Anda di halaman 1dari 8

Satuan Acara Penyuluhan TB Paru

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Kesehatan pernapasan


Pokok Bahasan : TB Paru
Sub Pokok Bahasan : -
Sasaran : Pasien dan keluarga
Tempat : Ruang Paru Al Hakim kelas 3 infeksi
Waktu : 19.30-19.30 WITA
Hari, tanggal : Jumat, 2 November 2018

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat
memahami tentang TB paru.
B. Tujuan Instruksional Khusus
1. Pasien dan keluarga dapat mengulang kembali pengertian dari TB paru
2. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan penyebab TB paru
3. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan apa saja gejala yang ditimbulkan
oleh TB paru
4. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan cara penatalaksanaan dan
pencegahan TB paru
C. Kegiatan Penyuluhan
Alokasi waktu:
1. Pembukaan : 3 menit
2. Penyampaian materi + latihan : 15 menit
3. Tanya jawab : 5 menit
4. Penutup : 2 menit
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Waktu
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah 3 menit
2. Memperkenalkan diri
salam
3. Bina hubungan saling
2. Mendengarkan
percaya.
4. Menyampaikan tujuan
pokok materi
Penyampaian Menjelaskan materi tentang: 1. Mendengarkan Ceramah 15 menit
Materi 1. Pengertian TB paru
2. Menanyakan
2. Penyebab TB paru
3. Gejala yang ditimbulkan materi yang
TB paru belum
4. Penataaksanaan dan
dimengerti
pecegahan TB paru

[AUTHOR NAME] 1
Satuan Acara Penyuluhan TB Paru

Penutup 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab Tanya 2-5


2. Menarik kesimpulan
pertanyaan jawab menit
3. Menyampaikan hasil
(diskusi)
Evaluasi 2. Menjawab
4. Menutup penyuluhan
salam
(salam)

D. Setting Tempat
Keterangan :
B
A = Penyaji
C A
B = keluarga

E. Garis Besar Materi ( Terlampir) C = Pasien


1. Pengertian TB paru
2. Penyebab TB pru
3. Tanda dan gejala TB paru
4. Penatalaksanaan dan Pencegahan TB paru
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Kesiapan pasien dan keluarga
b) Kesiapan tempat pelaksanaan.
c) Kesiapan penyaji
d) Kesiapan materi penyaji
e) Kesiapan media (leaflet, Hp)
2. Evaluasi Proses
a) Penyaji lancar menyampaikan materi
b) Keluarga aktif dalam melaksanakan tanya jawab
3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
b) Pasien dan keluarga dapat menjelaskan pengertian TB paru, penyebab dan
tanda gejala, serta penatalaksanaan dan pencegahan TB paru.
H. Lampiran
- Materi Lengkap
G. Referensi :
Kemenkes RI. 2017. Artikel tentang Tuberkulosis (TB). Diakses dari :
www.kemkes.go.id, tanggal 1 November 2018.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2006. Tuberkulosis:Pedoman
Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesia. Diakses dari

[AUTHOR NAME] 2
Satuan Acara Penyuluhan TB Paru

https://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.html, tanggal 1 November


2018.
Muttaqin, Arif, 2008. “Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Pernapasan.” Jakarta : Salemba Medika.
Smeltzer, S.C., 2013. “Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddarth,
edisi 12”. Jakarta : EGC,
Somantri, Irman, 2008. “Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan
Gangguan Sistem Pernapasan.” Jakarta: Salemba Medika.

TB PARU

A. Pengertian
TB atau Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri mycobacterium tuberculosis yang dapat menular melalui percikan
dahak. Tuberkulosis bukan penyakit keturunan atau kutukan dan dapat
disembuhkan dengan pengobatan teratur, diawasi oleh Pengawasan Minum
Obat (PMO). Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB. Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang
menyerang jaringan paru, tidak termasuk pleura (selaput paru).

B. Etiologi
Penyakit Tb paru adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Mycobakterium tuberkulosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan
asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Sumber
penularan adalah penderita tuberkulosis BTA positif pada waktu batuk atau
bersin. Penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet
(percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara
pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet

[AUTHOR NAME] 3
Satuan Acara Penyuluhan TB Paru

tersebut terhirup ke dalam saluran pernafasan.Setelah kuman tuberkulosis


masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan, kuman tuberkulosis
tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya melalui sistem
peredaran darah, saluran nafas, atau penyebaran langsung ke bagian-bagian
tubuh lainnya. Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh
banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif
hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila hasil
pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut
dianggap tidak menular. Seseorang terinfeksi tuberculosis ditentukan oleh
konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.

C. Gejala klinik
Gejala klinik tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu gejala
respiratorik atau gejala organ yang terlibat) dan gejala sistemik.

1. Gejala respiratorik
a. batuk ≥ 3 minggu
b. batuk darah
c. sesak napas
d. nyeri dada
Gejala respiratorik ini sangat bervariasi, dari mulai tidak ada gejala sampai
gejala yang cukup berat tergantung dari luas lesi. Kadang penderita
terdiagnosis pada saat medical check up. Bila bronkus belum terlibat
dalam proses penyakit, maka penderita mungkin tidak ada gejala batuk.
Batuk yang pertama terjadi karena iritasi bronkus, dan selanjutnya batuk
diperlukan untuk membuang dahak ke luar.

2. Gejala sistemik
a. Demam
b. gejala sistemik lain: malaise, keringat malam, anoreksia, berat badan
menurun
D. Penatalaksanaan
Pengobatan tuberkulosis bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah
kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan

[AUTHOR NAME] 4
Satuan Acara Penyuluhan TB Paru

mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap OAT. Mikobakteri merupakan


kuman tahan asam yang sifatnya berbeda dengan kuman lain karena
tumbuhnya sangat lambat dan cepat sekali timbul resistensi bila terpajan
dengan satu obat. Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah: INH,
Rifampisin, Streptomisin, Etambutol. Jenis obat tambahan lainnya (lini 2):
Kanamisin, Amikasin, Kuinolon.

[AUTHOR NAME] 5
Satuan Acara Penyuluhan TB Paru

Efek samping Kemungkinan Tatalaksana


Penyebab

Minor OAT diteruskan

Tidak nafsu makan, mual, sakit perut Rifampisin Obat diminum


malam sebelum
tidur

Nyeri sendi Pyrazinamid Beri aspirin


/allopurinol

Kesemutan s/d rasa terbakar di kaki INH Beri vitamin B6


(piridoksin) 1 x
100 mg perhari

Warna kemerahan pada air seni Rifampisin Beri penjelasan,


tidak perlu diberi
apa-apa

Mayor Hentikan obat

Gatal dan kemerahan pada kulit Semua jenisBeri antihistamin


OAT dan dievaluasi
ketat

Tuli Streptomisin Streptomisin


dihentikan

Gangguan keseimbangan (vertigo dan Streptomisin Streptomisin


nistagmus) dihentikan

Ikterik / Hepatitis Imbas Obat Sebagian besarHentikan semua


(penyebab lain disingkirkan) OAT OAT sampai
ikterik
menghilang dan
boleh diberikan
hepatoprotektor

Muntah dan confusion (suspected Sebagian besarHentikan semua


drug-induced pre-icteric hepatitis) OAT OAT dan lakukan
uji fungsi hati

Gangguan penglihatan Etambutol HentikanNAME]


[AUTHOR 6
etambutol

Kelainan sistemik, termasuk syok dan Rifampisin Hentikan


purpura rifampisin
Satuan Acara Penyuluhan TB Paru

Penyakit TB dapat disembuhkan secara tuntas dengan minum obat


secara rutin dan teratur, minimal selama 6 bulan dibantu oleh Pengawasan
Minum Obat (PMO). Selain OAT kadang perlu pengobatan tambahan atau
suportif/simtomatik untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau mengatasi
gejala/keluhan. Pada penderita rawat jalan seperti mengonsumsi makanan
yang bergizi, bila dianggap perlu dapat diberikan vitamin tambahan (pada
prinsipnya tidak ada larangan makanan untuk penderita tuberkulosis, kecuali
untuk penyakit komorbidnya), bila demam dapat diberikan obat penurun
panas/demam dan bila perlu dapat diberikan obat untuk mengatasi gejala
batuk, sesak napas atau keluhan lain.

Menurut Depkes tahun 2000 dalam Wihartini (2009), penderita TB paru


yang patuh berobat adalah yang menyesuaikan pengobatan secara teratur
dan lengkap tanpa terputus selama 6 bulan. Tidak patuh, tidak hanya
diartikan sebagai tidak minum obat, namun bisa memuntahkan obat atau
mengkonsumsi obat dengan dosis yang salah sehingga menimbulkan
Multi Drug Resistance (MDR).

E. Pencegahan
Imunisasi BCG adalah salah satu alterbnatif pencegahan TB dan segera
lakukan pencegahan penularan penyakit TB bila telah terdiagnosa. Ada
beberapa tips untuk membantu menjaga dan pencegahan penyakit TB kepada
teman dan keluarga dari infeksi kuman :

1. Tinggal di rumah. Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di kamar
dengan orang lain selama beberapa minggu pertama pengobatan untuk
TB aktif.
2. Ventilasi ruangan. Kuman TB menyebar lebih mudah dalam ruangan
tertutup kecil di mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih
kurang, buka jendela dan gunakan kipas untuk meniup udara dalam
ruangan ke luar.

[AUTHOR NAME] 7
Satuan Acara Penyuluhan TB Paru

3. Tutup mulut mengunakan masker. Gunakan masker untuk menutup mulut


kapan saja ini merupakan langkah pencegahan TB secara efektif. Jangan
lupa
untuk membuang masker secara teratur.

4. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberikan


desinfektan (air sabun).
5. Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan.
6. Hindari udara dingin.
7. Usahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam
tempat tidur.
8. Menjemur kasur, bantal, dan tempat tidur terutama pagi hari.
9. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga
mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain.
10. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein.

[AUTHOR NAME] 8

Anda mungkin juga menyukai