PENYUSUNAN RAD
Group Group 2 Group
1 3
• Kotawaringin Barat • Murung Raya • Palangka Raya
• Kotawaringin Timur • Barito Utara • Kapuas
• Lamandau • Barito Timur • Gunung Mas
• Sukamara • Barito Selatan • Katingan
• Seruyan • Pulang Pisau
Fasilitator Provinsi
1. dr. Deyuli SKM, 1. SKM, 10. 1. Sofia Abriandy 11.Rainer
Endang ta, M.Kes dr.Feri MPH Layumuat Wirda , SKM, Danny P.
L. S.Si,A Iriawan, ulu, SKM, Antemas, MPH.
9. 6. Mamahit,
Narang pt MPH MAP SKM,
Ashabul Marini 7. SKM, MKM
2. dr. 2. dr. M.Kes
6. Khahfi, Friant, 11. Marlinae
Linae Gumil SKM Damar AMG Edward 2. Drs. , S.Si,
Victoria ely, Pramusin Roy Ayonni Apt, M.Si
10.drg. 7. Eva
Aden, SKM, ta, MPH Trisungko Rizal, APT,
Risterian Ririn, 8.
M.M.Kes M.Si 3. dr. no, ST M.Kes
a Amd. Damaris
3. 7. Agustna Kep 3. dr. Kadang,
11.Indria
Yaesar Noorv Ponasti Suprastja SKM
sari, 8. Iin
Wawan, eliani Dewi, Budi
SKM, Febrin 9. dr.
SKM, Rokha M.Si 4. Yulka
M.Si a, Febiyand
MPH ida, 4. Edy Susana,
S.Kep, a Aris
4. SKM Kelana, Ners S.Si.T., Nugraha
Marthin 8. SKM, M.Kes
9. 10.Fajar
us Izaak, Hartn M.Si 5.
Rusdi, Dwi
SKM i 5. Lilyk Hadrianadi
SKM, Riyanto,
M.Kes Agust Rakhma e, SKM
MPH S.Farm,
5. Sabar na, waty, Apt
6. Harry
RAD STUNTING
Mekanisme Diskusi
Kelompok Rencana Aksi Daerah
Penyelamatan 1000 HPK • Puskesmas
?
• Kab/Kota
• Provinsi
Identifikasi Kegiatan
PILIHAN DAERAH:
• Spesifik Gizi, Intervensi dengan sasaran Ibu Hamil:
Kesga, Kesling,
Kesjaor, Promkes
1. Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil
GIZI: untuk mengatasi kekurangan energi dan protein
Identifikasi - Pemantauan KESGA: KESLING: KESJAOR: PROMKES: kronis.
Pertumbuhan - ANC (K4) - STBM 2. Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat.
Faktor ? Pel.
- GP2SP - PHBS
- PMBA (IMD, ASI E, - Jamban - Germas 3. Mengatasi kekurangan iodium.
Penyebab MP- - ASI) Neonatal Sehat - PPM 4. Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil.
- TTD Bumil (KN1) 5. Melindungi ibu hamil dari Malaria.
- PMT Bumil dan balita Kelas Ibu
-
- Pemberian Kapsul Vit.A Hamil
IIbu Menyusui dan Anak Usia 0-6 Bulan:
- Promosi garam
beriodum
1. Mendorong inisiasi menyusui dini (pemberian ASI
jolong/colostrum).
Masalah 2. Mendorong pemberian ASI Eksklusif.
Kegiatan Pra 1000 HPK
Stunting ? Remaja : TTD Rematri, Konseling kesehatan Ibu Menyusui dan Anak Usia 7-23 bulan:
Pranikah, Program Gizi Anak Sekolah (Progras), 1. Mendorong penerusan pemberian ASI hingga usia 23
6
Transformasi UKS bulan didampingi oleh pemberian MP-ASI.
2. Menyediakan obat cacing.
GERMAS HIDUP SEHAT 3. Menyediakan suplementasi zink.
Konsumsi sayur, buah dan ikan 4. Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan.
Sanitasi dan Air Bersih 5. Memberikan perlindungan terhadap malaria.
6. Memberikan imunisasi lengkap.
PMT balita & Bumil Berbasis pangan Lokal 7. Melakukan pencegahan dan pengobatan diare.
Pendampingan Posyandu
KERANGKA KONSEP ANALISIS PENURUNAN STUNTING
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME IMPACT
• SDM (Dokter, • Intervensi gizi • Cakupan ANC • Bayi lahir tdak Prevalensi
Petugas gizi, kader spesifik: • Kualitas ANC BBLR (>2500 g) Stuntng
kesehatan) PMT pemulihan • PMT Bumil • Tidak lahir pendek Menurun
• Peralatan Vit A • Mikronutrient (Panjang Badan > Prevalensi
(Timbangan bayi, TTD Bumil (TTD, 48 CM) Bumil KEK
dacin, Pengkur Taburia vitamin A,) • Balita Tidak menurun
Panjang badan, Zinc • Gizi Remaja (TTD,) Stuntng (TB/U Prevalensi
pengukur tnggi • Intervensi gizi • Kehamilan remaja normal) (dan tdak Remaja KEK
badan, buku KIA, sensitf: (riskesdas) obese BB/TB menurun
dll) Ketahanan • IMD, ASI eksklusif normal) Prevalensi
• Biaya (BOK, DAK pangan keluarga • MP ASI • Tidak ada Bumil Bumil Anemia
Non fisik, Kapitasi) Penganekaragam KEK Menurun
• Suplementasi gizi an pangan • Tidak ada Remaja
(Biskuit, TTD, Income keluarga KEK
Vitamin A, Taburia) Bantuan sosial • Tidak ada Bumil
• Ketersedian Perumahan Anemia
transportasi Sanitasi
Air bersih
Monev terpadu
(terintegrasi)
7
Rencana Aksi
Daerah
Percepatan Eliminasi
Tuberkulosis
Lebih dari Separuh Pasien TBC yang Ditangani Tidak
Terlaporkan
730.000 kasus TBC sudah
Insidens TBC
diobati di fasilitas layanan
1.020.000
1200 kesehatan • Penemuan dan pelacakan
(WHO, 2017)
(Hasil Sementara Inventory kontak
study 2017)
1000 • Skrining di tempat khusus
Belum Terjangkau dan 290.000 kasus TBC • Pelacakan pasien mangkir
belum terjangkau dan
Belum Terdeteksi • Pengendalian faktor risiko
terdeteksi
800 (unreacheable and • Promosi kesehatan
undetected) : 28,4%
Belum Terlaporkan • Penerapan PPM berbasis
600 kab/kota
659.435 369.435 kasus TBC
64,6% belum dilaporkan sudah diobat namun • Wajib Lapor dan
belum dilaporkan Penguatan surveilans
400 (Under reported) :
36,2%
• Manajemen Layanan TB
360.565 yang terintegrasi (HIV,
200 35,4% sudah dilaporkan di SITT 360.565 kasus TBC DM, gizi, rokok, penyakit
sudah dilaporkan ke paru, dll)
SITT (35,4%).
0 Dari jumlah tsb, • Sinkronisasi dengan BPJS
11.000 adalah TBC (data dan sistem rujuk
1990
1993
1996
1999
2002
2005
2008
2011
2014
5 Promosi kesehatan
Penerapan PPM berbasis kab/kota
6 V V - BOK V
BOK, DAK /
7 Wajib Lapor dan Penguatan surveilans V v V V
Kapitasi
Manajemen Layanan TB yang terintegrasi
8 V V V DAK / Kapitasi V V
(HIV, DM, gizi, rokok, penyakit paru, dll)
Sinkronisasi dengan BPJS (data dan sistem
9 V V v Program v v
rujuk balik)
1. Penemuan dan Pelacakan
Kontak
Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan SUMBER DANA
No Langkah-langkah Dinkes Dinkes
PKM RS Pusat Lintas Sektor Pusat Prov Kab PKM
Kab/Kota Provinsi
Melakukan pemetaan data pasien TB dan TB
1 v v v v V
RO
Menyiapkan sarana penunjang (SDM terlath,
2 pot dahak, media KIE, form laporan, dll) v v v v v v v v V
Peran
No Langkah-langkah Upaya yang Dilakukan Masalah Solusi
Pusat Prov Kab
Melakukan koordinasi secara rutin dengan BPJS di tiap
1 tingkatan
Melakukan sinkronisasi data pasien TB di Sistem
2 Informasi TB (SITB) dengan Sistem BPJS ( P- Care)
201 Nasional
86,5%
201 Nasional
91,6%
92%
Nasional
Keterangan:
2017
Tidak Lapor
<80% Kelengkapan dan
80% - <91%
Ketepatan Laporan?
≥91%
1 KLB PD3I
Kepadatan
Penduduk?
Kerangka Konsep
PEMETAAN DAERAH
1. Cakupan Imunisasi (IDL, Campak Baduta, BIAS Td Kelas II)
2. Surveilans PD3I (KLB PD3I, Kelengkapan dan Ketepatan
Laporan)
3. Kepadatan penduduk
Risiko Risiko Risiko
Tinggi Sedang Rendah