Anda di halaman 1dari 36

LAMPIRAN I

PENYELIDIKAN TANAH
(SOIL INVESTIGATION)

BANGUNAN PADA AREA BPPT

LOKASI
JALAN M H. THAMRIN NO. 8
JAKARTA

105
I. Pendahuluan

Pekerjaan Penyelidikan tanah (Soil Test) dilaksanakan Pada Area


Gedung BPPT lokasi Jalan M H Thamrin – Jakarta Pusat Jl. MH
Tahmrin no. 8 Jakarta. Laporan hasil tes dan penelitian ini meliputi
penyelidikan tanah dilapangan dan tes dilaboratorium, merupakan
Laporan akhir (Final Report).

Penyelidikan dan tes dilapangan telah dikerjakan pada tanggal 27


sampai dengan 28 September 2010, yaitu pekerjaan 3 (tiga) titik tes
sondir (CPT) dan 1 (satu) titik bor dangkal (shallow boring) dilokasi
rencana bangunan, sebagaimana gambar denah lokasi titik tes.

Tujuan penyelidikan tanah ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat-


sifat fisis dan sifat-sifat fisik dari lapisan tanah serta kedalaman
lapisan tanah keras pada daerah penyelidikan. Sifat-sifat fisis dan
sifat-sifat fisik yaitu berupa klasifikasi tanah, sifat konsistensi tanah,
daya dukung tanah dengan menggunakan alat tes sondir sampai
dikedalaman lapisan tanah keras untuk nilai daya dukung tahanan
ujung konus dan tahanan geser maksimum sebesar 250 kg/cm 2 atau
maksimum dikedalaman 20,00 m.

106
II. Penyelidikan di lapangan

2.1 Pelaksanaan penyelidikan meliputi :

2.1.1 Pekerjaan sondir, dilakukan dengan menggunakan satu set


alat sondir lengkap yang berkapasitas 2,5 tonf di 3 (tiga)
titik sondir yang telah ditentukan dilokasi bangunan yaitu titik
sondir (S-1, S-2 dan S-3)

2.1.2 Pekerjaan pengeboran merupakan Bor dangkal dilakukan


pada 1 titik bor (B) diantara lokasi titk sondir, untuk melihat
secara visual kondisi lapisan tanah pada lapisan permukaan
sampai dikedalaman 4,00 m dengan melakukan
pengambilan sampel tanah terganggu (distrubed) dan
sampel tanah asli / sampel tanah tidak terganggu (undistrub)
sejumlah 2 tabung sampel pada lobang Bor dikedalaman
1,50 m–2,00 m dan dikedalaman 3,00 m - 3,50m yang akan
dilakukan tes dilaboratorium, lokasi titik bor sebagai gambar
denah terlampir.

2.1.3 Level muka tanah existing pada saat dilakukan penyelidikan


merupakan permukaan konstruksi conblok / paving blok
diasumsikan sebagai sebagai level  0,00 m, dan relatif
datar.

107
2.2. Peralatan

2.2.1. Alat yang digunakan adalah satu set alat sondir lengkap
metode DCP, kapasitas 2,5 tonf (250 kg/cm 2) dilengkapi
dengan frictioncone (biconus)

2.2.2. Satu set alat bor dangkal, lengkap dengan mata bor Iwan
dan tabung sampel (Thin walled sampler) dengan ukuran
diameter 75 mm, panjang 45 cm serta tebal 2,00 mm.

2.3. Metode Pelaksanaan

2.3.1. Sondir / CPT (Cone Penetration Test)


Pelaksanaan penyondiran dilakukan pada titik sondir yang
telah ditentukan dengan titik awal atau titik  0,00 m pada
level muka tanah existing yang merupakan permukaan
conblok / paving blok dimasing-masing titik sondir. Sondir
yang digunakan adalah Konus dengan frictioncone (biconus)
dengan ukuran luas penampang konus 10 cm 2 dan luas
selimut 150 cm 2 . Metode pelaksanaan dilakukan dengan
menekan konus kedalam lapisan tanah secara terus
menerus dengan interval kedalaman 20 cm (penetrasi)
sampai menunjukan tahanan ujung konus (qc) dan tahan
geser maksimum (f) sebesar 250 kg/cm 2, atau sampai
kedalaman maksimum sedalam 20 meter. Data yang
didapat dan disajikan dalam penelitian ini adalah nilai

108
tahanan ujung konus (qc) dan total lekatan / hambatan (tf)
serta ratio lokal lekatan terhadap tahanan ujung konus (f/qc)
sampai kedalaman maksimum dari kapasitas alat sondir
yang digunakan atau sampai maksimum kedalaman 20
meter.

2.3.2. Bor Dangkal

Pelaksanaan pengeboran dilakukan pada titik bor yang telah


ditentukan dengan titik awal atau titik  0,00 m pada level
muka tanah existing yang merupakan permukaan conblok /
paving blok setempat pada saat bor dilakukan, pengeboran
adalah pengeboran dangkal dengan menggunakan mata
bor Iwan secara bertahap setiap kedalaman 20 cm, tanah
yang dikeluarkan dari mata bor Iwan dimasukan kedalam
plastik yang telah diberi kodefikasi bor dan kedalaman. Pada
kedalaman yang diinginkan dilakukan pengambilan contoh
tanah tidak terganggu / tanah asli (Undistrub sample)
dengan menggunakan tabung sampel, dan tabung sampel
juga diberi kodefikasi kedalaman. Pada pekerjaan ini
dilakukan pengeboran sebanyak 1 (satu) titik bor (B) di
kedalaman 30 m disertai pengambilan sampel tanah
terganggu dan 2 tabung sampel tanah tak terganggu
dilubang Bor dikedalaman 1,50 –2,00 m dan dikedalaman
3,00m – 3,50 m untuk dilakukan pengujian dilaboratorium.

109
2.4. Hasil Penyelidikan

2.4.1. Pengujian Sondir ( CPT )

Dari hasil uji sondir didapatkan nilai-nilai karakteristik tanah


secara umum sebagai disajikan pada tabel : 2.1, hasil
sondir memberikan informasi yang berhubungan dengan
kedalaman penyondiran, kedalaman lapisan tanah
keras untuk nilai qc ≥ 100 kg/cm2 dan besar nilai
komulaif total lekatan / friction (tf) sampai dikedalaman
lapisan tanah keras serta nilai daya dukung sondir (qc)
pada daerah lapisan permukaan.

Tabel 2.1: Hasil Sondir S-1, S-2 dan S-3

Kedalaman Nilai tf Nilai qc pada


Kedalaman
untu nilai qc pada nilai kedalaman
Sondir
≥ 100 kg/cm2 qc ≥100 kg/cm2 1,00 m – 2,00 m
1 2 3 4 5

S-1 27,00 m 26,50 m >>2000 kg/cm Sangat kecil

S-2 27,00 m 26,20 m >>2000 kg/cm Sangat kecil

S-3 27,20 m 26,60 m >>2000 kg/cm Sangat kecil

4.1. Hasil uji dari ke 3 titik sondir yaitu titik sondir S-1, S-2 dan , S-3
memperlihat kan karakteristik lapisan tanah yang relatif hampir
seragam, kedalaman lapisan tanah keras cukup dalam, untuk
nilai daya dukung konus sondir ≥ 100 kg/cm 2, bervariasi
dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m, mendekati akhir

110
sondir dikedalaman antara 27,00 m sampai 27,20 m. Nilai
lekatan tanah untuk ke 3 titik sondir yang digambarkan dari total
komulatif nilai lekatan, untuk nilai 2000 kg/cm sampai
dikedalaman antara 18,20 m - 20,20 m dan nilai lekatan sampai
dilapisan tanah keras dikedalaman antara 26,20 m sampai
26,60 m mempunyai nilai cukup ke besar dengan nilai >>2000
kg/cm. Nilai daya dukung konus sondir lapisan tanah
permukaan sampai dikedalaman 5,00 m berkisar pada rentang
nilai antara 1 kg/cm 2 sampai 7 kg/cm 2 dengan rata-rata 3,92
kg/cm2 dan dikedalaman dibawah 5,00 m sampai dikedalaman
10,00 m dengan rentang nilai daya dukung antara 6 kg/cm 2
sampai 14 kg/cm 2 dengan rata-rata 9,78 kg/cm2 dan dibawah
kedalaman 10,00 m nilai daya dukung secara gradual
bertambah besar sampai dikedalaman lapisan tanah keras
dikedalaman sampai dikedalaman antara 26,20 m sampai
26,60 m.

2.4.2. Pengeboran

Pengeboran dilakukan dengan pengeboran dangkal pada


lapisan permukaan sampai dikedalaman 4,00 m pada 1
(satu) titik bor (B) sebagai gambar denah titik bor,
pengeboran ini untuk tujuan melihat secara visual
karakteristik lapisan tanah, jenis tanah, warna tanah dan
pengambilan sampel tanah terganggu (distrubed) dan tanah
tidak terganggu (undistrub) sejumlah 2 tabung sampel di titik

111
Bor di kedalaman 1,50 m – 2,00 m dan dikedalaman 3,00m
–3,50 m pada lapisan tanah permukaan untuk dilakukan tes
dilaboratorium sebagai disajikan pada tabel. 2.2

Tabel 2.2: Tabel pengambilan sampel Tanah asli (Undistrub)


Kedalaman
Titik Bor Keterangan
sample undistrub

 Lempung / Lanau
 Warna Coklat kehitaman
1,50 m – 2,00 m
 Lunak
B
 Lempung / Lanau
3,00 m – 3,50 m  Warna Coklat kehitaman
 Lunak

III. Pengujian di laboratorium

Pengujian di laboratorium dilakukan pada sampel tanah


terganggu ( distrubed ) dan sampel tanah tidak terganggu
(Undistrub) dari 1 (satu) titik bor dangkal dimana sampel tanah
terganggu yang berasal dari mata bor Iwan, dilakukan penelitian
diskripsi tanah secara visual, yaitu jenis tanah, warna tanah dan
kekerasan tanah. 2 tabung sampel tanah tidak terganggu yang
berasal dari 1 titik bor dengan kedalaman sampel 1,50 m – 2,00
m dan dikedalaman 3,00 m – 3,50 m dilakukan penelitian
karakteristik tanah meliputi index properties, dan mekanikal
properties sesuai dengan prosedur persyaratan percobaan dari
ASTM , yang meliputi penentuan :

112
1. kadar air (w), 2. berat isi tanah (), 3. berat isi kering
(d), 4. Specific Gravity (Gs), 5. Atterberg limit (LL dan PL), 6.
Uji Triaxial UU, 7. Konsolidasi tes, 8. Analisa butir dan
hydrometer, adapun jenis tes sebagai disajikan pada tabel 3. 1
dan hasil tes disajikan pada tabel 3. 2,

Tabel 3.1: Jumlah dan Jenis Pengujian di Laboratorium


JUMLAH
NO. JENIS PENGUJIAN KETERANGAN
SAMPEL

1 Index Properties & Gs 2

2 Atterberg Limit 2
SAMPEL TANAH
Grained sizes
3 2 ASLI
Distribution
(Unditrubed)
4 Triaxial test UU 2

5 Consolidasi test 2

113
Tabel 3.2: hasil Uji Laboratorium sampel bor B

Simbul dan Kedalaman Kedalaman


Jenis uji
satuan 1,50 - 2,00 m 3,00 - 3,50 m

w% 71,57 98,73

INDEX  t/m3 1,55 1,45


PROPERTI
ES e 1,94 2,64

Gs 2,67 2,66

LL % 94,62 99,93

ATTERBE
PL % 63,44 64,22
RG

PI % 31,18 35,70

Kr % 2 2

Ps % 20 20
BUTIRAN
(%)
Lanau % 55 60

Lempung % 23 18

C kg/cm2 0,10 0,11


TRIAXIAL
TEST
o 6,56 5,99

Cc 0,67 0,95

CONSOLI
Pc kg/cm2 1,50 1,60
DASI

Cv cm2/det 0,79 x 10-3 0,87 x 10-3

114
IV. kesimpulan

Hasil uji sondir titik S-1, S-2 dan S-3 pada lokasi rencana
bangunan dan hasil uji laboratorium dari titik bor B serta melihat
karakteristik tanah dari hasil pengamatan secara visual dan hasil
uji laboratorium dari tanah terganggu (distrub) dan tanah asli
(Undistrub) sejumlah 2 tabung sampel dari titik bor (B)
dikedalaman 1,50 m - 2,00 m dan dikedalaman 3,00 m – 3,50 m
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Hasil uji sondir

4.1.1 Level muka tanah permukaan tanah existing setempat pada


lokasi area rencana bangunan disaat pelaksanaan sondir
merupakan permukaan conblok / paving blok, merupakan
level  0,00 m. yang diasumsikan sebagai titik awal sondir dan
relatif datar

4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir,


sebagai terllihat dari sebaran nilai daya dukung (qc) dari ke 3
titik sondir S.1, S.2 dan S.3 mempunyai dan memperlihatkan
nilai hampir seragam. Lapisan tanah keras untuk nilai qc ≥100
kg/cm2 cukup dalam, ditemukan dikedalaman antara 26,20 m
sampai 26,60 m. Ketebalan lapisan tanah keras dari hasil uji
sondir ini tidak dapat diketahui karena kemampuan sondir

115
ringan ini maximum pada total nilai daya dukung dan nilai
lekatan sebesar 250 kg/cm2 .

4.1.3 Daya dukung lapisan tanah permukaan. Nilai daya dukung


konus sondir lapisan tanah permukaan sampai dikedalaman
5,00 m berkisar pada rentang nilai antara 1 kg/cm 2 sampai 7
kg/cm2 dengan rata-rata 3,92 kg/cm 2 dan dikedalaman
dibawah 5,00 m sampai dikedalaman 10,00 m dengan
rentang nilai daya dukung antara 6 kg/cm 2 sampai 14 kg/cm 2
dengan rata-rata 9,78 kg/cm 2 dan dikedalaman dibawah
10,00 m nilai daya dukung secara gradual bertambah besar
sampai dikedalaman lapisan tanah keras dikedalaman sampai
dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m

4.1.4 Nilai lekatan tanah, Nilai lekatan tanah untuk ke 3 titik sondir
yang digambarkan dari total komulatif nilai lekatan, untuk nilai
2000 kg/cm sampai dikedalaman antara 18,20 m - 20,20 m
dan dibawah kedalaman 13,00 m sampai dilapisan tanah
keras dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m
mempunyai nilai cukup ke besar dengan nilai >>2000 kg/cm

4.2 Hasil uji Laboratorium

4.2.1 Hasil uji laboratorium tanah dari lubang borlog untuk tanah
terganggu (Distrub) dan tanah tidak terganggu (Undistrub)
sejumlah 2 tabung dikedalaman 1,50 m – 2,00 m dan

116
dikedalaman 3,00m - 3,50 m dengan total jumlah sampel
tanah tidak terganggu sejumlah 2 tabung

4.2.2 Hasil pengamatan Visual dari tanah hasil boring secara umum
dikedalaman 1,50 m sampai 4,00 m merupakan lapisan
tanah Lempung / Lanau Warna Coklat kehitaman Lunak.

4.2.3 Pengujian Laboratorium dari titik boring (B) yang terdiri dari
tes 1. Index Properties & Gs, 2. Grained sizes Distribution, 3.
Atterberg Limit, 4. Konsolidasi, 5.Triaxial UU dengan rentang
nilai seperti disajikan pada kolom 4 tabel. 4.1

4.2.4 Kadar air asli tanah dilapangan cukup tinggi berkisar pada
nilai antara 71,57 % - 98,73 % dengan rata-rata 85,15 %
dan tanah dalam kondisi pada batas plastis mendekati batas
cair (liquit limit) dengan nilai bekisar antara 94,62 % - 99,93 %
dengan rata-rata 97,28 %

4.2.5 Jenis tanah lapisan permukaan pada titik bor sampai


dikedalaman 3,50 m merupakan jenis Lanau dengan
persentase antara 55 % – 60 % dengan rata-rata 57,50 %
dan lempung dengan persentase antara 18 % - 23 % dengan
rata-rata 20,50 %

117
Tabel 4.1: Rentang nilai dari parameter tanah titik Bor B

Sifat Simbul Satuan Rentang nilai Rata-rata nilai

1 2 3 4 5

Kadar air W % 71,57 - 98,73 85,15

Berat isi tanah  t/m3 1,45 - 1,55 1,50

Angka pori e 1,94 - 2,64 2,29

Spesific grafity Gs 2,66 - 2,67 2,67

Liquit limit LL % 94,62 - 99,93 97,28

Plastis limit PL % 63,44 - 64,22 63,83

Plastis index PI % 31,18 - 35,7 33,44

Kerikil Kr % 2-2 2,00

Pasir Ps % 20 - 20 20,00

Lanau Lanau % 55 - 60 57,50

Lempung Lempung % 18 - 23 20,50

Kohesi C kg/cm2 0,1 - 0,11 0,11

Sudut geser Derajat


 o
5,99 - 6,56 6,28
dalam

Koef konsollidasi Cc 0,67 - 0,95 0,81

Prakonsolidasi Pc kg/cm2 1,5 - 1,6 1,55

0,79 x 10-3- 0,87


Koef pemampatan Cv cm2/det 0,83 x 10-3
x 10-3

4.3 Daya dukung izin pondasi dangkal


Dengan memperhatikan nilai-nilai hasil sondir dan hasil tes
laboratorium Untuk penggunaan pondasi bangunan yang
118
cukup berat tidak disarankan penggunaan pondasi langsung
atau pondasi dangkal, dimana nilai daya dukung sampai
dikedalaman 5,00 m sangat kecil berkisar antara 1 kg/cm2
sampai 7 kg/cm 2 dengan rata-rata 3,92 kg/cm2

4.4. Daya dukung pondasi tiang

Untuk pengggunaan pondasi tiang tunggal yang ditumpu


pada lapisan tanah keras dengan memasukan ujung tiang
kedalaman lapisan tanah keras yang cukup dalam,
dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m, dengan daya
dukung izin tekan tanah untuk beberapa type pondasi tiang
tunggal dengan beban vertikal sebagai salah satu alternatif
disajikan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2: Daya Dukung izin tekan tanah untuk pondasi tiang
tunggal Dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m
Ukuran Daya dukung izin
Jenis pondasi
Pondasi Tiang (cm) Tekan

20 x 20 41,7 ton

Tiang Pancang 25 x 25 55,0 ton

28 x 28 x 28 42,0 ton

Ø 30 54,4 ton

Tiang Bor Ø 35 66,6 ton

Ø 40 79,7 ton

119
Untuk pengggunaan pondasi tiang tunggal dikedalaman
20,00 m dengan nilai daya dukung konus sondir berkisar
antara 30 kg/cm2 sampai 70 kg/cm 2 dengan nilai komulatif
lekatan tanah sebesar 2000 kg/cm, maka daya dukung izin
tekan tanah untuk beberapa type pondasi tiang tunggal
dengan beban vertikal sebagai salah satu alternatif disajikan
pada tabel 4.3.

Tabel 4.3: Daya Dukung izin tekan tanah untuk pondasi tiang
tunggal Dikedalaman 20,00 m
Ukuran
Jenis pondasi Daya dukung izin Tekan
Pondasi Tiang (cm)

20 x 20 25,40 ton

Tiang Pancang 25 x 25 32,9 ton

28 x 28 x 28 25,9 ton

Ø 30 32,0 ton

Tiang Bor Ø 35 38,6 ton

Ø 40 45,6 ton

120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
Foto : Lokasi pengembangan IPAL BPPT

138
Foto : Pekerjaan sondir analisa tanah.

139
LAMPIRAN II

GAMBAR DISAIN DAN MODIFIKASI IPAL

140

Anda mungkin juga menyukai