Bab Iii Kian Emi
Bab Iii Kian Emi
A. Pengkajian Status
Pengkajian awal dilakukan pada tanggal Senin, 24 Desember 2018 jam
09.30 WITA di ruang Stroke Center dan didapatkan data-data sebagai
berikut :
1. Identitas klien.
Pasien bernama Tn. A umur 80 tahun, jenis kelamin laki-laki,
agama Islam, pendidikan SD, pasien bekerja sebagai petani, BB 64
kg, status duda, tanggal MRS 23 Desember 2018, No MR :
81.12.84 alamat rumah Jl. Cendana gg.12, diagnosa medis Stroke
non Hemoragik (SNH) diagnosa saat pengkajian Stroke non
Haemoragik (SNH).
B. Keluhan Utama
1. Saat Masuk Rumah Sakit (tgl : 23/12/2018 Jam 13.40 Wita)
Klien tiba-tiba merasa lemah di seluruh badan sejak pagi.
2. Pada saat pengkajian (tgl : 24/12/2018 Jam 09.30 Wita)
Pada saat pengkajian klien mengeluh pusing
3. Alasan di rawat
Klien tiba-tiba mengalami kelemahan anggota gerak kanan sejak
2 jam sebelum masuk rumah sakit, tiba-tiba bicara pelo. Klien
kemudian diberikan pengobatan di IGD dan selanjutnya di rawat di
ruang stroke center. Anak klien mengatakan klien memang
memiliki riwayat penyakit stroke, hipertensi, dan DM tipe II.
C. Data Khusus
1. Primary Survey
a. Airway
Tidak ada sumbatan pada jalan napas yang berupa sekret/
darah.
b. Breathing
Respirasi 20x/ menit, pola nafas reguler, tidak ada sesak,
tidak ada sianosis atau sumbatan pada jalan napas, SpO2
98%, tidak ada retraksi dinding dada, pergerakan dinding
dada simetris, tidak terpasang O2, ada focal fremitus
simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan, dinding dada
teraba hangat., suara sonor pada lapang baru, tidak ada
suara nafas tambahan pada seluruh lapoang paru, bunyi
nafas vesikuler.
c. Circulation
TD : 159/92 mmHg, MAP : 114 %, N : 82 x/ menit. Klien
tidak pucat, nadi teraba kuat, akral hangat, crt < 3 detik, T :
36,50C, bunyi pekak ICS 3-5 sebelah kiri sternum, bunyi
jantung I dan II tunggal, tidak ada murmur
d. Fluid
Terpasang infus RL 20 TPM, Injeksi Ranitidin 2 x 1 ampul
(IV), infus Manitol 4 x 150 cc
2. Secondary Survey
a. Breathing
Klien tidak terpasang O2, tidak ada retraksi dinding dada,
tidak ada sianosis, suara nafas vesikuler, suara sonor pada
lapang paru. Nafas klien tidak sesak, frekuensi nafas
20x/menit, klien tidak menggunakan otot bantu pernafasan
cuping hidung.
b. Blood
TD : 159/92 mmHg, N : 82 x/ menit, CRT < 3 detik, akral
hangat, IVFD RL 20 TPM, SpO2 98%. HB : 15,5g/dL
(tanggal 23/12/2018), HT : 42,9% (tanggal 23/12/2018),
GDS: 217 mg/dl
c. Brain
Saat pengkajian kesadaran: Compos mentis, keadaan umum
sedang GCS 15 (E4 V5 M6), reaksi pupil mata isokor
diameter 3 mm (kanan/ kiri), pendengaran pasien normal
(kanan/ kiri) tidak mengalami gangguan pendengaran, klien
tau sedang berada di rumah sakit.
d. Bladder :
Buang air kecil klien menggunakan pispot, warna urine
kuning jernih jumlah output uriene selama 24 jam ± 1500
cc. Input cairan yang berasal dari infus dan minuman/
makanan pasien ± 1800 cc/24 jam.
e. Bowel :
Tidak ada massa pada abdomen, bentuk abdomen simetris
kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan pada abdomen, bising
usus 10x/ menit, frekuensi BAB 1x sehari, warna
kecoklatan, konsistensi lembek. Selama di rumah sakit
klien mengkonsumsi makanan dari rumah sakit, frekuensi
3x sehari, jenis bubur, sayur, lauk pauk. Diit klien rendah
garam. Input nutrisi klien ± 1800 cc/24 jam.
f. Bone :
Pergerakan dibantu keluarga/ perawat, klien tidak dapat
memiringkan tubuhnya sendiri, klien tidak mengalami
patah tulang, ekstremitas teraba hangat, reflek tendon ada,
reflek nyeri ada, kelemahan anggota gerak kanan atas dan
bawah (Hemiparase dekstra), kekuatan otot ekstrimitas atas
4/5, ekstrimitas bawah 4/5.
3. Pengkajian Saat Ini
4.
a. Pola Persepsi Kesehatan-Manajemen Kesehatan
Anak klien mengatakan klien memang memiliki penyakit
tekanan darah tinggi tetapi klien tidak rutin minum obat
tekanan darah, klien juga jarang memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan. Anak klien mengatakan, klien sudah
sering keluar masuk di ruang stroke center.
b. Pola Metabolik-Nutrisi
1) Sebelum Sakit
Anak lien mengatakan makan 3 x sehari dengan
porsi cukup, jenis makanan nasi, sayur, lauk pauk.
Klien minum sekitar ± 7-8 gelas/ hari, jenis air
putih, teh.
2) Selama Sakit
Selama di rumah sakit klien mengkonsumsi
makanan dari rumah sakit, frekuensi 3x sehari, jenis
bubur, sayur, lauk pauk Diit rendah garam.
c. Pola Eliminasi
1) Sebelum Sakit
Anak klien mengatakan BAB 1 kali sehari
dilakukan pada pagi hari dengan konsistensi lembek
warna kuning, tidak ada masalah dalam BAB. BAK
± 6-8 kali sehari dengan warna kuning bening bau
yang khas (bau air kencing pesing).
2) Saat Sakit
Selama di RS klien BAB 1x sehari setiap pagi,
konsistensi lembek warna kecoklatan. Tidak
terdapat distensi abdomen, tidak ada asites dan
BAK menggunakan kateter dengan warna kuning
bening tidak teraba distensi kandung kemih.
d. Pola Aktifitas Dan Latihan (Olahraga).
1) Sebelum Sakit
Anak klien mengatakan sebelum sakit klien hanya
menghabiskan waktu di rumah dan terkadang di
masjid, karena klien sudah tidak bekerja.
2) Selama Sakit
Klien bedrest, keadaan umum sedang, kesadaran
Compos mentis GCS 15 (E4 V5 M6). klien
mengatakan anggota tubuh sebelah kanan masih
lemah. Aktifitas klien selalu di bantu oleh perawat
dan keluarga dalam melakukan aktivitas mandi,
berpakaian, makan. Klien setiap pagi hanya
disekaseka saja. Semua aktivitas dilakukan
semuanya di atas tempat tidur. Klien tidak mampu
melakukan mobilisasi (mika/miki) sendiri.
Skala Barthel
Keterangan :
20 : Mandiri
12 – 19 : Ketergantungan ringan
9 – 11 : Ketergantungan sedang
Skor
Skala
Faktor Risiko Standar Hasil Ket
Ya 0 - -
Riwayat Jatuh atau (Jatuh √
Tidak 15 15
akibat penyakit akut,
pembedahan dan
gerophsyiatric) dalam 3
bulan.
Tidak 0 0 √
menggunakan/
bedrest/ selalu
dibantu
Menggunakan IV cath Ya 20 20 √
Tidak 0 - -
Kemampuan Berjalan Terganggu, 10 10 √
lemah (perlu
pegangan untuk
keseimbangan)
Normal, bedrest, 0 - -
kursi roda
Sadar akan 0 - -
kemampuannya
Jumlah 75
Keterangan :
0-24 : Tidak berisiko jatuh
Keterangan :
Aspek
No Item Penilaian Skoring
komunikasi
1 Pemahaman Perhatikan gambar pemandangan
dan gambar bentuk ini, dengarkan
apa yang saya katakan dan juga
tunjukkan gambar yang dimaksud.
Jika meminta pengulangan instruksi
berarti nilainya error. Berikan skor 1
untuk setiap jawaban yang benar.
Skor 0 – 10.
1. Skema pemandanganalam
a. Sawah 1
b. Gunung 1
c. Pohon 1
d. Orang ditengahsawah 1
e. Rumah dipinggir sawah 1
2. Gambar bentuk:
a. Persegipanjang 1
b. Persegiempat 1
c. Kerucut dan lingkaran 1
d. Kerucut 1
e. Segilima (Piramida) 0
2 Pengucapan a. Tunjukkan pasien gambar
pemandangan alam dan katkan
“Sebutkan sebanyak mungkin
gambar yang dapat kamu lihat atau
namai segala sesuatu yang kamu
lihat pada gambar ini.
Range skor 0 –5
1. Tidak mampu menyebutkan 0
nama objek satupun
2. Dapat menamai 1 – 2 objek 1
3. Dapat menamai 3 – 4 objek 1
4. Dapat menamai 5 – 7 objek 0
5. Dapat menamai 8 – 9 objek 0
6. Dapat menamai 10 objek 0
b. Pindahkan kartu bergambar
darihadapan pasien dan
informasikan bahwa sekarang kamu
mencoba kondisi yang sedikit
berbeda, kemudian katakan padanya
menyebutkan nama – nama
binatang yang dia mampu/yang ada
dalam pikirannya selama 1 menit.
Skor 0 – 5
1. Tidak mampu menyebutkan 0
satupun binatang
2. Dapat menyebutkan 1 – 2 1
3. Dapat menyebutkan 3 – 5 1
4. Dapat menyebutkan 6 – 9 0
5. Dapat menyebutkan 10- 14 0
6. Dapat menyebutkan 15 atau 0
lebih
3 Membaca Tunjukkan pasien skema
pemandangan alam dan kartu
membaca, katakan pada pasien agar
membaca di dalam hati saja, tidak
dengan suara keras dan lakukan
instruksi yang dia baca. Berikan
skor 1 untuk setiap jawaban yang
benar.
Skor 0-5
1. Tidak dapat melakukan 0
instruksi
2. Tunjuk gambar pohon 1
3. Ambil kertas bergambar 1
4. Ambil pensil 1
5. Tunjuk gambar gunung 1
6. Tunjuk gambar orang 1
ditengah sawah
4 Menulis Tunjukkan skema pemandangan
alam pada pasien dan katakana
“tuliskan sebanyak mungkin yang
kamu bisa tentang apa yang terjadi
didalam gambar. Jika tangan
dominan yang terkena, maka
gunakan tangan tidak dominan
selama 5 menit.
Skor 0 – 5
1. Tidak mampu menuliskan 0
satupun
2. Dapat menuliskan 1- 2 1
3. Dapat menuliskan 2 – 3 0
4. Dapat menuliskan 4 0
5. Dapat menuliskan 5 (tetapi 0
ada yang tidak sesuai dengan
gambar)
6. Dapat menuliskan 5 dengan 0
tepat
Total Skor : 19
4 5
l. Neurologi.
Tingkat kesadaran : compos mentis, GCS 15 (E4 V5 M6)
Fungsi 12 saraf Kranial :
1) Saraf Kranial I (Olfaktorius)
Pasien dapat membedakan 2 bau yang berbeda
(minyak kayu putih dan jeruk) pada kedua lubang
hidung.
2) Saraf Kranial II (Optikus)
Klien mampu melihat objek (pulpen dan tissu) yang
di dekatnya dengan jelas berjarak 50cm.
3) Saraf Kranial III (okulomotoris)
4) Klien mampu menggerakkan bola mata ke bawah
dan samping kanan kiri.
5) Saraf kranial IV (Trochlearis)
6) Klien mampu menggerakkan bola mata ke bawah
dan samping kanan kiri.
7) Saraf Kranial V (Trigeminus)
8) Reflek kornea +/+, dapat merasakan sentuhan di
wajah, mampu mengunyah, klien mampu berkedip
dan menelan dengan baik.
9) Saraf Kranial VI (Abdusen)
Klien mampu melirik ke kanan dan ke kiri.
10) saraf cranial VII (fasialis)
Pasien dapat mengerutkan alis, mengangkat dahi,
memejamkan mata, klien tidak mampu
menggembungkan salah satu pipi yaitu pipi kiri,
klien tidak mampu tersenyum maksimal saat diberi
perintah untuk senyum
11) syaraf kranialis VIII (Vestibulokoklearis)
Pasien dapat mendengarkan suara jari pemeriksan
jika dilakukan dengan nyaring, namun tidak
mendengar ketika dilakukan dengan suara halus
pada kedua telinga. Stapping, rinne, dan weber tidak
dilakukan.
12) Syaraf kranialis IX (Glosofaringeus)
Pasien mampu menelan, klien tidak mampu bersiul,
klien tidak mampu menggembungkan salah satu
pipi yaitu pipi kiri.
13) Syaraf kranialis X (Vagus)
Klien tidak jelas saat berbicara, artikulasi yang
diucapkan masih tidak jelas/pelo.
14) Syaraf kranialis XI (Accesorius)
Klien mampu menoleh kearah kiri dan kanan, klien
mampu menganggukkan kepala.
15) Syaraf kranial XII (Hipoglosus)
Lidah tampak miring sedikit kearah kiri, klien
mampu mendorong pipi dengan lidah, artikulasi
klien saat berbicara tidak jelas/pelo.
5. Pemeriksaan Penunjang
6. Terapi Medis
a. RL : IV 16tpm
b. CPG : PO 1x
c. VIt B complex : PO 2x
d. Novorapid : SC 4 unit 3x
C. Analisa Data
4 5
-Semua aktivitas
dilakukan di atas
tempat tidur.
-Skala BI (Barthel
Index) adalah 9, yaitu
ketergantungan sedang
dalam memenuhi
aktivitas sehari-
harinya.
- Skala NIHSS klien 7,
yang artinya klien
mengalami deficit
neurologi sedang/
cukup berat.
3 DS : Gangguan Hambatan
-klien bisa berbicara Fisiologis Komunikasi
nampun tidak Verbal
jelas/pelo. mengatakan
klien tidak bisa
berbicara dengan
jelas,. Klien terlihat
banyak diam dan
ketika diajak bicara
pasien mengerti dan
kooperatif.
DO :
-Artikulasi yg
diucapkan masih tidak
jelas
- Skor FAST klien 19,
yaitu klien mengalami
afasia karena
mempunyai nilai
dibawah 25 pada usia
Tn.A sekarang.
4 DS : Gangguan Resiko jatuh
-anak klien mobilitas fisik
mengatakan aktifitas
klien selalu di bantu
oleh perawat dan
keluarga dalam
melakukan aktivitas
mandi, berpakaian,
makan.
DO :
-Skala Jatuh 75
dimanaklien berisiko
jatuh tinggi.
- Kekuatan Otot
4 5
4 5
F. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Noc & Indikator Nic & AKktifitas
Keperawatan
Nanda
1 Status Neurologi: Monitor Neurologi
Fungsi Motorik (0913) (2620)
Setelah dilakukan 1.1. Monitor tingkat
tindakan keperawatan kesadaran.
selama 3 x 24 jam 1.2. Monitor tingkat
diharapkan masalah orientasi.
risiko ketidakefektifan 1.3. Monitor tanda-
perfusi jaringan otak di tanda vital: suhu,
pertahankan pada skala 3 dan tekanan darah,
di tingkatkan pada skala 4 denyut nadi, dan
teratasi dengan criteria hasil : respirasi.
Pusing (4) 1.4. Hindari kegiatan
Berbicara (4) yang bisa
Kekuatan Otot (4) meningkatkan tekanan
Skala Indikator : intracranial.
1. Sangat Terganggu Manajemen Edema
2. Banyak Terganggu Serebral (2540):
3. Cukup Terganggu 1.5. Monitor adanya
4. Sedikit Terganggu kebingungan,perubahan
5. Tidak Terganggu pikiran, keluhan
pusing, pingsan.
1.6. Monitor status
neurologi dengan ketat
dan bandingkan dengan
nilai normal.
1.7. Monitor intake dan
output.
1.8. Posisikan tinggi
kepala tempat tidur 30
derajat atau lebih
1.9. Dorong keluarga/
orang yang penting
untuk bicara pada
pasien.
2 Pergerakan (0208)
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 8
jam diharapkan masalah
hambatan mobilitas fisik
dipertahankan pada skala 1
dan di tingkatkan pada skala
4 dan teratasi dengan Kriteria
Hasil :
Keseimbangan (4)
Koordinasi (4)
Cara berjalan (4)
Gerakan otot (4)
Gerakan sendi (4)
Bergerak dengan
mudah (4)
Indikator :
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
3 Komunikasi (0902) Peningkatan
Setelah dilakukan tindakan Komunikasi :
keperawatan selama 3 x 24 Kurang Bicara (4976)
jam diharapkan masalah 3.1. Monitor kecepatan
hambatan komunikasi verbal bicara, tekanan, dan
di pertahanlkan pada skala 2 kuantitas.
dan di tingkatkan pada skala 3.2. Kenali emosi dan
4 teratasi dengan Kriteria perilaku fisik (pasien)
Hasil : sebagai bentuk
Menggunakan bahasa komunikasi.
dan artikulasi yg jelas 3.3.Instruksikan klien
(4) untuk bicara pelan.
Menggunakan bahasa 3.4. Sediakan metode
lisan yg jelas (4) alternative untuk
Mengenali pesan yang Berkomunikasi dengan
diterima (4) berbicara (Lakukan
dengan skala indikator : latihan speech therapy).
1. Sangat Terganggu 3.5. Ulangi apa yang
2. Banyak terganggu disampaikan pasien
3. Cukup terganggu untuk menjamin
4. Sedikit terganggu akurasi.
5. Banyak Terganggu 3.6. Sediakan
Terganggu penguatan positif
dengan cara yang tepat.
4 Kejadian Jatuh (1912) Setelah Pencegahan Jatuh
dilakukan tindakan (6490)
keperawatan 3 x 24 jam 4.1. Identifikasi
diharapkan kejadian jatuh perilaku dan faktor
tidak terjadi dengan kriteria yang mempengaruhi
hasil : risiko jatuh.
Jatuh saat duduk (1) 4.2. Letakkan tempat
Jatuh dari tempat tidur tidur mekanin pada
(1) posisi yang paling
Jatuh saat rendah.
dipindahkan (1) 4.3. Gunakan peralatan
skala Indikator : perlindungan(pegangan
1. tidak pernah pada sisi, pagar tempat
menunjukkan tidur).
2. jarang menunjukkan 4.4. Bantu pasien untuk
3. kadang kadang Melakukan
menunjukkan perpindahan.
4. sering menunjukkan
5. secara konsisten
menunjukkan
Keperawatan
b. Mencuci tangan
3. Fase Orientasi
f. Mengucapkan salam
tujuan.
h. Menjelaskan langkah prosedur.
4. Fase Kerja
k. Membaca Basmallah.
ketukan sedikitpun.
5. Fase Terminasi
i. Membaca Hamdalah.
yang nyaman
H. Implementasi Keperawatan
Hari / tanggal Dx Kep Implementasi dan evaluasi paraf
Senin 24 Desember 2018
1.1 Memonitor tingkat kesadaran
S:-
08.00 I : GCS 15 (E4, V5, M6), kesadaran
compos mentis,ku sedang.
5 5
I. Evaluasi Keperawatan
4 5
4 5
A : masalah hambatan mobilitas
fisik belum teratasi dengan
indikator :
Keseimbangan (3)
Koordinasi (3)
Gerakan otot (3)
Bergerak dengan mudah (2)
P : Pertahankan intervensi 3.1,
3.3, 3.5, dan 3.8.
5 5
A : masalah hambatan mobilitas
fisik teratasi sebagian dengan
indikator :
Keseimbangan (3)
Koordinasi (2)
Gerakan otot (3)
Bergerak dengan mudah (2)
P : Pertahankan intervensi 3.1,
3.3, 3.5, dan 3.8.
Dx III S : klien menyebutkan kata
“AIUEO” dengan jelas, kata “U”
masih sedikit kaku, klien juga
bisa mengikuti perintah ketukan
nada yang perawat lakukan, klien
mampu mengikuti intruksi dengan
baik dan artikulasi sudah membai
A :masalah hambatan komunikasi
verbal teratasi sebagian dengan
indikator :
Menggunakan bahasa lisan (3)
Mengenali pesan yang diterima
(5)
Menggunakan bahasa non verbal
(4)
P : Pertahankan intervensi 2.2, 2.3, 2.4
dan 2.5
Dx IV S:-
O : klien terkadang gelisah dan
tidur diujung sebelah kiri bed.
A : masalah risiko jatuh tidak
terjadi dengan indikator
Jatuh saat duduk (5)
Jatuh dari tempat tidur (5)
Jatuh saat dipindahkan (5)
P : Pertahankan intervensi 5.2, 5.3
dan 5.4.
Dx V S : keluarga klien mengatakan
mulai mengerti tentang kondisi
klien saat ini.
O : keluarga klien aktif bertanya
dan kooperatif.
A : masalah kurang pengetahuan
teratasi sebagian dengan indikator
Tanda dan gejala penyakit (5)
Proses perjalanan penyakit (4)
Faktor penyebab dan faktor
yang berkontribusi (4)
P : Pertahankan intervensi 4.3,
4.4, 4.5