Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BELANJA MODAL KONSULTANSI PERENCANAAN GEDUNG KANTOR KECAMATAN KURAU


TAHUN ANGGARAN 2016

1. PENDAHULUAN

A. UMUM

1. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik- baiknya, sehingga mampu
memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, ramah lingkungan dan dapat sebagai teladan bagi
lingkungannya ,serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indanesia.
2. Setiap bangunan gedung Negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat
memenuhi criteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan criteria administrasi bagi
bangunan gedung negara.
3. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung negara perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh,
sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima
menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.
4. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) untuk pekerjaan perencanaan pedu disiapkan secara matang sehingga
memang mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.
5. Agar Pembangunan Kantor terlaksana dengan baik dalam memenuhi unsur kekuatan
(struktur), kenyamanan pengguna (estetika) dan ekonomis, maka harus diawali
dengan kegiatan perencanaan oleh penyedia jasa Konsultansi Perencana

B. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan


Dasar hokum tugas fungsi/kebijakan dalam menghasilkan keluaran berupa
Bangunan Kantor adalah:
a. Peraturan Persiden nomor 73 TAHUN 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
b. Peraturan Menteri PU nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
c. Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah.

2. Gambaran Umum
Daerah Kurau sudah ada lama bahkan sebelum Kabupaten Tanah Laut resmi
terbentuk. Setelah resmi berdiri sebagai kabupaten pada 2 Desember 1965 sebagai
Daswati II Tanah Laut, maka Kecamatan Kurau juga secara resmi berdiri sebagai salah
satu wilayah kecamatan dibawah Kabupaten Tanah Laut.
Pada awalnya pusat pemerintahan kecamatan Kurau berada di desa Kurau
berseberangan dengan pusat kegiatan ekonomi masyarakat kurau (pasar), kemudian
pada sekitar tahun 1980 dibangunlah kantor kecamatan yang lebih representative di
desa Padang Luas, yang mana kantor tersebut menjadi pusat pemerintahan Kecamatan
Kurau hingga sekarang.
Saat ini Kecamatan Kurau berada dibawah kepemimpinan Drs. Ferhad Nurollah,
M.AP, dan kantor kecamatan yang ditempati sudah berusia sekitar 35 tahun, dan
sebagian ruangan sudah tidak bisa difungsikan dikarenakan rusak dimakan usia, dan
untuk memperbaikinya diperlukan dana yang tidak sedikit. Dari dasar itu maka
direncanakan untuk merombak total atau membangun bangunan baru di lokasi
bangunan yang ada saat ini.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

1) Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana
yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.
2) Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana dapat melaksanakan
tanggungjawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai
KAK ini.

3) Tujuannya adalah sebagai acuan dalam pelaksanaan Pembangunan Kantor Kecamatan


Kurau,sehingga kegiatan pembangunan yang dilaksanakan nantinya dapat terlaksana
secara optimal dengan mempertimbangkan berbagai aspek terkait fungsi dan
estetika bangunan, kesesuaian peruntukan kawasan, pola hidup masyarakat,
kelestarian lingkungan serta yang paling utama adalah mempertahankan ciri khas
daerah setempat. Direncanakan pengembangan pembangunan dimulai pada tahun
Anggaran 2017 yang akan datang.
3. SASARAN
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pengembangan Fisik Bangunan pada Kantor Kecamatan
Kurau Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan:

1) Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Kantor Kecamatan Kurau


termasuk didalamnya berupa Detail Engineering Design (DED) Bangunan tersebut
yang mana direncanakan pembangunannya pada tahun anggaran 2017;
2) Pekerjaan Perencanaan mencakup sebuah bangunan kantor 2 (dua) lantai.
3) Data perkembangan dan kondisi fisik existing nantinya dapat diperoleh dengan survey
lokasi dan akuisisi data daya dukung tanah.
4. KONSEP DAN GAGASAN PEMBANGUNAN
Perencana dapat bereksplorasi dalam mendesain, namun harus memperhatikan hal
berikut:
a. Bangunan tertentu pada existing se kitar l okasi pe mbangu na n yang harus
dipertahankan.

b. Fungsi-fungsi kawasan penyanggah yang berada dalam komplek sebagai pendukung


kawasan yang memiliki tingkat ketenangan tinggi perlu diperhatikan.

c. Kesan Bangunan yang akan dibangun harus menampilkan filosofi wawasan


kebangsaan/cinta tanah air, monumental dan modern namun formal dan akan
menjadi Landmark bagi kawasan serta tidak meninggalkan atau melupakan budaya
serta kearifan lokal.
d. Gedung-gedung memiliki konsep sustainablebuilding.

e. Area ruang dalam diharapkan dapat ditata dengan rapi, bernuansa sejuk dan
nyaman serta tenang terhindar dari kebisingan.

f. Konsep hemat energy untuk mendukung pelestarian lingkungan, sehingga tetap sejuk
meskipun tanpa ada air conditioner/ac.

g. Mendukung kebijakan pemerintah good governance dalam pelayanan kepada


masyarakat dengan konsep no boundaries (tanpa batas).

5. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

PenggunaJasaadalah : Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kecamatan Kurau,


Tahun 2016.

Nama PPK : Drs. Ferhad Nurollah, M.AP

NIP : 19620922 198703 1 012

Alamat : Kantor Kecamatan Kurau


Jl. Swadaya No.111 Desa Padang, Luas Kecamatan Kurau,
Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan.
6.SUMBER PENDANAAN

A. Biaya Perencanaan.
1. Untuk pelaksanaan pekerjaan Perencanaan ini diperlukan biaya kurang lebih
sebesar nilai Pagu Rp 148.650.000,-(Seratus Empat Puluh Delapan Juta Enam Ratus
Lima Puluh Ribu Rupiah) dan mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor :45/KPTSMK/2007 tanggal 27 Desember 2007. Tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu:
a.untuk pekerjaan standar berlaku biaya maksimum sesuai yang tercantum dalam
tabel A s.d. tabel D, dan dihitung dengan billing rate sesuai ketentuan yang
berlaku.
b. bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang-bulan dan biaya
langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku.
c. pengaturan komponen pembiayaan pada butira)danb)diatas adalah dipisahkan
antara bangunan standar, serta dan non standar dan harus terbaca dalam suatu
rekapitulasi akhir yang menyebut angka dan huruf,
d. Besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti.
e. ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
perencanaan yangdibuat oleh Kepala Satuan Kerja dan Konsultan Perencana.
2. Biaya pekerjaan konsultan Perencanaan dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai
peraturan yang berlaku, yang terdiri dari:
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang,
b. Materi dan penggandaan laporan,
c. Pembelian bahan dan ATK
d. Biaya Penyelidikan tanah sederhana
e. Pembelian dan atau sewa peralatan,
f. Sewa kendaraan,
g. Biaya rapat-rapat,
h. Perjalanan (local maupun luar kota),
i. Jasa dan overhead Perencanaan,
j. Pajak dan iuran daerah lainnya,

3. Pembayaran biaya konsultan Perencana didasarkan pada prestasi kemajuan pekerjaan


perencanaan.
B. SumberDana.

Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada: DPA SKPD
Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut, Tahun Anggaran 2016.
7).LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG

A. Lingkup Kegiatan adalah:


Pekerjaan Pembuatan Perencanaan Bangunan Gedung, DED, Gedung Kantor
Kecamatan Kurau.

B .LokasiKegiatan;
1) Lokasi site berada di Jl. Swadaya No.111 Desa Padang, Luas Kecamatan
Kurau, Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan, Indonesia

2) Lahan ini dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Laut.

3) Batas-batas Lahan

i. Batas Utara :SDN Padang Luas 1


ii. Batas Barat : Jalan Raya Kurau (Jl. Swadaya)
iii. Batas Selatan :MesjidRaudhatul Riduan
iv. Batas Timur :T a n a h S a w a h G a r a p a n M a s y a r a k a t
C. Data Lokasi;
1) Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harus mencari informasi
yang dibutuhkankan selain dari informasi yang diberikan oleh Kepala Satuan Kerja
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2) Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Kepala Satuan Kerja, maupun yang
dicari sendiri. Kesalahan kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan Perencana.
3) Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan
perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut:

a. Informasi tentang lahan, meliputi:


i. kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas, dan topografi,
ii. kondisi existing,
iii. kondisi tanah,
iv. keadaan air tanah
v. peruntukan tanah,
vi. koefisien dasar bangunan,
vii. koefisien lantai bangunan,
viii. perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain.

b. Pemakai bangunan:
i. Struktur organisasi,
ii. jumlah personil–personil sekarang dan satuan kerja pengembangan untuk
tahun mendatang (umumnya 5 tahun),
iii. kegiatan utama utama, penunjang, pelengkap, perlengkapan/peralatan khusus,
jenis, berat, dan dimensinya.
c. Kebutuhan bangunan:
i. program ruang,
ii. keinginan tentang organisasi/pemanfaatan ruang,

d. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan pemakai


atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut.
e. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/ bangunan..

f. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti:

i. Air bersih:
1) kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang),
2) sumber air, jaringan dan kapasitasnya.

ii. Air hujan dan air buangan;

1) letak saluran air,


2) cara pembuangan keluar tapak.
iii. Air kotor dan sampah.
1) Letak Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
2) Cara pembuangan keluar dari TPS

iv. Tata Udara/A.C.(bila dipersyaratkan)


1) beban (Tonref),
2) pembagian beban, system yang diinginkan.

v. Transportasi verfikal dalam bangunan (biladipersyaratkan);


1) type dan kapasitas yang akan dipilih,
2) interval dan waktu tunggu (WaifingTime),

vi. Penanggulangan bahaya kebakaran (bila dipersyaratkan):


1) detector (jenis, type),
2) firealarm (jenis),
3) peralatan permadam kebakaran (jenis, kemampuan).
vii. Pengaman dari bahaya pencurian dan perusakan(bila dipersyaratkan)
1) alarm (jenis,type),
2) sistim yang dipilih.

viii. Jaringan listrik:

1) kebutuhan daya,
2) sumber daya dan spesifikasinya,
3) cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas,spesifikasi).

ix. Jaringan komunikasi(telepon,telex,radio,intercom);


1) kebutuhantitikpembicaraan,
2) sistimyangdipilih.

x. Dan lain-lain sesuai keperluannya.

4) program alih teknologi.

5) staf/tim teknis pelaksanaan pekerjaan.


Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas sebagai wakilnya yang bertindak
sebagai Tim Teknis untuk pengawas, pendamping dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
8. LINGKUP PEKERJAAN

8.1.LINGKUP TUGAS

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Perencana adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku,khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/KPTS/M/2007 tanggal 27
Desember 2007 yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak
bangunan, dan perencanaan fisik bangunan Negara.

A. Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat:

1. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi atau studi maket yang
mudah dimengerti oleh pemberi tugas. Perhitungan struktur harus ditandatangani
oleh Tenaga Ahli yang mempunyai Ijin Sertifikat.
2. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.

3. Rencana utilitas, dan Tata Hijau/landscape beserta uraian konsep dan perhitungannya.

4. Perkiraan biaya.

B. Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat :

1. Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui.
Semua gambar arsitektur, struktur, dan utilitas harus ditandatangani oleh
PenanggungJawab Perusahaan dan Tenaga Ahli yang mempunyai IjinSertifikat.

2. Rencana Kerjadan Syarat-syarat (RKS).

3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan


konstruksi (E.E.).

4. Laporan akhir perencanan.

C. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Kepala Satuan Kerja di dalam


menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan menyusun program
dan pelaksanaan pelelangan.
D. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun
berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen
pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

8.2 .TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

A. Konsultan Perencanaan bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan


yang berlaku dilandasi pasal 11Undang-undang Nomor 18 Tentang Jasa Konstruksi.

B. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut:

1. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harusmemenuhipersyaratan standar


hasilkarya perencanaan yang berlaku mekanisme pertanggungan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
2. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan -
batasan yang telah diberikan oleh kegiatan, termasuk melalui KAK ini, seperti dari
segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
3. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk
bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung
negara.

9. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan Perencanaan sampai Semua item pekerjaan selesai


diperkirakan memakan waktu selama 4 (empat) bulan atau 120 (seratus dua puluh)
hari kalender, terhitung sejak terbit SPMK.
10. TENAGA AHLI

Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan Perencana harus


menyediakan tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi Konsultan
Perencana untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang
tercantum dalam KAK ini yang bersertifikat dan disetujui oleh PEMBERI TUGAS.
Susunan serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal sebagai berikut:
WAKTU
NO URAIAN KUALIFIKASI JUMLAH INTENSITAS
BULAN

I Tenaga Ahli Utama


S1 –Teknik Sipil/SKA
1 Team Leader Ahli Teknik Bangunan 1.00 1.00 4.00
Gedung-Muda/ 5 Tahun
S1 - Arsitektur/SKA
2 Tenaga Ahli Arsitektur AhliArsitektur-Pratama 1.00 1.00 4.00
/3 Tahun
S1 –Teknik Sipil/SKA
3 Tenaga Ahli Geoteknik Ahli Geoteknik-Pratama 1.00 1.00 4.00
/3 Tahun
3.00
II Sub Tenaga Ahli/Tenaga Pendukung

1 Tenaga Ahli Estimator S1 –Teknik Sipil/2 tahun 1.00 1.00 4.00

S1/D3–Teknik Sipil/2
2 Surveyor 2.00 1.00 3.00
Tahun
S-1/D3–Teknik
3 Drafter Sipil/Arsitektur/2 1.00 1.00 4.00
Tahun

Administrasi/Operator
4 D3 - Ijasah/2 Tahun 1.00 1.00 4.00
Komputer

5.00

*)Sesuaidenganketentuan,makaTenagaAhlidiatasharusmemilikiSertifikattenagaahli
SKA/SKTdariAsosiasidandilengkapidenganCuriculumVitae(pengalamandilengkapi
denganreferensi/suratketerangan)sertaijazah.
**)UntukTenagaPendukungharusmelampirkanIjasah
TUGAS TENAGA AHLI

1. Team Leader (koordinator) atau Tenaga Ahli Sipil/Arsitektur Pendidikan Minimal S1 –


Teknik Sipil dengan pengalaman profesional dibidangnya minimal 5 tahun dan memiliki
SKA Ahli Teknik Bangunan Gedung-Muda. Uraian tugas dan tanggungjawab:
 Mengkoordinasikan seluruh tim kerja dan bertanggung jawab terhadap seluruh hasil
pekerjaan dan semua wewenang mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan
perencanaan rumah sakit serta melaporkan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan.
 Bertanggung jawab untuk pengumpulan data dan informasi yang diperlukan, penentuan
kebutuhan survai, organisasi personil dan penyampaian serta pembahasan laporan untuk
mendapatkan persetujuan pemberi tugas.
 Memberi pengarahan dan petunjuk pelaksanaan seluruh pekerjaan perencanaan gedung
kantor kepada seluruh anggota tim kerja.
 Menyiapkan program kerja/jadwal pelaksanaan pekerjaan perencanaan gedung kantor.
 Memimpin tim kerja dalam setiap diskusi/asistensi dan koordinasi dengan Pemimpin
pelaksana kegiatan dan dinas bangunan terkait.
 Membuat dan mengkoordinir penyusunan seluruh laporan dan hasil – hasil karya
perencanaan gedung kantor.
 Menyerahkan bendel hasil karya perencanaan gedung kantor kepada pejabat pembuat
komitmen.
 Bertanggung jawab dalam penyusunan semua laporan pekerjaan perencanaan gedung
kantor.
2. Ahli ArsitekturPendidikan S1 Arsitektur dengan pengalaman profesional dibidangnya
minimal 3 tahun memiliki SKA Ahli Arsitektur-Pratamajumlah 1 orang.Uraian tugas tugas
dan tanggungjawab:
 Mengumpulkan dan menganalisa data-data yang diperlukan untuk pekerjaan arsitektural
untuk perencanaan gedung kantor.
 Melakukan survey dan inventarisasi data primer dan data sekunder terkait dengan
pekerjaan perencanaan gedung kantor.
 Mengkoordinasikan kegiatan survey lapangan untuk pekerjaan arsitektural untuk
perencanaan gedung kantor.
 Menyusun laporan-laporan yang menyangkut pekerjaan arsitektural.
 Menyusun desain teknis terutama pada bidang arsitektural untuk perencanaan gedung
kantor.

3. Ahli GeoteknikPendidikan S1 – Teknik Sipildengan pengalaman profesional dibidangnya


minimal 3 tahun memiliki SKA Ahli Geoteknik-Pratamajumlah 1 orang. Uraian tugas tugas
dan tanggungjawab:
 Mengumpulkan dan menganalisa data-data yang diperlukan untuk pekerjaan arsitektural
untuk perencanaan rumah sakit.
 Melakukan survey dan inventarisasi data primer dan data sekunder terkait dengan
pekerjaan perencanaan gedung kantor.
 Mengkoordinasikan kegiatan survey lapangan untuk pekerjaan melaksanakan
pengukuran dan uji kekuatan daya dukung tanah dan menilai jenis-jenis tanah pada
lokasi yang akan didirikan bangunan untuk perencanaan Gedung kantor.
 Menyusun laporan-laporan yang menyangkut pekerjaan pengukuran dan uji kekuatan
daya dukung tanah dan menilai jenis-jenis tanah pada lokasi yang akan didirikan
bangunan
 Menyusun desain teknis terutama pada bidang arsitektural untuk perencanaan gedung
kantor

12.KELUARAN

12.1.TAHAPAN PERENCANAAN

Keluaran yang dihasilkanoleh konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja


ini adalah lebih lanjutakan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:
A. Tahap Konsep Perencanaan

1) Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi
tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan.

2) Konsepsi kematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan


ruang,dll.

3) Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah sederhana,


keterangan rencana kota,dll.
B. Tahap Pra-Rencana Teknis

1) Gambar-gambarrencana master plan,tapak bangunan


2) Gambar-gambarpra-rencana m a s t e r p l a n d a n bangunan.
3) Perkiraan Biaya Pembangunan
4) Laporan Perencanaan Master Plan dan DED Bangunan
5) Hasil konsultasi rencana dengan Pemda setempat.
6) Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat(RKS).

C. Tahap Pengembangan Rencana

1) rencana m a s t e r p l a n , b a n g u n a n g e d u n g m e l i p u t i arsitektur, beserta uraian


konsep dan visualisasi dwi dan trimatrabiladiperlukan;
2) rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
3) rencana mekanikal-elektrikal termasukIT, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
4) garis besar spesifikasi teknis(OutlineSpecifi-cations);

5) perkiraan biaya.

D. TahapRencana Detail
1) membuat gambar-gambar detail,
2) rencana kerja dan syarat-syarat, (RKS)
3) rincian volume pelaksanaan pekerjaan, (BQ)
4) rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi, (RAB) berdasarkan analisa Biaya
konstruksi-SNI
5) dan menyusun laporan perencanaan; struktur, utilitas, lengkap dengan perhitungan-
perhitungan yang bias dipertanggung jawabkan.
E. Tahap Pelelangan (Dokumen Perencanaan Teknis)

1) Gambar Rencana beserta detail pelaksanaan ; arsitektur, struktur, mekanikal dan


elektrikal, pertamanan, tata ruang,
2) Rencana kerja dan syarat-syarat administratif, syarat umum dan syarat teknis(RKS)
3) Reancana Anggaran Biaya (RAB),
4) Rincian Voume pekerjaan/billofquatity(BQ),
5) Laporan Perencanaan;
F. Tahap Pengawasan Berkala

1) Laporan Pengawasan Berkala; seperti memeriksa kesesuaian pelaksanaan pekerjaan


dengan rencana secara berkala, melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi
teknis pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan-
persoalan yang timbul selama masa konstruksi, memberikan rekomendasi tentang
penggunaan bahan,dan membuat laporan akhir pengawasan berkala;
2) Menyusun laporan akhir pekerjaan perencanaan yang terdiri atas perubahan
perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi, petunjuk penggunaan, pemeliharaan,
dan perawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan
perlengkapan mekanikal- elektrikal bangunan.

12.2.KRITERIA.

A. Kriteria Umum

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud pada
KAK harus memperhatikan criteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan, yaitu:

1) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas:

a. menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata
bangunan yang ditetapkan diDaerah yang bersangkutan,

b. menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya,


c. menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan.

2) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan

a. menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan karakteristik


lingkungan, ketentuan wujud bangunan, dan budaya daerah, sehingga seimbang,
serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik, social dan budaya),

c. menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan
keserasian bangunan terhadap lingkungannya,
c. menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan.
3) Persyaratan Struktur Bangunan

a. menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang


timbul akibat perilaku alam dan manusia(gempa,dll),

b. menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang


disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan,

c. menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang


disebabkan oleh perilaku struktur,

d. menjamin perlindungan property lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh
kegagalan struktur.

4) Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran

a. menjamin terwujudnya sistem proteksi pasif dan aktif pada bangunan gedung.

b.menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang


timbul akibat perilaku alam dan manusia,

c.menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa


sehingga mampu secara structural stabil selama kebakaran, sehingga:

i. cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman,


ii. cukup waktu dan mudah bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk
memadamkan api,
iii. dapat menghindari kerusakan pada proyek

5) Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar

a. menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang layak, aman
dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan didalamya,

b. menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka saat
evakuasi pada keadaan darurat,

c. menjamin tersedianya aksesibilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk


bangunan fasilitas umum dan sosial,
6) Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi:

a. menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya satuan kerja didalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,

b. menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari bahaya


akibat petir,

c. menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang


terselenggaranya satuan kerjadi dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

7). Persyaratan Sanitasi Bangunan Gedung dan Lingkungan

a. menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang pada


bangunan gedung dan lingkungan sesuai dengan fungsinya,

b. menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi


penghuni bangunan dan lingkungan,

c. menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik,

8). Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara

a. menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya satuan kerja dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya,
b. menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udarasecarabaik.
c. menjamin sirkulasi udara pada saat tidak ada listrik, tidak pengap saat tidak ada
ac/kipas angina.

9). Persyaratan Pencahayaan:


a. menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya satuan kerja dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya,
b. menjamin upaya beroperasinya peralatan, perlengkapan pencahayaan secara baik,
B. Kriteria Khusus

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat -syarat yang khusus, spesifik
berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus
bangunan, segi teknis lainnya, misalnya:
1) Dikaitkan dengan upaya pelestarrian atau konservasi bangunanyangada.

2) Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam
rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.

3) Solusi dan batasan - batasan kontekstual , seperti faktor social budaya setempat, geografi
klimatologi, dan lain-lain.

12.3. AZAS-AZAS

Selain dari criteria diatas,di dalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana


hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung Negara sebagai berikut:

A. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak


berlebihan.
B. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan
material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan
fungsi social bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat.
C. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umumya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
D. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
E. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas
lingkungan,dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan disekitarnya.

12.4.PROSES PERENCANAAN

A. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran- keluaran yang diminta,


konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengelola
Kegiatan.
B. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang
harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam
KAK ini.
C. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan
bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

12.5. PROGRAM KERJA

A. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi:


1. Jadual kegiatan secara detail.
2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga- tenaga yang
diusulkan oleh konsultan perencana harus mendapatkan persetujuan dari Kepala
Satuan Kerja.
3. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.
B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Kepala SKPD,
setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan
pendapat teknis dari Pengelola Teknis Kegiatan.

C. Penyerahan Produk DED Gedung harus dilakukan pada akhir masa kontrak
pekerjaan perencanaan DED ini yaitu 120 (seratus dua Puluh) hari Kalender.
D. Secara Umum, persyaratan teknis bangunan gedung negara mengikuti
ketentuan dalam:
1) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember
2006 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:45/PRT/M/2007 tanggal27
Desember 2007 Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
3) Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung serta standar teknis yang
terkait.
4) Peraturan daerah setempat tentang Bangunan Gedung.
13.PELAPORAN
1) Konsep Perencanaan,
2) PraRencana Teknis,
3) Pengembangan Rencana RencanaDetail,
4) Dokumen Pelelangan,
5) Laporan Pengawasan Berkala,
6) Laporan Akhir Perencanaan.
15 PENUTUP

A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya
merneriksa sernua bahan masukan yang diterima dan mencarii bahan masukan lain
yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja
untuk dibahas dengan Kepala Satuan Kerja.

Dibuat di Tanah Laut, Juni 2016


Kecamatan Kurau,
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Drs. FERHAD NUROLLAH, M.AP


NIP. 19620922 198703 1 012

Anda mungkin juga menyukai