KELOMPOK 1
1. SUGIONO I4B018084
2. IFFAH HUMAIDAH I4B018070
3. MUSLIHUDIN I4B018070
4. CUCU ROSMAWATI I4B018048
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Mengetahui analisis jurnal berjudul “Penatalaksanaan perdarahan saluran cerna
bagian atas dengan nutrsi enteral dini terhadap kadar albumin”
BAB II
REVIEW JURNAL
A. Identitas Jurnal
1. Judul Jurnal : Penatalaksanaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian
Atas dengan Nutrisi Enteral Dini terhadap Kadar
Albumin
B. Metodologi Penelitian
1. Populasi
Seluruh pasien perdarahan SCBA di ruang ICU RS Aisyiyah Bojonegoro.
2. Sampel
Subjek yang dipilih adalah pasien perdarahan SCBA yang terpasang NGT
untuk diberikan NED di dengan usia lebih dari 40 tahun.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Subjek diambil dengan menggunakan metode consecutive sampling, dimana
semua populasi yang memenuhi kriteria dijadikan subjek penelitian sampai
jumlahnya mencukupi, yaitu sebanyak 30 responden. Masing-masing
kelompok dibagi menjadi 15 pasien kelompok perlakuan 1 dengan
pemberian NED setelah 2-3 kali hasil bilas lambung jernih (dipuasakan) dan
15 pasien kelompok perlakuan 2 yaitu pemberian NED tanpa menunggu
hasil bilas lambung jernih (tanpa dipuasakan).
4. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar subjek berjenis kelamin laki-
laki (63%), dengan umur yang paling banyak dijumpai adalah umur 61-70
tahun (43%) diikuti dengan umur 51-60 tahun (34%). Penyebab perdarahan
SCBA pada subjek penelitian sebagian besar karena peptic ulcer (56,67%).
Kadar albumin pasien perdarahan SCBA sebelum pemberian nutrisi enteral
didapatkan jumlah yang sama antara kedua kelompok yaitu sebagian besar
subjek memiliki kadar albumin rendah (73,3%). Setelah diberikan
intervensi terdapat perbedaan dimana sebagian besar pasien pada kelompok
I mempunyai kadar albumin rendah (67%) sedangkan pada kelompok II
yang diberikan NED setelah 6-12 jam tanpa menunggu hasil bilas lambung
bersih didapatkan sebagian besar kadar albumin normal (60%).
Hal ini didukung oleh hasil uji Wilcoxon signed-ranks test yang
menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,046 (p<0,05) sehingga hipotesis
diterima yaitu ada perbedaan pemberian NED terhadap kadar albumin pada
pasien perdarahan SCBA yang dipuasakan dan tidak dipuasakan (Tabel 2).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Pemberian pendidikan kesehatan tentang pentingnya mobilisasi dini
pada pasien post laparotomi.
2. Memotivasi keluarga dalam memberikan dukungan melakukan
mobilisasi dini.
3. Evaluasi pelaksanaan mobilisasi dini
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer SC, Brenda GB. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi ke-8.
Jakarta: EGC; 2001.
Haynes AB, Thomas GW, William RB, Stuart RL, Abdel-Hadi SB, Dellinger EP, et
al. A Surgical safety checklist to reduce morbidity and mortality in a global
population. N Engl J Med. 2009;(360): 491-9.
Kiik SM. Pengaruh mobilisasi dini terhadap waktu pemulihan peristaltik usus pada
pasien pasca operasi obdomen di ruang ICU RSUD Labuang Baji Makassar.
Jurnal Kesehatan. 2013;1(1):13-20.
Fahmi F. Pengaruh terapi musik terhadap tingkat gangguan tidur pada pasien paska
operasi laparatomi di IRNA B (Teratai) dan IRNA Ambun Pagi RSUP Dr.
M. Djamil Padang (skripsi). Padang: Fakultas Keperawatan Universitas
Andalas; 2012.
Nainggolan, E. (2013). Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Llamanya Penyembuhan
Luka Pascaoperasi Apendiktomi. Jurnal Keperawatan HKBP Belige, 1. (2).
98.105.
Noer NA. Faktor-faktor yang berhubungan dengan lama hari rawat pada pasien
pasca operasi laparatomi di rumah sakit umum daerah Labuang Baji
Makassar. 2010 (diunduh 26 September 2014). Tersedia dari: URL:
HYPERLINK https://app.box.com/s/83103e737c60e4bb29c9
Mubarak, W.I. & Chayatin Nurul. (2010). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia
Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: penerbit Buku Kedokteran EGC.