peralatan harus berada dekat tempat tidur.
- Minimal diukur selama 5 menit, oral/rectal setiap pagi sebelum
ada kegiatan. Jadi boleh dibaca 5 menit sesudah dipasang.
- Hari pertama keluar darah disebut hari pertama.
- Pada suatu hari biasanya mencapai titik terendah, kemudian
naik lagi dan tidak pernah turun lagi, berarti ini tempat ovulasi
terjadi. Kenaikan suhu post ovulasi adalah 0,3 - 0,5°C.
- Masa aman adalah sesudah suhu basal minimal 3 x 24 jam (3
titik yang sudah konstan) berturut-turut naik dan tidak pernah
turun di bawah 0°C (garis nol). Nanti 1 hari sebelum mens,
akan turun sedikit.
Bila seandainya lebih dari 3 hari suhu tidak turun-turun, berarti
kemungkinan hamil. Jadi boleh bersanggama sesudah suhu basal naik
3 x 24 jam berturut-turut.
Phase ovulasi : suatu penurunan suhu yang singkat dan kenaikan suhu
yang tajam menunjukkan saat ovulasi.
Angka kegagalan : 0,8 - 1,4 kehamilan/STW.
Sebab-sebab kegagalan :
1. Keadaan subfebril :
- infeksi
- ketegangan
- waktu tidur tak teratur.
2. Salah membaca thermometer.
3. Salah mencatat grafik
4. Salah interpretasi.
Naiknya suhu basal pada ovulasi, oleh karena sudah terbentuk
corpus luteum yang melepaskan progesteron yang sifatnya
thermogenik.
Hari-hari subur.
Diperhatikan macamnya lendir cervix :
- yaitu hari-hari dimana lendir cervix yang keluar terasa licin, basah,
mulur dan kelihatan seperti putih telur mentah.
- Hari terakhir pengeluaran lendir macam itu disebut puncak, sampai
dengan 3 hari sesudah puncak masih dianggap subur.
- Ingat : keadaan lendir cervix perlu diperiksa tiap hari.
Angka kegagalan :
- Teoritis : 2 kehamilan/STW
- Sebenarnya : 25 kehamilan/STW.
Tidak cocok untuk ibu-ibu dengan siklus haid yang sangat tidak
teratur, karena perhitungan menjadi lebih sukar dan panjangnya masa
subur (penghalang).
Sebab-sebab kegagalan pantang berkala :
1. Kurang pengetahuan.
2. Mengambil resiko.
3. Kemampuan membuahi dari spermatozoa melebihi 2 x 24 jam.
4. Ovulasi tidak tidak teratur (wanita muda sering ovulasi lebih cepat
yaitu kurang dari 14 hari).
5. Ovulasi kedua kalinya (pada fase hyperthermic dari 1 siklus).
Efek samping :
Ada predisposisi untuk terjadinya :
- implantasi abnormal
- resiko kelainan kongenital tinggi
SENGGAMA TERPUTUS
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional,
dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria
mencapai ejakulasi.
Cara Kerja
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma
tidak masuk ke dalam vagina sehingga kehamilan dapat dicegah.
Manfaat Kontrasepsi
- Efektif bila digunakan dengan benar
- Tidak mengganggu produksi ASI ·
- Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya
- Tidak Ada efek samping ·
- Dapat digunakan setiap waktu
- Tidak membutuhkan biaya Non Kontrasepsi
- Meningkatkan keterlibatan pria dalam keluarga berencana
- Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian
yang sangat dalam.
- Efektifitas bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan
senggama terputus setiap melaksanakannya (angka kegagalan 4 – 18
kehamilan per 100 perempuan per tahun). Efektifitas akan jauh menurun
apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat pada penis.
Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual.
H. EVALUASI
Prosedur : Post Test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir – butir pertanyaan :
1. Sebutkan pengertian kontrasepsi secara umum !
2. Jelaskan secara singkat cara kerja metode kontrasepsi !
3. Sebutkan macam pertimbangan dalam memilih alat dan metode
kontrasepsi!
4. Sebutkan Keuntungan dan kerugian salah satu alat kontrasepsi!
DAFTAR HADIR PESERTA
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
DOKUMENTASI