Anda di halaman 1dari 10

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN GURU

MATEMATIKA DALAM PENGEMBANGANBAKAT AKADEMIK KHUSUS


MATEMATIKASISWA KELAS CERDAS ISTIMEWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 PONTIANAK

oleh
Hastiani, M.Pd dan Rustam, M.Pd. Kons
IKIP PGRI PONTIANAK
dedekhasty@yahoo.com

ABSTRAK
Masalah umum adalah “ Bagaimanakah kerjasama guru bimbingan dan konseling dengan
guru matematika dalam pengembangan bakat akademik khusus matematika siswa kelas
cerdas istimewa SMA Negeri 3 Pontianak ? Tujuan umum penelitian ini adalah untuk
mendapatkan informasi yang jelas tentang “ Kerjasama Guru Bimbingan dan Konseling
Dengan Guru Matematika Dalam Pengembangan Bakat Akademik Khusus Matematika
Siswa Kelas Cerdas Istimewa SMA Negeri 3 Pontianak”. Variabel penelitian ini adalah
kerjasama guru bimbingan dan konseling dengan guru matematika dalam pengembangan
bakat akademik khusus matematika siswa kelas cerdas istimewa. Metode dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif bentuk studi survei. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik komunikasi tidak langsung dan teknik
komunikasi langsung. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan
wawancara menggunakan panduan wawancara. Analisis data dengan teknik perhitungan
persentase, secara umum disimpulkan kerjasama guru bimbingan dan konseling dengan
guru matematika dalam pengembangan bakat akademik khusus matematika siswa kelas
cerdas istimewa SMA Negeri 3 Pontianak terlaksana sangat baik. Saran yang diberikan
bagi: (1) Siswa, meningkatkan keaktifan untuk mencari literatur materi matematika,
mengikuti les di luar sekolah. (2) Guru bimbingan dan konseling, aktif memberikan
layanan informasi yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
pengembangan bakat akademik khusus matematika.(3) Guru matematika mengikuti
pembinaan kompetensi melalui pelatihan, memahami perbedaan kepribadian siswa
sehingga dapat melayani sesuai kebutuhan siswa kelas cerdas istimewa. (4) Kepala
Sekolah, mengalokasikan dana sebagai upaya melengkapi sarana dan prasarana untuk
pengembangan bakat akademik khusus matematika siswa kelas cerdas istimewa di
sekolah.
Kata kunci : Kerjasama, Bakat Akademik Khusus Matematika, Siswa Cerdas Istimewa
ABSTRACT
A common problem is " How can cooperation with teacher guidance and counseling
teacher of mathematics in the development of specific academic aptitude math smart
grade students of SMA Negeri 3 Pontianak special ? The general objective of this
research is to obtain clear information about the " Cooperation Guidance and Counseling
Teacher With Math Teacher In Special Academic Talent Development Math Smart Class
Outstanding Students of SMA Negeri 3 Pontianak " . The variables of this research is
collaboration with teacher guidance and counseling teacher of mathematics in the
development of specific academic aptitude math smart grade students special. The
method in this study is descriptive survey study form . Data collection techniques used in
this study is the technique of indirect communication and direct communication
techniques . Data collection tool used was a questionnaire and interviews using an
interview guide . Analysis of the data with the percentage calculation technique , the
general concluded cooperation with teacher guidance and counseling teacher of
mathematics in the development of specific academic aptitude math smart grade students
of SMA Negeri 3 Pontianak privileged done very well . Suggestions are given for :( 1 )
Students , increase liveliness to find literature math materials , follow lessons outside of
school.( 2 ) The teacher guidance and counseling , actively provide information relating
to the factors that influence the development of specific academic aptitude mathematics .
( 3 ) The teacher of mathematics follow the coaching competencies through training , so
that students understand the differences in personality can serve as needed intelligent
privileged class students. (4) Principal, allocate funds as a complementary effort to the
development of infrastructure specific academic aptitude math smart grade students in
special schools
Key words : Cooperation, SpecialAcademicMathematicsTalent, Special Intelligence

PENDAHULUAN sejenisnya”. Bakat akademik khusus


Peserta didik yang memiliki kecerdasan matematika hanya tampak dalam diri
istimewa dan menempuh pendidikan peserta didik tertentu antara lain
khusus, dibimbing untuk mengenalkan kemampuan hitung menghitung,
dan meningkatkan potensi seperti mengukur, berpikir logis, serta
mengembangkan bakat sesuai dengan menyelesaikan masalah matematika,
kriteria anak cerdas istimewa, sehingga selain itu memiliki keterampilan
dapat membantu dalam pencapaian mengolah angka-angka.Paparan diatas
prestasi baikprestasi akademik maupun mengisyaratkan peran penting guru
non akademik.Potensi diri yang dimiliki bimbingan dan konseling didunia
oleh peserta didik diantaranya bakat, pendidikan, guru bimbingan dan
merupakan sumber daya diri yang harus konseling di sekolah berperan
dipahami dan ditingkatkan secara membantu peserta didik agar dapat
tepat.Asrori (2008:73) merasakan manfaat dari pengalaman-
menyatakan“Bakat (aptitude) pengalaman yang mereka dapatkan
mengandung makna kemampuan selama berada di sekolah. Melalui
bawaan yang merupakan potensi bimbingan peserta didik dapat mencapai
(potential ability) yang masih perlu perkembangan sosial, pribadi dan
pengembangan dan latihan lebih lanjut, akademis.
karena bersifat potensial maka Perkembangan bakat akademik
memerlukan pengembangan dan dipengaruhi oleh faktor yang berasal
pelatihan secara serius dan sistematis dari anak sendiri dan faktor lingkungan
agar dapat terwujud”.Bakat bidang tempat anak tumbuh dan berkembang.
matematika termasuk dalam kategori Beberapa faktor yang berasal dari anak
bakat akademik khusus, diantaranya diantaranya anak kurang berminat
peserta didik mempunyai kemampuan mengembangkan bakat yang dimiliki,
untuk bekerja dalam angka-angka minimnya motivasi untuk berprestasi.
(numeric), logika, dan sejenisnya. Faktor lingkungan tempat tumbuh dan
Berkenaan dengan bakat berkembang mempunyai peranan
akademik, Asrori (2008:75) menyatakan penting misalnya, lingkungan keluarga
“Adapun bakat akademik, misalnya anak tidak dibiasakan berlatih dengan
mahir dalam bidang angka-angka hitung-hitungan atau mengulang
(numeric), logika, bahasa dan kembali materi matematika yang
dipelajari.Berkenaan dengan faktor tersebut akan menjadi kemampuan
mempengaruhi perkembangan bakat unggul dan mencapai prestasi yang
khusus temasuk bakat akademik khusus menonjol. Keberbakatan tidak selalu
matematika,Asrori (2008:76) menjamin sukses pendidikan atau
menyatakan: produktivitas dan kreativitas. Rimm
Ada sejumlah faktor yang dalam Conny Semiawan (2008:208)
mempengaruhi perkembangan menyatakan “yang menjadi faktor
bakat khusus yang secara garis penentu agar anak berbakat akan
besar dapat dikelompokan menjadi prestasi belajar tinggi
menjadi faktor Internal dan (superachievement) atau prestasi belajar
Eksternal. Faktor Internal kurang (underachievement), tergantung
barasal dari dalam diri individu dari rumah, sekolah dan teman sebaya”.
meliputi: minat, motif Perkembangan bakat akademik
berprestasi, keberanian khusus matematika yang tidak
mengambil resiko, keuletan mendapatkan dukungan, baik internal
dalam menghadapi tantangan, maupun eksternal menyebabkan peserta
ketagihan atau daya juang didik menjadi underachiever. Home
dalam mengatasi kesulitan yang Gaskill Hutchkin dalam Conny
timbul. Faktor Eksternal adalah Semiawan (2008:209) menyatakan
faktor yang berasal dari “yang disebut underachievement anak
lingkungan individu tumbuh berbakat adalah kinerja yang secara
dan signifikan berada di bawah potensinya”,
berkembangmeliputi:kesempata peserta didik memiliki kemampuan
nmaksimal untuk intelektual tinggi, namun prestasi belajar
mengembangkan diri, sarana yang dicapai di bawah kemampuan yang
dan prasarana, dukungan dan dimiliki. Berdasarkan hasil prasurvei,
dorongan orang tua atau kerjasama guru bimbingan dan
keluarga, lingkungan tempat konseling dengan guru matematika
tinggal, serta pola asuh orang belum terlaksana secara sinergis
tua. seperti,siswa memiliki kemampuan
intelektul umumdibawah kategori
Keberbakatan tidak selalu menjamin sangat cerdas atau very superior IQ>130
sukses pendidikan atau produktivitas skala Wechslersebagaimana persyaratan
dan kreativitas. Rimm dalam Conny yang ditentukan,peserta didik
Semiawan (2008:208) menyatakan kelascerdas istimewa memiliki nilai
“yang menjadi faktor penentu agar anak matematika dibawah 70, Kriteria
berbakat akan menjadi prestasi belajar Ketuntasan Minimal (KKM) matematika
tinggi (superachievement) atau prestasi 70, maupun Ilmu Pengetahuan Alam
belajar kurang (underachievement), yang mengakibatkan mereka harus
tergantung dari rumah, sekolah dan mengikuti program remedial.
teman sebaya”.Peserta didik yang Berdasarkan pada pemikiran
memiliki bakat akademik khusus yang telah diuraikan, perlu diadakan
matematika, jika memperoleh dukungan penelitian tentang kerjasama antara guru
baik internal maupun eksternal, yakni bimbingan dan konseling dengan
memiliki minat yang tinggi tehadap gurumatematika dalam pengembangan
bidang matematika,motivasi berprestasi bakat akademik khusus matematika
yang tinggi,daya juang tinggi, dan siswa kelas cerdas istimewa SMA
kesempatan maksimal untuk Negeri 3 Pontianak untuk
mengembangkan bakat bidang memperolehdata empiris, sehingga perlu
matematika secara optimalmaka bakat
adanya pembuktian antara fenomena atau individu dalam jangka waktu yang
yang ada dengan teori. bersamaan dalam jumlah besar dan
luas”.
METODE PENELITIAN Jadi penelitian survei adalah
Hadari Nawawi (2007:65) cara pengumpulan data pada sejumlah
terdapat beberapa metode yang tepat sumber data dalam waktu yang
dalam penelitian ilmiah. Metode tersebut bersamaan dengan menggunakan
adalah: kuesioner dan wawancara terstruktur.
a. Metode deskriptif Untuk menganalisis data hasil angket
b. Metode eksperimen menggunakan perhitungan persentase
c. Metode historis dan dokumenter dengan rumus sebagai berikut : M. Ali,
d. Metode filosofis 1998 : 18
Adapun metode yang dianggap tepat n
dalam penelitian ini adalah metode X%  100%
N
deskriptif. Penggunaan metode ini
Data hasil wawancara dengan guru
didasarkan kepada pendapat Hadari bimbingan dan konseling serta guru
Nawawi (2007:67) yang matematika akandianalisis dan
menyatakan“Metode deskriptif dapat diinterpretasikan secara rasional.
diartikansebagai prosedur pemecahan
masalah yangdiselidiki
HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan/melukiskan keadaan Analisis kuantitatif , tugas yang
subjek/objek penelitian (seorang,
dilakukan guru bimbingan dan konseling
lembaga, masyarakat dan lain-lain). dalam pengembangan bakat akademik
Pada saat sekarang khusus matematika untuk indikator
berdasarkan fakta-fakta yang tampak pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut
/sebagaimana mestinya”. Metode ini 72,19 % telah terlaksana dengan baik.
dipilih karena penelitian yang
Tugas yang dilakukan guru matematika
dilaksanakan bertujuan untuk dalam pengembangan bakat akademik
mengungkap fakta, keadaan, variabel khusus matematika 83,60% telah
dan fenomena-fenomena yang
terlaksana sangat baik.
terjadisaat penelitian berlangsung secara
apa adanya di SMA Negeri 3 Pontianak. Analisis kualitatif,
Hadari Nawawi (2007:68) menyatakan
ada banyak bentuk penelitian yang dapat 1. Tugas yang dilakukan guru
digunakan dalam suatu penelitian, bimbingan dan konseling dalam
diantara bentuk penelitian yang pengembangan bakat akademik
dimaksud adalah : khusus matematika, memberikan
a.Studi survei (survey study) layanan informasi yang berkaitan
b. Studi hubungan dengan pengembangan bakat
(interrelationships studies) akademik khusus matematika terdiri
c.Studi perkembangan dari:
(developmental studies) a. Pelaksanan kegiatan, melalui layanan
Dari beberapa bentuk penelitian maka, informasi tentang:
bentuk yang paling sesuai dengan tujuan 1) Pengertian anak berbakat
yang ingin dicapai dalam penelitian ini akademik khusus matematika
adalah survei (Survey 2) Karakteristik anak berbakat
Studies).M.Subana dan Sudrajat akademik khusus matematika
(2000:27) menyatakan “survei pada 3) Faktor-faktor yang
umumnya merupakan suatu cara mempengaruhi pengembangan
pengumpulan data dari sejumlah unit bakat akademik khusus
matematika
4) Hubungan bakat akademik matematika dalam
khusus matematika dengan pengembangan bakat akademik
prestasi khusus matematika.
5) Implikasi pengembangan bakat d. Analisis evaluasi :
akademik khusus matematika Kegiatan yang dilakukan guru
terhadap pendidikan bimbingan dan konseling
b. Pemberian tindak lanjut, melalui : dengan guru matematika untuk
1) Tindak lanjut singkat dan segera mengetahui hasil evaluasi yang
berupa penguatan dan dilakukan.
penugasan kepada siswa e. Tindak lanjut : Kegiatan
2) Menempatkan dan bantuan yang dilakukan guru
mengikutsertakan siswa dalam bimbingan dan konseling
layanan tertentu dengan guru matematika yang
3) Memberikan satuan layanan atau beracuan pada hasil analisis
pendukung yang baru sebagai f. Koordinasi, yaitu aktivitas
pelengkap layanan sebelumnya menyesuaikan atau
2. Tugas yang dilakukan guru menyelaraskan kegiatan yang
matematika dalam pengembangan akan atau sedang dilaksanakan
bakat akademik khusus matematika, oleh pihak yang bekerjasama
meliputi : dalam hal ini guru bimbingan
a. Memilih dan menggunakan dan konseling dengan guru
metode mengajar yang tepat matematika
b. Membimbing siswa untuk aktif g. Konsultasi, yaitu kegiatan
mengerjakan latihan dan tugas rumah diskusi tentang suatu kegiatan
c. Memberikan tugas yang yang dilakukan antara dua pihak
merangsang untuk diselesaikan siswa sebagai upaya memberikan
d. Memberikan waktu dan pendapat maupun keterangan
tambahan belajar untuk siswa di sekolah dengan maksud untuk
3. Kegiatan yang dilakukan bersama- meningkatkan kualitas
sama guru bimbingan dan konseling pelaksanaan kegiatan.
dengan guru matematika dalam 4. Dukungan dan hambatan yang
pengembangan bakat akademik dihadapi guru bimbingan dan
khusus matematika, meliputi : konseling dengan guru matematika
a. Perencanaan: Kegiatan dalam pengembangan bakat
menyusun dan mempersiapkan akademik khusus matematika siswa
semua yang diperlukan dalam kelas cerdas istimewa, meliputi :
kerjasama guru bimbingan dan a. Dukungan internal guru
konseling dengan guru bimbingan dan konseling
matematika 1) Kemampuan sebagai teladan
b. Pelaksanaan kegiatan: dan pemimpin atau orang
Implementasi kegiatan yang berpengaruh, di lingkungan
telah direncanakan dan sekolah sosok guru bimbingan
diperlukan dalam kerjasama dan konseling sebagai
guru bimbingan dan konseling teladan/model yang dapat
dengan guru matematika. memberikan inspirasi bagi
c. Evaluasi: Kegiatan yang siswa untuk berperilaku yang
dilakukan untuk mengetahui beradab dan efektif baik di
keberhasilan kerjasama yang lingkungan sekolah maupun di
dilakukan guru bimbingan dan luar lingkungan sekolah.
konseling dengan guru
2) Altruisme, kesediaan untuk 2) Manajemen kesiswaan,
mengorbankan waktu dan adanya prinsip dasar dalam
tenaga Guru bimbingan dan manajemen kesiswaan
konseling mendapatkan memberikan landasan bagi
kepuasan dan rasa senang guru bimbingan dan
ketika dapat membantu siswa konseling untuk
di sekolah untuk mencapai memperhatikan bahwa siswa
pengembangan bakat bukan hanya sebagai objek
akademik khusus matematika melainkan siswa harus
sebagai siswa cerdas istimewa. diperlakukan sebagai subjek,
3) Tanggung jawab, bentuk kondisi siswa yang beragam,
tanggung jawab guru siswa akan temotivasi belajar
bimbingan dan konseling didasari rasa senang,
dalam pengembangan bakat pengembangan potensi siswa
akademik khusus matematika menyangkut ranah kognitif,
siswa kelas cerdas istimewa, afektif dan psikomotorik.
melaksanakan tugas melalui 3) Kode etik bimbingan dan
layanan informasi serta tindak konseling, merupakan
lanjut karena pengembangan pedoman sikap dan tingkah
bakat akademik khusus laku terutama dalam
matematika tidak terlepas dari pelaksanaan tugas
peran guru matematika pengembangan bakat
sehingga guru bimbingan dan akademik khusus
konseling melakukan matematika.
kerjasama dengan guru c. Dukungan internal guru
matematika, tetapi tetap matematika
memantau perkembangan 1) Harapan guru, adanya harapan
kemampuan matematika siswa. dari guru agar siswa mencapai
Guru bimbingan dan konseling pengembangan bakat
tidak akan membiarkan akademik khusus matematika
masalah tanpa penyelesaian. dengan optimal, maka harapan
b. Dukungan eksternal guru tersebut akan berpengaruh
bimbingan dan konseling terhadap sikap dan tingkah
1) Manajemen bimbingan dan laku yang akan ditampilkan
konseling, pengembangan dalam cara menyampaikan
bakat akademik khusus materi matematika dengan
matematika manajemen baik.
bimbingan berperan agar 2) Motivasi, memilih profesi guru
siswa kelas cerdas istimewa karena ingin menyumbangkan
bertanggung jawab, dapat tenaga, pikiran bagi siswa agar
berprestasi dengan bakat siswa kelas cerdas istimewa
matematika yang dimiliki, mencapai perkembangan bakat
mampu menyelesaikan akademik khusus matematika.
kesulitan yang dihadapi, serta d. Dukungan eksternal guru
bisa mengakui masalah yang matematika
dihadapi dalam mencapai 1) Perkembangan teknologi
perkembangan bakat pendidikan dan tantangan
akademik khusus matematika otonomi daerah, adanya
yang dimiliki. perkembangan tenologi
pendidikan memberikan
kontribusi kepada guru melaksanakan konseling
matematika untuk individu dan kelompok.
menggunakan berbagai g. Hambatan internal guru
metode mengajar yang tepat matematika
untuk memenuhi kebutuhan 1) Kemampuan guru
anak kelas cerdas istimewa. matematika menguasai kelas
2) Superfisi akademik, serta bahan ajar, anak cerdas
merupakan bantuan istimewa memiliki
profesional yang mendukung kemampuan untuk menerima
untuk meningkatkan pelajaran lebih cepat dari
kompetensi/ peningkatan siswa lain sehingga guru
kinerja sebagai guru matematika harus memiliki
matematika yang mengajar di kemampuan yang lebih baik
kelas cerdas istimewa. dari guru pada umumnya.
3) Kode etik profesi guru, 2) Kemampuan guru mengenali
menjadi acuan bertindak dan memahami kepribadian
dalam melaksanakan tugas siswa, perbedaan
dalam pengembangan bakat karakteristik kepribadian
akademik khusus setiap siswa sehingga guru
matematika. matematika harus mengenali
e. Hambatan internal guru dan memahami perbedaan
bimbingan dan konseling tersebut, agar dapat
1) Kompetensi intelektual, memberikan perlakuan yang
pikiran yang cerdas untuk sesuai dengan kepribadian
memahami tingkah laku siswa cerdas istimewa.
siswa yang beragam, serta h. Hambatan eksternal guru
pengetahuan tentang matematika
kebutuhan siswa kelas cerdas 1) Tugas guru matematika, guru
istimewa matematika yang mengajar
2) Kompetensi komunikasi, jika dikelas cerdas istimewa juga
guru bimbingan dan mengajar di kelas lain.
konseling tidak dapat 2) Kondisi fisiologis dan
membina komunikasi yang psikologis siswa, kondisi
efektif maka tidak dapat kesehatan, minat serta
memberikan respon secara motivasi yang berbeda
baik, positif dan konstruktif sehingga guru matematika
keterangan jelas tentang harus dapat memenuhi
siswa kelas cerdas istimewa kebutuhan siswa sesuai
tidak didapat secara jelas. dengan perbedaan tersebut.
f. Hambatan eksternal guru 3) Lingkungan sekolah, kondisi
bimbingan dan konseling lingkungan sekolah yang
1) Keterbatasan waktu dan tidak baik berpengaruh
tugas guru bimbingan dan terhadap semangat kerja guru
konseling, ketidaksesuaian matematika, seperti ruang
antara waktu yang tersedia kerja yang belum tertata rapi.
dengan tugas yang dimiliki. 5. Upaya mengatasi hambatan yang
2) Keterbatasan sarana dihadapi guru bimbingan dan
pendukung, ruang bimbingan konseling dengan guru matematika
dan konseling yang belum dalam pengembangan bakat
memadai untuk
akademik khusus matematik, Guru Mata Pelajaran (MGMP)
meliputi : khusus matematika.
a. Hambatan internal guru 2) Mengenal kepribadian siswa,
bimbingan dan konseling melakukan identifikasi sebagai
1) Meningkatkan kemampuan upaya untuk mengetahui dan
intelektual, mengikuti memahami karakter dan
pelatihan seperti In House kepribadian siswa, melalui tes
Training dan Musyawarah yang dilaksanakan atas
Guru Bimbingan dan kerjasama dengan tim
Konseling (MGBK) untuk psikologi.
menambah wawasan d. Hambatan eksternal guru
2) Meningkatkan kemampuan matematika
komunikasi, mendengar 1) Melakukan pengaturan waktu
secara aktif, memahami yang terpadu dengan jadwal
pambicaraan yang mengajar dan memberikan
dikomunikasikan secara waktu tambahan belajar
tepat, dan memberikan setelah pulang sekolah.
respon secara baik, positif 2) Melaksanakan seleksi bagi
dan konstruktif. siswa kelas cerdas istimewa,
b. Hambatan eksternal guru identifikasi terhadap bakat dan
bimbingan daan konseling minat siswa terhadap bidang
1) Waktu dan tugas guru matematika serta seleksi
bimbingan dan konseling, kesehatan melalui surat
layanan bimbingan dan keterangan dokter.
konseling 3) Menciptakan lingkungan
diintegrasikandengan sekolah kondusif, melalui
kegiatan pengajaran maka berbagai penataan lingkungan
perlu pengaturan waktu yang baik fisik maupun sosial.
terpadu dengan waktu
kegiatan belajar mengajar, SIMPULAN
melaksanakan pelayanan di 1. Tugas yang dilakukan guru
luar jam pelajaran setelah
matematika dalam pengembangan
pulang sekolah. bakat akademik khusus matematika
2) Sarana dan prasarana, dengan terlaksana secara baik, ditunjukan
memanfaatkan ruang lain
dengan guru matematika
sebagai alternatife untuk menggunakan metode mengajar yang
melaksanakan pelayanan tepat, memberikan bimbingan kepada
bimbingan dan konseling siswa untuk aktif mengerjakan
seperti : perpustakaan, ruang latihan dan tugas rumah, memberikan
kelas masing-masing. tugas yang merangsang untuk
c. Hambatan internal guru diselesaikan siswa serta memberikan
matematika waktu tmbahan belajar bagi siswa di
1) Meningkatkan kemampuan sekolah.
untuk menguasai kelas serta 2. Kegiatan yang dilakukan bersama-
bahan ajar, mengikuti
sama guru bimbingan dan konseling
pelatihan yang dilaksanakan dengan guru matematika dalam
khusus untuk guru-guru yang pengembangan bakat akademik
mengajar di kelas cerdas khusus matematika, meliputi
istimewa selain itu ikut serta kegiatan perencanaan, pelaksanaan
dalam kegiatan Musawarah kegiatan, evaluasi, analisis evaluasi,
memberikan tindak lanjut, koordinasi keterbatasan waktu dan tugas yang
serta konsultasi. dimiliki guru bimbingan dan
3. Dukungan dan hambatan yang konseling serta keterbatasan sarana
dihadapi guru bimbingan dan pendukung, sedangkan hambatan
konseling dalam pengembangan eksternal yang dihadapi guru
bakat akademik khusus matematika, matematika tugas guru matematika,
meliputi dukungan internal dan kondisi fisiologis dan psikologis
eksternal. Dukungan internal dari siswa, serta lingkungan kerja guru
guru bimbingan dan konseling yaitu matematika.
kemampuan guru bimbingan dan 4. Upaya mengatasi hambatan internal
konseling sebagai teladan dan dan eksternal yang dihadapi guru
pemimpin atau orang berpengaruh, bimbingan dan konseling dengan
altruisme, dan tanggung jawab guru matematika dalam
sedangkan dukungan internal guru pengembangan bakat akademik
matematika yaitu adanya harapan khusus matematika, meliputi :
guru matematika dan motivasi. a. Upaya guru bimbingan dan konseling
Dukungan eksternal guru bimbingan mengatasi hambatan internal melalui
dan konseling yaitu manajemen ikut serta dalam pelatihan untuk
bimbingan dan konseling, meningkatkan kemampuan
manajemen kesiswaan, dan kode etik intelektual serta meningkatkan
bimbingan dan konseling, dukungan kemampuan komunikasi melalui
eksternal guru matematika yaitu mendengar secara aktif, memahami
perkembangan teknologi pendidikan secara tepat dan memberikan respon
dan tantangan otonomi daerah, dengan baik, positif dan konstrukstif.
adanya superfisi akademik, dan kode Hambatan eksternal diatasi melalui
etik guru. Hambatan internal yang pengturan waktu yang terpadu
dihadapi guru bimbingan dan dengan waktu kegiatan belajar dan
konseling yaitu kompetensi mengajar, mengambil waktu di luar
intelektual, dan kompetensi jam pelajaran akan tetapi pada hari
komunikasi, hambatan internal yang sekolah, sarana dan prasarana dapat
dihadapi guru matematika yaitu melakukan alternatife ruangan misal
kemampuan guru matematika perpustakaan dan ruang kelas.
menguasai kelas dan bahan ajar, b. Upaya guru matematika mengatasi
kemampuan guru mengenali dan hambtan internal melalui pelatihan
memahami kepribadian siswa. serta memahami perbedaan
Hambatan eksternal yang dihadapi karakteristik siswa.
guru bimbingan dan konseling yaitu

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,Abu dan Joko Tri Prasetyo. (2005). Strategi belajar mengajar untuk fakultas
tarbiyah, Bandung : Pustaka setia.
Agustiani, H. (2006). Psikologi Perkembangan, Bandung: Rafika Aditama.
Ali, M .( 1998). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa.
Aqib, zainal .(2002). Profesionalisme guru dalam pembelajaran. Jakarta: Insan Cendikia.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian dan Pendekatan Praktek, Jakarta : Bina
Aksara.
Asrori, M. (2008). Perkembangan Peserta Didik, Pontianak: Untan Press.
Asmara, Husnah.(2002).Aplikasi Statistik Untuk Penelitian, Pontianak: Romeo Grafika.
Asmani, Jamal Ma’mur. (2009). Mencetak Anak Jenius, Yogyakarta : Diva Press
Dariyo, Agoes. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Depdikbud. (1996). Petunjuk Pengelolaan Bimbingan dan Konseling, Jakarta.
Depdiknas.(2007). Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Untuk Peserta Didik
Berkecerdasan Istimewa Program Akselerasi, Jakarta.
Djumarah, Syaiful Bahri. (2002). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,
Jakarta: Rineka Cipta.
Esti, Sri .W.D .(2008). Psikologi Pendidikan, Jakarta : Gramedia Widya Sarana
Fatimah, Enung. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung :Pustaka
Setia.
Hornby as, et al. (2000). The Advance Learnes Dictionary of Current Eagh, London :
Export Univercity.
Munandar, Utami dkk. (1992). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta :
Rineka Cipta.
Semiawan, Conny. (2008). Perspektif Pendidikan Anak Berbakat, Jakarta: Grasindo

Anda mungkin juga menyukai